Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN NEGERI PALEMBANG P-27

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
NO. REG. PERKARA: . . . . /Pid.B/2018/PN.PLG

A. IDENTITAS
Nama : Habibi Bin Dailami
Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 06 Juni 1994
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jln. Inspektur Marzuki, Lorong Bhakti RT 02 RW 08 No. 2022,
Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang
Pekerjaan : Buruh

B. PENAHANAN
- Penahanan jenis Rutan oleh Penyidik Polsek Seberang Ulu II terhitung sejak tanggal 20 April
2018 s/d tanggal 07 Mei 2018.
- Perpanjangan penahanan jenis Rutan oleh Penuntut Umum Kejaksaaan Negeri Palembang
terhitung mulai tanggal 08 Mei s/d tanggal 02 Juni 2018.
- Penahanan jenis Rutan oleh Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Palembang terhitung mulai
tanggal 03 Juni 2018 s/d sekarang.

C. DAKWAAN
- Bahwa Terdakwa Habibi Bin Dailami pada hari Rabu malam Kamis tanggal 20 April 2018
sekitar pukul 20.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan April 2018 bertempat
di rumah atau di Jln. Inspektur Marzuki, Lorong Bhakti, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan
Ilir Barat I Palembang atau di tempat lain yang setidak-tidaknya masih termasuk Daerah
Hukum Pengadilan Negeri Palembang telah mengambil barang dan sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum yang dilakukan pada malam hari dalam sebuah rumah atau perkarangan
tertutup yang ada di rumahnya yang dilakukan untuk masuk ke tempat melakukan
kejahatan atau untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan dengan merusak,
memotong, memanjat, atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu, atau
pakaian jabatan palsu yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut.
- Bahwa pada hari Rabu malam Kamis tanggal 20 April 2018 sekitar pukul 20.00 WIB, Saksi
Korban Uqbah Abdul Salam yang mana sebagai pemilik rumah yang telah dicuri tersebut
dimana Saksi Korban Uqbah Abdul Salam telah menyimpan sejumlah uang di dalam lemari
uang dan meletakkan kendaraan motornya di dalam garasi atau pekarangan yang kebetulan
belum terkunci dan kebetulan masih belum begitu malam sehingga belum dikunci di rumah
atau tempat garasi sepeda motor di Jln. Inspektur Marzuki, Lorong Bhakti, Kelurahan Siring
Agung, Kecamatan Ilir Barat I Palembang.
- Bahwa Saksi Korban Uqbah Abdul Salam sering meletakkan uangnya ke dalam lemari setiap
setelah gajian dan seperti biasanya meletakan motor di garasi setelah pulang kerja tanpa
mengunci garasi dan hanya mengunci pintu pekarangan.
- Bahwa terdakwa yang sebelumnya mengamati banyak rumah di sekitar area bukit kecil
terdakwa sangat ingin melakukan niat jahatnya namun selalu belum ada kesempatan yang
tepat sampai akhirnya untuk melaksanakan niat jahatnya tersebut membutuhkan waktu selama
berhari-hari. Saat melahirkan niat jahat terdakwa untuk melakukan pencurian dimana sekitar
pukul 20.00 WIB, terdakwa kemudian melaksanakan rencananya tersebut dengan cara
pertama terdakwa mempersiapkan dirinya seolah-olah hanya orang pejalan kaki biasa yang
lewat. Terdakwa menggunakan atau memakai pakaian yang sangat rapi sehingga terdakwa
tidak terlihat seperti seorang pencuri dengan baju warna biru muda dengan lis warna coklat
dan hijau muda di atas bagian dada kiri, kanan, dan di bagian pundak serta memakai sepatu
warna coklat sebagaimana orang seperti karyawan yang sering lewat di komplek Bukit Kecil
tersebut. Terdakwa kemudian berangkat dari rumahnya di jln. Inspektur Marzuki, Lorong
Bhakti RT 02 RW 08 No. 2022, kelurahan Siring Agung, kecamatan Ilir Barat I Palembang
dengan berjalan kaki menuju rumah atau tempat parkir sepeda motor Saksi Korban Uqbah
Abdul Salam sekitar pukul 19.45 WIB terdakwa mulai berjalan dengan lambat dan sambil
mengendap sampai akhrirnya terdakwa mulai memasuki rumah melalui jendela kamar dengan
cara membobolnya. Namun, Saksi Korban Uqbah Abdul Salam sedikit merasakan ada
kejanggalan dengan mendengar suara kucing di belakang rumah. Akhirnya Korban Saksi
Korban Uqbah Abdul Salam pun bergegas untuk pergi kebekang, tetdakwa sontak terkejut ada
suara orang berjalan yang Ia dengar dari luar. Terdakwa pun bersembunyi di balik pohon
samping jendela kamar korban. Melihat tidak ada apapun di belakang rumah, Saksi Korban
Uqbah Abdul Salam Putri pun langsung pergi ke ruang tengah untuk beristirahat sambil
brsantai. Mengetahui hal tersebut, Terdakwa merasa sudah cukup aman dari pemilik rumah
dan akhirnya terdakwa langsung melancarkan aksinya dengan cara merusak kunci jendela
belakang rumah dengan sangat hati-hati sehingga aksi kejahatannya pun lancar tanpa kendala.
Sampai akhirnya terdakwa pun berhasil masuk kedalam rumah dengan aksi yang mulus dan
mulai bisa memasuki area rumah secara perlahan sedikit demi sedikit Terdakwa mulai
melewati setiap ruangan mulai dari dapur ruangan, tempat kerja, dan sampai akhirnya ke
tempat ruang tidur Saksi Korban Uqbah Abdul Salam. Kebetulan karena kegiatan Saksi
Korban Uqbah Abdul Salam sangat padat dan penuh, tidak terasa Saksi Korban Uqbah Abdul
Salam tertidur di ruang tengah dengan pulasnya sampai Terdakwa membuka pintu ruang tidur
Saksi Korban Uqbah Abdul Salam pun tidak terdengar dan Terdakwa pun dengan lancarnya
melaksanakan aksi tersebut dengan mahir sehingga tanpa sepengetahuan Saksi Korban Uqbah
Abdul Salam, Terdakwa berhasil meraup sejumlah uang yang ada di dalam lemari Saksi
Korban Uqbah Abdul Salam Rp 5.000.000,00. Tanpa sepengetahuan dari pemiliknya,
Terdakwa membawa uang tersebut namun saat akan keluar dari rumah tersebut Terdakwa
memiki niat baru untuk mencuri sebuah sepeda motor merek Suzuki type FU 190 yang
kebetulan sedang terparkir di garasi belum terkunci. Namun sepeda motor tersebut dalam
keadaan terkunci stang. Berhubung Terdakwa memiliki alat yang cukup untuk melancarkan
aksinya tersebut, akhirnya Terdakwa bersigap untuk membobol kunci sepeda motor dengan
peralatan yang sangat sederhana yaitu dengan kunci T sepeda motor yang sedang terparkir di
garasi. Akhirnya rencana niat jahatnya pun berhasil dengan mulus sampai sepeda motor
terbobol dan Terdakwa pun langsung bergerak cepat untuk pergi dari rumah tersebut. Saksi
Korban Uqbah Abdul Salam masih belum tahu dengan aksi terdakwa dikarenakan sedang
lelah dan pulasnya tidur. Terdakwa pun berhasil pergi dari rumah Saksi Korban Uqbah Abdul
Salam dengan cara mendorong sepeda motor.
- Bahwa setelah Terdakwa pergi, saksi Anugrah yang saat itu sedang berjalan bertemu dengan
Terdakwa dan bertanya “kenapa Mas sepeda motornya didorong?”. Pertanyaan tersebut
membuat Terdakwa agak sedikit merasa gugup dan Terdakwa menjawab”iya Mas motor saya
mogok”. Saksi korban Anugrah pun menawarkan pertolongan namun Terdakwa menolak.
Dikegelapan jalan malam itu dengan pencahayaan lampu kuning tidak membuat Saksi
Anugrah kehilangan kejeliannya. Saksi Anugrah merasa ada yang aneh dengan sikap
Terdakwa. Saksi Anugrah merasa mengenali sepeda motor yang di bawa oleh Terdakwa
tersebut. Kebetulan Saksi Anugrah masih tetangga yang lumayan sering bertemu dengan
Saksi Korban Uqbah Abdul Salam tersebut saat setiap pulang kerja. Saksi Anugrah pun
langsung pergi tanpa ragu dan langsung berlari untuk memastikan apa yang dilihatnya benar
atau salah. Saksi Anugrah pun langsung berlari menemui saudara Saksi Korban Uqbah Abdul
Salam yang kebetulan jarak Terdakwa dan rumah Saksi Korban Uqbah Abdul Salam masih
dekat. Setelah sampai dan mengetuk pintu rumah Saksi Korban Uqbah Abdul Salam spontan
bertemu dengan Saksi Anugrah. Tanpa basa basi Saksi Anugrah langsung menanyakan sepeda
motor Saksi Korban Uqbah Abdul Salam “Uqbah coba lihat motor kamu ada tidak di garasi?
soalnya saya tadi melihat ada orang yang mendorong sepeda motor mirip dengan sepeda
motor milikmu. Saksi Korban Uqbah Abdul Salam pun langsung bergegas lari dan melihat
motornya dan ternyata tidak ada. Seketika itu Saksi Korban Uqbah Abdul Salam langsung
berteriak “maling” dengan keras dan Saksi Anugrah langsung berlari sambil berteriak
“maling”. Kebetualan karena jalan belum begitu malam, di situ banyak anak-anak remaja
yang biasa nongkrong sehingga dengan teriakan itu pun banyak yang mendengar dan
membuat anak-anak sontak mencari tahu sumber teriakan itu. Spontan Terdakwa merasa
kaget dan gugup karena kondisi jalan yang rusak dan sempit membuat Terdakwa lambat
sehingga Terdakwa ketahuan oleh warga sekitar. Warga berhamburan keluar dan mengejar
Terdakwa sampai akhirnya Terdakwa tertangkap. Warga pun bertanya dan mencari tahu apa
yang telah terjadi dan apa yang hilang. Saksi Anugrah pun menjelaskan bahwa sepeda motor
milik Saksi Korban Uqbah Abdul Salam telah dicuri oleh terdakwa. Saksi Korban Uqbah
Abdul Salam setelah tahu terdakwa yang mencuri langsung pulang ke rumah dan masuk ke
kamar untuk mengambil handphone guna menelepon kantor polisi. Saksi Korban Uqbah
Abdul Salam sontak kaget saat melihat lemari kamarnya terbuka dan berantakan dan langsung
memeriksa uang simpanannya dan ternyata dugaanya benar, uang simpannaya raip hilang
tanpa sisa, sehingga Saksi Korban pun langsung menemui Terdakwa dengan perasaan yang
sangat marah dan mengatakan bahwa Terdakwa tidak hanya mencuri motor saja tapi
Terdakwa juga mencuri semua uang simpannanya
- Bahwa atas petunjuk Saksi Anugrah, akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi Korban
Uqbah Abdul Salam mengalami kerugian kurang lebih Rp 22.000.000,00 (Dua puluh dua juta
rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah).

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) butir
ke-5 KUHP ___
Palembang, 03 Juni 2018
PENUNTUT UMUM

Muhammad Bashir, S.H., M.H.


JAKSA PRATAMA
NIP. 19888101 255701 1 001

Anda mungkin juga menyukai