Anda di halaman 1dari 5

KEJAKSAAN NEGERI BANTUL P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

No.Reg.Perkara : PDM-56/Btl/04/2022

I. IDENTITAS TERDAKWA

Nama : SYAMSUL ROHMAN BIN


NYOMAN

Tempat Lahir : Sleman

Umur, Tanggal Lahir : 22 Tahun, 27 Agustus 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Imogiri Timur, Pleret, Kab. Bantul

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SLTA

II. PENAHANAN :
• Penyidik : Penahanan Kota sejak tanggal 28 Januari
2022 s/d 7 Februari 2022

• Perpanjangan : Penahanan Kota sejak tanggal 9 Februari


s/d 16 Maret 2022

• Jaksa Penuntut Umum : Penahanan kota tanggal 19 Maret 2022


s/d 29 Maret 2022

• Perpanjangan : Penahanan Kota tanggal 2 April 2022 s/d


9 April 2022

III. DAKWAAN
KESATU
Bahwa Terdakwa SYAMSUL ROHMAN BIN NYOMAN, pada hari Jumat
21 Januari 2022, atau setidak-tidaknya pada tanggal di bulan Januari tahun
2022, bertempaat di Jl. Imogiri Timur, Pleret, Kab. Bantul DI Yogyakarta,

Page 1 dari 5
P-29

atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Bantul, telah dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongana (SARA), yang
dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa pada hari senin 04 Januari 2022 Terdakwa Syamsul Rohman Bin
Nyoman bertamu ke rumah saksi Abdul Muin dengan maksud untuk
melamar saksi Syifa Putri yang merupakan anak dari saksi korban.
- Bahwa saksi Abdul Muin yang merupakan ayah dari saksi Syifa Putri
sekaligus pengurus Pondok Pesantren Budi Mulia, menerima lamaran
Terdakwa karena beranggapan Terdakwa adalah orang yang baik dan
sholeh, selain itu saksi Abdul Muin dan keluarga Terdakwa telah
merencanakan perihal pernikahan saksi Syifa Putri dan Terdakwa
- Bahwa karena saksi Syifa Putri sering melihat Terdakwa berbicara dengan
nada tinggi, dan selalu bersikap temperamental, saksi Syifa Putri
kemudian memilih untuk memutuskan hubungan dan membatalkan
rencana pernikahan dengan Terdakwa.
- Bahwa Terdakwa merasa tidak terima dan kesal dengan keputusan saksi
Syifa Putri yang memutuskan hubungan dan membatalkan rencana
pernikahan dengan Terdakwa yang dilakukan secara sepihak dan
mendadak.
- Bahwa karena merasa kesal, tanggal 21 Januari 2022 Pukul 14:00 WIB,
Terdakwa dengan menggunakan akun facebook pribadi atas nama
Syamsoel Yomen menulis status yang berisi “Nama Pesantrennya adalah
Pondok Pesantren Budi Mulia. Yang beralamat di Pocung, Wukirsari,
Imogiri, Bantul. Pesantren ini sebenarnya Akad para pengurusnya adalah
Gratis, namun pas pendaftaran wali santri disuruh bayar 1.000.000,- ada
wali santri yang langsung bayar namun tidak sedikit yang bingung karena
Gratis tapi kok disuruh bayar, walaupun akhirnya ngalah dan bayar namun
pasti dalam hatinya ada kebingungan”
- Bahwa pada pukul 14.30 di tanggal yang sama Terdakwa Kembali menulis
status di laman facebook pribadinya “Pemimpin Pondok memakai kopiah,
kadang imamah dan berjubah, khas pakaian kebesaran orang terhormat
dan shalih, namun ternyata jiwanya lebih bejat dari iblis”
- Bahwa postingan yang diunggah dilaman facebook pribadi terdakwa
ternyata Viral, dan berdampak buruk pada pesantren milik saksi Abdul

Halaman 2 dari 5
P-29

Muin karena mengandung ujaran kebencian dan rasa permusuhan di


kalangan masyarakat yang ditujukan kepada diri pribadi saksi Abdul Muin
maupun pesantrenn Budi Mulia.
- Bahwa berdasarkan Surat Edaran Kapolri Nomor Nomor: SE/ 6 D(/2015
tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech) bahwa ujaran
kebencian dapat berupa : penghinaan, pencemaran nama baik; penistaan;
perbuatan tidak menyenangkan; memprovokasi; menghasut; penyebaran
berita bohong. Dalam kasus a quo, telah terjadi penghinaan, dan provokasi
serta penyebaran berita bohong.
- Bahwa atas viralnya status yang diunggah pada laman Facebook milik
Terdakwa, banyak santri/santriwati dari pesentren Budi Mulia milik saksi
Abdul muin merasa tidak nyaman, dan memutuskan untuk keluar dari
pesantren tersebut.
- Bahwa Abdul Muin merasa dirugikan akibat dari status yang diunggah
oleh Terdakwa, yang menurutnya unggahan tersebut berisi ujaran
kebencian kepada pribadi Abdul Muin dan pesantrennya.

----------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana


dalam Pasal 45 A ayat (2) jo. Pasal 28 ayat (2) UU No. 19 tahun 2016
tentang Perubahan UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik jo pasal 84 ayat (2) KUHAP.

ATAU

KEDUA

Bahwa Terdakwa SYAMSUL ROHMAN BIN NYOMAN, pada hari Jumat


21 Januari 2022, atau setidak-tidaknya pada tanggal di bulan Januari tahun
2022 di di Jalan Gamping Tengah, Kec. Gamping, Kab. Sleman DI
Yogyakarta, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Bantul, telah menyerang kehormatan atau nama
baik seseorang dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan dimuka umum, yang dilakukan oleh
Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut:

- Bahwa bermula pada saat Terdakwa melamar saksi Syifa Putri yang
merupakan anak dari Pengurus Pesantren Budi Mulia, yaitu Abdul
Muin.
- Bahwa Saksi Abdul Muin menerima lamaran Terdakwa karena
beranggapan Terdakwa adalah orang yang sholeh dan memiliki sifat

Halaman 3 dari 5
P-29

yang baik, namun dikarenakan saksi Syifa Putri sering melihat


Terdakwa berbicara dengan nada tinggi dan bersifat temperamental,
saksi Syifa Putri kemudian memutuskan hubungan dan membatalkan
rencana pernikahan dengan Terdakwa
- Bahwa karena kesal dengan sikap Syifa Putri yang memutuskan
hubungan kerja dan membatalkan rencana pernikahan, Terdakwa
meluapkan kekesalannya dengan menulis status di lamaan facebook
pribadi miliknya pada tanggal 21 Januari 2022 Pukul 14.00
menyatakan“Nama Pesantrennya adalah Pondok Pesantren Budi Mulia.
Yang beralamat di Pocung, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Pesantren ini
sebenarnya Akad para pengurusnya adalah Gratis, namun pas
pendaftaran wali santri disuruh bayar 1.000.000,- ada wali santri yang
langsung bayar namun tidak sedikit yang bingung karena Gratis tapi
kok disuruh bayar, walaupun akhirnya ngalah dan bayar namun pasti
dalam hatinya ada kebingungan”, 30 menit kemudian tepat pukul 14:
30 Terdakwa Kembali menulis status di laman facebook pribadi milik
terdakwa dengan menulis “Pemimpin Pondok memakai kopiah,
kadang imamah dan berjubah, khas pakaian kebesaran orang terhormat
dan shalih, namun ternyata jiwanya lebih bejat dari iblis”.
- Bahwa unggahan status di lama facebook milik terdakwa secara terang
terangan menyebutkan nama Pondok Pesantren Budia Mulia. Hal
tersebut dengan sengaja dilakukan oleh terdakwa untuk menyerang
kehormatan dan martabat saksi Abdul Muin maupun Pondok Pesantren
Budi Mulia.
- Bahwa pada postingan status yang kedua, terdakwa menuliskan
pemimpin Pondok…lebih bejat daripada Iblis, kalimat tersebut
merupakan kalimat umpatan yang sangat kasar dan tentu menyakitkan,
serta tidak sepantasnya ditulis di sosial media yang dapat diakses oleh
khalayak ramai.

----------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam pasal 310 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP).

Halaman 4 dari 5
P-29

Bantul, 19 April 2022


JAKSA PENUNTUT UMUM

YUSUF ROHMAN, S.H., M.H SYIFA KIRANA, S.H.


NIP. 19870202 201209 1 002 NIP. 19890624 201410 2 001

Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai