Anda di halaman 1dari 9

Contoh Surat Dakwaan

Berikut ini saya lampirkan sebuah contoh Surat Dakwaan dalam perkara
pembunuhan
dan
mutilasi.
Enjoy!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEJAKSAAN NEGERI
YOGYAKARTA
UNTUK KEADILAN

P-29

SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM 200 / YOGYA / Ep.1 / 07 / 2011
I. IDENTITAS TERDAKWA
Nama Lengkap
Tempat Lahir
Umur / Tanggal
Lahir
Jenis Kelamin
Kebangsaan
Tempat Tinggal

:
:
:

Agama
Pekerjaan
Pendidikan

:
:
:

:
:
:

DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI


Magelang
31 (tiga puluh satu) tahun / 12 Maret
1980
Perempuan
Indonesia
Perumahan Merapi View Blok
Plawangan V No. B-36, Kabupaten
Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta
Islam
Wiraswasta (Pemilik Butik)
Strata Satu (S-1)

II.

PENAHANAN

Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN)


oleh:
Penyidik pada Kepolisian Sektor (POLSEK) Ngaglik sejak tanggal 5 Mei
2011 sampai dengan tanggal 24 Mei 2011, dengan perpanjangan penahanan
oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Yogyakarta terhitung
sejak tanggal 25 Mei 2011 sampai dengan tanggal 3 Juli 2011;

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Yogyakarta sejak tanggal 4 Juli
2011 sampai dengan tanggal 23 Juli 2011, dengan perpanjangan penahanan
oleh Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta terhitung sejak tanggal 24 Juli
2011 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2011.
III. DAKWAAN:
PERTAMA

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari Sabtu, 30


April 2011 sekitar pukul 22.40 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di
bulan April 2011, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2011;
bertempat di ruang tamu rumah Terdakwa yang berada di Perumahan Merapi
View Blok Plawangan V No.B-36, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta,
atau setidak-tidaknya di tempat lain yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2)
KUHAP masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Yogyakarta; telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus
dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah melakukan
kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
yang mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO.
Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa Terdakwa dengan Korban memiliki hubungan perkawinan yakni
Terdakwa adalah isteri yang sah dari Korban sejak tanggal 14 Februari 2006,
sebagaimana dinyatakan oleh Kutipan Akta Nikah No. 70/10/II/2006
tertanggal 14 Februari 2006;
Selama perkawinan, hubungan antara Terdakwa dengan Korban tidak
harmonis dan sering terjadi pertengkaran. Kemudian puncak dari ketidak
harmonisan rumah tangga antara Terdakwa dan Korban adalah ketika Korban
meninggalkan Terdakwa selama kurang lebih 3 (tiga) hari sejak tanggal 27
April 2011;
Kemudian pada hari Sabtu, 30 April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, Korban
yang sudah meninggalkan Terdakwa dan tidak pulang ke rumah selama
kurang lebih 3 (tiga) hari akhirnya pulang ke rumah milik Terdakwa di
Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-36, Sleman dengan kondisi
mabuk;
Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari kamar
tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk menyambut
kedatangan Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di ruang tamu,
Terdakwa diminta untuk berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta
diraba kedua payudaranya oleh Korban;
Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim
langsung menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari

1.

2.
3.
4.

Terdakwa tersebut, Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di saat


Terdakwa sedang dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang
merupakan anak perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar
tempat tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan
pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;
Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban dengan
menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi sebelah kiri
Terdakwa;
Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menangis dan
mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung
ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis
dan menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan
menggunakan punggung tangan kanan Korban;
Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah
sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-buahan
yang terdapat pada keranjang buah yang ada di atas meja ruang tamu.
Kemudian dari arah belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau
tersebut ke leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban
langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat kemudian
meninggal;
Bahwa berdasarkan Surat Visum
et
repertum atas
jenazah
Korban ARDIYANTO
Bin
WIJAYANTONomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1
Mei
2011 yang
dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.Fdisimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun,
panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70 (tujuh
puluh) Kilogram, golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai
dengan pukul 16.00 WIB.
Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata satu
di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat mengenai
syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava Superior.
Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) 24 (dua puluh empat)
jam sebelum Visum et Repertumdilaksanakan.
Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11 (sebelas)
bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO
meninggal.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 44 ayat (3)Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana.
ATAU
KEDUA
PRIMAIR

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu dan


tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan Pertama di
atas; telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus
dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan; Terdakwa telah dengan sengaja
merampas nyawa orang lain yakni Korban ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari Sabtu, 30
April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah milik Terdakwa di
Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-36, Sleman dengan kondisi
mabuk;
Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari kamar
tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk menyambut
kedatangan Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di ruang tamu,
Terdakwa diminta untuk berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta
diraba kedua payudaranya oleh Korban;
Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim
langsung menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari
Terdakwa tersebut, Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di saat
Terdakwa sedang dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang
merupakan anak perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar
tempat tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan
pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;
Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban dengan
menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi sebelah kiri
Terdakwa;
Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menangis dan
mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung
ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis
dan menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan
menggunakan punggung tangan kanan Korban;
Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah
sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-buahan

1.

2.
3.
4.

yang terdapat pada keranjang buah yang ada di atas meja ruang tamu.
Kemudian dari arah belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau
tersebut ke leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban
langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat kemudian
meninggal;
Bahwa berdasarkan Surat Visum
et
repertum atas
jenazah
Korban ARDIYANTO
Bin
WIJAYANTONomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1
Mei
2011 yang
dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.Fdisimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun,
panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70 (tujuh
puluh) Kilogram, golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai
dengan pukul 16.00 WIB.
Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata satu
di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat mengenai
syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava Superior.
Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) 24 (dua puluh empat)
jam sebelum Visum et Repertumdilaksanakan.
Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11 (sebelas)
bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO
meninggal.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.
SUBSIDAIR

Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada waktu dan


tempat yang sama sebagaimana telah diuraikan pada dakwaan Pertama
maupun dakwaan Kedua Primair di atas; telah melakukan beberapa
perbuatan pidana yang harus dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan;
Terdakwa telah dengan sengaja melakukan penganiayaan yang
mengakibatkan matinya Korban ARDIYANTO Bin WIJAYANTO. Yang
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa Korban yang merupakan suami dari Terdakwa pada hari Sabtu, 30
April 2011 sekitar pukul 22.00 WIB, pulang ke rumah milik Terdakwa di
Perumahan Merapi View Blok Plawangan V No.B-36, Sleman dengan kondisi
mabuk;
Mengetahui kedatangan dari Korban, Terdakwa langsung keluar dari kamar
tempat tidur Terdakwa dan menuju ke ruang tamu untuk menyambut
kedatangan Korban. Saat Terdakwa menyambut Korban di ruang tamu,

1.

2.
3.
4.

Terdakwa diminta untuk berhubungan intim sembari diciumi bibirnya serta


diraba kedua payudaranya oleh Korban;
Terdakwa yang saat itu diminta oleh Korban untuk berhubungan intim
langsung menolak permintaan dari Korban. Mendengar penolakan dari
Terdakwa tersebut, Korban langsung memarah-marahi Terdakwa dan di saat
Terdakwa sedang dimarah-marahi oleh Korban, Saksi KEYNIA MAHARANI yang
merupakan anak perempuan dari Terdakwa dan Korban keluar dari kamar
tempat tidur Saksi dan datang ke ruang tamu untuk menyaksikan
pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Korban tersebut;
Kemudian tidak lama berselang setelah Saksi KEYNIA MAHARANI
menghampiri Terdakwa dan Korban yang sedang bertengkar, Korban dengan
menggunakan telapak tangan sebelah kanan menampar pipi sebelah kiri
Terdakwa;
Setelah Terdakwa ditampar pipi sebelah kirinya oleh Korban, Saksi KEYNIA
MAHARANI yang menyaksikan kejadian tersebut langsung menangis dan
mendengar tangisan dari Saksi KEYNIA MAHARANI tersebut, Korban langsung
ganti memarahi-marahi Saksi KEYNIA MAHARANI supaya berhenti menangis
dan menampar pipi sebelah kanan Saksi KEYNIA MAHARANI dengan
menggunakan punggung tangan kanan Korban;
Setelah Terdakwa menyaksikan Saksi KEYNIA MAHARANI ditampar pipi
kanannya oleh Korban, Terdakwa mengambil 1 (satu) bilah pisau buah
sepanjang 20 (dua puluh) Centi Meter yang tertancap pada buah-buahan
yang terdapat pada keranjang buah yang ada di atas meja ruang tamu.
Kemudian dari arah belakang Korban, Terdakwa langsung menusukan pisau
tersebut ke leher sebelah kanan Korban yang mengakibatkan Korban
langsung terjatuh ke lantai lalu kejang-kejang untuk beberapa saat kemudian
meninggal;
Bahwa berdasarkan Surat Visum
et
repertum atas
jenazah
Korban ARDIYANTO
Bin
WIJAYANTONomor 120/V/KM/RSUP/2011 tertanggal 1
Mei
2011 yang
dibuat oleh dr. Indra Khameswara, Sp.Fdisimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Jenazah berjenis kelamin laki-laki, umur 34 (tiga puluh empat) tahun,
panjang badan 170 (seratus tujuh puluh) Centi Meter, berat badan 70 (tujuh
puluh) Kilogram, golongan darah O, diperiksa di ruang otopsi Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito tanggal 1 Mei 2011 pukul 12.00 WIB sampai
dengan pukul 16.00 WIB.
Sebab kematian jenazah adalah karena tusukan benda tajam bermata satu
di leher sebelah kanan sedalam 7 (tujuh) Centi Meter yang tepat mengenai
syaraf vital yakni pembuluh Vena Cava Superior.
Berdasarkan tingkat kekakuan, bercak, dan pembusukan pada jenazah
diperkirakan kematian terjadi antara 12 (dua belas) 24 (dua puluh empat)
jam sebelum Visum et Repertumdilaksanakan.
Bahwa terdapat pemotongan anggota tubuh jenazah menjadi 11 (sebelas)
bagian yang diperkirakan dilakukan setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO
meninggal.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 351 ayat (3)jo. Pasal 65 ayat (1) Kitab UndangUndang
Hukum
Pidana.

DAN
KETIGA
Bahwa ia Terdakwa, DINDAWATI, S.E. Binti SUBEKTI; pada hari Minggu, 1
Mei 2011 sekitar pukul 01.10 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di
bulan Mei 2011, atau setidak-tidaknya pada waktu lain di tahun 2011;
bertempat di Sungai yang berada di sebelah barat gerbang utama
Perumahan Merapi View, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I. Yogyakarta, atau
setidak-tidaknya di tempat lain yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
masih termasuk ke dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta;
telah melakukan beberapa perbuatan pidana yang harus dipandang
sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan; Terdakwa telah mengubur, menyembunyikan,
membawa lari, atau menghilangkan mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO dengan maksud menyembunyikan kematiannya. Yang
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa setelah ARDIYANTO Bin WIJAYANTO meninggal akibat perbuatan
Terdakwa pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua primair-subsidair
tersebut di atas, Terdakwa membawa Saksi KEYNIA MAHARANI untuk masuk
ke dalam kamar tempat tidur Saksi yang terletak masih satu lantai dengan
ruang tamu dan mengunci pintu kamar tempat tidur Saksi dari luar;
- Setelah memastikan Saksi KEYNIA MAHARANI terkunci di kamar tempat
tidurnya, Terdakwa kembali ke ruang tamu dan menyeret mayat ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO menuju dapur;
- Sesampainya di dapur, Terdakwa mengambil 1 (satu) buah golok sepanjang
50 (lima puluh) Centi Meter yang diambil dari lemari dapur dan
menggunakan golok tersebut untuk memotong-motong mayat ARDIYANTO
Bin WIJAYANTO menjadi 11 (sebelas) bagian. Setiap bagian dari 11 (sebelas)
potongan mayat tersebut kemudian dimasukan Terdakwa ke dalam 1 (satu)
buah karung goni dan 1 (satu) buah kantong plastik sampah (trash bag)
berwarna hitam yang diambil dari lemari dapur dengan rincian sebagai
berikut;
N
o
1
2

Bagian Potongan Mayat

Tempat Penyimpanan

Kepala
Badan

Karung Goni
Karung Goni

3
4
5
6
7

Pinggul
Lengan kanan bagian
atas
Lengan kanan bagian
bawah
Lengan kiri bagian atas

Lengan
kiri
bawah
Paha kanan

Paha kiri

10 Tungkai kanan
11 Tungkai kiri

Karung Goni
Kantong
plastik
berwarna hitam
Kantong
plastik
berwarna hitam
Kantong
plastik
berwarna hitam
bagian Kantong
plastik
berwarna hitam
Kantong
plastik
berwarna hitam
Kantong
plastik
berwarna hitam
Kantong
plastik
berwarna hitam
Kantong
plastik
berwarna hitam

sampah
sampah
sampah
sampah
sampah
sampah
sampah
sampah

- Setelah 11 (sebelas) bagian potongan dari mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO


tersebut dimasukan seluruhnya ke dalam karung goni dan kantong plastik
sampah berwarna hitam, Terdakwa memasukan karung goni dan kantong
plastik sampah berwarna hitam tersebut ke bagasi bagian belakang mobil
Honda Jazz i-dsi tahun 2005 berwarna abu-abu metalik dengan nomor polisi
AB 8079 VJ milik Terdakwa;
Kemudian sekitar pukul 01.10 WIB tanggal 1 Mei 2011 setelah Terdakwa
memasukan karung goni dan kantong plastik sampah berwarna hitam berisi
seluruh 11 (sebelas) bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO ke
dalam bagasi belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005 berwarna abu-abu
metalik dengan nomor polisi AB 8079 VJ milik Terdakwa, mobil milik
Terdakwa tersebut lalu dikemudikan oleh Terdakwa keluar dari Perumahan
Merapi View menuju sungai yang terletak di sebelah barat gerbang utama
Perumahan Merapi View;
- Sesampainya di sungai yang terletak di sebelah barat gerbang utama
Perumahan Merapi View, Terdakwa mengeluarkan karung goni dan kantong
plastik berisi 11 (sebelas) bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO dari bagasi belakang mobil Honda Jazz i-dsi tahun 2005 warna
abu-abu metalik dengan nomor polisi AB 8079 VJ milik Terdakwa kemudian
Terdakwa melempar karung goni dan plastik sampah berwarna hitam berisi
11 (sebelas) bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO ke sungai
tersebut. Karung goni yang berisi bagian potongan mayat ARDIYANTO Bin
WIJAYANTO berupa kepala, badan, dan pinggul tersangkut di bagian tepi
sungai sedangkan kantong plastik sampah berwarna hitam berisi bagian
potongan mayat ARDIYANTO Bin WIJAYANTO berupa lengan kanan bagian
atas, lengan kanan bagian bawah, lengan kiri bagian atas, lengan kiri bagian

bawah, paha kanan, paha kiri, tungkai kanan, dan tungkai kiri terbawa aliran
sungai;
Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut di atas supaya dapat
menyembunyikan kematian ARDIYANTO Bin WIJAYANTO yang disebabkan
oleh perbuatan Terdakwa pada dakwaan pertama atau dakwaan kedua
primair-subsidair.
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 181 jo. Pasal 65
ayat
(1)
Kitab
Undang-Undang
Yogyakarta, 15 Agustus 2011
Hukum Pidana.
JAKSA PENUNTUT
UMUM

Bayu Dwi Putra, S.H.


Jaksa Pratama
NIP. 19810521 200303 1 005

Anda mungkin juga menyukai