Anda di halaman 1dari 5

ISU ,PENYEBAB , DAMPAK DAN PENCEGAHAN SEPARATISME

Separatisme adalah suatu paham atau gerakan yang perlu dipahami dengan baik. Istilah separatisme
ini mengacu pada orang-orang atau suatu golongan yang ingin memisahkan diri dari suatu kelompok,
dalam hal ini adalah negara Gerakan separatisme ini dapat menimbulkan ancaman terhadap negara.
Hal ini tentunya harus diperhatikan benar apa penyebabnya, karena tentunya suatu gerakan
separatisme muncul karena berbagai alasan yang dialami orang atau golongan tersebut.  paham atau
gerakan memisahkandiri(mendirikannegarasendiri).
Gerakan separatisme ini bertujuan untuk memisahkan diri dari negara asal untuk menjadi negara
sendiri dan merdeka. istilah yang berasal dari bahasa Inggris separate yang berarti terpisah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri
(mendirikan negara sendiri). sebuah paham, sedangkan separatis adalah orang (golongan) yang
menghendaki pemisahan diri dari suatu persatuan; golongan (bangsa) untuk mendapatkan dukungan.
Jadi orang yang melakukan separatisme adalah atau disebut juga dengan separatis. gerakan yang
tentunya memiliki tujuan untuk memisahkan diri dari suatu wilayah atau negara. Hal ini dilakukan
untuk membuat suatu wilayah atau golongan merdeka dan mendapatkan kedaulatannya sendiri
sebagai negara baru. yang telah terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Kamu mungkin
pernah mendengar berbagai gerakan separtisme ini seperti, Pemberontakan PKI di Madiun,
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, G30S/PKI, Republik Maluku Selatan (RMS), Gerakan Aceh
Merdeka (GAM), hingga Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Penyebab Separatisme

Penyebab seperatisme adalah konflik vertikal dan konflik horizontal yang terjadi dalam suatu negara.
Kedua konflik tersebut menjadi faktor penyebab separatisme yang paling utama.

Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara rakyat dengan pemerintah. Sedangkan konflik
horizontal merupakan konflik antara rakyat dengan rakyat, kelompok dengan kelompok, yang
sederajat.

Konflik vertikal didefinisikan sebagai konflik yang terjadi antara rakyat dengan pemerintah korup.
Sedangkan horizontal adalah konflik antara rakyat dengan rakyat, kelompok dengan kelompok, yang
sederajat. Selain itu inilah beberapa penyebab lain separatisme.

1. Krisis ekonomi dan kemanusiaan adalah alasan pertama. Kedua hal tersebut memang saling
bertaut. Ekonomi yang lemah bisa mengakibatkan kejahatan-kejahatan antar manusia (rakyat
suatu negara) seperti merampok, mencuri, membunuh, dan sebagainya.
2. Pemulihan ekonomi yang lamban bahkan stagnan. Kelanjutan dari krisis ekonomi
berkepanjangan adalah pemulihannya yang sangat lama, tidak berjalan, atau stagnan. Bagi
kelompok yang memiliki paham dan berpotensi melakukan gerakan separatisme, alasan ini
bisa memicunya dengan kuat.
3. Politik licik dan masalah sosial menjadi pemicu lainnya. Politik yang disebabkan para pejabat
yang korup, memperjuangkan kepentingan pribadi, yang dilakukan terus menerus tanpa malu.
Sedangkan masalah sosial di antaranya adalah pembedaan berdasarkan SARA, intimidasi
kepada kaum tertentu, dan sebagainya

Separatisme adalah gerakan yang kerap kali terjadi karena faktor ekonomi. Krisis ekonomi dan
kemanusiaan menjadi alasan utama terjadinya gerakan separatisme. Ekonomi yang lemah pada suatu
negara menyebabkan terjadinya berbagai tindak kejahatan, seperti merampok, mencuri, membunuh,
dan sebagainya. Selain itu, penyebab separatisme adalah pemulihan dari krisis ekonomi yang lamban
dan berlangsung begitu lama dan tidak efektif. Hal ini bisa menjadi pemicu yang sangat kuat
timbulnya gerakan separatisme.

Selanjutnya, penyebab separatisme adalah masalah sosial dan politik. Pejabat yang korup dan hanya
memperjuangkan kepentingan pribadi secara terus menerus tidak pelak akan menyebabkan kemarahan
rakyat. Hal ini tentunya dapat menjadi penyebab terjadinya gerakan separatisme.

Sementara itu, masalah sosial seperti adanya pembedaan berdasarkan SARA, intimidasi terhadap
kamu tertentu, dan masalah-masalah sosial lainnya juga menjadi salah satu faktor penyebab
separatisme terjadi.

Selain itu, lemahnya penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia hingga masuknya negara lain untuk
mengajak memisahkan diri dari suatu negara juga menjadi pemicu timbulnya gerakan separatisme ini

Contoh Gerakan Separatis dalam Sejarah Indonesia

. Pemberontakan PKI di Madiun

Salah satu contoh separatisme dalam sejarah Indonesia adalah pemberontakan PKI di Madiun pada
tahun 1948. Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan
Soviet di Indonesia.

Tujuannya untuk meruntuhkan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya
dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat
penting di Madiun. Untuk menumpas pemberontakan PKI, pemerintah melancarkan operasi militer.
Pemberontakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII)

Selain itu ada juga pemberontakan yang dilakukan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Berdasarkan Perundingan Renville, kekuatan militer Republik Indonesia harus meninggalkan wilayah
Jawa Barat yang dikuasai Belanda dan mengungsi ke daerah Jawa Tengah yang dikuasai Republik
Indonesia.

Tidak semua komponen bangsa menaati isi Perjanjian Renville yang dirasakan sangat merugikan
bangsa Indonesia. Salah satunya adalah S.M. Kartosuwiryo beserta para pendukungnya. Pada tanggal
7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Tentara
dan pendukungnya disebut Tentara Islam Indonesia (TII). Gerakan Darul Islam yang didirikan oleh
Kartosuwiryo mempunyai pengaruh yang cukup luas. Pengaruhnya sampai ke Aceh yang dipimpin
Daud Beureueh, Jawa Tengah (Brebes, Tegal) yang dipimpin Amir Fatah dan Kyai Somolangu
(Kebumen), Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu Hajar, dan Sulawesi Selatan dengan tokohnya Kahar
Muzakar.

Republik Maluku Selatan (RMS)

Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950
dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa
Republik Indonesia Serikat). RMS ditumpas tuntas pada November 1950.

Selain ketiga contoh tersebut, gerakan separatis lainnya yang juga pernah terjadi di Indonesia adalah
G30S/PKI, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), hingga Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dampak Separatisme

1. orang memisahkan diri kalau hidupnya merasa sudah tidak nyaman


2. ekonomi indonesia semakin tidak stabil
3. keadilan tidak merata
4. krisis ekonomi
5. lambatnya pemulihan ekonomi
6. krisis sosial. semua orang bersikap SARA
7. lemahnya penegakan hukum dan HAM
8. intervensi internasional
9. merosotnya daya beli masyarakat
10. krisis politik.
Separatisme dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam bidang perekonomian mengapa? meskipun
tidak berpengaruh secara langsung, namun tahukan anda bahwa tindakan separatisme membuat
perekonomian menjadi terpuruk. Masyarakat akan takut keluar rumah, akibatnya transaksi
perekonomian menjadi terganggu dan bahkan tidak jalan sama sekali. Lambat laun maka hal ini akan
dapat mengancam stabilitas ekonomi nasional tentu saja hal ini akan berdampak kepada kepercayaan
investor luar serta juga dapat memicu timbulnya krisis ekonomi.

Pertimbuhan ekonomi yang terus naik dengan signifikan menunjukkan bahwa tentu dalam bidang
perekonomian memgalami banyak perbaikan. Namun ketikan perekonomian sebuah negara terkena
imbas akibat tindakan separatisme maka tentu untuk dapat mencapai kembali ke titik awal atau
bahkan mengembangkannya kembali amatlah sulit. Sebab, mendapatkan kembali kepercayaan pasar
khususnya para investor asing serta juga kepercayaan pasar global bukanlah hal mudah. Tindakan
separatisme yang parah akan membuat para investor memilih kabur dan memilih menanamkan
modalnya kepada negara yang lebih aman.

Secara terang terangab separatisme merupakan sebuah wabah yang merongrong persatuan dan
kesatuan bangsa. Sebab tindakan yang didalangi oleh beberaoa pihak tertentu ini merupakan upaya
untuj dapat memisahkan diri dari NKRI. Padahal adanga kemerdekaan yang nantinha mereka peroleh
belum tentu akan dapat menjadikan wilayah baru yang bebas menjadi lebih maju. Contoh saja timor
timor atau timor leste yang memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi sebuah negara, pada akhirnya
mereka juga belum mampu melampau bahkan menyamai saja belum bisa jika dibandingkan dengan
prestasi IndonesiaKrisis sosial yang terjadi di masyarakat menyebabkan stabilitas keamanan dan juga
stabilitas ekonomi terganggu. Akibat tindakan separatisme inilah yang tentu akan membuat
masyarakat resah serta merasa tidak aman. Sehingga mereka jemudian memutuskan untuk membekali
diri dengan persenjataan lengkap sebagai upaya untuk membela dan membekali diri. Tentu saja hal ini
akan menyebabkan peredaran senjata ilegal menjadi meningkat sehingga menjadi tambahan pekerjaan
bagi para aparat penegak hokum

Aksi dan tindakan separatisme juga dapat menyebabkan pergolakan politik. Dimana pihak pihak
lawan politik memanfaatkan kondisi ini untuk memperburuk situasi dan memecahbelah bangsa.
Terlebih lagi banyak pihak dan lawan yang menjadikan situasi seolah seolah membuat pemerintah
tidak dapat berkutik di hadapan para anggota separatis. Hal ini dijadikan senjata untuk menyerang
pemerintah. Sehingga situasi politik semakin memanas dan menjadikan kondisi pemerintahan tidak
stabil.

Langkah kebijakan yang ditempuh dalam upaya pencegahan dan penanggulangan separatisme adalah
sebagai berikut:
1. pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas para pelaku separatisme
bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil;

2. peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta demokratisasi;

3. peningkatan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme;

4. peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme, melalui perbaikan
akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan emerataan pembangunan antardaerah;

5. pelaksanaan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui media massa dalam
rangka menciptakanrasa saling percaya.

6. penerapan konsep penyelesaian konflik secara damai, menyeluruh, dan bermartabat.

Pemerintah berusaha mengeliminisasi permasalahan separatis , baik melalui lobi-lobi di luar negeri
maupun pendekatan dengan seluruh pemangku kepentingan . Upaya untuk menjelaskan bahwa
Otonomi Khusus (Otsus) merupakan penyelesaian terbaik untuk masalah juga dilakukan guna
meluruskan dan mendudukkan permasalahan secara jernih dan objektif. Langkah lainnya yang
dilakukan pemerintah adalah terus mendorong pemerintah daerah melaksanakan otsus secara
konsekuen agar dapat memanfaatkan dana otsus secara tepat bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan masalah-masalah sosial lainnya.

Anda mungkin juga menyukai