Anda di halaman 1dari 8

KANTOR PENGACARA/PENASEHAT HUKUM

|ADVOCAT | LEGAL AUDITOR HUKUM | PENGACARA PENGADAAN INDONESIA |

ADV. HERDI PRADANA,.S.H.,M.H.,CIL.,CLA.


|ADVOCAT | LEGAL AUDITOR HUKUM | PENGACARA PENGADAAN INDONESIA |
Alamat: Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau no hp. 08xx 61xx 42xx

NOTA PEMBELAAN
PLEDOI
PERKARA NOMOR : ..../PID.B/2023/PN JKT
ATAS NAMA TERDAKWA
MARIO DANDY SATRIYO

MAJELIS HAKIM YANG KAMI MULIAKAN,


JAKSA PENUNTUT UMUM YANG KAMI HORMATI,
HADIRIN SIDANG YANG KAMI HORMATI

Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangani dibawah ini

Herdi Pradana,. S.H.,M.H.,CIL.,CLA. Merupakan Advokat/pengacara pada kantor


hukum Herdi Pradana & Partners, yang beralamat di Kelurahan Majapahit,
Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan,
Indonesia, bertindak sendiri-sendiri atau bersama-sama guna mendampingi terdakwa
atas nama Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo, pada persidangan
Perkara Nomor : ..../Pid.B/2023/PN JKT di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dengan ini perkenankan saya mengajukan Nota Pembelaan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
Bahwa Proses persidangan yang melelahkan ini sudah menjelang berakhir.
Sesuai dengan prosedur hukum acara pidana, setelah jaksa penuntut umum
mengajukan tuntutan/requisitor pada gilirannya saya, selaku Penasihat Hukum
Terdakwa saudara Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo, untuk
mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi), sebagaimana diamanatkan dalam pasal 182
ayat (1)KUHAP.
Pertama-tama saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan serta
hormat kepada Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah
dengan tekun memimpin pemeriksaan persidangan perkara ini, begitu pula kepada
Jaksa Penuntut Umum maupun terdakwa Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun
Trisambodo, yang atas kerjasamanya sehingga pemeriksaan perkara ini telah
berlangsung lancar sampai hari ini, tentu juga karena sikap para pengunjung
sidang yang tertib selama proses persidangan.

II. TENTANG DAKWAAN DAN TUNTUTAN


A. DAKWAAN
Terdakwa dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan berbentuk
subsidaritas yakni Primair : Melanggar pasal 355 ayat (1) KUHP subsider Pasal
354 ayat (1) KUHP lebih subsider Pasal 353 ayat (2) KUHP lebih-lebih subsider
351 ayat (2) KUHP dan/atau Pasal 76 C juncto 80 UU Perlindungan Anak.
B. TUNTUTAN
Bahwa Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dengan
surat tuntutannya telah menuntut Terdakwa sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo
bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaan” sebagaimana diatur dan
diancam pidana menurut pasal 355 ayat (1) KUHPidana sebagaimana tersebut
dalam surat dakwaan;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Mario Dandy Satriyo bin Rafael
Alun Trisambodo dengan pidana selama 12 (Dua Belas) tahun dikurangi
masa tahanan yang telah dijalani Terdakwa dengan perintah agar Terdakwa
tetap berada dalam tahanan
3. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp100.000,- (Seratus
Ribu Rupiah).

III. TENTANG FAKTA-FAKTA DI PERSIDANGAN


Bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan telah diperoleh Fakta-fakta
yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-turut berupa
keterangan saksi-saksi, Terdakwa, Petunjuk dan Barang Bukti adalah sebagai
berikut:
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI:
1. Saksi R memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
o Bahwa saksi mengerti dihadapkan ke persidangan sehubungan dengan
adanya perkara penganiyaan yang dilakukan Terdakwa.
o Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada Senin tanggal 20 Februari
2023 sekiranya pukul 20.30 Wib bertempat di Komplek Grand
Permata Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan
Pesanggrahan.
o Bahwa saksi melihat saudara David sudah dalam keadaan pingsan
dimana di dekat korban berdiri terdapat pelaku MDS dan S, MDS
merupakan pelaku utama dalam Pemukulan yang dilakukan.
o Bahwa saksi R kemudian menelpon satpam agar bisa menolong
korban agar segera mendapatkan pertolongan pertama dibawa ke
rumah sakit.
2. Terdakwa tidak membenarkan keterangan saksi.

1. Saksi N memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :
o Bahwa saksi mengerti dihadapkan ke persidangan sehubungan dengan
adanya perkara penganiyaan yang dilakukan Terdakwa dan korbannya
adalah Cristalino David Ozora Latumahina.
o Bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada Senin tanggal 20 Februari
2023 sekiranya pukul 20.30 Wib bertempat di Komplek Grand
Permata Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan
Pesanggrahan.
o Bahwa saksi N sedang berjalan mencari udara segar, setelah beberapa
langkah berjalan saksi N melihat David tergeletak dalam keadaan
pingsan dan disana lah saksi N langsung menolong David agar bisa
secepat mungkin di bawa kerumah sakit.
2. Terdakwa tidak membenarkan keterangan saksi.

B. KETERANGAN TERDAKWA
Bahwa dipersidangan telah didengar keterangan terdakwa Mario Dandy
Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo sebagai berikut:
 Bahwa Terdakwa belum lama kenal dengan korban;
 Bahwa benar Terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap
korban Cristalino David Ozora Latumahin;
 Bahwa benar kejadiannya pada penganiayaan tersebut terjadi pada
Senin tanggal 20 Februari 2023 sekiranya pukul 20.30 Wib bertempat
di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami,
Kecamatan Pesanggrahan;
 Bahwa pada waktu itu Terdakwa mendatangi korban Cristalino
David Ozora Latumahin untuk mengkonfirmasi benar tidaknya
korban telah melakukan perbuatan yang tidak baik kepada pacar
Terdakwa (Agnes). Akibatnya terjadi perdebatan. Bahwa akhirnya
terjadi peristiwa kekerasan pada David dengan cara Terdakwa
menendang kaki David sehingga David terjatuh, kemudian Terdakwa
memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan Terdakwa.
Kemudian saat David terjatuh, Terdakwa menendang kepala David.
 Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan sebab Terdakwa kesal dan
emosi terhadap korban karena telah melakukan perbuatan yang tidak
baik terhadap pacar Terdakwa.

C. BARANG BUKTI
o 1 unit mobil Rubicon Hitam
o 2 Buah Handphone
o 1 pasang sepatu
o 1 buah baju

IV. ANALISA YURIDIS


Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan,
perkenankan kami menyampaikan yang juga merupakan pembelaan kami
terhadap diri terdakwa. Maka selanjutnya kami akan menguraikan serta
menganalisa sebagai berikut:

o Bahwa pada hari Senin, malam Selasa tanggal 20 Februari 2023 Terdakwa
ingin mengkonfirmasi pada korban apakah benar korban telah melakukan
perbuatan yang tidak baik kepada pacar Terdakwa.
o Bahwa Terdakwa mencoba menghubungi korban agar bisa menanyakan/
mengonfirmasikan bahwa perkataan pacar terdakwa itu tidak lah benar.
o Bahwa setelah dihubungi korban tidak menjawab dan atau/mengankat
telpon dari terdakwa, korban sengaja mengabaikan telpon dari terdakwa.
o Bahwa dengan diabaikan nya telpon terdakwa, terdakwa memerintahkan
pacarnya agar bisa menghubungi korban, lalu pacar terdakwa menelpon
korban dan korban memberitahu bahwa korban berada di rumah teman
korban di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami,
Kecamatan Pesanggrahan.
o Bahwa terdakwa meminta korban keluar dari rumah temannya agar terdakwa
bisa mengonfirmasi secara empat mata terhadap korban, akan tetapi korban
menolak tidak mau mengonfirmasi hal tersebut.
o Bahwa setelah beberapa menit terdakwa meminta agar korban keluar,
akhirnya korban keluar dari rumah temannya, dan korban bertemu terdakwa
di belakang mobil terdakwa, sesampainya korban bertemu terdakwa, terdakwa
langsung bertanya kepada korban, apakah benar korban telah melakukan
perbuatan yang tidak baik terhadap pacar korban, lalu korban menjawab
bahwa benar korban telah melakukan hal yang tidak baik terhadap pacar
terdakwa, korban membuat emosi terdakwa dengan perkataan-perkataannya.
Korban memberitahu bahwa korban telah menikmati sebelum terdakwa, dan
saat korban mengatakan hal tersebut terdakwa langsung marah dan emosi
terhadap perkataan korban yang tidak senonoh terhadap pacar terdakwa.
o Bahwa dengan perkataan korban yang tidak baik membuat terdakwa emosi
lalu memukul korban terlebih dahulu.
o Bahwa korban telah meminta maaf dengan sepenuh hati dengan apa yang
terjadi karena bermula korban yang membuat terdakwa tersulut emosi dan
marah.
o Bahwa dari pertimbangan diatas maka perbuatan terdakwa terpaksa
dilakukannya karena tersulut emosi terhadap apa yang dikatakan korban.
o Bahwa terdakwa khilaf dengan apa yang terjadi dan terdakwa telah menulis
permintaan maaf secara tertulis dan dibacakan saat persidangan.
o Bahwa terdakwa masih anak dibawah umur dan terdakwa belum pernah
dipidana maupun dipenjara.
o Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka sekalipun perbuatan
terdakwa telah memenuhi rumusan tindak pidana akan tetapi oleh karena
adanya pembelaan terpaksa diri terdakwa, maka perbuatan terdakwa menjadi
tidak bersifat melawan hukum, oleh karenanya Penasehat Hukum tidak pula
menemukan opzet merampas nyawa orang lain pada diri terdakwa dalam
unsur ini;
o Bahwa selanjutnya menilai suatu perbuatan sekalipun mencocoki rumusan
tindak pidana tetapi bersifat tidak melawan hukum maka tidak dapat
dikatakan sebagai tindak pidana, sehingga lebih tepat jika terdakwa
diringankan hukuman nya (Chairul Huda, “Dari Tiada Pidana Tanpa
Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana tanpa
kesalahan” : Tinjauan Kritis Terhadap Teori Pemisahan Tindak Pidana dan
Pertanggungjawaban Pidana, Prenada Media, Jakarta, 2006, hlm. 52);
o Bahwa tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut Terdakwa selama 12
(Dua Belas) tahun sangat memberatkan bagi Terdakwa. Di mana saat ini
Terdakwa merupakan anak dibawah umur, dan Terdakwa seorang mahasiswa
bagaimana nasib terdakwa apabila Jaksa Penuntut Umum menuntut selama 12
(Dua Belas) tahun, Terdakwa juga mempunyai keinginan dan cita-cita agar
bisa menjadi orang yang berguna di masa depan.

V. KESIMPULAN DAN PENUTUP


Bahwa sebelum kesimpulan dan penutup ini kami sampaikan, maka izin
kan lah kami selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa menyampaikan Kesimpulan
dan Penutup. Proses peradilan pidana adalah suatu persidangan yang sangat
berbeda dengan proses persidangan lainnya, karena dalam suatu proses
persidangan pidana haruslah dapat diukur seberapa jauh kesalahan (schuld) yang
terdapat pada diri seorang Terdakwa pada dugaan tindak pidana yang didakwakan
tanpa ada sedikitpun keraguan pada Hakim Pemeriksa suatu perkara tentang hal
tersebut, untuk kemudian berdasarkan hal ini dapat pula diukur dan dimintakan
seberapa besar pertanggungjawaban pidana dilekatkan pada seorang Terdakwa,
hal ini pula yang disampaikan Curzon LB Cuzon dalam bukunya “Criminal Law”
yang menjelaskan “bahwa untuk dapat mempertanggungjawabkan seseorang dan
karenanya mengenakan pidana terhadapnya, tidak boleh ada keraguan sedikitpun
pada diri Hakim tentang kesalahan Terdakwa” hal ini pula yang disampaikan oleh
Prof Moeljatno dalam Bukunya “Asas-Asas Hukum Pidana” dengan menerangkan
“orang-orang tidak mungkin dipertanggung jawabkan (dijatuhi pidana) kalau dia
tidak melakukan perbuatan pidana”;
Atas uraian tersebut diatas, saya selaku Penasihat Hukum Terdakwa
mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar dapat memberikan rasa keadilan
kepada Terdakwa, dan apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain
mohon putusan yang seadil-adilnya.
Majelis Hakim Yang Mulia;
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Berdasarkan semua alasan diatas saya selaku Penasihat Hukum Terdakwa


memohon dengan segala hormat kepada Majelis Hakim Yang Mulia, yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo, kiranya berkenan memutus yang
amarnya sebagai berikut :

Primair :

1. Menerima Nota Pembelaan/Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa Mario


Dandy Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo untuk seluruhnya;

2. Menolak Surat Dakwaan yang masuk dalam Surat Tuntutan Nomor Reg.Perk
: PDM-xx/zzzz/04/2023 pada perkara pidana Nomor :
xx/Pid.Sus/2023/PN.JKT.

3. Menyatakan Terdakwa Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo


tidak terbukti secara sah melakukan tindak pidana sebagaimana yang
didakwakan dan dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum berdasarkan Pasal 335
ayat (1) KUHP “Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih
dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 (Dua Belas) tahun”.

4. Meringankan Terdakwa Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun


Trisambodo dari dakwaan dan tuntutan hukum yang diajukan Jaksa Penuntut
Umum.

5. Memerintahkan pada Jaksa Penuntut Umum agar memulihkan nama baik


Terdakwa Mario Dandy Satriyo bin Rafael Alun Trisambodo.

6. Menyatakan membebankan biaya perkara ini kepada Negara.

Subsidair :

Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Untuk menutup Pledoi ini, izinkanlah kami mengutip kata- kata Nabi Muhammad
SAW. “Menghukum dalam keraguan adalah dosa” dan di dunia hukum juga
dikenal dalam keadaan “IN DUBIO PRO REO” adalah “jika terjadi keragu-raguan
apakah Terdakwa salah atau tidak maka sebaiknya diberikan hal yang
menguntungkan bagi Terdakwa”.

Demikianlah Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami bacakan pada persidangan hari
ini, atas perhatian dan pertimbangan Majelis Hakim Yang Mulia kami ucapkan
terima kasih.

Hormat Saya
Kuasa Hukum Terdakwa,

Herdi Pradana,. S.H.,M.H.,CIL.,CLA.

Anda mungkin juga menyukai