“UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perkara : PDM-56/Btl/04/2022
I. IDENTITAS TERDAKWA
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA
II. PENAHANAN :
• Penyidik : Penahanan Kota sejak tanggal 28 Januari
2022 s/d 7 Februari 2022
III. DAKWAAN
KESATU
Bahwa Terdakwa SYAMSUL ROHMAN BIN NYOMAN, pada hari Jumat
21 Januari 2022, atau setidak-tidaknya pada tanggal di bulan Januari tahun
2022, bertempaat di Jl. Imogiri Timur, Pleret, Kab. Bantul DI Yogyakarta,
Page 1 dari 5
P-29
atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Bantul, telah dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongana (SARA), yang
dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa pada hari senin 04 Januari 2022 Terdakwa Syamsul Rohman Bin
Nyoman bertamu ke rumah saksi Abdul Muin dengan maksud untuk
melamar saksi Syifa Putri yang merupakan anak dari saksi korban.
- Bahwa saksi Abdul Muin yang merupakan ayah dari saksi Syifa Putri
sekaligus pengurus Pondok Pesantren Budi Mulia, menerima lamaran
Terdakwa karena beranggapan Terdakwa adalah orang yang baik dan
sholeh, selain itu saksi Abdul Muin dan keluarga Terdakwa telah
merencanakan perihal pernikahan saksi Syifa Putri dan Terdakwa
- Bahwa karena saksi Syifa Putri sering melihat Terdakwa berbicara dengan
nada tinggi, dan selalu bersikap temperamental, saksi Syifa Putri
kemudian memilih untuk memutuskan hubungan dan membatalkan
rencana pernikahan dengan Terdakwa.
- Bahwa Terdakwa merasa tidak terima dan kesal dengan keputusan saksi
Syifa Putri yang memutuskan hubungan dan membatalkan rencana
pernikahan dengan Terdakwa yang dilakukan secara sepihak dan
mendadak.
- Bahwa karena merasa kesal, tanggal 21 Januari 2022 Pukul 14:00 WIB,
Terdakwa dengan menggunakan akun facebook pribadi atas nama
Syamsoel Yomen menulis status yang berisi “Nama Pesantrennya adalah
Pondok Pesantren Budi Mulia. Yang beralamat di Pocung, Wukirsari,
Imogiri, Bantul. Pesantren ini sebenarnya Akad para pengurusnya adalah
Gratis, namun pas pendaftaran wali santri disuruh bayar 1.000.000,- ada
wali santri yang langsung bayar namun tidak sedikit yang bingung karena
Gratis tapi kok disuruh bayar, walaupun akhirnya ngalah dan bayar namun
pasti dalam hatinya ada kebingungan”
- Bahwa pada pukul 14.30 di tanggal yang sama Terdakwa Kembali menulis
status di laman facebook pribadinya “Pemimpin Pondok memakai kopiah,
kadang imamah dan berjubah, khas pakaian kebesaran orang terhormat
dan shalih, namun ternyata jiwanya lebih bejat dari iblis”
- Bahwa postingan yang diunggah dilaman facebook pribadi terdakwa
ternyata Viral, dan berdampak buruk pada pesantren milik saksi Abdul
Halaman 2 dari 5
P-29
ATAU
KEDUA
- Bahwa bermula pada saat Terdakwa melamar saksi Syifa Putri yang
merupakan anak dari Pengurus Pesantren Budi Mulia, yaitu Abdul
Muin.
- Bahwa Saksi Abdul Muin menerima lamaran Terdakwa karena
beranggapan Terdakwa adalah orang yang sholeh dan memiliki sifat
Halaman 3 dari 5
P-29
Halaman 4 dari 5
P-29
Halaman 5 dari 5