http://keltu12.blogspot.com/2013/04/7-cyber-crime-terbesar-didunia.html
Kejahatan di dunia maya (cyber crime) sekarang berada di urutan
kedua setelah kejahatan narkoba, baik dilihat dari nilai keuntungan
materi yang diperolehnya, maupun kerugian dan kerusakan bagi
para korbannya.
Meskipun beritanya sudah berulang kali disiarkan oleh media,
tampaknya ketiadaan kesadaran publik menjadi keuntungan bagi
pihak pencuri-pencuri itu, dan hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa
banyak orang masih bisa dicuri hanya dengan trik-trik online yang
sederhana. Sebagian situs menggiring anda melalui suatu lika-liku
implementasi digital paling berbahaya di dunia, maka berhatihatilah dengan kegiatan online anda.
Berikut ini adalah 7 besar kriminal-kriminal di dunia maya, meskipun
nama-nama mereka adalah samaran, tapi mereka nyata adanya.
1. Kodiak
Tahun 1994, Kodiak mengakses rekening dari beberapa pelanggan
perusahaan besar pada bank utama dan mentransfer dana ke
rekening yang telah disiapkan oleh kaki tangan mereka di Finlandia,
Amerika Serikat, Jerman, Israel dan Inggris. Dalam tahun 2005, dia
dijatuhi hukuman dan dipenjara selama tiga tahun. Diperkirakan
Kodiak telah mencuri sebesar 10,7 juta dollar.
2. Don Fanucci
Di usia 15 tahun, Don Fanucci melakukan suatu rangkaian serangan
pada bulan Februari 2000 terhadap beberapa situs web komersil
ber-traffick tinggi. Dia dihukum tahanan kota di tempat tinggalnya,
Montreal, Quebec, pada 12 September 2001 selama delapan bulan
dengan penjagaan terbuka, satu tahun masa percobaan,
pembatasan pemakaian Internet, dan denda. Kerusakan ekonomi
secara global sebagai akibat serangan-serangannya itu diyakini
mencapai 7,5 juta hingga 1,2 milyar dollar.
3. Pox
Salah satu pencipta virus e-mail Love Bug (iloveyou), Pox, diduga
telah menginfeksi dan melumpuhkan lebih dari 50 juta komputer
dan jaringan pada 4 Mei 2000. Virus tersebut juga menyerang
komputer-komputer milik Pentagon, CIA dan organisasi-organisasi
besar lainnya dan menyebabkan kerugian berjuta-juta dolar akibat
kerusakan-kerusakan. Karena Pilipina tidak mempunyai undang-
1. Pencurian
dan
internet milik orang lain.
penggunaan account
Penggunaan Firewall
Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga agar akses
dari orang tidak berwenang tidak dapat dilakukan. Program ini
merupakan perangkat yang diletakkan antara internet dengan
jaringan internal. Informasi yang keluar dan masuk harus
melalui atau melewati firewall. Firewall bekerja dengan
mengamati paker Intenet Protocol (IP) yang melewatinya.
Perlunya CyberLaw
Cyberlaw merupakan istilah hukum yang terkait dengan
pemanfaatan TI. Istilah lain adalah hukum TI (Low of IT),
Hukum Dunia Maya (Virtual World Law) dan hukum Mayantara.
Melakukan pengamanan sistem melalui jaringan dengan
melakukan pengaman FTP, SMTP, Telnet dan pengaman Web
Server.
dilakukan
lewat
Kesimpulan:
Bahwa kejahatan dalam dunia maya, cyber crime di Indonesia sudah
ada undang-undang yang berlaku. Sehingga siapa saja yang
melakukan kejahatan dalam dunia internet akan mendapatkan
sangsi hingga perdata hingga pidana.
http://freezcha.wordpress.com/2011/02/27/contoh-kasuscybercrime-bagian1/
http://nasional.kompas.com/read/2014/09/12/13335791/Bare
skrim.Bongkar.Kejahatan.lewat.E-mail.Antarnegara
JAKARTA, KOMPAS.com Badan Reserse Kriminal Polri kembali
membongkar kasus kejahatan lintas negara yang menggunakan
modus penipuan melalui surat elektronik (e-mail fraud). Kasus
kejahatan ini melibatkan Kelvin Kamara, seorang warga Nigeria yang
sebelumnya telah ditahan untuk kasus kejahatan yang sama.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol
Kamil Razak menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Juni 2013 lalu.
Saat itu, sebuah perusahaan di Guangzhou, Tiongkok, Yantai
Newstar Aero Hydraulics Com Ltd, melakukan kerja sama
perdagangan dengan dua perusahaan di Amerika Serikat, Delavan
AG Pumps Inc dan McNeilus Companies. Proses perdagangan itu
dilakukan melalui e-mail newstar@xxxxx.cn.
"Pelaku melakukan intercept antara perusahaan di AS yang bekerja
sama dengan perusahaan di China. Hacker ini mengetahui
kebiasaan dari hubungan e-mail antar-perusahaan, kata Kamil di
Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/9/2014).
Ketika dua perusahaan AS itu akan melakukan pembayaran, pelaku
yang sejak awal telah menyiapkan akun email palsu,newstar@xxxxx.co, meminta kepada mereka untuk
mengalihkan pembayaran. Pelaku berdalih, rekening perusahaan
yang berada di Tiongkok dalam proses diaudit.
Kamil melanjutkan, pelaku meminta agar kedua perusahaan itu
membayar ke rekening Bank Mandiri atas nama PT Kendiva yang
berada di Indonesia. Pelaku menyebut perusahaan itu merupakan
kantor cabangnya yang ada di Indonesia.
6. Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau
melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya
menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang. Kejahatan
tersebut menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan
memanfaatkan media internet. Hal itu bisa terjadi karena
kemudahan dalam membuat email dengan alamat tertentu tanpa
harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.
Contoh Kasus :
Misalnya e-mail yang berisi ajakan bergabung dengan suatu
website, email yang berisi ajakan untuk membeli produk tertentu,
mail yang berisi kontes / undian berhadiah, misalnya dengan subject
YOU HAVE WON $1,000,000 , LOTTERY NATIONAL UK , FREE
LOTTO INTERNATIONAL , YOU WON YAHOO LOTTO PROMOTION
$1,000,
EASY MONEY ,WIN CASH ONLINE ,FREE JACKPOT , dan
sekarang makin gencar menawarkan produk paket Adobe Suite
yang dilengkapi dengan attachment pdf.
7. Carding
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri
nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi
perdagangan di internet.
Contoh Kasus :
Kartu Kredit Polisi Mabes Kena Sikat
detikcom Jakarta, Kejahatan memang tak pandang bulu, terlebih
kejahatan di internet. Di dunia maya ini, Polisi dari Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) pun kebobolan kartu
kredit. Brigjen Pol Gorries Mere, yang saat ini menyandang jabatan
Direktur IV Narkoba Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri,
dikabarkan menjadi korban kasus carding. Sampai berita ini
diturunkan, Gorries Mere tidak berhasil dihubungi untuk diminta
Sumber
: http://niaas8.wordpress.com/2012/04/05/maraknyakejahatan-didunia-maya/
web miliknya. Untuk kasus ini Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada
kasus deface atau hacking yang membuat sistem milik orang lain,
seperti website atau program menjadi tidak berfungsi atau dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
KASUS 4 :
Carding, salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung sekitar Tahun
2003. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor
kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di
internet. Para pelaku yang kebanyakan remaja tanggung dan mahasiswa ini,
digerebek aparat kepolisian setelah beberapa kali berhasil melakukan
transaksi di internet menggunakan kartu kredit orang lain. Para pelaku, ratarata beroperasi dari warnet-warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka
biasa bertransaksi dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka
peroleh dari beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini
menolak menyebutkan situs yang dipergunakan dengan alasan masih dalam
penyelidikan lebih lanjut.
Modus kejahatan ini adalah pencurian, karena pelaku memakai kartu kredit
orang lain untuk mencari barang yang mereka inginkan di situs lelang barang.
Karena kejahatan yang mereka lakukan, mereka akan dibidik dengan
pelanggaran Pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 363 tentang Pencurian
dan Pasal 263 tentang Pemalsuan Identitas.
KASUS 5 :
Penyebaran virus dengan sengaja, ini adalah salah satu jenis kasus cyber
crime yang terjadi pada bulan Juli 2009, Twitter (salah satu jejaring social
yang sedang naik pamor di masyakarat belakangan ini) kembali menjadi
media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mampu membajak akun
Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower.
Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak kasus penyebaran
malware di seantero jejaring social. Twitter tak kalah jadi target, pada Agustus
2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika
pengguna mengkliknya, maka otomatis mendownload TrojanDownloader.Win32.Banload.sco.
Eagle buatan Korsel dan sistem persenjataan lain seperti pesawat latih jet
supersonik, tank tempur utama K2 Black Panther dan rudal portabel
permukaan ke udara. Ini disebabkan karena Korea dalam persaingan sengit
dengan Yak-130, jet latih Rusia. Sedangkan anggota DPR yang membidangi
Pertahanan (Komisi I) menyatakan, berdasar informasi dari Kemhan, data
yang diduga dicuri merupakan rencana kerja sama pembuatan 50 unit
pesawat tempur di PT Dirgantara Indonesia (DI). Pihak PT DI membenarkan
sedang ada kerja sama dengan Korsel dalam pembuatan pesawat tempur KFX
(Korea Fighter Experiment). Pesawat KFX lebih canggih daripada F16. Modus
dari kejahatan tersebut adalah mencuri data atau data theft, yaitu kegiatan
memperoleh data komputer secara tidak sah, baik digunakan sendiri ataupun
untuk diberikan kepada orang lain. Indentity Theft merupakan salah satu
jenis kejahatan ini yang sering diikuti dengan kejahatan penipuan. Kejahatan
ini juga sering diikuti dengan kejahatan data leakage. Perbuatan melakukan
pencurian dara sampai saat ini tidak ada diatur secara khusus.
KASUS 8 :
Perjudian online, pelaku menggunakan sarana internet untuk melakukan
perjudian. Seperti yang terjadi di Semarang, Desember 2006 silam. Para
pelaku melakukan praktiknya dengan menggunakan system member yang
semua anggotanya mendaftar ke admin situs itu, atau menghubungi HP ke
0811XXXXXX dan 024-356XXXX. Mereka melakukan transaki online lewat
internet dan HP untuk mempertaruhkan pertarungan bola Liga Inggris, Liga
Italia dan Liga Jerman yang ditayangkan di televisi. Untuk setiap petaruh
yang berhasil menebak skor dan memasang uang Rp 100 ribu bisa
mendapatkan uang Rp 100 ribu, atau bisa lebih. Modus para pelaku bermain
judi online adalah untuk mendapatkan uang dengan cara instan. Dan sanksi
menjerat para pelaku yakni dikenakan pasal 303 tentang perjudian dan UU
7/1974 pasal 8 yang ancamannya lebih dari 5 tahun.
KASUS 9 :
Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain . Salah satu
kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account
pelanggan mereka yang dicuri dan digunakan secara tidak sah. Berbeda
Kejahatan ini merupakan jenis tindakan kriminal yang dilakukan secara konvensional
seperti misalnya perampokan, pencurian, pembunuhan dan lain-lain.
2. Kejahatan kerah putih (white collar crime)
Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat kelompok kejahatan, yakni kejahatan korporasi,
kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu.
Berdasarkan jenis aktivitas yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis sebagai berikut :
Unauthorized Acces
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam
suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan
dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Contoh dari tindakan kriminal
ini adalah Probingdan port.
Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan cara memasukkan data atau informasi ke
internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap sebagai
melanggar hukum atau menggangu ketertiban pada masyarakat umum, contohnya
adalah penyebaran pornografi atau berita yang tidak benar.
Penyebaran virus secara sengaja
Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan sebuah email. Sering
kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian
dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen
penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau
lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Cyber Espionage merupakan sebuah kejahatan dengan cara memanfaatkan jaringan
internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage and Extortion merupakan jenis
kejahatan yang dilakukan dengan membuat gagguan, perusakan atau penghancuran
terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung
dengan internet.
Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk menggangu atau melecehkan seseorang dengan
memanfaatkan komputer, seperti misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan secara
berulang-ulang. Kejahatan jenis ini dilakukan untuk menggangu atau melecehkan
PEMBAHASAN
Pada tahun 2001, internet banking diributkan oleh kasus pembobolan internet banking
milik bank BCA. Kasus tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB
Bandung dan juga merupakan salah satu karawan media online (satunet.com) yang
bernama Steven Haryanto.
Pada dasarnya, kasus klikbca merupakan kasus domain name yang memanfaatkan
kesalahan ketik yang mungkin dilakukan oleh nasabah. Steven Haryanto membeli
domain-domain yang srupa www.klikbca.com dimana isi dari tiap situs palsu tersebut
sangat mirip dengan situs asli BCA. Kunci dan keberhasilan dari kasus ini adalah apabila
terjadi salah ketik oleh nasabah. Berdasarkan hal ini, maka kasus klikbca.com
merupakan kasus typosquatting dan bukan phishing.
Typosquatting pada intinya adalah suatu tindakan membeli dan mengoperasikan namanama domain yang merupakan hasil variasi suatu nama domain yang telah terkenal,
dengan harapan situs tersebut dikunjungi oleh pengguna internet karena adanya
kesalahan eja atau ketik dari situs asli yang memang ingin dikunjungi oleh pengguna.
Sedangkan phishing adalah suatu tindakan mengirimkan email kepada pengguna
internet dengan menyatakan bahwa email tersebut berasal dari sebuah perusahaan
besar atau terkenal ataupun lembaga keuangan dimana kemungkinan besar si pengguna
memiliki account. Email tersebut akan meminta pengguna masuk ke dalam sebuah
website palsu dan hanya digunakan untuk mencuri informasi-informasi pribadi.
Dengan demikian, jelas terlihat dari pengertian tersebut bahwa memang antara
typosquatting dengan phishing terdapat persamaan yang cukup mencolok yaitu
penggunaan website palsu yang meniru website asli dari pihak yang telah terpercaya
atau terkenal. Namun apabila diperhatikan lebih jauh, terlihat pula perbedaan yang cukup
menonjol, yaitu cara yang digunakan. Phishing menggunakan email-email palsu sebagai
cara untuk menipu dan menjerat calon korbannya, sedangkan typosquatting tidak
menggunakan email, melainkan memanfaatkan kemungkinan kesalahan ketik dan eja
yang sangat mungkin dilakukan oleh pengguna internet.
Dalam hal kasus klikbca, karena tampilan dari website palsu serupa dengan website
aslinya, maka dalam penyelesaiannya dapat diterapkan UU Hak Cipta karena menjiplak
secara keseluruhan tampilan dalam suatu situs dan UU Merek karena dalam website
palsu tersebut juga menampilkan logo BCA yang telah didaftarkan sebagai merek oleh
pihak BCA.
Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun menurut pengakuan Steven pada
situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah agar publik
memberi perhatian pada kesalahan pengetikan situs, bukan untuk mengeruk
keuntungan.
KESIMPULAN
Kejahatan dunia maya (Inggris : cybercrime) adalah istilah yang mengacu kepada
aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran, atau
tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain
adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredir/carding,
confidence fraund, penipuan identitas, pornografi anak, dll.
Pada dasarnya, kasus klikbca merupakan kasus domain name yang memanfaatkan
kesalahan ketik yang mungkin dilakukan oleh nasabah. Steven Haryanto membeli
domain-domain yang srupa www.klikbca.com dimana isi dari tiap situs palsu tersebut
sangat mirip dengan situs asli BCA. Kunci dan keberhasilan dari kasus ini adalah apabila
terjadi salah ketik oleh nasabah. Berdasarkan hal ini, maka kasus klikbca.com
merupakan kasus typosquatting dan bukan phishing.
Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun menurut pengakuan Steven pada
situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah agar publik
memberi perhatian pada kesalahan pengetikan situs, bukan untuk mengeruk
keuntungan.
REFERENSI
www.4law.co.il/indo1.pdf [Tanggal Akses : 30 Maret 2014]
rtechno.netai.net/Cybercrime.pdf [Tanggal Akses : 1 April 2014]
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/c14936/klikbca.com-typosquatting-atauphishing [Tanggal Akses : 1 April 2014]
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20ll.pdf [Tanggal Akses : 1 April 2014]