Kelompok :2
Ridha Ulhaqi
Rizki. Z
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Sosial Juliari Batubara dan kawan-
kawan terkait kasus covid-19. KPK menduga Menteri Juliari menerima suap senilai Rp.14,5 miliar
dari komisi pengadaan bantuan sosial sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 di
Jabodetabek.
Sebelum terjadi nya kasus korupsi,Menteri Juliari Batubara menjawab pertanyaan dari presenter
tentang tanggapan dari Presiden Joko Widodo agar jangan korupsi pada saat sidang perdana Kabinet
Indonesia Maju, Oktober 2019. Dan dalam kesempatan itu Menteri Sosial Juliari Batubara
menyatakan untuk mencegah terjadinya korupsi di Kementerian Sosial ia menggunakan metode
humanis, yaitu memberi nasihat kepada para penjabat dilingkungan Kementerian Sosial mengenai
betapa malunya anak, istri dan keluarga terdekat ketika mereka melakukan korupsi.
Kemudian ditunjukkan sejumlah barang bukti dugaan suap pengadaan barang atau jasa terkait
Bansos penanganan Covid-19 di Kementerian Sosial yang melibatkan Juliari P Batubara. Bukti yang
diperlihatkan oleh KPK adalah sejumlah uang yang berjumlah Rp. 14,5 Miliar yang terdiri dari
pecahan mata uang Rupiah, Dollar Amerika dan Dollar Singapura. Sejumlah uang dimasukkan
didalam koper, tas ransel, dan juga amplop. Selain dari Menteri sosial KPK juga menetapkan 5
tersangka lain terkait kasus korupsi dana bantuan penanganan Covid-19.
2. Penyebab terjadinya :
Penyebab dari masalah ini adalah adanya dugaan kasus korupsi dana bantuan sosial untuk
penangan Covid-19 dari bulan Mei sampai dengan September oleh Menteri Sosial yaitu
Juliari Batubara.
Ada beberapa Fee yang diduga diterima oleh Menteri Sosial, ada sejumlah dugaan aliran dana
yang masuk dari pihak swasta kepada pihak Kementerian Sosial dalam hal ini adalah Menteri
Sosial Juliari Batubara.
kasus dugaan korupsi di Kementerian Sosial ini diawali dengan adanya pengadaan barang
berupa bansos dalam rangka penanganan Covid-19.
Pengadaan barang itu berupa paket sembako di Kementerian Sosial pada 2020 dengan nilai
Rp 5,9 triliun dengan 272 kontrak dan dilaksanakan sebanyak dua periode
Untuk fee setiap paket bansos disepakati Rp10.000 paket sembako dari nilai Rp300.000 per
paket bansos
3. Fakta-fakta :
Menemukan 7 koper, 3 tas ransel dan amplop yang jumlah nya kurang lebih Rp 14,5 miliar
KPK menemukan pecahan rupiah dan valuta asing dalam OTT ini. Yaitu Rp 11,9 miliar, US $
171.085 (atau setara Rp 2.420 miliar) dan dolar Singapura 23.000 (atau setara Rp 243 juta)
Di tetapkan 3 orang tersangka sebagai penerima suap dan 2 orang dari pihak swasta tersangka
sebagai penyuap
Adanya fee setiap paket bansos Rp 10.000 untuk setiap paket sembako dari nilai paket Rp
300.000 per paket bansos
a. Akuntabilitas ;
Kepemimpinan. Tidak memberi contoh yang baik kepada orang lain dan tidak memiliki
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
Tanggungjawab. Tidak adanya kewajiban terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.
b. Nasionalisme
Tidak adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan segala sesuatu sebagaimana
mestinya
c. Etika publik
Tidak setia dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah
d. Komitmen mutu
e. Anti Korupsi
Tidak Jujur