Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEJAKSAAN TINGGI SUMATERA UTARA


KEJAKSAAN NEGERI ASAHAN
Jalan Wr Supratman No.7, Lestari, Kisaran Timur,
Mekar Baru, Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara
website www.kejari-asahan.kejaksaan.go.id/

“Demi Keadilan dan Kebenaran P-29


Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

SURAT DAKWAAN
No.Reg.Perk.: PDM-1108/ASAHAN/08/2023

A. IDENTITAS TERDAKWAN:
I. Nama Lengkap : HERI IRAWAN alias HERI
II. Tempat Lahir : Asahan
III. Umur/Tanggal Lahir : 29 tahun / 23 Februari 1994
IV. Jenis Kelamin : Laki-laki
V. Kebangsaan : Indonesia
VI. Tempat Tinggal : Dusun II Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang
Empat, Kabupaten Asahan
VII. Agama : Islam
VIII. Pekerjaan : Buruh Bangunan
IX. Pendidikan : SD

B. STATUS PENANGKAPAN DAN PENAHANAN:


1. Penangkapan 27 Mei 2023 sampai dengan 28 Mei 2023
2. Penahanan:
- Penahanan oleh Penyidik sejak tanggal 28 Mei 2023 sampai dengan
tanggal 16 Juni 2023
- Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 11 Juni
2023 sampai dengan tanggal 20 Juli 2023
- Penahanan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 20 Agustus 2023 sampai
dengan tanggal 30 Agustus 2023

C. DAKWAAN
Pertama:
Bahwa ia terdakwa HERI IRAWAN, pada hari Rabu tanggal 26 Mei 2023
sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei
tahun 2023, bertempat di Dusun II Desa Sei Lama Kec. Simpang Empat Kab.
Asahan, atau setidak – tidaknya pada suatu tempat berdasarkan pasal 84 ayat (2)
KUHAP, Pengadilan Negeri Kisaran berwenang mengadili perkara terdakwa oleh
karena sebagian besar saksi – saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
Pengadilan Negeri Kisaran dari pada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan,“Dengan sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain”,perbuatan tersebut
dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa bermula pada hari Rabu tanggal 26 Mei 2023 sekira pukul 13.00
WIB terdakwa bersama – sama dengan anak terdakwa dan saksi korban
berangkat dari rumah mertua terdakwa dengan menggunakan sepeda motor
merk Smash milik orang tua saksi korban menuju kerumah orang tua
terdakwa yang berada di Dusun II Desa Sei Lama Kec. Simpang Empat Kab.
Asahan, setiba dirumah orang tua terdakwa, terdakwa menonton TV diruang
tamu sedangkan saksi korban dan anak terdakwa tidur diruang tamu dengan
menggunakan tikar plastik dan bantal, lalu sekitar pukul 14.30 Wib, setelah
terdakwa melihat istri terdakwa dalam keadaan tidur dan terdakwa
membulatkan niat untuk membunuh saksi korban, namun karena adik
terdakwa yaitu saksi Rika Anjeli masih berada didalam rumah, terdakwa
memberikan uang sebesar Rp. 5.000,- kepada saksi Rika Anjeli dengan
tujuan menyuruh saksi Rika Anjeli untuk membeli minuman lasegar dengan
maksud agar saksi Rika Anjeli keluar dari rumah agar saksi Rika Anjeli tidak
melihat pembunuhan tersebut, lalu setelah saksi Rika Anjeli keluar dari
rumah, terdakwa berjalan menuju kebelakang rumah dan mengambil 1
(satu) bilah kapak belah gagang kayu yang berada diatas kandang ayam, lalu
terdakwa kembali berjalan masuk kedalam rumah sambil membawa 1 (satu)
bilah kapak belah mengahampiri saksi korban yang masih tidur didekat anak
terdakwa di ruang tamu, kemudian terdakwa melangkahi anak terdakwa dan
mengayunkan 1 (satu) bilah kapak belah tersebut dengan menggunakan
kedua tangan terdakwa dari sisi kiri terdakwa mengkampak ke arah leher
saksi korban sebanyak 2 (dua) kali dan terdakwa melihat saksi korban
bergerak hingga posisi terlungkup, tiba – tiba terdakwa melihat saksi Rika
Anjeli datang dan menjerit, lalu terdakwa langsung keluar rumah dan
membawa 1 (satu) bilah kapak tersebut dan terdakwa membuang kapak
tersebut disemak – semak, lalu terdakwa berlari menuju rumah nenek
terdakwa yang berjarak sekitar 150 meter dan masuk kedapur, lalu terdakwa
mengambil 1 (satu) bilah kapak siam, lalu terdakwa keluar sambil membawa
1 (satu) bilah kapak siam dan berusaha untuk bunuh diri dengan cara
terdakwa mengkampak pergelangan tangan kiri terdakwa dengan kapak
tersebut dengan alas batu, setelah itu terdakwa mengkampak kepala bagian
atas dan belakang terdakwa dengan menggunakan kapak tersebut, dalam
keadaan tangan dan kepala berdarah, terdakwa kembali masuk kedalam
rumah orang tua terdakwa untuk memastikan kondisi saksi korban dan
terdakwa melihat saksi korban sudah tidak bergerak lagi, lalu terdakwa
panik keluar rumah dan pergi kerumah tetangga, lalu terdakwa dibawa
kerumah sakit Wira Husada di Kisaran, kemudian terdakwa dirujuk
kerumah saksi Bhayangkara di Medan dan tangan kiri terdakwa diamputasi
dekat pergelangan tangan.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa HERI IRAWAN, saksi korban AYU
WIDATI meninggal dunia berdasarkan hasil Visum Et Repertum No.
5717/IV/UPM/VI/2023 tanggal 08 Juni 2023, pemeriksaan luar dan dalam
(autopsy) diambil kesimpulan bahwa mekanisme kematian korban adalah
mati lemas oleh karena kombinasi yaitu perdarahan yang sangat banyak
yang disebabkan kekerasan/trauma/ruda paksa tajam berupa luka bacok
pada leher yang memutus pembuluh darah balik utama dileher (vena
jugularis) dan memutus saluran nafas (trechea) serta mematahkan tulang
leher ruas kelima, korban juga mengalami kekerasan tumpul lainnya berupa
luka lecet pada daerah dagu dan dada.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 340
dari KUHPidana.

ATAU
Kedua:
Bahwa ia terdakwa HERI IRAWAN, pada hari Rabu tanggal 26 Mei 2023
sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Mei
tahun 2023, bertempat di Dusun II Desa Sei Lama Kec. Simpang Empat Kab.
Asahan, atau setidak – tidaknya pada suatu tempat berdasarkan pasal 84 ayat (2)
KUHAP, Pengadilan Negeri Kisaran berwenang mengadili perkara terdakwa oleh
karena sebagian besar saksi – saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
Pengadilan Negeri Kisaran dari pada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan,“Dengan sengaja merampas nyawa
orang lain, yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah
tangga, mengakibatkan matinya korban”,perbuatan tersebut dilakukan terdakwa
dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa bermula pada hari Rabu tanggal 26 Mei 2023 sekira pukul 13.00
Wib terdakwa bersama – sama dengan anak terdakwa dan saksi korban
berangkat dari rumah mertua terdakwa dengan menggunakan sepeda
motor merk Smash milik orang tua saksi korban menuju kerumah orang
tua terdakwa yang berada di Dusun II Desa Sei Lama Kec. Simpang Empat
Kab. Asahan, setiba dirumah orang tua terdakwa, terdakwa menonton TV
diruang tamu sedangkan saksi korban dan anak terdakwa tidur diruang
tamu dengan menggunakan tikar plastik dan bantal, lalu sekitar pukul
14.30 Wib, setelah terdakwa melihat istri terdakwa dalam keadaan tidur
dan terdakwa membulatkan niat untuk membunuh saksi korban, namun
karena adik terdakwa yaitu saksi Rika Anjeli masih berada didalam rumah,
terdakwa memberikan uang sebesar Rp. 5.000,- kepada saksi Rika Anjeli
dengan tujuan menyuruh saksi Rika Anjeli untuk membeli minuman
lasegar dengan maksud agar saksi Rika Anjeli keluar dari rumah agar saksi
Rika Anjeli tidak melihat pembunuhan tersebut, lalu setelah saksi Rika
Anjeli keluar dari rumah, terdakwa berjalan menuju kebelakang rumah
dan mengambil 1 (satu) bilah kapak belah gagang kayu yang berada diatas
kandang ayam, lalu terdakwa kembali berjalan masuk kedalam rumah
sambil membawa 1 (satu) bilah kapak belah mengahampiri saksi korban
yang masih tidur didekat anak terdakwa di ruang tamu, kemudian
terdakwa melangkahi anak terdakwa dan mengayunkan 1 (satu) bilah
kapak belah tersebut dengan menggunakan kedua tangan terdakwa dari
sisi kiri terdakwa mengkampak ke arah leher saksi korban sebanyak 2
(dua) kali dan terdakwa melihat saksi korban bergerak hingga posisi
terlungkup, tiba – tiba terdakwa melihat saksi Rika Anjeli datang dan
menjerit, lalu terdakwa langsung keluar rumah dan membawa 1 (satu)
bilah kapak tersebut dan terdakwa membuang kapak tersebut disemak –
semak, lalu terdakwa berlari menuju rumah nenek terdakwa yang berjarak
sekitar 150 meter dan masuk kedapur, lalu terdakwa mengambil 1 (satu)
bilah kapak siam, lalu terdakwa keluar sambil membawa 1 (satu) bilah
kapak siam dan berusaha untuk bunuh diri dengan cara terdakwa
mengkampak pergelangan tangan kiri terdakwa dengan kapak tersebut
dengan alas batu, setelah itu terdakwa mengkampak kepala bagian atas
dan belakang terdakwa dengan menggunakan kapak tersebut, dalam
keadaan tangan dan kepala berdarah, terdakwa kembali masuk kedalam
rumah orang tua terdakwa untuk memastikan kondisi saksi korban dan
terdakwa melihat saksi korban sudah tidak bergerak lagi, lalu terdakwa
panik keluar rumah dan pergi kerumah tetangga, lalu terdakwa dibawa
kerumah sakit Wira Husada di Kisaran, kemudian terdakwa dirujuk
kerumah saksi Bhayangkara di Medan dan tangan kiri terdakwa
diamputasi dekat pergelangan tangan.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa HERI IRAWAN, saksi korban AYU
WIDATI meninggal dunia berdasarkan hasil Visum Et Repertum No.
5717/IV/UPM/VI/2023 tanggal 08 Juni 2023, pemeriksaan luar dan dalam
(autopsy) diambil kesimpulan bahwa mekanisme kematian korban adalah
mati lemas oleh karena kombinasi yaitu perdarahan yang sangat banyak
yang disebabkan kekerasan/trauma/ruda paksa tajam berupa luka bacok
pada leher yang memutus pembuluh darah balik utama dileher (vena
jugularis) dan memutus saluran nafas (trechea) serta mematahkan tulang
leher ruas kelima, korban juga mengalami kekerasan tumpul lainnya
berupa luka lecet pada daerah dagu dan dada.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 338
dari KUHPidana Jo Pasal 44 ayat (3) UURI No. 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Asahan, 28 Agustus 2023


PENUNTUT UMUM

SURADINATA KARO KARO, S.H.


AJUN JAKSA/ NIP. 197603222001121002

Anda mungkin juga menyukai