Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KASUS EICHMANN ( EICHMANN CASE )

KASUS EICHMANN

FAKTA HUKUM

Adolf Eichmann atau lengkapnya Otto Adolf Eichman lahir di kota kecil bernama Solingen di
negara Jerman pada tanggal 19 Maret 1906, berayahkan seorang pedagang bernama Adolf Karl
Eichman yang sempat menjadi tentara Austro-Hungarian. Eichman kecil hidup dan besar di kota
tersebut walaupun sempat berpindah tempat ke Linz untuk sementara akibat dari Perang Dunia I.
Pada tahun 1939 hingga Bulan Mei 1945 ia di pindahkan di Berlin dan bekerja di Reich Main
Security Office atau RSHA ( semacam Badan pertahanan Jerman). Pada awalnya ia mempunyai
pekerjaan sebagai penanggung jawab terhadap kebijakan Nazi tentang Bangsa Yahudi di semua
negara di daerah jajahan Jerman di wilayah Eropa yang berjumlah sekitar 16 negara.

Adolf Eichman termasuk orang yang ikut terlibat dalam Proyek Nazi yang bernama “Solusi
Terakhir Bagi Orang-Orang Yahudi” ( The final Solutions of The Jewis Questions/ Endlosung
Juden Frage) Dimana Eichman pertama-pertama ditugaskan sebagai seorang kordinator dalam
pengiriman orang-orang Yahudi ke kamp-kamp konentrasi sepeerti di Silabor, Chelmni,
Treblinka, dan Auchswitz- Birkenau. Proyek solusi terakhir sendiri adalah suatu proyek Nazi yang
mempunyai tujuan nutuk melenyapkan bangsa Yahudi di Benua Eropa. Proyek ini dipimpin oleh
Heinrich Himller seoarang Panglima SS (Schutzstuffel) diperkirakan proyek ini telah menelan
korban 4 juta sebagian besar bangsa Yahudi dan diantaranya kaum homoseksual, Gipsi, Ulama,
dan penjahat Jerman. Eichmann sendiri pada akhirnya tidak hanya sebagai koordinator tetapi lebih
besar daripada itu, melainkan pernah bekerja sebagai pendata orang Yahudi di Eropa dan Eichman
ikut membantu penyeleksian gas-gas beracun seperti sianida, Zyklon B untuk digunakan
membunuh kaum Yahudi di kamp-kamp konsentrasi.

Adolf Eichmann " menghilang " dari dunia diakhir perang dunia kedua. Menjabat sebagai Chief
of the Jewish Affairs Section of Reich Security (terjemahan bebas : Kepala Bagian Hubungan
Yahudi Bidang Keamanan), Adolf dipercaya sebagai salah satu penentu kebijakan dalam
kekuasaan Jerman. Ditengah - tengah semakin banyak pemimpin Nazi yang diketemukan, ia
memutuskan untuk menghilangkan jejak dari perhatian dan tuntutan sekutu. Walaupun pernah
ditangkap dua kali oleh sekutu di akhir peperangan, Eichmann dapat kabur dari kamp penjara
sementara dan terbang ke Austria. Dengan kekalahan Jerman Nazi pada tahun 1945, Eichmann,
yang aktivitas kriminalnya banyak diketahui saat itu, melarikan diri dari kamp tahanan Ober-
Dachstetten dan bersembunyi di Jerman Barat. Dengan nama samaran, pertama kali ia bekerja
sebagai rimbawan dan kemudian peternak ayam, pada tahun 1950, menyusul jejak buronan Nazi
lainnya, ia berimigrasi melalui Italia ke Argentina. Di sana, rezim fasis Juan Peron siap
menyambutnya dan macamnya. Kini, dengan nama samaran lain, Ricardo Klement, ia menunggu
kedatangan isteri dan 2 puteranya, yang akhirnya bergabung dengannya pada tahun 1952. Selama
sekitar 8 tahun, Eichmann hidup sederhana di sejumlah tempat yang berbeda dan melakoni
sejumlah pekerjaan sedang. Pada pertengahan tahun 1950-an, sentralitas pada kepentingan
Eichmann dalam program pemusnahan bangsa Yahudi telah merebak.
Simon Wiensenthal yang merupakan tokoh utama pemburuan Eichman, menghalangi istri
Eichman dari mendapatkan kepastian mengenai kematian Eichmann dan mengkonfirmasikan
bahwa tidak ada bukti yang menguatkan bahwa Eichmann meninggal diakhir peperangan. Pada
awal 1953, Wiesenthal melaporkan beberapa data yang dapat dipercaya melacak jejak Eichmann
dan keluarganya pergi ke Argentina. Walaupun Wiesenthal merupakan orang yang pertama kali
melacak kemungkinan keberadaan Eichman di Argentina, Intelejen Israel - yang mempunyai
departemen khusus untuk melacak keberadaan Adolf Eichmann, dan pemimpin lainnya - lah yang
mengembangkan pencarian dengan terperinci dari jejak tersebut dan juga yang bertanggung jawab
atas ekstradisi Eichmann. Dalam waktu singkat, ribuan dokumen dikumpulkan dalam pencarian
Adolf Eichmann. Dan mereka menemukan bahwa Eichmann tinggal di Buenos Aiers dengan nama
Ricardo Klement.
Setelah proses yang berliku-liku, Mossad (badan intelijen Israel) sanggup membuktikan jati diri
Eichmann yang sesungguhnya. Sebuah tim diterjunkan ke Buenos Aires, tempat Eichmann tinggal
saat itu, untuk membawanya ke Israel untuk diadili atas kejahatannya. Pada bulan Mei 1960,
Eichmann diculik dan diterbangkan ke Israel.

Penangkapan Eicman dilakukan pada tanggal 3 Mei 1960. Setelah membututi Eichmann dalam
waktu beberapa hari, mereka menyiapkan rencana untuk menentukan tempat dan lokasi dimana
dia ditangkap. Setelah 20 hari berada di Argentina, Peter Malkin, Agen Mossad memberhentikan
Eichmann dalam perjalanan pulangnya, menangkapnya dengan rahasian dan memerikan
pertanyaan - pertanyaan. Diawal introgasinya, Klement menolak untuk mengakui siapa dirinya,
tetapi ketika ditanya mengenai nomor urut SS nya, ia menjawabnya dengan benar, sesuai dengan
nomor urut Eichmann. Setelah menahan Klement dalam waktu beberapa hari, akhirnya ia
menandatangani pernyataan setuju untuk meninggalkan Argentina secara "sukarela" dan untuk
mengikuti proses hukum di Israel. Dan tetap, penangkapannya masih rahasia.

Di awal peradilannya, pengadilan Israel dihadapkan dengan dua argumentasi hukum mengenai
jurisdiksi.;
Argumentasi yang pertama adalah bahwa Israel melanggar kedaulatan Argentina karena israel
menangkap Eichmann tanpa sepengetahuan Argentina. Setelah mengetahui bahwa Eichman telah
diterbangkan ke Israel, pemerintah Argentina emminta agar warganya dikembalikan dan
menyatakan akan menggunakan jurisdiksinya dalam penuntutan terhadap Eichmann. Dalam hal
ini, PBB mengecam tindakan Pelanggaran Berat Israel terhadap kedaulatan Argentina. Walaupun
demikian, Israel tidak peduli mengenai bagaimana caranya Eichmann bisa sampai ke israel, yang
jelas saat itu Eichmann berada dalam jurisdiksi Israel dan dapat dihadapkan kepada pengadilan
Israel.
Argumentasi kedua bahwa hukuman terhadap Eichmann tidak dapat dilakukan karenan
Eichmann - yang bukan merupakan WN Israel - melakukan tindakan kriminal kepada Non Israel
sebelum negara tersebut ada. Dalam hal ini, banyak negara mengatakan bahwa negara lain lebih
pantas memberikan jurisdiksinya untuk mengadili Eichmann. Namun lagi - lagi pengadilan Israel
bersikeras untuk memeroses Eichmann. Pengadilan menjustifikasi bahwa keputusan pengadilan
untuk tetap memeroses eichman berdasrkan jurisdiksi universal kepada tindakan kriminal yang
dituduhkan kepada Eichmann.

Lebih dari 9 bulan berikutnya, ia menjadi sasaran interogasi, yang akhirnya sampai ke rekaman
tape berdurasi 275 jam, memproduksi catatan 3.564 halaman. Pengadilan ini dimulai pada tanggal
11 April 1961 dan selesai pada 15 Desember 1961. Pengadilan itu memancing kontroversi dunia
internasional karena pemerintah Israel mengizinkan program berita dunia menyiarkan pengadilan
itu secara langsung tanpa pembatasan apapun. Dia dituduh, dibawah hukum Israel untuk kejahatan
perang, anggota dari organisasi HOSTILE, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan
terhadap orang Yahudi. Persidangan tersebut dilakukan selama 4 bulan, lebih dari 100 saksi
dihadirkan, dan sekitar seratus dokumen yang membenarkan dan menyatakan bahwa Eichmann
dalam keadaan yang bebas dalam melakukan perbuatannya. Keputusan pengadilan tersebut
dibacakan pada tanggal 10 desember 1961, dan Eichmann dinyatakan bersalah atas semua tuntutan
yang diberikan kepadanya, dan dihukum mati.

Hukuman mati tersebut dilakukan pada tanggal 31 Mei 1962. Banding terhadap hukuman itu gagal,
ia digantung di tengah malam 31 Mei 1962, yang menjadi satu-satunya hukuman mati resmi yang
dilaksanakan dalam sejarah Israel. Tubuh Eichmann dikremasi dengan peralatan sementara yang
konon meniru pemandangan di Auschwitz, Chelmno, Belzec, Sobibor, Treblinka, dan Majdanek.
Abu jenazahnya ditaburkan di sebuah titik di Laut Tengah, di luar perairan teritorial Israel.

ANALISIS
Mengenai Hak Asasi Manusia
Eichmann telah melakukan “extra ordinary crimes” yaitu:
Memperlakukan tawanan perang dengan tidak mengindahkan hak-hak manusia (war crimes).
Memperlakukan kaum yahudi sebagai budak, membiarkan mereka kelaparan, dan
mendeportasi mereka ke kamp-kamp pengungsian (crimes against humanity).
Pemusnahan ras/bangsa tertentu terhadap kaum yahudi (Genocide).
Diperkuat dengan kesaksian seratus orang kaum Yahudi dengan dua ribu macam bukti termasuk
ebih dari 3500 dokumen yang dilakukan polisi Israel. Kasus ini diadili menurut Israeli Nazi and
Nazi Collabolators ( punishment ) law of 1951 dimana hukum ini mengaplikasi Genocide
Convention 1949. Kejahatan ini telah melanggar aturan-aturan dalam Piagam Hak-Hak Asasi
Manusia dan Hukum Humaniter

Ekstradisi, Yurisdiksi dan Status Kewenangan Peradilan Nuremberg


Eichmann ditangkap di Argentina pada tahun 1960 dengan cara diculik dan diselundupkan oleh
agen rahasia Israel ke Israel. Pada saat itu antara Argentina dan Israel tidak memiliki perjanjian
Ekstradisi. Merupakan suatu pelanggaran hukum internasional apabila negara mengirimkan agen-
agennya kewilayah negara lain untuk menangkap orang yang dituduh telah melakukan kejahatan
yang bertentangan dengan peraturan hukum negaranya. Prinsip yang sama dianggap berlaku
sekalipun orang yang ditangkap secara tidak lazim itu dituduh telah melakukan kejahatan yang
melanggar hukum internasional seperti kejahatan terhadap perdamaian atau kejahatan terhadap
kemanusiaan Pada saat tindak pidana itu terjadi, Israel belum menjadi suatu negara yang
mempunyai seperangkat peraturan dan lembaga-lembaga penegak hukumnya. Namun apabila
berpegang pada prinsip yurisdiksi universal yang menyatakan bahwa tindak pidana yang berada
di bawah yurisdiksi semua negara dimana pun tindak pidana dilakukan. Karena umumnya tindakan
yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat internasional dipandang sebagai delik jure
gentium dan semua negara berhak untuk menangkap dan menghukum pelaku-pelakunya dimana
pun ia berada tanpa memandang kebangsaan serta tempat dilakukannya kejahatan tersebut. Maka
berlaku juga prinsip retroaktif dalam kasus ini. Prinsip-prinsip ini dikukuhkan dengan Konvensi
Genewa 1949.

Permanent Court of Arbitration menyatakan bahwa suatu negara yang menerima kembali seorang
buronan secara tidak lazim tidak berkewajiban untuk mengembalikan orang hukuman itu ke negara
dimana ia ditangkap. Oleh karenanya, kasus Eichmann dinyatakan sah untuk diproses di peradilan
Nuremberg begitu juga dengan putusannya. Di lain pihak merupakan suatu pelanggaran terhadap
kedaulatan Argentina dan untuk itu mendesak Israel supaya memberikan ganti rugi yang layak
kepada Argentina.
Tanggung Jawab Komando
Eichmann menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah karena dia hanya mengikuti perintah dan tidak
berniat untuk melakukan tindakan pembunuhan itu. Dengan perkataan lain, Eichmann hanya
mengikuti birokrasi yang ada pada masa itu karena dia tidak tergabung dalam suatu kepemimpinan
yang memiliki hak untuk membuat keputusan. Namun dalih tersebut tidak dapat diterima apabila
perintah itu secara universal diketahui sebagai hal yang melawan hukum. Sebagaimana telah
dikemukakan Mahkamah Nuremberg, pengujian yang tepat adalah apakah pilihan moral benar-
benar memungkinkan di pihak individu-individu yang diperintahkan untuk melakukan tindak
pidana Melihat posisi Eichmann adalah sebagai kepala bagian pada German Gestapo yang mana
ia sebagai administrator yang bertanggung jawab dalam proyek “solusi final” ( kebijakan yang
bertujuan untuk menghancurkan kurang lebih empat juta orang kaum Yahudi di Eropa ).
Pelanggaran hukum oleh para bawahan yang dilakukan demi ketaatan yang dilakukan kepada
perintah atasan merupakan suatu pelanggaran dan tangggung jawab para atasanlah terhadap
tindakan yang dilakukan para bawahan tersebut. Dalam hal ini harus ada kelalaian dalam
menjalankan tugas sebelum tersangkut tanggung jawab komando tertinggi. Juga ditetapkan secara
tegas oleh pengadilan-pengadilan sesudah perang bahwa perintah-perintah oleh alasan atau
penataan terhadap Undang-Undang atau peraturan-peraturan nasional, bukan merupakan suatu
pembelaan tetapi hal itu boleh dianggap sebagai peringanan hukuman.

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas Eichmann terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan extra
ordinary crimes. Keputusan pengadilan Nuremberg adalah benar dan sah untuk menjatuhkan
hukuman mati terhadap Eichmann. Hal ini berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional, yaitu
prinsip yurisdiksi universal, retroaktif , dan delik jure gentium. Juga dikuatkan dalam keputusan
pengadilan-pengadilan sesudah perang. Begitu juga halnya mengenai tanggung jawab yang
dibebankan pada Eichmann atas perbuatannya meskipun didasari atas perintah atasan. Keputusan
semacam ini juga diambil untuk kepentingan seluruh manusia di muka bumi agar pelaku kejahatan
tidak dapat menghindari hukumannya.

Anda mungkin juga menyukai