Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adilla Octaviany Dewi

NPM : 212153011

Tugas Mata Kuliah LTI

1. Temukan lah masing-masing satu kasus yang bisa anda peroleh dari berbagai media
terkait dengan
a) Pemblokiran website yang melanggar hukum
b) Pembobolan pengamanan para perangkat pribadi
c) Pencurian data pribadi
2. Uraikan kasus yang ada temukan secara rinci
3. Jelaskan, bagaimana penyelesaian dari kasus tersebut
Tulisan anda dikemukakan dalam bentuk essay

Pemblokiran website yang melanggar hukum, sangat banyak sekali kasus yang
berhubungan dengan hal ini. Alasannya karena banyak ditemukan konten-konten
yang tidak sesuai dengan UU terkait penyebaran radikalisme dan terorisme. Sasuai
dengan Pasal 40 poin 2a berbunyi “Pemerintah wajib melakukan pencegahan
penyebarluasan dan penggunaan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan yang dilarang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan” kemudian Pasal 40 poin 2b berbunyi “Dalam melakukan pencegahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2a), Pemerintah berwenang melakukan pemutusan
akses dan/atau memerintahkan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik untuk
melakukan pemutusan akses terhadap Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar hukum”. Salah satu contoh
pemblokiran website yang melanggar hukum adalah Pembajakan Film, Panel
Pornografi, Kekerasan Pada Anak, Panel Terorisme, dan masih banyak lagi.
Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang pemblokiran pembajakan film.
Kementerian Kominfo juga pernah memblokir 22 Situs Pembajak Film pada Agustus
2015, termasuk yang banyak menuai protes pemblokiran video.com. sebuah situs
berbagi video yang menurut dugaan banyak untuk mendistribusikan konten negatif.
Menurut Dirjen HAKI, Ahmad M. Ramli dua ancaman besar yang kini dihadapi
industri perfilman dalam sektor pembajakan dan pelanggaran HAKI adalah
pengandaan VCD dan DVD serta penyebaran konten ilegal melalui internet. Akses
pada 22 situs tersebut diblokir berdasarkan Peraturan Bersama Menkumham No. 14
tahun 2015 dan Menkominfo No. 26 tahun 2015 tentang Pelaksanaan Penutupan
Konten dan atau Hak Akses Pengguna Pelanggaran Hak Cipta dan atau Hak Terkait
Dalam Sistem Elektronik.
Berikut adalah daftar situs yang akan ditutup hak aksesnya oleh Kemenkominfo:
1. Ganool.com
2. Nontonmovie.com
3. Bioskops.com
4. Ganool.ca
5. Kickass.to
6. Thepiratebay.se
7. Downloadfilmbaru.com
8. Ganool.co.id
9. 21filmcinema.com
10. Gudangfilm.caa.im
11. Movie76.com
12. Isohunt.to
13. Cinemaindo.net
14. Bioskop24.net
15. Unduhfilm21.net
16. Bioskopkita.com
17. Downloadfilem.com
18. Comotin.net
19. Movie2k.ti
20. Unduhmovie.com
Bila ingin bebas dari kasus diatas kita dapat menyelesaikannya dengan cara
yang pertama dan merupakan hal terpenting adalah kesaradaran dari diri sendiri atau
dari masyarakat yang harus mulai mengurangi dan berhenti mengakses wesite yang
jelas-jelas melanggar hukum. Selain itu, pendidikan sejak dini terutama dari rumah
atau orang tua harus mulai ditanamkan kepada anak-anak dan diajarkan tentang hak
kekayaan intelektual. Kemudia ada dengan cara melakukan sosialisasi kepada
masyarakat dan perkembangan paling signifikan adalah perhatian dari masyarakat.
Dan yang terakhir adalah stakeholder sudah membuka pintu terlibat pemberantasan.
Itu merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan pemerintah.
Kemudian selain adanya kasus dari pemblokiran website yang melanggar
hukum, ada juga kasus dari pembobolan pengamanan para perangkat pribadi. Sama
halnya seperti kasus sebelumnya tentunya sangat banyak sekali kasus yang
berhubungan dengan pembobolan pengamanan para perangkat pribadi, salah satu
contohnya adalah pembobolan perangkat pribadi oleh pinjaman online atau biasa kita
sebut dengan pijol. Mengapa data perangkat pribadi kita mudah di bobol oleh
pinjaman online walaupun dengan keamanan tinggi, beberapa orang yang mengaku
sebagai korban, mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah mengajukan pinjaman
dana ke pinjol, tetapi tiba-tiba mendapatkan tagihan.kasus-kasus kebocoran data
pribadi di aplikasi pinjol itu murni karena aplikasi pinjol ilegal tersebut sebenarnya
mencuri data pribadi kita secara langsung. Tetapi memang terkesan "diberikan izin"
oleh penggunanya, fitur-fitur mirip spyware itu antara lain muncul dalam bentuk
permintaan izin akses SMS, WhatsApp, lokasi dan juga kamera smartphone.
Dengan menginstal dan menggunakan aplikasi, tanpa di sadari peminjam
sudah menyetujui dan memberikan izin pihak aplikasi untuk mengakses data-data
privasi yang kita miliki di handphone. Salah satu dampak negatifnya, ketika telat
membayar/melunasi pinjaman tersebut, debt collector akan melakukan penagihan
dengan menghubungi sejumlah nomor kontak secara acak di handphone nasabah
secara terus menerus dan tidak segan-segan menggunakan kalimat ancaman. Bisa
juga orang yang dihubungi oleh penagih utang itu tidak dimasukkan ke dalam daftar
emergency contact.
Ada beberapa solusi atau cara menangani agar tidak terjadi pembobolan pada
perangkat pribadi kita, diantaranya adalah yang pertama kita harus pelajari aplikasi
yang akan diunduh terlebih dahulu, menerapkan autentikasi jenis apa. Yang kedua
kita harus menggunakan kata sandi yang tidak mudah dilacak dan ubah secara
berkala tapi jangan terlalu sering untuk menghindari lupa. Selanjutnya ada cara yang
ketiga yaitu jangan gunakan kata sandi yang sama untuk beragam akun aplikasi dan
surel. Karena jika satu dibobol, maka akun yang lain bisa disusupi. Yang keempat
kita harus memperbarui sistem operasi aplikasi gadget dan PC anda secara berkala
termasuk antivirus untuk meningkatkan sistem keamanan. Kemudian ada cara
terakhir untuk mengatasi pembobolan pada perangkat pribadi yaitu dengan cara
jangan mengunduh aplikasi tidak resmi dan tak jelas manfaatnya. Apalagi
mengunduh dari toko aplikasi yang tidak resmi.
Selanjutnya ada kasus dari pencurian data pribadi, hal ini bisa kita dikatakan
juga sebagai Social engineering. Social engineering adalah manipulasi psikologis
dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia,
umumnya dilakukan melalui telepon atau Internet. Ini merupakan salah satu metode
yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan
cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai
informasi itu. Salah satu contohnya adalah kebocoran data pribadi dari aplikasi
Lazada.
Lazada mengalami kebocoran sebanyak 1,1 juta data. Pihak Lazada
mengatakan bahwa insiden terkait keamanan data di Singapura itu, melibatkan
database khusus Redmart yang di-hosting oleh penyedia layanan pihak ketiga.
Contohnya sejumlah informasi pribadi seperti nama, nomor telopon, e-mail, alamat,
password, dan nomor kartu kredit pengguna RedMart berhasil diakses secara ilegal
oleh para hacker, dan diperjual belikan secara online.
Lalu bagaimana caranya supaya kita dapat terhindar dari kejahatan seperti
Social Engineering atau seperti contoh kasus diatas. Ada beberapa cara diantaranya
yaitu, yang pertama perhatikan cara penyimpanan data pribadi kita, mulai dari
username, password, dan data apapun yang bersifat privasi. Selanjutnya gunakan
password yang lebih baik dengan cara mengkombinasi antara angka, huruf, dan
tanda baca. Kemudian jika kita kehilangan handphone dan sim card, segera hubungi
layanan contact center operator telepon. Yang terakhir adalah jangan sampai kita
memberikan data pribadi apapun kepada orang/oknum yang mengaku dari pihak
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai