Anda di halaman 1dari 130

52

BAB III

PEMBAHASAN PENERAPAN HUKUM PIDANA MATERIIL DALAM

PENYERTAAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

(Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 138/Pid.B/2015/PN.Pti)

A. Dakwaan Jaksa

1. Dakwaan Kesatu Primair (Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP)

Di dalam surat dakwaan haruslah terpenuhi syarat materil dan

syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.

Dalam dakwaan ini syarat materil dan syarat formil surat dakwaan

sudah terpenuhi sebagai berikut:

a. Syarat formil

Mardikun, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971, berjenis kelamin

laki-laki, berkebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Dukuh

Kedungjeruk Desa Belor RT.03 RW.06, beragama Islam dan

pekerjaan swasta.

b. Syarat materil

- Tindak pidana: Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP;

- Locus: Rumah Korban Sukarman Dukuh Pangonan

Rt.01 Rw.I Desa Penanggungan Kec. Gabus Kab.Pati

- Tempus: 5 April 2015 sekitar pukul 08.00 – 13.00 WIB


53

Untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa

Terdakwa melakukan tindak pidana turut serta melakukan

pembunuhan berencana maka sebagaimana diatur dalam Pasal 340 jo

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP maka unsur-unsur dari pasal tersebut

harus terpenuhi secara kumulatif. Adapun unsur-unsur Pasal 340 jo

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah:

a. Barang siapa;

b. Dengan sengaja;

c. Direncanakan terlebih dahulu;

d. Merampas nyawa orang lain;

e. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,

dan yang turut serta melakukan.

Untuk membuktikan unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak

maka marilah kita kaji berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat bukti

yang terbuka selama proses persidangan.

a. Barang siapa;

Tabel 1. Barang Siapa

Dakwaan JPU Fakta-Fakta Hukum

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan keterangan

Sukarman saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa identitas Terdakwa

adalah Mardikun al. Pak

Jokobin Sukarman.
54

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum

yang mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu

bertanggung jawab apabila subyek hukum tersebut sudah

cukup umur menurut undang-undang, tidak sedang berada

dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah

Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun,

sehat secara jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan

keterangan Terdakwa dan saksi-saksi sehingga unsur barang

siapa ini telah terpenuhi.

b. Dengan sengaja;

Tabel 2. Dengan Sengaja

.Dakwaan JPU Fakta Persidangan


Pada 6 April 2015 para korban ditemukan Saksi Desi Novitasari:
sudah meninggal dunia yaitu Sdr. Sugianto, - Bahwa saksi adalah anak kandung
Sdr. Sukarman, dan Sdri. Suparni. Korban Sukarman dan Korban
Pada 3 April 2016 Saksi Eko Sutaryo Suparni.
dibonceng Saksi Mbah To menggunakan - Bahwa Korban Sugianto datang
sepeda motor Yamaha Vega datang kerumah saksi pada 5 April 2016
kerumah Terdakwa untuk mengambil racun. sekitar pukul 11.00 WIB bersama 2
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. Eko Sutaryo (dua) orang teman bapaknya yang
dan Mbah To tiba di rumah Terdakwa, Sdr. saksi tidak ketahui;
Eko Sutaryo masuk bersama Terdakwa ke - Bahwa saksi terakhir bertemu orang
dalam kamar sedangkan Mbah To diam di tua saksi pada 5 April 2015 sekitar
ruang tamu. Terdakwa memberikan 2 (dua) pukul 12.30 WIB sebelum kejadian
botol minuman aqua ukuran tanggung tersebut;
(600ml), botol yang satu berisi penuh air - Bahwa pulangnya para tamu saksi
putih murni warna bening, yang satu berisi tidak ketahui karena setelah disuruh
2/3 air putih bening sudah dicampur membelikan aqua di kios samping
Terdakwa dengan Sianida. Setelah itu Saksi rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
Eko Sutaryo kembali ke ruang tamu duduk bapak;
bersama Saksi Mbah To. Saat akan - Bahwa yang saksi ketahui posisi
berpamitan pulang, Terdakwa keluar dari mayat kedua orang tua saksi berada
kamar dan memberikan 1 (satu) botol kaca dalam satu kamar, posisi mayat ibu
bertutup berukuran kurang lebih 6cm saksi dalam keadaan tengkurap
berbentuk bulat berisi cairan sianida kepada diatas tempat tidur dan bapak saksi
55

Saksi Eko Sutaryo. tergeletak dilantai dalam keadaan


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Eko tengkurap dan tubuhnya terlihat
Sutaryo dan Saksi Mbah To bersama Korban lebam;
Sugianto mendatangi rumah Korban - Bahwa setahu saksi posisi mayat
Sukarman dan isterinya Korban Suparni Korban Sugianto badannya
dengan dalih akan melakukan ritual menggantung diatas temapt tidur dan
penggandaan uang. Singkat cerita Saksi Eko tangannya memegang perut;
Sutaryo memberikan gelas yang diisi air - Bahwa setau saksi kedua orang tau
putih murni warna bening kepada para saksi meninggal karena diracun
korbannya serta Saksi Mbah To dan juga setelah mayat keduanya di otopsi;
dirinya sendiri yang diminum secara - Bahwa masalah ritual saksi tidak
bersama-sama sebagai awal dari ritual tahu.
penggandaan uang. Setelah mereka Saksi Supami
meminum air putih murni warna bening - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi
tersebut maka tidak terjadi apa-apa dan Novitasari;
Saksi Eko Sutaryo memberitahu bahwa akan - Saksi mengetahui kejadian tersebut
dilakukan ritual kedua di dalam kamar. karena ditelpon keponakan saksi
Saksi Eko Sutaryo berdiri di depan kamar yaitu Saksi Desi Novitasari pada 6
Korban Sukarman dan memanggil Korban April 2015 yang memberitahu
Sukarman dan Korban Suparni untuk masuk dirumahnya ada Korban Sugianto
ke dalam kamar. Sebelum masuk ke dalam yang telah meninggal dunia, seketika
kamar, Korban Sukarman dan Korban itu juga saksi menuju rumah Saksi
Suparni diberikan gelas oleh Saksi Eko Desi Novitasari dan saat itu saksi
Sutaryo yang sebelumnya Saksi Mbah To melihat Korban Sugianto terlentang
tuangkan air putih yang sudah dicampur di atas dipan dengan kaki dilantai
dengan sianida. Setelah meminum air putih dan tangan kanan memegang perut,
yang telah dicampur sianida tersebut, kemudian saksi memegang
Korban Sukarman dan Korban Suparni jatuh pergelangan tangan Korban Sugianto
di tempat tempat tidur. Setelah itu Saksi Eko dan tidak ada denyut nadi;
Sutayo berdiri di depan kamar sebelah - Bahwa kemudian ketika kepolisian
kamar Korban Sukarman dan Korban dan tetangga datang sekitar pukul
Suparni dan memanggil Korban Sugianto 14.30 WIB ditemukan dikamar
untuk masuk ke kamar tersebut. Sebelum sebelah Korban Sukarman dan
masuk ke dalam kamar, Saksi Eko Sutaryo Korban Suparni dalam keadaan
memberikan gelas yang sebelumnya telah meninggal dunia;
dituangkan oleh Saksi Mbah To dengan air - Bahwa sebelum kejadian Korban
putih yang sudah dicampur dengan sianida. Sukarman dan Korban Suparni tidak
Setelah meminum air putih yang sudah pernah menceritakan kepada saksi
dicampur dengan sianida tersebut Korban kalau mereka mempunyai
Sugianto muntah-muntah. Saksi Eko Sutaryo permasalahan dengan Terdakwa.
dan Saksi Mbah To tidak menolong ketiga Saksi Miftahul Huda
korban tersebut dan meninggalkan para - Saksi adalah menantu dari Korban
korban. Sukarman dan Korban Suparni;
Berdasarkan Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa saksi tidak tahu penyebab
VER/13/IV/2015/Biddokes, Visum Et matinya kedau korban;
Repertum Nomor: - Bahwa pada 5 April 2015 saksi
VER/14/IV/2015/Biddokes, Visum Et bersama istri singgah kerumah
Repertum Nomor: Korban Sukarman sekitar pukul
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6 14.00 WIB. Selanjutnya istri saksi
April 2015 yang pada pokoknya menelepon Korban Sukarman tetapi
menerangkan ketiga korban mati lemas tidak diangkat dan saat itu rumah
karena keracunan. Hal ini diperkuat dengan Korban Sukarman dalam keadaan
hasil pemeriksaan barang bukti berupa 1 sepi atau tertutup;
(satu) buah gelas kaca berisi cairan bening - Bahwa saksi bersama istri saat
sisa cairan BB-891/2015/KTF dan organ berada dirumah tidak sempat
56

lambung milik ketiga korban dalam Berita membuka pintu kamar dan saksi
Acara Pemeriksaan Laboratoris tidak mencurigai apapun;
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium - Bahwa yang pertama mengetahui
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium kejadian Korban Sugianto meninggal
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB: adalah Saksi Desi Novitasari
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang sedangkan mertua saksi yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah menemukan adalah anggota polisi;
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para
BB-891/2015/KTF dan organ lambung milik korban sebelumnya memiliki
ketiga korban positif mengandung sianida. masalah dengan orang lain;
- Bahwa saksi tidak tahi penyebab
matinya para korban, namun
berdasarkan keterangan polisi dan
hasil pemeriksaan bahwa
meninggalnya para korban adalah
karena diracun.
Saksi Irnawati
- Saksi merupakan anak kandung dari
Korban sukarman dan Korban
Suparni;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian
tersebut karean ditelpon oleh adik
saksi yaitu Saksi Desi Novitasari
pada 6 April 2015 dan mengatakan
bahwa Korban Sugianto meninggal
dirumah orang tua saksi;
- Bahwa setelah itu saksi datang ke
TKP dan sudah banyak anggota
polisi dan tetangga;
- Bahwa sehari sebelumnya saksi dan
suami saksi mampir kerumah orang
tua saksi dan mendapati rumah
dalam keadaan kosong;
- Bahwa saksi tidak mengetahui
penyebab matinya orang tua dan
Korban Sugianto, namun
berdasarkan keterangan polisi
meninggalnya para korban karena
diracun.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi
disuruh oleh Saksi Mbah Mun
mengantarkan Korban Sugianto
kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan
di ruang tamu rumah Korban
Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi
membeli minyak misik dan setelah
saksi datang membeli minyak misik
ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban
Suparni disuruh oleh Mbah Mun
untuk mengambil gelas di dapur dan
57

setelah Korban Suparni mengambil


gelas tersebut diisi air oleh Mbah
Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga
kantil dan selanjutnya saksi disuruh
Mbah Mun untuk mengantarkan
gelas tersebut kepada Korban
Sukarman. Setelah diminum Korban
Sukarman mengatakan kepada saksi
bahwa pusing dan matanya gelap dan
Korban Sukarman minta tolong
kepada saksi. Setelah itu Korban
Sukarman jatuh dan saksi melihat
Korban Sugianto muntah-muntah
dan Korban Suparni tengkurap diatas
kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan
tersebut saksi tidak menolong ketiga
korban dan saksi pulang dengan
tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di
dalam gelas kepada para korban pada
saat itu ada 2 (dua) botol aqua besar
yang satunya isinya penuh dan
satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air
kedalam gelas adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa
dalam keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan
Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan
terhadap Saksi Eko Sutaryo dan
Saksi Mbah To yang dilakukan
secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan
kepada para korban adalah Saksi Eko
Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah
To;
- Bahwa keterangan yang diberikan
saat pemeriksaan adalah dari awal
Eko Sutaryo bersama dengan Mbah
To bukan Mbah Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang
mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3
menerangkan bahwa Saksi Eko
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah Mun
58

menuju rumah Terdakwa untuk


mengambil alat atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang
mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3
menerangkan bahwa Saksi Eko
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah Mun
menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun
cyanida ketika diminum oleh
manusia yaitu langsung bereaksi
seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh
darah akan melebar sehingga dapat
mengganggu alirah darah ke jantung
dan otak, pada rongga kepala akan
didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di
otak, jantung, dan paru-paru akan
tampak merah kehitaman seperti
terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban
adalah akibat meminum racun
sianida sebagaimana telah saksi
uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum
Et Repertum Nomor:
VER/15/IV/2015/Biddokes
tertanggal 6 April 2015 yang pada
pokoknya menerangkan ketiga
korban mati lemas karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan
Laboratoris Kriminalistik dari Pusat
Laboratorium Forensik Bareskrim
Polri Laboratorium Forensik Cabang
Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April
2015 yang pada pokoknya
menerangkan 1 (satu) buah gelas
kaca berisi caoran bening sisa cairan
BB-891/2015/KTF dan organ
lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total
600ml, berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu
59

1500ml, berisi carian warna bening;


- 1 (satu) botol minuman merk aqua
1500ml, berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat ,
dengan tutup warna putih berisi
cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan
tutup warna putih terdapat tulisan
“Parfum Kastury” berisi cairan
warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari
kaca waran bening tutup warna
kuning emas, berisi minyak untuk
bersihkan keris berukuran panjang
7cm.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur

kesengajaan (dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut

KUHP tahun 1908 kesengajaan adalah “kemauan untuk

melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang

dilarang atau diperintahkan undang-undang”.66

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

memiliki niat untuk membunuh ketiga korbannya dan

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah

To membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut. Penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi, karena

fakta-fakta yang terungkap selama persidangan merujuk kepada

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To, bukanlah kepada

Terdakwa.

66
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
60

c. Direncanakan terlebih dahulu;

Tabel 3. Driencanakan Terlebih Dahulu

Dakwaan Fakta Persidangan


Pada 30 Januari 2015 sekitar pukul 08.00 Saksi Desi Novitasari
WIB Saksi Muhammad Julpa dan Korban - Bahwa saksi adalah anak kandung
Sugianto datang ke rumah Terdakwa untuk Korban Sukarman dan Korban
meminta tolong agar Terdakwa Suparni;
menjualkan mobil Taruna warna silver - Bahwa Korban Sugianto datang
Nopol; D-1273-HE miliknya dan kerumah saksi pada 5 April 2016
Terdakwa menyanggupinya. Kemudia sekitar pukul 11.00 WIB bersama 2
Saksi Muhammad Julpa menyerahkan (dua) orang teman bapaknya yang
mobil beserta kuncinya kepada Terdakwa saksi tidak ketahui;
untuk dicarikan pembelinya; - Bahwa saksi terakhir bertemu orang
Pada 2 Pebruari 2015 sekitar pukul 21.00 tua saksi pada 5 April 2015 sekitar
WIB Terdakwa menghubungi dan pukul 12.30 WIB sebelum kejadian
menyampaikan kepada Saksi Muhammad tersebut;
Julpa bahwa mobilnya sudah laku dengan - Bahwa pulangnya para tamu saksi
harga Rp 65.000.000, 00. Selanjutnya tidak ketahui karena setelah disuruh
Saksi Muhammad Julpa dan Korban membelikan aqua di kios samping
Sugianto menemui Terdakwa rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
menyerahkan BPKB, STNK, dan bapak;
FAKTUR namun Terdakwa mengatakan - Bahwa yang saksi ketahui posisi
bahwa uang hasil penjualan belum dapat mayat kedua orang tua saksi berada
diberikan dan mengatakan uang tersebut dalam satu kamar, posisi mayat ibu
akan ditransfer keesokan harinya oleh saksi dalam keadaan tengkurap
Terdakwa. Setelah beberapa hari diatas tempat tidur dan bapak saksi
Terdakwa tidak juga menyerahkan uang tergeletak dilantai dalam keadaan
tersebut sehingga Saksi Muhammad Julpa tengkurap dan tubuhnya terlihat
memberikan kuasa kepada Korban lebam;
Sugianto untuk menagihkan uang tersebut - Bahwa setahu saksi posisi mayat
kepada Terdakwa. Singkat cerita Korban Korban Sugianto badannya
Sugianto datang kepada Terdakwa untuk menggantung diatas temapt tidur dan
meminta uang tersebut namun tidak tangannya memegang perut.
diberikan oleh Terdakwa. Saksi Irnawati
Pada 25 Maret 2015 sekitar pukul 17.00 - Saksi merupakan anak kandung dari
WIB Korban Sugianto dan Korban Korban sukarman dan Korban
Sukarman datang ke rumah Saksi Mbah Suparni;
Mun untuk pijat dan bertemu serta - Bahwa saksi mengetahui kejadian
berkenalan dengan Saksi Eko Sutaryo tersebut karean ditelpon oleh adik
yang menjanjikan kepada Korban Sugianto saksi yaitu Saksi Desi Novitasari
dan Korban Sukarman dapat pada 6 April 2015 dan mengatakan
menggandakan uang tunai menjadi 1 bahwa Korban Sugianto meninggal
Miliar rupiah asalkan para korban dirumah orang tua saksi.
memiliki modal uang tunai. Selanjutnya Saksi Mbah Mun
Korban Sugianto menyerahkan uang - Bahwa pada 1 April sekitar pukul
sebesar Rp 4.000.000, 00 dan Korban 22.00 WIB Saksi Eko Sutaryo, Saksi
Sukarman Rp 2.000.000, 00 kepada Saksi Mbah To, dan Korban Sugianto
Eko Sutaryo untuk digandakan. mengobrol diruang tamu rumah
Pada 27 Maret 2015 Korban Sugianto saksi. Sekitar pukul 23.00 WIB
datang sendirian ke rumah Saksi Eko Terdakwa datang dan Saksi Eko
Sutaryo menggunakan mobil Toyota Sutaryo keluar untuk menemui
Kijang No. Pol: K-8436-ZA warna hijau Terdakwa dan memanggil Saksi
metalik dan diajak oleh Saksi Eko Sutaryo Mbah To untuk keluar juga. Saat itu
61

untuk ke rumah Saksi Mbah Mun. Setelah Korban Sugianto tidak


sampai Korban Sugianto disuruh diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo
menunggu di rumah Saksi Mbah Mun dan untuk keluar dari rumah saksi.
Saksi Eko Sutaryo pergi menggunakan Sekitar pukul 23.30 WIB Terdakwa
mobil korban. Singkat cerita mobil korban dan Saksi Eko Sutaryo pulang,
tersebut digadaikan kepada Saksi sedangkan Korban Sugianto dan
H.Karjono sebesar Rp 30.000.000, 00. Saksi Mbah To masih dirumah saksi;
Karena mobil kijangnya tidak kunjung - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar
dikembalikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan pukul 22.00 WIB Terdakwa, Saksi
juga penggandaan uang yang dijanjikan Eko Sutaryo, dan Saksi Mbah To
oleh Saksi Eko Sutaryo tidak pernah datang dan kumpul di depan rumah
terbukti maka Korban Sugianto dan saksi (di luar halaman rumah saksi).
Korban Sukarman selalu menagih. Korban Seingat saksi, Saksi Eko Sutaryo
Sugianto diminta oleh Saksi Eko Sutaryo membawa aqua botol kecil yang ada
untuk tinggal sementara dirumah Saksi airnya dan Terdakwa membawa
Mbah Mun ditemani Saksi Mbah To yang botol kecil tapi saksi tidak tahu apa
dijanjikan uang sebesar Rp 150.000.000, isinya, kemudia botol tersebut
00 oleh Saksi Eko Sutaryo setelah berhasil diserahkan Terdakwa kepada Saksi
menggandakan uang. Eko Sutaryo.
Pada tanggal 1 April 2015 Saksi Eko Saksi Muhammad Julpa
Sutaryo bersama Saksi Mbah To datang - Bahwa saksi terakhir kali bertemu
kerumah Saksi Mbah Mun dan Terdakwa pada 2 Pebruari 2015
menghubungi Terdakwa untuk datang sekitar pkul 21.00 WIB dalam
kerumah Saksi Mbah Mun. Sekitar Pukul rangka meminta tolong menjualkan
22.00 WIB Terdakwa datang seorang diri mobil Taruna saksi dengan No.Pol:
yang disambut dengan cerita dari Saksi D-1273-HE;
Eko Sutaryo mengenai permasalahannya - Bahwa Terdakwa mengabari saksi
dengan Korban Sugiyanto dan Korban mobilnya sudah laku namun belum
Sukarman. Saksi Eko Sutaryo juga dapat memberikan uangna;
meminta bantuan Terdakwa agar ia tidak - Bahwa setelah saksi menunggu
dikejar-kejar lagi oleh Korban Sugiyanto selama 2 hari namun uang tersebut
dan Korban Sukarman yang disanggupi belum juga ditransfer oleh Terdakwa
oleh Terdakwa. Saksi Eko Sutaryo dan saksi mendapat kabar dari
merencanakan korbannya untuk dibunuh Korban Sugianto bahwa korban
dengan menggunakan racun. bersama anggota polisi sudah
Pada tanggal 3 April 2015 Saksi Eko menagih kepada Terdakwa namun
Sutaryo dan Saksi Mbah To datang ke Terdakwa menjawab uang tersebut
rumah Terdakwa untuk mengambil racun telah habis dan akan diganti oleh
tersebut. Sekitar Pukul 15.00 WIB Saksi Terdakwa setelah ia menjual tanah
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To tiba di miliknya. Namun saksi tunggu-
rumah Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo tunggu Terdakwa tidak juga
masuk bersama Terdakwa ke dalam kamar mentransfer uang tersebut dan HP
sedangkan Saksi Mbah To diam di ruang Terdakwa tidak dapat dihubungi
tamu. Terdakwa memberikan 2 (dua) botol sehingga saksi memberi kuasa
minuman aqua ukuran tanggung (600ml), kepada Korban Suginato untuk
botol yang satu berisi penuh air putih menagihkan kepada Terdakwa.
murni warna bening, yang satu berisi 2/3 Saksi Bambang Santoso
air putih bening sudah dicampur Terdakwa - Bahwa pada 27 Maret 2015 sekitar
dengan Sianida. Setelah itu Saksi Eko pukul 14.00 Saksi Eko Sutaryo
Sutaryo kembali ke ruang tamu duduk datang kerumag saksi dengan tujuan
bersama Saksi Mbah To. Saat akan mencarikan hutangan sebesar Rp
berpamitan pulang Terdakwa keluar dari 25.000.000, 00 dengan jaminan
kamar dan memberikan 1 (satu) botol kaca KBM Kijang Kapsul warna hijau tua
bertutup berukuran kurang lebih 6cm yang saksi ketahui adalah milik
berbentuk bulat berisi cairan sianida Saksi Eko Sutaryo;
62

kepada Saksi Eko Sutaryo. - Bahwa karena saksi tidak memiliki


Singkat cerita pada tanggal 3 April 2015 uang maka saksi mengantarkan Saksi
pada malam hari, Terdakwa, Saksi Eko Eko Sutrayo kepada Saksi Bambang
Sutaryo dan Saksi Mbah To berkumpul Hermanto.
dihalaman rumah Saksi Mbah Mun. Saksi Bambang Hermanto
Terdakwa mencampurkan kembali racun - Bahwa Saksi Bambang Santoso
sianida dalam botol kaca yang pernah adalah teman saksi;
diberikan kepada Saksi Eko Sutaryo - Bahwa Saksi Bambang Santoso
kedalam botol aqua yang berisi 2/3 air datang dengan Saksi Eko Sutaryo
putih bening sudah dicampur racun dan di mengatakan bahwa Saksi Eko
kocok oleh Saksi Eko Sutaryo dengan Sutaryo lagi butuh uang, karena
tujuan agar cepat bereaksi. Keesokan saksi tidak memiliki uang maka saksi
harinya Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah mengatakan kepada Saksi Bambang
To datang ke rumah Terdakwa untuk Santoso untuk meminjam kepada
mengambil uang transport untuk Saksi H. Karjono;
digunakan ke rumah Korban Sukarman. - Bahwa saksi bersama Saksi
Pada 5 April 2015 Saksi Eko Sutaryo dan Bambang Sutaryo dan Saksi Eko
Saksi Mbah To meminumkan racun Sutaryo pergi kerumah Saksi H.
tersebut kepada ketiga korbannya. Karjono;
Majelis Hakim berpendapat Terdakwa - Bahwa Saksi H. Karjono
memiliki masalah dengan Korban Sugianto memberikan hutangan sebesar Rp
sehingga Terdakwa sepakat dengan Saksi 30.000.000, 00.
Eko Sutaryo untuk mengahabisi nyawa Saksi H. Karjono
para korbannya. - Bahwa benar saksi telah memberikan
hutangan kepada Saksi Eko Sutaryo
sebesar Rp 30.000.000, 00 dengan
jamina mobil Kijang Kapsul warna
hijau tua dengan No.Pol: K-8463-
ZA.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total
600ml, berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu
1500ml, berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua
1500ml, berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat ,
dengan tutup warna putih berisi
cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan
tutup warna putih terdapat tulisan
“Parfum Kastury” berisi cairan
warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari
kaca waran bening tutup warna
kuning emas, berisi minyak untuk
bersihkan keris berukuran panjang
7cm
- 1 (satu) unit KBM Kijang Kapsul
warna hijau metalik Nopol: K-8463-
ZA.
63

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut,

pertimbangan hukum hakim yang menyatakan bahwa

Terdakwa menyetujui niat saksi Eko Sutaryo untuk membunuh

korbannya karena memiliki masalah dengan Korban Sugianto

tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan keterangan para saksi,

Terdakwa berurusan dengan Saksi Muhammad Julpa mengenai

pembayaran hasil penjualan mobil Taruna warna silver dan

Korban Sugianto hanya diberi kuasa untuk menagihkan saja.

Apabila Terdakwa membunuh Korban Sugianto maka tidak

ada manfaatnya bagi Terdakwa karena Saksi Muhammad Julpa

sebagai pemilik mobil masih hidup dan Terdakwa tetap harus

membayarkannya kepada Saksi Muhammad Julpa sebagai

pemilik mobil Taruna tersebut.

Yang dimaksud dalam unsur direncanakan terlebih dahulu

adalah ada jeda waktu antara timbulnya niat pelaku untuk

melakukan tindak pidana dengan dilakukannya tindak pidana

tersebut. Jeda waktu itu sebenarnya dapat digunakan pelaku

untuk membatalkan niatnya tetapi tidak digunakannya.

Melihat fakta-fakta hukum yang ada, maka terdapat jeda

waktu yang sebenarnya dapat digunakan Saksi Eko Sutaryo dan

Saksi Mbah To untuk membatalkan niatnya membunuh ketiga

korbannya namun tidak digunakan. Maka dari itu penulis

berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo dan


64

Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa hanya membantu

Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To membunuh ketiga

korbannya dengan memberikan racun tersebut dan uang

transport, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi.

d. Merampas nyawa orang lain;

Tabel 4. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta Persidangan


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Eko Saksi Desi Novitasari:
Sutaryo dan Saksi Mbah To bersama Korban - Bahwa saksi adalah anak kandung
Sugianto mendatangi rumah Korban Korban Sukarman dan Korban Suparni.
Sukarman dan isterinya Korban Suparni - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah
dengan dalih akan melakukan ritual saksi pada 5 April 2016 sekitar pukul
penggandaan uang. Singkat cerita Saksi Eko 11.00 WIB bersama 2 (dua) orang teman
Sutaryo memberikan gelas yang diisi air bapaknya yang saksi tidak ketahui;
putih murni warna bening kepada para - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua
korbannya serta Saksi Mbah To dan juga saksi pada 5 April 2015 sekitar pukul
dirinya sendiri yang diminum secara 12.30 WIB sebelum kejadian tersebut;
bersama-sama sebagai awal dari ritual - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
penggandaan uang. Setelah mereka ketahui karena setelah disuruh
meminum air putih murni warna bening membelikan aqua di kios samping rumah
tersebut maka tidak terjadi apa-apa dan Saksi saksi, saksi disuruh pergi oleh bapak;
Eko Sutaryo memberitahu bahwa akan - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat
dilakukan ritual kedua di dalam kamar. Saksi kedua orang tua saksi berada dalam satu
Eko Sutaryo berdiri di depan kamar Korban kamar, posisi mayat ibu saksi dalam
Sukarman dan memanggil Korban Sukarman keadaan tengkurap diatas tempat tidur
dan Korban Suparni untuk masuk ke dalam dan bapak saksi tergeletak dilantai dalam
kamar. Sebelum masuk ke dalam kamar, keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
Korban Sukarman dan Korban Suparni lebam;
diberikan gelas oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
sebelumnya Saksi Mbah To tuangkan air Sugianto badannya menggantung diatas
putih yang sudah dicampur dengan sianida. temapt tidur dan tangannya memegang
Setelah meminum air putih yang telah perut;
dicampur sianida tersebut, Korban Sukarman - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
dan Korban Suparni jatuh di tempat tempat meninggal karena diracun setelah mayat
tidur. Setelah itu Saksi Eko Sutayo berdiri di keduanya di otopsi;
depan kamar sebelah kamar Korban - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
Sukarman dan Korban Suparni dan Saksi Supami
memanggil Korban Sugianto untuk masuk - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi
ke kamar tersebut. Sebelum masuk ke dalam Novitasari;
kamar, Saksi Eko Sutaryo memberikan gelas - Saksi mengetahui kejadian tersebut
yang sebelumnya telah dituangkan oleh karena ditelpon keponakan saksi yaitu
Saksi Mbah To dengan air putih yang sudah Saksi Desi Novitasari pada 6 April 2015
dicampur dengan sianida. Setelah meminum yang memberitahu dirumahnya ada
air putih yang sudah dicampur dengan Korban Sugianto yang telah meninggal
sianida tersebut Korban Sugianto muntah- dunia, seketika itu juga saksi menuju
muntah. Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah rumah Saksi Desi Novitasari dan saat itu
To tidak menolong ketiga korban tersebut saksi melihat Korban Sugianto terlentang
65

dan meninggalkan para korban. di atas dipan dengan kaki dilantai dan
Pada tanggal 6 April 2015 anak dari Korban tangan kanan memegang perut,
Sukarman menemukan Korban Sugianto kemudian saksi memegang pergelangan
sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan tangan Korban Sugianto dan tidak ada
berdasarkan hasil olah TKP dari pihak denyut nadi;
kepolisian menemukan Korban Sukarman - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
dan Korban Suparni di kamar bersebelahan tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
juga meninggal dunia. Berdasarkan Visum Et ditemukan dikamar sebelah Korban
Repertum Nomor: Sukarman dan Korban Suparni dalam
VER/13/IV/2015/Biddokes, Visum Et keadaan meninggal dunia;
Repertum Nomor: - Bahwa sebelum kejadian Korban
VER/14/IV/2015/Biddokes, Visum Et Sukarman dan Korban Suparni tidak
Repertum Nomor: pernah menceritakan kepada saksi kalau
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6 mereka mempunyai permasalahan
April 2015 yang pada pokoknya dengan Terdakwa.
menerangkan ketiga korban mati lemas Saksi Irnawati
karena keracunan. - Saksi merupakan anak kandung dari
Hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan Korban sukarman dan Korban Suparni;
barang bukti berupa 1 (satu) buah gelas kaca - Bahwa saksi mengetahui kejadian
berisi cairan bening sisa cairan BB- tersebut karean ditelpon oleh adik saksi
891/2015/KTF dan organ lambung milik yaitu Saksi Desi Novitasari pada 6 April
ketiga korban dalam Berita Acara 2015 dan mengatakan bahwa Korban
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Sugianto meninggal dirumah orang tua
Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim saksi;
Polri Laboratorium Forensik Cabang - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP
Semarang Nomor LAB: 408/KTF/2015, dan sudah banyak anggota polisi dan
tanggal 13 April 2015 yang pada pokoknya tetangga;
menerangkan 1 (satu) buah gelas kaca berisi - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan
caoran bening sisa cairan BB-891/2015/KTF suami saksi mampir kerumah orang tua
dan organ lambung milik ketiga korban saksi dan mendapati rumah dalam
positif mengandung sianida. keadaan kosong;
- Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
matinya orang tua dan Korban Sugianto,
namun berdasarkan keterangan polisi
meninggalnya para korban karena
diracun.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh
oleh Saksi Mbah Mun mengantarkan
Korban Sugianto kerumah Korban
Sukarman menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di
ruang tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk
mengambil gelas di dapur dan setelah
Korban Suparni mengambil gelas
tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun
untuk mengantarkan gelas tersebut
kepada Korban Sukarman. Setelah
66

diminum Korban Sukarman mengatakan


kepada saksi bahwa pusing dan matanya
gelap dan Korban Sukarman minta
tolong kepada saksi. Setelah itu Korban
Sukarman jatuh dan saksi melihat
Korban Sugianto muntah-muntah dan
Korban Suparni tengkurap diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut
saksi tidak menolong ketiga korban dan
saksi pulang dengan tujuan mencari
Saksi Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di
dalam gelas kepada para korban pada
saat itu ada 2 (dua) botol aqua besar
yang satunya isinya penuh dan satunya
isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam
gelas adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan
terhadap Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To yang dilakukan secara terpisah
dan pada intinya memberikan keterangan
bahwa yang mendapatkan minuman
tersebut dari Terdakwa, yang
meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko
Sutaryo bersama dengan Mbah To bukan
Mbah Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun
cyanida ketika diminum oleh manusia
yaitu langsung bereaksi seketika
mengakibatkan saluran pencernaan
terbakar, pembuluh darah akan melebar
sehingga dapat mengganggu alirah darah
ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan
dan pelebaran seluruh pembuluh darah di
otak, jantung, dan paru-paru akan
tampak merah kehitaman seperti
terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban
adalah akibat meminum racun sianida
sebagaimana telah saksi uraikan dalam
hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
67

VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor:
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas
karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor
LAB: 408/KTF/2015, tanggal 13 April
2015 yang pada pokoknya menerangkan
1 (satu) buah gelas kaca berisi caoran
bening sisa cairan BB-891/2015/KTF
dan organ lambung milik ketiga korban
positif mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total
600ml, berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu
1500ml, berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua
1500ml, berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup
warna putih terdapat tulisan “Parfum
Kastury” berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari
kaca waran bening tutup warna kuning
emas, berisi minyak untuk bersihkan
keris berukuran panjang 7cm.

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang

mensyaratkan harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang

dilakukan oleh pelaku barulah dapat dikatakan tindak pidana

tersebut telah terjadi sepenuhnya. Matinya korban haruslah

merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil

bahwa ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang

diberikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka
68

dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa

hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh Terdakwa.

e. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang

turut serta melakukan.

Tabel 5. Sebagai Turut Serat Melakukan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun
Saksi Mbah Mun Terdakwa hanya - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00 WIB
menyanggupi membantu untuk Saksi Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To, dan Korban
Eko Sutaryo yang dikejar-kejar oleh Sugianto mengobrol diruang tamu rumah saksi.
Korban Sugianto dan Korban Sukarman. Sekitar pukul 23.00 WIB Terdakwa datang dan
Yang merencanakan untuk membunuh Saksi Eko Sutaryo keluar untuk menemui
para korban adalah Saksi Eko Sutaryo. Terdakwa dan memanggil Saksi Mbah To untuk
Terdakwa hanya membantu dengan keluar juga. Saat itu Korban Sugianto tidak
memberikan racun pada tanggal 3 April diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo untuk keluar
2015 dan memberikan uang transport dari rumah saksi. Sekitar pukul 23.30 WIB
kepada Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo pulang,
untuk membunuh ketiga korban. sedangkan Korban Sugianto dan Saksi Mbah To
Pada tanggal 5 April 2015 yang pergi ke masih dirumah saksi;
rumah Saksi Sukarman dan memberikan - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul 22.00
racun kepada para korban adalah Saksi WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo, dan Saksi
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Mbah To datang dan kumpul di depan rumah
saksi (di luar halaman rumah saksi). Seingat
saksi, Saksi Eko Sutaryo membawa aqua botol
kecil yang ada airnya dan Terdakwa membawa
botol kecil tapi saksi tidak tahu apa isinya,
kemudia botol tersebut diserahkan Terdakwa
kepada Saksi Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli minyak
misik dan setelah saksi datang membeli minyak
misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di dapur
dan setelah Korban Suparni mengambil gelas
69

tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan diberi 2


(dua) buah bunga kantil dan selanjutnya saksi
disuruh Mbah Mun untuk mengantarkan gelas
tersebut kepada Korban Sukarman. Setelah
diminum Korban Sukarman mengatakan kepada
saksi bahwa pusing dan matanya gelap dan
Korban Sukarman minta tolong kepada saksi.
Setelah itu Korban Sukarman jatuh dan saksi
melihat Korban Sugianto muntah-muntah dan
Korban Suparni tengkurap diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca waran
bening tutup warna kuning emas, berisi minyak
untuk bersihkan keris berukuran panjang 7cm.

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau

yang biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut


70

sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan

suatu tindak pidana”.67 Penyertaan yang di maksud dalam

kasus ini adalah “turut serta melakukan tindak pidana” yang

diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam turut melakukan paling sedikit haruslah ada 2 (dua)

orang, yaitu yang melakukan (pleger) dan yang turut serta

melakukan (medepleger) dimana keduanya bersama-sama

melakukan tindak pidana tersebut. Menurut R. Soesilo kedua

orang tersebut haruslah sama-sama melakukan tindak pidana

tersebut, tidak boleh salah satu sifatnya hanya menolong saja

semisal hanya melakukan perbuatan persiapan saja. Apabila

terjadi demikian maka orang yang menolong itu tidak termasuk

dalam medepleger namun dihukum sebagai membantu

melakukan (medeplichtige).68

Untuk dapat dikatakan sebagai medepleger haruslah

memenuhi unsur-unsur berikut ini:

1. Dilakukan minimal 2 (dua) orang;

2. Dilakukan secara bersama-sama;

3. Yang dilakukan adalah hal yang melawan hukum.

Di dalam kasus ini terdapat 3 (tiga) orang pelaku dimana

untuk 2 (dua) pelaku lainnya dalam berkas yang berbeda. Maka

dari itu unsur pertama dari medepleger yaitu dilakukan minimal

67
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
68
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 73
71

2 orang telah terpenuhi. Unsur dilakukan secara bersama-sama

menurut penulis tidaklah terpenuhi. Berdasarkan fakta hukum

yang terungkap pada tanggal 5 April 2015 yang pergi ke rumah

Saksi Sukarman dan memberikan racun kepada para korban

adalah Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun

Terdakwa hanya menyanggupi membantu untuk Saksi Eko

Sutaryo yang dikejar-kejar oleh Korban Sugianto dan Korban

Sukarman. Yang merencanakan untuk membunuh para korban

adalah Saksi Eko Sutaryo. Terdakwa hanya membantu dengan

memberikan racun pada tanggal 3 April 2015 dan memberikan

uang transport kepada Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To untuk

membunuh ketiga korban.

Unsur ketiga yaitu perbuatan melawan hukum penulis

berpendapat sudah terbukti karena menghilangkan nyawa orang

lain secara berencana merupakan perbuatan yang dilarang oleh

undang-undang.

Berdasarkan pendapat R.Soesilo di atas maka penulis

berpendapat bahawa Terdakwa tidak memenuhi rumusan

unsur-unsur medepleger. Karena perbuatan Terdakwa hanya

membantu Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To untuk membunuh

ketiga korbannya dalam hal persiapannya saja. Terdakwa tidak

turut melakukan perbuatan pembunuhan tersebut.


72

2. Dakwaan Kesatu Subsidair (Pasal 339 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP)

Di dalam surat dakwaan haruslah terpenuhi syarat materil dan

syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.

Dalam dakwaan ini syarat materil dan syarat formil surat dakwaan

sudah terpenuhi sebagai berikut:

a. Syarat formil

Mardikun, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971, berjenis kelamin

laki-laki, berkebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Dukuh

Kedungjeruk Desa Belor RT.03 RW.06, beragama Islam dan

pekerjaan swasta.

b. Syarat materiil

- Tindak pidana: Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP;

- Locus: Rumah Korban Sukarman Dukuh Pangonan

Rt.01 Rw.I Desa Penanggungan Kec. Gabus Kab.Pati

- Tempus: 5 April 2015 sekitar pukul 08.00 – 13.00 WIB

Untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa

Terdakwa melakukan tindak pidana turut serta melakukan

pembunuhan berencana maka sebagaimana diatur dalam Pasal 339 jo

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP maka unsur-unsur dari pasal tersebut

harus terpenuhi secara kumulatif. Adapun unsur-unsur Pasal 339 jo

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah:


73

a. Barang siapa;

b. Dengan sengaja;

c. Merampas nyawa orang lain;

d. Diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang dapat

dihukum dan yang dilakukan dengan maksud untuk

menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau jika

tertangkap tangan akan melindungi dirinya atau kawan-

kawannya daripada hukuman atau akan mempertahankan

barang yang didapatnya dengan melawan hak;

e. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,

dan yang turut serta melakukan.

Untuk membuktikan unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak

maka marilah kita kaji berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat bukti

yang terbuka selama proses persidangan.

a. Barang siapa;

Tabel 6. Barang Siapa

Dakwaan JPU Fakta Persidangan

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan keterangan

Sukarman saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa identitas Terdakwa

adalah Mardikun al. Pak

Jokobin Sukarman.
74

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum

yang mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu

bertanggung jawab apabila subyek hukum tersebut sudah

cukup umur menurut undang-undang, tidak sedang berada

dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah

Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun,

sehat secara jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan

keterangan Terdakwa dan saksi-saksi sehingga unsur barang

siapa ini telah terpenuhi.

b. Dengan sengaja;

Tabel 7. Dengan Sengaja

Dakwaan JPU Fakta Persidangan


Pada 6 April 2015 para korban Saksi Desi Novitasari:
ditemukan sudah meninggal dunia - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
yaitu Sdr. Sugianto, Sdr. Sukarman dan Korban Suparni.
Sukarman, dan Sdri. Suparni. - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah
Pada 3 April 2016 Saksi Eko saksi pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah WIB bersama 2 (dua) orang teman bapaknya
To menggunakan sepeda motor yang saksi tidak ketahui;
Yamaha Vega datang kerumah - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Terdakwa untuk mengambil pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
racun. sebelum kejadian tersebut;
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
Eko Sutaryo dan Mbah To tiba di ketahui karena setelah disuruh membelikan
rumah Terdakwa, Sdr. Eko aqua di kios samping rumah saksi, saksi
Sutaryo masuk bersama disuruh pergi oleh bapak;
Terdakwa ke dalam kamar - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
sedangkan Mbah To diam di orang tua saksi berada dalam satu kamar,
ruang tamu. Terdakwa posisi mayat ibu saksi dalam keadaan
memberikan 2 (dua) botol tengkurap diatas tempat tidur dan bapak saksi
minuman aqua ukuran tanggung tergeletak dilantai dalam keadaan tengkurap
(600ml), botol yang satu berisi dan tubuhnya terlihat lebam;
penuh air putih murni warna - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
bening, yang satu berisi 2/3 air Sugianto badannya menggantung diatas
putih bening sudah dicampur temapt tidur dan tangannya memegang perut;
Terdakwa dengan Sianida. - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo meninggal karena diracun setelah mayat
kembali ke ruang tamu duduk keduanya di otopsi;
75

bersama Saksi Mbah To. Saat - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
akan berpamitan pulang, Saksi Supami
Terdakwa keluar dari kamar dan - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
memberikan 1 (satu) botol kaca - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
bertutup berukuran kurang lebih ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
6cm berbentuk bulat berisi cairan Novitasari pada 6 April 2015 yang
sianida kepada Saksi Eko memberitahu dirumahnya ada Korban
Sutaryo. Sugianto yang telah meninggal dunia,
Pada tanggal 5 April 2015 Saksi seketika itu juga saksi menuju rumah Saksi
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To Desi Novitasari dan saat itu saksi melihat
bersama Korban Sugianto Korban Sugianto terlentang di atas dipan
mendatangi rumah Korban dengan kaki dilantai dan tangan kanan
Sukarman dan isterinya Korban memegang perut, kemudian saksi memegang
Suparni dengan dalih akan pergelangan tangan Korban Sugianto dan
melakukan ritual penggandaan tidak ada denyut nadi;
uang. Singkat cerita Saksi Eko - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
Sutaryo memberikan gelas yang tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
diisi air putih murni warna bening ditemukan dikamar sebelah Korban
kepada para korbannya serta Sukarman dan Korban Suparni dalam
Saksi Mbah To dan juga dirinya keadaan meninggal dunia;
sendiri yang diminum secara - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman
bersama-sama sebagai awal dari dan Korban Suparni tidak pernah
ritual penggandaan uang. Setelah menceritakan kepada saksi kalau mereka
mereka meminum air putih murni mempunyai permasalahan dengan Terdakwa.
warna bening tersebut maka tidak Saksi Miftahul Huda
terjadi apa-apa dan Saksi Eko - Saksi adalah menantu dari Korban Sukarman
Sutaryo memberitahu bahwa akan dan Korban Suparni;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri kedau korban;
di depan kamar Korban Sukarman - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama istri
dan memanggil Korban Sukarman singgah kerumah Korban Sukarman sekitar
dan Korban Suparni untuk masuk pukul 14.00 WIB. Selanjutnya istri saksi
ke dalam kamar. Sebelum masuk menelepon Korban Sukarman tetapi tidak
ke dalam kamar, Korban diangkat dan saat itu rumah Korban
Sukarman dan Korban Suparni Sukarman dalam keadaan sepi atau tertutup;
diberikan gelas oleh Saksi Eko - Bahwa saksi bersama istri saat berada
Sutaryo yang sebelumnya Saksi dirumah tidak sempat membuka pintu kamar
Mbah To tuangkan air putih yang dan saksi tidak mencurigai apapun;
sudah dicampur dengan sianida. - Bahwa yang pertama mengetahui kejadian
Setelah meminum air putih yang Korban Sugianto meninggal adalah Saksi
telah dicampur sianida tersebut, Desi Novitasari sedangkan mertua saksi yang
Korban Sukarman dan Korban menemukan adalah anggota polisi;
Suparni jatuh di tempat tempat - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para korban
tidur. Setelah itu Saksi Eko sebelumnya memiliki masalah dengan orang
Sutayo berdiri di depan kamar lain;
sebelah kamar Korban Sukarman - Bahwa saksi tidak tahi penyebab matinya
dan Korban Suparni dan para korban, namun berdasarkan keterangan
memanggil Korban Sugianto polisi dan hasil pemeriksaan bahwa
untuk masuk ke kamar tersebut. meninggalnya para korban adalah karena
Sebelum masuk ke dalam kamar, diracun.
Saksi Eko Sutaryo memberikan Saksi Irnawati
gelas yang sebelumnya telah - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
dituangkan oleh Saksi Mbah To sukarman dan Korban Suparni;
dengan air putih yang sudah - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
dicampur dengan sianida. Setelah karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
76

meminum air putih yang sudah Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
dicampur dengan sianida tersebut mengatakan bahwa Korban Sugianto
Korban Sugianto muntah-muntah. meninggal dirumah orang tua saksi;
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
Mbah To tidak menolong ketiga sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
korban tersebut dan - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
meninggalkan para korban. saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
Berdasarkan Visum Et Repertum mendapati rumah dalam keadaan kosong;
Nomor: - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
VER/13/IV/2015/Biddokes, matinya orang tua dan Korban Sugianto,
Visum Et Repertum Nomor: namun berdasarkan keterangan polisi
VER/14/IV/2015/Biddokes, meninggalnya para korban karena diracun.
Visum Et Repertum Nomor: Saksi Eko Sutaryo
VER/15/IV/2015/Biddokes - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
tertanggal 6 April 2015 yang pada Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
pokoknya menerangkan ketiga Sugianto kerumah Korban Sukarman
korban mati lemas karena menggunakan bus;
keracunan. Hal ini diperkuat - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
dengan hasil pemeriksaan barang tamu rumah Korban Sukarman;
bukti berupa 1 (satu) buah gelas - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
kaca berisi cairan bening sisa minyak misik dan setelah saksi datang
cairan BB-891/2015/KTF dan membeli minyak misik ritual dimulai;
organ lambung milik ketiga - Korban Sukarman dan Korban Suparni
korban dalam Berita Acara disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
Pemeriksaan Laboratoris gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
Kriminalistik dari Pusat mengambil gelas tersebut diisi air oleh Mbah
Laboratorium Forensik Bareskrim Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
Polri Laboratorium Forensik selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
Cabang Semarang Nomor LAB: mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
408/KTF/2015, tanggal 13 April Sukarman. Setelah diminum Korban
2015 yang pada pokoknya Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
menerangkan 1 (satu) buah gelas pusing dan matanya gelap dan Korban
kaca berisi caoran bening sisa Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
cairan BB-891/2015/KTF dan itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
organ lambung milik ketiga Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
korban positif mengandung Suparni tengkurap diatas kasur;
sianida. - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
tidak menolong ketiga korban dan saksi
pulang dengan tujuan mencari Saksi Mbah
Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa dalam
keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
77

memberikan keterangan bahwa yang


mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3
menerangkan bahwa Saksi Eko Sutaryo
dibonceng Saksi Mbah Mun menuju rumah
Terdakwa untuk mengambil alat atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3
menerangkan bahwa Saksi Eko Sutaryo
dibonceng Saksi Mbah Mun menuju rumah
Terdakwa untuk mengambil alat atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga
kepala akan didapat bintik-bintik pendarahan
dan pelebaran seluruh pembuluh darah di
otak, jantung, dan paru-paru akan tampak
merah kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes
tertanggal 6 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas
karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan
BB-891/2015/KTF dan organ lambung milik
ketiga korban positif mengandung sianida.
78

Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury”
berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur

kesengajaan (dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut

KUHP tahun 1908 kesengajaan adalah “kemauan untuk

melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang

dilarang atau diperintahkan undang-undang”.69

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

memiliki niat untuk membunuh ketiga korbannya dan

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah

To membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut. Penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi, karena

fakta-fakta yang terungkap selama persidangan merujuk kepada

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To, bukanlah kepada

Terdakwa.

c. Merampas nyawa orang lain;

69
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
79

Tabel 8. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta Persidangan


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Saksi Desi Novitasari:
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
bersama Korban Sugianto Sukarman dan Korban Suparni.
mendatangi rumah Korban - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Sukarman dan isterinya Korban pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Suparni dengan dalih akan bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
melakukan ritual penggandaan saksi tidak ketahui;
uang. Singkat cerita Saksi Eko - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Sutaryo memberikan gelas yang pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
diisi air putih murni warna sebelum kejadian tersebut;
bening kepada para korbannya - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak ketahui
serta Saksi Mbah To dan juga karena setelah disuruh membelikan aqua di kios
dirinya sendiri yang diminum samping rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
secara bersama-sama sebagai bapak;
awal dari ritual penggandaan - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
uang. Setelah mereka meminum orang tua saksi berada dalam satu kamar, posisi
air putih murni warna bening mayat ibu saksi dalam keadaan tengkurap diatas
tersebut maka tidak terjadi apa- tempat tidur dan bapak saksi tergeletak dilantai
apa dan Saksi Eko Sutaryo dalam keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
memberitahu bahwa akan lebam;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri Sugianto badannya menggantung diatas temapt
di depan kamar Korban tidur dan tangannya memegang perut;
Sukarman dan memanggil - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Korban Sukarman dan Korban meninggal karena diracun setelah mayat
Suparni untuk masuk ke dalam keduanya di otopsi;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
kamar, Korban Sukarman dan Saksi Supami
Korban Suparni diberikan gelas - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
sebelumnya Saksi Mbah To ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari pada 6 April 2015 yang memberitahu
dicampur dengan sianida. dirumahnya ada Korban Sugianto yang telah
Setelah meminum air putih yang meninggal dunia, seketika itu juga saksi menuju
telah dicampur sianida tersebut, rumah Saksi Desi Novitasari dan saat itu saksi
Korban Sukarman dan Korban melihat Korban Sugianto terlentang di atas dipan
Suparni jatuh di tempat tempat dengan kaki dilantai dan tangan kanan
tidur. Setelah itu Saksi Eko memegang perut, kemudian saksi memegang
Sutayo berdiri di depan kamar pergelangan tangan Korban Sugianto dan tidak
sebelah kamar Korban Sukarman ada denyut nadi;
dan Korban Suparni dan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan tetangga
memanggil Korban Sugianto datang sekitar pukul 14.30 WIB ditemukan
untuk masuk ke kamar tersebut. dikamar sebelah Korban Sukarman dan Korban
Sebelum masuk ke dalam kamar, Suparni dalam keadaan meninggal dunia;
Saksi Eko Sutaryo memberikan - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman dan
gelas yang sebelumnya telah Korban Suparni tidak pernah menceritakan
dituangkan oleh Saksi Mbah To kepada saksi kalau mereka mempunyai
dengan air putih yang sudah permasalahan dengan Terdakwa.
dicampur dengan sianida. Saksi Irnawati
Setelah meminum air putih yang - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
sudah dicampur dengan sianida sukarman dan Korban Suparni;
tersebut Korban Sugianto - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
80

muntah-muntah. Saksi Eko karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi Desi
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak Novitasari pada 6 April 2015 dan mengatakan
menolong ketiga korban tersebut bahwa Korban Sugianto meninggal dirumah
dan meninggalkan para korban. orang tua saksi;
Pada tanggal 6 April 2015 anak - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
dari Korban Sukarman sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
menemukan Korban Sugianto - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami saksi
sudah dalam keadaan tidak mampir kerumah orang tua saksi dan mendapati
bernyawa dan berdasarkan hasil rumah dalam keadaan kosong;
olah TKP dari pihak kepolisian - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menemukan Korban Sukarman matinya orang tua dan Korban Sugianto, namun
dan Korban Suparni di kamar berdasarkan keterangan polisi meninggalnya
bersebelahan juga meninggal para korban karena diracun.
dunia. Berdasarkan Visum Et Saksi Eko Sutaryo
Repertum Nomor: - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
VER/13/IV/2015/Biddokes, Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Visum Et Repertum Nomor: Sugianto kerumah Korban Sukarman
VER/14/IV/2015/Biddokes, menggunakan bus;
Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
VER/15/IV/2015/Biddokes tamu rumah Korban Sukarman;
tertanggal 6 April 2015 yang - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli minyak
pada pokoknya menerangkan misik dan setelah saksi datang membeli minyak
ketiga korban mati lemas karena misik ritual dimulai;
keracunan. - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
Hal ini diperkuat dengan hasil oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di dapur
pemeriksaan barang bukti berupa dan setelah Korban Suparni mengambil gelas
1 (satu) buah gelas kaca berisi tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan diberi 2
cairan bening sisa cairan BB- (dua) buah bunga kantil dan selanjutnya saksi
891/2015/KTF dan organ disuruh Mbah Mun untuk mengantarkan gelas
lambung milik ketiga korban tersebut kepada Korban Sukarman. Setelah
dalam Berita Acara Pemeriksaan diminum Korban Sukarman mengatakan kepada
Laboratoris Kriminalistik dari saksi bahwa pusing dan matanya gelap dan
Pusat Laboratorium Forensik Korban Sukarman minta tolong kepada saksi.
Bareskrim Polri Laboratorium Setelah itu Korban Sukarman jatuh dan saksi
Forensik Cabang Semarang melihat Korban Sugianto muntah-muntah dan
Nomor LAB: 408/KTF/2015, Korban Suparni tengkurap diatas kasur;
tanggal 13 April 2015 yang pada - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
pokoknya menerangkan 1 (satu) tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
buah gelas kaca berisi caoran dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
bening sisa cairan BB- - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
891/2015/KTF dan organ gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
lambung milik ketiga korban (dua) botol aqua besar yang satunya isinya
positif mengandung sianida. penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
81

kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;


- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et Repertum
Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
April 2015 yang pada pokoknya menerangkan
ketiga korban mati lemas karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang
Semarang Nomor LAB: 408/KTF/2015, tanggal
13 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan 1 (satu) buah gelas kaca berisi
caoran bening sisa cairan BB-891/2015/KTF
dan organ lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca waran
bening tutup warna kuning emas, berisi minyak
untuk bersihkan keris berukuran panjang 7cm.
82

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang

mensyaratkan harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang

dilakukan oleh pelaku barulah dapat dikatakan tindak pidana

tersebut telah terjadi sepenuhnya. Matinya korban haruslah

merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil

bahwa ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang

diberikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka

dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa

hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh Terdakwa.

d. Diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang dapat dihukum dan

yang dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan atau memudahkan

perbuatan itu atau jika tertangkap tangan akan melindungi dirinya atau

kawan-kawannya daripada hukuman atau akan mempertahankan barang

yang didapatnya dengan melawan hak;

Tabel 9. Perbuatan Yang Memberatkan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Perbuatan pidana yang dilakukan Saksi Desi Novitasari
oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi - Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah
Mbah To diikuti dengan perbuatan HP Nokia Type 512 warna hitan dan 1
pidana mengambil kendaraan (satu) buah HP Samsung Type CE0168
bermotor Korban Sukarman oleh warna hitam adalah benar milik orang tua
Saksi Eko Sutaryo yang digunakan saksi;
sebagai alat untuk melarikan diri - Bahwa setahu saksi barang-barang orang
setelah membunuh para korbannya. tua saksi yang hilang adalah HP Nokia
Pada tanggal 5 April 2015 setelah warna hitam, sepeda motor Yamaha Vixion
83

ketiga korban meniggal dunia, warna merah dan helm warna kuning yang
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah bertuliskan ADIRA.
To meninggalkan rumah Korban Saksi Miftahul Huda
Sukarman. Saksi Eko Sutaryo - Saksi adalah menantu dari Korban
mengambil sepeda motor Yamaha Sukarman dan Korban Suparni;
Vixion warna merah maroon, - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
sebuah helm warna kuning, satu kedau korban;
lembar STNK dan HP samsung - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama
yang semuanya adalah milik istri mengendarai mobil dalam perjalanan
Korban Sukarman. Sepeda motor dari Yogya menuju rumah mertua saksi
tersebut Saksi Eko Sutaryo gunakan tepatnya di depan SDN Koripan Driyo
untuk pergi dari rumah Korban Kecamatan Gabus pada pukul 13.30 WIB,
Sukarman. Sedangkan Saksi Mbah saksi sempat melihat seseorang yang
To meninggalkan rumah Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion
Sukarman dengan menggunakan warna merah dengan memakai helm warna
motornya sendiri dan mengambil kuning tua yang bertuliskan Adiran
sebuah HP Nokia warna merah hati Finance;
milik Korban Sugianto. - Bahwa orang yang mengendarai motor
tersebut adalah orang yang tidak saksi kenal
dan orang tersebut memiliki ciri-ciri
memakai baju panjang batik warna agak
kehijau-hijauan;
- Bahwa benar barang bukti baju tersebut
adalah yang dipakai orang pada saat
berpapasan dengan saksi dan istri saksi;
- Bahwa pada saat itu orang tersebut tidak
memakai jaket.
Saksi Irnawati
- Saksi merupakan anak kandung dari Korban
sukarman dan Korban Suparni;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
mengatakan bahwa Korban Sugianto
meninggal dirumah orang tua saksi;
- Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama
suami mengendarai mobil dalam perjalanan
dari Yogya menuju rumah orang tua saksi.
Tepatnya di depan SDN Koripan Driyo
Kecamatan Gabus pada pukul 13.00 WIB,
saksi sempat melihat seseorang yang
mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion
warna merah milik ayah saksi dan
menggunakan helm milik saksi yang ada
tulisan ADIRA;
- Bahwa sesampai dirumah orang tua saksi,
saksi menemukan rumah dalam keadaan
sepi dan pintu dalam keadaan tertutup
kemudian saksi menelpon adik saksi yaitu
Saksi Desi Novitasari. Setelah itu adik saksi
pulang dan saksi menanyakan kepada adik
saksi dimana ayah dan ibu serta sepeda
motor vixion milik ayah ada dimana,
84

kemudian dijawab oleh adik saksi bahwa


ayah dan ibu pergi membeli obat dan sepeda
motor tersebut adik saksi tidak mengetahui
dibawa siapa.
- Bahwa setelah kejadian tersebut ada barang
milik orang tua saksi yang hilang,
diantaranya: Sepeda motor Yamaha Vixion
warna merah, helm warna kuning yang
bertuliskan ADIRA, dan HP Samsung
warna hitam;
- Bahwa saksi saat berpapasan dengan
seseorang yang mengendarai motor ayah
saksi, orang tersebut tidak menggunakan
jaket dan kurus;
- Bahwa saksi tahu barang bukti 1 (satu) buah
baju batik kombinasi warna kehijau-hijauan
tersebut adalah benar yang dipakai orang
pada saaat berpapasan dengan saksi;
- Bahwa saksi tahu barang bukti 1 (satu) unit
HP Samsung warna hitam tersebut adalah
benar milik ayah saksi.
Barang bukti
- 1 (satu) buah HP Nokia Type 512 warna
hitam;
- 1 (satu) buah HP Samsung Type CE0168
warna hitam;
- 1 (satu) buah baju batik kombinasi warna
kehijau-hijauan.

Diikuti memiliki arti adanya perbuatan pidana lain yang

dilakukan setelah melakukan pidana pokok dengan untuk

memudahakan perbuatan pidananya tersebut atau melindungi

diri atau kawannya dari hukuman atau mempertahankan barang

yang didapatnya dengan melawan hak. Yang dimaksud dengan

disertai adalah ketika melakukan perbuatan pidana tersebut

pelaku juga melakukan perbuatan pidana lain dengan maksud

memudahakan perbuatan pidananya tersebut atau melindungi

diri atau kawannya dari hukuman atau mempertahankan barang

yang didapatnya dengan melawan hak.


85

Sedangkan yang dimaksud dengan didahului adalah

sebelum melakukan perbuatan pidana tersebut, pelaku

perbuatan pidana lain dengan maksud memudahakan perbuatan

pidananya tersebut atau melindungi diri atau kawannya dari

hukuman atau mempertahankan barang yang didapatnya

dengan melawan hak.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap selama

persidangan maka memenuhi rumusan Pasal 339 KUHP ini

karena perbuatan pidana yang dilakukan oleh Saksi Eko

Sutaryo dan Saksi Mbah To diikuti dengan perbuatan pidana

mengambil kendaraan bermotor Korban Sukarman oleh Saksi

Eko Sutaryo yang digunakan sebagai alat untuk melarikan diri

setelah membunuh para korbannya.

Berdasarkan fakta hukum yang terungkap selama

persidangan, pada tanggal 5 April 2015 setelah ketiga korban

meniggal dunia, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To

meninggalkan rumah Korban Sukarman. Saksi Eko Sutaryo

mengambil sepeda motor Yamaha Vixion warna merah

maroon, sebuah helm warna kuning, satu lembar STNK dan HP

samsung yang semuanya adalah milik Korban Sukarman.

Sepeda motor tersebut Saksi Eko Sutaryo gunakan untuk pergi

dari rumah Korban Sukarman. Sedangkan Saksi Mbah To

meninggalkan rumah Korban Sukarman dengan menggunakan


86

motornya sendiri dan mengambil sebuah HP Nokia warna

merah hati milik Korban Sugianto. Berdasarkan fakta hukum

tersebut maka penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi

oleh Terdakwa. Unsur ini merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo

dan Saksi Mbah To.

e. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang

turut serta melakukan

Tabel 10. Sebagai Turut Serta Melakukan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di Saksi Mbah Mun
rumah Saksi Mbah Mun - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00 WIB
Terdakwa hanya menyanggupi Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To, dan Korban
membantu untuk Saksi Eko Sugianto mengobrol diruang tamu rumah saksi.
Sutaryo yang dikejar-kejar oleh Sekitar pukul 23.00 WIB Terdakwa datang dan
Korban Sugianto dan Korban Saksi Eko Sutaryo keluar untuk menemui
Sukarman. Yang merencanakan Terdakwa dan memanggil Saksi Mbah To
untuk membunuh para korban untuk keluar juga. Saat itu Korban Sugianto
adalah Saksi Eko Sutaryo. tidak diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo untuk
Terdakwa hanya membantu keluar dari rumah saksi. Sekitar pukul 23.30
dengan memberikan racun pada WIB Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo pulang,
tanggal 3 April 2015 dan sedangkan Korban Sugianto dan Saksi Mbah
memberikan uang transport To masih dirumah saksi;
kepada Saksi Eko Sutaryo dan - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul 22.00
Mbah To untuk membunuh WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo, dan Saksi
ketiga korban. Mbah To datang dan kumpul di depan rumah
Pada tanggal 5 April 2015 yang saksi (di luar halaman rumah saksi). Seingat
pergi ke rumah Saksi Sukarman saksi, Saksi Eko Sutaryo membawa aqua botol
dan memberikan racun kepada kecil yang ada airnya dan Terdakwa membawa
para korban adalah Saksi Eko botol kecil tapi saksi tidak tahu apa isinya,
Sutaryo dan Saksi Mbah To. kemudia botol tersebut diserahkan Terdakwa
kepada Saksi Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang membeli
minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
87

gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan


diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Sukarman. Setelah diminum Korban Sukarman
mengatakan kepada saksi bahwa pusing dan
matanya gelap dan Korban Sukarman minta
tolong kepada saksi. Setelah itu Korban
Sukarman jatuh dan saksi melihat Korban
Sugianto muntah-muntah dan Korban Suparni
tengkurap diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.
88

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau

yang biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut

sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan

suatu tindak pidana”.70 Penyertaan yang di maksud dalam

kasus ini adalah “turut serta melakukan tindak pidana” yang

diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam turut melakukan paling sedikit haruslah ada 2 (dua)

orang, yaitu yang melakukan (pleger) dan yang turut serta

melakukan (medepleger) dimana keduanya bersama-sama

melakukan tindak pidana tersebut. Menurut R. Soesilo kedua

orang tersebut haruslah sama-sama melakukan tindak pidana

tersebut, tidak boleh salah satu sifatnya hanya menolong saja

semisal hanya melakukan perbuatan persiapan saja. Apabila

terjadi demikian maka orang yang menolong itu tidak termasuk

dalam medepleger namun dihukum sebagai membantu

melakukan (medeplichtige).71

Untuk dapat dikatakan sebagai medepleger haruslah

memenuhi unsur-unsur berikut ini:

1. Dilakukan minimal 2 (dua) orang;

2. Dilakukan secara bersama-sama;

3. Yang dilakukan adalah hal yang melawan hukum.

70
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
71
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 73
89

Di dalam kasus ini terdapat 3 (tiga) orang pelaku dimana

untuk 2 (dua) pelaku lainnya dalam berkas yang berbeda. Maka

dari itu unsur pertama dari medepleger yaitu dilakukan minimal

2 orang telah terpenuhi. Unsur dilakukan secara bersama-sama

menurut penulis tidaklah terpenuhi. Berdasarkan fakta hukum

yang terungkap pada tanggal 5 April 2015 yang pergi ke rumah

Saksi Sukarman dan memberikan racun kepada para korban

adalah Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun

Terdakwa hanya menyanggupi membantu untuk Saksi Eko

Sutaryo yang dikejar-kejar oleh Korban Sugianto dan Korban

Sukarman. Yang merencanakan untuk membunuh para korban

adalah Saksi Eko Sutaryo. Terdakwa hanya membantu dengan

memberikan racun pada tanggal 3 April 2015 dan memberikan

uang transport kepada Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To untuk

membunuh ketiga korban.

Unsur ketiga yaitu perbuatan melawan hukum penulis

berpendapat sudah terbukti karena menghilangkan nyawa orang

lain secara berencana merupakan perbuatan yang dilarang oleh

undang-undang.

Berdasarkan pendapat R.Soesilo di atas maka penulis

berpendapat bahawa Terdakwa tidak memenuhi rumusan

unsur-unsur medepleger. Karena perbuatan Terdakwa hanya


90

membantu Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To untuk membunuh

ketiga korbannya dalam hal persiapannya saja. Terdakwa tidak

turut melakukan perbuatan pembunuhan tersebut.

3. Dakwaan Kesatu Lebih Subsidair (Pasal 338 Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP)

Di dalam surat dakwaan haruslah terpenuhi syarat materil dan

syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.

Dalam dakwaan ini syarat materil dan syarat formil surat dakwaan

sudah terpenuhi sebagai berikut:

a. Syarat formil

Mardikun, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971, berjenis kelamin

laki-laki, berkebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Dukuh

Kedungjeruk Desa Belor RT.03 RW.06, beragama Islam dan

pekerjaan swasta.

b. Syarat materiil

- Tindak pidana: Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP;

- Locus: Rumah Korban Sukarman Dukuh Pangonan

Rt.01 Rw.I Desa Penanggungan Kec. Gabus Kab.Pati

- Tempus: 5 April 2015 sekitar pukul 08.00 – 13.00 WIB

Untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa

Terdakwa melakukan tindak pidana turut serta melakukan

pembunuhan berencana maka sebagaimana diatur dalam Pasal 338 jo


91

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP maka unsur-unsur dari pasal tersebut

harus terpenuhi secara kumulatif. Adapun unsur-unsur Pasal 338 jo

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah:

a. Barang siapa;

b. Dengan sengaja;

c. Merampas nyawa orang lain;

d. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,

dan yang turut serta melakukan.

Untuk membuktikan unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak

maka marilah kita kaji berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat bukti

yang terbuka selama proses persidangan.

a. Barang siapa;

Tabel 11. Barang Siapa

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan

Sukarman keterangan saksi-saksi dan

keterangan Terdakwa

identitas Terdakwa adalah

Mardikun al. Pak Jokobin

Sukarman.

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum

yang mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu


92

bertanggung jawab apabila subyek hukum tersebut sudah

cukup umur menurut undang-undang, tidak sedang berada

dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah

Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun,

sehat secara jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan

keterangan Terdakwa dan saksi-saksi sehingga unsur barang

siapa ini telah terpenuhi.

b. Dengan sengaja;

Tabel 12. Dengan Sengaja

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada 6 April 2015 para korban Saksi Desi Novitasari:
ditemukan sudah meninggal - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
dunia yaitu Sdr. Sugianto, Sdr. Sukarman dan Korban Suparni.
Sukarman, dan Sdri. Suparni. - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Pada 3 April 2016 Saksi Eko pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
To menggunakan sepeda motor saksi tidak ketahui;
Yamaha Vega datang kerumah - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Terdakwa untuk mengambil pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
racun. sebelum kejadian tersebut;
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
Eko Sutaryo dan Mbah To tiba di ketahui karena setelah disuruh membelikan
rumah Terdakwa, Sdr. Eko aqua di kios samping rumah saksi, saksi
Sutaryo masuk bersama disuruh pergi oleh bapak;
Terdakwa ke dalam kamar - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
sedangkan Mbah To diam di orang tua saksi berada dalam satu kamar,
ruang tamu. Terdakwa posisi mayat ibu saksi dalam keadaan
memberikan 2 (dua) botol tengkurap diatas tempat tidur dan bapak saksi
minuman aqua ukuran tanggung tergeletak dilantai dalam keadaan tengkurap
(600ml), botol yang satu berisi dan tubuhnya terlihat lebam;
penuh air putih murni warna - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
bening, yang satu berisi 2/3 air Sugianto badannya menggantung diatas temapt
putih bening sudah dicampur tidur dan tangannya memegang perut;
Terdakwa dengan Sianida. - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo meninggal karena diracun setelah mayat
kembali ke ruang tamu duduk keduanya di otopsi;
bersama Saksi Mbah To. Saat - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
akan berpamitan pulang, Saksi Supami
Terdakwa keluar dari kamar dan - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
memberikan 1 (satu) botol kaca - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
93

bertutup berukuran kurang lebih ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
6cm berbentuk bulat berisi cairan Novitasari pada 6 April 2015 yang
sianida kepada Saksi Eko memberitahu dirumahnya ada Korban
Sutaryo. Sugianto yang telah meninggal dunia, seketika
Pada tanggal 5 April 2015 Saksi itu juga saksi menuju rumah Saksi Desi
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To Novitasari dan saat itu saksi melihat Korban
bersama Korban Sugianto Sugianto terlentang di atas dipan dengan kaki
mendatangi rumah Korban dilantai dan tangan kanan memegang perut,
Sukarman dan isterinya Korban kemudian saksi memegang pergelangan tangan
Suparni dengan dalih akan Korban Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
melakukan ritual penggandaan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
uang. Singkat cerita Saksi Eko tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
Sutaryo memberikan gelas yang ditemukan dikamar sebelah Korban Sukarman
diisi air putih murni warna dan Korban Suparni dalam keadaan meninggal
bening kepada para korbannya dunia;
serta Saksi Mbah To dan juga - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman
dirinya sendiri yang diminum dan Korban Suparni tidak pernah
secara bersama-sama sebagai menceritakan kepada saksi kalau mereka
awal dari ritual penggandaan mempunyai permasalahan dengan Terdakwa.
uang. Setelah mereka meminum Saksi Miftahul Huda
air putih murni warna bening - Saksi adalah menantu dari Korban Sukarman
tersebut maka tidak terjadi apa- dan Korban Suparni;
apa dan Saksi Eko Sutaryo - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
memberitahu bahwa akan kedau korban;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama istri
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri singgah kerumah Korban Sukarman sekitar
di depan kamar Korban pukul 14.00 WIB. Selanjutnya istri saksi
Sukarman dan memanggil menelepon Korban Sukarman tetapi tidak
Korban Sukarman dan Korban diangkat dan saat itu rumah Korban Sukarman
Suparni untuk masuk ke dalam dalam keadaan sepi atau tertutup;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa saksi bersama istri saat berada dirumah
kamar, Korban Sukarman dan tidak sempat membuka pintu kamar dan saksi
Korban Suparni diberikan gelas tidak mencurigai apapun;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Bahwa yang pertama mengetahui kejadian
sebelumnya Saksi Mbah To Korban Sugianto meninggal adalah Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari sedangkan mertua saksi yang
dicampur dengan sianida. menemukan adalah anggota polisi;
Setelah meminum air putih yang - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para korban
telah dicampur sianida tersebut, sebelumnya memiliki masalah dengan orang
Korban Sukarman dan Korban lain;
Suparni jatuh di tempat tempat - Bahwa saksi tidak tahi penyebab matinya para
tidur. Setelah itu Saksi Eko korban, namun berdasarkan keterangan polisi
Sutayo berdiri di depan kamar dan hasil pemeriksaan bahwa meninggalnya
sebelah kamar Korban Sukarman para korban adalah karena diracun.
dan Korban Suparni dan Saksi Irnawati
memanggil Korban Sugianto - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
untuk masuk ke kamar tersebut. sukarman dan Korban Suparni;
Sebelum masuk ke dalam kamar, - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
Saksi Eko Sutaryo memberikan karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
gelas yang sebelumnya telah Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
dituangkan oleh Saksi Mbah To mengatakan bahwa Korban Sugianto
dengan air putih yang sudah meninggal dirumah orang tua saksi;
dicampur dengan sianida. - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
Setelah meminum air putih yang sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
sudah dicampur dengan sianida - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
94

tersebut Korban Sugianto saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
muntah-muntah. Saksi Eko mendapati rumah dalam keadaan kosong;
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menolong ketiga korban tersebut matinya orang tua dan Korban Sugianto,
dan meninggalkan para korban. namun berdasarkan keterangan polisi
Berdasarkan Visum Et Repertum meninggalnya para korban karena diracun.
Nomor: Saksi Eko Sutaryo
VER/13/IV/2015/Biddokes, - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Visum Et Repertum Nomor: Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
VER/14/IV/2015/Biddokes, Sugianto kerumah Korban Sukarman
Visum Et Repertum Nomor: menggunakan bus;
VER/15/IV/2015/Biddokes - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tertanggal 6 April 2015 yang tamu rumah Korban Sukarman;
pada pokoknya menerangkan - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
ketiga korban mati lemas karena minyak misik dan setelah saksi datang
keracunan. Hal ini diperkuat membeli minyak misik ritual dimulai;
dengan hasil pemeriksaan barang - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
bukti berupa 1 (satu) buah gelas oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
kaca berisi cairan bening sisa dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
cairan BB-891/2015/KTF dan gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
organ lambung milik ketiga diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
korban dalam Berita Acara selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
Pemeriksaan Laboratoris mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Kriminalistik dari Pusat Sukarman. Setelah diminum Korban
Laboratorium Forensik Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
Bareskrim Polri Laboratorium pusing dan matanya gelap dan Korban
Forensik Cabang Semarang Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
Nomor LAB: 408/KTF/2015, itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
tanggal 13 April 2015 yang pada Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
pokoknya menerangkan 1 (satu) Suparni tengkurap diatas kasur;
buah gelas kaca berisi caoran - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
bening sisa cairan BB- tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
891/2015/KTF dan organ dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
lambung milik ketiga korban - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
positif mengandung sianida. gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa dalam
keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
95

pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo


bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes
tertanggal 6 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas karena
keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan BB-
891/2015/KTF dan organ lambung milik
ketiga korban positif mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
96

- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup


warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur

kesengajaan (dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut

KUHP tahun 1908 kesengajaan adalah “kemauan untuk

melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang

dilarang atau diperintahkan undang-undang”.72

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

memiliki niat untuk membunuh ketiga korbannya dan

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah

To membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis berpendapat unsur

ini tidak terpenuhi, karena fakta-fakta yang terungkap selama

persidangan merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo dan Saksi

Mbah To, bukanlah kepada Terdakwa.

c. Merampas nyawa orang lain;

Tabel 13. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta Persidangan


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Saksi Desi Novitasari:
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban

72
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
97

bersama Korban Sugianto Sukarman dan Korban Suparni.


mendatangi rumah Korban - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Sukarman dan isterinya Korban pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Suparni dengan dalih akan bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
melakukan ritual penggandaan saksi tidak ketahui;
uang. Singkat cerita Saksi Eko - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Sutaryo memberikan gelas yang pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
diisi air putih murni warna sebelum kejadian tersebut;
bening kepada para korbannya - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
serta Saksi Mbah To dan juga ketahui karena setelah disuruh membelikan
dirinya sendiri yang diminum aqua di kios samping rumah saksi, saksi
secara bersama-sama sebagai disuruh pergi oleh bapak;
awal dari ritual penggandaan - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
uang. Setelah mereka meminum orang tua saksi berada dalam satu kamar,
air putih murni warna bening posisi mayat ibu saksi dalam keadaan
tersebut maka tidak terjadi apa- tengkurap diatas tempat tidur dan bapak saksi
apa dan Saksi Eko Sutaryo tergeletak dilantai dalam keadaan tengkurap
memberitahu bahwa akan dan tubuhnya terlihat lebam;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri Sugianto badannya menggantung diatas temapt
di depan kamar Korban tidur dan tangannya memegang perut;
Sukarman dan memanggil - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Korban Sukarman dan Korban meninggal karena diracun setelah mayat
Suparni untuk masuk ke dalam keduanya di otopsi;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
kamar, Korban Sukarman dan Saksi Supami
Korban Suparni diberikan gelas - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
sebelumnya Saksi Mbah To ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari pada 6 April 2015 yang
dicampur dengan sianida. memberitahu dirumahnya ada Korban
Setelah meminum air putih yang Sugianto yang telah meninggal dunia, seketika
telah dicampur sianida tersebut, itu juga saksi menuju rumah Saksi Desi
Korban Sukarman dan Korban Novitasari dan saat itu saksi melihat Korban
Suparni jatuh di tempat tempat Sugianto terlentang di atas dipan dengan kaki
tidur. Setelah itu Saksi Eko dilantai dan tangan kanan memegang perut,
Sutayo berdiri di depan kamar kemudian saksi memegang pergelangan tangan
sebelah kamar Korban Sukarman Korban Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
dan Korban Suparni dan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
memanggil Korban Sugianto tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
untuk masuk ke kamar tersebut. ditemukan dikamar sebelah Korban Sukarman
Sebelum masuk ke dalam kamar, dan Korban Suparni dalam keadaan meninggal
Saksi Eko Sutaryo memberikan dunia;
gelas yang sebelumnya telah - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman
dituangkan oleh Saksi Mbah To dan Korban Suparni tidak pernah
dengan air putih yang sudah menceritakan kepada saksi kalau mereka
dicampur dengan sianida. mempunyai permasalahan dengan Terdakwa.
Setelah meminum air putih yang Saksi Irnawati
sudah dicampur dengan sianida - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
tersebut Korban Sugianto sukarman dan Korban Suparni;
muntah-muntah. Saksi Eko - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
menolong ketiga korban tersebut Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
dan meninggalkan para korban. mengatakan bahwa Korban Sugianto
Pada tanggal 6 April 2015 anak meninggal dirumah orang tua saksi;
98

dari Korban Sukarman - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
menemukan Korban Sugianto sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
sudah dalam keadaan tidak - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
bernyawa dan berdasarkan hasil saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
olah TKP dari pihak kepolisian mendapati rumah dalam keadaan kosong;
menemukan Korban Sukarman - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
dan Korban Suparni di kamar matinya orang tua dan Korban Sugianto,
bersebelahan juga meninggal namun berdasarkan keterangan polisi
dunia. Berdasarkan Visum Et meninggalnya para korban karena diracun.
Repertum Nomor: Saksi Eko Sutaryo
VER/13/IV/2015/Biddokes, - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Visum Et Repertum Nomor: Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
VER/14/IV/2015/Biddokes, Sugianto kerumah Korban Sukarman
Visum Et Repertum Nomor: menggunakan bus;
VER/15/IV/2015/Biddokes - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tertanggal 6 April 2015 yang tamu rumah Korban Sukarman;
pada pokoknya menerangkan - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
ketiga korban mati lemas karena minyak misik dan setelah saksi datang
keracunan. membeli minyak misik ritual dimulai;
Hal ini diperkuat dengan hasil - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
pemeriksaan barang bukti berupa oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
1 (satu) buah gelas kaca berisi dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
cairan bening sisa cairan BB- gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
891/2015/KTF dan organ diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
lambung milik ketiga korban selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
dalam Berita Acara Pemeriksaan mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Laboratoris Kriminalistik dari Sukarman. Setelah diminum Korban
Pusat Laboratorium Forensik Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
Bareskrim Polri Laboratorium pusing dan matanya gelap dan Korban
Forensik Cabang Semarang Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
Nomor LAB: 408/KTF/2015, itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
tanggal 13 April 2015 yang pada Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
pokoknya menerangkan 1 (satu) Suparni tengkurap diatas kasur;
buah gelas kaca berisi caoran - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
bening sisa cairan BB- tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
891/2015/KTF dan organ dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
lambung milik ketiga korban - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
positif mengandung sianida. gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
99

pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo


bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes
tertanggal 6 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas karena
keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan BB-
891/2015/KTF dan organ lambung milik
ketiga korban positif mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.
100

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang

mensyaratkan harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang

dilakukan oleh pelaku barulah dapat dikatakan tindak pidana

tersebut telah terjadi sepenuhnya. Matinya korban haruslah

merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil

bahwa ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang

diberikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka

dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa

hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh Terdakwa.

d. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang

turut serta melakukan.

Tabel 14. Sebagai Turut Serta Melakukan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di Saksi Mbah Mun
rumah Saksi Mbah Mun - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00 WIB
Terdakwa hanya menyanggupi Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To, dan Korban
membantu untuk Saksi Eko Sugianto mengobrol diruang tamu rumah saksi.
Sutaryo yang dikejar-kejar oleh Sekitar pukul 23.00 WIB Terdakwa datang dan
Korban Sugianto dan Korban Saksi Eko Sutaryo keluar untuk menemui
Sukarman. Yang merencanakan Terdakwa dan memanggil Saksi Mbah To
untuk membunuh para korban untuk keluar juga. Saat itu Korban Sugianto
adalah Saksi Eko Sutaryo. tidak diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo untuk
Terdakwa hanya membantu keluar dari rumah saksi. Sekitar pukul 23.30
dengan memberikan racun pada WIB Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo pulang,
tanggal 3 April 2015 dan sedangkan Korban Sugianto dan Saksi Mbah
memberikan uang transport To masih dirumah saksi;
kepada Saksi Eko Sutaryo dan - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul 22.00
Mbah To untuk membunuh ketiga WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo, dan Saksi
korban. Mbah To datang dan kumpul di depan rumah
101

Pada tanggal 5 April 2015 yang saksi (di luar halaman rumah saksi). Seingat
pergi ke rumah Saksi Sukarman saksi, Saksi Eko Sutaryo membawa aqua botol
dan memberikan racun kepada kecil yang ada airnya dan Terdakwa membawa
para korban adalah Saksi Eko botol kecil tapi saksi tidak tahu apa isinya,
Sutaryo dan Saksi Mbah To. kemudia botol tersebut diserahkan Terdakwa
kepada Saksi Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang membeli
minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Sukarman. Setelah diminum Korban Sukarman
mengatakan kepada saksi bahwa pusing dan
matanya gelap dan Korban Sukarman minta
tolong kepada saksi. Setelah itu Korban
Sukarman jatuh dan saksi melihat Korban
Sugianto muntah-muntah dan Korban Suparni
tengkurap diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
102

carian warna bening;


- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau

yang biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut

sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan

suatu tindak pidana”.73 Penyertaan yang di maksud dalam

kasus ini adalah “turut serta melakukan tindak pidana” yang

diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam turut melakukan paling sedikit haruslah ada 2 (dua)

orang, yaitu yang melakukan (pleger) dan yang turut serta

melakukan (medepleger) dimana keduanya bersama-sama

melakukan tindak pidana tersebut. Menurut R. Soesilo kedua

orang tersebut haruslah sama-sama melakukan tindak pidana

tersebut, tidak boleh salah satu sifatnya hanya menolong saja

semisal hanya melakukan perbuatan persiapan saja. Apabila

terjadi demikian maka orang yang menolong itu tidak termasuk

73
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
103

dalam medepleger namun dihukum sebagai membantu

melakukan (medeplichtige).74

Untuk dapat dikatakan sebagai medepleger haruslah

memenuhi unsur-unsur berikut ini:

1. Dilakukan minimal 2 (dua) orang;

2. Dilakukan secara bersama-sama;

3. Yang dilakukan adalah hal yang melawan hukum.

Di dalam kasus ini terdapat 3 (tiga) orang pelaku dimana

untuk 2 (dua) pelaku lainnya dalam berkas yang berbeda. Maka

dari itu unsur pertama dari medepleger yaitu dilakukan minimal

2 orang telah terpenuhi. Unsur dilakukan secara bersama-sama

menurut penulis tidaklah terpenuhi. Berdasarkan fakta hukum

yang terungkap pada tanggal 5 April 2015 yang pergi ke rumah

Saksi Sukarman dan memberikan racun kepada para korban

adalah Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun

Terdakwa hanya menyanggupi membantu untuk Saksi Eko

Sutaryo yang dikejar-kejar oleh Korban Sugianto dan Korban

Sukarman. Yang merencanakan untuk membunuh para korban

adalah Saksi Eko Sutaryo. Terdakwa hanya membantu dengan

memberikan racun pada tanggal 3 April 2015 dan memberikan

74
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 73
104

uang transport kepada Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To untuk

membunuh ketiga korban.

Unsur ketiga yaitu perbuatan melawan hukum penulis

berpendapat sudah terbukti karena menghilangkan nyawa orang

lain secara berencana merupakan perbuatan yang dilarang oleh

undang-undang.

Berdasarkan pendapat R.Soesilo di atas maka penulis

berpendapat bahawa Terdakwa tidak memenuhi rumusan

unsur-unsur medepleger. Karena perbuatan Terdakwa hanya

membantu Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To untuk membunuh

ketiga korbannya dalam hal persiapannya saja. Terdakwa tidak

turut melakukan perbuatan pembunuhan tersebut.

4. Dakwaan Kedua Primair (Pasal 340 jo Pasal 56 ke-2 KUHP)

Di dalam surat dakwaan haruslah terpenuhi syarat materil dan

syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.

Dalam dakwaan ini syarat materil dan syarat formil surat dakwaan

sudah terpenuhi sebagai berikut:

a. Syarat formil

Mardikun, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971, berjenis kelamin

laki-laki, berkebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Dukuh

Kedungjeruk Desa Belor RT.03 RW.06, beragama Islam dan

pekerjaan swasta.

b. Syarat materil
105

- Tindak pidana: Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP;

- Locus: Rumah Korban Sukarman Dukuh Pangonan

Rt.01 Rw.I Desa Penanggungan Kec. Gabus Kab.Pati

- Tempus: 5 April 2015 sekitar pukul 08.00 – 13.00 WIB

Untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa

Terdakwa melakukan tindak pidana turut serta melakukan

pembunuhan berencana maka sebagaimana diatur dalam Pasal 340 jo

Pasal 56 ke-2 KUHP maka unsur-unsur dari pasal tersebut harus

terpenuhi secara kumulatif. Adapun unsur-unsur Pasal 340 jo Pasal 56

ke-2 KUHP adalah:

a. Barang siapa;

b. Dengan sengaja;

c. Direncanakan terlebih dahulu;

d. Merampas nyawa orang lain;

e. Sebagai orang yang memberi kesempatan, daya upaya, atau

keterangan untuk melakukan kejahatan itu.

Untuk membuktikan unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak

maka marilah kita kaji berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat bukti

yang terbuka selama proses persidangan.

a. Barang siapa;

Tabel 15. Barang Siapa

Dakwaan JPU Fakta-Fakta Hukum


106

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan keterangan

Sukarman saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa identitas Terdakwa

adalah Mardikun al. Pak

Jokobin Sukarman.

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum

yang mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu

bertanggung jawab apabila subyek hukum tersebut sudah

cukup umur menurut undang-undang, tidak sedang berada

dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah

Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun,

sehat secara jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan

keterangan Terdakwa dan saksi-saksi sehingga unsur barang

siapa ini telah terpenuhi.

b. Dengan sengaja;

Tabel 16. Dengan Sengaja

Dakwaan JPU Fakta Persidangan


Pada 6 April 2015 para korban Saksi Desi Novitasari:
ditemukan sudah meninggal - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
dunia yaitu Sdr. Sugianto, Sdr. Sukarman dan Korban Suparni.
Sukarman, dan Sdri. Suparni. - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Pada 3 April 2016 Saksi Eko pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
To menggunakan sepeda motor saksi tidak ketahui;
Yamaha Vega datang kerumah - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Terdakwa untuk mengambil pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
racun. sebelum kejadian tersebut;
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
107

Eko Sutaryo dan Mbah To tiba di ketahui karena setelah disuruh membelikan
rumah Terdakwa, Sdr. Eko aqua di kios samping rumah saksi, saksi
Sutaryo masuk bersama disuruh pergi oleh bapak;
Terdakwa ke dalam kamar - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
sedangkan Mbah To diam di orang tua saksi berada dalam satu kamar,
ruang tamu. Terdakwa posisi mayat ibu saksi dalam keadaan
memberikan 2 (dua) botol tengkurap diatas tempat tidur dan bapak saksi
minuman aqua ukuran tanggung tergeletak dilantai dalam keadaan tengkurap
(600ml), botol yang satu berisi dan tubuhnya terlihat lebam;
penuh air putih murni warna - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
bening, yang satu berisi 2/3 air Sugianto badannya menggantung diatas temapt
putih bening sudah dicampur tidur dan tangannya memegang perut;
Terdakwa dengan Sianida. - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo meninggal karena diracun setelah mayat
kembali ke ruang tamu duduk keduanya di otopsi;
bersama Saksi Mbah To. Saat - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
akan berpamitan pulang, Saksi Supami
Terdakwa keluar dari kamar dan - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
memberikan 1 (satu) botol kaca - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
bertutup berukuran kurang lebih ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
6cm berbentuk bulat berisi cairan Novitasari pada 6 April 2015 yang
sianida kepada Saksi Eko memberitahu dirumahnya ada Korban
Sutaryo. Sugianto yang telah meninggal dunia, seketika
Pada tanggal 5 April 2015 Saksi itu juga saksi menuju rumah Saksi Desi
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To Novitasari dan saat itu saksi melihat Korban
bersama Korban Sugianto Sugianto terlentang di atas dipan dengan kaki
mendatangi rumah Korban dilantai dan tangan kanan memegang perut,
Sukarman dan isterinya Korban kemudian saksi memegang pergelangan tangan
Suparni dengan dalih akan Korban Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
melakukan ritual penggandaan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
uang. Singkat cerita Saksi Eko tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
Sutaryo memberikan gelas yang ditemukan dikamar sebelah Korban Sukarman
diisi air putih murni warna dan Korban Suparni dalam keadaan meninggal
bening kepada para korbannya dunia;
serta Saksi Mbah To dan juga - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman
dirinya sendiri yang diminum dan Korban Suparni tidak pernah
secara bersama-sama sebagai menceritakan kepada saksi kalau mereka
awal dari ritual penggandaan mempunyai permasalahan dengan Terdakwa.
uang. Setelah mereka meminum Saksi Miftahul Huda
air putih murni warna bening - Saksi adalah menantu dari Korban Sukarman
tersebut maka tidak terjadi apa- dan Korban Suparni;
apa dan Saksi Eko Sutaryo - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
memberitahu bahwa akan kedau korban;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama istri
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri singgah kerumah Korban Sukarman sekitar
di depan kamar Korban pukul 14.00 WIB. Selanjutnya istri saksi
Sukarman dan memanggil menelepon Korban Sukarman tetapi tidak
Korban Sukarman dan Korban diangkat dan saat itu rumah Korban Sukarman
Suparni untuk masuk ke dalam dalam keadaan sepi atau tertutup;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa saksi bersama istri saat berada dirumah
kamar, Korban Sukarman dan tidak sempat membuka pintu kamar dan saksi
Korban Suparni diberikan gelas tidak mencurigai apapun;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Bahwa yang pertama mengetahui kejadian
sebelumnya Saksi Mbah To Korban Sugianto meninggal adalah Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari sedangkan mertua saksi yang
108

dicampur dengan sianida. menemukan adalah anggota polisi;


Setelah meminum air putih yang - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para korban
telah dicampur sianida tersebut, sebelumnya memiliki masalah dengan orang
Korban Sukarman dan Korban lain;
Suparni jatuh di tempat tempat - Bahwa saksi tidak tahi penyebab matinya para
tidur. Setelah itu Saksi Eko korban, namun berdasarkan keterangan polisi
Sutayo berdiri di depan kamar dan hasil pemeriksaan bahwa meninggalnya
sebelah kamar Korban Sukarman para korban adalah karena diracun.
dan Korban Suparni dan Saksi Irnawati
memanggil Korban Sugianto - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
untuk masuk ke kamar tersebut. sukarman dan Korban Suparni;
Sebelum masuk ke dalam kamar, - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
Saksi Eko Sutaryo memberikan karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
gelas yang sebelumnya telah Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
dituangkan oleh Saksi Mbah To mengatakan bahwa Korban Sugianto
dengan air putih yang sudah meninggal dirumah orang tua saksi;
dicampur dengan sianida. - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
Setelah meminum air putih yang sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
sudah dicampur dengan sianida - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
tersebut Korban Sugianto saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
muntah-muntah. Saksi Eko mendapati rumah dalam keadaan kosong;
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menolong ketiga korban tersebut matinya orang tua dan Korban Sugianto,
dan meninggalkan para korban. namun berdasarkan keterangan polisi
Berdasarkan Visum Et Repertum meninggalnya para korban karena diracun.
Nomor: Saksi Eko Sutaryo
VER/13/IV/2015/Biddokes, - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Visum Et Repertum Nomor: Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
VER/14/IV/2015/Biddokes, Sugianto kerumah Korban Sukarman
Visum Et Repertum Nomor: menggunakan bus;
VER/15/IV/2015/Biddokes - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tertanggal 6 April 2015 yang tamu rumah Korban Sukarman;
pada pokoknya menerangkan - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
ketiga korban mati lemas karena minyak misik dan setelah saksi datang
keracunan. Hal ini diperkuat membeli minyak misik ritual dimulai;
dengan hasil pemeriksaan barang - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
bukti berupa 1 (satu) buah gelas oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
kaca berisi cairan bening sisa dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
cairan BB-891/2015/KTF dan gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
organ lambung milik ketiga diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
korban dalam Berita Acara selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
Pemeriksaan Laboratoris mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Kriminalistik dari Pusat Sukarman. Setelah diminum Korban
Laboratorium Forensik Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
Bareskrim Polri Laboratorium pusing dan matanya gelap dan Korban
Forensik Cabang Semarang Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
Nomor LAB: 408/KTF/2015, itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
tanggal 13 April 2015 yang pada Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
pokoknya menerangkan 1 (satu) Suparni tengkurap diatas kasur;
buah gelas kaca berisi caoran - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
bening sisa cairan BB- tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
891/2015/KTF dan organ dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
lambung milik ketiga korban - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
positif mengandung sianida. gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
109

penuh dan satunya isinya setengah;


- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa dalam
keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes
110

tertanggal 6 April 2015 yang pada pokoknya


menerangkan ketiga korban mati lemas karena
keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan BB-
891/2015/KTF dan organ lambung milik
ketiga korban positif mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur

kesengajaan (dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut

KUHP tahun 1908 kesengajaan adalah “kemauan untuk

melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang

dilarang atau diperintahkan undang-undang”.75

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

memiliki niat untuk membunuh ketiga korbannya dan

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah

To membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

75
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
111

tersebut. Penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi, karena

fakta-fakta yang terungkap selama persidangan merujuk kepada

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To, bukanlah kepada

Terdakwa.

c. Direncanakan terlebih dahulu;

Tabel 17. Direncanakan Terlebih Dahulu

Dakwaan Fakta Persidangan


Pada 30 Januari 2015 sekitar pukul Saksi Desi Novitasari
08.00 WIB Saksi Muhammad Julpa - Bahwa saksi adalah anak kandung
dan Korban Sugianto datang ke rumah Korban Sukarman dan Korban Suparni;
Terdakwa untuk meminta tolong agar - Bahwa Korban Sugianto datang
Terdakwa menjualkan mobil Taruna kerumah saksi pada 5 April 2016 sekitar
warna silver Nopol; D-1273-HE pukul 11.00 WIB bersama 2 (dua) orang
miliknya dan Terdakwa teman bapaknya yang saksi tidak
menyanggupinya. Kemudia Saksi ketahui;
Muhammad Julpa menyerahkan mobil - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua
beserta kuncinya kepada Terdakwa saksi pada 5 April 2015 sekitar pukul
untuk dicarikan pembelinya; 12.30 WIB sebelum kejadian tersebut;
Pada 2 Pebruari 2015 sekitar pukul - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
21.00 WIB Terdakwa menghubungi ketahui karena setelah disuruh
dan menyampaikan kepada Saksi membelikan aqua di kios samping
Muhammad Julpa bahwa mobilnya rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
sudah laku dengan harga Rp bapak;
65.000.000, 00. Selanjutnya Saksi - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat
Muhammad Julpa dan Korban kedua orang tua saksi berada dalam satu
Sugianto menemui Terdakwa kamar, posisi mayat ibu saksi dalam
menyerahkan BPKB, STNK, dan keadaan tengkurap diatas tempat tidur
FAKTUR namun Terdakwa dan bapak saksi tergeletak dilantai
mengatakan bahwa uang hasil dalam keadaan tengkurap dan tubuhnya
penjualan belum dapat diberikan dan terlihat lebam;
mengatakan uang tersebut akan - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
ditransfer keesokan harinya oleh Sugianto badannya menggantung diatas
Terdakwa. Setelah beberapa hari temapt tidur dan tangannya memegang
Terdakwa tidak juga menyerahkan perut.
uang tersebut sehingga Saksi Saksi Irnawati
Muhammad Julpa memberikan kuasa - Saksi merupakan anak kandung dari
kepada Korban Sugianto untuk Korban sukarman dan Korban Suparni;
menagihkan uang tersebut kepada - Bahwa saksi mengetahui kejadian
Terdakwa. Singkat cerita Korban tersebut karean ditelpon oleh adik saksi
Sugianto datang kepada Terdakwa yaitu Saksi Desi Novitasari pada 6 April
untuk meminta uang tersebut namun 2015 dan mengatakan bahwa Korban
tidak diberikan oleh Terdakwa. Sugianto meninggal dirumah orang tua
Pada 25 Maret 2015 sekitar pukul saksi.
17.00 WIB Korban Sugianto dan Saksi Mbah Mun
Korban Sukarman datang ke rumah - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00
Saksi Mbah Mun untuk pijat dan WIB Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah
bertemu serta berkenalan dengan Saksi To, dan Korban Sugianto mengobrol
112

Eko Sutaryo yang menjanjikan kepada diruang tamu rumah saksi. Sekitar pukul
Korban Sugianto dan Korban 23.00 WIB Terdakwa datang dan Saksi
Sukarman dapat menggandakan uang Eko Sutaryo keluar untuk menemui
tunai menjadi 1 Miliar rupiah asalkan Terdakwa dan memanggil Saksi Mbah
para korban memiliki modal uang To untuk keluar juga. Saat itu Korban
tunai. Selanjutnya Korban Sugianto Sugianto tidak diperbolehkan Saksi Eko
menyerahkan uang sebesar Rp Sutaryo untuk keluar dari rumah saksi.
4.000.000, 00 dan Korban Sukarman Sekitar pukul 23.30 WIB Terdakwa dan
Rp 2.000.000, 00 kepada Saksi Eko Saksi Eko Sutaryo pulang, sedangkan
Sutaryo untuk digandakan. Korban Sugianto dan Saksi Mbah To
Pada 27 Maret 2015 Korban Sugianto masih dirumah saksi;
datang sendirian ke rumah Saksi Eko - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul
Sutaryo menggunakan mobil Toyota 22.00 WIB Terdakwa, Saksi Eko
Kijang No. Pol: K-8436-ZA warna Sutaryo, dan Saksi Mbah To datang dan
hijau metalik dan diajak oleh Saksi Eko kumpul di depan rumah saksi (di luar
Sutaryo untuk ke rumah Saksi Mbah halaman rumah saksi). Seingat saksi,
Mun. Setelah sampai Korban Sugianto Saksi Eko Sutaryo membawa aqua botol
disuruh menunggu di rumah Saksi kecil yang ada airnya dan Terdakwa
Mbah Mun dan Saksi Eko Sutaryo membawa botol kecil tapi saksi tidak
pergi menggunakan mobil korban. tahu apa isinya, kemudia botol tersebut
Singkat cerita mobil korban tersebut diserahkan Terdakwa kepada Saksi Eko
digadaikan kepada Saksi H.Karjono Sutaryo.
sebesar Rp 30.000.000, 00. Saksi Muhammad Julpa
Karena mobil kijangnya tidak kunjung - Bahwa saksi terakhir kali bertemu
dikembalikan oleh Saksi Eko Sutaryo Terdakwa pada 2 Pebruari 2015 sekitar
dan juga penggandaan uang yang pkul 21.00 WIB dalam rangka meminta
dijanjikan oleh Saksi Eko Sutaryo tidak tolong menjualkan mobil Taruna saksi
pernah terbukti maka Korban Sugianto dengan No.Pol: D-1273-HE;
dan Korban Sukarman selalu menagih. - Bahwa Terdakwa mengabari saksi
Korban Sugianto diminta oleh Saksi mobilnya sudah laku namun belum
Eko Sutaryo untuk tinggal sementara dapat memberikan uangna;
dirumah Saksi Mbah Mun ditemani - Bahwa setelah saksi menunggu selama 2
Saksi Mbah To yang dijanjikan uang hari namun uang tersebut belum juga
sebesar Rp 150.000.000, 00 oleh Saksi ditransfer oleh Terdakwa dan saksi
Eko Sutaryo setelah berhasil mendapat kabar dari Korban Sugianto
menggandakan uang. bahwa korban bersama anggota polisi
Pada tanggal 1 April 2015 Saksi Eko sudah menagih kepada Terdakwa namun
Sutaryo bersama Saksi Mbah To Terdakwa menjawab uang tersebut telah
datang kerumah Saksi Mbah Mun dan habis dan akan diganti oleh Terdakwa
menghubungi Terdakwa untuk datang setelah ia menjual tanah miliknya.
kerumah Saksi Mbah Mun. Sekitar Namun saksi tunggu-tunggu Terdakwa
Pukul 22.00 WIB Terdakwa datang tidak juga mentransfer uang tersebut dan
seorang diri yang disambut dengan HP Terdakwa tidak dapat dihubungi
cerita dari Saksi Eko Sutaryo mengenai sehingga saksi memberi kuasa kepada
permasalahannya dengan Korban Korban Suginato untuk menagihkan
Sugiyanto dan Korban Sukarman. kepada Terdakwa.
Saksi Eko Sutaryo juga meminta Saksi Bambang Santoso
bantuan Terdakwa agar ia tidak - Bahwa pada 27 Maret 2015 sekitar
dikejar-kejar lagi oleh Korban pukul 14.00 Saksi Eko Sutaryo datang
Sugiyanto dan Korban Sukarman yang kerumag saksi dengan tujuan
disanggupi oleh Terdakwa. Saksi Eko mencarikan hutangan sebesar Rp
Sutaryo merencanakan korbannya 25.000.000, 00 dengan jaminan KBM
untuk dibunuh dengan menggunakan Kijang Kapsul warna hijau tua yang
racun. saksi ketahui adalah milik Saksi Eko
Pada tanggal 3 April 2015 Saksi Eko Sutaryo;
113

Sutaryo dan Saksi Mbah To datang ke - Bahwa karena saksi tidak memiliki uang
rumah Terdakwa untuk mengambil maka saksi mengantarkan Saksi Eko
racun tersebut. Sekitar Pukul 15.00 Sutrayo kepada Saksi Bambang
WIB Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Hermanto.
Mbah To tiba di rumah Terdakwa, Saksi Bambang Hermanto
Saksi Eko Sutaryo masuk bersama - Bahwa Saksi Bambang Santoso adalah
Terdakwa ke dalam kamar sedangkan teman saksi;
Saksi Mbah To diam di ruang tamu. - Bahwa Saksi Bambang Santoso datang
Terdakwa memberikan 2 (dua) botol dengan Saksi Eko Sutaryo mengatakan
minuman aqua ukuran tanggung bahwa Saksi Eko Sutaryo lagi butuh
(600ml), botol yang satu berisi penuh uang, karena saksi tidak memiliki uang
air putih murni warna bening, yang maka saksi mengatakan kepada Saksi
satu berisi 2/3 air putih bening sudah Bambang Santoso untuk meminjam
dicampur Terdakwa dengan Sianida. kepada Saksi H. Karjono;
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo kembali - Bahwa saksi bersama Saksi Bambang
ke ruang tamu duduk bersama Saksi Sutaryo dan Saksi Eko Sutaryo pergi
Mbah To. Saat akan berpamitan pulang kerumah Saksi H. Karjono;
Terdakwa keluar dari kamar dan - Bahwa Saksi H. Karjono memberikan
memberikan 1 (satu) botol kaca hutangan sebesar Rp 30.000.000, 00.
bertutup berukuran kurang lebih 6cm Saksi H. Karjono
berbentuk bulat berisi cairan sianida - Bahwa benar saksi telah memberikan
kepada Saksi Eko Sutaryo. hutangan kepada Saksi Eko Sutaryo
Singkat cerita pada tanggal 3 April sebesar Rp 30.000.000, 00 dengan
2015 pada malam hari, Terdakwa, jamina mobil Kijang Kapsul warna hijau
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To tua dengan No.Pol: K-8463-ZA.
berkumpul dihalaman rumah Saksi Barang bukti:
Mbah Mun. Terdakwa mencampurkan - 1 (satu) botol minuman merk total
kembali racun sianida dalam botol kaca 600ml, berisi carian warna bening;
yang pernah diberikan kepada Saksi - 1 (satu) botol minuman merk aqu
Eko Sutaryo kedalam botol aqua yang 1500ml, berisi carian warna bening;
berisi 2/3 air putih bening sudah - 1 (satu) botol minuman merk aqua
dicampur racun dan di kocok oleh 1500ml, berisi cairan warna bening;
Saksi Eko Sutaryo dengan tujuan agar - 1 (satu) botol kaca warna coklat ,
cepat bereaksi. Keesokan harinya Saksi dengan tutup warna putih berisi cairan;
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To - 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup
datang ke rumah Terdakwa untuk warna putih terdapat tulisan “Parfum
mengambil uang transport untuk Kastury” berisi cairan warna kunig;
digunakan ke rumah Korban - 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari
Sukarman. kaca waran bening tutup warna kuning
Pada 5 April 2015 Saksi Eko Sutaryo emas, berisi minyak untuk bersihkan
dan Saksi Mbah To meminumkan keris berukuran panjang 7cm
racun tersebut kepada ketiga - 1 (satu) unit KBM Kijang Kapsul warna
korbannya. hijau metalik Nopol: K-8463-ZA.
Majelis Hakim berpendapat Terdakwa
memiliki masalah dengan Korban
Sugianto sehingga Terdakwa sepakat
dengan Saksi Eko Sutaryo untuk
mengahabisi nyawa para korbannya.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut,

pertimbangan hukum hakim yang menyatakan bahwa


114

Terdakwa menyetujui niat saksi Eko Sutaryo untuk membunuh

korbannya karena memiliki masalah dengan Korban Sugianto

tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan keterangan para saksi,

Terdakwa berurusan dengan Saksi Muhammad Julpa mengenai

pembayaran hasil penjualan mobil Taruna warna silver dan

Korban Sugianto hanya diberi kuasa untuk menagihkan saja.

Apabila Terdakwa membunuh Korban Sugianto maka tidak

ada manfaatnya bagi Terdakwa karena Saksi Muhammad Julpa

sebagai pemilik mobil masih hidup dan Terdakwa tetap harus

membayarkannya kepada Saksi Muhammad Julpa sebagai

pemilik mobil Taruna tersebut.

Yang dimaksud dalam unsur direncanakan terlebih dahulu

adalah ada jeda waktu antara timbulnya niat pelaku untuk

melakukan tindak pidana dengan dilakukannya tindak pidana

tersebut. Jeda waktu itu sebenarnya dapat digunakan pelaku

untuk membatalkan niatnya tetapi tidak digunakannya.

Melihat fakta-fakta hukum yang ada, maka terdapat jeda

waktu yang sebenarnya dapat digunakan Saksi Eko Sutaryo dan

Saksi Mbah To untuk membatalkan niatnya membunuh ketiga

korbannya namun tidak digunakan. Maka dari itu penulis

berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo dan

Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa hanya membantu

Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To membunuh ketiga


115

korbannya dengan memberikan racun tersebut dan uang

transport, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi.

d. Merampas nyawa orang lain;

Tabel 18. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Eko Saksi Desi Novitasari:
Sutaryo dan Saksi Mbah To bersama - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
Korban Sugianto mendatangi rumah Sukarman dan Korban Suparni.
Korban Sukarman dan isterinya - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah
Korban Suparni dengan dalih akan saksi pada 5 April 2016 sekitar pukul
melakukan ritual penggandaan uang. 11.00 WIB bersama 2 (dua) orang teman
Singkat cerita Saksi Eko Sutaryo bapaknya yang saksi tidak ketahui;
memberikan gelas yang diisi air putih - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua
murni warna bening kepada para saksi pada 5 April 2015 sekitar pukul
korbannya serta Saksi Mbah To dan 12.30 WIB sebelum kejadian tersebut;
juga dirinya sendiri yang diminum - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
secara bersama-sama sebagai awal dari ketahui karena setelah disuruh
ritual penggandaan uang. Setelah membelikan aqua di kios samping rumah
mereka meminum air putih murni saksi, saksi disuruh pergi oleh bapak;
warna bening tersebut maka tidak - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat
terjadi apa-apa dan Saksi Eko Sutaryo kedua orang tua saksi berada dalam satu
memberitahu bahwa akan dilakukan kamar, posisi mayat ibu saksi dalam
ritual kedua di dalam kamar. Saksi Eko keadaan tengkurap diatas tempat tidur dan
Sutaryo berdiri di depan kamar Korban bapak saksi tergeletak dilantai dalam
Sukarman dan memanggil Korban keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
Sukarman dan Korban Suparni untuk lebam;
masuk ke dalam kamar. Sebelum - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
masuk ke dalam kamar, Korban Sugianto badannya menggantung diatas
Sukarman dan Korban Suparni temapt tidur dan tangannya memegang
diberikan gelas oleh Saksi Eko Sutaryo perut;
yang sebelumnya Saksi Mbah To - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
tuangkan air putih yang sudah meninggal karena diracun setelah mayat
dicampur dengan sianida. Setelah keduanya di otopsi;
meminum air putih yang telah - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
dicampur sianida tersebut, Korban Saksi Supami
Sukarman dan Korban Suparni jatuh di - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi
tempat tempat tidur. Setelah itu Saksi Novitasari;
Eko Sutayo berdiri di depan kamar - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
sebelah kamar Korban Sukarman dan ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
Korban Suparni dan memanggil Novitasari pada 6 April 2015 yang
Korban Sugianto untuk masuk ke memberitahu dirumahnya ada Korban
kamar tersebut. Sebelum masuk ke Sugianto yang telah meninggal dunia,
dalam kamar, Saksi Eko Sutaryo seketika itu juga saksi menuju rumah
memberikan gelas yang sebelumnya Saksi Desi Novitasari dan saat itu saksi
telah dituangkan oleh Saksi Mbah To melihat Korban Sugianto terlentang di
dengan air putih yang sudah dicampur atas dipan dengan kaki dilantai dan tangan
dengan sianida. Setelah meminum air kanan memegang perut, kemudian saksi
putih yang sudah dicampur dengan memegang pergelangan tangan Korban
sianida tersebut Korban Sugianto Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
muntah-muntah. Saksi Eko Sutaryo dan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
116

Saksi Mbah To tidak menolong ketiga tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
korban tersebut dan meninggalkan para ditemukan dikamar sebelah Korban
korban. Sukarman dan Korban Suparni dalam
Pada tanggal 6 April 2015 anak dari keadaan meninggal dunia;
Korban Sukarman menemukan Korban - Bahwa sebelum kejadian Korban
Sugianto sudah dalam keadaan tidak Sukarman dan Korban Suparni tidak
bernyawa dan berdasarkan hasil olah pernah menceritakan kepada saksi kalau
TKP dari pihak kepolisian menemukan mereka mempunyai permasalahan dengan
Korban Sukarman dan Korban Suparni Terdakwa.
di kamar bersebelahan juga meninggal Saksi Irnawati
dunia. Berdasarkan Visum Et Repertum - Saksi merupakan anak kandung dari
Nomor: VER/13/IV/2015/Biddokes, Korban sukarman dan Korban Suparni;
Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
VER/14/IV/2015/Biddokes, Visum Et karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
Repertum Nomor: Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal mengatakan bahwa Korban Sugianto
6 April 2015 yang pada pokoknya meninggal dirumah orang tua saksi;
menerangkan ketiga korban mati lemas - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP
karena keracunan. dan sudah banyak anggota polisi dan
Hal ini diperkuat dengan hasil tetangga;
pemeriksaan barang bukti berupa 1 - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
(satu) buah gelas kaca berisi cairan saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
bening sisa cairan BB-891/2015/KTF mendapati rumah dalam keadaan kosong;
dan organ lambung milik ketiga - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
korban dalam Berita Acara matinya orang tua dan Korban Sugianto,
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik namun berdasarkan keterangan polisi
dari Pusat Laboratorium Forensik meninggalnya para korban karena diracun.
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Saksi Eko Sutaryo
Cabang Semarang Nomor LAB: - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 oleh Saksi Mbah Mun mengantarkan
yang pada pokoknya menerangkan 1 Korban Sugianto kerumah Korban
(satu) buah gelas kaca berisi caoran Sukarman menggunakan bus;
bening sisa cairan BB-891/2015/KTF - Bahwa ritual yang pertama diadakan di
dan organ lambung milik ketiga korban ruang tamu rumah Korban Sukarman;
positif mengandung sianida. - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
mengambil gelas tersebut diisi air oleh
Mbah Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga
kantil dan selanjutnya saksi disuruh Mbah
Mun untuk mengantarkan gelas tersebut
kepada Korban Sukarman. Setelah
diminum Korban Sukarman mengatakan
kepada saksi bahwa pusing dan matanya
gelap dan Korban Sukarman minta tolong
kepada saksi. Setelah itu Korban
Sukarman jatuh dan saksi melihat Korban
Sugianto muntah-muntah dan Korban
Suparni tengkurap diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut
saksi tidak menolong ketiga korban dan
saksi pulang dengan tujuan mencari Saksi
117

Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di
dalam gelas kepada para korban pada saat
itu ada 2 (dua) botol aqua besar yang
satunya isinya penuh dan satunya isinya
setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam
gelas adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan
terhadap Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To yang dilakukan secara terpisah
dan pada intinya memberikan keterangan
bahwa yang mendapatkan minuman
tersebut dari Terdakwa, yang
meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah
Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun
cyanida ketika diminum oleh manusia
yaitu langsung bereaksi seketika
mengakibatkan saluran pencernaan
terbakar, pembuluh darah akan melebar
sehingga dapat mengganggu alirah darah
ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak
merah kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban
adalah akibat meminum racun sianida
sebagaimana telah saksi uraikan dalam
hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor:
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas
karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
118

408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015


yang pada pokoknya menerangkan 1
(satu) buah gelas kaca berisi caoran
bening sisa cairan BB-891/2015/KTF dan
organ lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua
1500ml, berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup
warna putih terdapat tulisan “Parfum
Kastury” berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas,
berisi minyak untuk bersihkan keris
berukuran panjang 7cm.

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang

mensyaratkan harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang

dilakukan oleh pelaku barulah dapat dikatakan tindak pidana

tersebut telah terjadi sepenuhnya. Matinya korban haruslah

merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil

bahwa ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang

diberikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka

dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa

hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh Terdakwa.


119

e. Sebagai orang yang memberi kesempatan, daya upaya, atau keterangan

untuk melakukan kejahatan itu.

Tabel 19. Sebagai Pembantuan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di Saksi Mbah Mun
rumah Saksi Mbah Mun - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00 WIB
Terdakwa hanya menyanggupi Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To, dan
membantu untuk Saksi Eko Korban Sugianto mengobrol diruang tamu
Sutaryo yang dikejar-kejar oleh rumah saksi. Sekitar pukul 23.00 WIB
Korban Sugianto dan Korban Terdakwa datang dan Saksi Eko Sutaryo
Sukarman. Yang merencanakan keluar untuk menemui Terdakwa dan
untuk membunuh para korban memanggil Saksi Mbah To untuk keluar juga.
adalah Saksi Eko Sutaryo. Saat itu Korban Sugianto tidak diperbolehkan
Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutaryo untuk keluar dari rumah
dengan memberikan racun pada saksi. Sekitar pukul 23.30 WIB Terdakwa dan
tanggal 3 April 2015 dan Saksi Eko Sutaryo pulang, sedangkan Korban
memberikan uang transport Sugianto dan Saksi Mbah To masih dirumah
kepada Saksi Eko Sutaryo dan saksi;
Mbah To untuk membunuh ketiga - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul 22.00
korban. WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo, dan Saksi
Pada tanggal 5 April 2015 yang Mbah To datang dan kumpul di depan rumah
pergi ke rumah Saksi Sukarman saksi (di luar halaman rumah saksi). Seingat
dan memberikan racun kepada saksi, Saksi Eko Sutaryo membawa aqua
para korban adalah Saksi Eko botol kecil yang ada airnya dan Terdakwa
Sutaryo dan Saksi Mbah To. membawa botol kecil tapi saksi tidak tahu apa
isinya, kemudia botol tersebut diserahkan
Terdakwa kepada Saksi Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
mengambil gelas tersebut diisi air oleh Mbah
Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Sukarman. Setelah diminum Korban
Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
pusing dan matanya gelap dan Korban
Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
Suparni tengkurap diatas kasur;
120

- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi


tidak menolong ketiga korban dan saksi
pulang dengan tujuan mencari Saksi Mbah
Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury”
berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau

yang biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut

sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan

suatu tindak pidana”.76 Penyertaan yang di maksud dalam

76
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
121

kasus ini adalah “membantu melakukan tindak pidana” yang

diatur dalam Pasal 56 KUHP.

Berdasarkan rumusan Pasal 56 KUHP membantu

melakukan (medeplichtig) haruslah dilakukan sebelum atau

pada waktu tindak pidana tersebut dilakukan. Menurut R.

Soesilo bentuk bantuan ini dapat bersifat moril maupun

materiil, namun sifatnya harus hanya “membantu” saja.77

R.Soesilo memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa orang

yang membantu tersebut haruslah sengaja memberi bantuan,

jika tidak sengaja maka orang tersebut tidak dapat dihukum.

Berdasarkan uraian fakta hukum yang terungkap

dipersidangan bahwa peran Terdakwa hanyalah membantu

dalam hal persiapan. Terdakwa pada tanggal 1 April 2015

sudah timbul niatan sengaja untuk membantu Saksi Eko

Sutaryo dan Saksi Mbah To membunuh korbannya. Niat untuk

membunuh tersebut berasal dari Saksi Eko Sutarayo dan

Terdakwa hanya membantu mempersiapkan alatnya saja yaitu

racun.

Bentuk dari bantuan tersebut adalah pada tanggal 3 April

2015 Tedakwa memberikan racun kepada Saksi Eko Sutaryo

dan Mbah To untuk membunuh ketiga korban dan keesokan

harinya memberikan uang transport kepada Saksi Eko Sutaryo

77
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 76
122

dan Mbah To. Maka penulis berpendapat Terdakwa hanyalah

sebatas membantu dalam hal persiapannya saja. Bantuan

tersebut Terdakwa berikan sebelum terjadinya tindak pidana

yang dilakukan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Maka dari itu penulis berpendapat bahwa pasal yang

dikenakan kepada Terdakwa sudahlah tepat yaitu Pasal 56 ke-2

KUHP. Pengenaan pasal ini penulis dasarkan pada pendapat

dari S.R Sianturi bahwa pembantuan (medeplichtig) yang

dilakukan bersamaan dengan terjadinya kejahatan maka dikenai

Pasal 56 ke-1 KUHP dan pembantuan (medeplichtig) yang

dilakukan mendahului kejahatan atau dalam hal ini sebelum

terjadinya kejahatan maka dikenai Pasal 56 ke-2 KUHP.

5. Dakwaan Kedua Subsidair (Pasal 339 jo Pasal 56 ke-2 KUHP)

Di dalam surat dakwaan haruslah terpenuhi syarat materil dan

syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.

Dalam dakwaan ini syarat materil dan syarat formil surat dakwaan

sudah terpenuhi sebagai berikut:

a. Syarat formil

Mardikun, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971, berjenis kelamin

laki-laki, berkebangsaan Indonesia, bertempat tinggal di Dukuh

Kedungjeruk Desa Belor RT.03 RW.06, beragama Islam dan

pekerjaan swasta.

b. Syarat materiil
123

- Tindak pidana: Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP;

- Locus: Rumah Korban Sukarman Dukuh Pangonan

Rt.01 Rw.I Desa Penanggungan Kec. Gabus Kab.Pati

- Tempus: 5 April 2015 sekitar pukul 08.00 – 13.00 WIB

Untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa

Terdakwa melakukan tindak pidana turut serta melakukan

pembunuhan berencana maka sebagaimana diatur dalam Pasal 339 jo

Pasal 56 ke-2 KUHP maka unsur-unsur dari pasal tersebut harus

terpenuhi secara kumulatif. Adapun unsur-unsur Pasal 339 jo Pasal 56

ke-2 KUHP adalah:

a. Barang siapa;

b. Dengan sengaja;

c. Merampas nyawa orang lain;

d. Diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang dapat

dihukum dan yang dilakukan dengan maksud untuk

menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau jika

tertangkap tangan akan melindungi dirinya atau kawan-

kawannya daripada hukuman atau akan mempertahankan

barang yang didapatnya dengan melawan hak;

e. Sebagai orang yang memberi kesempatan, daya upaya, atau

keterangan untuk melakukan kejahatan itu.


124

Untuk membuktikan unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak

maka marilah kita kaji berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat bukti

yang terbuka selama proses persidangan.

a. Barang siapa;

Tabel 20. Barang Siapa

Dakwaan JPU Fakta Persidangan

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan keterangan

Sukarman saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa identitas Terdakwa

adalah Mardikun al. Pak

Jokobin Sukarman.

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum

yang mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu

bertanggung jawab apabila subyek hukum tersebut sudah

cukup umur menurut undang-undang, tidak sedang berada

dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah

Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun,

sehat secara jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan

keterangan Terdakwa dan saksi-saksi sehingga unsur barang

siapa ini telah terpenuhi.


125

b. Dengan sengaja;

Tabel 21. Dengan Snegaja

Dakwaan JPU Fakta Persidangan


Pada 6 April 2015 para korban Saksi Desi Novitasari:
ditemukan sudah meninggal - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
dunia yaitu Sdr. Sugianto, Sdr. Sukarman dan Korban Suparni.
Sukarman, dan Sdri. Suparni. - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Pada 3 April 2016 Saksi Eko pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
To menggunakan sepeda motor saksi tidak ketahui;
Yamaha Vega datang kerumah - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Terdakwa untuk mengambil pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
racun. sebelum kejadian tersebut;
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
Eko Sutaryo dan Mbah To tiba di ketahui karena setelah disuruh membelikan
rumah Terdakwa, Sdr. Eko aqua di kios samping rumah saksi, saksi
Sutaryo masuk bersama disuruh pergi oleh bapak;
Terdakwa ke dalam kamar - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
sedangkan Mbah To diam di orang tua saksi berada dalam satu kamar,
ruang tamu. Terdakwa posisi mayat ibu saksi dalam keadaan
memberikan 2 (dua) botol tengkurap diatas tempat tidur dan bapak saksi
minuman aqua ukuran tanggung tergeletak dilantai dalam keadaan tengkurap
(600ml), botol yang satu berisi dan tubuhnya terlihat lebam;
penuh air putih murni warna - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
bening, yang satu berisi 2/3 air Sugianto badannya menggantung diatas temapt
putih bening sudah dicampur tidur dan tangannya memegang perut;
Terdakwa dengan Sianida. - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo meninggal karena diracun setelah mayat
kembali ke ruang tamu duduk keduanya di otopsi;
bersama Saksi Mbah To. Saat - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
akan berpamitan pulang, Saksi Supami
Terdakwa keluar dari kamar dan - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
memberikan 1 (satu) botol kaca - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
bertutup berukuran kurang lebih ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
6cm berbentuk bulat berisi cairan Novitasari pada 6 April 2015 yang
sianida kepada Saksi Eko memberitahu dirumahnya ada Korban
Sutaryo. Sugianto yang telah meninggal dunia, seketika
Pada tanggal 5 April 2015 Saksi itu juga saksi menuju rumah Saksi Desi
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To Novitasari dan saat itu saksi melihat Korban
bersama Korban Sugianto Sugianto terlentang di atas dipan dengan kaki
mendatangi rumah Korban dilantai dan tangan kanan memegang perut,
Sukarman dan isterinya Korban kemudian saksi memegang pergelangan tangan
Suparni dengan dalih akan Korban Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
melakukan ritual penggandaan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
uang. Singkat cerita Saksi Eko tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
Sutaryo memberikan gelas yang ditemukan dikamar sebelah Korban Sukarman
diisi air putih murni warna dan Korban Suparni dalam keadaan meninggal
bening kepada para korbannya dunia;
serta Saksi Mbah To dan juga - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman
dirinya sendiri yang diminum dan Korban Suparni tidak pernah
secara bersama-sama sebagai menceritakan kepada saksi kalau mereka
awal dari ritual penggandaan mempunyai permasalahan dengan Terdakwa.
uang. Setelah mereka meminum Saksi Miftahul Huda
126

air putih murni warna bening - Saksi adalah menantu dari Korban Sukarman
tersebut maka tidak terjadi apa- dan Korban Suparni;
apa dan Saksi Eko Sutaryo - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
memberitahu bahwa akan kedau korban;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama istri
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri singgah kerumah Korban Sukarman sekitar
di depan kamar Korban pukul 14.00 WIB. Selanjutnya istri saksi
Sukarman dan memanggil menelepon Korban Sukarman tetapi tidak
Korban Sukarman dan Korban diangkat dan saat itu rumah Korban Sukarman
Suparni untuk masuk ke dalam dalam keadaan sepi atau tertutup;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa saksi bersama istri saat berada dirumah
kamar, Korban Sukarman dan tidak sempat membuka pintu kamar dan saksi
Korban Suparni diberikan gelas tidak mencurigai apapun;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Bahwa yang pertama mengetahui kejadian
sebelumnya Saksi Mbah To Korban Sugianto meninggal adalah Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari sedangkan mertua saksi yang
dicampur dengan sianida. menemukan adalah anggota polisi;
Setelah meminum air putih yang - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para korban
telah dicampur sianida tersebut, sebelumnya memiliki masalah dengan orang
Korban Sukarman dan Korban lain;
Suparni jatuh di tempat tempat - Bahwa saksi tidak tahi penyebab matinya para
tidur. Setelah itu Saksi Eko korban, namun berdasarkan keterangan polisi
Sutayo berdiri di depan kamar dan hasil pemeriksaan bahwa meninggalnya
sebelah kamar Korban Sukarman para korban adalah karena diracun.
dan Korban Suparni dan Saksi Irnawati
memanggil Korban Sugianto - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
untuk masuk ke kamar tersebut. sukarman dan Korban Suparni;
Sebelum masuk ke dalam kamar, - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
Saksi Eko Sutaryo memberikan karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
gelas yang sebelumnya telah Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
dituangkan oleh Saksi Mbah To mengatakan bahwa Korban Sugianto
dengan air putih yang sudah meninggal dirumah orang tua saksi;
dicampur dengan sianida. - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
Setelah meminum air putih yang sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
sudah dicampur dengan sianida - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
tersebut Korban Sugianto saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
muntah-muntah. Saksi Eko mendapati rumah dalam keadaan kosong;
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menolong ketiga korban tersebut matinya orang tua dan Korban Sugianto,
dan meninggalkan para korban. namun berdasarkan keterangan polisi
Berdasarkan Visum Et Repertum meninggalnya para korban karena diracun.
Nomor: Saksi Eko Sutaryo
VER/13/IV/2015/Biddokes, - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Visum Et Repertum Nomor: Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
VER/14/IV/2015/Biddokes, Sugianto kerumah Korban Sukarman
Visum Et Repertum Nomor: menggunakan bus;
VER/15/IV/2015/Biddokes - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tertanggal 6 April 2015 yang tamu rumah Korban Sukarman;
pada pokoknya menerangkan - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
ketiga korban mati lemas karena minyak misik dan setelah saksi datang
keracunan. Hal ini diperkuat membeli minyak misik ritual dimulai;
dengan hasil pemeriksaan barang - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
bukti berupa 1 (satu) buah gelas oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
kaca berisi cairan bening sisa dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
cairan BB-891/2015/KTF dan gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
127

organ lambung milik ketiga diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
korban dalam Berita Acara selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
Pemeriksaan Laboratoris mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Kriminalistik dari Pusat Sukarman. Setelah diminum Korban
Laboratorium Forensik Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
Bareskrim Polri Laboratorium pusing dan matanya gelap dan Korban
Forensik Cabang Semarang Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
Nomor LAB: 408/KTF/2015, itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
tanggal 13 April 2015 yang pada Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
pokoknya menerangkan 1 (satu) Suparni tengkurap diatas kasur;
buah gelas kaca berisi caoran - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
bening sisa cairan BB- tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
891/2015/KTF dan organ dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
lambung milik ketiga korban - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
positif mengandung sianida. gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa dalam
keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
128

pencernaan terbakar, pembuluh darah akan


melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes
tertanggal 6 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas karena
keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan BB-
891/2015/KTF dan organ lambung milik
ketiga korban positif mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur

kesengajaan (dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut

KUHP tahun 1908 kesengajaan adalah “kemauan untuk


129

melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang

dilarang atau diperintahkan undang-undang”.78

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

memiliki niat untuk membunuh ketiga korbannya dan

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah

To membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut. Penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi, karena

fakta-fakta yang terungkap selama persidangan merujuk kepada

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To, bukanlah kepada

Terdakwa.

c. Merampas nyawa orang lain;

Tabel 22. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Saksi Desi Novitasari:
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
bersama Korban Sugianto Sukarman dan Korban Suparni.
mendatangi rumah Korban - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Sukarman dan isterinya Korban pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Suparni dengan dalih akan bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
melakukan ritual penggandaan saksi tidak ketahui;
uang. Singkat cerita Saksi Eko - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Sutaryo memberikan gelas yang pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
diisi air putih murni warna sebelum kejadian tersebut;
bening kepada para korbannya - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak ketahui
serta Saksi Mbah To dan juga karena setelah disuruh membelikan aqua di kios
dirinya sendiri yang diminum samping rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
secara bersama-sama sebagai bapak;
awal dari ritual penggandaan - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
uang. Setelah mereka meminum orang tua saksi berada dalam satu kamar, posisi
air putih murni warna bening mayat ibu saksi dalam keadaan tengkurap diatas
tersebut maka tidak terjadi apa- tempat tidur dan bapak saksi tergeletak dilantai
apa dan Saksi Eko Sutaryo dalam keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
memberitahu bahwa akan lebam;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban

78
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
130

kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri Sugianto badannya menggantung diatas temapt
di depan kamar Korban tidur dan tangannya memegang perut;
Sukarman dan memanggil - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Korban Sukarman dan Korban meninggal karena diracun setelah mayat
Suparni untuk masuk ke dalam keduanya di otopsi;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
kamar, Korban Sukarman dan Saksi Supami
Korban Suparni diberikan gelas - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
sebelumnya Saksi Mbah To ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari pada 6 April 2015 yang memberitahu
dicampur dengan sianida. dirumahnya ada Korban Sugianto yang telah
Setelah meminum air putih yang meninggal dunia, seketika itu juga saksi menuju
telah dicampur sianida tersebut, rumah Saksi Desi Novitasari dan saat itu saksi
Korban Sukarman dan Korban melihat Korban Sugianto terlentang di atas dipan
Suparni jatuh di tempat tempat dengan kaki dilantai dan tangan kanan
tidur. Setelah itu Saksi Eko memegang perut, kemudian saksi memegang
Sutayo berdiri di depan kamar pergelangan tangan Korban Sugianto dan tidak
sebelah kamar Korban Sukarman ada denyut nadi;
dan Korban Suparni dan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan tetangga
memanggil Korban Sugianto datang sekitar pukul 14.30 WIB ditemukan
untuk masuk ke kamar tersebut. dikamar sebelah Korban Sukarman dan Korban
Sebelum masuk ke dalam kamar, Suparni dalam keadaan meninggal dunia;
Saksi Eko Sutaryo memberikan - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman dan
gelas yang sebelumnya telah Korban Suparni tidak pernah menceritakan
dituangkan oleh Saksi Mbah To kepada saksi kalau mereka mempunyai
dengan air putih yang sudah permasalahan dengan Terdakwa.
dicampur dengan sianida. Saksi Irnawati
Setelah meminum air putih yang - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
sudah dicampur dengan sianida sukarman dan Korban Suparni;
tersebut Korban Sugianto - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
muntah-muntah. Saksi Eko karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi Desi
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak Novitasari pada 6 April 2015 dan mengatakan
menolong ketiga korban tersebut bahwa Korban Sugianto meninggal dirumah
dan meninggalkan para korban. orang tua saksi;
Pada tanggal 6 April 2015 anak - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
dari Korban Sukarman sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
menemukan Korban Sugianto - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami saksi
sudah dalam keadaan tidak mampir kerumah orang tua saksi dan mendapati
bernyawa dan berdasarkan hasil rumah dalam keadaan kosong;
olah TKP dari pihak kepolisian - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menemukan Korban Sukarman matinya orang tua dan Korban Sugianto, namun
dan Korban Suparni di kamar berdasarkan keterangan polisi meninggalnya
bersebelahan juga meninggal para korban karena diracun.
dunia. Berdasarkan Visum Et Saksi Eko Sutaryo
Repertum Nomor: - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
VER/13/IV/2015/Biddokes, Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Visum Et Repertum Nomor: Sugianto kerumah Korban Sukarman
VER/14/IV/2015/Biddokes, menggunakan bus;
Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
VER/15/IV/2015/Biddokes tamu rumah Korban Sukarman;
tertanggal 6 April 2015 yang - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli minyak
pada pokoknya menerangkan misik dan setelah saksi datang membeli minyak
ketiga korban mati lemas karena misik ritual dimulai;
keracunan. - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
131

Hal ini diperkuat dengan hasil oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di dapur
pemeriksaan barang bukti berupa dan setelah Korban Suparni mengambil gelas
1 (satu) buah gelas kaca berisi tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan diberi 2
cairan bening sisa cairan BB- (dua) buah bunga kantil dan selanjutnya saksi
891/2015/KTF dan organ disuruh Mbah Mun untuk mengantarkan gelas
lambung milik ketiga korban tersebut kepada Korban Sukarman. Setelah
dalam Berita Acara Pemeriksaan diminum Korban Sukarman mengatakan kepada
Laboratoris Kriminalistik dari saksi bahwa pusing dan matanya gelap dan
Pusat Laboratorium Forensik Korban Sukarman minta tolong kepada saksi.
Bareskrim Polri Laboratorium Setelah itu Korban Sukarman jatuh dan saksi
Forensik Cabang Semarang melihat Korban Sugianto muntah-muntah dan
Nomor LAB: 408/KTF/2015, Korban Suparni tengkurap diatas kasur;
tanggal 13 April 2015 yang pada - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
pokoknya menerangkan 1 (satu) tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
buah gelas kaca berisi caoran dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
bening sisa cairan BB- - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
891/2015/KTF dan organ gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
lambung milik ketiga korban (dua) botol aqua besar yang satunya isinya
positif mengandung sianida. penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et Repertum
Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
132

April 2015 yang pada pokoknya menerangkan


ketiga korban mati lemas karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang
Semarang Nomor LAB: 408/KTF/2015, tanggal
13 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan 1 (satu) buah gelas kaca berisi
caoran bening sisa cairan BB-891/2015/KTF
dan organ lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca waran
bening tutup warna kuning emas, berisi minyak
untuk bersihkan keris berukuran panjang 7cm.

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang

mensyaratkan harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang

dilakukan oleh pelaku barulah dapat dikatakan tindak pidana

tersebut telah terjadi sepenuhnya. Matinya korban haruslah

merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil

bahwa ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang

diberikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka

dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa

hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To


133

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh Terdakwa.

d. Diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang dapat dihukum dan

yang dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan atau memudahkan

perbuatan itu atau jika tertangkap tangan akan melindungi dirinya atau

kawan-kawannya daripada hukuman atau akan mempertahankan barang

yang didapatnya dengan melawan hak;

Tabel 23. Dengan Pemberatan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Perbuatan pidana yang dilakukan Saksi Desi Novitasari
oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi - Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah HP
Mbah To diikuti dengan perbuatan Nokia Type 512 warna hitan dan 1 (satu)
pidana mengambil kendaraan buah HP Samsung Type CE0168 warna hitam
bermotor Korban Sukarman oleh adalah benar milik orang tua saksi;
Saksi Eko Sutaryo yang digunakan - Bahwa setahu saksi barang-barang orang tua
sebagai alat untuk melarikan diri saksi yang hilang adalah HP Nokia warna
setelah membunuh para korbannya. hitam, sepeda motor Yamaha Vixion warna
Pada tanggal 5 April 2015 setelah merah dan helm warna kuning yang
ketiga korban meniggal dunia, bertuliskan ADIRA.
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah Saksi Miftahul Huda
To meninggalkan rumah Korban - Saksi adalah menantu dari Korban Sukarman
Sukarman. Saksi Eko Sutaryo dan Korban Suparni;
mengambil sepeda motor Yamaha - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
Vixion warna merah maroon, kedau korban;
sebuah helm warna kuning, satu - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama istri
lembar STNK dan HP samsung mengendarai mobil dalam perjalanan dari
yang semuanya adalah milik Yogya menuju rumah mertua saksi tepatnya
Korban Sukarman. Sepeda motor di depan SDN Koripan Driyo Kecamatan
tersebut Saksi Eko Sutaryo gunakan Gabus pada pukul 13.30 WIB, saksi sempat
untuk pergi dari rumah Korban melihat seseorang yang mengendarai sepeda
Sukarman. Sedangkan Saksi Mbah motor Yamaha Vixion warna merah dengan
To meninggalkan rumah Korban memakai helm warna kuning tua yang
Sukarman dengan menggunakan bertuliskan Adiran Finance;
motornya sendiri dan mengambil - Bahwa orang yang mengendarai motor
sebuah HP Nokia warna merah hati tersebut adalah orang yang tidak saksi kenal
milik Korban Sugianto. dan orang tersebut memiliki ciri-ciri memakai
baju panjang batik warna agak kehijau-
hijauan;
- Bahwa benar barang bukti baju tersebut
adalah yang dipakai orang pada saat
berpapasan dengan saksi dan istri saksi;
- Bahwa pada saat itu orang tersebut tidak
memakai jaket.
Saksi Irnawati
134

- Saksi merupakan anak kandung dari Korban


sukarman dan Korban Suparni;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
mengatakan bahwa Korban Sugianto
meninggal dirumah orang tua saksi;
- Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama
suami mengendarai mobil dalam perjalanan
dari Yogya menuju rumah orang tua saksi.
Tepatnya di depan SDN Koripan Driyo
Kecamatan Gabus pada pukul 13.00 WIB,
saksi sempat melihat seseorang yang
mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion
warna merah milik ayah saksi dan
menggunakan helm milik saksi yang ada
tulisan ADIRA;
- Bahwa sesampai dirumah orang tua saksi,
saksi menemukan rumah dalam keadaan sepi
dan pintu dalam keadaan tertutup kemudian
saksi menelpon adik saksi yaitu Saksi Desi
Novitasari. Setelah itu adik saksi pulang dan
saksi menanyakan kepada adik saksi dimana
ayah dan ibu serta sepeda motor vixion milik
ayah ada dimana, kemudian dijawab oleh adik
saksi bahwa ayah dan ibu pergi membeli obat
dan sepeda motor tersebut adik saksi tidak
mengetahui dibawa siapa.
- Bahwa setelah kejadian tersebut ada barang
milik orang tua saksi yang hilang,
diantaranya: Sepeda motor Yamaha Vixion
warna merah, helm warna kuning yang
bertuliskan ADIRA, dan HP Samsung warna
hitam;
- Bahwa saksi saat berpapasan dengan
seseorang yang mengendarai motor ayah
saksi, orang tersebut tidak menggunakan jaket
dan kurus;
- Bahwa saksi tahu barang bukti 1 (satu) buah
baju batik kombinasi warna kehijau-hijauan
tersebut adalah benar yang dipakai orang
pada saaat berpapasan dengan saksi;
- Bahwa saksi tahu barang bukti 1 (satu) unit
HP Samsung warna hitam tersebut adalah
benar milik ayah saksi.
Barang bukti
- 1 (satu) buah HP Nokia Type 512 warna
hitam;
- 1 (satu) buah HP Samsung Type CE0168
warna hitam;
- 1 (satu) buah baju batik kombinasi warna
kehijau-hijauan.
135

Diikuti memiliki arti adanya perbuatan pidana lain yang

dilakukan setelah melakukan pidana pokok dengan untuk

memudahakan perbuatan pidananya tersebut atau melindungi

diri atau kawannya dari hukuman atau mempertahankan barang

yang didapatnya dengan melawan hak. Yang dimaksud dengan

disertai adalah ketika melakukan perbuatan pidana tersebut

pelaku juga melakukan perbuatan pidana lain dengan maksud

memudahakan perbuatan pidananya tersebut atau melindungi

diri atau kawannya dari hukuman atau mempertahankan barang

yang didapatnya dengan melawan hak.

Sedangkan yang dimaksud dengan didahului adalah

sebelum melakukan perbuatan pidana tersebut, pelaku

perbuatan pidana lain dengan maksud memudahakan perbuatan

pidananya tersebut atau melindungi diri atau kawannya dari

hukuman atau mempertahankan barang yang didapatnya

dengan melawan hak.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap selama

persidangan maka memenuhi rumusan Pasal 339 KUHP ini

karena perbuatan pidana yang dilakukan oleh Saksi Eko

Sutaryo dan Saksi Mbah To diikuti dengan perbuatan pidana

mengambil kendaraan bermotor Korban Sukarman oleh Saksi

Eko Sutaryo yang digunakan sebagai alat untuk melarikan diri

setelah membunuh para korbannya.


136

Berdasarkan fakta hukum yang terungkap selama

persidangan, pada tanggal 5 April 2015 setelah ketiga korban

meniggal dunia, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To

meninggalkan rumah Korban Sukarman. Saksi Eko Sutaryo

mengambil sepeda motor Yamaha Vixion warna merah

maroon, sebuah helm warna kuning, satu lembar STNK dan HP

samsung yang semuanya adalah milik Korban Sukarman.

Sepeda motor tersebut Saksi Eko Sutaryo gunakan untuk pergi

dari rumah Korban Sukarman. Sedangkan Saksi Mbah To

meninggalkan rumah Korban Sukarman dengan menggunakan

motornya sendiri dan mengambil sebuah HP Nokia warna

merah hati milik Korban Sugianto. Berdasarkan fakta hukum

tersebut maka penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi

oleh Terdakwa. Unsur ini merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo

dan Saksi Mbah To.

e. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang

turut serta melakukan.

Tabel 24. Sebagai Pembantuan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun
Saksi Mbah Mun Terdakwa hanya - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00
menyanggupi membantu untuk Saksi WIB Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To,
Eko Sutaryo yang dikejar-kejar oleh dan Korban Sugianto mengobrol diruang
Korban Sugianto dan Korban tamu rumah saksi. Sekitar pukul 23.00 WIB
Sukarman. Yang merencanakan Terdakwa datang dan Saksi Eko Sutaryo
untuk membunuh para korban adalah keluar untuk menemui Terdakwa dan
Saksi Eko Sutaryo. Terdakwa hanya memanggil Saksi Mbah To untuk keluar
membantu dengan memberikan racun juga. Saat itu Korban Sugianto tidak
pada tanggal 3 April 2015 dan diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo untuk
memberikan uang transport kepada keluar dari rumah saksi. Sekitar pukul 23.30
137

Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To WIB Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo
untuk membunuh ketiga korban. pulang, sedangkan Korban Sugianto dan
Pada tanggal 5 April 2015 yang pergi Saksi Mbah To masih dirumah saksi;
ke rumah Saksi Sukarman dan - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul
memberikan racun kepada para 22.00 WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo,
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan dan Saksi Mbah To datang dan kumpul di
Saksi Mbah To. depan rumah saksi (di luar halaman rumah
saksi). Seingat saksi, Saksi Eko Sutaryo
membawa aqua botol kecil yang ada airnya
dan Terdakwa membawa botol kecil tapi
saksi tidak tahu apa isinya, kemudia botol
tersebut diserahkan Terdakwa kepada Saksi
Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di
ruang tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
mengambil gelas tersebut diisi air oleh
Mbah Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga
kantil dan selanjutnya saksi disuruh Mbah
Mun untuk mengantarkan gelas tersebut
kepada Korban Sukarman. Setelah diminum
Korban Sukarman mengatakan kepada saksi
bahwa pusing dan matanya gelap dan
Korban Sukarman minta tolong kepada
saksi. Setelah itu Korban Sukarman jatuh
dan saksi melihat Korban Sugianto muntah-
muntah dan Korban Suparni tengkurap
diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
tidak menolong ketiga korban dan saksi
pulang dengan tujuan mencari Saksi Mbah
Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan
terhadap Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah
To yang dilakukan secara terpisah dan pada
138

intinya memberikan keterangan bahwa yang


mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah
Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury”
berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas,
berisi minyak untuk bersihkan keris
berukuran panjang 7cm.

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau

yang biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut

sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan

suatu tindak pidana”.79 Penyertaan yang di maksud dalam

kasus ini adalah “membantu melakukan tindak pidana” yang

diatur dalam Pasal 56 KUHP.

Berdasarkan rumusan Pasal 56 KUHP membantu

melakukan (medeplichtig) haruslah dilakukan sebelum atau

pada waktu tindak pidana tersebut dilakukan. Menurut R.

Soesilo bentuk bantuan ini dapat bersifat moril maupun

79
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
139

materiil, namun sifatnya harus hanya “membantu” saja.80

R.Soesilo memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa orang

yang membantu tersebut haruslah sengaja memberi bantuan,

jika tidak sengaja maka orang tersebut tidak dapat dihukum.

Berdasarkan uraian fakta hukum yang terungkap

dipersidangan bahwa peran Terdakwa hanyalah membantu

dalam hal persiapan. Terdakwa pada tanggal 1 April 2015

sudah timbul niatan sengaja untuk membantu Saksi Eko

Sutaryo dan Saksi Mbah To membunuh korbannya. Niat untuk

membunuh tersebut berasal dari Saksi Eko Sutarayo dan

Terdakwa hanya membantu mempersiapkan alatnya saja yaitu

racun.

Bentuk dari bantuan tersebut adalah pada tanggal 3 April

2015 Tedakwa memberikan racun kepada Saksi Eko Sutaryo

dan Mbah To untuk membunuh ketiga korban dan keesokan

harinya memberikan uang transport kepada Saksi Eko Sutaryo

dan Mbah To. Maka penulis berpendapat Terdakwa hanyalah

sebatas membantu dalam hal persiapannya saja. Bantuan

tersebut Terdakwa berikan sebelum terjadinya tindak pidana

yang dilakukan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Maka dari itu penulis berpendapat bahwa pasal yang

dikenakan kepada Terdakwa sudahlah tepat yaitu Pasal 56 ke-2

80
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 76
140

KUHP. Pengenaan pasal ini penulis dasarkan pada pendapat

dari S.R Sianturi bahwa pembantuan (medeplichtig) yang

dilakukan bersamaan dengan terjadinya kejahatan maka dikenai

Pasal 56 ke-1 KUHP dan pembantuan (medeplichtig) yang

dilakukan mendahului kejahatan atau dalam hal ini sebelum

terjadinya kejahatan maka dikenai Pasal 56 ke-2 KUHP.

6. Dakwaan Kedua Lebih Subsidair (Pasal 338 jo Pasal 56 ke-2

KUHP)

Di dalam surat dakwaan haruslah terpenuhi syarat materil dan

syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP.

Dalam dakwaan ini syarat materil dan syarat formil surat dakwaan

sudah terpenuhi sebagai berikut:

a. Syarat formil

Mardikun, lahir pada tanggal 1 Agustus 1971, berjenis

kelamin laki-laki, berkebangsaan Indonesia, bertempat

tinggal di Dukuh Kedungjeruk Desa Belor RT.03 RW.06,

beragama Islam dan pekerjaan swasta.

b. Syarat materil

- Tindak pidana: Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP;

- Locus: Rumah Korban Sukarman Dukuh Pangonan

Rt.01 Rw.I Desa Penanggungan Kec. Gabus Kab.Pati

- Tempus: 5 April 2015 sekitar pukul 08.00 – 13.00 WIB


141

Untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa

Terdakwa melakukan tindak pidana turut serta melakukan

pembunuhan berencana maka sebagaimana diatur dalam Pasal 338 jo

Pasal 56 ke-2 KUHP maka unsur-unsur dari pasal tersebut harus

terpenuhi secara kumulatif. Adapun unsur-unsur Pasal 338 jo Pasal 56

ke-2 KUHP adalah:

a. Barang siapa;

b. Dengan sengaja;

c. Merampas nyawa orang lain;

d. Sebagai orang yang memberi kesempatan, daya upaya, atau

keterangan untuk melakukan kejahatan itu.

Untuk membuktikan unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak

maka marilah kita kaji berdasarkan fakta-fakta hukum dan alat bukti

yang terbuka selama proses persidangan.

a. Barang siapa;

Tabel 25. Barang Siapa

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan

Sukarman keterangan saksi-saksi dan

keterangan Terdakwa

identitas Terdakwa adalah

Mardikun al. Pak Jokobin

Sukarman.
142

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum

yang mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu

bertanggung jawab apabila subyek hukum tersebut sudah

cukup umur menurut undang-undang, tidak sedang berada

dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah

Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun,

sehat secara jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan

keterangan Terdakwa dan saksi-saksi sehingga unsur barang

siapa ini telah terpenuhi.

b. Dengan sengaja;

Tabel 26. Dengan Sengaja

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada 6 April 2015 para korban Saksi Desi Novitasari:
ditemukan sudah meninggal dunia - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
yaitu Sdr. Sugianto, Sdr. Sukarman, Sukarman dan Korban Suparni.
dan Sdri. Suparni. - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah
Pada 3 April 2016 Saksi Eko Sutaryo saksi pada 5 April 2016 sekitar pukul
dibonceng Saksi Mbah To 11.00 WIB bersama 2 (dua) orang teman
menggunakan sepeda motor Yamaha bapaknya yang saksi tidak ketahui;
Vega datang kerumah Terdakwa - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua
untuk mengambil racun. saksi pada 5 April 2015 sekitar pukul
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. Eko 12.30 WIB sebelum kejadian tersebut;
Sutaryo dan Mbah To tiba di rumah - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
Terdakwa, Sdr. Eko Sutaryo masuk ketahui karena setelah disuruh
bersama Terdakwa ke dalam kamar membelikan aqua di kios samping rumah
sedangkan Mbah To diam di ruang saksi, saksi disuruh pergi oleh bapak;
tamu. Terdakwa memberikan 2 (dua) - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat
botol minuman aqua ukuran tanggung kedua orang tua saksi berada dalam satu
(600ml), botol yang satu berisi penuh kamar, posisi mayat ibu saksi dalam
air putih murni warna bening, yang keadaan tengkurap diatas tempat tidur dan
satu berisi 2/3 air putih bening sudah bapak saksi tergeletak dilantai dalam
dicampur Terdakwa dengan Sianida. keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo lebam;
kembali ke ruang tamu duduk - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
bersama Saksi Mbah To. Saat akan Sugianto badannya menggantung diatas
143

berpamitan pulang, Terdakwa keluar temapt tidur dan tangannya memegang


dari kamar dan memberikan 1 (satu) perut;
botol kaca bertutup berukuran kurang - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
lebih 6cm berbentuk bulat berisi meninggal karena diracun setelah mayat
cairan sianida kepada Saksi Eko keduanya di otopsi;
Sutaryo. - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Eko Saksi Supami
Sutaryo dan Saksi Mbah To bersama - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi
Korban Sugianto mendatangi rumah Novitasari;
Korban Sukarman dan isterinya - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
Korban Suparni dengan dalih akan ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
melakukan ritual penggandaan uang. Novitasari pada 6 April 2015 yang
Singkat cerita Saksi Eko Sutaryo memberitahu dirumahnya ada Korban
memberikan gelas yang diisi air putih Sugianto yang telah meninggal dunia,
murni warna bening kepada para seketika itu juga saksi menuju rumah
korbannya serta Saksi Mbah To dan Saksi Desi Novitasari dan saat itu saksi
juga dirinya sendiri yang diminum melihat Korban Sugianto terlentang di
secara bersama-sama sebagai awal atas dipan dengan kaki dilantai dan tangan
dari ritual penggandaan uang. Setelah kanan memegang perut, kemudian saksi
mereka meminum air putih murni memegang pergelangan tangan Korban
warna bening tersebut maka tidak Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
terjadi apa-apa dan Saksi Eko - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
Sutaryo memberitahu bahwa akan tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
dilakukan ritual kedua di dalam ditemukan dikamar sebelah Korban
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri di Sukarman dan Korban Suparni dalam
depan kamar Korban Sukarman dan keadaan meninggal dunia;
memanggil Korban Sukarman dan - Bahwa sebelum kejadian Korban
Korban Suparni untuk masuk ke Sukarman dan Korban Suparni tidak
dalam kamar. Sebelum masuk ke pernah menceritakan kepada saksi kalau
dalam kamar, Korban Sukarman dan mereka mempunyai permasalahan dengan
Korban Suparni diberikan gelas oleh Terdakwa.
Saksi Eko Sutaryo yang sebelumnya Saksi Miftahul Huda
Saksi Mbah To tuangkan air putih - Saksi adalah menantu dari Korban
yang sudah dicampur dengan sianida. Sukarman dan Korban Suparni;
Setelah meminum air putih yang - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
telah dicampur sianida tersebut, kedau korban;
Korban Sukarman dan Korban - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama
Suparni jatuh di tempat tempat tidur. istri singgah kerumah Korban Sukarman
Setelah itu Saksi Eko Sutayo berdiri sekitar pukul 14.00 WIB. Selanjutnya
di depan kamar sebelah kamar istri saksi menelepon Korban Sukarman
Korban Sukarman dan Korban tetapi tidak diangkat dan saat itu rumah
Suparni dan memanggil Korban Korban Sukarman dalam keadaan sepi
Sugianto untuk masuk ke kamar atau tertutup;
tersebut. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa saksi bersama istri saat berada
kamar, Saksi Eko Sutaryo dirumah tidak sempat membuka pintu
memberikan gelas yang sebelumnya kamar dan saksi tidak mencurigai apapun;
telah dituangkan oleh Saksi Mbah To - Bahwa yang pertama mengetahui kejadian
dengan air putih yang sudah Korban Sugianto meninggal adalah Saksi
dicampur dengan sianida. Setelah Desi Novitasari sedangkan mertua saksi
meminum air putih yang sudah yang menemukan adalah anggota polisi;
dicampur dengan sianida tersebut - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para korban
Korban Sugianto muntah-muntah. sebelumnya memiliki masalah dengan
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah orang lain;
To tidak menolong ketiga korban - Bahwa saksi tidak tahi penyebab matinya
tersebut dan meninggalkan para para korban, namun berdasarkan
144

korban. keterangan polisi dan hasil pemeriksaan


Berdasarkan Visum Et Repertum bahwa meninggalnya para korban adalah
Nomor: VER/13/IV/2015/Biddokes, karena diracun.
Visum Et Repertum Nomor: Saksi Irnawati
VER/14/IV/2015/Biddokes, Visum Et - Saksi merupakan anak kandung dari
Repertum Nomor: Korban sukarman dan Korban Suparni;
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
6 April 2015 yang pada pokoknya karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
menerangkan ketiga korban mati Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
lemas karena keracunan. Hal ini mengatakan bahwa Korban Sugianto
diperkuat dengan hasil pemeriksaan meninggal dirumah orang tua saksi;
barang bukti berupa 1 (satu) buah - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP
gelas kaca berisi cairan bening sisa dan sudah banyak anggota polisi dan
cairan BB-891/2015/KTF dan organ tetangga;
lambung milik ketiga korban dalam - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
Berita Acara Pemeriksaan saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
Laboratoris Kriminalistik dari Pusat mendapati rumah dalam keadaan kosong;
Laboratorium Forensik Bareskrim - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
Polri Laboratorium Forensik Cabang matinya orang tua dan Korban Sugianto,
Semarang Nomor LAB: namun berdasarkan keterangan polisi
408/KTF/2015, tanggal 13 April meninggalnya para korban karena diracun.
2015 yang pada pokoknya Saksi Eko Sutaryo
menerangkan 1 (satu) buah gelas - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh
kaca berisi caoran bening sisa cairan oleh Saksi Mbah Mun mengantarkan
BB-891/2015/KTF dan organ Korban Sugianto kerumah Korban
lambung milik ketiga korban positif Sukarman menggunakan bus;
mengandung sianida. - Bahwa ritual yang pertama diadakan di
ruang tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
mengambil gelas tersebut diisi air oleh
Mbah Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga
kantil dan selanjutnya saksi disuruh Mbah
Mun untuk mengantarkan gelas tersebut
kepada Korban Sukarman. Setelah
diminum Korban Sukarman mengatakan
kepada saksi bahwa pusing dan matanya
gelap dan Korban Sukarman minta tolong
kepada saksi. Setelah itu Korban
Sukarman jatuh dan saksi melihat Korban
Sugianto muntah-muntah dan Korban
Suparni tengkurap diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut
saksi tidak menolong ketiga korban dan
saksi pulang dengan tujuan mencari Saksi
Mbah Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di
dalam gelas kepada para korban pada saat
itu ada 2 (dua) botol aqua besar yang
satunya isinya penuh dan satunya isinya
setengah;
145

- Bahwa yang menuangkan air kedalam


gelas adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa
dalam keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan
terhadap Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To yang dilakukan secara terpisah
dan pada intinya memberikan keterangan
bahwa yang mendapatkan minuman
tersebut dari Terdakwa, yang
meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah
Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan
saat rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3
menerangkan bahwa Saksi Eko Sutaryo
dibonceng Saksi Mbah Mun menuju
rumah Terdakwa untuk mengambil alat
atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan
saat rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3
menerangkan bahwa Saksi Eko Sutaryo
dibonceng Saksi Mbah Mun menuju
rumah Terdakwa untuk mengambil alat
atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun
cyanida ketika diminum oleh manusia
yaitu langsung bereaksi seketika
mengakibatkan saluran pencernaan
terbakar, pembuluh darah akan melebar
sehingga dapat mengganggu alirah darah
ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak
merah kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban
adalah akibat meminum racun sianida
sebagaimana telah saksi uraikan dalam
hasil visum.
Alat Bukti Surat:
146

- Visum Et Repertum Nomor:


VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor:
VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas
karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015
yang pada pokoknya menerangkan 1
(satu) buah gelas kaca berisi caoran
bening sisa cairan BB-891/2015/KTF dan
organ lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua
1500ml, berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup
warna putih terdapat tulisan “Parfum
Kastury” berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas,
berisi minyak untuk bersihkan keris
berukuran panjang 7cm.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur

kesengajaan (dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut

KUHP tahun 1908 kesengajaan adalah “kemauan untuk

melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang

dilarang atau diperintahkan undang-undang”.81

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

81
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
147

memiliki niat untuk membunuh ketiga korbannya dan

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah

To membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis berpendapat unsur

ini tidak terpenuhi, karena fakta-fakta yang terungkap selama

persidangan merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo dan Saksi

Mbah To, bukanlah kepada Terdakwa.

c. Merampas nyawa orang lain;

Tabel 27. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta Persidangan


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Saksi Desi Novitasari:
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
bersama Korban Sugianto Sukarman dan Korban Suparni.
mendatangi rumah Korban - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Sukarman dan isterinya Korban pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Suparni dengan dalih akan bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
melakukan ritual penggandaan saksi tidak ketahui;
uang. Singkat cerita Saksi Eko - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Sutaryo memberikan gelas yang pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
diisi air putih murni warna sebelum kejadian tersebut;
bening kepada para korbannya - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak ketahui
serta Saksi Mbah To dan juga karena setelah disuruh membelikan aqua di kios
dirinya sendiri yang diminum samping rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
secara bersama-sama sebagai bapak;
awal dari ritual penggandaan - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
uang. Setelah mereka meminum orang tua saksi berada dalam satu kamar, posisi
air putih murni warna bening mayat ibu saksi dalam keadaan tengkurap diatas
tersebut maka tidak terjadi apa- tempat tidur dan bapak saksi tergeletak dilantai
apa dan Saksi Eko Sutaryo dalam keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
memberitahu bahwa akan lebam;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri Sugianto badannya menggantung diatas temapt
di depan kamar Korban tidur dan tangannya memegang perut;
Sukarman dan memanggil - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Korban Sukarman dan Korban meninggal karena diracun setelah mayat
Suparni untuk masuk ke dalam keduanya di otopsi;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
kamar, Korban Sukarman dan Saksi Supami
148

Korban Suparni diberikan gelas - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
sebelumnya Saksi Mbah To ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari pada 6 April 2015 yang memberitahu
dicampur dengan sianida. dirumahnya ada Korban Sugianto yang telah
Setelah meminum air putih yang meninggal dunia, seketika itu juga saksi menuju
telah dicampur sianida tersebut, rumah Saksi Desi Novitasari dan saat itu saksi
Korban Sukarman dan Korban melihat Korban Sugianto terlentang di atas dipan
Suparni jatuh di tempat tempat dengan kaki dilantai dan tangan kanan
tidur. Setelah itu Saksi Eko memegang perut, kemudian saksi memegang
Sutayo berdiri di depan kamar pergelangan tangan Korban Sugianto dan tidak
sebelah kamar Korban Sukarman ada denyut nadi;
dan Korban Suparni dan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan tetangga
memanggil Korban Sugianto datang sekitar pukul 14.30 WIB ditemukan
untuk masuk ke kamar tersebut. dikamar sebelah Korban Sukarman dan Korban
Sebelum masuk ke dalam kamar, Suparni dalam keadaan meninggal dunia;
Saksi Eko Sutaryo memberikan - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman dan
gelas yang sebelumnya telah Korban Suparni tidak pernah menceritakan
dituangkan oleh Saksi Mbah To kepada saksi kalau mereka mempunyai
dengan air putih yang sudah permasalahan dengan Terdakwa.
dicampur dengan sianida. Saksi Irnawati
Setelah meminum air putih yang - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
sudah dicampur dengan sianida sukarman dan Korban Suparni;
tersebut Korban Sugianto - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
muntah-muntah. Saksi Eko karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi Desi
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak Novitasari pada 6 April 2015 dan mengatakan
menolong ketiga korban tersebut bahwa Korban Sugianto meninggal dirumah
dan meninggalkan para korban. orang tua saksi;
Pada tanggal 6 April 2015 anak - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
dari Korban Sukarman sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
menemukan Korban Sugianto - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami saksi
sudah dalam keadaan tidak mampir kerumah orang tua saksi dan mendapati
bernyawa dan berdasarkan hasil rumah dalam keadaan kosong;
olah TKP dari pihak kepolisian - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menemukan Korban Sukarman matinya orang tua dan Korban Sugianto, namun
dan Korban Suparni di kamar berdasarkan keterangan polisi meninggalnya
bersebelahan juga meninggal para korban karena diracun.
dunia. Berdasarkan Visum Et Saksi Eko Sutaryo
Repertum Nomor: - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
VER/13/IV/2015/Biddokes, Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Visum Et Repertum Nomor: Sugianto kerumah Korban Sukarman
VER/14/IV/2015/Biddokes, menggunakan bus;
Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
VER/15/IV/2015/Biddokes tamu rumah Korban Sukarman;
tertanggal 6 April 2015 yang - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli minyak
pada pokoknya menerangkan misik dan setelah saksi datang membeli minyak
ketiga korban mati lemas karena misik ritual dimulai;
keracunan. - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
Hal ini diperkuat dengan hasil oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di dapur
pemeriksaan barang bukti berupa dan setelah Korban Suparni mengambil gelas
1 (satu) buah gelas kaca berisi tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan diberi 2
cairan bening sisa cairan BB- (dua) buah bunga kantil dan selanjutnya saksi
891/2015/KTF dan organ disuruh Mbah Mun untuk mengantarkan gelas
lambung milik ketiga korban tersebut kepada Korban Sukarman. Setelah
dalam Berita Acara Pemeriksaan diminum Korban Sukarman mengatakan kepada
149

Laboratoris Kriminalistik dari saksi bahwa pusing dan matanya gelap dan
Pusat Laboratorium Forensik Korban Sukarman minta tolong kepada saksi.
Bareskrim Polri Laboratorium Setelah itu Korban Sukarman jatuh dan saksi
Forensik Cabang Semarang melihat Korban Sugianto muntah-muntah dan
Nomor LAB: 408/KTF/2015, Korban Suparni tengkurap diatas kasur;
tanggal 13 April 2015 yang pada - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
pokoknya menerangkan 1 (satu) tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
buah gelas kaca berisi caoran dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
bening sisa cairan BB- - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
891/2015/KTF dan organ gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
lambung milik ketiga korban (dua) botol aqua besar yang satunya isinya
positif mengandung sianida. penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et Repertum
Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
April 2015 yang pada pokoknya menerangkan
ketiga korban mati lemas karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang
Semarang Nomor LAB: 408/KTF/2015, tanggal
13 April 2015 yang pada pokoknya
150

menerangkan 1 (satu) buah gelas kaca berisi


caoran bening sisa cairan BB-891/2015/KTF
dan organ lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca waran
bening tutup warna kuning emas, berisi minyak
untuk bersihkan keris berukuran panjang 7cm.

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang

mensyaratkan harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang

dilakukan oleh pelaku barulah dapat dikatakan tindak pidana

tersebut telah terjadi sepenuhnya. Matinya korban haruslah

merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil

bahwa ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang

diberikan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka

dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa

hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun

tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh Terdakwa.


151

d. Sebagai orang yang memberi kesempatan, daya upaya atau keterangan

untuk melakukan kejahatan itu.

Tabel 28. Sebagai Pembantuan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di Saksi Mbah Mun
rumah Saksi Mbah Mun - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00 WIB
Terdakwa hanya menyanggupi Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To, dan
membantu untuk Saksi Eko Korban Sugianto mengobrol diruang tamu
Sutaryo yang dikejar-kejar oleh rumah saksi. Sekitar pukul 23.00 WIB
Korban Sugianto dan Korban Terdakwa datang dan Saksi Eko Sutaryo
Sukarman. Yang merencanakan keluar untuk menemui Terdakwa dan
untuk membunuh para korban memanggil Saksi Mbah To untuk keluar juga.
adalah Saksi Eko Sutaryo. Saat itu Korban Sugianto tidak diperbolehkan
Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutaryo untuk keluar dari rumah
dengan memberikan racun pada saksi. Sekitar pukul 23.30 WIB Terdakwa dan
tanggal 3 April 2015 dan Saksi Eko Sutaryo pulang, sedangkan Korban
memberikan uang transport Sugianto dan Saksi Mbah To masih dirumah
kepada Saksi Eko Sutaryo dan saksi;
Mbah To untuk membunuh ketiga - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul 22.00
korban. WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo, dan Saksi
Pada tanggal 5 April 2015 yang Mbah To datang dan kumpul di depan rumah
pergi ke rumah Saksi Sukarman saksi (di luar halaman rumah saksi). Seingat
dan memberikan racun kepada saksi, Saksi Eko Sutaryo membawa aqua
para korban adalah Saksi Eko botol kecil yang ada airnya dan Terdakwa
Sutaryo dan Saksi Mbah To. membawa botol kecil tapi saksi tidak tahu apa
isinya, kemudia botol tersebut diserahkan
Terdakwa kepada Saksi Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
mengambil gelas tersebut diisi air oleh Mbah
Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan
selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
Sukarman. Setelah diminum Korban
Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
pusing dan matanya gelap dan Korban
Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
Suparni tengkurap diatas kasur;
152

- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi


tidak menolong ketiga korban dan saksi
pulang dengan tujuan mencari Saksi Mbah
Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury”
berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm.

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau

yang biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut

sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan

suatu tindak pidana”.82 Penyertaan yang di maksud dalam

82
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
153

kasus ini adalah “membantu melakukan tindak pidana” yang

diatur dalam Pasal 56 KUHP.

Berdasarkan rumusan Pasal 56 KUHP membantu

melakukan (medeplichtig) haruslah dilakukan sebelum atau

pada waktu tindak pidana tersebut dilakukan. Menurut R.

Soesilo bentuk bantuan ini dapat bersifat moril maupun

materiil, namun sifatnya harus hanya “membantu” saja.83

R.Soesilo memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa orang

yang membantu tersebut haruslah sengaja memberi bantuan,

jika tidak sengaja maka orang tersebut tidak dapat dihukum.

Berdasarkan uraian fakta hukum yang terungkap

dipersidangan bahwa peran Terdakwa hanyalah membantu

dalam hal persiapan. Terdakwa pada tanggal 1 April 2015

sudah timbul niatan sengaja untuk membantu Saksi Eko

Sutaryo dan Saksi Mbah To membunuh korbannya. Niat untuk

membunuh tersebut berasal dari Saksi Eko Sutarayo dan

Terdakwa hanya membantu mempersiapkan alatnya saja yaitu

racun.

Bentuk dari bantuan tersebut adalah pada tanggal 3 April

2015 Tedakwa memberikan racun kepada Saksi Eko Sutaryo

dan Mbah To untuk membunuh ketiga korban dan keesokan

harinya memberikan uang transport kepada Saksi Eko Sutaryo

83
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 76
154

dan Mbah To. Maka penulis berpendapat Terdakwa hanyalah

sebatas membantu dalam hal persiapannya saja. Bantuan

tersebut Terdakwa berikan sebelum terjadinya tindak pidana

yang dilakukan oleh Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Maka dari itu penulis berpendapat bahwa pasal yang

dikenakan kepada Terdakwa sudahlah tepat yaitu Pasal 56 ke-2

KUHP. Pengenaan pasal ini penulis dasarkan pada pendapat

dari S.R Sianturi bahwa pembantuan (medeplichtig) yang

dilakukan bersamaan dengan terjadinya kejahatan maka dikenai

Pasal 56 ke-1 KUHP dan pembantuan (medeplichtig) yang

dilakukan mendahului kejahatan atau dalam hal ini sebelum

terjadinya kejahatan maka dikenai Pasal 56 ke-2 KUHP.

B. Tuntutan Jaksa

JPU dalam surat tuntutan No. Reg. Perkara: PDM-

69/PATI/Ep.1/08/2015 tertanggal 15 Desember 2015 yang dibacakan di

persidangan pada intinya berkesimpulan bahwa Terdakwa telah terbukti

secara benar dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

sebagaimana didakwa dalam dakwaan kesatu primair, maka dari itu JPU

memohon agar Majelis Hakim memutuskan:

1. Menyatakan Terdakwa MARDIKUN ALS. PAK JOKO BIN

SUKARMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana “Turut Serta Melakukan Pembunuhan


155

Berencana” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal

340 jo 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam Dakwaan Kesatu Primair;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa MARDIKUN ALS. PAK

JOKO BIN SUKARMAN dengan pidana penjara Seumur Hidup;

3. Menyatakan barang bukti yang digunakan untuk melakukan tindak

pidana dirampas untuk di musnahkan;

4. Menyatakan barang bukti tambahan berupa contoh sidik jari atas nama

Eko Sutaryo dan Sumarno Als. Mbah To nama nama Eko Sutaryo dan

Sumarno Als. Mbah To dan CD hasil rekaman pemeriksaan atas nama

Eko Sutaryo dan Sumarno Als. Mbah To dipergunakan dalam perkara

atas nama Terdakwa Eko Sutaryo Als. Pak Eko Bin Sukarmo, dkk;

5. Membebankan biaya perkara kepada negara.

Mengenai tuntutan JPU yang pertama penulis berpendapat tidaklah

sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terbuka selama persidangan. Fakta-

fakta hukum selama persidangan mengarah pada pemenuhan unsur Pasal

56 ke-2 KUHP yaitu pembantuan (medeplichtigheid), hal ini tentunya

berbeda dengan tuntutan JPU tersebut. Sebagaimana telah penulis uraikan

dalam pembahasan dakwaan, bahwa penulis berpendapat unsur turut serta

melakukan tindak pidana tidaklah terpenuhi. Maka dari itu penulis

berpendapat tuntutan pertama JPU ini tidaklah tepat.

Tuntutan JPU yang kedua berdasarkan dari tuntutan pertamanya. Turut

serta melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana diatur

dalam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP diancam dengan
156

hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara

selama dua puluh tahun. Jika berdasarkan ketentuan tersebut maka

hukuman yang dituntut oleh JPU sudah tepat. Namun sebagaimana penulis

uraikan diatas bahwa unsur-unsur Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tidaklah

terbukti selama proses persidangan. Fakta-fakta di dalam persidangan

mengarahkan perbuatan Terdakwa kepada Pasal 56 ke-2 KUHP. Maka

dari itu penulis berpendapat bahwa tuntutan hukuman yang diminta oleh

JPU tidaklah tepat. Berdasarkan Pasal 57 ayat (2) KUHP maka ancaman

pidana bagi Terdakwa maksimal 15 (lima belas) tahun.

Tuntutan JPU yang ketiga menurut penulis sudah sesuai dengan Pasal

194 ayat (1) KUHAP. Dimana diatur bahwa barang bukti yang disita dapat

dirampas untuk dimusnahkan. Hal ini berarti JPU dapat menuntut agar

barang bukti tersebut dirampas dan kemudian dimusnahkan.

Tuntutan JPU yang keempat penulis berpendapat jika dikabulkan oleh

Majelis Hakim maka dapat membantu proses pemeriksaan kasus Saksi

Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Dimana fakta hukum yang terungkap

dalam persidangan bahwa kedua saksi ini adalah orang yang

merencanakan dan membunuh para korban.

Tuntutan JPU yang kelima, menurut penulis bertentangan dengan

Pasal 222 ayat (1) KUHAP. Dalam Pasal 222 ayat (1) KUHAP apabila

Terdakwa diputus pidana maka Terdakwa wajib untuk membayar biaya

perkara. Kecuali jika sebelumnya Terdakwa telah mengajukan


157

permohonan pembebasan biaya perkara (Pasal 222 ayat (2) KUHAP).

Tuntutan JPU ini bertentangan dengan tuntutan-tuntutan sebelumnya.

Sebagaimana dalam tuntutan kedua JPU meminta Terdakwa untuk

dihukum pidana penjara seumur hidup namun dalam tuntutan kelimanya

membebaskan Terdakwa dari biaya perkara. Disini terlihat inkonsistensi

dari tuntutan JPU itu sendiri.

C. Pertimbangan Hukum Hakim

Di dalam pertimbangannya Majelis Hakim menimbang bahwa

dakwaan kesatu primair telah terbukti sehingga dakwaan selanjutnya tidak

perlu dibuktikan, maka dari itu yang menjadi pertimbangan hukum hakim

adalah unsur-unsur dalam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Unsur-unsur dari Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah barang

siapa, dengan sengaja, direncanakan terlebih dahulu, merampas nyawa

orang lain, sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,

dan yang turut serta melakukan.

Penulis berpendapat bahwa unsur barang siapa telah telah terbukti

dengan keterangan saksi-saksi dan Terdakwa bahwa benar yang

dihadirkan dipersidangan adalah terdakwa Mardikun al. Pak Joko bin

Sukarman. Unsur dengan sengaja, direncanakan terlebih dahulu,

merampas nyawa orang lain di dalam pertimbangan hukum hakim sama

dengan dakwaan primair JPU. Sebagaimana penulis telah uraikan diatas,

maka unsur ini merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To

bukan Terdakwa. Fakta-fakta hukum dalam persidangan menunjukan


158

bahwa perbuatan yang dilarang dalam Pasal 340 KUHP ini dilakukan oleh

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Juncto daripada Pasal 340 KUHP

inilah yang menjadi pasal pokok yang menunjukan keterlibatan Terdakwa

dalam kasus ini. Untuk lebih jelasnya maka penulis akan menguraikan

sebagai berikut.

a. Barang siapa;

Tabel 29. Barang Siapa

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum

Mardikun al. Pak Jokobin Bahwa berdasarkan keterangan

Sukarman saksi-saksi dan keterangan

Terdakwa identitas Terdakwa

adalah Mardikun al. Pak Jokobin

Sukarman.

Yang dimaksud dengan barang siapa adalah subyek hukum yang

mampu bertanggung jawab. Dikatakan mampu bertanggung jawab

apabila subyek hukum tersebut sudah cukup umur menurut undang-

undang, tidak sedang berada dalam pengampuan, serta sehat jiwanya.

Dalam kasus ini dimaksud dengan barang siapa adalah Terdakwa

Mardikun Als. Pak Joko, laki-laki berusia 44 tahun, sehat secara

jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan keterangan Terdakwa dan

saksi-saksi sehingga unsur barang siapa ini telah terpenuhi.


159

b. Dengan sengaja;

Tabel 30. Dengan Sengaja

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada 6 April 2015 para korban Saksi Desi Novitasari:
ditemukan sudah meninggal - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
dunia yaitu Sdr. Sugianto, Sdr. Sukarman dan Korban Suparni.
Sukarman, dan Sdri. Suparni. - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Pada tanggal 5 April 2015 Saksi pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
bersama Korban Sugianto saksi tidak ketahui;
mendatangi rumah Korban - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Sukarman dan isterinya Korban pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
Suparni dengan dalih akan sebelum kejadian tersebut;
melakukan ritual penggandaan - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak
uang. Singkat cerita Saksi Eko ketahui karena setelah disuruh membelikan
Sutaryo memberikan gelas yang aqua di kios samping rumah saksi, saksi
diisi air putih murni warna disuruh pergi oleh bapak;
bening kepada para korbannya - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
serta Saksi Mbah To dan juga orang tua saksi berada dalam satu kamar,
dirinya sendiri yang diminum posisi mayat ibu saksi dalam keadaan
secara bersama-sama sebagai tengkurap diatas tempat tidur dan bapak saksi
awal dari ritual penggandaan tergeletak dilantai dalam keadaan tengkurap
uang. Setelah mereka meminum dan tubuhnya terlihat lebam;
air putih murni warna bening - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
tersebut maka tidak terjadi apa- Sugianto badannya menggantung diatas temapt
apa dan Saksi Eko Sutaryo tidur dan tangannya memegang perut;
memberitahu bahwa akan - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
dilakukan ritual kedua di dalam meninggal karena diracun setelah mayat
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri keduanya di otopsi;
di depan kamar Korban - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
Sukarman dan memanggil Saksi Supami
Korban Sukarman dan Korban - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
Suparni untuk masuk ke dalam - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
kamar. Sebelum masuk ke dalam ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
kamar, Korban Sukarman dan Novitasari pada 6 April 2015 yang
Korban Suparni diberikan gelas memberitahu dirumahnya ada Korban
oleh Saksi Eko Sutaryo yang Sugianto yang telah meninggal dunia, seketika
sebelumnya Saksi Mbah To itu juga saksi menuju rumah Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari dan saat itu saksi melihat Korban
dicampur dengan sianida. Sugianto terlentang di atas dipan dengan kaki
Setelah meminum air putih yang dilantai dan tangan kanan memegang perut,
telah dicampur sianida tersebut, kemudian saksi memegang pergelangan tangan
Korban Sukarman dan Korban Korban Sugianto dan tidak ada denyut nadi;
Suparni jatuh di tempat tempat - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan
tidur. Setelah itu Saksi Eko tetangga datang sekitar pukul 14.30 WIB
Sutayo berdiri di depan kamar ditemukan dikamar sebelah Korban Sukarman
sebelah kamar Korban Sukarman dan Korban Suparni dalam keadaan meninggal
dan Korban Suparni dan dunia;
memanggil Korban Sugianto - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman
untuk masuk ke kamar tersebut. dan Korban Suparni tidak pernah
Sebelum masuk ke dalam kamar, menceritakan kepada saksi kalau mereka
Saksi Eko Sutaryo memberikan mempunyai permasalahan dengan Terdakwa.
gelas yang sebelumnya telah Saksi Miftahul Huda
160

dituangkan oleh Saksi Mbah To - Saksi adalah menantu dari Korban Sukarman
dengan air putih yang sudah dan Korban Suparni;
dicampur dengan sianida. - Bahwa saksi tidak tahu penyebab matinya
Setelah meminum air putih yang kedau korban;
sudah dicampur dengan sianida - Bahwa pada 5 April 2015 saksi bersama istri
tersebut Korban Sugianto singgah kerumah Korban Sukarman sekitar
muntah-muntah. Saksi Eko pukul 14.00 WIB. Selanjutnya istri saksi
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak menelepon Korban Sukarman tetapi tidak
menolong ketiga korban tersebut diangkat dan saat itu rumah Korban Sukarman
dan meninggalkan para korban. dalam keadaan sepi atau tertutup;
Berdasarkan Visum Et Repertum - Bahwa saksi bersama istri saat berada dirumah
Nomor: tidak sempat membuka pintu kamar dan saksi
VER/13/IV/2015/Biddokes, tidak mencurigai apapun;
Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa yang pertama mengetahui kejadian
VER/14/IV/2015/Biddokes, Korban Sugianto meninggal adalah Saksi Desi
Visum Et Repertum Nomor: Novitasari sedangkan mertua saksi yang
VER/15/IV/2015/Biddokes menemukan adalah anggota polisi;
tertanggal 6 April 2015 yang - Bahwa saksi tidak tahu bahwa para korban
pada pokoknya menerangkan sebelumnya memiliki masalah dengan orang
ketiga korban mati lemas karena lain;
keracunan. Hal ini diperkuat - Bahwa saksi tidak tahi penyebab matinya para
dengan hasil pemeriksaan barang korban, namun berdasarkan keterangan polisi
bukti berupa 1 (satu) buah gelas dan hasil pemeriksaan bahwa meninggalnya
kaca berisi cairan bening sisa para korban adalah karena diracun.
cairan BB-891/2015/KTF dan Saksi Irnawati
organ lambung milik ketiga - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
korban dalam Berita Acara sukarman dan Korban Suparni;
Pemeriksaan Laboratoris - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
Kriminalistik dari Pusat karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi
Laboratorium Forensik Desi Novitasari pada 6 April 2015 dan
Bareskrim Polri Laboratorium mengatakan bahwa Korban Sugianto
Forensik Cabang Semarang meninggal dirumah orang tua saksi;
Nomor LAB: 408/KTF/2015, - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
tanggal 13 April 2015 yang pada sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
pokoknya menerangkan 1 (satu) - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami
buah gelas kaca berisi caoran saksi mampir kerumah orang tua saksi dan
bening sisa cairan BB- mendapati rumah dalam keadaan kosong;
891/2015/KTF dan organ - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
lambung milik ketiga korban matinya orang tua dan Korban Sugianto,
positif mengandung sianida. namun berdasarkan keterangan polisi
Bahwa berdasarkan keterangan meninggalnya para korban karena diracun.
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Saksi Eko Sutaryo
Mbah to racun tersebut - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
didapatkan dari Terdakwa, yaitu Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
pada 3 April 2016 Saksi Eko Sugianto kerumah Korban Sukarman
Sutaryo dibonceng Saksi Mbah menggunakan bus;
To menggunakan sepeda motor - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
Yamaha Vega datang kerumah tamu rumah Korban Sukarman;
Terdakwa untuk mengambil - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
racun. minyak misik dan setelah saksi datang
Sekitar Pukul 15.00 WIB Sdr. membeli minyak misik ritual dimulai;
Eko Sutaryo dan Mbah To tiba di - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
rumah Terdakwa, Sdr. Eko oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di
Sutaryo masuk bersama dapur dan setelah Korban Suparni mengambil
Terdakwa ke dalam kamar gelas tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan
161

sedangkan Mbah To diam di diberi 2 (dua) buah bunga kantil dan


ruang tamu. Terdakwa selanjutnya saksi disuruh Mbah Mun untuk
memberikan 2 (dua) botol mengantarkan gelas tersebut kepada Korban
minuman aqua ukuran tanggung Sukarman. Setelah diminum Korban
(600ml), botol yang satu berisi Sukarman mengatakan kepada saksi bahwa
penuh air putih murni warna pusing dan matanya gelap dan Korban
bening, yang satu berisi 2/3 air Sukarman minta tolong kepada saksi. Setelah
putih bening sudah dicampur itu Korban Sukarman jatuh dan saksi melihat
Terdakwa dengan Sianida. Korban Sugianto muntah-muntah dan Korban
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo Suparni tengkurap diatas kasur;
kembali ke ruang tamu duduk - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
bersama Saksi Mbah To. Saat tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
akan berpamitan pulang, dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
Terdakwa keluar dari kamar dan - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
memberikan 1 (satu) botol kaca gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
bertutup berukuran kurang lebih (dua) botol aqua besar yang satunya isinya
6cm berbentuk bulat berisi cairan penuh dan satunya isinya setengah;
sianida kepada Saksi Eko - Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
Sutaryo. adalah Mbah Mun.
Saksi Mbah To
- Bahwa saksi saat dirumah Terdakwa dalam
keadaan pingsan.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi Aiptu Munawaroh
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi Brigadir Denny Prasetya
- Bahwa saksi yang mendokumentasikan saat
rekonstruksi kejadian perkara;
- Bahwa berdasarkan gambar ke-3 menerangkan
bahwa Saksi Eko Sutaryo dibonceng Saksi
Mbah Mun menuju rumah Terdakwa untuk
mengambil alat atau racun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
162

pencernaan terbakar, pembuluh darah akan


melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
telah saksi uraikan dalam hasil visum.
Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et
Repertum Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes
tertanggal 6 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan ketiga korban mati lemas karena
keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium
Forensik Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Semarang Nomor LAB:
408/KTF/2015, tanggal 13 April 2015 yang
pada pokoknya menerangkan 1 (satu) buah
gelas kaca berisi caoran bening sisa cairan BB-
891/2015/KTF dan organ lambung milik
ketiga korban positif mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kuning;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas, berisi
minyak untuk bersihkan keris berukuran
panjang 7cm;
- 1 (satu) unit KBM Kijang Kapsul warna hijau
metalik Nopol: K-8463-ZA.

Unsur dengan sengaja akan merujuk pada unsur kesengajaan

(dolus) dan unsur kealpaan (culpa). Menurut KUHP tahun 1908

kesengajaan adalah “kemauan untuk melakukan atau tidak melakukan


163

perbuatan-perbuatan yang dilarang atau diperintahkan undang-

undang”.84

Berdasarkan uraian fakta-fakta hukum diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To memiliki

niat untuk membunuh ketiga korbannya dan Terdakwa hanya

membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To membunuh ketiga

korbannya dengan memberikan racun tersebut. Berdasarkan uraian

diatas penulis berpendapat unsur ini tidak terpenuhi, karena fakta-fakta

yang terungkap selama persidangan merujuk kepada Saksi Eko

Sutaryo dan Saksi Mbah To, bukanlah kepada Terdakwa.

c. Direncanakan terlebih dahulu;

Tabel 31. Direncanakan terlebih dahulu

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada 30 Januari 2015 sekitar Saksi Desi Novitasari
pukul 08.00 WIB Saksi - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
Muhammad Julpa dan Korban Sukarman dan Korban Suparni;
Sugianto datang ke rumah - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Terdakwa untuk meminta tolong pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
agar Terdakwa menjualkan mobil bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
Taruna warna silver Nopol; D- saksi tidak ketahui;
1273-HE miliknya dan Terdakwa - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
menyanggupinya. Kemudia Saksi pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
Muhammad Julpa menyerahkan sebelum kejadian tersebut;
mobil beserta kuncinya kepada - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak ketahui
Terdakwa untuk dicarikan karena setelah disuruh membelikan aqua di kios
pembelinya; samping rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
Pada 2 Pebruari 2015 sekitar bapak;
pukul 21.00 WIB Terdakwa - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
menghubungi dan menyampaikan orang tua saksi berada dalam satu kamar, posisi
kepada Saksi Muhammad Julpa mayat ibu saksi dalam keadaan tengkurap
bahwa mobilnya sudah laku diatas tempat tidur dan bapak saksi tergeletak
dengan harga Rp 65.000.000, 00. dilantai dalam keadaan tengkurap dan tubuhnya
Selanjutnya Saksi Muhammad terlihat lebam;
Julpa dan Korban Sugianto - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
menemui Terdakwa menyerahkan Sugianto badannya menggantung diatas temapt
BPKB, STNK, dan FAKTUR tidur dan tangannya memegang perut.

84
Leden Marpaung. 2012. Op.Cit. Hlm 13
164

namun Terdakwa mengatakan Saksi Irnawati


bahwa uang hasil penjualan - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
belum dapat diberikan dan sukarman dan Korban Suparni;
mengatakan uang tersebut akan - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
ditransfer keesokan harinya oleh karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi Desi
Terdakwa. Setelah beberapa hari Novitasari pada 6 April 2015 dan mengatakan
Terdakwa tidak juga bahwa Korban Sugianto meninggal dirumah
menyerahkan uang tersebut orang tua saksi.
sehingga Saksi Muhammad Julpa Saksi Mbah Mun
memberikan kuasa kepada - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00 WIB
Korban Sugianto untuk Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To, dan Korban
menagihkan uang tersebut kepada Sugianto mengobrol diruang tamu rumah saksi.
Terdakwa. Singkat cerita Korban Sekitar pukul 23.00 WIB Terdakwa datang dan
Sugianto datang kepada Terdakwa Saksi Eko Sutaryo keluar untuk menemui
untuk meminta uang tersebut Terdakwa dan memanggil Saksi Mbah To
namun tidak diberikan oleh untuk keluar juga. Saat itu Korban Sugianto
Terdakwa. tidak diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo untuk
Pada 25 Maret 2015 sekitar pukul keluar dari rumah saksi. Sekitar pukul 23.30
17.00 WIB Korban Sugianto dan WIB Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo pulang,
Korban Sukarman datang ke sedangkan Korban Sugianto dan Saksi Mbah
rumah Saksi Mbah Mun untuk To masih dirumah saksi;
pijat dan bertemu serta berkenalan - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul 22.00
dengan Saksi Eko Sutaryo yang WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo, dan Saksi
menjanjikan kepada Korban Mbah To datang dan kumpul di depan rumah
Sugianto dan Korban Sukarman saksi (di luar halaman rumah saksi). Seingat
dapat menggandakan uang tunai saksi, Saksi Eko Sutaryo membawa aqua botol
menjadi 1 Miliar rupiah asalkan kecil yang ada airnya dan Terdakwa membawa
para korban memiliki modal uang botol kecil tapi saksi tidak tahu apa isinya,
tunai. Selanjutnya Korban kemudia botol tersebut diserahkan Terdakwa
Sugianto menyerahkan uang kepada Saksi Eko Sutaryo.
sebesar Rp 4.000.000, 00 dan Saksi Muhammad Julpa
Korban Sukarman Rp 2.000.000, - Bahwa saksi terakhir kali bertemu Terdakwa
00 kepada Saksi Eko Sutaryo pada 2 Pebruari 2015 sekitar pkul 21.00 WIB
untuk digandakan. dalam rangka meminta tolong menjualkan
Pada 27 Maret 2015 Korban mobil Taruna saksi dengan No.Pol: D-1273-
Sugianto datang sendirian ke HE;
rumah Saksi Eko Sutaryo - Bahwa Terdakwa mengabari saksi mobilnya
menggunakan mobil Toyota sudah laku namun belum dapat memberikan
Kijang No. Pol: K-8436-ZA uangna;
warna hijau metalik dan diajak - Bahwa setelah saksi menunggu selama 2 hari
oleh Saksi Eko Sutaryo untuk ke namun uang tersebut belum juga ditransfer oleh
rumah Saksi Mbah Mun. Setelah Terdakwa dan saksi mendapat kabar dari
sampai Korban Sugianto disuruh Korban Sugianto bahwa korban bersama
menunggu di rumah Saksi Mbah anggota polisi sudah menagih kepada
Mun dan Saksi Eko Sutaryo pergi Terdakwa namun Terdakwa menjawab uang
menggunakan mobil korban. tersebut telah habis dan akan diganti oleh
Singkat cerita mobil korban Terdakwa setelah ia menjual tanah miliknya.
tersebut digadaikan kepada Saksi Namun saksi tunggu-tunggu Terdakwa tidak
H.Karjono sebesar Rp juga mentransfer uang tersebut dan HP
30.000.000, 00. Terdakwa tidak dapat dihubungi sehingga saksi
Karena mobil kijangnya tidak memberi kuasa kepada Korban Suginato untuk
kunjung dikembalikan oleh Saksi menagihkan kepada Terdakwa.
Eko Sutaryo dan juga Saksi Bambang Santoso
penggandaan uang yang - Bahwa pada 27 Maret 2015 sekitar pukul 14.00
dijanjikan oleh Saksi Eko Sutaryo Saksi Eko Sutaryo datang kerumag saksi
165

tidak pernah terbukti maka dengan tujuan mencarikan hutangan sebesar Rp


Korban Sugianto dan Korban 25.000.000, 00 dengan jaminan KBM Kijang
Sukarman selalu menagih. Kapsul warna hijau tua yang saksi ketahui
Korban Sugianto diminta oleh adalah milik Saksi Eko Sutaryo;
Saksi Eko Sutaryo untuk tinggal - Bahwa karena saksi tidak memiliki uang maka
sementara dirumah Saksi Mbah saksi mengantarkan Saksi Eko Sutrayo kepada
Mun ditemani Saksi Mbah To Saksi Bambang Hermanto.
yang dijanjikan uang sebesar Rp Saksi Bambang Hermanto
150.000.000, 00 oleh Saksi Eko - Bahwa Saksi Bambang Santoso adalah teman
Sutaryo setelah berhasil saksi;
menggandakan uang. - Bahwa Saksi Bambang Santoso datang dengan
Pada tanggal 1 April 2015 Saksi Saksi Eko Sutaryo mengatakan bahwa Saksi
Eko Sutaryo bersama Saksi Mbah Eko Sutaryo lagi butuh uang, karena saksi tidak
To datang kerumah Saksi Mbah memiliki uang maka saksi mengatakan kepada
Mun dan menghubungi Terdakwa Saksi Bambang Santoso untuk meminjam
untuk datang kerumah Saksi kepada Saksi H. Karjono;
Mbah Mun. Sekitar Pukul 22.00 - Bahwa saksi bersama Saksi Bambang Sutaryo
WIB Terdakwa datang seorang dan Saksi Eko Sutaryo pergi kerumah Saksi H.
diri yang disambut dengan cerita Karjono;
dari Saksi Eko Sutaryo mengenai - Bahwa Saksi H. Karjono memberikan hutangan
permasalahannya dengan Korban sebesar Rp 30.000.000, 00.
Sugiyanto dan Korban Sukarman. Saksi H. Karjono
Saksi Eko Sutaryo juga meminta - Bahwa benar saksi telah memberikan hutangan
bantuan Terdakwa agar ia tidak kepada Saksi Eko Sutaryo sebesar Rp
dikejar-kejar lagi oleh Korban 30.000.000, 00 dengan jamina mobil Kijang
Sugiyanto dan Korban Sukarman Kapsul warna hijau tua dengan No.Pol: K-
yang disanggupi oleh Terdakwa. 8463-ZA.
Saksi Eko Sutaryo merencanakan Barang bukti:
korbannya untuk dibunuh dengan - 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
menggunakan racun. carian warna bening;
Pada tanggal 3 April 2015 Saksi - 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To berisi carian warna bening;
datang ke rumah Terdakwa untuk - 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
mengambil racun tersebut. Sekitar berisi cairan warna bening;
Pukul 15.00 WIB Saksi Eko - 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
Sutaryo dan Saksi Mbah To tiba warna putih berisi cairan;
di rumah Terdakwa, Saksi Eko - 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
Sutaryo masuk bersama Terdakwa putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
ke dalam kamar sedangkan Saksi cairan warna kunig;
Mbah To diam di ruang tamu. - 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
Terdakwa memberikan 2 (dua) waran bening tutup warna kuning emas, berisi
botol minuman aqua ukuran minyak untuk bersihkan keris berukuran
tanggung (600ml), botol yang satu panjang 7cm;
berisi penuh air putih murni
warna bening, yang satu berisi 2/3
air putih bening sudah dicampur
Terdakwa dengan Sianida.
Setelah itu Saksi Eko Sutaryo
kembali ke ruang tamu duduk
bersama Saksi Mbah To. Saat
akan berpamitan pulang
Terdakwa keluar dari kamar dan
memberikan 1 (satu) botol kaca
bertutup berukuran kurang lebih
6cm berbentuk bulat berisi cairan
166

sianida kepada Saksi Eko Sutaryo.


Singkat cerita pada tanggal 3
April 2015 pada malam hari,
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan
Saksi Mbah To berkumpul
dihalaman rumah Saksi Mbah
Mun. Terdakwa mencampurkan
kembali racun sianida dalam botol
kaca yang pernah diberikan
kepada Saksi Eko Sutaryo
kedalam botol aqua yang berisi
2/3 air putih bening sudah
dicampur racun dan di kocok oleh
Saksi Eko Sutaryo dengan tujuan
agar cepat bereaksi. Keesokan
harinya Saksi Eko Sutaryo dan
Saksi Mbah To datang ke rumah
Terdakwa untuk mengambil uang
transport untuk digunakan ke
rumah Korban Sukarman.
Pada 5 April 2015 Saksi Eko
Sutaryo dan Saksi Mbah To
meminumkan racun tersebut
kepada ketiga korbannya.
Majelis Hakim berpendapat
Terdakwa memiliki masalah
dengan Korban Sugianto sehingga
Terdakwa sepakat dengan Saksi
Eko Sutaryo untuk mengahabisi
nyawa para korbannya.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, pertimbangan

hukum hakim yang menyatakan bahwa Terdakwa menyetujui niat

saksi Eko Sutaryo untuk membunuh korbannya karena memiliki

masalah dengan Korban Sugianto tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan

keterangan para saksi, Terdakwa berurusan dengan Saksi Muhammad

Julpa mengenai pembayaran hasil penjualan mobil Taruna warna silver

dan Korban Sugianto hanya diberi kuasa untuk menagihkan saja.

Apabila Terdakwa membunuh Korban Sugianto maka tidak ada

manfaatnya bagi Terdakwa karena Saksi Muhammad Julpa sebagai

pemilik mobil masih hidup dan Terdakwa tetap harus


167

membayarkannya kepada Saksi Muhammad Julpa sebagai pemilik

mobil Taruna tersebut.

Yang dimaksud dalam unsur direncanakan terlebih dahulu adalah

ada jeda waktu antara timbulnya niat pelaku untuk melakukan tindak

pidana dengan dilakukannya tindak pidana tersebut. Jeda waktu itu

sebenarnya dapat digunakan pelaku untuk membatalkan niatnya tetapi

tidak digunakannya.

Melihat fakta-fakta hukum yang ada, maka terdapat jeda waktu

yang sebenarnya dapat digunakan Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah

To untuk membatalkan niatnya membunuh ketiga korbannya namun

tidak digunakan. Maka dari itu penulis berpendapat unsur ini merujuk

kepada Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To bukan Terkdawa.

Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutryo dan Saksi Mbah To

membunuh ketiga korbannya dengan memberikan racun tersebut dan

uang transport, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi.

d. Merampas nyawa orang lain;

Tabel 32. Merampas Nyawa Orang Lain

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 5 April 2015 Saksi Saksi Desi Novitasari:
Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To - Bahwa saksi adalah anak kandung Korban
bersama Korban Sugianto Sukarman dan Korban Suparni.
mendatangi rumah Korban - Bahwa Korban Sugianto datang kerumah saksi
Sukarman dan isterinya Korban pada 5 April 2016 sekitar pukul 11.00 WIB
Suparni dengan dalih akan bersama 2 (dua) orang teman bapaknya yang
melakukan ritual penggandaan saksi tidak ketahui;
uang. Singkat cerita Saksi Eko - Bahwa saksi terakhir bertemu orang tua saksi
Sutaryo memberikan gelas yang pada 5 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB
diisi air putih murni warna sebelum kejadian tersebut;
bening kepada para korbannya - Bahwa pulangnya para tamu saksi tidak ketahui
serta Saksi Mbah To dan juga karena setelah disuruh membelikan aqua di kios
dirinya sendiri yang diminum samping rumah saksi, saksi disuruh pergi oleh
secara bersama-sama sebagai bapak;
168

awal dari ritual penggandaan - Bahwa yang saksi ketahui posisi mayat kedua
uang. Setelah mereka meminum orang tua saksi berada dalam satu kamar, posisi
air putih murni warna bening mayat ibu saksi dalam keadaan tengkurap diatas
tersebut maka tidak terjadi apa- tempat tidur dan bapak saksi tergeletak dilantai
apa dan Saksi Eko Sutaryo dalam keadaan tengkurap dan tubuhnya terlihat
memberitahu bahwa akan lebam;
dilakukan ritual kedua di dalam - Bahwa setahu saksi posisi mayat Korban
kamar. Saksi Eko Sutaryo berdiri Sugianto badannya menggantung diatas temapt
di depan kamar Korban tidur dan tangannya memegang perut;
Sukarman dan memanggil - Bahwa setau saksi kedua orang tau saksi
Korban Sukarman dan Korban meninggal karena diracun setelah mayat
Suparni untuk masuk ke dalam keduanya di otopsi;
kamar. Sebelum masuk ke dalam - Bahwa masalah ritual saksi tidak tahu.
kamar, Korban Sukarman dan Saksi Supami
Korban Suparni diberikan gelas - Saksi adalah Bibi dari Saksi Desi Novitasari;
oleh Saksi Eko Sutaryo yang - Saksi mengetahui kejadian tersebut karena
sebelumnya Saksi Mbah To ditelpon keponakan saksi yaitu Saksi Desi
tuangkan air putih yang sudah Novitasari pada 6 April 2015 yang memberitahu
dicampur dengan sianida. dirumahnya ada Korban Sugianto yang telah
Setelah meminum air putih yang meninggal dunia, seketika itu juga saksi menuju
telah dicampur sianida tersebut, rumah Saksi Desi Novitasari dan saat itu saksi
Korban Sukarman dan Korban melihat Korban Sugianto terlentang di atas dipan
Suparni jatuh di tempat tempat dengan kaki dilantai dan tangan kanan
tidur. Setelah itu Saksi Eko memegang perut, kemudian saksi memegang
Sutayo berdiri di depan kamar pergelangan tangan Korban Sugianto dan tidak
sebelah kamar Korban Sukarman ada denyut nadi;
dan Korban Suparni dan - Bahwa kemudian ketika kepolisian dan tetangga
memanggil Korban Sugianto datang sekitar pukul 14.30 WIB ditemukan
untuk masuk ke kamar tersebut. dikamar sebelah Korban Sukarman dan Korban
Sebelum masuk ke dalam kamar, Suparni dalam keadaan meninggal dunia;
Saksi Eko Sutaryo memberikan - Bahwa sebelum kejadian Korban Sukarman dan
gelas yang sebelumnya telah Korban Suparni tidak pernah menceritakan
dituangkan oleh Saksi Mbah To kepada saksi kalau mereka mempunyai
dengan air putih yang sudah permasalahan dengan Terdakwa.
dicampur dengan sianida. Saksi Irnawati
Setelah meminum air putih yang - Saksi merupakan anak kandung dari Korban
sudah dicampur dengan sianida sukarman dan Korban Suparni;
tersebut Korban Sugianto - Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut
muntah-muntah. Saksi Eko karean ditelpon oleh adik saksi yaitu Saksi Desi
Sutaryo dan Saksi Mbah To tidak Novitasari pada 6 April 2015 dan mengatakan
menolong ketiga korban tersebut bahwa Korban Sugianto meninggal dirumah
dan meninggalkan para korban. orang tua saksi;
Pada tanggal 6 April 2015 anak - Bahwa setelah itu saksi datang ke TKP dan
dari Korban Sukarman sudah banyak anggota polisi dan tetangga;
menemukan Korban Sugianto - Bahwa sehari sebelumnya saksi dan suami saksi
sudah dalam keadaan tidak mampir kerumah orang tua saksi dan mendapati
bernyawa dan berdasarkan hasil rumah dalam keadaan kosong;
olah TKP dari pihak kepolisian - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
menemukan Korban Sukarman matinya orang tua dan Korban Sugianto, namun
dan Korban Suparni di kamar berdasarkan keterangan polisi meninggalnya
bersebelahan juga meninggal para korban karena diracun.
dunia. Berdasarkan Visum Et Saksi Eko Sutaryo
Repertum Nomor: - Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
VER/13/IV/2015/Biddokes, Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Visum Et Repertum Nomor: Sugianto kerumah Korban Sukarman
169

VER/14/IV/2015/Biddokes, menggunakan bus;


Visum Et Repertum Nomor: - Bahwa ritual yang pertama diadakan di ruang
VER/15/IV/2015/Biddokes tamu rumah Korban Sukarman;
tertanggal 6 April 2015 yang - Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli minyak
pada pokoknya menerangkan misik dan setelah saksi datang membeli minyak
ketiga korban mati lemas karena misik ritual dimulai;
keracunan. - Korban Sukarman dan Korban Suparni disuruh
Hal ini diperkuat dengan hasil oleh Mbah Mun untuk mengambil gelas di dapur
pemeriksaan barang bukti berupa dan setelah Korban Suparni mengambil gelas
1 (satu) buah gelas kaca berisi tersebut diisi air oleh Mbah Mun dan diberi 2
cairan bening sisa cairan BB- (dua) buah bunga kantil dan selanjutnya saksi
891/2015/KTF dan organ disuruh Mbah Mun untuk mengantarkan gelas
lambung milik ketiga korban tersebut kepada Korban Sukarman. Setelah
dalam Berita Acara Pemeriksaan diminum Korban Sukarman mengatakan kepada
Laboratoris Kriminalistik dari saksi bahwa pusing dan matanya gelap dan
Pusat Laboratorium Forensik Korban Sukarman minta tolong kepada saksi.
Bareskrim Polri Laboratorium Setelah itu Korban Sukarman jatuh dan saksi
Forensik Cabang Semarang melihat Korban Sugianto muntah-muntah dan
Nomor LAB: 408/KTF/2015, Korban Suparni tengkurap diatas kasur;
tanggal 13 April 2015 yang pada - Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
pokoknya menerangkan 1 (satu) tidak menolong ketiga korban dan saksi pulang
buah gelas kaca berisi caoran dengan tujuan mencari Saksi Mbah Mun;
bening sisa cairan BB- - Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
891/2015/KTF dan organ gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
lambung milik ketiga korban (dua) botol aqua besar yang satunya isinya
positif mengandung sianida. penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus Terdakwa,
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To yang
dilakukan secara terpisah dan pada intinya
memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari Terdakwa,
yang meminumkan kepada para korban adalah
Saksi Eko Sutaryo dan yang menuangkan
kedalam gelas adalah Saksi Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah Mun.
Saksi dr.Sumy
- Reaksi yang ditimbulkan oleh racun cyanida
ketika diminum oleh manusia yaitu langsung
bereaksi seketika mengakibatkan saluran
pencernaan terbakar, pembuluh darah akan
melebar sehingga dapat mengganggu alirah
darah ke jantung dan otak, pada rongga kepala
akan didapat bintik-bintik pendarahan dan
pelebaran seluruh pembuluh darah di otak,
jantung, dan paru-paru akan tampak merah
kehitaman seperti terbakar;
- Bahwa meninggalnya ketiga korban adalah
akibat meminum racun sianida sebagaimana
170

telah saksi uraikan dalam hasil visum.


Alat Bukti Surat:
- Visum Et Repertum Nomor:
VER/13/IV/2015/Biddokes;
Visum Et Repertum Nomor:
VER/14/IV/2015/Biddokes; Visum Et Repertum
Nomor: VER/15/IV/2015/Biddokes tertanggal 6
April 2015 yang pada pokoknya menerangkan
ketiga korban mati lemas karena keracunan.
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang
Semarang Nomor LAB: 408/KTF/2015, tanggal
13 April 2015 yang pada pokoknya
menerangkan 1 (satu) buah gelas kaca berisi
caoran bening sisa cairan BB-891/2015/KTF
dan organ lambung milik ketiga korban positif
mengandung sianida.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml, berisi
carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan tutup
warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury” berisi
cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca waran
bening tutup warna kuning emas, berisi minyak
untuk bersihkan keris berukuran panjang 7cm.

Pasal 340 KUHP merupakan delik materiil yang mensyaratkan

harus ada akibat yang terjadi dari tindakan yang dilakukan oleh pelaku

barulah dapat dikatakan tindak pidana tersebut telah terjadi

sepenuhnya. Matinya korban haruslah merupakan akibat dari tindakan

yang dilakukan oleh pelaku.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut maka didapati hasil bahwa

ketiga korban telah meninggal dunia akibat racun yang diberikan oleh

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Maka dari itu penulis

berpendapat unsur ini merujuk kepada Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
171

Mbah To bukan Terkdawa. Terdakwa hanya membantu Saksi Eko

Sutryo dan Saksi Mbah To membunuh ketiga korbannya dengan

memberikan racun tersebut, sehingga unsur ini tidaklah terpenuhi oleh

Terdakwa.

e. Sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang

turut serta melakukan.

Tabel 33. Sebagai Turut Serta Melakukan

Dakwaan Fakta-Fakta Hukum


Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun
Saksi Mbah Mun Terdakwa hanya - Bahwa pada 1 April sekitar pukul 22.00
menyanggupi membantu untuk Saksi WIB Saksi Eko Sutaryo, Saksi Mbah To,
Eko Sutaryo yang dikejar-kejar oleh dan Korban Sugianto mengobrol diruang
Korban Sugianto dan Korban tamu rumah saksi. Sekitar pukul 23.00 WIB
Sukarman. Yang merencanakan Terdakwa datang dan Saksi Eko Sutaryo
untuk membunuh para korban adalah keluar untuk menemui Terdakwa dan
Saksi Eko Sutaryo. Terdakwa hanya memanggil Saksi Mbah To untuk keluar
membantu dengan memberikan racun juga. Saat itu Korban Sugianto tidak
pada tanggal 3 April 2015 dan diperbolehkan Saksi Eko Sutaryo untuk
memberikan uang transport kepada keluar dari rumah saksi. Sekitar pukul 23.30
Saksi Eko Sutaryo dan Mbah To WIB Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo
untuk membunuh ketiga korban. pulang, sedangkan Korban Sugianto dan
Pada tanggal 5 April 2015 yang pergi Saksi Mbah To masih dirumah saksi;
ke rumah Saksi Sukarman dan - Bahwa pada 3 April 2015 sekitar pukul
memberikan racun kepada para 22.00 WIB Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo,
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan dan Saksi Mbah To datang dan kumpul di
Saksi Mbah To. depan rumah saksi (di luar halaman rumah
saksi). Seingat saksi, Saksi Eko Sutaryo
membawa aqua botol kecil yang ada airnya
dan Terdakwa membawa botol kecil tapi
saksi tidak tahu apa isinya, kemudia botol
tersebut diserahkan Terdakwa kepada Saksi
Eko Sutaryo.
Saksi Eko Sutaryo
- Bahwa pada 5 April 2015 saksi disuruh oleh
Saksi Mbah Mun mengantarkan Korban
Sugianto kerumah Korban Sukarman
menggunakan bus;
- Bahwa ritual yang pertama diadakan di
ruang tamu rumah Korban Sukarman;
- Sekitar pukul 11.30 WIB saksi membeli
minyak misik dan setelah saksi datang
membeli minyak misik ritual dimulai;
- Korban Sukarman dan Korban Suparni
disuruh oleh Mbah Mun untuk mengambil
gelas di dapur dan setelah Korban Suparni
mengambil gelas tersebut diisi air oleh
172

Mbah Mun dan diberi 2 (dua) buah bunga


kantil dan selanjutnya saksi disuruh Mbah
Mun untuk mengantarkan gelas tersebut
kepada Korban Sukarman. Setelah diminum
Korban Sukarman mengatakan kepada saksi
bahwa pusing dan matanya gelap dan
Korban Sukarman minta tolong kepada
saksi. Setelah itu Korban Sukarman jatuh
dan saksi melihat Korban Sugianto muntah-
muntah dan Korban Suparni tengkurap
diatas kasur;
- Setelah saksi melihat keadaan tersebut saksi
tidak menolong ketiga korban dan saksi
pulang dengan tujuan mencari Saksi Mbah
Mun;
- Bahwa saat saksi menyerahkan air di dalam
gelas kepada para korban pada saat itu ada 2
(dua) botol aqua besar yang satunya isinya
penuh dan satunya isinya setengah;
- Bahwa yang menuangkan air kedalam gelas
adalah Mbah Mun.
Saksi Bripka Sulistyono, S.H
- Bahwa saksi ikut menangani kasus
Terdakwa, Saksi Eko Sutaryo dan Saksi
Mbah To;
- Bahwa telah dilakukan pemeriksaan
terhadap Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah
To yang dilakukan secara terpisah dan pada
intinya memberikan keterangan bahwa yang
mendapatkan minuman tersebut dari
Terdakwa, yang meminumkan kepada para
korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan yang
menuangkan kedalam gelas adalah Saksi
Mbah To;
- Bahwa keterangan yang diberikan saat
pemeriksaan adalah dari awal Eko Sutaryo
bersama dengan Mbah To bukan Mbah
Mun.
Barang bukti:
- 1 (satu) botol minuman merk total 600ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqu 1500ml,
berisi carian warna bening;
- 1 (satu) botol minuman merk aqua 1500ml,
berisi cairan warna bening;
- 1 (satu) botol kaca warna coklat , dengan
tutup warna putih berisi cairan;
- 1 (satu) botol kaca kecil dengan tutup warna
putih terdapat tulisan “Parfum Kastury”
berisi cairan warna kunig;
- 1 (satu) botol kecil bulat terbuat dari kaca
waran bening tutup warna kuning emas,
berisi minyak untuk bersihkan keris
berukuran panjang 7cm.
173

Unsur sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,

dan yang turut serta melakukan penulis berpendapat bahwa unsur ini

tidak terpenuhi. Karena di dalam pertimbangan hukumnya Majelis

Hakim tidak menjelaskan secara terperinci pemenuhan unsur-unsur

sebagai orang yang turut serta melakukan yang didakwakan kepada

Terdakwa.

Majelis Hakim hanya memberikan argumentasi hukum bahwa

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah deelmening, didalam kasus ini

Terdakwa sebagai medepleger (orang yang turut serta melakukan

perbuatan) dengan dasar keterangan para saksi yang dihadirkan JPU

memberikan keterangan yang saling bersesuaian yang dimulai pada

tanggal 3 April 2015 menurut pendapat Majelis Hakim adalah awal

dari timbulnya niat Terdakwa dan Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah

To untuk membunuh korbannya. Dilanjutkan tanggal 5 April 2015

Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To pergi ke rumah Korban

Sukarman dan meminumkan racun kepada ketiga korban.

Namun sebagaimana telah penulis uraiakan dalam pembahasan

sebelumnya, peran Terdakwa hanyalah membantu Saksi Eko Sutaryo

dan Saksi Mbah To untuk membunuh korbannya dengan

mempersiapkan alat berupa racun dan uang.

Wirjono Prodjodikoro memberi definisi “pesertaan” atau yang

biasa juga dikenal dengan “penyertaan” sebagai “turut sertanya

seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan suatu tindak
174

pidana”.85 Penyertaan yang di maksud dalam kasus ini adalah “turut

serta melakukan tindak pidana” yang diatur dalam Pasal 55 ayat (1)

ke-1 KUHP.

Dalam turut melakukan paling sedikit haruslah ada 2 (dua) orang,

yaitu yang melakukan (pleger) dan yang turut serta melakukan

(medepleger) dimana keduanya bersama-sama melakukan tindak

pidana tersebut. Menurut R. Soesilo kedua orang tersebut haruslah

sama-sama melakukan tindak pidana tersebut, tidak boleh salah satu

sifatnya hanya menolong saja semisal hanya melakukan perbuatan

persiapan saja. Apabila terjadi demikian maka orang yang menolong

itu tidak termasuk dalam medepleger namun dihukum sebagai

membantu melakukan (medeplichtige).86

Untuk dapat dikatakan sebagai medepleger haruslah memenuhi

unsur-unsur berikut ini:

1. Dilakukan minimal 2 (dua) orang;

2. Dilakukan secara bersama-sama;

3. Yang dilakukan adalah hal yang melawan hukum.

Di dalam kasus ini terdapat 3 (tiga) orang pelaku dimana untuk 2

(dua) pelaku lainnya dalam berkas yang berbeda. Maka dari itu unsur

pertama dari medepleger yaitu dilakukan minimal 2 orang telah

terpenuhi. Unsur dilakukan secara bersama-sama menurut penulis

tidaklah terpenuhi. Berdasarkan fakta hukum yang terungkap pada

85
Wirjono Prodjodikoro. Op.Cit . Hlm 108
86
R. Soesilo. Op.cit. Hlm 73
175

tanggal 5 April 2015 yang pergi ke rumah Saksi Sukarman dan

memberikan racun kepada para korban adalah Saksi Eko Sutaryo dan

Saksi Mbah To.

Pada tanggal 1 April 2015 di rumah Saksi Mbah Mun Terdakwa

hanya menyanggupi membantu untuk Saksi Eko Sutaryo yang dikejar-

kejar oleh Korban Sugianto dan Korban Sukarman. Yang

merencanakan untuk membunuh para korban adalah Saksi Eko

Sutaryo. Terdakwa hanya membantu dengan memberikan racun pada

tanggal 3 April 2015 dan memberikan uang transport kepada Saksi

Eko Sutaryo dan Mbah To untuk membunuh ketiga korban.

Unsur ketiga yaitu perbuatan melawan hukum penulis berpendapat

sudah terbukti karena menghilangkan nyawa orang lain secara

berencana merupakan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang.

Berdasarkan pendapat R.Soesilo di atas maka penulis berpendapat

bahawa Terdakwa tidak memenuhi rumusan unsur-unsur medepleger.

Karena perbuatan Terdakwa hanya membantu Saksi Eko Sutaryo dan

Mbah To untuk membunuh ketiga korbannya dalam hal persiapannya

saja. Terdakwa tidak turut melakukan perbuatan pembunuhan

tersebut.

Maka dari itu penulis berpendapat bahwa pasal yang seharusnya

dikenakan kepada Terdakwa adalah Pasal 56 ke-2 KUHP. Pengenaan

pasal ini penulis dasarkan pada pendapat dari S.R Sianturi bahwa
176

pembantuan (medeplichtig) yang dilakukan bersamaan dengan

terjadinya kejahatan maka dikenai Pasal 56 ke-1 KUHP dan

pembantuan (medeplichtig) yang dilakukan mendahului kejahatan atau

dalam hal ini sebelum terjadinya kejahatan maka dikenai Pasal 56 ke-

2 KUHP.

Berdasarkan uraian penulis diatas maka penulis berpendapat bahwa

Terdakwa tidak memenuhi unsur-unsur Pasal 340 KUHP jo Pasal 55

ayat (1) ke-1 KUHP. Penulis berpendapat bahwa Terdakwa

seharusnya dikenai Pasal 340 KUHP jo Pasal 56 ke-2 KUHP.

D. Amar Putusan

Berdasarkan fakta-fakta hukum, keterangan saksi, surat, dan

barang bukti yang dihadirkan di persidangan, hakim Pengadilan Negeri

Pati memutuskan:

1. Menyatakan Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko Bin Sukarman

telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana “Turut Serta Melakukan Pembunuhan

Berencana”;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Mardikun Als. Pak

Joko Bin Sukarman dengan pidana penjara seumur hidup;

3. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan;

4. Menyatakan barang bukti untuk dimusnahkan;

5. Menyatakan barang bukti tambahan berupa contoh sidik jari

atas nama Eko Sutaryo dan Sumarno Als. Mbah To nama nama
177

Eko Sutaryo dan Sumarno Als. Mbah To dan CD hasil rekaman

pemeriksaan atas nama Eko Sutaryo dan Sumarno Als. Mbah

To dipergunakan dalam perkara atas nama Terdakwa Eko

Sutaryo Als. Pak Eko Bin Sukarmo, dkk;

6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara

sebesar Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

Putusan hakim merupakan akhir dari serangkaian acara

pemeriksaan di persidangan. Menurut Sudarto di dalam putusannya hakim

haruslah memberikan keputusan mengenai “peristiwanya, hukumnya dan

pidananya”.87 Di dalam putusan hakim ini, Majelis Hakim telah memutus

bahwa Terdakwa terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan

kepadanya. Perbuatan Terdakwa tersebut menurut Majelis Hakim adalah

tindak pidana, yaitu Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dalam

putusan ini Majelis Hakim menghukum Terdakwa dengan pidana penjara

seumur hidup.

Berdasarkan Pasal 191 dan 193 KUHAP terdapat tiga macam

putusan hakim yaitu putusan bebas, putusan lepas dari segala tuntutan

hukum, dan putusan pemidanaan. Putusan Pengadilan Negeri No

138/Pid.B/2015/PN.Pti termasuk dalam putusan pemidaan, karena Majelis

Hakim memutus Terdakwa terbukti bersalah dan menjatuhkan pidana

penjara kepadanya.

87
Sudarto. Loc.Cit
178

Di dalam putusan hakim yang berupa pemidaan haruslah

berdasarkan Pasal 197 KUHAP. Pasal 197 ayat (1) KUHAP mengatur isi

dari putusan pemidaan, antara lain haruslah terdapat kepala putusan,

identitas terdakwa, dakwaan, pertimbangan hakim, tuntutan, pasal yang

menjadi dasar pemidanaan disertai keadaan yang memberatkan dan

meringankan terdakwa, hari tanggal diadakannya musyawarah majelis,

pernyataan kesalahan terdakwa yang disertai dengan pemidanaan atau

tindakan yang dijatuhkan, ketentuan pembebanan biaya perkara dan

barang bukti, keterangan mengenai kepalsuan surat (jika ada), perintah

agar terdakwa ditahan atau tetap didalam tahanan atau dibebaskan, hari

dan tanggal putusan, nama JPU, nama hakim dan nama panitera.

Berdasarkan ketentuan Pasal 197 ayat (2) KUHAP, apabila

ketentuan Pasal 197 ayat (1) KUHAP tidak dipenuhi kecuali mengenai

hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim serta ketentuan

mengenai kepada siapa biaya perkara dibebankan dan ketentuan mengenai

barang bukti maka putusan tersebut batal demi hukum.

Dalam putusan ini telah memuat isi putusan pemidaan

sebagaimana aturan dalam Pasal 197 ayat (1) KUHAP. Namun di dalam

hal yang meringankan Terdakwa, Majelis Hakim berpendapat tidak ada.

Majelis Hakim hanya mencantumkan hal yang memberatkan Terdakwa

sebagaimana pertimbangan hakim berikut ini.


179

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa

maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan

dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

 Terdakwa berbelit-belit tidak mengakui perbuatannya;

 Akibat perbuatan Terdakwa telah sekaligus menghilangkan

nyawa;

Keadaan yang meringankan :

Penulis berpendapat Majelis Hakim kurang cermat dalam hal ini,

berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan sebagaimana keterangan

yang diberikan oleh Saksi Sariadi bahwa Terdakwa memiliki pekerja

sebanyak 5 (lima orang). Menurut penulis fakta ini dapat menjadi hal yang

meringankan Terdakwa dimana terdakwa memiliki tanggungan para

pekerjanya tersebut. Jika Terdakwa dipidana penjara maka kelima orang

pekerjanya akan kehilangan mata pencaharian. Hal ini akam berdampak

pada keluarga para pekerja tersebut.

Penulis juga berpendapat bahwa Majelis Hakim kurang cermat

dalam memasukan hal-hal yang memberatkan Terdakwa. Bahwa

berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan, Terdakwa sebelumnya

sudah pernah dihukum karena melakukan pencurian. Seharusnya hal ini

Majelis Hakim masukan sebagai hal yang memberatkan Terdakwa.


180

Di dalam amar putusannya Majelis Hakim memutus sedikit

berbeda dengan tuntutan JPU. Bunyi amar yang pertama, kedua, keempat,

dan kelima adalah pemenuhan dari tuntutan JPU dalam surat tuntutannya.

Selaras dengan uraian penulis dalam pembahasan sebelumnya, maka

penulis tidak sependapat dengan beberapa amar putusan hakim ini.

Berdasarkan fakta-fakat hukum yang telah penulis uraikan diatas maka

penulis berpendapat bahwa seharusnya amar putusan yang pertama

berbunyi “Menyatakan Terdakwa Mardikun Als. Pak Joko Bin Sukarman

telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

pidana “Membantu Melakukan Pembunuhan Berencana”.

Hal ini akan berdampak pada bunyi amar yang kedua, berdasarkan

aturan dalam Pasal 57 ayat (2) KUHP maka ancaman pidana bagi

Terdakwa maksimal 15 (lima belas) tahun. Sehingga penulis berpendapat

seharusnya Majelis Hakim menjatuhkan hukuman pidana penjara tidak

lebih dari 15 (limam belas) tahun.

Sedangkan untuk bunyi amar yang ketiga adalah putusan hakim

yang tidak dituntut oleh JPU. Namun bunyi amar ini penulis berpendapat

sesuai dengan Pasal 197 ayat (1) KUHAP yaitu memberikan putusan

apakah Terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau dibebaskan.

Dalam amarnya ini Majelis Hakim memutuskan Terdakwa untuk tetap

ditahan.

Bunyi amar keempat penulis berpendapat bahwa telah sesuai

dengan aturan yang berlaku. Sebagimana diatur dalam Pasal 194 ayat (1)
181

KUHAP bahwa barang bukti yang disita dapat dirampas untuk di

musnahkan dan bunyi amar yang kelima merupakan hal yang bermanfaat

bagi pemeriksaan perkara Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To.

Bunyi amar yang kelima penulis berpendapat dapat membantu proses

pemeriksaan kasus Saksi Eko Sutaryo dan Saksi Mbah To. Dimana fakta

hukum yang terungkap dalam persidangan bahwa kedua saksi ini adalah

orang yang merencanakan dan membunuh para korban.

Bunyi amar keenam sebenarnya bertentangan dengan tuntutan JPU,

namun penulis berpendapat ini adalah hal yang sesuai karena sebagaimana

penulis uraikan diatas bahwa tuntutan JPU mengenai biaya perkara yang

dibebankan kepada negara tidak sesuai dengan Pasal 222 ayat (1)

KUHAP. Putusan Pengadilan Negeri Nomor 138/Pid.B/2015/PN.Pti ini

adalah putusan pemidanaan maka sesuai ketentuan Pasal 222 ayat (1)

KUHAP biaya perkara haruslah dibebankan kepada Terdakwa, kecuali

Terdakwa sebelumnya telah mengajukan permohanan pembebasan biaya

perkara (Pasal 222 ayat (2) KUHAP).

Didalam amar putusannya Majelis Hakim telah memutus sesuai

dengan Pasal 222 ayat (1) KUHAP dengan menjatuhkan biaya perkara

sebesar Rp 2.500, 00 (dua ribu lima ratus rupiah) kepada Terdakwa.

Anda mungkin juga menyukai