Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

APAKAH PERTIMBANGAN HAKIM DALAM STUDI KASUS NOMOR


PERKARA: 65/PID.SUS/2020/PN.MRN SUDAH SESUAI DENGAN
UNDANG-UNDANG?
A. Analisis Putusan

1. Kasus Posisi

Diawali pada hari Kamis tanggal 16 Januari 2020 sekitar pukul 18.15 WIB

tepatnya di Lingkungan Sekolah Inpres Marana tepatnya di Gampong

Mesjid Baroh Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, telah terjadi tindak

pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Adapun terdakwa dalam kasus

ini beridentitas :

 Nama lengkap : Nasruddin Bin Mahmud

 Tempat Lahir : Beunot

 Umur/Tanggal lahir : 41 Tahun/28 Juni 1979

 Jenis Kelamin : Laki-Laki

 Kebangsaan : Indonesia

 Tempat tinggal : Gampong Mesjid Ulim Baroh Kec. Ulim

Kab. Pidie Jaya

 Agama : Islam

 Pekerjaan : Wiraswasta

Berawal pada hari kamis tanggal 16 Januari 2020 Sekitar pukul 18.15 WIB

Korban sedang menelpon di rumah orang tua kurban yang berada di

sebelah rumah korban di Gampong Tunong Kecamatan Pante Raja

Kabupaten Pidie Jaya. Korban awalnya menyuruh teman korban via telpon
untuk memfoto rumah sewa milik korban di Sinabang (Kaupaten

Simeulu), dan setelah teman korban datang ke rumah sewa tersebut,

ternyata penyewa sedang ada di rumah dan korban minta berbicara dengan

penyewa. Karena korban tidak tahu siapa penyewa dan lalu penyewa an.

Mukhlis mengeluhkan kepada korban bahwa di rumah sewa tersebut tidak

ada air, sehingga penyewa harus mengangkut air dari rumah tetangga dan

penyewa mengatakan ia sudah membayar sewa rumah kepada suami

korban dan korban berbicara dengan suara keras sehingga tiba-tiba

terdakwa yang keluar dari dalam kamar dirumahnya yang mendengar

korban berbicara dengan suara keras langsung emosi dan menarik rambut

korban bagian belakang sambil menyeret korban keluar rumah dengan

tangan kanan terdakwa dan saait itu korban sedang menggendong anak

korban yang berumur 11 bulan sehingga anak mereka ikut menangis

namun terdakwa tidak memperdulikannya dan tetap menarik rambut

korban dengan keras kemudian korban berusaha melepaskan tangan

terdakwa dengan cara menggigit lengan kiri terdakwa, akan tetapi tidak

dilepaskan juga. Kemudian terdakwa mengigit kepala korban sehingga

kepala korban mengalami luka dan tidak lama kemudian terdakwa

melepaskan korban dan terdakwa langsung pergi meningggalkan korban

dan anaknya karena sudah waktunya magrib. Selanjutnya korban yang

sedang menangis ditanya oleh ibu korban yaitu Habsha Binti Idris

“Kenapa menangis” ditanya oleh ibu korban dan korban menceritakan

perbuatan terdakwa dan menunjukkan bekas luka di kepala dan setelah itu
saksi Fakhurazi Bin Sulaiman yang merupakan adik korban membuat

pengaduan atas perbuatan terdakwa ke polsek Ulim dan korban di visum

di RSUD Pidie Jaya dengan hasil pemeriksaan :

a. Kepala bengkak (+) memar (+) luka lecet (+)

b. Telinga , hidung dan mata dalam batas normal

2. Dakwaan

a. Primair

Bahwa terdakwa Nasruddin Bin Mahmud pada hari Kamis, tanggal 16

Januari 2020 sekitar pukul 18.15 Wib atau setidak-tidaknya bulan Januari

2020 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2020 bertempat

di rumah terdakwa di Gampong Mesjid Ulim Baroh Kec, Ulim Kab, Pidie

Jaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Meuredudu atau setidak-tidaknya Pengadilan

Negeri Meureudu berwenang untuk mengadili dan memeriksa

perkaranya, , telah melakukan Kekerasan Fisik dalam lingkup rumah

tangga dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak

menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, yang dilakukan

oleh terdakwa dengan cara sebagaii berikut :

Berawal pada hari kamis tanggal 16 Januari 2020 Sekitar pukul

18.15 WIB Korban sedang menelpon di rumah orang tua kurban yang

berada di sebelah rumah korban di Gampong Tunong Kecamatan Pante

Raja Kabupaten Pidie Jaya. Korban awalnya menyuruh teman korban via
telpon untuk memfoto rumah sewa milik korban di Sinabang (Kaupaten

Simeulu), dan setelah teman korban datang ke rumah sewa tersebut,

ternyata penyewa sedang ada di rumah dan korban minta berbicara dengan

penyewa. Karena korban tidak tahu siapa penyewa dan lalu penyewa an.

Mukhlis mengeluhkan kepada korban bahwa di rumah sewa tersebut tidak

ada air, sehingga penyewa harus mengangkut air dari rumah tetangga dan

penyewa mengatakan ia sudah membayar sewa rumah kepada suami

korban dan korban berbicara dengan suara keras sehingga tiba-tiba

terdakwa yang keluar dari dalam kamar dirumahnya yang mendengar

korban berbicara dengan suara keras langsung emosi dan menarik rambut

korban bagian belakang sambil menyeret korban keluar rumah dengan

tangan kanan terdakwa dan saait itu korban sedang menggendong anak

korban yang berumur 11 bulan sehingga anak mereka ikut menangis

namun terdakwa tidak memperdulikannya dan tetap menarik rambut

korban dengan keras kemudian korban berusaha melepaskan tangan

terdakwa dengan cara menggigit lengan kiri terdakwa, akan tetapi tidak

dilepaskan juga. Kemudian terdakwa mengigit kepala korban sehingga

kepala korban mengalami luka dan tidak lama kemudian terdakwa

melepaskan korban dan terdakwa langsung pergi meningggalkan korban

dan anaknya karena sudah waktunya magrib. Selanjutnya korban yang

sedang menangis ditanya oleh ibu korban yaitu Habsha Binti Idris

“Kenapa menangis” ditanya oleh ibu korban dan korban menceritakan

perbuatan terdakwa dan menunjukkan bekas luka di kepala dan setelah itu
saksi Fakhurazi Bin Sulaiman yang merupakan adik korban membuat

pengaduan atas perbuatan terdakwa ke polsek Ulim dan korban di visum

di RSUD Pidie Jaya dengan hasil pemeriksaan :

a. Kepala bengkak (+) memar (+) luka lecet (+)

b. Telinga , hidung dan mata dalam batas normal

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pemeriksaan didapatkan memar ukuran tiga

kali tiga centimeter, bengkak tiga kali tiga centimeter, bengkak tiga kali

tiga centimeter dan luka lecet ukuran nol koma satu kali nol koma satu

centimeter, terdapat setitik darah yang sudah mengering pada luka, hal

tersebut diperkirakan akibat benturan benda tumpul.

Bahwa antara Korban dengan terdakwa Nasruddin Bin Mahmud

masih terikat tali perkawinan sesuai kutipan akta nikah nomor. 109 /10 /XI

/2010 tanggal 21 November 2010.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun2004 tentang penghapusan KDRT

yaang tertulis setiap orang yang melaksanakan perbuatan kekerasan fisik

dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a

dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda palinga

banyak Rp. 15.000,000,00 (lima belas juta rupiah)

b. Subsidair
Bahwa terdakwa Nasruddin Bin Mahmud pada hari Kamis, tanggal 16

Januari 2020 sekitar pukul 18.15 Wib atau setidak-tidaknya bulan Januari

2020 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2020 bertempat

di rumah terdakwa di Gampong Mesjid Ulim Baroh Kec, Ulim Kab, Pidie

Jaya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Meuredudu atau setidak-tidaknya Pengadilan

Negeri Meureudu berwenang untuk mengadili dan memeriksa

perkaranya, , telah melakukan Kekerasan Fisik dalam lingkup rumah

tangga dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak

menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, yang dilakukan

oleh terdakwa dengan cara sebagaii berikut :

Berawal pada hari kamis tanggal 16 Januari 2020 Sekitar pukul

18.15 WIB Korban sedang menelpon di rumah orang tua kurban yang

berada di sebelah rumah korban di Gampong Tunong Kecamatan Pante

Raja Kabupaten Pidie Jaya. Korban awalnya menyuruh teman korban via

telpon untuk memfoto rumah sewa milik korban di Sinabang (Kaupaten

Simeulu), dan setelah teman korban datang ke rumah sewa tersebut,

ternyata penyewa sedang ada di rumah dan korban minta berbicara dengan

penyewa. Karena korban tidak tahu siapa penyewa dan lalu penyewa an.

Mukhlis mengeluhkan kepada korban bahwa di rumah sewa tersebut tidak

ada air, sehingga penyewa harus mengangkut air dari rumah tetangga dan

penyewa mengatakan ia sudah membayar sewa rumah kepada suami


korban dan korban berbicara dengan suara keras sehingga tiba-tiba

terdakwa yang keluar dari dalam kamar dirumahnya yang mendengar

korban berbicara dengan suara keras langsung emosi dan menarik rambut

korban bagian belakang sambil menyeret korban keluar rumah dengan

tangan kanan terdakwa dan saait itu korban sedang menggendong anak

korban yang berumur 11 bulan sehingga anak mereka ikut menangis

namun terdakwa tidak memperdulikannya dan tetap menarik rambut

korban dengan keras kemudian korban berusaha melepaskan tangan

terdakwa dengan cara menggigit lengan kiri terdakwa, akan tetapi tidak

dilepaskan juga. Kemudian terdakwa mengigit kepala korban sehingga

kepala korban mengalami luka dan tidak lama kemudian terdakwa

melepaskan korban dan terdakwa langsung pergi meningggalkan korban

dan anaknya karena sudah waktunya magrib. Selanjutnya korban yang

sedang menangis ditanya oleh ibu korban yaitu Habsha Binti Idris

“Kenapa menangis” ditanya oleh ibu korban dan korban menceritakan

perbuatan terdakwa dan menunjukkan bekas luka di kepala dan setelah itu

saksi Fakhurazi Bin Sulaiman yang merupakan adik korban membuat

pengaduan atas perbuatan terdakwa ke polsek Ulim dan korban di visum

di RSUD Pidie Jaya dengan hasil pemeriksaan :

a. Kepala bengkak (+) memar (+) luka lecet (+)

b. Telinga , hidung dan mata dalam batas normal

Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pemeriksaan didaptkan memar ukuran tiga

kali tiga centimeter, bengkak tiga kali tiga centimeter dan luka lecet

ukuran nol koma satu kali nol koma satu centimeter di bagian kepala

sebelah kiri. Luka lecet sedalam nol koma satu centimeter, terdapat setitik

darah yang sudah mengering pada luka, hal tersebut diperkirakan akibat

benturan benda tumpul

Bahwa antara Korban dengan terdakwa Nasruddin Bin Mahmud

masih terikat tali perkawinan sesuai kutipan akta nikah nomor. 109 /10 /XI

/2010 tanggal 21 November 2010.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

pasal 44 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT

yang tertulis Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak

menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp

5.000.000,00 (lima juta rupiah)

c. Amar Pembelaan terdakwa terhadap dakwaan jaksa penuntut umum

Bahwa terhadap dakwaan penuntut umum, terdakwa menyatakan telah

mengerti dan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi meskipun telah

diberikan kesempatan oleh Majelis Hakim.

3. Keterangan Saksi

a. Saksi 1
 Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan di kepolisian dan

keterangan Saksi tersebut benar adanya

 Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa dihadirkan ke persidangan

karena Terdakwa telah menarik rambut Saksi dan menggigit dahi Saksi

 Bahwa perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa pada hari kamis

tanggal 16 Januari 2020 sekitar jam 18.15 WIB di Dusun Syik Ben

Pasu Gampong Mejid Ulm Baroh Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie

Jaya ;

 Bahwa yang menjadi korban adalah saksi sendiri

 Bahwa terdakwa adalah suami saksi sendiri

 Bahwa saksi tidak mengetahui kenapa Terdakwa marah terhadap saksi,

namun mungkin karena Terdakwa mendengar pembicaraan Saksi

dengan penyewa rumah di Sinabang

 Bahwa Terdakwa tidak memberikan uang sewa rumah di sinabang

kepada saksi

 Bahwa saksi pada saat ditarik rambut oleh Terdakwa tersebut di rumah

mamak (ibu) Saksi

 Bahwa rumah saksi dan rumah ibu saksi berdekatan

 Bahwa Terdakwa sering marah dan cekcok mulut dengan Saksi

 Bahwa keadaan rumah tangga Saksi dengan Terdakwa sudah tidak

harmonis lagi

 Bahwa Terdakwa masih berstatus suami Saksi

 Bahwa akibat kejadian tersebut Saksi mengalami luka di kepala


 Bahwa tidakn ada yang melihat kejadian saat saksi ditarik rambutnya

dan di gigit oleh Terdakwa, namun setelah kejadian baru dilihat oleh

orang lain yaitu adik saksi, Fakhrurrazin Bin Sulaiman dan ibu Saksi,

Hasbah

 Bahwa setelah kejadian saksi pergi ke rumah sakit untuk pengobatan

dan keperluan visum karena sudah melapor ke Polisi

 Bahwa Saksi tidak dirawat di rumah sakit tetapi hanya berobat jalan

saja

 Bahwa tidak ada perdamaian antara Saksi dan Terdakwa

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan delapan puluh persen

salah dan hanya dua puluh persen benar, terhadap hal tersebut Terdakwa

hendak mengajukan saksi a de charge;Terhadap pernyataan Terdakwa, Saksi

tetap pada keterangannya

2.. Saksi Fakhrurrazi Bin Sulaiman

 Bahwa Saksi pernah memberikkan keterangan di Penyidik dan Keterangan

Saksi tersebut benar adanaya

 Bahwa sepengetahuan saksi, Terdakwa dihadirkan ke persidangan karena telah

menarik rambut dan menggigit Saksi 1.

 Bahwa perristiwa tersebut tejadi pada hari kamis 16 Januari 2020 sekitar Jam

18.30 WIB di Gampong Masjid Umm Baroh Kecamatan Ulim kabupaten

Piedie Jaya

 Bahwa saksi tidak tahu kejadiannya secara langsung karena saksi tidak

melihat secara langsung


 Bahwa saksi tidak melihat kejadiannya karena oada saat peristiwa tersebut

saksi sedang berada di Sawah

 Bahwa saat saksi sampai di rumah, saksi mendengar sedang terjadi cekcok

mulut antara Terdakwa dengan Saksi 1 kemudian Saksi 1 menceritakan

kepada Saksi dan menunjjukan bekas gigitan Terdakwa pada dahi Saksi 1

 Bahwa sepengetahuan saksi, antara Terdakwa dengan Saksi 1 sudah sering

terjadi cekcok mukut

 Bahwa setelah peristiwa tersebut, Terdakwa tetap tinggal serumah dengan

saksi 1

 Bahwa setelah peristiwa tersebut, Saksi 1 mengajak Saksi untuk melapotkan

kejadian tersebut ke Polsek setempat yang kemudian Saksi 1 juga ke rumah

sakit untuk dilakukan visum

 Bahwa tidak pernah ada perdamaian antara Terdakwa dengan Saksi 1

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan delapan puluh persen

salah dan hanya dua puluh persen benar, terhadap hal tersebut Terdakwa

hendak mengajukan saksi a de charge;Terhadap pernyataan Terdakwa, Saksi

tetap pada keterangannya

3. Saksi Hasbah

 Bahwa Saksi pernah memberikan keterangan di Penyidik dan

keterangan saksi tersebut benar adanya

 Bahwa sepengetahuan saksi, Terdakwa dihadirkan ke persidangan

karena telah menarik rambut dan menggigit Saksi 1.

 Bahwa perristiwa tersebut tejadi pada hari kamis 16 Januari 2020


sekitar Jam 18.30 WIB di Gampong Masjid Umm Baroh Kecamatan

Ulim kabupaten Piedie Jaya

 Bahwa saksi tidak tahu kejadiannya secara langsung karena saksi tidak

melihat secara langsung

 Bahwa saat saksi sampai di rumah, saksi mendengar sedang terjadi

cekcok mulut antara Terdakwa dengan Saksi 1 kemudian Saksi 1

menceritakan kepada Saksi dan menunjjukan bekas gigitan Terdakwa

pada dahi Saksi 1

 Bahwa sepengetahuan saksi, antara Terdakwa dengan Saksi 1 sudah

sering terjadi cekcok mulut

 Bahwa setelah peristiwa tersebut, Terdakwa tetap tinggal serumah

dengan saksi

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan delapan puluh

persen salah dan hanya dua puluh persen benar, terhadap hal tersebut

Terdakwa hendak mengajukan saksi a de charge;Terhadap pernyataan

Terdakwa, Saksi tetap pada keterangannya

4. Keterangan Saksi yang meringankan

a. saksi zulfahmi

 Bahwa Saksi meupakan Geusyik Gampong Mesjid Uim Baroh Kecamatan

Ulim Kabupaten Pidie jaya

 Bangwa sepengetahuan saksi, keluarga Terdakwa dengan Saksi 1 cenderung

tertutup
 Bahwa Terdakwa pernah melaporkan permasalahn rumah tangganya kepada

saksi’Bahwa Terdakwa melaporkan permasalahannya setelah terjadi peristiwa

pada hari kamis tanggal 16 januari

 Bahwa Terdakwa meminta Saksi mendamaikan Terdakwa dengan Saksi 1

 Bahwa Terdakwa menceritakan masalahnya terkait dengan persoallan rumah

yang ada di Simeuleu yang gendak dikelola sendiri oleh Saksi 1

 Bahwa Terdakwa tidak pernah meceritakan adanya kekerasan dalam rumah

tangga

 Bahwaa saksi mencoba mendamaikan antara Terdakwa dengan Saksi 1

 Bahwa tercapai perdamaian antara terdakwa dengan saksi 1 yang pada

pokoknya rumah di Simeuleu dikelolla oleh Saksi 1

 Bahwa perdamaian antara saksi 1 dengan terdakwa dibuatkan surat

perdamaian

 Bahwa yang hadir pada saat dilakukan upaya perdamaian oleh saksi adalah

Terdakwa sendiri, kemudian saksi 1, Hasbah, dan saksi Fakhrruazi dan

pamannya Saksi 1

 Bahwa perdamaian yang dilakukan oleh Saksi ganya sebatas masalah rumah

yang di Simeuleu saja

 Bahwa yang melaporkan terjadinya peristiwa pada tanggak 16 januari 2020

adalah Terdakwa

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa menyatakan benar

5. Keterangan Terdakwa
bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan sebagai berikut :

 Bahwa terdakwa dihadirkan ke persidangan karena telah menarik

rambut dan mengigit dahi saksi 1

 Bahwa terdakwa selama ini tinggal bersama saksi 1 di Gampong

mesjid Ulim Baroh Kecamatan Ulim kabupaten Pidie Jaya

 Bahwa Saksi 1 pindah tugas ke Pidie Jaya pada tahun 2017

 Bahwa Terdakwa tidak ikut dan tetap tinggal di Sinabang

 Bahwa Terdakwa telah mempunyai 4 orang anak dari hasiil

perkawinan dengan saksi 1

 Bahwa antara Terdakwa dengan saksi 1 sering terjadi cekcok

 Bahwa cekcok antara Terdakwa dengan saksi 1 karena saksi 1

berselingkuh

 Bahwa terdakwa tidak sama sekali menarik rambut saksi 1 melainkan

terdakwa hanya menarik tangan saksi 1 untuk mengajak masuk ke

dalam rumah bahwa terdakwa benar menggigit kepala saksi 1 karena

tidak tahan saksi 1 menggigit tangan terdakwa

 Bahwa pernah terjadi perceraian antara terdakwa dengan saksi 1 akan

tetapi rujuk kembalinBahwa terdakwa tidak pernah memukul saksi 1

 Bahwa terdakwa sangat menyesali perbuatan yang dilakukan

 Bahwa Terdakwa dan saksi 1 benar pernah menandatangani surat

perdamaian

6. Alat bukti dan barang bukti


a. alat bukti

bahwa Penuntut Umum mengajukan alat bukti surat berupa

1. Visum Et Repertum Nomor :445/314/II/RSUD-PJ/2020 tanggal 28 Februari

2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie

Jaya dan ditandatangani oleh Dokter Fakhruazzi dengan kesimpulan. Telah

diperiksa seorang perempuan yang bernama Saksi 1 umur tiga puluh enam

tahun. Dari hasil pemeriksaan didapatkan memar ukuran tiga kali tiga

centimeter, bengkak tiga kali tiga centimeter, dan luka lecet ukuran nol koma

satu centimeter. Terdapat setitik darah yang sudah mengering pada luka. Hal

tersebut diperkirakan akibat benturan benda tumpul;

b. barang bukti

bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukkti sebagai berikut :

1. Satu buah buku nikah suami nomor :109/10/XI/2010 tanggal 21 November

2010

2. Satu buah buku nikah istri nomor :109/10/XI/2010 tanggal 21 November 2010

Bahwa keseluruhan barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut

hokum dan dibenarkan keberadannya oleh para saksi dan terdakwa

7. Fakta-fakta persidangan

a. bahwa keterangan saksi 1 tersebut bersesuaian dengan bukti surat berupa visum

et repertum Nomor 445/314/II RSUD-PJ/2020 tanggal 28 Februari 2020

b. bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti, yang diajukan diperoleh fakta-

fakta hukum sebagai berikut :


1) Bahwa pada hari kamis tanggal 16 Januari 2020 sekitar jam 18.15 WIB,

Saksi 1 telah digigit dahi/ kepalaya oleh terdakwa di dusun syik ben pasu

gampong Mesjid Ulim Baroh Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie jaya

2) Bahwa antara Saksi 1 dengan terdakwa terikat hubungan perkawinan

3) Bahwa akibat dari gigitan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada saksi 1,

sakksi 1 menderita luka memar dan luka lecet di kepala

4) Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya

8. Pertimbangan Hakim

a. Bahwa terdakwa telah didakwa oleh penuntut umum dengan dakwaan

subsediritas, primer pasal 44 ayat 1 unang-undang no. 23 tahun 2004

tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, subsider pasal 44

ayat 4 undang-undang no. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan

dalam rumah tangga.

Maka majelis hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan primer

yang unsur-unsurnya sebagai berikut:

1. unsur setiap orang

2. unsur melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga

sebagaimmana dimaksud dalam pasal 5 huruf a

3. unsur menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan

pekerjaan jabatan atau mata pencaharaian atau kegiatan sehari-hari.

Berdasarkan pertimbangan hakim unsur setiap orang dan melakukan

perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana

dimaksud dalam pasal 5 huruf a terpenuhi. Sedangkan unsur menimbulkan


penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata

pencaharian atau kegiatan sehari-hari tidak terpenuhi.

Bahwa oleh karena salah satu unsur dakwaan primer tidak terpenuhi maka

terhadap terdakwa haruslah dinyatakan tidak terbukti secara sah dan

menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam

dakwaan primer penuntut umum. Oleh karena itu terdakwa dibebaskan

dari dakwaan primer.

Selanjutnya majelis hakim akan mempertimbangkan dakwaan subsider

penuntut umum yang unsur-unsurnya:

1. unsur melakukan perbuatan fisik

2. unsur dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya

3. unsur tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan

pekerjaan jabatan atau mata pencahariaan atau kegiatan sehari-hari.

Berdasarkan pertimbangan hakim ketiga unsur diatas telah terpenuhi. Oleh

karena keseluruhan unsur pasal 44 ayat 4 uu no. 23 tahun 2004 tentang

penghapusan kekerasan dalam rumah tangga terpenuhi, maka terdakwa

haruslah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak

pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan subside penuntut umum.

Bahwa terhadap permohonan terdakwa yang mohon keriganan hokum

adalah menyangkut strafmat maka dikabulkan atau tidaknya permohonan

tersebut sangat bergantung pada keadaan yang memberatkan dan

meringankan terdakwa dan terkabul atau tidaknya ditentukan oleh majelis

hakim dalam amar putusan.


Bahwa oleh karena selama persidangan tidak dikemukakan alasan pemaaf

dan pembenar yang dapat menghapus kesalahan atau sifat melawan hokum

dari perbuatan terdakwa nasruddin bin Mahmud, maka haruslah dijatuhi

pidana yang setimpal dengan perbuatannya.

Bahwa dalam perkara ini terdakwa telah dikenakan penahanan yang sah,

maka berdasarkan pasal 22 ayat 4 KUHAP maka masa penahanan tersebut

harus dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahana terdakwa dilandasi

alasan yang cukup maka perlu ditetapkan agar terdakawa tetap berada

dalam tahanan. Bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan

untuk selanjutnya dipertimbangkan berupa buku nikah telah dikembalikan

kepada terdakwa dan kepada saksi 1.

b. bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap terdakwa maka perlu

dipertimbangan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan

meringankan terdakwa.

1.) keadaan yang memberatkan

Perbuatan terdakwa menyakiti orang yang seharusnya dilindungi

2.) keadaan yang meringankan

Terdakwa bersikap sopan di persidangan dan berterus terang mengakui

perbuatannya, meminta maaf kepada korban, merupakan tulang punggung

keluarga.

Bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana maka berdasarkan pasal 222

KUHAP terdakwa haruslah dibebani untuk membayar biaya perkara.


Memperhatikan pasal 44 ayat 4 uu no. 23 tahun 2004 tentang penghapusan

kekerasan dalam rumah tangga dan uu no. 8 tahun 1981 tentang hokum

acara pidana serta peraturan perundang-undangan laim yang bersangkutan.

9. Putusan

a. menyatakan terdakwa nasruddin bin Mahmud tidak terbukti secara sah

dan menyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam

dakwaan primer

b. membebaskan terdakwa oleh karena itu dari dakwaan primer

c. menyatakan terdakwa nasruddin bin Mahmud telah terbukti secara sah

dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana kekerasan fisik

terhadap istri yang tidak menibulkan penyakit atau halangan untuk

menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan

sehari-hari

d. menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa terdakwa

nasruddin bin Mahmud tersebut dengan pidana penjara selama 4 (empat)

bulan

e. menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan

f. menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan

g. menetapkan barang bukti berupa buku nikah yang sudah dikembalikan

kepada terdakwa dan saksi 1

h. membebankan biaya perkara kepada terdakwa sejumlah Rp. 5.000,00

(lima ribu rupiah)


B. Analisis penulis

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa sesungguhnya didalam Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga terletak di dalam Pasal 1 Ayat (1) yang tertulis Kekerasan dalam Rumah

Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang

berakibat timbulnya ksengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental, psikologis,

dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan

perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum

dalam ruang lingkup rumah tangga dan Pasal 1 Ayat (3) Korban adalah orang

yang mengalami kekrasan dan/atau ancaman kekerasan dalam lingkup rumah

tangga. Dapat dilihat berdasarkan putusan Pengadilan Negeri NOMOR :

65/Pid.Sus/2020/PN.Mrn bahwa korban sudah memenuhi persyaratan sebagai

korban Kekerasan Dalam Rumah tangga. Ditinjau berdasarkan surat dakwaan,

bahwa terdakwa di dakwa dengan dakwaan subsidair. Dengan Dakwaan Primer

Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga, subsider Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Oleh karena itu majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan

Primer sebagaimana yang di atur di dalam Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga,

yang unsur-unsur nya adalah :

1. Unsur setiap orang, 2


. Unsur Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik Dalam Ruang Lingkup Rumah

Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a yang tertulis Setiap orang

dilarang melakukan kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap orang ruang

lingkup rumah tangga nya dengan cara:

a. Kekerasan Fisik;

b. Kekerasan Psikis

c. Kekerasan Seksual; atau

d. Penelantaran dalam rumah tangga

Dan yang terakhir adalah unsur menimbulkan Penyakit atau halangan untuk

menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari

Menurut penulis Jaksa Penuntut Umum kurang cermat seharusnya Jaksa

Penuntut Umum menggunakan surat Dakwaan Kumulatif. Dakwaan Kumulatif

adalah didakwakan beberapa tindak pidana sekaligus dan semua dakwaan harus

dibuktikan satu demi satu. Karena dalam studi kasus Putusan Pengadilan Negeri

NOMOR : 65/Pid.Sus/2020/PN.Mrn Jaksa Penuntut Umum tidak melihat Pasal 45

ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tenteang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang tertulis Setiap orang yang melakukan

perbuatan kekerasan dalam lingkup rumah tangga sebagaimana yang dimaksud

dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun

atau denda paling banyak Rp.9.000.000,00 (Sembilan juta rupiah). Dalam Pasal 5

huruf b tertulis Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga

terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara Kekerasan Psikis.

Pengertian Kekerasan Psikis menurut Pasal 5 huruf b tertulis dalam Pasal 7


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga yang tertulis kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5 huruf b adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya

diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/ atau

penderitaan psikis berat pada seseorang. Jika kita melihat pada Studi Kasus

Putusan Pengadilan Negeri NOMOR : 65/Pid.Sus/2020/PN.Mrn perbuatan

Terdakwa dapat menyebabkan Psikis korban terganggu, Karena posisi korban

selain perempuan pada saat kejadian, korban sedang menggendong anak nya yang

masih berusia 11 bulan. Seharusnya Jaksa Penuntut Umum harus lebih cermat lagi

dalam menentukan surat dakwaan, supaya bisa memberikan efek jera dan bisa

menjadi pembelajaran kepada pasangan suami istri lainnya. Karena surat dakwaan

adalah salah satu yang menentukan pertimbangan hakim dalam memutus suatu

perkara di Pengadilan

Jadi sesuai dengan rumusan masalah “Apakah Pertimbangan Hakim Dalam Studi
Kasus Nomor Perkara: 65/Pid.Sus/2020/Pn.Mrn Sudah Sesuai Dengan Undang-
Undang?” Menurut penulis pertimbangan hakim belum sesuai dengan undang-
undang karena jaksa penuntut umum tidak memasukkan pasal 45 ayat 1 uu. 23
tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga yang menyangkut mengenai
psikis korban.

Anda mungkin juga menyukai