Anda di halaman 1dari 13

LAMPIRAN SIDANG VII

PUTUSAN

Nomor Perkara : 550/pid.B/2019/PN.PDG

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Negeri Padang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana


umum acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
Terdakwa :

Nama lengkap : M. IRDHAN DWIKO


Tempat Lahir : Padang
Umur / Tanggal lahir : 23 Tahun/ 25 Februari 1995
Jenis Kelamin : Laki- laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jln. Pepaya No. 6 Belimbing Padang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta

Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan ( Rutan ) :

1. Penyidik : sejak tanggal 28 Januari 2019 sampai 16


Februari 2019 di Rutan

2. Penuntut Umum: : Sejak tanggal 17 Februari sampai 9 Maret


2019

3. Hakim pengadilan tingkat : sejak 10 Maret 2019 hingga 10 April 2019 di


pertama rutan Kelas 1

4. Perpanjangan Penahanan : sejak tanggal 11 April 2019 sampai dengan


Oleh Ketua Pengadilan tanggal 11 Mei 2019;
Negeri

Terdakwa didampingi oleh Amamda Febriyeni S.H.M.H. dan Tritania Ayu Maharani
S.H.M.H. , Advokat / penasihat Hukum berkantor di Jln. Gunung singgalang, Padang Utara,
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal, 15 januari 2019, pada Pengadilan Negeri Padang
tersebut;

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 2 April 2019 Nomor :
21/Pen.Pid./2019/PN PDG Tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini;
2. Surat Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta tanggal 1 Maret 2019 Nomor: 22/
Pen.Pid./ 2019/ PN PDG tentang penetapan hari sidang pemeriksaan perkara ini;
3. Surat-surat lainnya dalam berkas perkara ini.

Setelah membaca Surat Dakwaan Penuntut Umum tanggal 26 April 2018

Setelah mendengar saksi-saksi dan keterangan Terdakwa serta memeriksa barang bukti
dalam perkara ini;

Setelah mendengar Tuntutan Penuntut Umum yang dibacakan dipersidangan pada


tanggal 23 April 2019, yang pada pokoknya menuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Padang yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa M.IRDHAN DWIKO, telah terbukti secara sah dan


meyakinkan melakukan tindak pidana “Barangsiapa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh
dengan dia, dihukum, karena memperkosa, dengan hukuman penjara selama-
lamanya dua belas tahun” melanggar pasal 285 KUHP sebagaimana dalam
Dakwaan Tunggal Penuntut Umum ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa DEDY MULYONO dengan pidana selama


9 tahun, dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan.

3. Menyatakan barang bukti berupa :

• 1 buah bra berwarna merah


• 1 buah celana dalam berwarna pink bercorak hitam
• 1 buah handuk berwarna hijau

• 1 buah sprei berwarna merah bercorak

Dikembalikan kepada pemilinya melalui Keluarga terdakwa

4. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu
rupiah).

Setelah mendengar pembelaan Terdakwa yang dibacakan pada persidangan tanggal 4


Juni 2018, yang pada pokoknya mengharapkan Majelis Hakim dapat memberikan putusan yang
adil sebagai perwujudan nilai-nilai luhur tujuan hukum.
Setelah mendengar pembelaan dari Penasihat Hukum Terdakwa yang dibacakan dipersidangan
pada tanggal 4 Juni 2018, yang pada pokoknya berpendapat :
1. Meringankan hukuman Terdakwa
2. Membebankan biaya perkara kepada Negara.
Setelah mendengar jawaban/replik Penuntut Umum atas nota pembelaan Terdakwa dan
Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutan semula, serta duplik
Penasihat Hukum atas replik Penuntut Umum, yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya
semula, yang keseluruhannya termuat dalam berkas perkara yang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan putusan ini.
Menimbang, bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum tertanggal 3 februari 2018, No. Reg.
Perkara : PDM-133/PN. PDG/Epo/05/2019, yang dibacakan di depan persidangan ini pada
tanggal 26 April 2018 menyatakan Terdakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut :

DAKWAAN :

TUNGGAL:

Bahwa ia terdakwa M.IRDHAN DWIKO pada hari jumat siang senin Tanggal 13 april 2018
sekitar jam 11.30 WIB, atau setidak-tidaknya dalam bulan april 2018, bertempat dirumah

kediaman pelaku : Jln. Pepaya No. 6 Belimbing, Padang setidaknya di tempat tempat lain
dalam daerah hukum Pengadian Negeri Padang, secara tanpa hak dan melawan hukum
dengan sengaja melakukan pemerkosaan, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut:

1) pada hari jumat sekitar pukul 9:45 Terdakwa di hampiri korban untuk dimintai bantuan
mengangkatkan galon dan yang pada saat itu terdakwa mengiyakan akan membatu.
2) Kemudian terdakwa ingin mebantu namun merasa ada keperluan lain sehingga
mengurungkan niatnya sekitar pukul 11:25 akibat terdakwa tak kunjung datang
membantunya. Korban pun merasa heran dan curiga Bahwa pelaku lupa dengan apa
yang di minta korban.
3) Pada pukul 11:30 korban mendatangi rumh terdakwa, kemudian korban mengetuk”
pintu rumah terdakwa karena tidak ada jawaban korban pun secara langsung membuka
pintu dan masuk ke rumah pelaku tanpa rasa curiga.
4) Korban pun memanggil –manggil nama pelaku, kemudian korban melihat Terdakwa
keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk, tanpa curiga korban kembali
mengingatkan terdakwa untuk membatunya mengangkatkan galon air di rumahnya.
5) Kemudian ketika terdakwa melihat korban yang berada di dalam rumahnya, timbulah
hasrat terdakwa untuk menyetubuhi korban, terdakwa kemudian berjalan dengan cepat
kearah pintu dan kemudian menguncinya dari dalam.
6) Dengan cepat terdakwa menarik tubuh korban dan melemparkannya keatas kasur milik
terdakwa, saat itu pula terdakwa membuka seluruh pakaian korban termaksud bra dan
celana korban dan terdakwa mengancam akan membunuh korban apabila tidak melayani
nafsu terdakwa.
7) Terdakwa kemudian memasukkan penisnya kedalam vagina korban dan melakukan
penetrasi selama kurang lebih 30 menit, setelah itu Terdakwa mengeluarkan spermanya
di dalam vagina korban, selain itu Terdakwa kerap meremas remas payudara korban.
8) Setelah Terdakwa sudah memuaskan nafsunya ia kemudian kembali mengancam akan
membunuh korban jika korban mengadukan apa yang dialaminya. Terdakwa kemudian
mengusir korban dari rumahnya
Perbuatan Terdakwa M.IRDHAN DWIKO, Sebagaimana diatur dan diancam hukum dalam
pasal 285 KUHP dengan pidana penjara paling lama 12 (Sembilan) tahun.

Sebagaimana diatur dan diancam hukum dalam pasal 285 KUHP

Menimbang, bahwa dalam menanggapi surat dakwaan tersebut, Penasihat Hukum


Terdakwa telah mengajukan eksepsi, dan terhadap eksepsi tersebut telah diputus oleh Majelis
Hakim melalui Putusan Sela tertanggal: 14 MEI 2019, Nomor : 550/Pid.B/2019/PN PDG

Menimbang, bahwa Penuntut Umum untuk membuktikan dakwaannya, telah


mengajukan saksi-saksi yang semuanya memberikan keterangan dibawah sumpah/janji yang
pada pokoknya sebagai berikut :

Keterangan Saksi-saksi:
1.1. Saksi NADIRA FEBRIYENI dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut;
- Bahwa benar semua keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan oleh
Penyidik Polresta Padang;
- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ;
- Bahwa benar saksi adalah warga Jln. Pepaya No. 4 Belimbing Padang Bahwa
benar sekitar jam 11.30 WIB tanggal 13 april 2018 hari jumat siang saksi
menghampiri rumah pelaku
- Bahwa ketika saksi masuk kerumah pelaku, saksi mendapati pelaku keluar kamar
mandi hanya mengenakan handuk
- Bahwa benar Bahwa saksi melihat pelaku tiba – tiba menutup dan mengunci
pintu dari dalam
- Bahwa benar saksi di Tarik dan di dorong keatas kasur pelaku dan diancam akan di
bunuh jika saksi berteriak dan tidak mau melayani pelaku
- Bahwa benar pelaku membuka paksa seluruh pakain korban
- Bahwa benar pelaku memasukkan penisnya kedalam vagina korban dan
melakukan penetrasi kurang lebih 30 menit, kemudian pelaku mengeluarkan
sepermanya di dalam vagina korban, selain itu pelaku kerap meremas – remas
payudara korban
- Bahwa benar setelah pelaku melakukan pemerkosaan, pelaku mengusir korban
serta kembali mengancam akan membunuh saksi apabila korban mengadukan apa
yang dialami
- Keterangan saksi dibenarkan oleh terdakwa.

1.2. Saksi RAHMAWATI, dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa benar semua keterangan saksi dalam berita acara pemeriksaan oleh
Penyidik Polresta padang;
- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa benar saksi adalah warga Jln. Pepaya No. 4 belimbing Padang
- Bahwa pada sore harinya sekitar jam 17.30 WIB tanggal 10 Januari 2019 hari
jumat korban mengaku dan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada saksi
- Bahwa benar awalnya sempat shock dan tidak menyangka apa yang di ceritakan
oleh korban kepadanya. tapi hati saksi terasa sangat panas dan muncul perasaan
yang bergejolak di hatinya
- Bahwa benar pada pukul 20:30 WIB saksi kemudian mengajak korban untuk
melakukan visum di rumah sakit…
- Bahwa benar setelah mendapati hasil visum yang positif membenarkan telah
terjadi pemerkosaan terhadap korban, saksi sangat emosi dan sekitar keeskokan
harinya saksi langsung mendatangi kantor polisi untuk melaporkan perbuatan
yang dilakukan pelaku terhadap korban
- Keterangan saksi dibenarkan oleh terdakwa.

1.3. Saksi AZMELDI GUSRA, dibawah sumpah yang pada pokonya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa benar semua keterangan saksi dalam berita acara pemeriksaan oleh
Penyidik Polresta Padang ;
- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa benar saksi adalah warga Jln. Pepaya No. 5 belimbing Padang
- Bahwa benar Pada hari jumat tanggal 13 April 2018 sekitar jam 11:25 WIB, ketika
saksi hendak pergi ke masjid untuk shalat jumat, saksi menerangkan melihat
korban sedang berjalan kearah rumah pelaku
- Bahwa benar Korban sempat menyapa saksi dan menanyakan apakah pelaku ada
di dalam rumah. Saksi pun meminta agar korban memeriksa sendiri karena saksi
tidak mengetahui secara pasti
- Bahwa benar pelaku merupakan pribadi yang pendiam dan jarang keluar dari
rumahnya
- Bahwa benar Saksi pernah beberapa kali di tunjukkan rekaman video porno yang
di miliki oleh pelaku
- Keterangan saksi dibenarkan oleh terdakwa.

1.4. Saksi DENI PUTA, dibawah sumpah yang pada pokonya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa benar semua keterangan saksi dalam berita acara pemeriksaan oleh
Penyidik Polresta Padang
- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa benar saksi adalh tetangga dekat dan sebagai warga Jln. Pepaya No. 7
Belimbing padang
- Bahwa benar sekitar pukul 12:15 saksi pulang dan saksi melihat korban keluar
dari rumah pelaku sambil menangis
- Bahwa benar Saksi kaget dan menghampiri korban dan kemudian menanyakan
perihal mengapa korban menangis
- Bahwa benar Tapi korban tidak menggubris pertanyaan saksi dan langsung masuk
ke rumah dan menguncinya
Keterangan saksi dibenarkan oleh terdakwa.

II. Keterangan Ahli

dr. Helmi Dewara Putra SpF DMF, dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:

- Bahwa benar korban di perkosa dengan lecet pada vagina korban karena benda
tumpul dengan diamet 3 cm dengan kedalaman 17 cm
- Bahwa benar berdasarkan analisis kami di temukan ada nya sel sperma dalam
vagina korban yang sesuai dengan yang ada di dalam celana dalam korban
- Bahwa berdasarkan hasil visum kami terdapat luka baru di dalam vagina korban
diduga karena terdapat adanya paksaan.

Keterangan saksi dibenarkan oleh terdakwa.

A. Keterangan Terdakwa
Terdakwa M.IRDHAN DWIKO, dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :

- Bahwa benar terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ;


- Bahwa benar terdakwa adalah warga Jln. Pepaya No. 6 belimbing padang
- Bahwa benar semua dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;
- Bahwa benar terdakwa belum pernah dihukum ;
- benar perbuatan tersebut telah terdakwa lakukan di rumah pelaku pada hari jumat
sekitar pukul 11.30 WIB tanggal 10 Januari 2019
- Bahwa benar terdakwa memperkosa korban dengan mengancam korban akan di bunuh
jika tidak melayani hasrat terdakwa

- Bahwa benar hal tersebut terdakwa lakukan karena terdakwa merasa di rasuki setan
sehingga nafsunya naik ketika melihat korban dan ingin menyetubuhi korban.

Menimbang, bahwa di depan persidangan Penuntut Umum telah pula mengajukan barang bukti
dan alat bukti yang telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan saksi-saksi, yaitu berupa:

B. Barang Bukti
Barang bukti yang diajukan dipersidangan berupa :

 1 buah bra berwarna merah

 1 buah celana dalam berwarna pink bercorak hitam

 1 buah handuk berwarna hijau

 1 buah sprei berwarna merah bercorak

Bahwa barang bukti yang diajukan di Persidangan telah disita secara sah menurut hukum
dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Padang nomor : 377 / Pen. Pid. /2019/ PN.
PDG tanggal 15 april 2018, oleh karena itu dapat dipergunakan untuk memperkuat
pembuktian, Ketua Majelis Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada
terdakwa dan atau saksi dan yang bersangkutan telah membenarkan.

C. Alat Bukti Petunjuk


 Berita Acara Pemeriksaan saksi-saksi maupun terdakwa yang dilakukan oleh penyidik
Polres Padang yang dibenarkan oleh saksi-saksi maupun terdakwa sebagaimana
yang tercantum dalam berkas Perkara atas nama M.IRDHAN DWIKO

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa tidak mengajukan saksi-saksi yang
meringankan atau ahli.

Menimbang, bahwa sampailah sekarang Majelis akan mempertimbangkan segala


sesuatunya yang terungkap di depan persidangan perkara ini, baik dari keterangan saksi-saksi,
keterangan terdakwa, dan barang bukti maupun upaya bukti lainnya, setelah dihubungankan
dengan satu sama lain, untuk menentukan sajauh manakah fakta hukum yang terungkap
didepan persidangan dapat menjadi penilaian hukum Majelis dalam menentukan perbuatan
Terdakwa memenuhi unsur-unsur dakwaan.
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana
sebagaimana dakwaan Tunggal pasal 285 KUHP,

Menimbang, bahwa rumusan Pasal 285 KUHP yaitu “Barangsiapa dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia,
dihukum, karena memperkosa, dengan hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun”

Menimbang, bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 285 seperti yang disebutkan
diatas, adalah :

Menimbang, bahwa sekarang Majelis akan mempertimbangankan satu-persatu unsur-


unsur tersebut dihubungakan dengan fakta-fakta hukum yang terungkap di depan persidangan
perkara ini, yaitu sebagai berikut :

Ad. 1 Unsur Barang Siapa :

Bahwa yang dimaksud dengan barang siapa dalam Hukum Pidana adalah subjek
atau pelaku yang mewujudkan terjadinya suatu tindak pidana sebagaimana yang
didakwakan, dalam hal ini adalah terdakwa M. IRDHAN DWIKO, yang setelah diperiksa
dan diteliti indentitasnya oleh Majelis Hakim ternyata sama dengan indentitas terdakwa
yang termuat dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Disamping itu dalam
persidangan para terdakwa mampu menjawab seluruh pertanyaan Majelis Hakim dan
Jaksa Penuntut Umum dengan baik dan lancar, kemudian dapat mengenali dan mengingat
serta membenarkan barang bukti yang diajukan Jaksa Penuntut Umum dalam
persidangan, maka hal tersebut menunjukkan para terdakwa saat melakukan perbuatan
maupun saat memberikan keterangan di muka persidangan berada dalam kondisi sehat
Jasmani dan rohani serta tidak ditemukan adanya alasan pembenar dan atau pemaaf
sehingga para terdakwa dipandang mampu bertanggungjawab atas perbuatan pidana
yang telah dilakukannya,

dengan demikian Unsur Barang Siapa telah terbukti secara sah dan menyakinkan
menurut hukum.

Ad. 2 Unsur perbuatan memaksa (dwingen)

Adami Chazawi (2005 : 63), Pengertian perbuatan  memaksa (dwingen) adalah perbuatan
yang ditujukan pada orang lain dengan menekan kehendak orang tersebut yang
bertentangan dengan kehendak hatinya agar dirinya menerima kehendak orang yang
menekan atau sama dengan kehendaknya sendiri. Menerima kehendaknya ini setidaknya
mengakibatkan dua hal yaitu orang yang dipaksa akan menerima apa yang akan diperbuat
terhadap dirinya atau orang yang dipaksa tersebut akan berbuat yang sama sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh orang yang memaksa.

Menurut R. Seosilo (1994 : 209), dalam Pasal 285, memaksa disini bertujuan agar
perempuan yang menjadi korban bersedia menerima apa yang akan diperbuat terhadap
dirinya yaitu bersedia disetubuhi.

Sejalan dengan R. Soesilo, M.H Tirtamidjaja (Ledeng Marpaung, 2004 :53),


mengemukakan pengertian bersetubuh berarti persentuhan sebelah dalam dari kemaluan
si laki-laki dan perempuan, yang pada umumnya dapat menimbulkan kehamilan, tidak
perlu bahwa telah terjadi pengeluaran mani dalam kemaluan si perempuan.

Bahwa Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, alat bukti


petunjuk dan barang bukti yang diajukan dalam persidangan diperoleh fakta hukum
sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari jumat tanggal 10 Januari 2019 telah terjadi pemerkosaan oleh
terdakwa M.IRDHAN DWIKO dengan korban NADIRA FEBRIYENI

- Bahwa dalam pemerkosaan tersebut tedapat adanya unsur pemaksaan yaitu dengan
perbuatan terdakwa yang tiba – tiba mengunci pintu rumah terdakwa dari dalam
kemudian terdakwa menarik dan mendorong korban keatas kasurnya

- Bahwa benar secara paksa terdakwa melucuti seluruh pakaian yang dikenakan korban

Dengan demikian Unsur Perbuatan Memaksa, telah terbukti secara sah dan
menyakinkan menurut hukum.

Ad. 3 Unsur caranya dengan dengan kekerasan (geweld) dan dengan ancaman kekerasan
(bedreiging met geweld)

Adami Chazawi (2005 : 64), Cara-cara memaksa yang dirumuskan dalam pasal 285
KUHP dibatasi dengan dua cara yaitu kekerasan (geweld) dan ancaman kekerasan
(bedreiging met geweld). Dua cara memaksa itu tidak diterangkan lebih jauh dalam KUHP.
Hanya mengenai kekerasan, ada pasal 89 KUHP yang merumuskan perluasan
artikekerasan.

Menurut R. Soesilo (1994 : 209), melakukan kekerasan adalah mempergunakan tenaga


atau kekuatan jasmani tidak kecil secara yang tidak sah, misalnya memukul dengan
tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak, menendang dan sebagainya. Lebih
lanjut R. Soesilo (1994 : 65), Berdasarkan fungsinya, maka kekerasan dalam pengertian
Pasal 285 KUHP dapatlah di definisikan sebagai suatu cara/upaya berbuat (sifatnya
abstrak) yang ditujukan pada orang lain yang untuk mewujudkannya disyaratkan dengan
menggunakan kekuatan badan yang besar, kekuatan badan mana mengakibatkan bagi
orang lain itu menjadi tidak berdaya secara fisik. Dalam keadaan tidak berdaya itulah,
orang yang menerima kekerasan terpaksa menerima segala sesuatu yang akan diperbuat
terhadap dirinya (walaupun bertentangan dengan kehendaknya), atau melakukan
perbuatan sesuai atau sama dengan kehendak orang yang menggunakan kekerasan yang
bertentangan dengan kehendaknya sendiri.

Bahwa Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, alat bukti petunjuk


dan barang bukti yang diajukan dalam persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut
:

- Bahwa pada saat terjadi pemerkosaan terdakwa mengacam akan menghabisi nyawa
korban apabila tidak melayani nafsu terdakwa

- Bahwa setelah terdakwa telah memperkosa korban, terdakwa kembali mengancam


akan membunuh korban apabila korban mengadukan sps ysng dialaminya

Dengan demikian Unsur Caranya dengan Ancaman Kekerasan, telah terbukti secara sah
dan menyakinkan menurut hukum.

Ad. 4 Unsur pada seorang perempuan bukan istrinya 

Unsur bahwa yang dipaksa untuk bersetubuh adalah “wanita diluar perkawinan” atau
tidak terikat perkawinan dengan pelaku. Dari adanya unsur ini dapat disimpulkan bahwa:

a. Perkosaan hanya terjadi oleh laki-laki terhadap wanita


b. Tidak ada perkosaan untuk bersetubuh oleh wanita terhadap laki-laki, laki-laki
terhadap laki-laki atau wanita terhadap wanita.
c. Tidak ada perkosaan untuk bersetubuh bila dilakukan oleh laki-laki yang terikat
perkawinan dengan wanita yang menjadi korban atau tidak ada perkosaan untuk
bersetubuh oleh suami terhadap isteri yang kita kenal dengan marital rape
(perkosaan yang dilakukan oleh suami terhadap isterinya)

Bahwa Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, alat bukti petunjuk dan
barang bukti yang diajukan dalam persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa tidak ada ikatan hubungan perkawinan antara terdakwa dengan korban
yang diakui baik secara aturan hukum yang berlaku dan secara hukum adat

Dengan demikian Unsur pada seorang perempuan bukan istrinya telah terbukti
secara sah dan menyakinkan menurut hukum
Ad. 5 Unsur bersetubuh dengan dia

Untuk selesainya tindak pidana perkosaan untuk bersetubuh maka harus terjadi
persetubuhan antara pelaku dengan korban, dalam arti tidak ada tindak pidana perkosaan
untuk bersetubuh mana kala tidak terjadi persetubuhan. Persetubuhan yakni masuknya
penis laki-laki ke dalam kemaluan perempuan menjadi syarat utamanya.

Bahwa Berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, alat bukti petunjuk dan
barang bukti yang diajukan dalam persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa benar Bahwa terdakwa memasukkan penisnya kedalam vagina korban, dan
melakukan penetrasi selama kurang lebih 30 Menit

- Bahwa benar Bahwa terdakwa sedang melakukan penetrasi, terdakwa mengalami


ejekulasi sehingga mengeluarkan spermanya kedalam vagina korban

Dengan demikian Unsur bersetubuh dengan dia telah terbukti secara sah dan
menyakinkan menurut hukum

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan telah jelas


bahwa atas perbuatan Terdakwa memperkosa korban
Menimbang, bahwa dengan hal-hal yang telah dipertimbangkan sebagaimana
diuraikan diatas, Majelis berpendapat tidak terdapat hal-hal atau alasan-alasan yang
dapat menghapuskan sifat pertanggungjawaban pidana terhadap diri Terdakwa, sehingga
oleh karena itu Terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana pemerkosaan sebagaimana disebutkan diatas
Menimbang, bahwa dengan dinyatakannya Terdakwa bersalah melakukan tindak
pidana pemerkosaan sebagaimana dimaksud diatas, maka Terdakwa haruslah dipidana.
Menimbang, bahwa dengan terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak
pidana pemerkosaan, maka sepanjang mengenai penahanan atas diri Terdakwa akan
dikurangkan sepenuhnya selama Terdakwa berada dalam tahanan.
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti sebagaimana tercantum dalam daftar
barang bukti, dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk kepentingan perkara lain.
Menimbang, bahwa sebelum penjatuhan pidana terhadap diri Terdakwa, maka
perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa,
sebagai berikut :
Hal-hal yang memberatkan :
- Perbuatan terdakwa memperkosa orang lain dan tentunya meresahkan masyarakat ;

Hal-hal yang meringankan :


- Terdakwa berlaku sopan dipersidangan ;
- Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan menyesalinya, serta berjanji tidak
akan mengulanginya.
- Terdakwa belum pernah dihukum

Memperhatikan Undang-undang Nomor : 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang


Hukum Acara Pidana serta ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan dan hukum
yang berkenaan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa M.IRDHAN DWIKO terbukti secara sah dan meyakinkan telah
melakukan tindak pidana: PERKOSAAN terhadap korban Nadira Febriyeni sebagaimana
dakwaan Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana oleh karenanya terhadap Terdakwa M. IRDHAN DWIKO dengan
pidana penjara 5 (lima) tahun;
3. Menetapkan pidana yang dijatuhkan dikurangkan dengan masa penangkapan dan
penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa sepenuhnya;
4. Menetapkan terdakwa tetap di tahan
5. Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (Lima ribu
rupiah)

Demikianlah diputuskan pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2018 dalam musyawarah Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Padang dengan Ilham Hudi, S.H.,M.H. sebagai Hakim Ketua, Yunilis
Suci, S.H.,M.H., Silvia Oktaviani, S.H.,M.H., masing-masing sebagai Hakim anggota, putusan
mana pada hari Rabu, 14 Mei 2019 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum
oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh para hakim anggota tersebut diatas serta
dihadapan Yusni Hayati ,S.H.,Violitha Arman, S.H.,M.H., masing-masing sebagai Jaksa Penuntut
Umum dengan dibantu oleh Rahma Henani,S.H.,M.H., sebagai Panitera Pengadilan Negeri
Padang tersebut dan dengan dihadiri oleh terdakwa.

Hakim Anggota I Hakim Ketua

YUNILIS SUCI, S.H.,M.H. ILHAM HUDI,S.H.,M.H.


NIP: 199811109700812018 NIP: 199909300799112019
Hakim Anggota II Panitera

SILVIA OKTAVIANI,S.H.,M.H. RAHMA HENANI , SH.MH


NIP: 199912356788002019 NIP: 199803983367782019

Anda mungkin juga menyukai