Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRAKTIK

PERADILAN PIDANA

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

1. Reyhan Edgarda Thora 20210610003


2. Tanza Dwiki Riza Hillaya 20210610024
3. Labib Dianatadilaga 20210610042
4. Elfa Rheanna Prameswari 20210610073
5. Miftah Aji Trikorianto 20210610078
6. Nafiza Fauziah 20210610080
7. Muhammad Arya Ansar 20210610121
8. Muhammad Sulthan Faqih 20210610135
9. Rian Ade Pangestu 20210610185
10. Aisyah Ajeng Putri Riyanto 20210610196
11. Wa Ode Fithrah Az-zalia 20210610228
12. Raditya Bayu Putra 20210610261
13. Reza Yusuf Prasetyo 20210610267

International Program for Law and Sharia


Faculty of Law
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2022/2023
NOTA PEMBELAAN
(PLEDOOI)

Dengan Hormat,

Yang bertandatangan di bawah ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 November
2022 sebagaimana yang aslinya tersimpan dalam berkas perkara in casu, dalam hal ini
bertindak sebagai Penasihat Hukum dalam Perkara Pidana No. PDM/66/XII/2023/PN.BTL
atas nama Para Terdakwa dengan identitas sebagai berikut:

Nama Lengkap : Fahri


Tempat Lahir : Bantul
Umur/Tanggal Lahir : 13 Tahun, 6 Agustus 2008
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Sumberan No. 127a, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP

------------------------------------------------------------------------------------------------ Terdakwa I.

Nama Lengkap : Doni


Tempat Lahir : Bantul
Umur/Tanggal Lahir : 14 Tahun, 1 April 2007
Jenis Kelamin : Laki Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Melati No. 22a, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP

----------------------------------------------------------------------------------------------- Terdakwa II.

Menunjuk kepada Surat Tuntutan Pidana dalam perkara a quo yang disampaikan oleh Jaksa
Penuntut Umum pada persidangan tanggal 12 Desember 2022, maka Penasihat Hukum Para
Terdakwa pada kesempatan kali ini bermaksud menyampaikan dan membacakan Nota
Pembelaan atau Pledooi sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN

Majelis Hakim yang Mulia,


Sdr. Penuntut Umum yang terhormat, dan segenap Penasehat Sidang yang Budiman.

Perkenalkan, kami selaku Penasihat Hukum Para Terdakwa, berikut Para Terdakwa beserta
segenap keluarganya ingin menyampaikan penghargaan dan rasa hormat kepada Majelis
Hakim yang telah menata jalannya persidangan ini sehingga pemeriksaan perkara ini dapat
terlaksana dengan baik. Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Penuntut Umum yang dalam kapasitasnya berusaha mengupayakan penegakan hukum dan
keadilan bagi masyarakat dengan sebaik-baiknya. Menurut hemat kami, berdasarkan fakta-
fakta hasil pemeriksaan di persidangan. dalam mengajukan Nota Pembelaan (Pledooi) ini,
tidak hanya semata mata membela Para Terdakwa, namun lebih dari itu. Nota Pembelaan
(Pledooi) ini juga untuk menegakkan hukum serta mendapatkan suatu keadilan yang seadil
adilnya.

II. TENTANG SURAT DAKWAAN DAN SURAT TUNTUTAN

Majelis Hakim yang Mulia,


Sdr. Penuntut Umum yang terhormat, dan segenap Penasehat Sidang yang Budiman.

Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam setiap perkara pidana, Surat Dakwaan menduduki
tempat yang sangat penting, karena Surat Dakwaan merupakan mahkota yang menjadi dasar
dari pemeriksaan suatu perkara pidana. Surat Dakwaan menentukan batas-batas dan pada
gilirannya hakim hanya boleh mempertimbangkan dan memuruskan perkara pidana tersebut
atas dasar fakta-fakta tersebut, tidak boleh kurang atau lebih sehingga Surat Dakwaan
dipandang sebagai suatu litis constestatie.

Disamping itu, materi dari suatu Surat Dakwaan harus memuat unsur-unsur materi berupa:

1. Identitas Terdakwa; dan

2. Uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai:

a. Adanya perbuatan;

b. Adanya tempat dan waktu perbuatan (Locus dan Tempus Delicti); dan

c. Dasar hukum atau perbuatan pidana tertentu yang dinyatakan dalam peraturan
perundang–undangan yang dipergunakan sebagai dasar dakwaan.

Bahwa dalam Surat Dakwaan tertanggal 1 Desember 2022, Penuntut Umum mendakwa Para
Terdakwa dengan “Dakwaan Pencurian” dengan uraian pokok sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II pada hari Rabu tanggal 2 November 2022 di depan
warnet yang beralamat di Jalan Mawar, Kasihan, Bantul dan pada hari Jum’at tanggal 4
November 2022 sekitar pukul 16.00 WIB di Masjid Al-Ikhlas yang beralamat di Jalan Riau,
Kasihan, Bantul, dengan sengaja melakukan tindak pidana pencurian. Perbuatan tersebut
dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa II dengan cara sebagai berikut:

- Pada hari Rabu tanggal 2 November 2022, Terdakwa I dan Terdakwa II


mengantarkan barang yang diminta oleh Pamannya Terdakwa II menggunakan
sepeda motor Mio warna merah dengan nomor polisi: AB 2855-GB. Dalam
perjalanan mengantar barang, Terdakwa I dan Terdakwa II melihat sepeda yang
parkir tanpa dikunci di depan warnet yang beralamat di Jalan Mawar, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul. Selanjutnya, Terdakwa II meminta Terdakwa I untuk
mengambil sepeda tersebut. Lalu, Terdakwa I mengambil sepeda tersebut dan
menyimpannya di gudang belakang rumah Terdakwa I.
- Keesokan harinya, Terdakwa I dan Terdakwa II membawa sepeda tersebut ke
daerah Sleman untuk menjualnya ke pengepul barang bekas sebesar
Rp800.000,00.
- Pada hari Jum’at tanggal 4 November 2022 sekitar pukul 16.00 WIB saat
mengantarkan pesanan paman Terdakwa II, Terdakwa I dan Terdakwa II
berhenti di Masjid Al-Ikhlas yang beralamat di Jalan Riau, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, Terdakwa I dan Terdakwa II melihat keadaan masjid sepi
dan mengambil uang di dalam kotak amal masjid tersebut.

Terdakwa I dan Terdakwa II melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP.

MENUNTUT

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan:
1. Menyatakan Terdakwa I dan Terdakwa II terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian” sebagaimana dalam dakwaan Pasal
362 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa I dan Terdakwa II dengan pidana
penjara selama lima tahun dikurangi selama dalam tahanan sementara dengan perintah
agar Para Terdakwa segera dilakukan penahanan jenis rutan.
3. Menyatakan barang bukti berupa:
- Uang tunai Rp. 4.000.000,00 (Empat Juta Rupiah)
- Sepeda Brompton
- CCTV
- Motor Vario
4. Menetapkan kepada terdakwa supaya membayar biaya perkara sebesar Rp.1000,-
(Seribu Rupiah).

III. FAKTA – FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

A. KETERANGAN SAKSI
1. Asiyah binti Rozak, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
 Saksi menerangkan bahwa dirinya tidak ada hubungan dan tidak mengenal
Para Terdakwa.
 Saksi menerangkan bahwa telah terjadi pidana pencurian pada hari Jum’at
tanggal 4 November 2022 sekitar pukul 16.00 WIB. Bertempat Masjid Al-
Ikhlas yang terletak di Jalan Riau, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
 Bahwa benar saksi tidak tahu siapa yang melakukan pencurian tersebut.
 Bahwa benar saksi sedang membersihkan pekarangan rumahnya dan
melihat terdakwa melakukan pencurian uang kotak amal.
2. Joko bin Riyanti, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
 Saksi menerangkan bahwa dirinya tidak mengenal dan tidak ada hubungan
dengan Para Terdakwa.
 Saksi menerangkan bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian pada hari
Jum’at tanggal 4 November 2022 sekitar pukul 16.00 WIB. Bertempat Masjid
Al- Ikhlas yang terletak di Jalan Riau, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul.
 Bahwa benar saksi tidak mengatahui siapa yang melakukan pencurian
tersebut.
 Bahwa benar saksi pada saat kejadian sedang berada di toilet Masjid Al-
Ikhlas dan pada saat keluar toilet Para Terdakwa telah kabur membawa uang
kotak amal.
 Bahwa benar saksi sempat mengingat wajah Para Terdakwa yang sedang
melakukan pencurian.
 Bahwa benar setelah dikantor polisi saksi dipertemukan dengan Para
Terdakwa dan saksi mengenali wajah Para Terdakwa.
3. Yuyun Binti Roni, dibawah sumpah menrangkan sebagai berikut:
 Saksi menerangkan bahwa dirinya tidak mengenal dan tidak ada hubungan
dengan Para Terdakwa.
 Menerangkan bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian pada hari Rabu
tanggal 2 November 2022. Bertempat di warnet Jalan Mawar, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul.
 Bahwa benar saksi pada saat kejadian sedang lewat melalui jalan dekat warnet.
 Bahwa benar saksi melihat Terdakwa II sedang mengambil sepeda yang
berada didepan warnet.
 Bahwa benar barang bukti sepeda telah dijual oleh Para Terdakwa.

IV. REKONSTRUKSI PERISTIWA

Terhadap segala hal yang terungkap di persidangan maupun terhadap dakwaan dan tuntutan
Jaksa Penuntut Umum, dengan ini Penasihat Hukum menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pada hari Rabu tanggal 2 November 2022, Terdakwa I dan Terdakwa II


mengantarkan barang yang diminta oleh Pamannya Terdakwa II menggunakan
sepeda motor Mio warna merah dengan nomor polisi: AB 2855-GB. Dalam perjalanan
mengantar barang, Terdakwa I dan melihat sepeda yang parkir tanpa dikunci di
depan warnet yang beralamat di Jalan Mawar, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul. Selanjutnya, Terdakwa II meminta Terdakwa I untuk mengambil sepeda
tersebut. Lalu, Terdakwa I mengambil sepeda tersebut dan menyimpannya di gudang
belakang rumah Terdakwa I.
2. Keesokan harinya, Terdakwa I dan Terdakwa II membawa sepeda tersebut ke
daerah Sleman untuk menjualnya ke pengepul barang bekas sebesar Rp800.000,00.
3. Pada hari Jum’at tanggal 4 November 2022 sekitar pukul 16.00 WIB saat
mengantarkan pesanan paman Terdakwa II, Terdakwa I dan Terdakwa II berhenti
di Masjid Al-Ikhlas yang beralamat di Jalan Riau, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul, Terdakwa I dan Terdakwa II melihat keadaan masjid sepi dan mengambil
uang di dalam kotak amal masjid tersebut.

V. ANALISIS YURIDIS

Majelis Hakim yang Mulia,


Sdr. Penuntut Umum yang terhormat, dan segenap Penasehat Sidang yang Budiman.

Bahwa Para Terdakwa dihadapkan pada persidangan ini berdasarkan Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum yang pada pokoknya terdakwa didakwa dengan dakwaan tunggal
berdasarkan Pasal 362 KUHP.

Bahwa menurut keyakinan Jaksa Penuntut Umum, dakwaan tunggal yang mengandung
unsur-unsur pidana dapat dibuktikan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di dalam
persidangan.

Bahwa untuk membuktikan dakwaan berdasarkan Pasal 362 KUHP terbukti, maka perbuatan
Para Terdakwa harus benar-benar memenuhi unsur-unsur dakwaan tersebut, dan apakah
seluruh unsur dari pasal yang didakwakan tersebut dibuktikan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

Majelis Hakim yang Mulia,


Sdr. Penuntut Umum yang terhormat, dan segenap Penasehat Sidang yang Budiman.

Bahwa dalam dakwaan tunggal terdakwa melanggar Pasal 362 KUHP tentang pencurian,
dengan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Mengambil barang;
2. Yang diambil harus sesuatu barang;
3. Barang itu harus seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;
4. Pengambilan itu harus dilakukan dengan maksud untuk memiliki barang itu dengan
melawan hukum (melawan hak).

Dengan merupakan kewajiban dari Penuntut Umum untuk membuktikan Surat Dakwaan
dengan membuktikan unsur-unsur dalam pasal 362 KUHP berdasarkan fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan sebagai berikut:

1. Unsur mengambil barang (Terdakwa I mengambil sepeda tersebut dan


menyimpannya di gudang belakang rumah Terdakwa I dan Terdakwa I dan
Terdakwa II melihat keadaan masjid sepi dan mengambil uang di dalam kotak amal
masjid);
2. Unsur yang diambil harus sesuatu barang (Sepeda dan Kotak amal Masjid);
3. Unsur barang itu harus seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain (Sepeda milik
pengunjung warnet yang beralamat di Jalan Mawar, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
Bantul dan Kotak amal milik masjid Al-Ikhlas);
4. Unsur pengambilan itu harus dilakukan dengan maksud untuk memiliki barang itu
dengan melawan hukum (melawan hak). (Terdakwa I dan Terdakwa II membawa
sepeda tersebut lalu, menyimpannya di gudang belakang rumah sebelum ke Sleman
untuk menjualnya ke pengepul barang bekas sebesar Rp800.000,00, dan mengambil
kotak amal masjid Al-Ikhlas).

Majelis Hakim yang Mulia,


Sdr. Penuntut Umum yang terhormat, dan segenap Penasehat Sidang yang Budiman.

Memang benar dalam analisis dari Penuntut Umum telah berhasil dibuktikan bahwasanya
Para Terdakwa memenuhi seluruh unsur pada pasal 362 KUHP. Namun, apakah Para
Terdakwa dapat dipidana? Pertanyaan tersebut harus dibuktikan dengan ada tidaknya alasan
pembenar dan alasan pemaaf atas perbuatan Para Terdakwa.

Dan hal-hal yang telah terungakap dipersidangan, jelas Para Terdakwa merupakan anak
dibawah umur yaitu siswa Sekolah Menengah Pertama. Hal tersebut menjadi dasar alasan
pemaaf atas perbuatan Para Terdakwa. Berdasarkan Pasal 44 KUHP, untuk adanya
kemampuan bertanggungjawab didasarkan oleh dua faktor, yaitu kemampuan fisik dan moral
seseorang. Dalam hal ini, berarti anak dibawah umur pada dasarnya memang belum mampu
mempertanggungjawabkan perbuatannya karena anak tersebut belum cakap secara hukum
dan kondisi jiwanya masih belum stabil layakna seperti orang dewasa dan anak pun masih
perlu bimbingan dan pengawasan dari orang tua.

Majelis Hakim Yang Mulia,

Perlu diperhatikan bahwa anak diatas 12 tahun dan dibawah 18 tahun dengan ancaman pidana
dibawah 5 tahun, maka wajib melakukan diversi. Diversi merupakan pengalihan penyelesaian
anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana sebagaimana disebut
dalam pasal 7 UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Penyelesaiannya
melalui metode restrorative, yaitu musyawarah dengan harapan bahwa akan berkurangnya
jumlah anak-anak yang ditangkap, ditahan dan di vonis penjara, menghapus stigma negative
di masyarakat dan mengembalikan anak menjadi manusia normal sehingga dapat berguna
kelak di kemudian hari.

VI. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangam dan pengetahuan Penasihat Hukum


Para Terdakwa yang telah dirangkai dalam suatu kesatuan pandangan obyektif. Kami
memiliki keyakinan bahwa Majelis Hakim Pemeriksa Perkara sependapat dengan kami
bahwa perbuatan Para Terdakwa mempunyai alasan pemaaf yang perlu dipertimbangkan,
maka kami selaku Penasihat Hukum Para Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim Yang
Mulia untuk menjatuhkan putusan:

1. Membebaskan Para Terdakwa dari segala dakwaan dan tuntutan pidana;


2. Membebaskan Para Terdakwa dari tahanan dan memulihkan nama baik Para
Terdakwa sesuai dengan harkat dan martabat yang melekat pada dirinya seperti
sediakala; dan
3. Membebankan seluruh biaya perkara a quo kepada negara.

Namun, apabila yang Terhormat Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini berpendapat lain,
maka kami memohon putusan yang seadil-adilnya (ex aeque et buno).

Yogyakarta, 15 Desember 2022


Hormat kami,
Penasihat Hukum Terdakwa

Rian Ade Pangestu, S.H., M.H., C.ML., C.PL., C.PCLE


Elfa Rheanna Prameswari, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai