Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH STUDI KASUS

KELALAIAN SEORANG VAKSINATOR


SUNTIK “VAKSIN KOSONG” DI PLUIT
Tugas Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu :
Dr. H. Ridwan Roy T, S.H, M.Si

DISUSUN OLEH :
NAJMAH NUR ZHARIFAH : 2105311031
1B

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
1.1 Latar Belakang Kasus
Kesehatan merupakan hal yang penting bagi tubuh manusia. Kesehatan yang
merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Negara Republik Indonesia menjamin tersedianya sarana dan prasarana
kesehatan sebagai mana tertuang dalam Pasal 28H ayat 1 Undang-Undang
Dasar 1945 bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh palayanan kesehatan”. Dalam rangka mencapai hal tersebut
diselenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan termasuk
kebijakan pada bidang kesehatan sebagai suatu rangkaian pembangunan yang
menyeluruh dan sistematis.
Di dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan, bahwa kesehatan
menyangkut semua segi kehidupan yang ruang lingkup dan jangkauannya
sangat luas dan kompleks. Sehingga dapat dikatakan masalah kesehatan
menyentuh semua segi kehidupan dalam melingkupi sepanjang waktu
kehidupan manusia, baik kehidupan masa lalu, masa sekarang dan masa yang
akan datang.
Untuk dapat mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka perlu
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Sejak dahulu setiap orang yang sakit akan berusaha mencari obatnya,
maupun cara pengobatannya. Penggunaan obat bertujuan agar dapat
memperoleh kesembuhan dari penyakit yang diderita. Dalam penggunaan obat
pun harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sebab bila salah
dalam pengunaan obat dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada masa pandemi covid-19 yang semakin meningkat, semua warga
Indonesia sedang mencari obat bagi yang sedang terdampak Covid-19,
sedangkan warga lain sedang mencari berbagai obat untuk mengantisipasi agar
terhindar dari Covid-19 salah satunya antibody tubuh. Maka dengan itu
pemerintah mencari solusi agar kasus Covid-19 ini cepat menurutn dan pandemi
ini hilang.
Pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo membuat program vaksinansi
Covid-19 se-Indonesia. Presiden Joko Widodo membuat instruksi untuk promo
ini vaksin Covid-19 ini diberikan secara gratis dan masyarakat tidak dikenakan
biaya sama sekali, seluruh jajaran cabinet, kementerian, Lembaga, dan
pemerintah daerah agar memprioritaskan program vaksinasi pada tahun
anggaran 2021, memprioritaskan dan merelokasi anggaran lain terkait
ketersediaan dan vaksinasi secara gratis, Presiden Joko Widodo menjadi yang
pertama mendapatkan vaksinasi Covid-19, dan pemerintah meminta masyarakat
agar terus menjalankan disiplin 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan.
Dalam melakukan tanggung jawab sebagai tenaga kesehatan, secara
langsung berhubungan dan berinteraksi kepada penerima jasa pelayanan
(masyarakat umum se-indonesia) dan pada saat interaksi inilah sering timbul
beberapa hal yang tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja,
kondisi demikian inilah sering menimbulkan konflik baik pada diri pelaku dan
penerima jasa pelayanan (masyarakat umum se-indonesia).
Kelalaian (Neglience) adalah salah satu bentuk pelanggaran, dimana tenaga
kesehatan melakukan kewajibannya yang seharusnya mereka lakukan pada
tingkatnya, lalai atau tidak mereka lakukan. Kelalaian ini berbeda dengan
malpraktek, malpraktek merupakan pelanggaran dari tenaga kesehatan yang
mereka lakukan pada tingkatnya tetapi mereka lakukan.
Kelalaian dapat disebut sebagai bentuk pelanggaran etik ataupun bentuk
pelanggaran hokum, tergantung bagaimana masalah kelalaian itu dapat timbul,
maka yang paling penting adalah bagaimana menyelesaikan masalah kelalaian
ini dengan memperhatikan dari berbagai sudut pandang, baik etik, hokum,
manusianya baik yang memberikan pelayanan maupun penerima pelayanan.
Oleh karena itu profesi tenaga kesehatan mempunyai standar profesi dan
aturan lainnya yang didasari oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya, agar
berguna untuk memberi perlindungan kepada masyarakat terutama di tengah
gencarnya upaya pemerintah dalam mempercepat Vaksinasi Covid-19.

1.2 Deskripsi Kasus


Di tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mempercepat vaksinasi
COVID-19, media sosial dihebohkan adanya 'suntik vaksin kosong'. Peristiwa ini
terjadi di sentra vaksinasi di Sekolah IPEKA, Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat
(6/8).
Kejadian 'suntik vaksin kosong' ini mulanya diunggah oleh akun Twitter
@Irwan2yah. Akun tersebut memposting sebuah video seorang pria yang
disuntik vaksin dengan jarum kosong.
Dalam rekaman video, terlihat pria mengenakan masker hitam dan berbaju
putih sedang duduk, di dekatnya ada seorang tenaga kesehatan ber-APD.
Awalnya petugas kesehatan itu mengusap alkohol swab pada lengan kiri pria
tersebut. Petugas kemudian menyuntikkan vaksin ke pria tersebut, namun di
dalam suntikan itu tidak terdapat vaksin.
Polisi menetapkan perawat berinisial EO sebagai tersangka kasus
penyuntikan 'vaksin kosong' ke warga di Pluit, Jakarta Utara. Polisi menyebut EO
telah lalai. Perawat EO telah menyuntikkan vaksin kepada 559 warga. Tapi
belum diketahui berapa jumlah warga yang disuntik 'vaksin kosong' oleh
tersangka. Polisi masih mendalami hal ini. Namun, kepada polisi, EO mengaku
dirinya telah lalai sehingga menyuntikkan 'vaksin kosong' ke pria berinisial BLP.
Sehingga harus dipastikan dan polisi akan memeriksa sejumlah saksi,
termasuk saksi ahli yang berkompeten dalam kasus tersebut. Seperti diketahui,
polisi menyelidiki kasus dugaan tenaga kesehatan (nakes) yang menyuntikkan
vaksin 'kosong' kepada warga di Pluit, Jakarta Utara.
Seorang perawat berinisial EO yang menjadi vaksinator ditetapkan sebagai
tersangka. Penyidikan ini dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi viral
terkait adanya penyuntikan vaksin kosong di sentra vaksinasi Sekolah IPEKA,
Pluit, Jakarta Utara, Jumat (6/8).
"Perawat EO ini adalah seorang perawat yang memang diminta tolong,
karena kami memang untuk vaksin massal butuh relawan untuk vaksinator yang
tugasnya setiap hari sebagai vaksinator," kata Yusri kepada wartawan di Polres
Jakut, Selasa (10/8).

1.3 Masalah atau Isu utama


Kasus ini sebelumnya viral di media sosial. Dalam video viral terlihat seorang
nakes ber-APD menyuntik vaksin kepada seorang pria. Namun belakangan
diketahui jarum suntik yang disuntikkan kepada BLP itu tidak berisi vaksin alias
kosong. Korban telah komplain di hari yang sama dia divaksinasi pada Jumat
(6/8). Perawat tersebut meminta maaf dan kemudian korban divaksinasi ulang.
Polisi mendapatkan informasi viral terkait adanya penyuntikan vaksin kosong
di sentra vaksinasi Sekolah IPEKA, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (6/8/2021).
Yusri mengatakan perawat EO menjadi relawan ketika mendapatkan libur di
pekerjaannya sebagai perawat di sebuah klinik. Di hari libur yang kosong dia
gunakan untuk (kegiatan) kemanusiaan menjadi relawan vaksinator karena
keikhlasannya dalam kemanusiaan.
"Saudari EO ini adalah seorang perawat yang memang diminta tolong, karena
kami memang untuk vaksin massal butuh relawan untuk vaksinator yang
tugasnya setiap hari sebagai vaksinator," kata Yusri.

1.4 Langkah-langkah/Solusi untuk menyelesaikan kasus


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan tengah menunggu
penyelidikan yang kini ditangani oleh pihak kepolisian. Kombes Guruh Arif
Setiawan membenarkan peristiwa tersebut. Kini, anggotanya telah bergerak di
lapangan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Dari hasil pemeriksaan terhadap EO, dia mengakui telah menyuntikkan
vaksin kosong kepada BLP. Perawat EO kemudian ditetapkan sebagai
tersangka UU Wabah dan Penyakit Menular.
Selanjutnya tindakan Perawat EO diproses lewat jalur Hukum yang menjerat
atas kasus “Suntik Vaksin Kosong” dan perawat EO menyampaikan permohonan
maafnya kembali.
Negara Indonesia adalah negara hukum, kesalahan ini diatur dalam UU
Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah dan Penyakit Menular. Sementara itu,
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus belum bisa memastikan
jika EO suntik vaksin 'kosong' karena lelah sebab sudah memvaksin ratusan
orang. Namun, menurutnya, sebagai relawan vaksinator ia harus tetap berhati-
hati dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. EO tidak bekerja setiap hari
dan mendapatkan libur bergantian dengan vaksinator yang lain.
Sebagai langkah tegas dan antisipasi terjadinya tindakan serupa, Perawat EO
tersangka penyuntikan “Vaksin kosong” sudah diberikan teguran dari Dinas
Kesehatan untuk tidak menjadi vaksinator kembali.
1.5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari kasus yang beredar pada media social tentang Perawat EO yang lalai saat
menyuntikkan “vaksin kosong” di sentra vaksinasi Sekolah IPEKA, Pluit, Jakarta
Utara, Jumat (6/8/2021) pada BLP sudah ditangani polisi, dan perawat EO sudah
meminta maaf dan menyutikkan kembali ke korban dengan vaksin Covid-19.
Perawat EO pun sudah bertanggung jawab atas kesalahannya dengan menerima
konsekuensi dengan melanjutkan ke proses hukum.
Indonesia sebagai negara hukum, maka dari itu Perawat EO telah melakukan
pelanggaran/kesalahan sebagai tenaga kesehatan yang diatur dalam UU Nomor 4
Tahun 1984 tentang Wabah dan Penyakit Menular.
Dengan kasus suntik “vaksin kosong” tersebut akan menjadi perhatian bersama
untuk melakukan monitoring pelaksanaan lebih ketat.
Saran
Sebaiknya untuk para nakes dan vaksinator harus berhati-hati dalam tanggung
jawab dan tugas nya masing-masing. Selain itu untuk mencegah terjadinya kelalaian
oleh tenaga kesehatan terulang kembali maka diperlukan upaya pengawasan yang
efektif oleh pihak rumah sakit/klinik yang membuka program vaksinasi Covid-19.
Pemberlakuan sanksi pidana terhadap tenaga kesehatan perlu dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan untuk
memberikan efek jera bagi tenaga kesehatan serta untuk mencegah tenaga
kesehatan yang lain melakukan perbuatan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Kasus Suntik 'Vaksin Kosong' di Pluit, Perawat EO Mengaku Lalai. (2021, November
1). Retrieved from news.detik.com: https://news.detik.com/berita/d-
5676884/kasus-suntik-vaksin-kosong-di-pluit-perawat-eo-mengaku-lalai
Kasus Vaksin Kosong, Perawat EO Suntik 599 orang di hari kejadian. (2021,
November 1). Retrieved from news.detik.com: https://news.detik.com/berita/d-
5676853/kasus-vaksin-kosong-perawat-eo-suntik-599-orang-di-hari-kejadian
Pemprov DKI tunggu hasil polisi soal viral suntik vaksin kosong di Pluit. (2021,
November 2). Retrieved from news.detik.com: https://news.detik.com/berita/d-
5676390/pemprov-dki-tunggu-hasil-polisi-soal-viral-suntik-vaksin-kosong-di-
pluit
Viral suntik vaksin kosong di Jakut bikin nakes yang terlibat diusut-usut. (2021,
November 3). Retrieved from news.detik.com: https://news.detik.com/berita/d-
5676366/viral-suntik-vaksin-kosong-di-jakut-bikin-nakes-yang-terlibat-diusut/2

Anda mungkin juga menyukai