I. TERDAKWA :
Nama Lengkap : HAMIDA NADYA, S.E.
Tempat Lahir : Jakarta
Umur / Tgl Lahir : 37 tahun / 22 Juni 1970
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : WNI
Tempat tinggal : Jl. Kahuripan No 45 Surakarta
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata 1
II. PENAHANAN :
Telah dilakukan penahanan sebagaimana terlampir.
III. DAKWAAN
PERTAMA
Bahwa TERDAKWA HAMIDA NADYA, S.E selaku dirtektur HAMIDA PROPERTY
AND CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan Januari tahun 2008, bertempat di
Grand Ballroom Hotel Bianglala Jalan Slamet Riyanto No. 32 Surakarta atau setidak
–tidaknya ditempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Surakarta, secara bersama – sama dengan ARTALITA SURYADHARMA (dalam
berkas tersendiri), sebagai orang yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
tipu muslihat ataupun rankaian kebohongan, menggerakan orang lain untuk
menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun
menghapuskan piutang, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara sebagai
berikut :
Bahwa TERDAKWA dan ARTALITA SURYADHARMA ( (rekan kerja dan pengelola
keuangan HAMIDA PROPERTY AND CO.) mengnyelenggarakan acara seminar
kewirausahaan. Di Hotel Bianglala pada tanggal 13 Januari 2008. dengan tujuan
mencari investor-investor untuk menamkan modala pada HAMIDA PROPERTY AND
CO.
Bahwa TERDAKWA membujuk korban yaitu Adam, Markus, Beni, Susi, Rudi, Tuti,
dan Albertha pada Januari 2008 untuk menjadi investor di perusahaan jual beli
property/rumah milik TERDAKWA yang bernama Dharmi Property and Co. Dan
berlokasi di Hotel Bianglala
Bahwa ternyata perusahaan jual beli property/rumah milik TERDAKWA yang
bernama Dharmi Property and Co. Dan berlokasi di Jalan Samber Nyawa nomor 13
adalah fiktif
Bahwa TERDAKWA mengaku pada para korban bahwa ia telah menjalankan
usahanya selama empat (4) tahun.
Bahwa TERDAKWA mengiming-imingi para korban dengan keuntungan 10 % per
bulan dari jumlah uang yang disetorkan.
Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 372 KUHP.
KEDUA
Bahwa ia terdakwa Hamida Nadya, S.E. selaku Direktur HAMIDA PROPERTY AND
CO, setidak–tidaknya pada tanggal di bulan Januari 2008 bertempat di
Surakarta, yang dengan sengaja memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan
karena kejahatan, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara sebagai berikut:
Bahwa TERDAKWA terhitung sejak bulan Januari 2009 telah tidak memenuhi
kewajibannya membayarkan keuntungan sebesar 10% dari jumlah investasi para
investor seperti yang telah diperjanjikan dan tertulis dalam sertifikat investasi modal.
Perbuatan terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 372 KUHP.
A. TERDAKWA :
Nama Lengkap : EVA BINTI HASAN
Umur/tempat Tgl. Lahir : 40 Tahun/ Semarang, 21 Juli 1970
Jenis kelamin : Perempuan
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Kutut No. 72, Kota Semarang
Agama : Islam
Pekerjaan : Ahli Pengobatan Altenatif (Dukun)
Pendidikan : SMA
B. PENAHANAN :
Jenis Tahanan : RUTAN
Obyek Penyidik : Sejak tanggal 1 Agustus 2010 sampai dengan 20
Agustus 2010
Diperpanjang KAJARI : Sejak tanggal 21 Agustus 2010 sampai dengan
10 September 2010
Oleh Penuntut Umum : Sejak tanggal 11 September 2010 sampai
dengan 1 Oktober 2010
C. DAKWAAN :
PRIMAIR
Bahwa ia Terdakwa EVA BINTI HASAN pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2010
sekitar pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan
Maret tahun 2010 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2010 bertempat di rumah
Terdakwa di Jalan kutut No. 72 Semarang atau setidak-tidaknya di suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Semarang telah
terjadi tindakan aborsi/menggugurkan kandungan seorang perempuan bernama
VINA (Saksi/Terdakwa pada kasus yang sama dan diadili secara terpisah) dengan
atas izin perempuan tersebut, dimana Terdakwa dalam hal ini bertindak sebagai
seorang ahli pengobatan alternatif (dukun) untuk membantu menggugurkan
kandungan atau melakukan tindak kejahatan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal
348 KUHP.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bahwa pada tanggal 22 Maret 2010, sekitar Jam 17.00 terdakwa didatangi VINA dan
MARIO, mereka adalah sepasang kekasaih yang meminta tolong kepada Terdakwa
untuk menggugurkan kandungan VINA.
Tetapi pada waktu itu Terdakwa sedang sibuk sehingga tidak dapat melayani VINA.
Maka VINA dan MARIO berjanji kepada Terdakwa untuk datang lain kali.
Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 sekitar jam 11.00 WIB, VINA dan MARIO
datang kembali ke tempat Terdakwa. Tetapi pada saat itu MARIO tidak masuk
kedalam rumah Terdakwa, sehingga hanya VINA yang bertemu dengan Terdakwa
pada saat itu.
VINA lalu menunggu Terdakwa menyelesaikan perkerjaannya di ruang tamu, tidak
lama kemudian, Terdakwa datang dan menyuruh VINA masuk ke dalam kamar serta
menyuruh VINA membuka celana (dalamnya).
Kemudian Terdakwa berjalan kebelakang untuk memetik dua batang ranting kayu
damar putih yang ditanam di pagar belakang rumah Terdakwa. Setelah itu Terdakwa
menemui kembali VINA dan menyuruh VINA masuk ke kamar belakang dan
mengunci kamar tersebut dari dalam.
Kemudian Terdakwa menyuruh VINA membuka celana panjang dan celana
dalamnya, serta meminta VINA berbaring di atas tempat tidur sambil kakinya dibuka.
Setelah itu, Terdakwa memegang-megang perut VINA dan mengambil ranting
Damar Putih, serta memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian rahim VINA
melalui vagina VINA, sampai Terdakwa memastikan betul bahwa kayu tersebut
sudah sampai di rahim VINA.
Bahwa Terdakwa membiarkan ranting damar putih itu tertanam dalam rahim VINA,
setelah itu Terdakwa menyuruh VINA bangun dan memakai kembali celannya
sambil berpesan kalau sampai di rumah ada rasa sakit dan tanda mens, ranting
tersebut dicabut saja.
Setelah bangun, VINA mengambil uang sebesar Rp 250.000,- (Dua Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah), menyerahkannya pada Terdakwa dan langsung pamit pulang.
Terdakwa mengantar VINA sampai ke ujung jalan dimana Mario menunggu.
Pada tanggal 30 Maret 2010 VINA di rawat di Rumah Sakit karena menderita
demam. Kemudian pada tanggal 31 Maret 2010, VINA dirujuk ke bagian kebidanan
(ruang khusus patologi). VINA datang dengan keluhan ada pendarahan setelah
diadakan pemeriksaan ternyata bayi VINA sudah meninggal dan terjadi infeksi
dalam rahim VINA. Pada waktu itu VINA datang dalam kondisi siap melakukan
proses persalinan, yang kemudian ditolong oleh bidan Marni dan Yuni.
Bahwa tanggal 1 April 2010 sekitar pukul 11.30 WIB, lahir bayi perempuan yang
telah meninggal dengan berat 11 gram, panjang 40 cm, tali pusar terputus sehingga
ari-ari tertinggal di rahim. Tali pusat bayi terputus saat proses persalinan, karena
rapuh akibat kematian bayi dalam rahim. Penyebab kematian bayi karena kadar
Hemoglobinnya rendah dan adanya infeksi dalam rahim. Dokter Andri yang merawat
melakukan tindakan mengeluarkan ari-ari (yang masih tertinggal dalam rahim) dan
memperbaiki keadaan umum dengan pemberian transfusi darah serta anti biotika
generasi terbaru dalam dosis tinggi. Akhirnya lambat laun keadan VINA membaik
dan sehat kembali.
Perbutaan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 348 ayat
1 KUHP jo. Pasal 349 KUHP jo. Pasal 55 KUHP.
SUBSIDAIR
Bahwa ia Terdakwa EVA BINTI HASAN pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2010
sekitar pukul 11.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan
Maret tahun 2010 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2010 bertempat di rumah
Terdakwa di Jalan kutut No. 72 Semarang atau setidak-tidaknya di suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Semarang telah
terjadi tindakan aborsi/menggugurkan kandungan seorang perempuan bernama
VINA (Saksi/Terdakwa pada kasus yang sama dan diadili secara terpisah) dengan
diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatanya itu hamilnya
dapat digugurkan, dimana Terdakwa dalam hal ini bertindak sebagai seorang ahli
pengobatan alternatif (dukun) tindak kejahatan sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 299 KUHP.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
Bahwa pada tanggal 22 Maret 2010, sekitar Jam 17.00 terdakwa didatangi VINA dan
MARIO, mereka adalah sepasang kekasaih yang meminta tolong kepada Terdakwa
untuk menggugurkan kandungan VINA.
Tetapi pada waktu itu Terdakwa sedang sibuk sehingga tidak dapat melayani VINA.
Maka VINA dan MARIO berjanji kepada Terdakwa untuk datang lain kali.
Bahwa pada tanggal 25 Maret 2010 sekitar jam 11.00 WIB, VINA dan MARIO
datang kembali ke tempat Terdakwa. Tetapi pada saat itu MARIO tidak masuk
kedalam rumah Terdakwa, sehingga hanya VINA yang bertemu dengan Terdakwa
pada saat itu.
VINA lalu menunggu Terdakwa menyelesaikan perkerjaannya di ruang tamu, tidak
lama kemudian, Terdakwa datang dan menyuruh VINA masuk ke dalam kamar serta
menyuruh VINA membuka celana (dalamnya).
Kemudian Terdakwa berjalan kebelakang untuk memetik dua batang ranting kayu
damar putih yang ditanam di pagar belakang rumah Terdakwa. Setelah itu Terdakwa
menemui kembali VINA dan menyuruh VINA masuk ke kamar belakang dan
mengunci kamar tersebut dari dalam.
Kemudian Terdakwa menyuruh VINA membuka celana panjang dan celana
dalamnya, serta meminta VINA berbaring di atas tempat tidur sambil kakinya dibuka.
Setelah itu, Terdakwa memegang-megang perut VINA dan mengambil ranting
Damar Putih, serta memasukannya secara perlahan-lahan ke bagian rahim VINA
melalui vagina VINA, sampai Terdakwa memastikan betul bahwa kayu tersebut
sudah sampai di rahim VINA.
Bahwa Terdakwa membiarkan ranting damar putih itu tertanam dalam rahim VINA,
setelah itu Terdakwa menyuruh VINA bangun dan memakai kembali celannya
sambil berpesan kalau sampai di rumah ada rasa sakit dan tanda mens, ranting
tersebut dicabut saja.
Setelah bangun, VINA mengambil uang sebesar Rp 250.000,- (Dua Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah), menyerahkannya pada Terdakwa dan langsung pamit pulang.
Terdakwa mengantar VINA sampai ke ujung jalan dimana Mario menunggu.
Pada tanggal 30 Maret 2010 VINA di rawat di Rumah Sakit karena menderita
demam. Kemudian pada tanggal 31 Maret 2010, VINA dirujuk ke bagian kebidanan
(ruang khusus patologi). VINA datang dengan keluhan ada pendarahan setelah
diadakan pemeriksaan ternyata bayi VINA sudah meninggal dan terjadi infeksi
dalam rahim VINA. Pada waktu itu VINA datang dalam kondisi siap melakukan
proses persalinan, yang kemudian ditolong oleh bidan Marni dan Yuni.
Bahwa tanggal 1 April 2010 sekitar pukul 11.30 WIB, lahir bayi perempuan yang
telah meninggal dengan berat 11 gram, panjang 40 cm, tali pusar terputus sehingga
ari-ari tertinggal di rahim. Tali pusat bayi terputus saat proses persalinan, karena
rapuh akibat kematian bayi dalam rahim. Penyebab kematian bayi karena kadar
Hemoglobinnya rendah dan adanya infeksi dalam rahim. Dokter Andri yang merawat
melakukan tindakan mengeluarkan ari-ari (yang masih tertinggal dalam rahim) dan
memperbaiki keadaan umum dengan pemberian transfusi darah serta anti biotika
generasi terbaru dalam dosis tinggi. Akhirnya lambat laun keadan VINA membaik
dan sehat kembali.-------
Perbutaan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 299
KUHP jo. Pasal 55 KUHP.
SURAT DAKWAAN
No.PDM-18/Bdg/06/2011
a. Identitas terdakwa
1. Nama lengkap : Andrian
2. Tempat lahir : Bandung
3. Umur/tanggal lahir : 48 tahun/ 1 Januari 1963
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jln.Pabrik Tekstil No.1005 Bandung
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Pengusaha Tekstil
9. Pendidikan : SLTA
b. Penahanan
a.. Terdakwa ditahan oleh Pihak Kepolisian dengan jenis penahanan RUTAN sejak
Tanggal 10 Juni 2011 sampai dengan di limpahkannya ke Pengadilan Negeri
Bandung.
Dakwaan
Kesatu :
Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Rabu tanggal 20 Januari 2011 sekitar jam
09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi masih dalam bulan Januari
2011 di Jalan Bukit Bunga No.200 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi
masih dalam hukum Pengadilan Negeri Bandung, dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, telah
mendatangi rumah Budi dengan maksud untuk meminjam uang
sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). Dimana ia terdakwa dengan
berbagai cara merayu dan menceritakan usaha bisnisnya sedang maju pesat dan
mengatakan bahwa uang yang akan terdakwa pinjam tersebut akan dipergunakan
untuk pembelian bahan baku dan material pabrik dalam rangka pengembangan
bisnisnya. Padahal yang sebenarnya uang tersebut akan digunakan terdakwa untuk
melunasi hutangnya kepada Ginodani dengan jumlah yang sama yang ia
pergunakan saat itu untuk renovasi rumahnya.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 378 KUHP.
Kedua :
Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Rabu tanggal 20 Januari 2011 sekitar jam
09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi masih dalam bulan Januari
2011 di Jalan Bukit Bunga No.200 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi
masih dalam hukum Pengadilan Negeri Bandung, bahwa Budi telah menolak untuk
meminjamkan uang sebesarRp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) kepada
terdakwa karena Budi mengetahui tabiat terdakwa yang suka berjudi dan foya-foya.
Dimana ia terdakwa dengan emosi mengancam Budi apabila Budi tidak mau
meminjamkan uang tersebut, terdakwa akan membuka rahasia Budi yang pernah
berselingkuh dan masih mempunyai simpanan seorang wanita. Rahasia hubungan
gelap tersebut hanya diketahui oleh mereka berdua,yang disaksikan langsung dan
diketahui persis oleh terdakwa karena terdakwa pernah beberapa kali diajak Budi
kerumah wanita tersebut. Budi yang saat itu takut rahasianya terbongkar yang akan
berdampak menghancurkan rumah tangga dan reputasinya, dengan terpaksa dan
menyerah bersedia memberikan uang pinjaman tersebut yang akan dituangkan
dalam perjanjian tertulis dimana uang pinjaman sebesar Rp.300.000.000,-(tiga ratus
juta rupiah) tersebut akan dilunasi terdakwa sekaligus pada tanggal 30 April 2011.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 369 ayat (1) KUHP.
Ketiga :
Bahwa ia terdakwa Andrian pada hari Senin tanggal 4 Februari 2011 atau
setidak-tidaknya pada waktu lain tetapi masih dalam bulan Februari 2011 di Jalan
Buah Batu No 35 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam
hukum Pengadilan Negeri Bandung, setelah terdakwa menerima uang dari Budi,
terdakwa tidak dapat menahan diri untuk berjudi maka uang
sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) tersebut telah
terpakaiRp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk berjudi dan berfoya-foya
sehingga uang tersebut tersisa Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Akhirnya
pada hari itu terdakwa hanya membayar hutangnya kepada Ginodani
sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Bahwa ia terdakwa berjanji
kepada Ginodani akan melunasi sisa hutangnya sebesarRp.100.000.000,-
(seratus juta rupiah) pada tanggal 2 Mei 2011 dengan alasan menunggu pelunasan
hutang dari rekan bisnisnya yang lain. Ginodani menjadi marah karena hutang
terdakwa sudah terlalu lama dan Ginodani kesulitan untuk menagih hutang kepada
terdakwa. Terdakwa merasa tertekan dan sangat takut kepada Ginodani, maka
terdakwa memperkuat janjinya dengan memberikan salinan perjanjian hutang antara
terdakwa dengan Budi sebesar Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) yang telah
dipersiapakan terdakwa untuk mengelabui Ginodani,karena perjanjian hutang
tersebut telah diputar balikan dan dipalsukan identitasnya sehingga yang tertulis
dalam perjanjian hutang piutang tersebut yang mempunyai hutang adalah Budi dan
bukan terdakwa.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 263 ayat (1) KUHP.
Keempat :
Bahwa pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2011 sekitar jam 11.00 WIB atau setidak-
tidaknya pada waktu lain tetapi masih pada bulan Mei 2011 di Jalan Pabrik
Tekstil No.1005 Bandung setidak-tidaknya pada tempat lain tetapi masih dalam
hukum Pengadilan Negeri Bandung, Budi mendatangi rumah terdakwa untuk
menagih hutang, namun terdakwa tidak mempunyai uang untuk membayar
hutangnya. Akibatnya terjadi pertengkarang hebat antara keduanya, dimana
terdakwa dengan kalap memukul Budi dengan sebatang kayu balok. Akibatnya Budi
mengalami luka sangat serius dan memar di bagian bahu sebelah kiri, telinga
sebelah kiri dan pelipis kanan mengalami pendarahan,hal tersebut sesuai dengan
yang tercantum dalam Visum et Repertum No.10/V/RSU/2011, tertanggal 1 Mei
2011 yang ditanda tangani oleh dr.Asep Sunandar, M.P.H dari Rumah Sakit Umum
Hasan Sadikin Bandung,yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Luka memar di bagian bahu sebelah kiri,dengan ukuran panjang 10 cm dan
lebar 4 cm.
- Luka memar di bagian telinga sebelah kiri,dengan ukuran ½ × ½ cm.
- Pelipisi kanan mengalami pendarahan.
Kesimpulan :
Luka tersebut disebabkan oleh pemukulan benda tumpul.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam
Pasal 351 ayat (2) KUHP.
FEBY DANIAR MAHARRANI,SH
JAKSA MUDA/NIP.050219911
SURAT DAKWAAN GABUNGAN
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM – 200 / YOGYA / Ep.1 / 07 / 2011
II. PENAHANAN
Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN) oleh:
- Penyidik pada Kepolisian Sektor (POLSEK) Ngaglik sejak tanggal 5 Mei 2011
sampai dengan tanggal 24 Mei 2011, dengan perpanjangan penahanan oleh Jaksa
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Yogyakarta terhitung sejak tanggal 25 Mei
2011 sampai dengan tanggal 3 Juli 2011;
- Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Yogyakarta sejak tanggal 4 Juli
2011 sampai dengan tanggal 23 Juli 2011, dengan perpanjangan penahanan oleh
Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta terhitung sejak tanggal 24 Juli 2011 sampai
dengan tanggal 14 Agustus 2011.
III. DAKWAAN:
PERTAMA
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari Sabtu, 30 April
2011 sekitar pukul 22.40 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan April
2011, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2011; bertempat di ruang tamu
rumah Terdakwa yang berada di Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-
36, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta, atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP masih termasuk ke dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta; telah melakukan beberapa perbuatan
pidana yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri
sehingga merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah melakukan
kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang mengakibatkan
matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa dengan Korban memiliki hubungan perkawinan yakni
Terdakwa adalah isteri yang sah dari Korban sejak tanggal 14 Februari 2006,
sebagaimana dinyatakan oleh Kutipan Akta Nikah No. 70/10/II/2006 tertanggal 14
Februari 2006;
- Selama perkawinan, hubungan antara Terdakwa dengan Korban tidak harmonis
dan sering terjadi pertengkaran. Kemudian puncak dari ketidak harmonisan rumah
tangga antara Terdakwa dan Korban adalah ketika Korban meninggalkan Terdakwa
selama kurang lebih 3 (tiga) hari sejak tanggal 27 April 2011;
- Kemudian pada hari Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, Korban yang
sudah meninggalkan Terdakwa dan tidak pulang ke rumah selama kurang lebih 3
(tiga) hari akhirnya pulang ke rumah milik Terdakwa di Perumahan Merapi View Blok
Plawangan V No.B-36, Sleman dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari kamar
tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk menyambut kedatangan
Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk
berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua payudaranya oleh
Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim langsung
menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut,
Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang
dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak
perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat tidur Saksi dan
datang ke ruang tamu untuk menyaksikan pertengkaran mulut antara Terdakwa dan
Korban tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI menghampiri
Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban dengan menggunakan
telapak tangan sebelah kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menangis dan
mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung
ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan
menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan
punggung tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah sepanjang
20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada
keranjang buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah belakang
Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke leher sebelah kanan
Korban yang mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang
untuk beberapa saat kemudian meninggal;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1 Mei 2011 yang dibuat
oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun, panjang
badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram,
golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.
Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata satu di
leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat mengenai syaraf vital
yakni pembuluh Vena Cava Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) – 24 (dua puluh empat) jam
sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11 (sebelas) bagian
yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal.
ATAU
KEDUA
PRIMAIR
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu dan tempat
yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan Pertama di atas; telah
melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan; Terdakwa telah dengan sengaja merampas nyawa orang lain yakni
Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:
- Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari Sabtu, 30 April
2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah milik Terdakwa di Perumahan
Merapi View Blok Plawangan V No.B-36, Sleman dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari kamar
tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk menyambut kedatangan
Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk
berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua payudaranya oleh
Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim langsung
menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut,
Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang
dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak
perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat tidur Saksi dan
datang ke ruang tamu untuk menyaksikan pertengkaran mulut antara Terdakwa dan
Korban tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI menghampiri
Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban dengan menggunakan
telapak tangan sebelah kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menangis dan
mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung
ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan
menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan
punggung tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah sepanjang
20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada
keranjang buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah belakang
Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke leher sebelah kanan
Korban yang mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang
untuk beberapa saat kemudian meninggal;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1 Mei 2011 yang dibuat
oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun, panjang
badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram,
golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.
Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata satu di
leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat mengenai syaraf vital
yakni pembuluh Vena Cava Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) – 24 (dua puluh empat) jam
sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11 (sebelas) bagian
yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal.
SUBSIDAIR
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu dan tempat
yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan Pertama maupun dakwaan
Kedua Primair di atas; telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus
dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah dengan sengaja melakukan
penganiayaan yang mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari Sabtu, 30 April
2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah milik Terdakwa di Perumahan
Merapi View Blok Plawangan V No.B-36, Sleman dengan kondisi mabuk;
- Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari kamar
tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk menyambut kedatangan
Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di ruang tamu, Terdakwa diminta untuk
berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta diraba kedua payudaranya oleh
Korban;
- Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim langsung
menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari Terdakwa tersebut,
Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di saat Terdakwa sedang
dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang merupakan anak
perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar tempat tidur Saksi dan
datang ke ruang tamu untuk menyaksikan pertengkaran mulut antara Terdakwa dan
Korban tersebut;
- Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI menghampiri
Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban dengan menggunakan
telapak tangan sebelah kanan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa;
- Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menangis dan
mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung
ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis dan
menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan menggunakan
punggung tangan kanan Korban;
- Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah sepanjang
20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-buahan yang terdapat pada
keranjang buah yang ada di atas meja ruang tamu. Kemudian dari arah belakang
Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau tersebut ke leher sebelah kanan
Korban yang mengakibatkan Korban langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang
untuk beberapa saat kemudian meninggal;
- Bahwa berdasarkan Surat Visum et repertum atas jenazah Korban ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO Nomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1 Mei 2011 yang dibuat
oleh dr. Indra Khameswara, Sp.F disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun, panjang
badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70 (tujuh puluh) Kilogram,
golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.
Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
2. Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata satu di
leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat mengenai syaraf vital
yakni pembuluh Vena Cava Superior.
3. Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) – 24 (dua puluh empat) jam
sebelum Visum et Repertum dilaksanakan.
4. Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11 (sebelas) bagian
yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal.
KETIGA
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari Minggu, 1 Mei
2011 sekitar pukul 01.10 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan Mei
2011, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2011; bertempat di Sungai
yang berada di sebelah barat gerbang utama Perumahan Merapi View, Kabupaten
Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta, atau setidak-tidaknya di tempat lain yang
berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP masih termasuk ke dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Yogyakarta; telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang
harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah mengubur, menyembunyikan,
membawa lari, atau menghilangkan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO
dengan maksud menyembunyikan kematiannya. Yang dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut:
- Bahwa setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal akibat perbuatan Terdakwa
pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua primair-subsidair tersebut di atas,
Terdakwa membawa Saksi KEYNIA MAHARANI untuk masuk ke dalam kamar
tempat tidur Saksi yang terletak masih satu lantai dengan ruang tamu dan mengunci
pintu kamar tempat tidur Saksi dari luar;
- Setelah memastikan Saksi KEYNIA MAHARANI terkunci di kamar tempat tidurnya,
Terdakwa kembali ke ruang tamu dan menyeret mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO menuju dapur;
- Sesampainya di dapur, Terdakwa mengambil 1 (satu) buah golok sepanjang 50
(lima puluh) Centi Meter yang diambil dari lemari dapur dan menggunakan golok
tersebut untuk memotong-motong mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO menjadi 11
(sebelas) bagian. Setiap bagian dari 11 (sebelas) potongan mayat tersebut
kemudian dimasukan Terdakwa ke dalam 1 (satu) buah karung goni dan 1 (satu)
buah kantong plastik sampah (trash bag) berwarna hitam yang diambil dari lemari
dapur dengan rincian sebagai berikut;
Bayu Dwi Putra, S.H.
Jaksa Pratama
NIP. 19810521 200303 1 005
Disusun oleh :
1. Ayu Linda Hertya Setyowati / 120114443 / KP. E
2. Meidy Thelessy / 120114410 / KP. E