Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA

”UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
No. Perk : 66/Pid.B/2023/PN.SBY

Jaksa pada Kejaksaan Negeri Surabaya, yang bertindak selaku Penuntut Umum, setelah
memperhatikan hasil pemeriksaan di dalam persidangan yang memeriksa dan mengadili
terdakwa :
Nama : Edi Susilo
Tempat Lahir : Banten
Umur : 40 tahun
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : JL. Raya Kenjeran, No. 181, RT 008 RW 009, Kelurahan Kenjeran,
Kecamatan Kenjera, Kota Surabaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Supir pribadi
Pendidikan : SMA sederajat

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Surabaya


tanggal06/November/2023. Nomor : 456/Pid.B/2023/PN.Sby. Serta surat pelimpahan Perkara
Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 07 Novemeber 2023. Nomor :012-B/P.5.10/Ep.5 terdakwa
dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan sebagaimana telah kami bacakan dimuka
persidangan tanggal 14 Oktober 2023 sebagaimana terlampir dalam surat pidana ini yakni:
Pasal 340 KUHP
Adapun fakta-fakta yang terungkap dipersidangan secara berturut-turut telah diterangkan
saksi-saksi sebagai berikut :

1. Saksi Antoni Subagja


 Bahwa Saksi merupakan suami dari korban;
 Bahwa Terdakwa adalah supir pribadi di rumah Antoni Subagja;
 Bahwa Tugas terdakwa adalah mengantarkan keluarga Antoni Subagja yang ingin
bepergian kemanapun;
 Bahwa Saksi dihubungi oleh Terdakwa dan memberi kabar jika anak Terdakwa
kecelakaan dan butuh perawatan intensif dengan estimasi biaya tersebut dan tercatat
sekitar Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan saksi langsung men-
transfer uang sejumlah Rp. 200.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke
rekening milik Terdakwa;
 Bahwa Saksi menjenguk anak Terdakwa bersama Korban di Rumah Sakit dan
mengetahui Korban berkata kurang mengenakkan kepada Terdakwa;
 Bahwa Saksi pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul 12.30 WIB, Antoni yang sedang
dinas di luar kota meminta tolong kepada Edi untuk mengantarkan istri nya ke
Bandara;
 Bahwa Saksi pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 03.30 WIB dihubungi oleh pihak
kepolisian dan diberitahukan terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa
terhadap isterinya (Korban);

2. Saksi Didit Gunawan


 Saksi merupakan petugas sampah yang bekerja di TPA Sampah Benowo Surabaya;
 Saksi sekitar pukul 21.45 WIB melihat ada kehadiran Terdakwa di area sekitar TPU
dengan gelagat yang mencurigakan;
 Saksi tidak mengenal Terdakwa itu siapa dikarenakan tidak familiar dengan
wajahnya;
 Saksi tidak mendatangi Terdakwa dikarenakan Saksi takut karena posisi pada saat itu
Saksi hanya seorang diri;
 Saksi hanya melihat dari kejauhan;
 Saksi melihat Terdakwa membawa koper besar dan membakar koper tersebut
menggunakan minyak tanah dan korek;
 Saksi kemudian langsung menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian
janggal tersebut;

II. Saksi A De Charde


Di dalam persidangan Terdakwa Edi Susilo dan Penasehan Hukumnya mengajukan saksi
Arum Cahya dan saksi Setyowadi yang meringankan terdakwa yaitu saksi yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi Arum Cahya
 Bahwa Saksi merupakan istri dari Terdakwa;
 Bahwa Saksi mengetahui bahwa Terdakwa sudah bekerja di rumah Antoni Subagja
sejak tahun 2013 hingga 2023;
 Bahwa Saksi sering mendengarkan cerita suaminya tentang Korban yang sering
marah-marah di rumahnya;
 Bahwa Saksi yang menyuruh Terdakwa untuk menghubungi suami Korban untuk
meminjam uang untuk biaya operasi anaknya sejumlah Rp. 150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah);
 Bahwa Saksi mengetahui Antoni Subagja mentransfer uang sejumlah
Rp.200.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke rekening milik Terdakwa dan
berkata bahwa lebihan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) untuk biaya
selanjutnya yang tidak terduga;
 Bahwa Saksi merasa sakit hati ketika Korban mengatakan “itu uang yang dipinjem
gak gratis ya pak, meskipun bapak kerja sampe mati kayaknya ga bakal bisa bapak
tebus uang itu. Untung-untung saja suami saya baik sama Bapak” mendengar
perkataan tersebut, Saksi langsung keluar dari kamar rawat dan menangis;
 Bahwa pada saat Saksi keluar, Saksi tidak melihat Terdakwa mengikutinya, namun
Saksi melihat dari kaca pintu bahwa Terdakwa hanya diam menunduk dan terpaku;
 Bahwa Saksi mengetahui pada saat di pintu keluar Korban menyampaikan perkataan
yang menyakiti hati Terdakwa, Korban berkata “nanti anakmu sudah pulih, ajak
pulang aja biar ga nyusahin suami saya untuk perawatannya. Sekalian, kamu gak usah
kerja lagi jadi supir keluarga saya. Dikasih hati malah manfaatin kondisi suami saya,
dasar gak tau diri!” dan disitu Terdakwa sekali lagi hanya terdiam terpaku

2. Saksi Setyowati
 Saksi adalah asisten rumah tangga di rumah Korban;
 Saksi sudah bekerja 20 tahun di rumah Korban;
 Saksi sering mendapat perlakuan buruk dari Korban, karena Korban adalah
perempuan yang mudah marah
 Saksi juga sering mendengar terjadi cekcok antara Korban dan suaminya di dalam
rumah hanya dikarenakan hal sepele;
 Saksi mengenal Terdakwa sangat dekat karena Terdakwa sering mengajak ngobrol
Saksi pada saat sedang berada di rumah Korban;
 Saksi mengenal Terdakwa dengan kepribadian yang ramah, rajin beribadah dan selalu
mentaati perintah Antoni Subagja dan Korban sebagai majikannya;
 Saksi mengetahui kondisi perekonomian keluarga Terdakwa yang sedang tidak stabil,
dan Saksi pernah mendengar langsung dari Terdakwa;88
 Saksi mengetahui salah satu anak Terdakwa mengalami kecelakaan;8
 Saksi pernah berbicara dengan Terdakwa, dan Terdakwa berkata “aku sudah
rundingan sama Bapak untuk bayar hutangku yang waktu itu buat biaya operasi,
rencananya aku minta Bapak langsung potong gajiku saja. Aku juga mau kerja
sambilan, mau ojek online untuk bisa nyicil perbulannya. Aku udah ga tahan disindir-
sindir terus sama Ibu. Sakit Mbok hatiku”
 Saksi pada saat kejadian, tidak berada di rumah. Namun setelah menjenguk anak
temannya yang sedang sakit, Saksi langsung pulang ke rumah dan kaget melihat
kondisi rumah yang berantakan di lantai bawah;
 Saksi sempat memanggil-manggil Korban di rumah pada saat itu tetapi tidak ada
jawaban;
III. Keterangan Terdakwa
 Pada tanggal 12 Oktober 2023 Pukul 12.30 WIB Terdakwa diminta untuk mengantar
korban ke bandara oleh suami korban
 Tidak lama setelah sampai rumah korban, terdakwa izin pulang untuk mengambil E-
toll
 Sesampainya di rumah, terdakwa mengambil balok kayu, golok, minyak tanah, korek,
kantong plastik besar berwarna hitam, dan sarung tangan.
 Setelah itu, terdakwa bergegas ke rumah korban dan mendapati korban tengah duduk
di ruang tamu dan sedang menonton TV
 Terdakwa langsung mendatangi dan memukul menggunakan balok kayu ke leher
korban berkali-kali hingga tak sadarkan diri
 Kemudian karena terdakwa merasa tidak puas, selanjutnya terdakwa menggorok leher
korban menggunakan golok
 Terdakwa berniat ingin menghilangkan jejak pembunuhan terdakwa lalu naik ke lantai
atas untuk mencari koper besar.
 Terdakwa langsung membersihkan bekas darah menggunakan sarung tangan yang ia
siapkan, dan sebisa mungkin ia membersihkan hal tersebut.
 Terdakwa memasukkan tubuh Gita yang sudah tidak bernyawa ke dalam koper dan
membawanya masuk ke dalam mobil dan ia menuju TPA Sampah Benowo untuk
membuang mayat tersebut
 Sekitar pukul 21.45 WIB terdakwa tiba di lokasi pada saat di lokasi, terdakwa
membakar koper berisikan mayat dengan menggunakan minyak tanah dan korek.

Barang bukti yang diajukan kedepan persidangan adalah berupa :


1. 1 (satu) buah balok kayu;
2. 1 (satu) buah golok;
3. 1 (satu) buah koper besar bermerk America Tourister berwarna hitam
4. 1 (satu) pasang sarung tangan berwarna hitam;
5. 5 (lima) buah kantong plastik berwarna hitam;
6. 1 (satu) buah sapu tangan bermotif kotak;

Anda mungkin juga menyukai