1. Kronologis Pada tanggal 25 Agustus 2013 pukul 20.00 WIB terjadi adu mulut antara Terdakwa II dengan kakak korban yaitu Dedi Setiawan yang dalam kondisi mabuk. Ia mengancam akan membacok Terdakwa II. Pukul 24.00 WIB terdakwa I dan terdakwa II pulang kerumah mereka untuk menyiapkan senjata dan berjaga jaga jika Dedi Setiawan dan Tri Daryanto menyerang. Pada pukul 00.30 WIB saat terdakwa I dan terdakwa II duduk di depan rumah datang korban Tri Daryanto dengan membawa 1 buah sangkur dan 1 buah parang bersama dengan Dedi Setiawan yang membawa 1 buah clurit besar dan 1 buah parang. Lalu terjadi keributan antara terdakwa I-korban Tri Daryanto dan terdakwa II-Dedi Setiawan. Setelah terdakwa II berhasil melumpuhkan Dedi, kemudian terdakwa II membantu terdakwa I dengan cara memegangi korban Tri Daryanto agar terdakwa I dapat dengan mudah menganiaya korban Tri Daryanto dengan cara menusuk perut korban berulang kali dan membacok ke arah korban Tri Daryanto sebanyak 3 kali sehingga menyebabkan korban tersungkur ke jalan. Setelah korban Tri Daryanto jatuh tengkurap, terdakwa I langsung menusuk punggung korban sebanyak 2 kali. Kemudian terdakwa langsung pergi. 2. Dakwaan JPU Pendakwaan dengan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika kekerasan mengakibatkan maut. - Menyatakan Terdakwa I Sri Suprihatin bin Joyo Sudiro dan Terdakwa II Sri Handoko alias Hok Bin Joyo Sudiro, secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan terang terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang yang mengakibatkan maut”; - Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I Sri Suprihatin bin Joyo Sudiro dan Terdakwa II Sri Handoko alias Hok Bin Joyo Sudiro, dengan pidana penjara masing- masing selama 5 (lima) tahun dikurangi para Terdakwa selama dalam tahanan dengan perintah para Terdakwa tetap berada dalam tahanan; - Menetapkan barang bukti berupa : a. 1 (satu) buah kaos berkerah warna hitam lerek/garis orange; 1 (satu) buah celana warna hitam; 1 (satu) buah topi warna coklat;1 (satu) buah jam tangan warna kuning keemasan; 1 (satu) buah untai kalung warna kuning keemasan; 1 (satu) pasang kaos kaki warna abu-abu gelap; - Kesemuannya dikembalikan kepada ahli waris korban atas nama Ratna Santini binti Aris Suyatin; a. 1 (satu) buah sabit/clurit besar/egrek; 1 (satu) buah samurai pendek/parang dengan sarung;1 (satu) buah samurai pendek/parang;1 (satu) buah sangkur; 1 (satu) buah samurai pendek/parang dengan sarung; 1 (satu) buah potongan ujung pisau/parang; 1 (satu) buah topi warna hitam; 1 (satu) buah baterai warna hitam; 1 (satu) buah sandal jepit; Kesemuanya dirampas untuk dimusnahkan; - Menetapkan agar Para Terdakwa jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana supaya dibebani membayar biaya perkara masingmasing sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah); 3. Amar Putusan PN Semarang - Menyatakan bahwa Terdakwa I Sri Suprihatin dan Terdakwa II Sri Handoko telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan matinya orang”; - Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa I Sri Suprihatin dan Terdakwa II Sri Handoko dengan pidana penjara masing-masing selama 3 (tiga) tahun; - Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa I Sri Suprihatin dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; - Memerintahkan agar Terdakwa I Sri Suprihatin tetap berada dalam tahanan; - Menetapkan barang bukti berupa : a. (satu) buah kaos berkerah warna hitam lerek/garis orange; 1 (satu) buah celana warna hitam; 1 (satu buah topi warna coklat; 1 (satu) buah jam tangan warna kuning keemasan; 1 (satu) buah untai kalung warna kuning keemasan; 1 (satu) pasang kaos kaki warna abu-abu gelap; - Kesemuannya dikembalikan kepada ahli waris korban atas nama Ratna Santini Binti Aris Suyatin; a. 1 (satu) buah sabit/clurit besar/egrek; 1 (satu) buah samurai pendek/parang dengan sarung; 1 (satu) buah samurai pendek/parang; 1 (satu) buah sangkur; 1 (satu) buah samurai pendek/parang dengan sarung; 1 (satu) buah potongan ujung pisau/parang; 1 (satu) buah topi warna hitam; 1 (satu) buah baterai warna hitam; 1 (satu) buah sandal jepit; Kesemuanya dirampas untuk dimusnahkan; - Membebankan biaya perkara kepada Para Terdakwa masing-masing sejumlah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah); Peninjauan Kembali 4. Alasan permohonan PK Putusan Hakim telah memperlihatkan adanya suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata (Pasal 263 ayat (2) huruf C KUHAP, apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim atas suatu kekeliruan yang nyata.) - Fakta atas pertimbangan Hakim Tingkat Pertama (PN Semarang) dalam putusannya pada halaman 9 alinea terakhir sampai halaman 11; - Dalam surat dakwaan diuraikan “Pada haris Senin tanggal 26 Agustus 2013 sekitar pukul 00.30 WIB bertempat di kampung Margorejo Timur RT.03 RW.05 Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Terdakwa bersama dengan Sri Suprihatin (dalam penuntutan terpisah), dst”, Penuntut Umum menguraikan perbuatan pemohon dilakukan secara bersama-sama, sehingga dalam dakwaan harus mencantumkan jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP; - Tanggal 5 Februari 2013 sebelum Hakim Tingkat Pertama menjatuhkan putusan, di tanggal yang sama pemohon telah dijatuhi hukuman pidana penjara 3 tahun bersama dengan adiknya Sri Suprihatin karena melakukan tindak pidana “di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan matinya orang” dengan korban Tri Daryanto berdasar Rapat Musyawarah Majelis Hakim tanggal 3 Februari 2013; - Perbuatan yang pemohon lakukan terhadap Dedi Setiawan dan Tri Daryanto dilakukan dalam rangka membela diri dan dilakukan dalam tempat yang sama, waktunya sama maka penyidikan dan penuntutan tidak dapat dipisah (splitzing) tetapi harus digabungkan menjadi satu perkara yang bisa dilihat dalam muatan diatas pada tanggal 5 Februari 2013 pemohon dan adiknya Sri Suprihatin oleh PN Semarang berdasar rapat Musyawarah Majelis Hakim 3 Februari 2013 sudah dijatuhi hukuman penjara 3 tahun, maka menurut hukum pemohon PK tidak dapat di dakwa, dituntut, dan dipidana untuk kedua kalinya dengan korban Dedi Setiawan, mengingat hal itu sudah menjadi pertimbangan oleh Majelis Hakim; - Dari fakta diatas Majelis Hakim seharusnya menjatuhkan putusan bahwa pemohon tidak dapat dijatuhi pidana dengan alasan ne bis in idem karena perbuatan pemohon PK seharusnya tidak dituntut dalam dua perkara namun digabung menjadi satu perkara (concursus) yang berarti perbarengan melakukan tindak pidana yang dilakukan oleh satu orang; - Penggabungan tindak pidana juga sering dipersamakan dengan seseorang yang melakukan satu perbuatan yang melanggar beberapa ketentuan hukum yang akan diadili sekaligus dimana salah satu dari perbuatan tersebut belum mendapatkan keputusan tetap, diatur dalam Pasal 63 sampai 71 KUHP; - Melihat perbuatan pemohon PK dapat disimpulkan tindakan pembunuhan yang dilakukan terhadap korban Dedi Setiawan dan Tri Daryanto adalah concursus idealis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 KUHP; - Bahwa, dua perbuatan yang dilakukan oleh pemohon adalah sama atau sejenis dan jangka waktu antara perbuatan yang satu dengan yang lainnya tidak boleh terlalu lama serta dilakukan ditempat dan waktu yang bersamaan, maka dengan memperhatikan uraian di atas, maka dipandang perbuatan yang dilakukan oleh pemohon adalah concursus idealis sehingga tidak dapat dijatuhi hukuman sendiri sendiri; - Bahwa, penerapan concursus idealis tersebut dapat dilihat pula dalam putusan atas nama Terdakwa Sri Gogo Anggoro dan Iskandar yang telah melakukan pembunuhan terhadap dr. Aryo di Hotel Alam Indah Semarang pada tahun 2008 dan untuk menghilangkan jejak/saksi setelah membunuh dr. Aryo kemudian keduanya melakukan pembunuhan terhadap sopir dr. Aryo, oleh Pengadilan Negeri Semarang keduanya diadili dalam satu perkara karena perbuatan tersebut dipandang sebagai concursus idealis; 5. Pertimbangan hakim dan amar putusan - Pertimbangan hakim Alasan Permohonan PK dalam putusan judex facti/PN Semarang tanggal 5 Februari 2014 terdapat kekhilafan hakim terhadap kekeliruan nyata dalam memutus perkara dengan pertimbangan: Terdakwa Sri handoko dalam perkara pidana PN Semarang Nomor 718/Pid.B/2013/PN.Smg didakwa alternatif pertama melanggar Pasal 338 KUHP, alternatif kedua melanggar Pasal 351 ayat 3 KUHP dan dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan dipidana penjara 5 tahun; Dalam perkara pidana PN Semarang Nomor 719/Pid.B/2013/PN.Smg tanggal 5 Februari 2014, terdakwa Sri handoko bersama dengan Sri Suprihatin didakwa dengan Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP dan dinyatakan terbukti di muka umum bersama sama melakukan kekerasan terhadap orang mengakibatkan mati; Dalam putusan 719/Pid.B/2013/PN.Smg terdakwa dinyatakan bersalah maka, elemen kekerasan yang mengakibatkan matinya orang sudah mencakup unsur pembunuhan dan penganiayaan dengan demikian dakwaan tuntutan terhadap terdakwa melakukan pembunuhan dan penganiayaan dalam perkara nomor 718/Pid.B/2013/PN.Smg harus dinyatakan ne bis in idem sesuai Pasal 76 KUHP, karena dalam suatu perbuatan yang sama, dalam peristiwa yang sama tidak dapat dituntut dua kali. Menurut MA seharusnya Penuntut Umum mendakwa dengan bentuk subsidaritas atau alternatif Pasal 338 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP, bukan klasifikasi Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP dengan Pasal 338 KUHP karena elemen dalam Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP telah mencakup Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 ayat 3. Bila penuntut umum menganggap perbuatan terdakwa sebagai concursus idealis maka tidak boleh mendakwa sebanyak 2 kali dengan mensplit perkara dengan dakwaan Pasal 338 KUHP dan Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP, maka ini menjadi komutatif dakwaan dan pemidanaannya. Dari kedua perkara dari urain dakwaan Penuntut Umum tidak ada sebab yang mengharuskan perkara tersebut dipisah karena adanya kesamaan waktu, pelaku, tempat, dan korban. Seharusnya Penuntut Umum mendakwa dengan satu berkas perkara dengan mencantumkan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Karena permohonan PK dikabulkan dan terpidana tetap dipidana dalam perkara lain, aka biaya perkara dalam pemeriksaan PK dibebankan kepada negara. Menimbang berdasarkan pertimbangan diatas, maka permohonan yang diajukan pemohon PK : Sri Handoko tersebut harus dikabulkan. - Amar Putusan Menyatakan penuntutan Jaksa/Penuntut Umum kepada Terpidana : SRI HANDOKO alias HOK bin JOYO SUDIRO tidak dapat diterima karena Nebis in Idem; Menetapkan barang bukti berupa : a. 1 (satu) buah kaos berkerah warna hitam lerek/garis orange; 1 (satu) buah celana warna hitam; 1 (satu buah topi warna coklat; 1 (satu) buah jam tangan warna kuning keemasan; 1 (satu) buah untai kalung warna kuning keemasan;1 (satu) pasang kaos kaki warna abu-abu gelap; 1 (satu) buah sabit/clurit besar/egrek; 1 (satu) buah samurai pendek/parang dengan sarung; 1 (satu) buah samurai pendek/parang; 1 (satu) buah sangkur; 1 (satu) buah samurai pendek/parang dengan sarung; 1 (satu) buah potongan ujung pisau/parang; 1 (satu) buah topi warna hitam; 1 (satu) buah baterai warna hitam, 1 (satu) buah sandal jepit Kesemuannya dikembalikan kepada Jaksa/Penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara lain; b. Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi kepada Negara; 6. Analisis Kelompok Berdasarkan analisis kelompok kami, perkara diatas dapat digolongkan menjadi concursus idealis dikarenakan perkara ini merupakan suatu pembarengan dimana ada penganiayaan dan pembunuhan secara bersamaan yang menyebabkan meninggalnya seseorang dalam satu peristiwa pidana. Dalam hal ini pula hakim melihat perbuatan yang dilakukan oleh Terpidana maka dapat disimpulkan bahwa tindakan pembunuhan yang dilakukan terhadap korban Dedy Setiawan dan Tri Daryanto adalah concursus idealis, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 KUHP. Menimbang bahwa Dalam putusan 719/Pid.B/2013/PN.Smg terdakwa dinyatakan bersalah maka, elemen kekerasan yang mengakibatkan matinya orang sudah mencakup unsur pembunuhan dan penganiayaan dengan demikian dakwaan tuntutan terhadap terdakwa melakukan pembunuhan dan penganiayaan dalam perkara nomor 718/Pid.B/2013/PN.Smg harus dinyatakan ne bis in idem sesuai Pasal 76 KUHP, karena dalam suatu perbuatan yang sama, dalam peristiwa yang sama tidak dapat dituntut dua kali. Delictum Continuatum (Perbuatan Berlanjut) Pasal 64 PUTUSAN No. 320/Pid.B/2013/PN.Yk 1. Kronologis Terdakwa pada hari rabu 5 Juli 2013 bertempat di rental chuba, dengan maksud menguntungkan diri sendiri, secara melawan hukum memakai nama palsu dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain menyerahkan 11 unit motor kepadanya dilakukan dari bulan Juni s/d Agustus 2013, sehingga dapat dipandang sebagai perbuatan berlanjut. Terdakwa tidak mempunyai pekerjaan tetap berkeinginan untuk mendapatkan uang dengan jalan yang mudah, cara paling mudah mendapatkan yang dengan menggadaikan motor, cara mudah mendapatkan motor dengan cara merental atau menyewa. Terdakwa mendatangi Rental Chuba milik SUMADYO (korban) dengan maksud menyewa motor di Rental Chuba. Terdakwa berpura-pura mengatakan ada orderan/permintaan banyak dari Rental Hafa dan apabila bagus dan lancar makan bisa bekerjasama, Terdakwa mengatakan masih saudara dari yang punya Rental Hafa dan Terdakwa sudah kenal lama dengan SUMADYO (korban) sejak tahun 2012, sehingga SUMADYO percaya dan yakin karena memang Rental Hafa juga sudah punya nama dan cukup terkenal, sehingga Terdakwa mengajukan permintaan sewa motor, SUMADYO tidak keberatan apalagi Terdakwa lancar dalam pembayaran uang sewa. Terdakwa melakukan penyewaan sepeda motor sebanyak 11 unit sepeda motor dengan perjanjian sewa. Adapun pihak yang menangani perjanjian sewa tersebut adalah karyawan Rental Chuba yaitu LIONINGTYAS PUTRI AFIFI, NENI, RISTI dan FITA. Setelah 11 unit motor ada dalam kekuasaan Terdakwa, pada kenyataanya tidak dirental oleh Rental Hafa, namun Terdakwa menggadaikan kepada PUJI LESTARIYONO sebanyak 7 unit, SAMA sebanyak 2 unit, dan SUTOMO sebanyak 2 unit, sehingga Ali (terdakwa) telah menerima uang dari hasil gadai tersebut sebanyak Rp35.000.000,00 dan uangnya telah habis dipergunakan oleh Terdakwa untuk membayar uang sewa serta untuk keperluan Terdakwa sehari-hari, sedangkan hingga batas waktu sewa di Rental Chuba habis, Terdakwa tidak bisa mengembalikan 11 unit motor tersebut kepada SUMADYO. Pada tanggal 22 Juli 2013 SUMADYO cek ke kantor ternyata sudah sewa 7 motor dan belum dikembalikan, SUMADYO curiga dengan pada Terdakwa saat ditanyakan untuk pemeliharaan motor, Terdakwa menjawab tenang saja servis saya yang tanggung, atas jawaban itu SUMADYO meminta motor dikembalikan untuk ditukar dengan motor lain tetapi Ali tidak bisa menghadirkan motor, ternyata Ali menambah jumlah rentan 4 motor dengan total 11 unit. Selanjutnya pada tanggal 04 Agustus 2013, SUMADYO ingin mengecek motor-motor yang katanya sudah diservis karena mau lebaran, namun Terdakwa tidak dapat menunjukkan bukti servis dan Ali beralasan motor disewakan di Magelantetapi digadaikan di Blora. Karena terdakwa tidak bisa mengembalikan 11 unit motor tersebut, kemudian SUMADYO membawa Terdakwa ke Polda DIY beserta barang buktinya untuk diproses secara hukum. 2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum - Perbuatan Terdakwa ALI MA’SHUM AMIN bin DARYANTO MU’KTHI alias ALI melanggar pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 jo Pasal 64 KUHPidana tentang Perbuatan curang (bedrog) - Perbuatan Terdakwa ALI MA’SHUM AMIN bin DARYANTO MU’KTHI alias ALI, melanggar pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 jo Pasal 64 KUHPidana tentang Penggelapan 3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum - Menyatakan Ali (terdakwa) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penggelapan” sebagaimana yang kami dalam dakwaan kedua melanggar Pasal 372 junto Pasal 64 KUHPidana; oleh karena Terdakwa telah didakwa oleh JPU dengan dakwaan yang disusun secara alternatif kesatu melanggar Pasal 378 yo Pasal 64 KUHP atau Kedua melanggar Pasal 372 yo 64 KUHP, maka dakwaan yang lebih sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dakwaan alternative kedua melanggar Pasal 372 junto Pasal 64 ayat (1) KUHP. Karena semua unsur yang terkandung dalam 372 KUHP tentang “Penggelapan” telah terpenuhi sebagai berikut a. Barangsiapa; b. Dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang; c. Yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain ; d. Barang itu ada ditangannya bukan karena kejahatan - Menjatuhkan pidana terhadap Ali (terdakwa) selama 3 tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan; - Menyatakan bukti berupa ; a. 11 buah surat perjanjian order sepeda motor berbagai jenis antara Ali dengan Sumadyo b. 2 lembar nota sewa dari rental chuba c. 1 KTP asli atas nama Ali Ma’shum Amin d. Kartu keluarga Asli atas nama Ali Ma’shum Amin e. SIM B1 atas nama Ali Ma’shum Amin Agar dikembalikan kepada terdakwa - Menetapkan agar Terdakwa Ali Ma’shum Amin bin Daryanto Mu’kthi alias Ali dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,00 (seribu rupiah) ; 4. Amar Putusan dan Pertimbangan Hakim Terhadap Concursus Menimbang, bahwa Penuntut Umum menghubungkan Pasal 372 KUHP dengan Pasal 64 ayat (1) KUHP; Dalam Pasal 64 mengatur seseorang melakukan beberapa perbuatan yang masing- masing merupakan tindak pidana, tetapi adanya hubungan anatara satu sama lain dianggap sebagai perbuatan yang dilanjutkan (voorgexette handeling) diatur dalam Pasal 64 KUHP. Menurut R. Soesilo, beberapa perbuatan yang satu sama lain ada hubungannya itu supaya dapat dipandang sebagai “perbuatan yang diteruskan” menurut pengetahuan dan praktek harus memenuhi syarat: harus timbul dari satu niat, perbuatan- perbuatan itu harus sama atau sama macamnya, dan waktu antaranya tidak boleh terlalu lama (R. Soesilo,....hal. 81, 82). Menimbang, bahwa dalam memori penjelasan mengenai pembentukan Pasal 64 KUHP itu, pembentuk undang-undang hanya mensyaratkan bahwa berbagai prilaku itu haruslah merupakan pelaksanaan “satu keputusan“ yang terlarang, dan bahwa suatu kejahatan berlanjut itu hanya dapat terjadi dari sekumpulan tindak pidana yang sejenis, berdasarkan fakta terungkap dipersidangkan 11 motor yang dirental dilakukan tidak sekaligus, secara bertahap setiap 1 atau 2 minggu disewa 1 unit. hal ini diperkuat dengan; Putusan PN Yogyakarta No. 320 / Pid.B / 2013 / PN.Yk tanggal 27 November 2013 yang amar lengkapnya sebagai berikut: - Menyatakan Terdakwa Ali Ma’shum Amin bin Daryanto Mu’kthi alias Ali telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan Secara Berlanjut” - Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ali Ma’shum Amin bin Daryanto Mu’kthi alias Ali dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun - Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; - Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan; - Memerintahkan agar barang bukti berupa: a. 11 (sebelas) buah surat perjanjian order sepeda motor berbagai jenis antara Terdakwa dengan Tri b. 2 (dua) lembar nota sewa dari Rental Chuba; Tetap dilampirkan dalam berkas perkara: c. 1 (satu) KTP asli atas nama Ali Ma’shum Amin d. Kartu keluarga Asli atas nama Ali Ma’shum Amin; e. SIM B1 atas nama Ali Ma’shum Amin; - Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah); Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa alasan-alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum dalam mengadili Terdakwa. Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Yogyakarta menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan Secara Berlanjut” dan karena itu dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) tahun dibuat berdasarkan pertimbangann hukum yang benar. Terdakwa telah terbukti melakukan penggelapan secara berlanjut dengan cara menggadaikan motor-motor yang disewa Terdakwa sebanyak 11 (sebelas) unit kepada orang lain sehingga merugikan korban Bahwa alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan, sebab dalam putusan Judex Facti telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar baik hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata, putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang- undang, maka permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut harus ditolak; Memperhatikan Pasal 372 KUHP juncto Pasal 64 KUHP, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan. 5. Analisis Putusan ini telah benar karena perbuatan yg dilakukan oleh terdakwa adalah perbuatan berlanjut dengan cara menggadaikan motor yang disewa terdakwa kepada orang lain sehingga merugikan korban sebagaimana dimaksud pasal 64 KUHP Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti yang diajukan dipersidangan yang saling bersesuaian yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagai berikut: - Bahwa benar terdakwa merental sebanyak 11 motor dengan berbagai merk di Chuba Rental Kepunyakan SUMADYO. - Bahwa terdakwa merental motor mulai dari bulan Juni s/d 4 Agustus 2013, disewa secara bertahap dan perpanjangan masa sewa, dengan uang sewa selalu lunas. - Setelah berakhirnya sewa 4 Agustus 2013, SUMADYO memerintahkan terdakwa agar menyerahkan kembali motor, tetapi terdakwa tidak bisa menyerahkannya. - Terdakwa tidak bisa menyerahkan 11 motor tersebut karena semua motor telah digadaikan oleh terdakwa - Motor digadaikan satu persatu, uang hasil gadai tersebut dipakai untuk membayar sewa rental dan sebagian dipergunakan untuk keperluan sehari-hari - akibat perbuatan terdakwa SUMADYO mengalami kerugian Perbuatan terdakwa serta perbuatan yang dilakukan terdakwa dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, telah mengantarkan Majelis kepada suatu keyakinan akan kesalahan terdakwa, oleh karena itu terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dikuatkanya putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta No.02/PID/2014/PTY tanggal 30 Januari 2014, karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum dalam mengadili terdakwa dengan terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan secara berlanjut” dengan cara menggadaikan dan dijatuhi pidana penjara dibuat berdasarkan pertimbangan hukum yang benar. Perbuatan berlanjut (delictum continuatum) dalam kasus ini dibuktikan dengan terbuktinya perbuatan terdakwa menggadaikan kesebelas sepeda motor tersebut timbul dari satu kehendak terdakwa dalam rentan waktu yang relative singkat dengan perbuatannya sama macamnya yaitu menggadaikan sepeda motor kepunyaan SUMADYO, selama persidangan Majelis tidak menemukan adanya alasan-alasan pemaaf atau pembenar, sehingga perbuatan yang dilakukan terdakwa dapat dipertanggungjawabkan kepadanya. CONCORSUS REALIS Pasal 65 PUTUSAN No. 532/Pid B/2014/PNJmr 1. Kronologi Terdakwa Nur Rohman Bin Paeran pada hari kamis tanggal 25 Juli 2013 sekira jam 02.40 WIB atau setidak tidaknya suatu waktu dalam bulan Juli 2013 bertepatan dipinggir jalan menuju Gladak Abang (jembatan merah) tepatnya di desa Bondorejo kecamatan Gunuk Emas kabupaten Jember. Pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jember dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain. Berawal dari terdakwa yang sering minum- minuman keras bersama korban Mohammad Alfakizi Al Faris dan ketika sama-sama minum minuman keras tersebut korban selalu bikin masalah (resek), sehingga membuat terdakwa jengkel dan menaruh dendam kepada korban, lalu merencanakan untuk melakukan pembunuhan terhadap korban. Pada hari rabu tanggal 24 Juli 2013 sekira pukul 21.00 WIB, ketika terdakwa berada di rumahnya timbul niat untuk melakukan pembunuhan terhadap korban, lalu terdakwa mengambil sebuah tampar plastik warna biru dengan panjang sekitar 2 (dua) meter yang setiap harinya digunakan untuk mengikat rumput lalu menyelipkan di badan depan sebelah kiri dan tertutup kaos, lalu terdakwa menuju rumah majikannya di desa Kedung Guci, kec. Puger, kab. Jember dengan maksud menanyakan kapan berangkat melaut untuk menangkap ikan. Setelah tidak bertemu dengan majikannya, lalu terdakwa meninggalkan rumah majikannya menuju perempatan rumah h. Yanti di dusun Mandaran, desa Puger Wetan, kec.Puger, kab. Jember dimana korban hampir setiap harinya berada di tempat tersebut dengan tujuan untuk mencari korban. Bahwa setelah berada di perempatan rumah h. Yanti tersebut, terdakwa bertemu dengan korban dan terdakwa diajak minum arak oleh korban bersama 2 (dua) orang temannya sampai pada hari kamis tanggal 25 juli 2013 sekira pukul 02.00 wib. Setelah minum arak tersebut, korban mengajak terdakwa untuk minum kopi di daerah dusun karanganyar, desa karangrejo, kecamatan gumukmas, kabupaten jember dengan menggunakan sepeda motor suzuki satria fu 150 warna hijau pupus milik korban, sedangkan 2 (dua) orang teman korban masih berada di perempatan rumah h. Yanti. Dalam perjalanan menuju dusun karanganyar untuk minum kopi, terdakwa mengubah dan mengarahkan menuju rumah teman terdakwa yang bernama dian di dusun karangrejo, desa bendorejo, kecamatan gumukmas sekira pukul 02.30 wib, lalu terdakwa masuk ke rumah dian untuk mengambil alat pemukul yang terbuat dari besi (palu) dan pinjam celana pendek milik dian, sedangkan korban menunggu di luar rumah dian. Bahwa selanjutnya terdakwa bersama korban berangkat lagi menuju gladak abang dengan posisi korban yang menyetir berada di depan, sedangkan terdakwa dibonceng berada di belakangnya, lalu dalam perjalanan tepatnya di desa bendorejo, kec. Gumukmas, terdakwa langsung menjerat leher korban dari belakang dengan menggunakan tali tampar plastik yang sudah dipersiapkan sebelumnya sejak keluar dari rumahnya, kemudian terdakwa menarik tali tampar tersebut secara kuat kuat dengan menggunakan kedua tangannya hingga kepala korban ikut tertarik ke belakang dan sepeda motor yang dikendarai korban terjatuh. Setelah korban terjatuh dan kondisinya lemas, terdakwa tidak melepas tali tampar yang menjerat leher korban, namun tampar tersebut diteruskan ke bawah untuk mengikat kedua tangan korban ke belakang dan diteruskan lagi untuk mengikat kedua kaki korban. Setelah semua tubuh korban dalam keadaan terikat, lalu terdakwa menggeledah saku pakaian korban dan mengambil sebuah hp, handset dan uang sebesar rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), kemudian tubuh korban diseret menuju tebing jalan dan mendorongnya ke sungai, kemudian terdakwa pergi meninggalkan korban dengan mengendarai sepeda motor milik korban menuju rumahnya dian bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, korban Mohammad Alfakizi Al. Faris mengalami luka dan meninggal dunia sesuai dengan visum et repertum jenazah no. : 119/436.7.21/2013. 2. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Telah mendengar Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum di persidangan tertanggal 08 Oktober 2014 yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut ; - Menyatakan terdakwa NUR ROHMAN Bin PAERAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu merampas nyawa orang lain“ sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP dalam dakwaan kesatu primair dan “Pencurian” sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHP, dalam dakwaan Kedua. - Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa NUR ROHMAN Bin PAERAN dengan pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan. - Menyatakan barang bukti berupa : a. 1 (satu ) buah jaket kain warna abu-abu ada tutup kepalanya; b. 1 (satu) buah kaos; c. 1 (satu) buah celana jean pendek warna biru tua; d. 1 (satu) untai tampar plastik warna biru; e. 1 (satu ) buah hand set; f. 1 (satu) buah martil (palu besi); Dirampas untuk dimusnahkan. - Menetapkan agar terdakwa, dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000.- (Dua ribu rupiah). 3. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kesatu, - Primair: Terdakwa melakukan tindak pidana pembunuhan yang dimaksud pasal 340 KUHP yang berkejadian pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jember, dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain. - Subsidair: Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 “Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain diancam pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.” - Lebih Subsidair: Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 354 ayat (2) KUHP. “Jika perbuatan mengakibatkan mati yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama sepuluh tahun” dan Kedua, Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP. “Baransiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah” 4. Amar Putusan Hakim - Menyatakan terdakwa Nur Rohman Bin Paeran tersebut terbukti secara sah meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pembunuhan berencana dan Pencurian. - Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Nur Rohman Bin Paeran oleh karena itu dengan pidana penjara selama 18 (delapan belas tahun); - Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan - Menetapkan supaya terdakwa tetap berada dalam tahanan - Menetapkan barang barang bukti berupa : a. 1 (satu) buah jaket kain warna abu-abu ada tutup kepalanya, b. (satu) buah kaos, c. (satu) buah hand set, d. (satu) buah celana jean pendek warna biru tua dikembalikan kepada keluarga korban M. Sodiq, sedangkan 1 Satu) untai tampar plastic warna biru, e. (satu) buah martil (palu besi) dirampas untuk dimusnahkan; - Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar : Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); 5. Pertimbangan Hakim Yang Menyoroti Concursus Realis Menimbang bahwa terdakwa dalam mengambil barang berupa sepeda motor Suzuki Satria FU 150 warna hijau pupus tersebut, dilakukan dengan paksaan karena terlebih dahulu membunuh korban dan tanpa seijin dari pemiliknya yaitu korban MOHAMMAD ALFAKIZI al. FARIS dengan maksud untuk dimilikinya, dengan demikian unsur inipun terbukti secara sah dan meyakinkan. Menimbang bahwa oleh karena keseluruhan unsur-unsur dari pasal 340 KUHP dan pasal 362 KUHP yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan,maka Majelis Hakim berpendapat bahwa dakwaan subsidaritas alternatif kesatu dan dakwaan alternatif kedua tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pembunuhan Berencana dan Pencurian. Alasan Concursus Realis Menimbang bahwa untuk dapat tidaknya seseorang dinyatakan terbukti bersalah dan dapat dipidana menurut ketentuan hukum pidana,maka keseluruhan unsur-unsur dari pada pasal yang didakwakan kepada terdakwa haruslah dinyatakan terbukti dan terpenuhinya semua unsur-unsur dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Menimbang bahwa terdakwa diajukan dalam persidangan dengan dakwaan kombinasi (kumulatif subsidiaritas) yaitu melanggar kesatu Primair pasal 340 KUHP. Subsidair pasal 338 KUHP. Lebih subsidair pasal 354 ayat 2 KUHP dan kedua pasal 362 KUHP. 6. Analisis Menurut kami dalam putusan tersebut terdapat perbarengan perbuatan (Concursus Realis) karena dalam putusan tersebut terdapat dua tindak pidana dimana tindak pidana tersebut dilakukan secara bersamaan yaitu tindak pidana pembunuhan berencana dan pencurian dan dikenakan pasal 340 dan 362 KUHP. Dari Pasal 340 KUHP dan Pasal 362 KUHP yang didakwakan Majelis Hakim berpendapat dakwaan subsidiritas alternatif kesatu dan kedua telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pembunuhan berencana dan pencurian. Dengan tidak ditemukan adaanya hal-hal alasan pemaaf maupun alasan pembenar terhadap perbuatan terdakwa, Majelis Hakim yakin terdakwa mampu mempertanggungjawabkannya perbuatan dan tetap akan menjatuhkan pemidanaan yang setimpal dengan perbuatannya Menurut kelompok kami, setuju dengan ketetapan Putusan Hakim bahwa terdakwa dikenakan pasal 340 KUHP dan 362 KUHP karena Menimbang dengan memperhatikan sifat dari pada perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa dan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa serta memperhatikan pula tentang lamanya pemidanaan yang dijatuhkan kepada terdakwa, berdasarkan persidangan yang telah dilakukan oleh karena itu cukup beralasan hukum untuk menyatakan terdakwa bersalah dan ditetapkan dalam Putusan No. 532 /Pid B/2014/PN.Jmr