Anda di halaman 1dari 19

PUTUSAN

Nomor 100/Pid.B/2022/PN Kdr

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Kediri yang mengadili perkara pidana pada tingkat


pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah memutuskan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : ZILDAN NURCAHYA bin YAHYA

Tempat lahir : Kediri, Jawa Timur

Umur/tanggal lahir : 32 Tahun / 15 September 1990

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Suko, Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Buruh Pabrik

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum pada “BINTANG SAKTI &


ASSOCIATES” yang berkantor di Jl. Kembang Turi No. 17 B Jatimulyo,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Indonsia; berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Nomor 16/SK-Khusus/BintangSaktiAssociates/VI/2022 tertanggal
3 Januari 2022 yang telah didaftarkan ke panitera Pengadilan Negeri Medan
dengan Nomor Register: PDM-150/MDN/Eoh.2/09/2022 tertanggal 9 Januari
2022;

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:


1. Terdakwa ditahan oleh Penyidik sejak tanggal 12 September 2021 s/d 131
Oktober 2021;
2. Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 1 November
2021 s/d 9 Desember 2021;
3. Terdakwa ditahan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 10 Desember 2021 s/d
9 Januari 2022;
4. Terdakwa ditahan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kediri sejak tanggal 10
Januari 2022 s/d 20 Februari 2022;
5. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kediri sejak tanggal
21 Februari 2022 s/d 3 April 2022;

Pengadilan Negeri tersebut;


Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kediri Nomor 102/Pid.B/2022/PN Kdr
tertanggal 14 Januari tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 105/Pid.B/2021/PN Mdn tanggal 25 Januari
2022 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;
Setelah mendengar pembacaan nota keberatan/eksepsi dari Terdakwa
yang diwakili oleh Penasihat Hukum Terdakwa;
Setelah mendengar keterangan saksi, ahli dan Terdakwa serta
memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar tuntutan Penuntut Umum;
Setelah mendengar nota pembelaan/pledoi dari Terdakwa yang diwakili
oleh Penasihat Hukum Terdakwa;

Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut, Terdakwa


yang diwakili Penasihat Hukumnya mengajukan pembelaan secara tertulis yang
pada pokoknya memohon untuk membebaskan Terdakwa dari seluruh dakwaan;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum
didakwa berdasarkan surat dakwaan Nomor Register Perkara PDM-
23/KDR/Eoh.2/01/2022 tanggal 10 Desember 2021 sebagai berikut:
PRIMAIR :

Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA bin YAHYA, pada hari Selasa 11


September 2021 sekitar pukul 17.30 WIB ataupun setidak-tidaknya pada
suatu waktu di dalam bulan September berada di Dusun Kec. Grogol Kab. Kediri
ataupun setidak -tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk ke Daerah
Hukum Pengadilan Negeri Kediri, telah melakukan kekerasan,ancaman
kekerasan dan ancaman pembunuhan serta memaksa seorang wanita
bersetubuh dengan dia di luar perkawinan.
Perbuatan tersebut dilakukan TERDAKWA dengan cara-cara antara lain
sebagai berikut :
● Bahwa pada waktu serta tempat seperti diatas, Terdakwa, ZILDAN NUCAHYA
sedang berjalan-jalan di sekitaran daerah Grogol.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA melihat serta bertemu dengan korban
dengan inisial AS.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, pada saat itu sedang dalam kondisi
mabuk, usai melakukan pesta miras bersama kawan -kawan lainnya.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, tidak sengaja membawa kunci T di
sakunya lalu mengambil kunci tersebut, kemudian mendekati korban AS
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, memaksa kepada korban AS untuk
ikut naik ke motor Terdakwa
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, kemudian memukulkan kunci T
kepada kepala Korban AS, hingga kepala korban berdarah.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, memaksa membuka baju korban dan
melakukan tindakan kekerasan seksual kepada korban AS saat itu juga
● Bahwa saksi, TARMIDI, yang kebetulan melintas pulang dari sawah
mendengar tangisan korban AS
● Bahwa saksi, TARMIDI, kemudian mencari sumber suara dan menemukan
korban AS menangis dengan luka di kepala korban
● Bahwa saksi, TARMIDI, juga melihat terdakwa sedang memakai celana dan
hendak lari dari TKP
● Bahwa tidak lama kemudian terdengar suara teriakan dari saksi, TARMIDI,
“Tolong-tolong” untuk memanggil warga sekitar
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, kemudian hendak lari dengan
menaiki sepeda motor, berhasil dicegat oleh kerumunan warga yang mulai
berdatangan.
● Bahwa atas petunjuk dari saksi, TARMIDI, diberitahukan soal keadaan korban
AS dan membawanya kepada rumah pengurus RT untuk mengamankan korban.
● Bahwa atas petunjuk dari saksi, TARMIDI, terdakwa, ZILDAN NURCAHYA,
dibawa ke Polsek terdekat untuk menjaga dari amukan warga yang mulai
berdatangan.

-------- Perbuatan TERDAKWA sebagaimana diatur dan diancam pidana


dalam Pasal 285 jo. 354 ayat (1) KUHP. —----------------------------------------------- -

SUBSIDAIR

Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA bin YAHYA, pada hari Selasa 11


September 2021 sekitar pukul 17.30 WIB ataupun setidak-tidaknya pada
suatu waktu di dalam bulan September berada di Dusun Kec. Grogol Kab. Kediri
ataupun setidak -tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk ke Daerah
Hukum Pengadilan Negeri Kediri, telah mencoba melakukan kejahatan
merampas nyawa orang lain dengan niat untuk itu telah terbukti dari adanya
permulaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan semata mata
disebabkan karena kehendaknya sendiri.
Perbuatan tersebut dilakukan TERDAKWA dengan cara-cara antara lain
sebagai berikut :
● Bahwa pada waktu serta tempat seperti diatas, Terdakwa, ZILDAN NUCAHYA
sedang berjalan-jalan di sekitaran daerah Grogol.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA melihat serta bertemu dengan korban
dengan inisial AS.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, pada saat itu sedang dalam kondisi
mabuk, usai melakukan pesta miras bersama kawan -kawan lainnya.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, tidak sengaja membawa kunci T di
sakunya lalu mengambil kunci tersebut, kemudian mendekati korban AS
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, memaksa kepada korban AS untuk
ikut naik ke motor Terdakwa
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, kemudian memukulkan kunci T
kepada kepala Korban AS, hingga kepala korban berdarah.
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, memaksa membuka baju korban dan
melakukan tindakan kekerasan seksual kepada korban AS saat itu juga
● Bahwa saksi, TARMIDI, yang kebetulan melintas pulang dari sawah
mendengar tangisan korban AS
● Bahwa saksi, TARMIDI, kemudian mencari sumber suara dan menemukan
korban AS menangis dengan luka di kepala korban
● Bahwa saksi, TARMIDI, juga melihat terdakwa sedang memakai celana dan
hendak lari dari TKP
● Bahwa tidak lama kemudian terdengar suara teriakan dari saksi, TARMIDI,
“Tolong-tolong” untuk memanggil warga sekitar
● Bahwa Terdakwa, ZILDAN NURCAHYA, kemudian hendak lari dengan
menaiki sepeda motor, berhasil dicegat oleh kerumunan warga yang mulai
berdatangan.
● Bahwa atas petunjuk dari saksi, TARMIDI, diberitahukan soal keadaan korban
AS dan membawanya kepada rumah pengurus RT untuk mengamankan korban.
● Bahwa atas petunjuk dari saksi, TARMIDI, terdakwa, ZILDAN NURCAHYA,
dibawa ke Polsek terdekat untuk menjaga dari amukan warga yang mulai
berdatangan.
-------- Perbuatan TERDAKWA sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 338 KUHP jo. Pasal 53 KUHP. —------------------------------------------ -

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut Terdakwa dan


Penasehat Hukum Terdakwa diatas, telah menyampaikan keberatan/eksepsi
terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum
2. Tindak pidana yang didakwakan tidak berkaitan dengan Tindak Pidana
Pembunuhan Berencana (Error in Persona)
3. Surat Dakwaan Tidak Cermat, Tidak Jelas dan Tidak Lengkap (Obscuur
Liebel)
Berdasarkan uraian eksepsi yang telah kami ajukan diatas, kami
menegaskan bahwa eksepsi ini dibuat hanya tentang formalitas Surat Dakwaan
tanpa sama sekali menyentuh pokok perkara. Kami selaku Tim Penasihat Hukum
TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA memohon kepada Hakim Yang Mulia untuk
menjatuhkan putusan sela dengan amar sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan keberatan dari Tim Penasihat Hukum
TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Medan dengan Nomor Reg. Perkara: PDM-23/KDR/Eoh.2/01/2022, dengan
TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA tidak memenuhi syarat, dan dikatakan
BATAL DEMI HUKUM atau setidak-tidaknya TIDAK DAPAT DITERIMA
3. Menetapkan pemeriksaan perkara terhadap TERDAKWA ZILDAN
NURCAHYA tidak dilanjutkan
4. Membebaskan TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA dari segala dakwaan
5. Memulihkan hak TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA dalam hal
kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya
6. Membebankan biaya perkara kepada negara
ATAU
Apabila Hakim Yang Mulia berpendapat lain,mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).

Demikian EKSEPSI ini kami sampaikan, semoga dengan ini Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara agar dapat memberikan putusan
yang seadil adilnya.

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Saksi AS

- Bahwa pada hari Selasa, 11 September 2021 tepatnya pada pukul 17.30,
Saksi menerangkan pada saat itu Saksi baru saja pulang dari kos
temannya di Jl. Indragiri, Kec. Grogol, Kab. Kediri karena baru selesai
mengerjakan tugas kuliahnya.
- Bahwa pada waktu yang bersamaan dan di tempat yang sama, Saksi yang
sedang berjalan di tepi jalan melihat ada beberapa gerombolan laki -laki
yang sedang minum minuman beralkohol bersama-sama di sebrang tepi
jalan, di mana terdapat TERDAKWA di antara kerumunan tersebut.
- Bahwa pada waktu dan tempat yang sama, Saksi diikuti menggunakan
sepeda motor oleh TERDAKWA kira-kira hingga sejauh 50 (lima puluh)
meter dari tempat TERDAKWA bersama teman-temannya berkumpul.
- Bahwa pada tanggal yang sama tepatnya pukul 17.45 WIB dan
bertempatan 50 (lima puluh) meter dari tempat TERDAKWA bersama
teman-temannya berkumpul, Saksi langsung dipaksa untuk menaiki
sepeda motor TERDAKWA dengan berteriak.
- Bahwa setelah paksaan yang diberikan TERDAKWA, Saksi menolak dan
hendak berlari menjauh dari TERDAKWA, namun dengan cepat
TERDAKWA mengeluarkan Kunci T dari sakunya dan memukul ke kepala
Saksi.
- Bahwa selanjutnya, Saksi merasakan pusing dan merasa ada aliran darah
dari kepala tepatnya bagian pelipis kiri Saksi sehingga Saksi tidak mampu
untuk memberikan perlawanan ataupun lari dari TERDAKWA.
- Bahwa tak lama berselang setelah Saksi terjatuh bersimbah darah,
TERDAKWA langsung membuka pakaian Saksi dan melakukan
pemerkosaan dan tindakan kekerasan seksual berdasarkan Barang Bukti
Nomor BB/01/I/2021/DITRESKRIMUM berupa hasil Visum et Repertum
pada bagian kemaluan dan perut bagian bawah Saksi.
- Bahwa selanjutnya Saksi tidak dapat melakukan apa-apa selain
menangis, hingga pada 5 menit berselang, tepatnya pada pukul 17.57 WIB,
TERDAKWA terlihat panik dan langsung bergegas menggunakan
celananya kembali.
- Bahwa selanjutnya Saksi berusaha untuk bangkit dan berteriak minta
tolong kepada warga sekitar, tetapi TERDAKWA mengeluarkan pisau dan
hamper dan langsung diarahkan kepada Saksi.
- Bahwa setelah melihat TERDAKWA mengarahkan pisau dan hamper
kepada Saksi, Saksi berhasil untuk lari dari jangkauan TERDAKWA dan
langsung berteriak minta tolong.
- Bahwa setelah Saksi berhasil melarikan diri, tepatnya pada pukul 18.15
WIB, Saksi bertemu dengan Saksi TARMIDI dan langsung dibawa kepada
rumah pengurus RT setempat.

2. Saksi TARMIDI

- Bahwa Saksi merupakan Saksi pelapor.

- Bahwa Saksi pada hari Selasa, 11 September 2021, sekitar pukul 15.00
WIB hingga pukul 17.30 WIB sedang bekerja di sawahnya yang berlokasi
tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
- Bahwa pada pukul 17.35 WIB, Saksi hendak pulang ke rumah setelah
selesai dengan pekerjaannya di sawah dengan mengendarai sepeda
motor miliknya. - Bahwa Saksi menerangkan setelah mengendarai sepeda
motornya sekitar 20 menit dari sawahnya, Saksi mendengar adanya suara
tangisan dari sisi kiri jalan, di mana tempat tersebut tertutupi oleh semak
belukar yang cukup lebat.
- Bahwa selanjutnya karena Saksi merasa penasaran, Saksi langsung
turun dari motornya dan mencari sumber suara yang didengarnya tersebut,
hingga pada akhirnya setelah sekitar 3 (tiga) meter menelusuri semak
belukar, Saksi melihat ada perempuan berusia remaja yang diketahuinya
merupakan Saksi korban dalam posisi tersungkur di tanah tanpa busana
disertai darah yang keluar dari kepalanya dan melihat TERDAKWA
sedang memakai celana dan hendak lari dari tempat kejadian perkara.
- Bahwa kemudian Saksi tanpa berbicara satu kata pun langsung diteriaki
TERDAKWA untuk pergi disertai dengan ancaman bahwa TERDAKWA
akan menusuk Saksi korban dengan pisau.
- Bahwa selanjutnya Saksi hanya bisa terdiam, hingga akhirnya datang
suara kerumunan warga sekitar yang kemudian membuat TERDAKWA
panik dan dilanjutkan dengan TERDAKWA melarikan diri menuju sepeda
motornya yang terletak di pinggir jalan sehingga membuat Saksi secara
spontan berteriak ke arah warga bahwa TERDAKWA yang sedang lari
adalah pelaku pemerkosaan.
- Bahwa tak lama berselang, sekitar pukul 18.07 WIB, Saksi bersama warga
sekitar berhasil mencegat motor yang hendak dinaiki TERDAKWA untuk
kabur dan memberikan instruksi kepada warga untuk tidak diamuk dan
segera membawa TERDAKWA ke Polsek setempat.
- Bahwa setelah TERDAKWA dibawa ke Polsek setempat oleh warga,
Saksi mendatangi Saksi korban dan langsung membawanya ke kediaman
pengurus RT setempat.

3. Saksi TARMIDJI

- Bahwa Saksi pada hari Selasa, 11 September 2021 sekitar pukul 16.00
WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB berada di sekitaran Jl. Indragiri, Kec.
Grogol, Kab. Kediri dan tengah berkumpul sambil minum minuman
beralkohol dan bermain kartu dengan TERDAKWA beserta tiga kawannya
yang lain.
- Bahwa Saksi pada tanggal dan tempat yang sama, tepatnya pukul 17.00
WIB mendengar bahwa TERDAKWA sengaja membawa pisau dan
hamper karena sedang mengincar seseorang yang diketahuinya telah
membuat kesal TERDAKWA pada hari Minggu, 9 September 2021 karena
telah menegur
TERDAKWA untuk tidak mabuk-mabukan dan mengganggu pejalan kaki
di lokasi yang sama di mana mereka berkumpul pada hari Selasa, 11
September 2021. - Bahwa kemudian Saksi tidak mengetahui secara pasti
siapa yang dimaksud oleh TERDAKWA, tetapi Saksi berusaha untuk
menghalangi rencana TERDAKWA hingga akhirnya sempat terjadi adu
mulut dengan TERDAKWA, tetapi Saksi mengalah karena melihat
TERDAKWA yang sudah terlalu mabuk.
- Bahwa pada tanggal yang sama tepatnya pada pukul 17.30 WIB, Saksi
hampir diancam akan ikut ditusuk dengan pisau, tetapi kemudian
TERDAKWA langsung meninggalkan tempat sesaat setelah melihat
perempuan berusia sekitar 20 (dua puluh) hingga 23 (dua puluh tiga) tahun
tengah berjalan kaki di seberang jalan.
- Bahwa kemudian sesaat setelah TERDAKWA meninggalkan tempat,
Saksi bersama tiga kawan lainnya tidak mengetahui apa maksud
TERDAKWA tersebut dan mengira TERDAKWA meninggalkan tempat
hanya karena sedang marah setelah Saksi menghalangi niat balas dendam
TERDAKWA

4. Terdakwa ZILDAN NURCAHYA

- Bahwa TERDAKWA bekerja sebagai buruh pabrik di PT Maju Mundur. -


Bahwa TERDAKWA berada di Jl. Indragiri, Kec. Grogol, Kab. Kediri pada
hari Selasa, 11 September 2021.
- Bahwa TERDAKWA sedang mabuk-mabukan dengan kawan-kawannya
setelah sudah lama tidak berkumpul secara lengkap.
- Bahwa TERDAKWA tidak ada niat sama sekali untuk membunuh
seseorang maupun untuk memperkosa seseorang karena dalam kondisi
mabuk sehingga tidak dapat mengendalikan tindakannya.
- Bahwa TERDAKWA tidak kenal dengan Saksi korban, atau pun tidak
pernah merasa melihat apalagi ditegur oleh Saksi korban sebagaimana
yang diterangkan oleh Saksi TARMIDJI.
- Bahwa TERDAKWA melarikan diri karena merasa bersalah karena tidak
sadar telah menyetubuhi Saksi korban serta takut akan dihakimi warga
sekitar. - Bahwa TERDAKWA setelah motornya dicegat dipukuli dan
ditendangi hingga tidak berdaya oleh warga sekitar walaupun TERDAKWA
telah berusaha meminta maaf dan hendak memberikan penjelasan atas
apa yang diperbuatnya.

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana (Requisitoir) yang diajukan oleh


Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA bin YAHYA terbukti


secarasah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Pemerkosaan
yang disertai dengan penganiayaan berat sebagaimana dalam Dakwaan
Primair Jaksa Penuntut Umum.
2. Menjatuhkan pidana kepada TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA bin YAHYA
berupa pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun dikurangi dengan masa
selama TERDAKWA berada di dalam tahanan.
3. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) buah Kartu Tanda Penduduk atas nama ZILDAN NURCAHYA.

- 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan atas nama ZILDAN


NURCAHYA.

DIKEMBALIKAN KEPADA TERDAKWA ZILDAN NURCAHYA bin YAHYA


- 5 (lima) lembar hasil Visum et Repertum atas nama inisial AS mengenai hasil
pemeriksaan luka di bagian pelipis kiri.
- 6 (enam) lembar hasil Visum et Repertum atas nama inisial AS mengenai hasil
pemeriksaan alat kelamin dan perut bagian bawah.

DIKEMBALIKAN KEPADA SAKSI KORBAN AS

- 1 (satu) buah sepeda motor merek Handa Beast.

DIRAMPAS UNTUK NEGARA

- 5 (lima) buah botol minuman beralkohol merek Sans Whiskey.

- 1 (satu) buah pisau lipat.

- 1 (satu) buah hamper.

- 1 (satu) buah Kunci T.

4. Memerintahkan agar TERDAKWA tetap berada di dalam tahanan


5. Membebankan biaya perkara kepada TERDAKWA sebesar Rp10.000,-
(sepuluh ribu rupiah).

Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan atau Penasihat Hukum


Terdakwa/Para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:

Dalam surat tuntutannya, Penuntut Umum dalam membuktikan unsur


“barangsiapa” hanya dengan argumentasi bahwa Terdakwa Zildan Nurcahya
dalam persidangan dalam keadaan sehat dan tidak ada satupun alasan yang
ditemukan dalam diri terdakwa untuk meniadakan atau menghapuskan
kesalahan Terdakwa. Tentunya argumentasi seperti ini kurang pantas untuk
disampaikan dalam pengadilan untuk membuktikan unsur dalam suatu tindak
pidana. Tentunya Jaksa Penuntut Umum sebagai seorang sarjana hukum, dapat
memikirkan argumentasi yang lebih cerdas untuk membuktikan unsur tersebut.
Dengan demikian, hadirnya terdakwa dalam persidangan tidaklah berarti unsur
“barangsiapa” langsung terbukti, tanpa memenuhinya unsur-unsur “setiap
orang”. Setelah terbukti unsur-unsur lainnya barulah Penuntut Umum dapat
menyatakan bahwa unsur “setiap orang” telah terbukti. Dengan demikian unsur
“barangsiapa”. Bahwa yang dimaksud dengan barangsiapa adalah siapa saja
sebagai subyek hukum yang melakukan perbuatan sebagaimana dirumuskan
dalam pasal tersebut yang dalam perkara ini menunjuk pada orang atau manusia
yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindak pidana yang didakwakan
kepadanya. Serta subyek hukum yang memiliki hak dan kewajiban terhadap
dirinya sendiri yang dapat diterapkan dalam ketentuan Hukum Pidana Indonesia

- Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan dari


keterangan saksi dan keterangan terdakwa terungkap bahwa dalam perkara ini
bahwa terbukti terdakwa Zildan Nurcahya bin Yahya yang telah melakukan
tindak pidana yang telah diperiksa bahwa terdakwa sehat jasmani dan rohani.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah


berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah
melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan


dakwaan subsidaritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 285 KUHP jo. Pasal 354 ayat
(1) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Unsur “Barang Siapa”;


2. Unsur “Dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan”;
3. Unsur “Memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh
dengan dia”;
4. Unsur “Dengan sengaja”;
5. Unsur “Melukai berat orang lain’;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim


mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1 Barang Siapa

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “Barang siapa” menunjuk


kepada orang atau manusia (natuurlijk persoon) sebagai subyek hukum yang
mampu mempertanggungjawabkan atas tindak pidana yang dilakukannya;

Menimbang, bahwa untuk dapat mempertanggungjawabkan tindak pidananya,


maka seorang pelaku tindak pidana harus memenuhi unsur – unsur tindak
pidana yang telah ditentukan dalam undang-undang, demikian pula bahwa
seseorang akan dimintai pertanggungjawaban secara pidana apabila tindakan
pelaku tersebut bersifat melawan hukum dan tidak ada alasan peniadaan sifat
melawan hukum (rechtvaardigingsgrond) atau alasan pembenar untuk itu;

Menimbang, bahwa yang diajukan dipersidangan ini adalah Terdakwa Zildan


Nurcahya yang jati diri atau identitasnya bersesuaian dengan Surat Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum dan disamping itu sesuai fakta-fakta yang terungkap di
persidangan, bahwa Terdakwa adalah pelaku tindak pidana serta pada diri
Terdakwa tidak terdapat alasan-alasan penghapus pidana baik berupa alasan
pembenar dan alasan pemaaf;

Ad.2 Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan

Menimbang, bahwa pada unsur ketiga ini bersifat alternatif, maka menurut hemat
Majelis Hakim unsur ini akan terpenuhi apabila salah satu elemen dari unsur ini
terbukti, terpenuhi dan sah menurut hukum;

Menimbang, bahwa melakukan kekerasan artinya mempergunakan tenaga atau


kekuatan jasmani tidak kecil secara tidak sah, misalnya memukul dengan tangan
atau dengan segala macam senjata, menendang, dan sebagainya;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Korban AS, yang didukung


dengan alat bukti surat berupa Visum et Rapertum, bahwa benar Terdakwa
Zildan Cahyanur telah melakukan kekerasan;

Ad.3 Memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia


Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi korban AS di dalam
persidangan yang menyatakan bahwa saksi dipaksa untuk melakukan hubungan
persetubuhan dengan Terdakwa Zildan Cahyanur padahal diketahuinya bahwa
di antara mereka tidak memiliki hubungan perkawinan yang sah dan tercatatkan
dalam negara;

Ad.4 Dengan Sengaja

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi korban AS, diketahuinya


bahwa Terdakwa Zildan Cahyanur telah melakukan aksinya secara sengaja dan
dan sadar akan akibat perbuatan yang dilakukannya;

Ad.5 Melukai Berat Orang Lain

Menimbang, bahwa klasifikasi penganiayaan berat selanjutnya telah diatur dalam


Pasal 90 KUHP yang mengkategorikan luka berat sebagai: a. Jatuh sakit atau
mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali atau yang
menimbulkan bahaya maut; b. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan
tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian; c. Kehilangan salah satu
pancaindera; d. Mendapat cacat berat (verminking); e. Menderita sakit lumpuh; f.
Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih; g. Gugurnya atau matinya
kandungan seorang perempuan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi AS yang didukung dengan


barang bukti Visum et Rapertum bahwa dalam alat bukti terlampir telah
memenuhi kualifikasi luka berat pada Pasal 90 KUHP huruf f.

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 285 KUHP jo. Pasal 354
ayat (1) KUHP, telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan primer;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan primer telah terbukti maka dakwaan
subsider dan seterusnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal


yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan
pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggu ng jawab, maka


harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap


Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa
tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah sepeda motor merek
Handa Beast, 5 (lima) lembar hasil Visum et Repertum atas nama inisial AS
mengenai hasil pemeriksaan luka di bagian pelipis kiri, dan 6 (enam) lembar hasil
Visum et Repertum atas nama inisial AS mengenai hasil pemeriksaan alat
kelamin dan perut bagian bawah, yang telah disita dari saksi korban AS, maka
dikembalikan kepada saksi korban AS;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah Kartu Tanda Penduduk
atas nama ZILDAN NURCAHYA dan 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor
Kendaraan atas nama ZILDAN NURCAHYA yang telah disita dari Terdakwa,
maka dikembalikan kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah pisau lipat, 1 (satu) buah
hamper, dan 1 (satu) buah Kunci T yang telah dipergunakan untuk melakukan
kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi
kejahatan/merupakan hasil dari kejahatan pemerkosaan, maka perlu ditetapkan
agar barang bukti tersebut dimusnahkan/dirusak sehingga tidak dapat
dipergunakan lagi:

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu


dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang
meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan TERDAKWA telah mengakibatkan korban mengalami depresi;


- Perbuatan TERDAKWA meresahkan masyarakat luas;
Keadaan yang meringankan:

- TERDAKWA bersikap sopan di persidangan;


- TERDAKWA belum pernah dipidana sebelumnya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka harus dibebani
pula untuk membayar biaya perkara;

Mengingat ketentuan Pasal 285 jo. Pasal 354 ayat (1) KUHP, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981, Undang-undang No.2 Tahun 1986 Jo Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum dan pasal-pasal lain dari
peraturan perundang undangan yang berhubungan dengan perkara ini;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa ZILDAN CAHYANUR terbukti secara sah dan


meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencabulan dan penganiayaan
berat sebagaimana dalam dakwaan primair;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa penjara selama 12 (dua


belas) Tahun dan denda sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah);

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan


seluruhnya dari hukuman yang dijatuhkan;

4. Menetapkan pula agar Terdakwa tersebut tetap ditahan di Rutan kelas II B


Kediri;

5. Menyatakan barang bukti berupa:

a. 5 (lima) buah botol minuman beralkohol merek Sans Whiskey.


b. 1 (satu) buah pisau lipat.
c. 1 (satu) buah hamper.
d. 1 (satu) buah Kunci T
Dimusnahkan;

6. Menyatakan barang bukti berupa:


a. 1 (satu) buah Kartu Tanda Penduduk atas nama ZILDAN NURCAHYA

b. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan atas nama ZILDAN


NURCAHYA

Dikembalikan kepada TERDAKWA;

7. Menyatakan barang bukti berupa:

a. 1 (satu) buah sepeda motor merek Handa Beast

b. 5 (lima) lembar hasil Visum et Repertum atas nama inisial AS mengenai


hasil pemeriksaan luka di bagian pelipis kiri

c. 6 (enam) lembar hasil Visum et Repertum atas nama inisial AS mengenai


hasil pemeriksaan alat kelamin dan perut bagian bawah

Dikembalikan kepada saksi korban AS;

8. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp


5.000 (lima ribu rupiah)

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Kediri, pada hari Senin tanggal 30 Mei 2022 oleh NANDA
AULIYA AKFI SURYAWAN S.H., M.H. selaku Hakim Ketua, DICO AIRA ,SH.,
M.H. dan NOORAZKA SH., M.H., masing - masing sebagai Hakim Anggota, yang
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 30 Mei
2022, dengan dibantu oleh IMAM TAFTAZANI, S.H., selaku Panitera Pengganti
pada Pengadilan Negeri Kediri, serta dihadiri oleh OLIE FATHAN S.H., M.H.,
selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kediri dan Terdakwa dengan
didampingi oleh Penasihat Hukumnya.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

DICO AIRA, S.H., M.H. DIO RAMA MAHENDRA, S.H., M.H.

NOORAZKA, S.H., M.H.

PANITERA PENGGANTI

IMAM TAFTAZANI, S.H..

Anda mungkin juga menyukai