Anda di halaman 1dari 6

LEGAL OPINION KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

VENA MELINDA DAN FERRY IRAWAN


Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah:


Legal Opinion
Yang diampu oleh:
Rahmat S.H.I., M.H

Disusun oleh:
Tiara Maharani Ramadhanisa
(05010221027)

HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023

LISA AND
PARTNERTS
Advocat and Legal
Consultant
Surabaya, 20 Juni 2023

Kepada
Yth. Ny. Vena Melinda
Jl. Ngagel Tirto 3/27
Surabaya

Perihal: Penyampaian Pendapat Hukum Terhadap Kasus Kekerasan Dalam Rumah


Tangga Di Jl. Ngagel Tirto 3/26 Kota Surabaya

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Lisa Oktaviana, SH. MH. Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor di Jl.
Sumberasih No.17, Wonocolo, Surabaya.

Sehubungan dengan permohonan Nyonya Vena Melinda mengenai pendapat


hukum kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Jl. Ngagel Tirto 3/26 Kota
Surabaya.

Fakta Hukum

Dalam memberikan pendapat hukum ini, kami memiliki pemahaman atas kasus ini
sebagai berikut:
1. Semua salinan dokumen yang diberikan kepada kami sesuai dengan aslinya.
2. Semua dokumen tersebut diterbitkan oleh dan diberikan kepada pihak yang
berwenang.
3. Semua tanda tangan yang terdapat dalam dokumen yang diberikan kepada kami
sesuai dengan kebenarannya.
4. Bahwa semua posisi kasus yang tergambarkan jelas pada pendapat hukum ini,
diuraikan sesuai dengan kebenaran dan faktanya.
5. Bahwa benar semua kejadian yang ada pada posisi kasus ini jelas, nyata, dan tidak
mengada-ada.

031-8059432
lisa@gmail.com
Jl. Sumberasih No.17 Surabaya
LISA AND
PARTNERTS
Advocat and Legal
Consultant

Pendapat Hukum ini didasarkan pada kualifikasi sebagai berikut:

1. Pendapat hukum ini terbatas pada Hukum Republik Indonesia.


2. Pendapat hukum ini diberikan berdasarkan hukum Republik Indonesia yang
berlaku hingga tanggal diberikannya pendapat ini dan ini sepanjang pengetahuan
kami (the best of our knowledge).

Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang menyangkut dengan kejadian hukum di


dalam kasus tersebut, dengan mempertimbangkan waktu, keadaan,kejadian yang telah
terjadi, maka kami memberikan Pendapat dari segi Hukum sebagai berikut:

Posisi Kasus

Bahwa telah terjadi tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang terjadi
di Jalan Ngagel Tirto 3/26 Kota Surabaya yang dilakukan oleh saudara tersangka
Fery Irawan berusia 44 tahun, beralamat di Jalan Ngagel Tirto 3/26 Kota
Surabaya. Kekerasan Dalam Rumah Tangga ini dilakukan kepada Istrinya, yaitu
Vena Melinda berusia 40 tahun, beralamat di Jalan Ngagel Tirto 3/26 Kota
Surabaya.
Bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada
tanggal 10 Juni 2023, saat saudara tersangka Fery Irawan sepulang dari kantor
tempat kerjanya, kepada saudari korban Vena Melinda. Sebelum terjadinya
KDRT ini, mereka sempat mengalami perdebatan dan tak lama kemudian saudara
tersangka Fery Irawan melayangkan satu tamparan hebat pada pipi bagian kiri
Vena Melinda.
Bahwa saudara terdakwa yang bernama Fery Irawan, menganggap bahwa istrinya
(Vena Melinda) tidak pernah melayaninya dengan baik. Saat Fery Irawan tiba di
kediaman mereka berdua setelah bekerja dari kantor, saudari Vena Melinda tidak
menyambutkan dan terkesan tidak menghiraukan. Saudari Vena Melinda sedang
sibuk berbicara dengan rekannya sambil mengerjakan pekerjaan kantor yang
dibawanya pulang ke rumah. Kesal akan hal itu, Fery Irawan merampas
handphone milik Vena Melinda lalu membantingnhya ke lantai.

031-8059432
lisa@gmail.com
Jl. Sumberasih No.17 Surabaya
LISA AND
PARTNERTS
Advocat and Legal
Consultant

setelah Fery Irawan membanting handphone miliki Vena Melinda, keduanya


terlibat perdebatan besar. Melihat saudari Vena Melinda terus melawan dan
menyangkal ucapan Fery Irawan, Fery langsung menampar pipi saudari Vena
Melinda hingga tersungkur jatuh ke lantai. Tidak cukup akan hal itu, Fery Irawan
juga menendang wajah serta punggung Vena Melinda hingga babak belur. Melihat
bahwa istrinya sudah terlihat lemas tak berdaya, saudara Fery Irawan bergegas
mengambil kunci mobil, keluar rumah dan menyalakan mobilnya untuk kabur.
Fery Irawan berhasil kabur menuju ke apartemen pribadinya di Jalan Gatot
Subroto No.36, Wiyung, Kota Surabaya. Namun, tak menunggu waktu lama,
Apartemen Fery Irawan digerebek oleh pihak kepolisian dan langsung ditangkap.
Pelaporan dilakukan langsung oleh Vena Melinda lewat warga yang menghubungi
pihak kepolisian. Vena Melinda sangat mengetahui, jika apartemen miliki Fery
Irawan, akan menjadi tempat persembunyian pertama yang disinggahinya.
Bahwa tersangka Fery Irawan, sebelumnya sudah sering melakukan kekerasan
kecil kepada Vena Melinda. Namun Vena Melinda masih bisa memaafkan sifat
temperamen suaminya, Fery Irawan.
Bahwa tersangka mengalami rasa kesal yang luar biasa terhadap korban
dikarenakan saudari korban dianggap tidak pernah melayaninya dengan baik serta
memilih untuk fokus mengerjakan pekerjaan kantornya tersebut.
Bahwa Vena Melinda mengalami cidera serius pada bagian muka serta punggung
dan dilarikan segera ke Rumah Sakit "Siloam Hospital" Surabaya oleh warga
sekitar yang menemukan Vena Melinda sudah terbaring lemah di rumahnya, pada
saat segerombolan warga tidak sengaja melewati kediaman Vena Melinda dan
Fery Irawan. Vena Melinda berteriak histeris sehingga membuat warga terkejut
dan langsung mendatangi kediaman mereka.

Permasalahan Hukum

Dapatkah Tersangka Fery Irawan dikenai pasal 44 ayat (2) UU Nomor 23 Tahun 2004
tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)?

031-8059432
lisa@gmail.com
Jl. Sumberasih No.17 Surabaya
LISA AND
PARTNERTS
Advocat and Legal
Consultant

Penelusuran Bahan Hukum

Dengan melihat fakta hukum tersebut diatas, maka dasar hukum yang digunakan
sebagai kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Jalan Ngagel Tirto 3/26 Kota
Surabaya yang merugikan fisik dan psikis korban (Vena Melinda), sebagai berikut:

Pasal 44 ayat (2) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga
"Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban
mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)."

Analisis Hukum (Legal Analysis)

Bahwa dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga ini, Fery Irawan sebagai
tersangka dikenala (Pasal 44 ayat (2) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga. Jaksa menetapkan keputusan tersebut tentu diperkuat dengan
fakta-fakta yang ada. Saudari korban Vena Melinda, mengalami luka berat/serius pada
bagian wajah dan punggunya, yang menyebabkan dirinya tidak bisa beraktifitas
dengan normal seperti sedia kala. Vena Melinda juga jatuh sakit akaibat menagalami
tekanan mental dan psikis, karena trauma akan tindakan keji yang dilakukan saudara
tersangka Fery Irawan terhadap dirinya.

Kesimpulan

Pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Fery Irawan) dapat dikenakan pasal 44
ayat (2) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Demikian Legal Opinion ini saya buat, untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya, apabila ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan menghubungi saya kembali.

031-8059432
lisa@gmail.com
Jl. Sumberasih No.17 Surabaya
LISA AND
PARTNERTS
Advocat and Legal
Consultant

Hormat Kami,
Konsultan Hukum/Advokat
Surabaya, 20 Juni 2023

Lisa Oktaviana, SH., MH.

031-8059432
lisa@gmail.com
Jl. Sumberasih No.17 Surabaya

Anda mungkin juga menyukai