Anda di halaman 1dari 2

MAZHAB NATURALISME

Naturalisme mempunyai pengertian, yaitu : dari segi bahasa, Naturalisme berasal dari 2 kata,
yakni Natural : alami dan Isme : paham. Aliran filsafat naturalisme disebut sebagai Paham
Alami maksudnya adalah bahwa setiap manusia yang terlahir ke bumi ini pada dasarnya
memiliki kecenderungan atau pembawaan yang baik, dan tak ada seorangpun terlahir dengan
pembawaan yang buruk. Secara garis besar dapat diartikan bahwa filsafat naturalisme
merupakan hasil berlakunya hukum alam fisik dan terjadinya menurut kodrat atau menurut
wataknya sendiri.
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan realitas.
Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik
yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu.
Natura adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah
kebalikan dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam
dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam (Harold H. Titus e.al, 1984).

MAZHAB PROGRESIVISME
Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini
berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar pada masa
mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang
muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini: George Axtelle, William O. Stanley, Ernest
Bayley, Lawrence B. Thomas dan Frederick C. Neff.

MAZHAB EKSPRESIONISME
Ekspresionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan
dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film,
arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.
Aliran ekspresionisme berkembang sepanjang akhir abad 19 dan awal abad 20.
Kemunculannya merupakan reaksi terhadap standar akademik yang berlaku di Eropa sejak
Renaisans, terutama seni akademik di Prancis dan Jerman. Pelukis ekspresionis berusaha
menghadirkan pengalaman emosional, mereka tidak tertarik pada realitas seperti yang terlihat.
Subjek lukisan seringkali mengalami distorsi bentuk, dilebih-lebihkan atau diubah untuk
menekankan aspek pengalaman emosional.
Istilah ekspresionisme mulai diterapkan untuk menjuluki lukisan sejak tahun 1911 ketika
lukisan corak ini semakin banyak diciptakan oleh para seniman di sejumlah negara. Pada akhir
abad 19 dan awal abad 20 pelukis Vincent Van Gogh dari Belanda, Paul Gauguin dari Prancis
dan pelukis Edvard Munch dari Norwegia melukis dengan menggunakan warna garang dan garis
berlebihan untuk mengungkapkan aspek emosi dalam lukisan.
Birokrat/Pemerintah yang memakai mazhab ini pada saat pidato diatas podium
menyampaikan dengan penuh berapi-api.Bahkan diatas podium,dia mampu berbicara berjam-
jam.
MAZHAB IMPRESIONISME

Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencahayaan


yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan
akademisi ada yang justru menampilkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme ini. Aliran
Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini
awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant").
Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.

MAZHAB ROMANTISME

Romantisme adalah aliran dalam karya sastra yang mengutamakan perasaan. Romantisme ini
timbul sebagai reaksi terhadap rasionalisme yang menganggap segala rahasia alam bisa diselidiki
dan diterangkan oleh akal manusia.

Romantisme dianggap sebagai aliran yang lebih mementingkan penggunaan bahasa yang indah,
mengawang ke alam mimpi. Pengalaman romantisme adalah pengalaman yang hanya terjadi
dalam angan-angan, seperti lamunan muda-mudi dengan kekasihnya. Aliran romantisme ini
menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran pengarang
sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan perasaannya. Untuk
mewujudkan pemikirannya, pengarang menggunakan bentuk pengungkapan yang seindah-
indahnya dan sesempurna-sempurnanya.

Aliran romantisme biasanya dikaitkan dengan masalah cinta karena masalah cinta memang
membangkitkan emosi. Tetapi anggapan demikian tidaklah selamanya benar. Aliran romantic
mengutamakan rasa, sebagai lawan aliran realisme. Sastra romantis pun diartikan sebagai genre
sastra yang berisi kisah-kisah asmara yang indah dan penuh oleh kata-kata yang memabukkan
perasaan, sejarah romantisme, yakni sebuah gerakan di dunia seni yang berawal pada abad ke-19.
Gerakan ini memfokuskan diri pada hal-hal yang berhubungan dengan emosi (perasaan) dan
kebebasan berimajinasi. Di Eropa, gerakan ini dipelopori oleh sejumlah seniman, seperti William
Blake, Lord Byron, Samuel Taylor Coleridge, John Keats, Percy Bysshe Shelley

Anda mungkin juga menyukai