Anda di halaman 1dari 3

NAMA ANGGOTA :

- Alexandra Lisa Wijaya - 22/492938/HK/23142


- Alyssa Salsabila Suandy - 22/494857/HK/23202

ANALISIS PUTUSAN No. 225 PK/PID.SUS/2011

Identitas Terdakwa

Nama : PRITA MULYASARI


Tempat lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 31/27 Maret 1977
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Komplek Sekneg Cidodol No. 42 RT 008/011, Kelurahan Grogol,
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kronologi

- 7 Agustus 2008 pukul 20.30 terdakwa datang ke R.S Omni Internasional Tangerang
dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala. Ditangani oleh dr. Indah dan
dinyatakan harus rawat inap
- dr. Indah menyatakan bahwa terdakwa harus ditangani oleh dokter Spesialis,
Terdakwa meminta pendapat dokter spesialis dari dokter Indah dan kemudian dokter
indah menyarankan dr. Hengky
- dr. Hengky memeriksa terdakwa dan memberikan tindakan berupa infus dan
suntikan. namun keesokan paginya dr. Hengky menginformasikan bahwa terdapat
revisi dari hasil laboratorium semalam, selanjutnya tangan kiri Terdakwa mulai
membengkak dan terdakwa meminta infus dan suntikannya dihentikan.
- Terdakwa keluar dari RS. Omni Internasional Alam Sutera Tangerang lalu menuju ke
RSI Bintaro Tangerang
- Terdakwa menyampaikan komplain secara tertulis ke Manajemen Omni yang
diterima oleh Ogi (customer service coordinator) dan dr. Grace Hilza Yarlen Nela
(Customer service manager)
- Tanggapan dari dr. Grace mengenai masalah komplain terdakwa dinilai tidak
profesional
- Terdakwa membuat dan mengirimkan email ke sejumlah orang yang berjudul
penipuan omni international hospital alam sutera tangerang

Dakwaan

Primair = pasal 45 ayat (1) jo. pasal 27 ayat (3) UU RI no. 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik
Subsider = pasal 310 ayat (2) KUHP
Lebih Subsider = pasal 311 ayat (1) KUHP
Tuntutan

Membaca tuntutan Jaksa/Penuntut Umum tanggal 18 November 2009 yang isinya adalah
sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa PRITA MULYASARI bersalah melakukan tindak pidana "Dengan


sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ atau membuat
dapat diaksesnya informasi elektronik dan/ atau dokumen elektronik yang memiliki muatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 27 ayat (3) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi Transaksi Elektronik dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum NO.
REG. PERKARA PDM-432/TNG/05/2009, tanggal 20 Mei 2009 dakwaan Kesatu;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa PRITA MULYASARI dengan pidana penjara


selama 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara
dengan perintah supaya Terdakwa segera ditahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :


- 1 (satu) eksemplar print out website/e-mail yang dikirimkan oleh PRITA MULYASARI
tanggal 15 Agustus 2008, dengan subject "Penipuan OMNI International Hospital
Alam Sutera Tangerang : 1 (satu) eksemplar e-mail berjudul "Selamat Pagi...
SEMOGA TIDAK TERJADI DI RSIB !!! Selamat Bekerja Salam, Juni, bertanggal 22
Agustus 2008:

Putusan Hakim

INTI DARI PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN MA No. 300 K/Pdt/2010 tertanggal 28


September 2010 menyatakan bahwa apa yang dilakukan PEMOHON PENINJAUAN
KEMBALI :
1. Tidak/bukan merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)
perbuatan melawan hukum tidak terbukti maka pencemaran namanya harus
dinyatakan tidak terbukti
2. Bukan merupakan penghinaan
hal yang dituliskan oleh terdakwa bukan merupakan bentuk penghinaan namun
hanya keluhan
3. E-mail tersebut masih dalam batas kewajaran dan sejalan dengan Pasal 28 F UUD
1945
segala isi email adalah upaya kritikan demi kepentingan umum agar masyarakat
terhindar dari praktik rumah sakit yang tidak memberikan pelayanan medis yang
baik. oleh karena itu isi email tersebut tidak bermuatan penghinaan, dan termasuk ke
dalam kepentingan umum.
4. Secara pidana tidak terbukti adanya pencemaran nama baik.
Bahwa menurut putusan pertama PN Tangerang No. 1269/PID.B/2009/-PN.TNG,
Kejaksaan Negeri Tangerang Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan,
dikarenakan hal yang dilakukan terdakwa tidak memenuhi unsur tindak pidana
pencemaran nama baik. perbuatan tersebut dinilai demi kepentingan umum, yaitu
untuk memberikan peringatan kepada publik tentang pelayanan rumah sakit
tersebut. dan hal tersebut dapat dikelompokkan sebagai kepentingan umum.
Pendapat Mahkamah Agung :
- Bahwa alasan peninjauan kembali yang kedua adalah karena kekeliruan nyata dari
Hakim karena pelaku Prita sama sekali tidak memiliki tujuan untuk melakukan
pencemaran,lagi pula perbuatan Prita yang bersifat melawan hukum tidak dapat
dibuktikan, dengan demikian Judex Juris telah salah menerapkan hukum dan dapat
dipandang telah melakukan kekeliruan nyata.

DASAR HUKUM ALASAN PEMBENAR :


Berdasarkan konstruksi Pasal 310 ayat (3) KUHP terdapat alasan penghapus pidana jika
perbuatan tersebut demi kepentingan umum atau untuk membela diri· Artinya, elemen
melawan hukum perbuatan sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 310 ayat ( 1) dan ayat
(2) dihapus. Dengan demikian ketentuan ayat (3) Pasal 310 KUHP merupakan alasan
pembenar.

Anda mungkin juga menyukai