Anda di halaman 1dari 2

KASUS POSISI

Diketahui Raju Bin Marzuki pada tanggal 16 oktober 2023 sekiranya pukul 00.55
WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan oktober 2023 atau setidak-tidaknya
pada kurun waktu tahun 2023, bertempat dijalan Medan-Banda Aceh, Desa Alue Dua, Kec.
Langsa Baro, Kota Langsa, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Langsa yang berwenang memeriksa dan mengadili,
“dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yaitu
Korban IWAN ALAMSYAH (selanjutnya disebut korban), yang dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Berawal ketika terdakwa memergoki korban yang sedang berada di dalam rumah
terdakwa , yang terdakwa curigai bahwa korban hendak mencuri motor yang ada di dalam
rumah terdakwa, karena takut korban membawa senjata tajam, terdakwa lantas mengambil
pisau dapur untuk kemudian melakukan perlawanan apabila korban sekiranya melakukan
kekerasan terhadapnya, kemudian untuk mencegah aksi itu berlanjut terdakwa langsung
memergoki korban yang sedang mencoba untuk mengambil motor terdakwa. Lalu korban
terkejut karena melihat terdakwa ada dibelakangnya yang sudah memegang pisau dapur
ditangan sebelah kanannya, yang membuat korban merasa terancam sehingga secara tidak
langsung korban memukulnya hingga mengenai pipi sebelah kiri terdakwa.
Kemudian terdakwa melakukan perlawanan yang pada akhirnya terjadilah perkelahian
antara korban dan terdakwa, namun karena terdakwa membawa senjata tajam yang sudah
dibawanya dari awal, yang membuat terdakwa menusuk perut korban sebanyak dua kali
hingga mengalami luka robek pada bagian perut sebelah kanan sehingga mengeluarkan
banyak darah, ditengah perkelahian tersebut yang membuat korban semakin tidak berdaya.
Selanjutnya karena korban merasa kondisinya semakin buruk, pada akhirnya ia
berusaha untuk melarikan diri namun aksinya tersebut dicegah oleh terdakwa, dengan
kemudian terdakwa langsung menarik tangan kiri korban dan menusuk leher sebelah
kanannya sebanyak satu kali, kemudian menusuk bagian punggung korban sebanyak dua kali,
dan membuat korban terjatuh tak berdaya.
Selanjutnya karena terdakwa merasa ketakutan atas perbuatan yang dilakukannya
maka terdakwa berusaha untuk melindungi dirinya dari dugaan orang lain bahwa dia telah
melakukan pembunuhan terhadap korban dengan meletakkan pisau yang sudah ia gunakan
untuk menusuk korban berkali-kali, ditangan korban itu sendiri dengan tujuan agar orang lain
beranggapan bahwasanya kejadian tersebut bukan hasil dari perbuatannya.
Kemudian karena mendengar adanya keributan dari rumah terdakwa, seorang Saksi
DANIEL alias DANI yang tinggal tepat disamping rumah terdakwa langsung keluar rumah
untuk memastikan apa yang sedang terjadi pada saat itu, dan saksi kemudian melihat seperti
ada bayangan orang yang sedang panik ketakutan, dan pada saat itu juga saksi terkejut karena
melihat ada seseorang yang sedang lari menuju belakang rumah terdakwa.
Kemudian tanpa berfikir panjang saksi mencoba mengetuk pintu rumah terdakwa dan
ternyata pintu tersebut tidak terkunci dan seperti di buka paksa oleh seseorang. Lalu saksi pun
terkejut saat ia melihat ada seseorang yang sedang terkapar di dalam rumah terdakwa dengan
berlumuran darah, sedangkan di rumah tersebut tidak ada siapapun termasuk terdakwa.
Kemudian tanpa berfikir panjang, saksi menghubungi polisi yang merupakan
temannya dan tak lama kemudian pada pukul 01.35 WIB polisi datang ketempat kejadian dan
langsung masuk kedalam rumah terdakwa untuk memastikan korban masih hidup atau tidak.
Dan setelah dilakukan pemeriksaan sementara, didapati dugaan bahwa korban meninggal
karena dibunuh dengan benda tajam. Kemudian polisi langsung membawa korban menuju
rumah sakit untuk dilakukan peperiksaan lebih lanjut.
Kemudian atas permengakibatkan korban mengalami luka tusuk pada bagian perut
sebelah kanan sebanyak dua bekas tusukan sehingga mengeluarkan darah, satu luka sayat
dibagian leher sebelah kanan, serta tusukan dibagian punggung sebanyak dua tusukan,
sehingga korban meninggal dunia sebagaimana hasil Visum et Repertum dari RSUD derah
Langsa Nomor.420/3120/2022 tanggal 8 Februari 2022 yang ditanda tangani oleh DR.
DENIS SIMANJUNTAK selaku dokter bedah yang melakukan pemeriksaan, dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut:
a. Korban IWAN ALAMSYAH masuk rumah sakit dalam keadaan meninggal dunia.;
b. Terdapat luka tusuk pada bagian perut sebelah kanan sebanyak dua bekas tusukan
dengan perdarahan aktif;
c. Satu luka sayat dibagian leher sebelah kanan hingga hampir terkena telinga kanan
kearah wajah, tidak tampak perdarahan aktif;
d. Dua tusukan dibagian punggung sebelah kanan dengan ukuran paling panjang 1,5
cm, lebar 0,5 cm, dengan pendarahan aktif.
Luka diperut, leher, dan punggung disebabkan oleh benda tajam. Penyebab kematian
pasien adalah akibat kegagalan sirkulasi karena kehilangan banyak darah.
Perbuatan terdakwa sebagaimana terurai diatas diatur dan diancam pidana dalam Pasal
340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana tentang pembunuhan berencana.

Anda mungkin juga menyukai