Anda di halaman 1dari 25

PUTUSAN

Nomor 1/G/2022/PTUN.YK DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN


YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara Tingkat I (pertama) dengan acara biasa menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:

RIFAT HERYANTO, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Direktur Perusahaan Daerah Air


Minum Bertempat tinggal di Jalan Berada 262, Kecamatan Soropadan, Depok, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada:
1. Esa Inzaghi, S.H., M.H. (Advokat)
2. Gilang Adhi Pangestu, S.H.,M.H. (Advokat)
3. Muhammad Ridho Ramadhani, S.H., M.H. (Advokat)
4. Viona Tamara, S.H., M.H. (Advokat)
Semuanya Kewarganeraan Indonesia, Adovkat, yang berkantor pada Law Office Esa dan Partners,
beralamat di Jl. Magelang KM 5,5, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, bertindak baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 20 Februari 2022. Selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT

MELAWAN
WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI, Kewarganegaraan : Indonesia,
Berkedudukan di Jalan Kenari No.56, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Berdasarkan surat kuasa khusus Kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Kelurahan Tanjung
Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat Berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 24 April 2020 memberikan Kuasa kepada :
1. AHMAD RIZAL, S.H., M.H.
2. ALFIAN MAHENDRA PUTRA, S.H., M.H.
3. CINTIYA FADILA, S.H., M.Hum.
4. M FAIQ WIDYADANA, S.H., M.H.
Kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat, Pengacara Publik/Asisten Pengabdi
Bantuan Hukum yang tergabung dalam Profesi Advokat pada kantor Advokat YB.beralamat di
Jalan Tino Sidin Nomor 23 Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.
Selanjutnya disebut TERGUGAT.

TENTANG DUDUK SENGKETA


Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatannya tertanggal 24 Februari 2022 yang diterima
dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta pada 24 Februari
2022 di bawah Register Perkara Nomor : 01/SKK.TUN/IX/2022, dan telah pula diperbaiki /
disempurnakan pada tanggal 16 Maret 2022, dengan mengemukakan alasan- alasan sebagai
berikut :

I. OBJEK SENGKETA
Penggugat diberhentikan sepihak tanpa alasan yang jelas pada tanggal 5 Februari 2022 sebagai
Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Yogyakarta dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang
Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Yogkarta.
II. TENTANG KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA
NEGARA YOGYAKARTA

1. Bahwa untuk menilai apakah Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta berwenang
mengadili perkara a quo, berpedoman pada ketentuan pasal 1 angka 9 undang-undang
republic Indonesia nomor 51 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Undang-Undang Nomor 51
Tahun 2009) menyebutkan:

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata.”

2. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 47 Undang-Undang Rpublik Indonesia nomor 5


tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara (undang-undang Nomor 5 Tahun 1986)
disebutkan :
“pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan mneyelesaikan sengketa
tata usaha negara.”

3. Bahwa berdasarkan ketentuan sebagaimana dikemukakan diatas, objek sengketa


dimaksud selain telah memenuhi unsur keputusan tata usaha negara juga tidak termasuk
dalam pengecualian keputusan tata usaha negara menurut ketentuan pasal 2 Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 9 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-undang
nomor 5 tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara (Undang-undang nomor 9 tahun
2004)

4. Bahwa berdasarkan pasal 48 ayat (1) Undang-undang nomor 5 tahun 1986 menentukan
bahwa :

“dalam hal suatu badan hukum atau pejabat tata usaha negara diberi kewenangan oleh atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan
secara administratif sengketa tata usaha negara tertentu, maka sengketa tata usaha negara
tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia.”

5. Berdasarkan ketentuan pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Republik
Indonesia nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan (Undangundang
nomor 30 tahun 2014) tegas menentukan :

“warga masyarakat yang dirugikan terhadap keputusan dan/atau tindakan pejabat tata
usaha negara dapat mengajukan upaya administratif kepada pejabat pemerintah atau
atasan pejabat yang menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau tindakan.”

6. Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan mahkamah agung republic Indonesia nomor 6


tahun 2018 tentang pedoman penyelesaian sengketa administrasi pemerintahan setelah
menempuh upaya administratif (perma nomor 6 tahun 2018) pada pasal 1 ayat (7)
menyatakan :
“upaya administrative adalah proses penyelesaian sengketa yang dilakukan dalam lingkup
administrasi pemerintahan sebagai akibat dikeluarkan keputusan dan/atau tindakan yang
merugikan.”

7. Bahwa berdasarkan ketentuan perma nomor 6 tahun 2018 tersebut, setelah penggugat
menerima objek sengketa pada 8 September 2020 sebagaimana bukti tanda terima objek
sengketa, maka selanjutnya pada tanggal 14 September 2020 penggugat telah
mengajukan keberatan kepada tergugat selaku pejabat yang mengeluarkan objek
sengketa (Tergugat) dan diterima oleh Tergugat pada tanggal 25 September 2020
sebagaimana bukti tanda terima surat. Bahwa oleh karena Tergugat tidak menanggapi
surat keberatan Penggugat, maka sesuai ketentuan Pasal 77 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 keberatan Penggugat dinyatakan diterima oleh Tergugat sehingga
seharusnya berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (6) Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014, Tergugat sudah harus mengeluarkan keputusan yang membatalkan Objek
Sengketa,
namun pada kenyataannya setelah Penggugat memberikan waktu tambahan 5 (lima) hari
kepada Tergugat untuk mengeluarkan surat pembatalan Objek Sengketa, ternyata
Tergugat tidak juga membatalkan Objek Sengketa tersebut sehingga dengan demikian
Penggugat harus mengajukan gugatan ini di Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta
untuk dapat bertindak sebagai guardian dalam memeriksa, mengadili, dan memutus
permasalahan hukum Penggugat, maka dari itu Pengadilan Tata Usaha Negara
Yogyakarta berwenang memeriksa, mengadili, memutus sengketa a quo. Dengan
demikian Penggugat telah melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Perma Nomor 6
Tahun 2018.

III. LEGAL STANDING dan KEPENTINGAN PENGGUGAT yang Dirugikan


1. Bahwa Penggugat merupakan Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Yogyakarta yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta
Nomor: 345.21/465/SK-BKD/2019 tentang Pengangkatan Rifat Heryanto sebagai
Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum kota Yogyakarta tertanggal 23 Oktober
2019.
2. Bahwa semasa menjalankan tugas, Penggugat sebagai Direktum Utama yang baik, penuh
tanggungjawab serta memiliki keahlian dan prestasi yang baik, hal ini terbukti dengan
terpenuhinya seluruh target dalam kontrak kinerja selama masa Penggugat menjadi
Direktur Utama.
3. Bahwa Penggugat belum sampai batas waktu jabatan berakhir, Penggugat diberhentikan
sepihak tanpa alasan yang jelas pada tanggal 5 Februari 2022 sebagai Direktur Umum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Yogyakarta dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SKBKD/2022 tentang Pemberhentian Rifat
Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogkarta.
Padahal anggota direksi diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diangkat Kembali untuk
(1) kali masa jabatan kecuali ;
a.ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan
b.dalam hal anggota Direksi memiliki keahlian khusus dan/atau prestasi yang baik, dapat
diangkat untuk masa jabatan yang ketiga, ketentuan Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah.
4. Bahwa penggugat belum berumur 60 Tahun sehingga belum mencapai batas usia Direksi
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (4) Peraturan Mentri Dalam Negri No. 2 Tahun
2007 Tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum yang
menyebutkan bahwa Jabatan Direksi berakhir pada saat yang bersangkutan berumur
paling tinggi 60 (enam puluh) tahun.
5. Bahwa pada faktanya pemberhentian Penggugat dengan diterbitkannya Surat Keputusan
Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 Tanggal tentang Pemberhentian Rifat
Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta
melalui Walikota Yogyakarta tanggal 5 Februari 2022, dilakukan secara sepihak dan tiba-
tiba, dimana Penggugat tidak pernah mendapat surat teguran sebelumnya dan tanpa
disertai dengan alasan pemberhentian sesuai dengan yang disebutkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah Pasal 65 Ayat (1)
bahwa pemberhentian anggota direksi yang diberhentikan sewaaktu-waktu dilakukan
apabila berdasarkan data dan informasi yang dapat dibuktikan secara sah, anggota
Direksi yang bersangkutan :
a. tidak dapat melaksanakan tugas;
b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau
ketentuan anggaran dasar;
c. terlibat dalam Tindakan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada BUMD,
negara, dan/atau Daerah;
d. dinyatakab bersalah dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. mengundurkan diri;
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan pengawas atau anggota
komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
g. tidak terpilih lagi karena adanya perubahan kebijakan pemerintah daerah dalam hal
Restrukturisasi, likuidasi, akusisi, dan pembubaran BUMD.
6. Bahwa atas keputusan Walikota tersebut, Penggugat telah melakukan upaya banding
administrasi untuk mencari penyelesaian, namun usaha tersebut gagal. Selanjutnya
karena upaya banding administrasi gagal dan alasan yang tidak jelas, maka akhirnya
Penggugat menempuh jalur hukum.
7. Bahwa berdasar alasan alasan dan uraian tersebut diatas dengan disertai bukti bukti yang
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, TERGUGAT telah melanggar asas
kepatutan dan asas asas umum pemerintahan yang baik sesuai dengan Bab III Pasal 3
Undang Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan
Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme menyebutkan asas asas umum
penyelenggaraan negara meliputi : asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan
negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, dan asas akuntabilitas, serta berdasarkan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku; TERGUGAT khususnya telah melanggar Asas Kepastian
Hukum yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan
perundang undanagan, kepatuhan dan keadilan dalam setiap penyelenggaraan negara. Hal
tersebut sesuai dengan fakta hukum bahwa Penggugat diberhentikan secara sepihak
tanpaa diketahui alasannya, dan pemberhentian Penggugat tidak berdasar pada peraturan
yang ada yaitu Pasal 15 ayat (2) Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007
Tentang Organ Dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum yang menyatakan
bahwa Direksi diberhentikan karena ;
a. permintaan sendiri;
b. reorganisasi;
c. melakukan Tindakan yang merugikan PDAM;
d. melakukan Tindakan atau bersikap yang bertentanagan dengan kepentingan
daerah atau negara;
e. mencapai batas usia 60 (enam puluh) tahun; dan f. tidak dapat melaksanakan
tugasnya.
8. Bahwa berdasar hal hal tersebut, TERGUGAT telah melanggar asas asas umum
pemerintahan yang baik, khususnya Asas Kepastian Hukum serta ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku dan telah sesusai dengan Pasal 53 ayat (1) Undang
Undang No.9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “ orang
atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan
Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang
berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan
ganti rugi dan/atau direhabilitasi” dan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang No.9 Tahun
2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :‘alasan alasan yang dapat
digunakan dalam gugatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas asas
umum pemerintahan yang baik, maka PENGGUGAT melalui kuasa hukumnya mohon
kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara
Yogyakarta
9. Penggugat merasa dirugikan karena karena dengan dikeluakannya Surat Keputusan
Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang Pemberhentian Rifat Heryanto
sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta melalui
Walikota Yogyakarta tanggal 5 Februari 2022, Penggugat diberhentikan dari Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Yogyakarta, sehingga Penggugat kehilangan pekerjaan. Sesuai
dengan Pasal 53 ayat (1) Undangundang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara yang menyebutkan “ orang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya
dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan Gugatan tertulis
kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha
Negara yang disengketakan Itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi;
10. Bahwa oleh karena Surat Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022
Tanggal tentang Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Yogyakarta melalui Walikota Yogyakarta tanggal 5 Februari
2022 tersebut ditujukan kepada Penggugat, dan telah menghentikan penggugat dari
Perusahaan daerah Air Minum Kota Yogyakarta sehingga Penggugat kehilangan
pekerjaan yang mengakibatkan kerugian materiil maupun immaterial yang besar pada diri
Penggugat, amak pantasla Penggugat selaku yang dirugikan dan orang yang keberatan
terhadap putusan tersebut;
11. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004,
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomo 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara yaitu:
“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Pejabat Tata Usah Negara dapat mengajukan Gugata Tertulis kepada
Pengadilan yang berwenang yang bersi Tuntutan agar Keputusan Tata Usaha yang
disengketakan itu dinyatakan Batal atau Tidak Sah, dengan atau
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.”
12. Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2004 tersebut dikaitkan dengan adanya objek sengketa, maka kepentingan
penggugat sangat dirugikan, maka dengan demikian dalam perakara ini penggugat
memiliki Legal Standing (Kedudukan Hukum) untuk menggugat objek sengketa a Quo.

IV. UPAYA ADMINISTRATIF DAN TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN


GUGATAN
Bahwa penggugat baru menerima Objek Sengketa pada tanggal 8 Februari 2022, dan
selanjutnya terhadap Objek Sengketa tersebut, Penggugat menempuh dan melakukan Upaya
Administratif sebagaimana disebut dan diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
a. Bahwa Bahwa terhadap Objek Sengketa a Quo, Penggugat lalu melakukan Upaya
Administratif sebagaimana disebut dan diatur dalam Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2)
Undang-Undang Nomor. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan) yang
berbunyi sebagai berikut:
1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau Tindakan dapat
mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat Pemerintahan atau Atasan Pejabat
yang menetapkan dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan;
2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a.
keberatan;
b. Banding
b. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2022, Penggugat telah menempuh Upaya
Administratif dengan membuat dan mengirimkan Keberatan atas diterbitkannya Objek
Sengketa a Quo;
c. Bahwa berdasarkan Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor. 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan yang berbunyi sebagai berikut:
1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 (dua puluh satu) hari
kerja sejak diumumkannya Keputusan tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan;
d. Bahwa pada tanggal 5 Maret 2022, Tergugat telah memberikan tanggapan dan
keputusannya atas Gugatan yang dimajukan oleh Penggugat sehubungan dengan
diterbitkannya Objek Perkara a Quo, yang pada pokoknya Keputusannya itu menyatakan
menolak Gugatan yang dimajukan oleh Penggugat;
e. Bahwa Penggugat tersebut memajuka Upaya Asministratif selanjutnya, yaitu Melakukan
gugatan kepada atasan penggugat sebagaimana diatur dalam Pasal
76 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
yang berbunyi sebagai berikut:
2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas penyelesaian keberatan oleh
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Warga masyarakat dapat mengajukan banding kepada atasan
Pejabat
f. Bahwa bandingnya itu, telah Penggugat sampaikan pada Tanggal 24 Februari 2022,
oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang waktu sesuai dalam Pasal
55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 dan pasal 5 ayat (1) PERMA No. 6 Tahun 2018
sejak diajukannya Upaya Adminstratif terhadap Surat Keputusan Walikota Nomor:
345.21/397/SK-BKD/2022 tentang Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur
Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta tanggal 5 Februarir 2022.
g. Bahwa sebagaimana disebut diatas penggugat pada tanggal 10 Februari 2022, telah
melakukan Upaya Administratif terkahirnya, yaitu Banding Kepada Atasan Tergugat
yang adalah Direktur Perusahaan Daerah Air Minum kota Yogyakarta, namun hingga
Gugatan ini dimajukan Penggugat belum menerima hasil keputusan gagal banding
h. Bahwa oleh karena setelah 10 (sepuluh) hari kerja sejak Penggugat mengajukan Banding
Administrasinya, namun hingga saat ini Penggugat belum juga menerimankeputusan
dari Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Yogyakarta, maka penguggat memajukan
Gugatannya pada Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta:

III.2 Tenggang Waktu Memajukan Gugatan


a. Bahwa setelah menempuh dan melakukan Upaya Administratifnya sebagaimana disebut
diatas, yang hasil dari Upaya Administrasinya itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
dan Penggugat masih tidak menerima keseluruhan isi dari Objek Sengketa, maka Penggugat
lalu memajukan Gugatannya ke Pangadilan Tata Usaha Negara Jambi;
b. Bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh
Upaya Administrasi, yang berbunyi:
1) Tenggang waktu pengajuan gugatan di Pengadilan dihitung 90 (Sembilan Puluh)
hari sejak keputusan atas upya administrative diterima oleh Warga
Masyarakat atau diumumkan oleh Badan/Pejabat Administrasi pemerintahan yang
menangani penyelesaian upaya administrative;
c. Bahwa pada tanggal 24 Februari 2022, penggugat melalui kuasanya telah mendaftarkan
Gugatan dalam Perakar ini keapda Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta secara
elektronik;
d. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka Penghitungan 90 (Sembilan Puluh) hari
mengajukan Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta atas Objek Sengketa a
Quo
e. Bahwa Penggugat telah mengajukan Upaya Banding Administratifnya, sehingga Gugatann
dalam Perkara ini masih dalam tenggang waktu yang diatur dalam ketentuan perundang-
undangan yang berlaku
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka Penghitungan 90 (Sembilan puluh) hari
mengajukan Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta atas Objek Sengketa a Quo,
adalah 10 (sepuluh) hari kerja sejak penggugat melakukan upaya Administraatif Banding.
Bahwa pula berdasarkan hal yang demikian ini, maka Gugatan Penggugat dimajikan masih
dalam tenggang waktu yang diatur dalam peraturan yang berlaku, yakni 90 (Sembilan
puluh) hari sejak Keputusan Banding Administratif yang dimajukan oleh Penggugat pada tanggal
10 Februari 2022.

V. Dasar dan Alasan Gugatan


1. Bahwa Penggugat merupakan Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Yogyakarta yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta
Nomor: 345.21/465/SK-BKD/2019 tentang Pengangkatan Rifat Heryanto sebagai Direktur
Umum Perusahaan Daerah Air Minum kota Yogyakarta tertanggal 23 Oktober 2019.
2. Bahwa semasa menjalankan tugas, Penggugat sebagai Direktum Utama yang baik, penuh
tanggungjawab serta memiliki keahlian dan prestasi yang baik, hal ini terbukti dengan
terpenuhinya seluruh target dalam kontrak kinerja selama masa Penggugat menjadi Direktur
Utama.
3. Bahwa Penggugat belum sampai batas waktu jabatan berakhir, Penggugat diberhentikan
sepihak tanpa alasan yang jelas pada tanggal 5 Februari 2022 sebagai Direktur Umum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Yogyakarta dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang Pemberhentian Rifat Heryanto
sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogkarta. Padahal anggota direksi
diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat Kembali untuk (1)
kali masa jabatan kecuali ;
a. ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. dalam hal anggota Direksi memiliki keahlian khusus dan/atau prestasi yang baik, dapat
diangkat untuk masa jabatan yang ketiga, ketentuan Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah.
4. Bahwa penggugat belum berumur 60 Tahun sehingga belum mencapai batas usia Direksi
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (4) Peraturan Mentri Dalam Negri No. 2 Tahun 2007
Tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum yang menyebutkan bahwa
Jabatan Direksi berakhir pada saat yang bersangkutan berumur paling tinggi 60 (enam puluh)
tahun.
5. Bahwa pada faktanya pemberhentian Penggugat dengan diterbitkannya Surat Keputusan
Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 Tanggal tentang Pemberhentian Rifat Heryanto
sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta melalui Walikota
Yogyakarta tanggal 7 September 2020, dilakukan secara sepihak dan tiba-tiba, dimana
Penggugat tidak pernah mendapat surat teguran sebelumnya dan tanpa disertai dengan alasan
pemberhentian sesuai dengan yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2017 Tentang Badan Usaha Milik Daerah Pasal 65 Ayat (1) bahwa pemberhentian anggota
direksi yang diberhentikan sewaaktu-waktu dilakukan apabila berdasarkan data dan informasi
yang dapat dibuktikan secara sah, anggota Direksi yang bersangkutan :
a. tidak dapat melaksanakan tugas;
b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan anggaran
dasar;
c. terlibat dalam Tindakan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada BUMD, negara,
dan/atau Daerah;
d. dinyatakab bersalah dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap;
e. mengundurkan diri;
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan pengawas atau anggota komisaris
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
g. tidak terpilih lagi karena adanya perubahan kebijakan pemerintah daerah dalam hal
Restrukturisasi, likuidasi, akusisi, dan pembubaran BUMD.
6. Bahwa atas keputusan Walikota tersebut, Penggugat telah melakukan upaya banding
administrasi untuk mencari penyelesaian, namun usaha tersebut gagal. Selanjutnya karena upaya
banding administrasi gagal dan alasan yang tidak jelas, maka akhirnya Penggugat menempuh
jalur hukum.
7. Bahwa berdasar alasan alasan dan uraian tersebut diatas dengan disertai bukti bukti yang
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, TERGUGAT telah melanggar asas kepatutan dan
asas asas umum pemerintahan yang baik sesuai dengan Bab III Pasal 3 Undang Undang No.28
Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan
Nepotisme menyebutkan asas asas umum penyelenggaraan negara meliputi : asas kepastian
hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas
proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas, serta berdasarkan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku; TERGUGAT khususnya telah melanggar Asas Kepastian
Hukum yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang
undanagan, kepatuhan dan keadilan dalam setiap penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai
dengan fakta hukum bahwa Penggugat diberhentikan secara sepihak tanpaa diketahui alasannya,
dan pemberhentian Penggugat tidak berdasar pada peraturan yang ada yaitu Pasal 15 ayat (2)
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Organ Dan Kepegawaian
Perusahaan Daerah Air Minum yang menyatakan bahwa Direksi diberhentikan karena ;
a. permintaan sendiri;
b. reorganisasi;
c. melakukan Tindakan yang merugikan PDAM;
d. melakukan Tindakan atau bersikap yang bertentanagan dengan kepentingan daerah atau
negara;
e. mencapai batas usia 60 (enam puluh) tahun; dan
f. tidak dapat melaksanakan tugasnya.
8. Bahwa berdasar hal hal tersebut, TERGUGAT telah melanggar asas asas umum pemerintahan
yang baik, khususnya Asas Kepastian Hukum serta ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku dan telah sesusai dengan Pasal 53 ayat (1) Undang Undang No.9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “ orang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan
tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha
Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai
tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi” dan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang No.9 Tahun
2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :‘alasan alasan yang dapat digunakan
dalam gugatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas asas umum
pemerintahan yang baik,
Maka PENGGUGAT melalui kuasa hukumnya mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
pada Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta menjatuhkan putusan sebagai berikut:
VI. PETITUM
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-
BKD/2022 tertanggal 5 Februari 2022
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Walikota Nomor:
345.21/397/SK-BKD/2022 tertanggal 5 Februari 2022
4. Memerintahkan Tergugat meminta maaf kepada Penggugat untuk merehabilitasi nama baik
Penggugat.
5. Mewajibkan kepada Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini.

Dalam Pokok Perkara


Bahwa seluruh dalil-dalil yang telah dikemukakan PENGGUGAT dalam tanggapan eksepsi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini.

Bahwa PENGGUGAT tetap pada dalil-dalil sebagaimana dikemukakan PENGGUGAT dalam


gugatan, dan menolak seluruh dalil-dalil TERGUGAT dalam eksepsi/jawaban kecuali yang
secara tegas diakui kebenarannya oleh PENGGUGAT.

A. Pada No. 1 mengenai kewenangan tergugat dalam pemutusan hubungan kerja


terhadap penggugat
1. Bahwa pada poin ketiga Tergugat menyatakan bahwa mengenai atributif yang diberikan
kepada suatu institusi atau pejabat berdasarkan peraturan Perundangundangan di dalam poin
ini dijelaskan bahwa Tergugat mempunyai wewenang untuk melakukan pengangkatan atau
pemutusan hubungan kerja kepada Penggugat, namun dalam kasus kali ini Tergugat telah
melakukan penyalahgunaan wewenang dalam menertibitkan Surat Keputusan Walikota
Yogyakarta Nomor 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang pemberhentian Rifat Heryanto sebagai
direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogkarta tanggal 5 Februari 2022
Tentang Pengangkatan Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogyakarta tertanggal 23 Oktober 2019;
2. Bahwa dengan Tergugat memutuskan pemecatan Penggugat tanpa alasan yang pasti ataupun
dengan memberikan surat peringatan kepada Penggugat, dengan demikian sudah menjelaskan
bahwasanya Tergugat telah melanggar Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan,
yang berdasarkan Undang-Undang tersebut menjamin baahwa keputusan dan/atau
tindakan badan dan/atau pejabat pemerintahan terhadap warga masyarakat tidak dapat
dilakukan dengan semena-mena. dengan adanya Undang-Undang No. 30 Tahun 2014
maka warga masyarakat tidak akan mudah menjadi objek kekuasaan negara.
3. Bahwa penerbitan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 345.21/397/SK-BKD/2022
tentang pemberhentian Rifat Heryanto sebagai direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Yogkarta tanggal 5 Februari 2022, tidak di dasarkan pada asas Tidak Menyalahgunakan
wewenang sebagaimana diatur dalam Undag-Undang No. 30 Tahun 2014 pada Pasal 10 ayat
(1) huruf e, dimana asas ini mewajibkan setiap badan dan atau pejabat pemerintahan untuk
tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan lain yang
tidak sesuai dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut, tidak melapaui, tidak
menyalahgunaka, dan/atau tidak mencampuradukkaan wewenang.
B. Pada No. 2 mengenai Dasar Hukum yang digunakan oleh Untuk Melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Penggugat
1. Bahwa Tergugat menyatakan dasar hukum dalam melakukan pemutusan Hubungan
kerja terhadap penggugat adalah Undng-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang
Perusahaan Daerah, namun Tergugat sama sekali tidak menjelaskan pada pasal
berapa yang dijadikan sebagai dasar hukum, sehingga alasan Tergugat untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap penggugat tidak memiliki dasar
hukum yang jelas.
2. Bahwa Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 345.21/397/SKBKD/2022
tentang pemberhentian Rifat Heryanto sebagai direktur Umum Perusahaan Daerah
Air Minum Kota Yogkarta tanggal 5 Februari 2022 yang dikeluarkan oleh tergugat
bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Pasal 12 ayat (1) dan
ayat (3). ayat
(1) menyatakan “ Aggota Direksi berhenti karena meninggal dunia, atau dapat
diberhentikan oleh Kepala Daerah yang mengangkatnya, karena : a.
permintaan sendiri; b. berakhirnya masa sebagai anggota Direksi termasuk dalam
pasal 11 ayat (3); c. tindakan yang merugikan Perusahaan Daerah; d. tindakan atau
sikap yang bertentangan dengan kepentingan daerah mapun kepentingan negara.
dan ayat (3) menyatakan “ sebelum pemberhentian karena alasan tersebut pada ayat
(1) huruf c dan huruf d dilakukan anggota Direksi yaang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri, hal mana harus dilaksanakan dalam waktu satu
bulan setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberitahukan tentang niat akan
memperhentikan itu oleh Kepala daerah termaksud pada ayat (1). in casu alasan
Tergugat megelurkan surat keputusan Nomor 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang
pemberhentian Rifat Heryanto sebagai direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogkarta tanggal 5 Februari 2022 tidak memperhatikan alasan-alasan
sebagaimana dalam pasal 12 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962, dan
tanpa memberitahukan niat untuk diberhentikan kepada Penggugat, serta Penggugat
tidak diberikan kesempatan untuk membela diri.
3. Bahwa kebijakan Tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan Walikota
Yogyakarta Nomor 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang pemberhentian Rifat
Heryanto sebagai direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogkarta
tanggal 5Februari 2022 tidak menjunjung asas-asas umum pemerintahan yang baik
yaitu asas kepastian hukum, dimana tergugat seharusnya mengutamakan landasan
ketentuan peraturan perundang- undangan, keajegan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Tergugat dalam mengeluarkan
keputusan tidak memiliki alasan yang bersifat faktual dan yuridis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yang memberikan dasar terhadap pembuatan Surat
Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 345.21/397/SK-BKD/2022 tentang
pemberhentian Rifat Heryanto sebagai direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogkarta tanggal 5Februari 2022.
4. Bahwa Tergugat menyatakan dalam menjalankan tugas sebagai walikota
yogyakarta selalu mengedepankan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
(AUPB) sebagaimana diatur dalam UU No. 30 Tahun 2014, namun pada kenyataan
tergugat melakukan penyelewengan hak yang mengakibatkan kerugian bagi
Penggugat dengan mengeluarkan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor
345.21/397/SK-BKD/2022 tentang pemberhentian Rifat Heryanto sebagai direktur
Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta tanggal 5 Februari 2022.
5. Bahwa Keputusan yang dikeluarkan oleh Terugat mengandung kekurangan dalam
pelaksanaan Asas-asas umum pemerintahan yang baik dan merugikan kepastian
hukum sehingga perlu untuk dicabut.
C. Pada No. 3 mengenai Prosedur dan Substansi Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap
Penggugat
1. Bahwa Tergugat menyatakan bahwa Penggugat tidak melakukan perbaikan kinerja,
namun hal tersebut tidaklah benar, karena pada kenyataannya Penggugat telah
melakukan perbaikan kinerja kerja dengan cara mengevaluasi dan memberikan
pengarahan kepada semua pegawai. selain itu Penggugat juga telah membuat
rancangan peningkatan evaluasi kinerja agar tidak terjadi kendala maupun keluhan
yang seringkali terjadi.
2. Bahwa Tergugat menyatakan bahwa selama menjadi Direktur umum Penggugat
sering kali bolos kerja tanpa adanya alasan. Penggugat selama bekerjaa selalu
memberikan surat izin tidak masuk kerja secara tertulis dan dengan alasan yang
jelas, dan kami akan memberikan lampiran mengenai surat izin kerja Penggugat.
3. Bahwa Tergugat menjelaskan bahwasannya Tergugat mengirim surat teguran
sebanyak 3 kali kepada penggugat, namun ketiga surat teguran tersebut tidaklah
sampai pada Penggugat sehingga Penggugat tidak mengetahui teguran tersebut.
4. Bahwa pada poin ke empat memang benar Penggugat menandatangani perjanjian
akan membereskan masalah dalam tempo waktu yang
secepatnya, jika dilihat lagi surat perjanjian tersebut pun menyatakan bahwa tempo
waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah 60 hari kerja yang mana
seharusnya penggugat masih memiliki sisa waktu 20 hari untuk menyelesaikan
masalah yang terjadi, namun Tergugat langsung memecat Penggugat tanpa
menanyakan progres yang sedang dijalankan oleh Penggugat.
5. Bahwa kami juga menolak pernyataan Tergugat yang menyebutkan bahwasannya
Penggugat tidak beritikad baik dikarenakan tidak mengindahkan teguran lisan yang
diberikan, karena sejatinya tidak ada teguran yang sampai kepada Penggugat, jika
memang ada teguran tertulis maupun lisan kami meminta tim kuasa hukum
Tergugat dapat membawakan bukti buktinya.
6. Bahwa penggugat tidak diberikan haknya sebelum dilakukan pemutusan hubungan
kerja oleh Tergugat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1967 Pasal 12 ayat (3) yang menyatakan, sebelum pemberhentian karena alasan
tersebut pada ayat (1) huruf c dan huruf d dilakukan anggota Direksi yaang
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri, hal mana harus dilaksanakan
dalam waktu satu bulan setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberitahukan
tentang niat akan memperhentikan itu oleh Kepala daerah termaksud pada ayat (1).
Penggugat belum pernah mendapat peringatan dan tidak diberikan kesempatan
untuk membela diri.
7. Bahwa dengan ini Penggugat menolak poin poin yang terdapat diatas
dengan bukti yang jelas yang akan kami lampirkan seluruh bukti bukti tersebut di
lampiran.
Berdasarkan hal-hal tersbut di atas, maka dengan segala kerendahan hati Tergugat, mohon kepada
yang terhormat Majelis Hakim agar berkenan memberikan putusan sebagaimana yang tercantum
dalam Jawaban Tergugat tertanggal 5 Maret 2022. Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawaban
tergugat mengajukan bukti-bukti surat yang
telah diberi meterai cukup dan telah disesuaikan dengan asli maupun fotokopinya serta diberi
tanda T-1 sampai dengan T-12, yang perinciannya sebagai berikut:
1. T-1 : Fotokopi Kartu Tanda Penduduk NIK : 340212.510942.0002 Atas Nama Haryadi
Suyudi (Tergugat).
2. T-2 : Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13567/2018 Tanggal 5 Januari 2019
Tentang Pengangkatan Haryadi Suyudi (Tergugat) sebagai Walikota Yogyakarta.
3. T-3 : Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 345.21/465/SK-BKD/2019 Tanggal 23
Oktober 2019 Tentang Pengangkatan Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Yogyakarta.
4. T-4 : Surat Pengaduan Keluhan Masyarakat terhadap kinerja Kantor PDAM Yogyakarta
kepada Tergugat dengan tembusan PDAM Yogyakarta.
5. T-5 : Daftar Kehadiran absensi Penggugat selaku direktur PDAM Yogyakarta.
6. T-6 : Surat Pernyataan Penggugat tertanggal 5 Juli 2021 yang ditandatangani oleh Penggugat
7. T-7,T-8, T-9 : Berita acara secara tertulis atas teguran lisan Tergugat terhadap Penggugat
yaitu pada tanggal 30 Januari 2021, 1 Maret 2021 dan 5 Juni 2021.
8. T-10 : Surat panggilan Penggugat untuk hadir dalam acara pembelaan/klarifikasi dari
Penggugat atas kinerjanya di kantor direksi pada tanggal 10 Juli 2021, 15 Juli 2021 dan 18
Juli 2021.
9. T-11 : Surat berupa pendapat dari Dewan Pengawas atas kinerja Penggugat yang dikirimkan
kepada Tergugat tertanggal 20 Juli 2021.
10. T-12 : Surat Keputusan Nomor : 345.21/397/SK-BKD/2022 tanggal 5 Februari 2022 tentang
pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Yogkarta.
Dengan ini menyampaikan Jawaban atas gugatan Penggugat tertanggal 5 Maret
2022 yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta sebagai berikut:
- Bahwa setelah membaca dan mencermati dalil-dalil yang diajukan atau dikemukakan oleh
Penggugat dalam perkara gugatan ini, maka sangat terlihat
jelas jika gugatan yang diajukan Penggugat tersebut adalah tidak jelas atau kabur
(obscure libel). Hal ini dapat terlihat pada bagaimana cara Penggugat yang tidak mampu
untuk menggambarkan dengan jelas dan rinci tentang perbuatan Tergugat yang dilanggar
;
- Bahwa pada posita gugatan Penggugat dalil ke 4 Penggugat mendalilkan bahwa “Keputusan
Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat melanggar Pasal 15 Peraturan Pemerintah
No. 5 Tahun 2007”. Dari dasar hukum yang dikemukakan oleh Penggugat, hal tersebut tidak
sesuai dan tidak ada hubungan sama sekali dengan perbuatan yang dilakukan Tergugat
terhadap Penggugat karena PP No 5 Tahun 2007 berisi tentang Pemindahan Ibukota
Kabupaten Aceh Timur yang hanya berisi 6 pasal dan tidak ada pasal 15 ;
- Bahwa dari uraian gugatan yang diajukan oleh Penggugat, tampak bahwa dalildalil yang
dikemukakan oleh Penggugat tidak mempunyai dasar yuridis yang jelas tentang dasar hukum
atau peraturan hukum apa yang dilanggar oleh Tergugat untuk memberhentikan Penggugat
dalam jabatannya selaku Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Yogyakarta ;
- Bahwa terhadap gugatan yang tidak diuraikan dasar hukum perbuatan Tergugat, hal ini
Tergugat mendasarkan pada Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1075
K/Sip/1982 tanggal 8 Desember 1982 disebutkan : Suatu gugatan perdata yang diajukan
ke Pengadilan menurut Hukum Acara Perdata, antara petitum dengan posita
(fundamentum petendi) harus ada hubungan satu sama lain, dalam arti : bahwa petitum
(tuntutan) haruslah didukung oleh posita/fundamentum petendi yang diuraikan baik
faktanya maupun segi hukumnya yang diuraikan dengan jelas dalam gugatannya.
Bilamana syarat ini tidak dipenuhi, maka gugatan tersebut oleh Pengadilan atau
Mahkamah Agung akan diberikan putusan yang amarnya : “Gugatan tidak dapat
diterima” ;
- Bahwa dengan demikian, oleh karena dalam gugatannya Penggugat tidak diuraikan dari segi
dasar hukumnya atas perbuatan apa yang dilanggar oleh Tergugat sehingga eksepsi Tergugat
ini beralasan dan harus dikabulkan, oleh karenannya gugatan Penggugat haruslah dinyatakan
kabur (Obscuur Libel);
- Bahwa berdasarkan Eksepsi tersebut diatas, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Yogyakarta yang memeriksa perkara ini untuk
memutus eksepsi ini untuk menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet
ontvankelijke verklaard);

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan
dalam bagian “Tentang Duduk Perkara” Putusan ini.
Menimbang, bahwa Penggugat merasa dirugikan yang telah di jelaskan sebagaimana termuat
didalam surat gugatannya.
Meskipun demikian Majelis Hakim sebelum mempertimbangkan pokok perkara a quo,
terlebih dahulu akan memper- timbangkan mengenai aspek formalitas gugatan a quo dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Penggugat merasa dirugikan karena karena dengan dikeluakannya Surat Keputusan Walikota
Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 Tanggal tentang Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai
Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta melalui Walikota
Yogyakarta tanggal 5 Februari 2022, Penggugat diberhentikan dari Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogyakarta, sehingga Penggugat kehilangan pekerjaan. Sesuai dengan Pasal 53
ayat (1) Undangundang No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
menyebutkan “orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh
suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan Gugatan tertulis kepada Pengadilan
yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan
Itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau
direhabilitasi;
2. Bahwa oleh karena Surat Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 Tanggal
tentang Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogyakarta melalui Walikota Yogyakarta tanggal 5 Februari 2022 tersebut
ditujukan kepada Penggugat, dan telah menghentikan penggugat dari Perusahaan daerah Air
Minum Kota Yogyakarta sehingga Penggugat kehilangan
pekerjaan yang mengakibatkan kerugian materiil maupun immaterial yang besar pada diri
Penggugat, amak pantasla Penggugat selaku yang dirugikan dan orang yang keberatan terhadap
putusan tersebut;

MENGADILI
DALAM EKSEPSI
- Menolak Eksepsi Tergugat;
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan batal Surat Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-BKD/2022 Tanggal


tentang Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Yogyakarta melalui Walikota Yogyakarta tanggal 5 Februari 2022;

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Walikota Nomor: 345.21/397/SK-


BKD/2022 Tanggal tentang Pemberhentian Rifat Heryanto sebagai Direktur Umum
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Yogyakarta melalui Walikota Yogyakarta tanggal 5
Februari 2022.

4. Mewajibkan Tergugat untuk mengembalikan kedudukan, harkat dan martabant Pengugat


pada kedudukan semula

5. Menghukum Tergugat untuk membayar denda atas kesalahannya sebesar 10.000.000,00


(sepuluh juta rupiah)

Demikian diputuskan dalam rapat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Yogyakarta pada hari kamis 26 Mei 2022, oleh kami M Fauzi Rizal al asyrof, S.H., M.H.,
sebagai Hakim Ketua Majelis, Mohamad Satrio , S.H. dan Muhammad Nuha Maulana
Pasya, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam
sidang yang terbuka untuk umum melalui e-Court pada hari Jum’at, tanggal 27 Mei
2022, oleh Majelis Hakim tersebut di atas, dengan dibantu oleh Ayumi Saummi Riendi,
S.H., sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa
Hukum Tergugat.
Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis

Mohamad Satrio, S.H. M Fauzi Rizal al asyrof, S.H.,M.H.,

Muhaammad Nuha Maulana Pasya, S.H.,

Panitera Pengganti

Ayumi Saummi Riendi, S.H

Anda mungkin juga menyukai