Anda di halaman 1dari 163

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

R
Nomor : 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili
perkara perdata dalam peradilan tingkat pertama, dengan Hakim Majelis

do
gu telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : -------------
H. FAHRI HAMZAH,S.E., umur : 44 tahun, Agama : Islam, pekerjaan :

In
Anggota DPR RI, alamat : Komplek Puri Sriwedari Cibubur Blok
A
A1-2,Cileungsi Depok 16954, dalam perkara ini telah memberi
kuasa kepada : MUJAHID A. LATIEF, S.H., M.H., Dr. GUNTUR F.
ah

lik
PRISANTO, S.E., S.H., M.Hum., M.H., AMIN FAHRUDIN, S.H.,
M.H., JAMIL B, S.H., dan ARIS BUDI CAHYONO, S.H., Para
am

ub
Advokat, Konsultan Hukum dan/atau Advokat Magang pada Tim
Pembela Keadilan dan Solidaritas, berkedudukan dan beralamat di
ep
Jl. Kostrad Raya Nomor 28 Petukangan Utara, Pesanggrahan,
k

Jakarta Selatan, bertindak baik bersama-sama maupun sendiri-


ah

sendiri berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 04 April 2016,


R

si
yang selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT.;

ne
ng

M e l a w a n:

1. DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA c.q.

do
gu

ABDUL MUIZ SAADIH, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin


Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, beralamat di MD
In
A

Building Jalan T.B.Simatupang No.82 Pasar Minggu, Jakarta 12520,


Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT - I.
ah

2. Dr. HIDAYAT NUR WAHID, MA, Dr. SURAHMAN HIDAYAT, MA,


lik

MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D, Drs. ABDI SUMAITHI, ABDUL


MUIZ SAADIH, MA, masing-masing selaku Ketua dan anggota
m

ub

Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera, beralamat di MD Building


Jalan T.B.Simatupang No.82 Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia.,
ka

ep

yang selanjutnya disebut sebagai : TERGUGAT - II.


3. DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA c.q.
ah

MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D, selaku Presiden Partai Keadilan


R

es

Sejahtera,beralamat di MD Building Jalan T.B.Simatupang No.82


M

Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia. yang selanjutnya disebut


ng

sebagai : TERGUGAT - III.


on
gu

Hal. 1 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri tersebut;

si
Setelah membaca berkas perkara;
Setelah memperhatikan surat-surat bukti yang diajukan di

ne
ng
persidangan;
Setelah mendengar para saksi, para ahli serta para pihak berperkara

do
di persidangan ;
gu TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal

In
A
4 April 2016, dan terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatandi bawah register perkara No.214/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel., tanggal
ah

lik
5 April 2015, telah mengajukan gugatan kepadaTergugat-Tergugat dengan
uraian sebagai berikut :
am

ub
1. Penggugat adalah deklarator Partai Keadilan yang di kemudian hari
berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (“PKS”). Penggugat juga
merupakan Anggota Ahli PKS yang terdaftar di DPD PKS Kota Bekasi
ep
k

dan telah mengikuti Pemilihan Umum Calon Anggota Dewan Perwakilan


ah

Rakyat Republik Indonesia (“DPR RI”) tahun 2014 yang diselenggarakan


R
oleh Komisi Pemilihan Umum (“KPU”) ;

si
2. Bahwa berdasarkan Keputusan KPU Nomor 411/kpts/KPU/TAHUN 2014

ne
ng

tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan


Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

do
Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Secara Nasional
gu

Dalam Pemilihan Umum Tahun 2014, KPU telah menetapkan Penggugat


sebagai Calon Terpilih Anggota DPR RI dalam Pemilihan Umum Tahun
In
A

2014, daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari PKS,
dengan Nomor Urut 1 (satu) dalam Daftar Calon Tetap (DCT) dengan
ah

lik

perolehan suara sah sebanyak 125.083 suara (Peringkat 1) ;


3. Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden No. 92/P Tahun 2014,
m

ub

Penggugat ditetapkan sebagai anggota DPR RI dalam keanggotaan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Masa Jabatan Tahun 2014-2019 ;
ka

4. Bahwa berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Paripurna ke-2 masa sidang


ep

2014-2015 DPR RI tanggal 1 Oktober 2014, Penggugat terpilih sebagai


ah

wakil ketua DPR RI periode 2014-2019 melalui Pemilihan Pimpinan DPR


R

RI dalam sebuah paket yang bersifat tetap ;


es

5. Bahwa berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik


M

ng

Indonesia Nomor 28/DPR RI/I/2014-2015 Tentang Penetapan Pimpinan


on
gu

Hal. 2 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014-2019,

si
Penggugat ditetapkan sebagai Wakil Ketua DPR RI ;
6. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan a quo terhadap Tergugat I,

ne
ng
Tergugat II, dan Tergugat III, sehubungan dengan tindakan atau
perbuatan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III yang telah secara

do
tidak sah dan melawan hukum memanggil, menyelidik, memeriksa,
gu mengadili dan/atau memutuskan memberhentikan Penggugat sebagai
Anggota PKS ;

In
A
7. Bahwa perbuatan atau tindakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
telah menimbulkan kerugian dipecat atau diberhentikannya Penggugat
ah

lik
sebagai sebagai anggota PKS dan Wakil Ketua DPR RI serta sebagai
Anggota DPR RI Masa Jabatan Tahun 2014-2019 sebagaimana surat :
am

ub
a. Putusan Tergugat II Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tentang
pemberhentian Penggugat dari semua jenjang keanggotaan Partai
Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016 ;
ep
k

b. Surat Keputusan Tergugat III Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437


ah

tertanggal 01 April 2016 tentang Pemberhentian Penggugat sebagai


R

si
Anggota Partai Keadilan Sejahtera ;
8. Bahwa perbuatan atau tindakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III

ne
ng

yang secara sengaja telah memanggil, menyelidik, memeriksa, mengadili


dan/atau memutuskan memberhentikan Penggugat dengan tidak

do
prosedural dan tidak melalui mekanisme yang benar secara hukum serta
gu

melanggar hak hak dasar Penggugat sebagaimana dijamin di dalam


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
In
A

1945), Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,


Undang Undang Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pengesahan International
ah

lik

Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional Tentang


Hak-Hak Sipil dan Politik) ;
m

ub

9. Bahwa tindakan atau perbuatan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
yang tidak prosedural dan tidak melalui mekanisme yang benar secara
ka

hukum serta melanggar hak hak dasar Penggugat sebagaimana


ep

dimaksud di atas, antara lain melanggar :


ah

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945) :


R

- Pasal 1 ayat (3) : “Negara Indonesia adalah negara hukum” ;


es

- Pasal 28D ayat (1) : “Setiap orang berhak atas pengakuan,


M

ng

jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta


on

perlakuan yang sama dihadapan hukum” ;


gu

Hal. 3 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pasal 28I ayat (1) : “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak

si
untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi

ne
ng
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat

do
dikurangi dalam keadaan apapun”. Dan ayat (2) : “Setiap orang
gu berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan terhadap

In
A
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu” ;
b. Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
ah

lik
yaitu :
- Pasal 17 : “Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk
am

ub
memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan,
pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,
maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang
ep
k

bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang


ah

menjamin pemerikasaan yang objektif oleh hakim yang jujur dan


R
adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar” ;

si
- Pasal 23 ayat (2) : “Setiap orang bebas untuk mempunyai,

ne
ng

mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati


nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak

do
maupun elektonik dengan memperhatikan nilai-nilai agama,
gu

kesusilaan, ketertban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa”


;
In
A

- Pasal 43 ayat (3) : “Setiap warga negara dapat diangkat dalam


setiap jabatan pemerintahan”.
ah

lik

c. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pengesahan


International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan
m

ub

Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik) yaitu :


- Pasal 26 : “Semua orang berkedudukan sama di hadapan hukum
ka

dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa


ep

diskriminasi apapun. Dalam hal ini hukum harus melarang


ah

diskriminasi apapun, dan menjamin perlindungan yang sama dan


R

efektif bagi semua orang terhadap diskriminasi atas dasar


es

apapun seperti ras, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik


M

ng

atau pendapat lain, asal-usul Kebangsaan atau sosial, kekayaan,


on

kelahiran atau status lain”.


gu

Hal. 4 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa selain itu tindakan atau perbuatan Tergugat I, Tergugat II, dan

si
Tergugat III melanggar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai

ne
ng
Politik, yang berbunyi sebagai berikut :
- Pasal 32 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang

do
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
gu Partai Politik, yang berbunyi :
“Susunan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain disampaikan

In
A
oleh Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian”.
11. Bahwa lebih lanjut tindakan atau perbuatan Tergugat I, Tergugat II, dan
ah

lik
Tergugat III melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
PKS (“AD-ART”), Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang
am

ub
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
Sejahtera dan Pedoman Partai Keadilan Sejahtera Nomor 2 Tahun 2015
tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan
ep
k

Sejahtera, in casu Tergugat I dengan sengaja tidak memberikan hak-hak


ah

dasar Penggugat berupa Laporan hasil investigasi atas dugaan


R

si
pelanggaran disiplin dan berkas dakwaan/tuduhan, dan tidak diberikan
kesempatan untuk melakukan pembelaan diri dan melakukan upaya

ne
ng

banding, hal ini bertentangan dengan Pasal 46 ayat (3) dan ayat (4)
Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan

do
dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera dan Pasal 27 ayat (8),
gu

Pasal 30 ayat (4), dan Pasal 34 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun
2015 tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
In
A

Keadilan Sejahtera, yang berbunyi :


a. Pasal 46 ayat (3) Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 : “Dalam hal
ah

lik

yang bersangkutan tidak hadir atau berhalangan, penyampaian amar


dapat ditangguhkan satu kali” ;
b. Pasal 46 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 : “Dalam hal
m

ub

yang bersangkutan tidak hadir tanpa keterangan atau diindikasikan


ka

mangkir maka qadhi dapat memutuskan secara in absentia” ;


ep

c. Pasal 27 ayat (8) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 :


“Pemeriksaan dimulai dengan pembacaan laporan dugaan
ah

pelanggaran disiplin dan pembacaan tuntutan pemberian sanksi oleh


es

BPDO” ;
M

ng

d. Pasal 30 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 : “Teradu


on

berhak menyampaikan pembelaan disertai alat bukti” ;


gu

Hal. 5 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Pasal 34 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 : “Putusan

si
Majelis Qadha dapat dilakukan banding kepada Majelis Tahkim
dalam jangka waktu paling lama 7 hari setelah tanggal putusan” ;

ne
ng
12. Bahwa tindakan atau perbuatan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III
tersebut di atas dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum

do
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum
gu Perdata (“KUHPerdata”) yang berbunyi : “Tiap perbuatan melawan
hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang

In
A
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut” ;
13. Bahwa lebih terperinci perbuatan melawan hukum yang dilakukan
ah

lik
Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III antara lain sebagai berikut :
13.1. Perbuatan Melawan Hukum Pertama :
am

ub
a. Bahwa tanggal 10 Oktober 2015 Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA,
Ketua Majelis Syura PKS memanggil Penggugat sebagai
pimpinan DPR RI dan Hidayat Nur Wahid sebagai pimpinan
ep
k

MPR RI, pada pertemuan ini Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, pada
ah

pokoknya meminta Penggugat untuk terus bekerja dan


R

si
menegaskan tidak ada penggantian pimpinan DPR RI dan MPR
RI yang berasal dari PKS ;

ne
ng

b. Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2015 Dr. Salim Segaf Al-Jufri,


MA, mengundang secara pribadi Penggugat untuk berbicara

do
dari hati ke hati dan menyampaikan pertimbangan kepada
gu

Penggugat serta menyarankan agar Penggugat sebaiknya


mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI ;
In
A

c. Bahwa pada tanggal 1 Desember 2015 Penggugat kembali


diundang oleh Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, dalam pertemuan
ah

lik

ini Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, menanyakan kembali hal ihwal
permintaan pribadinya agar Penggugat mengundurkan diri dari
m

ub

jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI ;


d. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2015 Penggugat kembali
ka

diundang oleh Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, dalam pertemuan


ep

ini Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, didampingi oleh Tb.


ah

Soenmandjaja anggota DPR RI (mantan anggota Pansus RUU


R

MD3), dalam pertemuan ini membahas berbagai kemungkinan


es

politik dan hukum jika pimpinan DPR diganti, termasuk


M

ng

kemungkinan kocok ulang pimpinan DPR RI ;


on
gu

Hal. 6 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Bahwa dalam pertemuan sebagaimana diuraikan pada huruf d

si
di atas, Tb. Soenmandjaja menjelaskan terkait pasal-pasal
pemberhentian pimpinan DPR, dan menekankan tentang

ne
ng
pentingnya soliditas Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menjaga
formasi pimpinan DPR RI ;

do
f. Bahwa pada tanggal 13 Desember 2015 Tb. Soenmandjaja
gu menyampaikan pesan dari Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, berupa
draft surat pengunduran diri untuk ditandatangani oleh

In
A
Penggugat;
g. Bahwa pada tanggal 14 Desember 2015, Dr. Salim Segaf Al-
ah

lik
Jufri, MA, mengirimkan pesan Whatsapp kepada penggugat
yang berbunyi tidak akan memaksa penggugat untuk mundur
am

ub
karena hal tersebut merupakan pilihan Penggugat. Bunyi pesan
Whatsapp tersebut adalah: “ana tidak akan memaksa Antum
untuk mundur, itu pilihan antum, yang penting besok kita
ep
k

ngobrol-ngobrol disini”. Pesan Whatsapp tersebut dianggap oleh


ah

Penggugat mengakhiri polemik permintaan mundur ;


R

si
h. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2015 Penggugat kembali
diundang oleh Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, dalam pertemuan

ne
ng

ini Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, menanyakan kembali hal ihwal
permintaan pribadinya agar Penggugat mengundurkan diri dari

do
jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI dan menegaskan jika tidak
gu

mengundurkan diri maka akan diproses sesuai dengan


Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga PKS ;
In
A

i. Bahwa Penggugat sejak awal menegaskan untuk


mempertimbangkan terlebih dahulu permintaan pribadi Dr.
ah

lik

Salim Segaf Al-Jufri, MA, untuk mengundurkan diri dari jabatan


sebagai Wakil Ketua DPR RI. Penggugat menyampaikan karena
m

ub

pengunduran diri adalah wewenang pribadi Penggugat sebagai


individu, maka butuh ketenangan dalam mengambil keputusan
ka

dengan melakukan sholat istikhoroh agar keputusan dapat


ep

diambil tanpa keterpaksaan ;


ah

j. Bahwa setelah memberikan jawaban atas permintaan Dr. Salim


R

Segaf Al-Jufri, MA, a quo, Penggugat kemudian dilaporkan


es

Tergugat III kepada Tergugat I dengan tuduhan melakukan


M

ng

“pembangkangan terhadap pimpinan partai” ;


on
gu

Hal. 7 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
k. Bahwa menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang

si
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

ne
ng
Daerah khususnya Pasal 84 ayat (1) dan (2), jabatan pimpinan
DPR RI merupakan jabatan publik yang bukan mandatori

do
langsung dari Partai. Karena Pimpinan DPR RI dipilih melalui
gu mekanisme pemilihan dalam sebuah paket yang bersifat tetap
oleh Anggota Sidang Paripurna DPR RI. Selain itu menurut

In
A
Pasal 30 ayat (1) Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera
yang menegaskan bahwa penempatan dan pemberhentian
ah

lik
Penggugat sebagai pimpinan DPR RI harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Pasal 30 ayat (1) Anggaran
am

ub
Dasar Partai Keadilan Sejahtera berbunyi : “Partai
menyelenggarakan penempatan, pemberhentian, dan
penggantian antar waktu Anggota pada lembaga perwakilan
ep
k

sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Oleh sebab itu,


ah

pemberhentian Penggugat harus merujuk pada ketentuan di


R

si
dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

ne
ng

Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;


l. Bahwa oleh karena dianggap sebagai pembangkangan

do
terhadap pimpinan partai, maka pada tanggal 30 Desember
gu

2015 Tergugat I menyampaikan Surat Panggilan Nomor : B-


108/D/PDO-PKS/1437 Perihal Permintaan Keterangan, yang
In
A

pada intinya memanggil Penggugat untuk menghadiri panggilan


Tergugat I untuk dimintai keterangan. Surat Panggilan a quo
ah

lik

tidak patut dan layak, sehingga secara yuridis formal tidak sah
dan/atau cacat hukum karena Tergugat I tidak menyertakan
m

ub

penjelasan mengenai pokok permasalahan, lampiran bukti


laporan/pengaduan dan/atau surat tugas, serta bukti awal ;
ka

m. Bahwa terhadap Surat Panggilan a quo, Penggugat telah


ep

melayangkan surat keberatan tertanggal 2 Januari 2016 yang


ah

ditujukan kepada Tergugat I, yang pada pokoknya meminta


R

penjadwalan ulang karena pada tanggal tersebut Penggugat


es

sedang berada di luar negeri. Selain itu Penggugat dalam surat


M

ng

keberatan a quo juga memohon agar Tergugat I melampirkan


on

dan menyertakan : kertas posisi perkara, identitas pelapor dan


gu

Hal. 8 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alat bukti, legal standing pelapor, dan hukum acara dalam

si
pemeriksaan Tergugat I ;
n. Bahwa Tergugat I melalui Surat Panggilan Kedua Nomor B-

ne
ng
115/D/PDO-PKS/1437 tanggal 5 Januari 2016 Perihal
Permintaan Keterangan terhadap Penggugat Terkait dengan

do
Perkara Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi, yang pada
gu pokoknya meminta kepada Penggugat agar menghadiri
panggilan Tergugat I untuk dimintai keterangan pada tanggal 11

In
A
Januari 2016. Pada Surat Panggilan Kedua a quo, Penggugat
hadir dan dimintai keterangan, namun tidak diberikan
ah

lik
penjelasan mengenai tuduhan atau pelanggaran yang dilakukan
Penggugat ;
am

ub
o. Bahwa Tergugat I melalui Surat Panggilan Persidangan Nomor :
B-125/D/PDO-PKS/1437 tanggal 13 Januari 2016 Perihal
Persidangan Perkara Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi
ep
k

atas nama saudara, yang pada pokoknya meminta agar


ah

Penggugat menghadiri Panggilan Persidangan Majelis Qadha


R

si
yang diselenggarakan Pada tanggal 19 Januari 2016. Surat
Panggilan Persidangan a quo tidak patut dan layak, sehingga

ne
ng

secara yuridis formal tidak sah dan/atau cacat hukum karena


Penggugat tidak pernah diberikan berkas laporan, hasil

do
penelitian kelengkapan administrasi laporan dan naskah hasil
gu

pemeriksaan atau temuan investigasi dan pengawasan oleh


Tergugat I ;
In
A

p. Bahwa pembentukan Majelis Qadha oleh Tergugat I tanpa


didahului dengan pembacaan hasil pemeriksaan Tim Kerja, hal
ah

lik

tersebut nyata-nyata melanggar Pasal 7 huruf g Anggaran


Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera yang berbunyi “Hak
m

ub

Anggota : Membela diri, mendapat pendampingan serta


pembelaan, dan/atau rehabilitasi” dan juga Pedoman Partai
ka

Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin


ep

Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, yaitu :


- “Pemeriksaan dimulai dengan
ah

Pasal 27 ayat (8) :


R

pembacaan laporan dugaan pelanggaran disiplin dan


es

pembacaan tuntutan pemberian sanksi oleh BPDO” ;


M

ng

- Pasal 30 ayat (4) : “Teradu berhak menyampaikan


on

pembelaan disertai alat bukti”.


gu

Hal. 9 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
q. Bahwa untuk melindungi hak hukum Penggugat atas perbuatan

si
melawan hukum Tergugat I, terhadap Surat Panggilan
Persidangan Nomor : B-125/D/PDO-PKS/1437 tanggal 13

ne
ng
Januari 2016 a quo, Penggugat telah mengirimkan dan
melayangkan surat keberatan tertanggal 14 Januari 2016 yang

do
pada pokoknya Penggugat meminta agar diberikan berkas
gu pelaporan dan izin menghadirkan saksi serta keterangan ahli ;
r. Bahwa sebelum surat keberatan a quo (tertanggal 14 Januari

In
A
2016) dilaksanakan dan dipenuhi oleh Tergugat I, Tergugat I
justru kembali melayangkan Surat Panggilan Persidangan
ah

lik
Kedua Nomor : B-129/D/PDO-PKS/1437 tanggal 20 Januari
2016 Perihal Persidangan Perkara Dugaan Pelanggaran Disiplin
am

ub
Organisasi Atas Nama Saudara, yang pada pokoknya Tergugat
I memanggil Penggugat untuk memenuhi Panggilan
Persidangan Kedua Majelis Qadha pada tanggal 28 Januari
ep
k

2016 ;
ah

s. Bahwa Surat Panggilan Persidangan Kedua Nomor : B-


R

si
129/D/PDO-PKS/1437 tanggal 20 Januari 2016 a quo tidak
patut dan layak, sehingga secara yuridis formal tidak sah

ne
ng

dan/atau cacat hukum, karena :


- Tergugat I belum juga memberikan informasi tuduhan

do
pelanggaran yang didakwakan atau disangkakan kepada
gu

Penggugat, sehingga surat panggilan persidangan kedua a


quo haruslah gugur/batal demi hukum karena tidak memuat
In
A

dasar hukum atas suatu perbuatan yang


didakwakan/dituduhkan ;
ah

lik

- Tergugat I dengan sengaja tidak memberitahukan kepada


Penggugat perihal adanya sosialisasi tentang Pedoman
m

ub

Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian


Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
ka

Sejahtera dan Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015


ep

tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


ah

Keadilan Sejahtera, yang merupakan pedoman baru yang


R

disahkan disaat Tergugat I sudah memulai proses


es

pemeriksaan yaitu pada tanggal 16 Desember 2015 ;


M

ng

t. Bahwa meskipun Surat Panggilan Persidangan Kedua a quo


on

tidak sah dan/atau cacat hukum, Penggugat tetap beritikad baik


gu

Hal. 10 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk memenuhi Surat Panggilan Persidangan Kedua a quo,

si
dengan menghadiri persidangan a quo pada tanggal 28 Januari
2016 sekaligus pada saat yang bersamaan Penggugat juga

ne
ng
menyampaikan keberatan atas surat panggilan yang tidak
memenuhi syarat formal ;

do
u. Bahwa pada tanggal 29 Januari 2016 Penggugat kembali
gu mengajukan surat permohonan dokumen meliputi peraturan-
peraturan PKS terkait dengan hukum materiil dan hukum formil

In
A
dalam menjalankan persidangan, Surat Pengaduan yang
memuat identitas pengadu, kronologi dan bukti-bukti permulaan,
ah

lik
hasil investigasi Tergugat I, Surat Dakwaan secara tertulis, dan
rekaman proses persidangan, akan tetapi tidak mendapat
am

ub
tanggapan apapun dari Tergugat I ;
v. Bahwa atas keseluruhan rangkaian pemeriksaan dan
persidangan yang telah dijalankan, Terggugat I berkesimpulan
ep
k

bahwa Penggugat terbukti melanggar Anggaran Dasar dan


ah

Anggaran Rumah Tangga partai dan Pedoman Partai Nomor 1


R

si
Tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan
Sanksi Partai Keadilan Sejahtera ;

ne
ng

w. Bahwa Tergugat I telah dengan sengaja tidak menyampaikan


surat panggilan pada sidang pembacaan putusan dan tidak

do
menyampaikan Salinan Putusan Majelis Qadha kepada
gu

Penggugat, akibatnya Penggugat tidak mengetahui amar


putusan dan alasan hukum yang menjadi dasar putusan.
In
A

Ketiadaan surat panggilan dan salinan putusan tersebut


membuat Penggugat tidak bisa melakukan banding, meskipun
ah

lik

hal tersebut telah diatur :


- Pasal 46 ayat (3) Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 :
“Dalam
m

ub

hal yang bersangkutan tidak hadir atau


berhalangan, penyampaian amar dapat ditangguhkan satu
ka

kali” ;
ep

- Pasal 46 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 :


“Dalam hal yang bersangkutan tidak hadir tanpa keterangan
ah

atau diindikasikan mangkir maka qadhi dapat memutuskan


es

secara in absentia” ;
M

ng

- Pasal 34 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015


on

yang berbunyi : “Putusan Majelis Qadha dapat dilakukan


gu

Hal. 11 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
banding kepada Majelis Tahkim dalam jangka waktu paling

si
lama 7 hari setelah tanggal putusan”.
x. Bahwa meskipun tidak ada salinan putusan Majelis Qadha,

ne
ng
namun Penggugat dapat menyimpulkan Majelis Qadha telah
menguatkan kesimpulan Tergugat I dengan merekomendasikan

do
agar proses penanganan perkara dilanjutkan untuk diperiksa
gu dan diadili dalam sidang Tergugat II karena perbuatan
Penggugat dianggap masuk dalam kualifikasi pelanggaran yang

In
A
dapat dijatuhi sanksi berupa Keputusan pemberhentian dari
keanggotan partai sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat (5)
ah

lik
Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 yang berbunyi : “Dalam
hal Putusan Majelis Qadha berdampak pada pembubaran
am

ub
struktur dan/atau pemberhentian keanggotaan Partai, maka
BPDO menyampaikan rekomendasi kepada Majelis Tahkim” ;
y. Bahwa dalam menjalankan tugas konstitusional partai, Tergugat
ep
k

I telah mengabaikan Pasal 7 huruf g Anggaran Rumah Tangga


ah

Partai Keadilan Sejahtera, Pasal 46 ayat (3) dan ayat (4)


R

si
Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian
Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera

ne
ng

dan Pasal 27 ayat (8), Pasal 30 ayat (4), dan Pasal 34 ayat (4)
Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara

do
Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera ;
gu

z. Bahwa oleh karena itu, tindakan dan/atau perbuatan Tergugat I


melakukan investigasi, panggilan, pemeriksaan, serta
In
A

persidangan adalah tindakan melawan hukum yang melanggar


Pasal 7 huruf g Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan
ah

lik

Sejahtera, Pasal 46 ayat (3) dan ayat (4) Pedoman Partai


Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan dan
m

ub

Penjatuhan Sanksi PKS dan Pasal 27 ayat (8), Pasal 30 ayat


(4), dan Pasal 34 ayat (4) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015
ka

tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


ep

Keadilan Sejahtera. Atas tindakan atau perbuatan Tergugat I a


ah

quo, Penggugat telah diberhentikan sebagai Anggota Partai


R

Keadilan Sejahtera sebagaimana tertuang dalam Surat


es

Keputusan DPPPKS Nomor 463/ SKEP/DPP-PKS/1437 tentang


M

ng

Pemberhentian Sdr.Fahri Hamzah, SE, sebagai Anggota PKS.


on

Dan telah diusulkan Tergugat III untuk diberhentikan sebagai


gu

Hal. 12 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Wakil Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI Masa

si
Jabatan 2014 – 2019 sebagaimana tertuang dalam Surat
Keputusan DPP PKS Nomor467/SKEP/DPP-PKS/1437 tentang

ne
ng
Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Pimpinan DPR RI
dari PKS ;

do
aa. Bahwa terhadap seluruh rangkaian tindakan atau perbuatan
gu Tergugat I sebagaimana telah diuraikan di atas adalah
perbuatan melawan hukum (“onrechtmatige daad”)

In
A
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata
yang menyatakan : “Tiap perbuatan melanggar hukum/melawan
ah

lik
hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian
am

ub
itu, mengganti kerugian tersebut” ;
13.2. Perbuatan Melawan Hukum Kedua :
a. Bahwa atas kesimpulan dan keputusan Tergugat I yang menilai
ep
k

Penggugat terbukti melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran


ah

Rumah Tangga Partai dan Pedoman Partai Nomor 1 Tahun


R

si
2015 tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi
PKS, Tergugat II sebagai Majelis Tahkim dan/atau Mahkamah

ne
ng

Partai PKS menyelenggarakan persidangan terhadap


Penggugat ;

do
b. Bahwa Tergugat II melalui Surat Panggilan Nomor : 04/D/MT-
gu

PKS/V/1437 tanggal 18 Februari 2016 memanggil Penggugat


untuk menghadiri sidang Majelis Tahkim PKS yang
In
A

diselenggarakan pada 22 Februari 2016 ;


c. Bahwa atas surat panggilan Tergugat II a quo, Penggugat
ah

lik

berhalangan hadir karena Penggugat sedang berada di luar


negeri (di Negara Azerbaijan), terhadap hal tersebut Penggugat
m

ub

telah menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan


penjadwalan ulang, sekaligus permintaan penjelasan tertanggal
ka

22 Februari 2016 ;
ep

d. Bahwa Tergugat II melalui Surat Panggilan Kedua Nomor :


ah

05/D/MT-PKS/V/1437 tanggal 23 Februari 2016 kembali


R

memanggil Penggugat untuk hadir dalam sidang kedua tanggal


es

25 Februari 2016. Terhadap Surat Panggilan Kedua a quo,


M

ng

Penggugat telah mengirimkan atau melayangkan surat


on

keberatan tertanggal 25 Februari 2016, yang pada pokoknya


gu

Hal. 13 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
meminta hak dasar Penggugat berupa salinan putusan Majelis

si
Qadha diberikan terlebih dahulu kepada Penggugat ;
e. Bahwa Tergugat II melalui Surat Panggilan Ketiga Nomor :

ne
ng
06/D/MT-PKS/VI/1437 tanggal 8 Maret 2016 kembali memanggil
Penggugat untuk hadir dalam sidang ketiga tanggal 11 Maret

do
2016. Terhadap Surat Panggilan Ketiga a quo, Penggugat telah
gu mengirimkan atau melayangkan surat keberatan tertanggal 10
Maret 2016, yang pada pokoknya Penggugat tidak akan

In
A
menghadiri sidang apabila hak-hak Penggugat atas kejelasan
perkara dugaan pelanggaran disiplin tidak dipenuhi ;
ah

lik
f. Bahwa Tergugat II tidak pernah sekalipun menanggapi dan
memenuhi keberatan Penggugat, sikap Tergugat II tersebut
am

ub
telah mengabaikan prinsip-prinsip peradilan yang universal
antara lain prinsip imparsial, jujur, dan adil (“due process of
law”) dan asas Audi Alteram Partem atau pemberian
ep
k

kesempatan secara berimbang kepada Para Pihak untuk


ah

melakukan pembelaan. Dengan demikian Tergugat II dalam


R

si
menjalankan tugas-tugasnya telah mengabaikan ketentuan
yang diatur dalam :

ne
ng

- Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011


tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2008 tentang Partai Politik : “Perselisihan Partai Politik

do
gu

diselesaikan oleh internal partai Politik sebagaimana diatur


di dalam AD dan ART”.
In
A

Penjelasan : “Yang dimaksud dengan “perselisihan Partai


Politik” meliputi antara lain : (1) perselisihan yang berkenaan
ah

lik

dengan kepengurusan ; (2) pelanggaran terhadap hak


anggota Partai Politik ; (3) pemecatan tanpa alasan yang
m

ub

jelas ; (4) penyalahgunaan kewenangan ; (5)


pertanggungjawaban keuangan ; dan/atau (6) keberatan
ka

terhadap keputusan Partai Politik” ;


ep

- Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011


ah

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun


R

2008 tentang Partai Politik : “Penyelesaian perselisihan


es

internal Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


M

ng

dilakukan oleh suatu mahkamah Partai Politik atau sebutan


on

lain yang dibentuk oleh Partai Politik”.


gu

Hal. 14 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pasal 38 huruf a Pedoman Partai PKS Nomor 2 Tahun 2015

si
tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi PKS,
yang berbunyi : “Dalam melaksanakan tugas dan wewenang

ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Majelis Tahkim
wajib : a. memelihara integritas dan bersikap adil” ;

do
g. Bahwa selain itu, secara yuridis formal Tergugat II belum
gu disahkan atau disetujui Menteri Hukum dan HAM RI, sehingga
surat panggilan persidangan atau pemeriksaan oleh Tergugat II

In
A
kepada Penggugat adalah perbuatan melawan hukum dan
bertentangan dengan Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
ah

lik
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik, yaitu :
am

ub
Pasal 32 Ayat (2) Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 :
“Penyelesaian perselisihan internal Partai Politik
ep
k

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu


ah

mahkamah Partai Politik atau sebutan lain yang dibentuk


R
oleh Partai Politik” ;

si
- Ayat (3) : “Susunan mahkamah Partai Politik atau sebutan

ne
ng

lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh


Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian” ;

do
h. Bahwa pengesahan dan/atau persetujuan susunan Tergugat II
gu

sebagai Mahkamah Partai oleh Kementerian Hukum dan HAM


RI wajib dipenuhi sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 32
In
A

ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
ah

lik

Partai Politik ;
i. Bahwa oleh karena belum mendapat persetujuan dan/atau
m

ub

pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI, maka


secara yuridis formal Tergugat II tidak dapat mengatasnamakan
ka

dirinya sebagai Majelis Tahkim dan/atau Mahkamah Partai


ep

Keadilan Sejahtera. Dengan demikian, Tergugat II tidak dapat


ah

menjalankan kekuasaan sebagaimana diatur Pasal 32 Undang-


R

Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-


es

Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Pasal


M

ng

32, Pasal 33, dan Pasal 34 Anggaran Dasar Partai Keadilan


on

Sejahtera ;
gu

Hal. 15 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
j. Bahwa belum terbentuk dan disahkannya Tergugat II oleh

si
Kementerian Hukum dan HAM RI dapat dilihat melalui Surat
Keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS No.

ne
ng
06/D/SKEP/DPTP-PKS/V/1437 tentang Pembentukan Tegugat
II tanggal 29 Februari 2016 dan Surat Dewan Pengurus Pusat

do
Partai Keadilan Sejahtera No. B-36/K/DPP-PKS/1437 tanggal 2
gu Maret 2016 tentang perbaikan susunan anggota Tergugat II
yang diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM RI tanggal 10

In
A
Maret 2016 ;
k. Bahwa meskipun belum terbentuk dan belum disahkan oleh
ah

lik
Kementerian Hukum dan HAM RI, Tergugat II telah
menyelenggarakan sidang pertama pada tanggal 22 Februari
am

ub
2016 terhadap Penggugat dan memberhentikan Penggugat
pada tanggal 11 Maret 2016 melalui Putusan Nomor
02/PUT/MT-PKS/2016 tentang Pemberhentian Penggugat Dari
ep
k

Semua Jenjang Keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera ;


ah

l. Bahwa persidangan yang dilakukan oleh Tergugat II secara


R

si
yuridis formal tidak sah dan/atau batal demi hukum karena
keberadaan Tergugat II belum terbentuk dan belum mendapat

ne
ng

pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI ;


m. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka

do
tindakan atau perbuatan Tergugat II adalah tindakan melawan
gu

hukum yang melanggar Pasal 32 Undang-Undang Nomor 2


Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2
In
A

Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Pasal 32, Pasal 33, dan
Pasal 34 Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera ;
ah

lik

n. Bahwa terhadap seluruh rangkaian tindakan Tergugat II


sebagaimana telah diuraikan di atas adalah perbuatan melawan
hukum (“onrechtmatige daad”) sebagaimana diatur dalam
m

ub

ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata yang menyatakan : “Tiap


ka

perbuatan melanggar hukum/melawan hukum, yang membawa


ep

kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena


ah

salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian


R

tersebut” ;
es

13.3. Perbuatan Melawan Hukum Ketiga :


M

ng

a. Bahwa Penggugat dituduh atau didakwa oleh Tergugat I telah


on

melakukan pelanggaran sebagai berikut :


gu

Hal. 16 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Karakter, kultur dan jati diri Penggugat dalam berpolitik dan

si
berstatemen di media terlihat kasar dan tidak sesuai dengan
jati diri partai dakwah ;

ne
ng
(2) Penggugat dituduh tidak mengindahkan instruksi partai
terkait penandatanganan revisi UU KPK, pernyataan

do
Penggugat dimedia tentang revisi UU KPK dianggap
gu bertentangan dengan keputusan dan instruksi partai ;
(3) Penggugat dituduh sebagai pejabat publik yang merusak

In
A
nama partai, melakukan pembangkangan terhadap
keputusan pimpinan, mempermainkan pimpinan karena
ah

lik
awalnya bersedia mengundurkan diri lalu belakangan
menolak, serta menolak mundur dari Wakil Ketua DPR RI
am

ub
dengan melakukan tindakan perlawanan dan makar secara
massif, terstruktur, dan sistematis serta memobilisasi pihak
lain baik internal kader maupun pihak luar untuk ikut
ep
k

melakukan perlawanan terhadap pimpinan Partai ;


ah

(4) Penggugat dituduh melakukan ancaman kepada pimpinan


R

si
Partai dengan menyebut akan berkonsultasi kepada lawyer
dan ahli Tata Negara.

ne
ng

b. Bahwa tuduhan tersebut di atas (huruf a) tidak berdasar atau


mengada-ada bahkan cenderung dibuat-buat karena :

do
(1) Tuduhan pada poin (1) huruf a : Bahwa Penggugat
gu

merupakan salah satu dari 7 (tujuh) orang deklarator Partai


Keadilan Pada Tahun 1999 dan sekaligus sebagai pembaca
In
A

naskah deklarasi. Karakter dan kepribadian Penggugat


dalam berpolitik tidak pernah berubah dan tidak pernah
ah

lik

dipermasalahkan dalam masa 20 tahun Penggugat menjadi


Anggota jamaah dan partai serta 12 Tahun lebih menjadi
m

ub

Pejabat Publik. Negara menjamin identitas, kultur dan


karakter yang berbeda pada diri setiap manusia yang
ka

perbedaan atas sifat azali tersebut tidak bisa membuat


ep

seseorang dituntut. Pengabaian atas keberagaman yang


ah

didasarkan atas karakter merupakan ancaman besar bagi


R

demokrasi.
es

(2) Tuduhan pada poin (2) huruf a : Bahwa sesuai Pasal 29


M

ng

ayat (2) Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera


on

disebutkan bahwa Fraksi merupakan pelaksana kebijakan


gu

Hal. 17 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Partai di lembaga perwakilan. Maka tugas evaluasi terhadap

si
Anggota DPR RI dilakukan oleh Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera di DPR RI. Dalam setiap rapat evaluasi Fraksi,

ne
ng
Penggugat tidak pernah mendengar adanya evaluasi
terhadap sikap Penggugat terkait isu revisi UU KPK. Dalam

do
hal ini, selain sebagai anggota Fraksi, Penggugat juga
gu terikat sebagai pimpinan lembaga yang juga memiliki
mekanisme dalam pengambilan keputusan. Maka tuduhan

In
A
bahwa Penggugat melanggar keputusan Partai terkait isu
Revisi UU KPK merupakan tuduhan yang mengada ada
ah

lik
karena tidak ada surat keputusan Partai terkait hal tersebut
dan tidak disertai dengan bukti bukti terkait pernyataan dan
am

ub
peristiwa apa yang dimaksud melawan keputusan Partai.
(3) Tuduhan pada poin (3) huruf a : Tuduhan pembangkangan
dan melawan Pimpinan Partai adalah tuduhan yang tidak
ep
k

berdasar. Jika penolakan mundur sebagai wakil pimpinan


ah

DPR RI disebut sebagai pembangkangan, hal itu karena


R

si
Jabatan Pimpinan DPR RI bukanlah jabatan milik partai,
akan tetapi jabatan milik publik yang diikat dengan hukum

ne
ng

publik, karena pimpinan DPR RI diajukan oleh Partai dan


dipilih oleh Rapat Paripurna DPR RI. UU No. 17 Tahun 2014

do
tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
gu

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah memberikan mekanisme dalam
In
A

hal jika Partai Politik menarik anggotanya dari pimpinan


DPR RI namun harus dikuatkan dengan persyaratan
ah

lik

sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang undangan.


Draft surat pengunduran diri yang disodorkan oleh Tb.
m

ub

Soenmandjaja untuk ditandatangani oleh Penggugat


merupakan bentuk penekanan dan pemaksaan terhadap
ka

Penggugat sebagai individu, padahal persoalan


ep

pengunduran diri merupakan wewenang pribadi Penggugat


ah

sebagai individu yang tidak boleh dilakukan dalam keadaan


R

terpaksa dan/atau ditekan. Wewenang Partai untuk menarik


es

anggotanya dari pimpinan DPR RI diatur dalam UU No. 17


M

ng

Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,


on

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan


gu

Hal. 18 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 87 ayat (2) huruf

si
(d), (e) dan (g). Ketiga point tersebut dijelaskan lebih lanjut
dalam Peraturan DPR RI No 1 Tahun 2014 tentang Tata

ne
ng
Tertib DPR RI Pasal 40, Pasal 41 huruf (c) dan Pasal 42 di
mana penarikan pimpinan DPR RI oleh partai politik harus

do
disetujui dengan suara terbanyak dalam rapat paripurna
gu DPR RI. Sementara pengunduran diri sebagai hak individu
tidak boleh diintervensi oleh lembaga lain, hal ini diatur

In
A
dalam Pasal 87 ayat (1) huruf (b) UU No. 17 Tahun 2014
tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
ah

lik
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Undang Undang Dasar
am

ub
1945;
(4) Tuduhan pada poin (4) huruf a : Tentang tuduhan
melakukan ancaman kepada pimpinan Partai karena akan
ep
k

berkonsultasi dengan Lawyer dan Ahli Tata Negara


ah

merupakan tuduhan yang tidak berdasar dan mengada ada.


R

si
Ide untuk berkonsultasi dengan ahli tata negara dan pihak
lain merupakan ide bersama dari Penggugat dan Dr. Salim

ne
ng

Segaf Al-Jufri, MA, untuk melakukan pendalaman terkait


posisi Jabatan Pimpinan DPR RI.

do
c. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah sekalipun
gu

memberitahukan pasal-pasal yang dilanggar dalam Anggaran


Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera
In
A

dan Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian


Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi PKS ;
ah

lik

d. Bahwa Penggugat tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan


sebagaimana diuraikan dalam huruf a, yang melanggar
m

ub

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan


Sejahtera dan Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang
ka

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai


ep

Keadilan Sejahtera.
ah

e. Bahwa tuduhan mengada-ada yang disampaikan oleh Tergugat


R

I tersebut di atas serta merta telah dijadikan pertimbangan


es

hukum oleh Tergugat II untuk memberhentikan Penggugat


M

ng

sebagai Anggota PKS tanpa proses pemeriksaan dan peradilan


on

yang sesuai dengan prinsip imparsial, jujur, dan adil (“due


gu

Hal. 19 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
process of law”) dan asas Audi Alteram Partem atau pemberian

si
kesempatan secara berimbang kepada Para Pihak untuk
melakukan pembelaan ;

ne
ng
f. Bahwa terhadap seluruh tuduhan atau keputusan Tergugat I
dan putusan Tergugat II sebagaimana telah diuraikan di atas

do
adalah perbuatan melawan hukum (“onrechtmatige daad”)
gu sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata
yang menyatakan : “Tiap perbuatan melanggar hukum/melawan

In
A
hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian
ah

lik
itu, menggantikerugian tersebut” ;
13.4. Perbuatan Melawan Hukum Keempat :
am

ub
a. Bahwa Penggugat telah diberhentikan oleh Tergugat III sebagai
anggota Partai Keadilan Sejahtera melalui Surat Keputusan
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera Nomor :
ep
k

463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang


ah

Pemberhentian Sdr. Fahri Hamzah, SE, sebagai Anggota Partai


R

si
Keadilan Sejahtera ;
b. Bahwa Surat Keputusan Tergugat III a quo mengacu pada

ne
ng

Putusan Tergugat II Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tanggal 11


Maret 2016 ;

do
c. Bahwa Surat Keputusan Tergugat III a quo secara yuridis formal
gu

tidak sah dan/atau batal demi hukum (formil dan materiil) karena
Putusan Tergugat II Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tanggal 11
In
A

Maret 2016 tentang pemberhentian Penggugat dari semua


jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera dilakukan tidak
ah

lik

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
m

ub

Partai Politik sebagaimana telah diuraikan di atas ;


g. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka
ka

tindakan atau perbuatan Tergugat III adalah tindakan atau


ep

perbuatan melawan hukum yang melanggar Undang-Undang


ah

Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang


R

Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Anggaran Dasar


es

Partai Keadilan Sejahtera serta Pedoman Partai Nomor 1 Tahun


M

ng

2015 tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi


on

Partai Keadilan Sejahtera ;


gu

Hal. 20 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. Bahwa terhadap seluruh rangkaian tindakan atau perbuatan

si
Tergugat III sebagaimana telah diuraikan di atas adalah
perbuatan melawan hukum (“onrechtmatige daad”)

ne
ng
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata
yang menyatakan : “Tiap perbuatan melanggar hukum/melawan

do
hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
gu mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian
itu, menggantikerugian tersebut” ;

In
A
14. Bahwa terpenuhinya “unsur kerugian” terbukti dari adanya kerugian
materiil maupun immateriil yang diderita Penggugat akibat dari perbuatan
ah

lik
melawan hukum berupa tuduhan dan/atau putusan dan/atau keputusan
Tergugat I, Tergugat II, dan/atau Tergugat III terhadap Penggugat telah
am

ub
menimbulkan kerugian dan akibat hukum berupa pemberhentian
Penggugat sebagai anggota Partai Keadilan Sejahtera serta
pemberhentian Penggugat sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus
ep
k

sebagai Anggota DPR RI periode 2014 - 2019 ;


ah

15. Bahwa pada prinsipnya, kerugian sebagai akibat dari perbuatan melawan
R

si
hukum dapat bersifat materiil maupun immateril. Kerugian materiil dapat
berupa kerugian nyata yang diderita dan kehilangan keuntungan yang

ne
ng

diharapkan termasuk dalam pengertian kerugian adalah peniadaan


kenikmatan yang ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan melawan hukum.

do
Bahwa akibat perbuatan-perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
gu

Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III berupa pemberhentian


Penggugat sebagaimana di uraikan sebelumnya, maka Penggugat
In
A

mengalami kerugian berupa :


a. Diberhentikan sebagai Anggota PKS ;
ah

lik

b. Pemberhentian Penggugat sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus


sebagai Anggota DPR RI periode 2014 – 2019 ;
m

ub

c. Secara umum kerugian yang dialami oleh Penggugat adalah tidak


dapat melaksanakan mandat yang diberikan oleh para pemilih
ka

Penggugat pada Pemilu Tahun 2014 untuk mewakili para pemilih di


ep

DPR RI.
ah

16. Bahwa kerugian immateriil dapat berupa tercemarnya nama baik


R

Penggugat dan hilangnya harkat, martabat serta kedudukan Penggugat ;


es

17. Bahwa rincian kerugian materiil dan immateriil yang diderita oleh
M

ng

Penggugat adalah sebagai berikut :


on

- Kerugian Materiil terdiri dari :


gu

Hal. 21 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Biaya Pendaftaran Panjar Perkara sebesar Rp. 1.650.000,- (satu

si
juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) ;
b. Biaya Jasa Pengacara sebesar Rp. 1.000.000.000,-(satu milyar

ne
ng
rupiah) ;
c. Biaya Administrasi terkait lainya Rp. 100.000.000,- (seratus juta

do
rupiah) ;
gu - Kerugian Immateriil yang semuanya itu menurut hukum dapat
dimintakan penggantian dalam bentuk uang tunai dalam jumlah yang

In
A
wajar dan setara, yaitu sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus
milyar rupiah) ;
ah

lik
Total keseluruhan berjumlah Rp.501.101.650.000,- (lima ratus satu milyar
seratus satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) ;
am

ub
18. Bahwa mengingat perbuatan atau tindakan Tergugat II dan Tergugat III
menimbulkan kerugian berupa dipecat atau diberhentikannya Penggugat
sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode
ep
k

2014 - 2019, maka demi melindungi hak-hak hukum Penggugat,


ah

termasuk untuk menghindari kerugian-kerugian yang lebih besar bagi


R

si
pihak Penggugat, maka merujuk ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 180 HIR dan Pasal 191 RBG cukup beralasan hukum bagi majeIis

ne
ng

hakim yang mengadili dan memutus perkara a quo untuk mengabulkan


permohonan provisi dari Penggugat agar semua perbuatan atau

do
tindakan, dan keputusan yang telah diambil oleh Tergugat II dan
gu

Tergugat III haruslah dinyatakan tidak sahdan tidak mempunyai


kekuatan hukum ;
In
A

19. Bahwa untuk menjamin adanya kepastian hukum atas Penggugat


sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode
ah

lik

2014 – 2019 dan untuk mencegah adanya tindakan di luar hukum yang
dilakukan oleh Tergugat II dan Tergugat III, maka Penggugat
m

ub

berpendapat adalah perlu dan beralasan hukum untuk majelis hakim


mengabulkan permohonan putusan provisi yang memerintahkan kepada
ka

Tergugat III untuk menghentikan segala perbuatan atau tindakan dan


ep

keputusan terhadap Penggugat sampai adanya putusan pengadilan atas


ah

perkara ini yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;


R

20. Bahwa untuk menjamin kepastian hukum, Penggugat berpendapat cukup


es

alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk memerintahkan Tergugat II dan


M

ng

Tergugat III untuk tidak mengambil atau membuat keputusan baru yang
on
gu

Hal. 22 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkait Penguggat sebagai anggota PKS dan sebagai Wakil Ketua DPR

si
RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014 – 2019 ;
21. Bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 180 HIR dan

ne
ng
Pasal 191 RBG serta Pasal 54 Rv dan mengingat gugatan ini disertai
bukti-bukti yang kuat dan otentik serta demi menghindari kerugian yang

do
lebih besar, maka Penggugat mohon agar majelis hakim yang
gu memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo berkenan menyatakan
dan/atau memerintahkan agar putusan ini dapat dilaksanakan terlebih

In
A
dahulu secara serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya
hukum verzet, banding, kasasi maupun upaya hukum lainya ;
ah

lik
22. Bahwa apabila gugatan Penggugat dikabulkan dalam perkara ini dan
sampai berkekuatan hukum tetap membutuhkan waktu lebih dari 3 (tiga)
am

ub
tahun, sedangkan masa jabatan Penggugat sebagai Wakil Ketua DPR RI
sekaligus sebagai anggota DPR RI hanya sampai 2019, jadi sangat
mubazir nantinya apabila Penggugat menang di atas kertas, dan tidak
ep
k

dapat dieksekusi, maka untuk menjamin, agar putusan ini dapat


ah

dilaksanakan terlebih dahulu.


R

si
Berdasarkan seluruh uraian-uraian dan dalil-dalil di atas, maka Penggugat
dengan ini memohon Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang

ne
ng

memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk menjatuhkan putusan


sebagai berikut :

do
Dalam Provisi :
gu

1. Menerima dan mengabulkan permohonan provisi Penggugat secara


keseluruhan ;
In
A

2. Menyatakan dan menetapkan bahwa sebelum perkara ini memperoleh


putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, seluruh putusan
ah

lik

dan/atau keputusan yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II dan Tergugat


III yang berkaitan Penggugat sebagai Anggota PKS dan sebagai Wakil
m

ub

Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019


berada dalam status quo dan tidak membawa akibat hukum ;
ka

3. Memerintahkan Tergugat III untuk menghentikan semua proses,


ep

perbuatan atau tindakan dan pengambilan keputusan apapun juga terkait


ah

dengan Penggugat sebagai Anggota PKS dan sebagai Wakil Ketua DPR
R

RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 sampai


es

perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;


M

ng

Dalam Pokok Perkara :


on

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


gu

Hal. 23 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III melakukan

si
perbuatan melawan hukum (“onrechtmatige daad”) ;
3. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak

ne
ng
mempunyai kekuatan hukum mengikat seluruh perbuatan atau keputusan
Tergugat I terkait proses pemeriksaan dan persidangan terhadap

do
Penggugat ;
gu 4. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat Putusan Tergugat II Nomor

In
A
02/PUT/MT-PKS/2016 tentang pemberhentian Penggugat dari semua
jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016;
ah

lik
5. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Keputusan Tergugat III
am

ub
Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang
Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan Sejahtera ;
6. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak
ep
k

mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Keputusan Tergugat III


ah

Nomor : 467/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 06 April 2016 tentang


R

si
Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Pimpinan DPR RI dari
PKS ;

ne
ng

7. Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut Putusan Nomor 02/PUT/MT-


PKS/2016 tentang pemberhentian Penggugat dari semua jenjang

do
keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016 ;
gu

8. Memerintahkan Tergugat III untuk mencabut Surat Keputusan Nomor :


463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang
In
A

Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan Sejahtera


dan Surat Keputusan Nomor : 467/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 06
ah

lik

April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu


Pimpinan DPR RI dari PKS ;
m

ub

9. Menguatkan Putusan Provisi ;


10. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara bersama-
ka

sama untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat secara tunai baik
ep

kerugian materiil maupun immateriil kepada Penggugat dengan rincian


ah

sebagai berikut :
R

- Kerugian Materiil :
es

a. Biaya Pendaftaran Panjar Perkara sebesar Rp. 1.650.000,- (satu


M

ng

juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) ;


on
gu

Hal. 24 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Biaya Jasa Pengacara sebesar Rp. 1.000.000.000,-(satu milyar

si
rupiah) ;
c. Biaya Administrasi terkait lainya Rp.100.000.000,-(seratus juta

ne
ng
rupiah) ;
- Kerugian Immateriil yang semuanya itu menurut hukum dapat

do
dimintakan penggantian dalam bentuk uang tunai dalam jumlah yang
gu wajar dan setara, yaitu sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus
milyar rupiah) ;

In
A
Total keseluruhan berjumlah Rp.501.101.650.000,- (lima ratus satu milyar
seratus satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) ;
ah

lik
11. Menyatakan Penggugat adalah sah sebagai Anggota DPR RI dan Wakil
Ketua DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ;
am

ub
12. Memerintahkan Tergugat I,Tergugat II, dan Tergugat III untuk
merehabilitasi harkat, martabat, dan kedudukan Penggugat seperti
semula;
ep
k

13. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta
ah

merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya hukum verzet,


R

si
banding, kasasi maupun upaya hukum lainya ;
14. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara bersama-

ne
ng

sama (tanggung renteng) untuk membayar seluruh biaya perkara yang


timbul dan mungkin timbul dalam perkara ini.

do
Atau, apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang
gu

memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, maka dengan ini
kami memohon putusan yang seadil-adilnya (“ex aequo et bono”).
In
A

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan,untuk


ah

Penggugat datang menghadap Kuasa Hukumnya Mujahid A.Latief,SH. M.H.,


lik

Amin Fahrudin,S.H.M.H. Jamil B,SH, berdasarkan surat kuasa khusus


tertanggal 04 April 2016, sedangkan untuk pihak Tergugat-I,Tergugat-II dan
m

ub

Tergugat-III, telah pula hadir Kuasa Hukumnya yang bernama Zainudin


ka

Paru,SH.,Agus S.P.Otto,SH.MH.,dan Faudjan Muslim,SH,berdasarkan Surat


ep

Kuasa Khusus tertanggal 22 April 2016;


ah

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah


R

Agung R.I. No.1 tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi, maka Majelis Hakim
es
M

melalui Hakim Mediator yang bernama H. BAKTAR JUBRI NASUTION, SH.,


ng

MH.,telah berusaha untuk mendamaikan para pihak yang berperkara akan


on

tetapi tidak berhasil, dan Majelis Hakim telah pula berupaya untuk
gu

Hal. 25 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mendamaikan para pihak dalam persidangan, akan tetapi tidak berhasil,

si
maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah gugatan Penggugat dibacakan, pihak
Penggugat menyatakan bahwa ia tetap pada gugatannya semula ;

do
gu Menimbang, bahwa didalam gugatan Penggugat tersebut, Penggugat
telah mengajukan mohon putusan Provisi dan telah diputus oleh Majelis

In
Hakim dengan putusan Provisi pada tanggal 16 Mei 2016, yang amar
A
pokoknya sebagai berikut :
M E N G A D I L I :
ah

lik
1. Mengabulkan permohonan Provisi Penggugat/Pemohon Provisi untuk
seluruhnya;
am

ub
2. Menyatakan dan menetapkan bahwa sebelum perkara ini memperoleh
putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, seluruh putusan
ep
dan/atau keputusan yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II (Majelis
k

Tahkim PKS) dan Tergugat III (DPP PKS) yang berkaitan dengan
ah

Penggugat sebagai Anggota PKS dan sebagai Wakil Ketua DPR RI


R

si
sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 berada dalam
status quo dan tidak membawa akibat hukum;

ne
ng

3. Memerintahkan Tergugat III (DPP PKS) untuk menghentikan semua


proses, perbuatan atau tindakan dan pengambilan keputusan apapun

do
gu

juga terkait dengan Penggugat sebagai Anggota PKS dan sebagai Wakil
Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019
sampai perkara ini mempunyai putusan yang berkekuatan hukum yang
In
A

tetap.
4. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
ah

lik

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat


m

ub

melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Jawaban tertulis sebagaimana


surat tertanggal 16 Mei 2016, yang berisi uraian sebagai berikut :
ka

DALAM EKSEPSI.
ep

Gugatan PENGGUGAT Salah Dalam Menempatkan Pihak sebagai PARA


ah

TERGUGAT (Error in Persona)


R

1. Bahwa, formulasi subyek hukum sebagaimana dalam Gugatan


es

PENGGUGAT adalah sebagai berikut :


M

ng

Penggugat dengan ini mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum


on

terhadap :
gu

Hal. 26 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q. Abdul Muiz

si
Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi
(BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, beralamat di MD Building Jalan T.B.

ne
ng
Simatupang No. 82 Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia.
Selanjutnya disebut sebagai “Tergugat I”.

do
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q. Mohamad
gu Sohibul Iman, Ph.D, selaku Presiden Partai Keadilan Sejahtera,
beralamat di MD Building Jalan T.B. Simatupang No. 82 Pasar Minggu,

In
A
Jakarta 12520, Indonesia.
Selanjutnya disebut sebagai “Tergugat III”.
ah

lik
2. Bahwa, formulasi subyek hukum sebagaimana yang disusun dalam
Gugatan PENGGUGAT di atas adalah salah (Error in Persona), karena
am

ub
sebagaimana kita ketahui bahwa singkatan c.q adalah casu quo diambil
dari bahasa Latin yang artinya adalah “dalam hal ini”. Sehingga, jika
dihubungkan dengan formulasi subyek hukum sebagaimana Gugatan
ep
k

PENGGUGAT di atas maka ini menjadi :


ah

Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera dalam hal ini Abdul
R

si
Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi
(BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, beralamat di MD Building Jalan T.B.

ne
ng

Simatupang No. 82 Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia.


Selanjutnya disebut sebagai “Tergugat I”.

do
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera dalam hal ini
gu

Mohamad Sohibul Iman, Ph.D, selaku Presiden Partai Keadilan


Sejahtera, beralamat di MD Building Jalan T.B. Simatupang No. 82 Pasar
In
A

Minggu, Jakarta 12520, Indonesia.


Selanjutnya disebut sebagai “Tergugat III”.
ah

lik

3. Bahwa dengan mencermati formulasi subyek hukum sebagaimana yang


disusun dalam Gugatan PENGGUGAT di atas, apabila gugatan ini
m

ub

ditujukan untuk pribadi atau perseorangan (natuurlijk persoon) maka


berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Reglement op de Rechtsvordering (Rv)
ka

mengatur bahwa gugatan sekurang-kurangnya mencantumkan nama


ep

Tergugat dan alamatnya. Namun dalam Gugatan PENGGUGAT tidak


ah

mencantumkan alamat yang sebenarnya dari Abdul Muiz Saadih, MA,


R

selaku TERGUGAT I maupun Mohamad Sohibul Iman, Ph.D TERGUGAT


es

III ;
M

ng

4. Bahwa, demikian juga terhadap TERGUGAT II lainnya yang terdiri dari


on

Dr. Hidayat Nur Wahid, MA, Dr. Surahman Hidayat, MA, Drs. Abdi
gu

Hal. 27 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sumaithi, masing-masing selaku Ketua dan anggota Majelis Tahkim

si
Partai Keadilan Sejahtera, tidak mencantumkan alamat yang
sebenarnya dari masing-masing TERGUGAT II tersebut. Padahal,

ne
ng
berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Reglement op de Rechtsvordering (Rv),
mengatur bahwa gugatan sekurang-kurangnya mencantumkan nama

do
Tergugat dan alamatnya dan alamat yang sebenarnya dari kelima PARA
gu TERGUGAT tersebut adalah sebagai berikut :
1) ABDUL MUIZ SAADIH, MA, beralamat di Jl. Bangka II G No. 1

In
A
RT/RW : 007/003, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang
Prapatan – Jakarta Selatan ;
ah

lik
2) MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D,, beralamat di Kelapa Dua RT/RW
: 005/011, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis – Kota Depok ;
am

ub
3) Dr. HIDAYAT NUR WAHID, MA, beralamat di Kemang Selatan IV/79
D RT/RW : 011/002, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang
Prapatan – Jakarta Selatan ;
ep
k

4) Dr. SURAHMAN HIDAYAT, MA, beralamat di Jl. Gagak III Blok D-10
ah

No. 12-14 RT/RW : 009/015, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan


R
Tambun Selatan – Kota Bekasi ;

si
5) Drs. ABDI SUMAITHI beralamat di Jl. Pemancingan No. 9 A RT/RW :

ne
ng

007/005, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan – Jakarta


Barat ;

do
Sehingga, formulasi subyek hukum sebagaimana yang disusun dalam
gu

Gugatan PENGGUGAT di atas telah menyalahi aturan beracara


sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (2) Rv. Dengan demikian,
In
A

Gugatan PENGGUGAT cacat formil dan karenanya harus dinyatakan


tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard)
ah

lik

5. Bahwa, dengan mencermati formulasi subyek hukum sebagaimana yang


disusun dalam Gugatan PENGGUGAT di atas, apabila gugatan ini
m

ub

ditujukan untuk pribadi atau perseorangan (natuurlijk persoon) maka


berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Rv gugatan hanya perlu mencantumkan
ka

nama dan alamat tergugat. Sehingga penulisan “Dewan Pengurus


ep

Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q. Abdul Muiz Saadih, MA., selaku
ah

Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan


R

Sejahtera” dan “Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q.


es

Mohamad Sohibul Iman, Ph.D, selaku Presiden Partai Keadilan


M

ng

Sejahtera”, adalah keliru dan menyalahi aturan beracara sebagaimana


on

diatur dalam Pasal 8 ayat (2) Rv karena pencantuman “Dewan


gu

Hal. 28 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera” ditujukan kepada sebuah

si
lembaga/institusi in casu Partai Keadilan Sejahtera dan dalam
kepengurusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera

ne
ng
berdasarkan Pasal 26 Ayat (3) Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan
Sejahtera terdiri dari Presiden, Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum,

do
Bidang, Badan dan Departemen. Sehingga, pencantuman “Dewan
gu Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q. Abdul Muiz Saadih,
MA” dan “Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q.

In
A
Mohamad Sohibul Iman, Ph.D” adalah keliru dan lagi pula apabila
gugatan ini ditujukan kepada suatu badan hukum (rechts persoon) in
ah

lik
casu Partai Keadilan Sejahtera maka berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Rv
Putusan Mahkamah Agung RI No. 440 K/Pdt/1986 tanggal 29 Agustus
am

ub
1988, cukup disebutkan badan hukumnya saja dan jika ada organ
dibawahnya maka tidak dengan menuliskan nama dari seseorang yang
menjabatnya tetapi cukup dengan menuliskan jabatannya saja, seperti
ep
k

“Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera c.q. Ketua Badan


ah

Penegak Disiplin Organisasi” atau “Dewan Pengurus Pusat Partai


R
Keadilan Sejahtera” saja tanpa perlu menyebutkan nama Mohamad

si
Sohibul Iman, Ph.D selaku Presidan karena secara ex officio yang dapat

ne
ng

bertindak untuk dan atas nama Partai Keadilan Sejahtera adalah


Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Dengan demikian, Gugatan

do
PENGGUGAT cacat formil dan karenanya harus dinyatakan tidak dapat
gu

diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;


6. Bahwa, apabila formulasi subyek hukum sebagaimana yang disusun
In
A

dalam Gugatan PENGGUGAT di atas dimaksudkan untuk menjadikan


PKS secara institusi sebagai pihak tergugat dalam perkara a quo maka
ah

lik

TERGUGAT I sebagai Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO)


dan TERGGUGAT II yang terdiri dari Dr. Hidayat Nur Wahid, MA, Dr.
m

ub

Surahman Hidayat, MA, Mohamad Sohibul Iman, Ph.D, Drs. Abdi


Sumaithi, Abdul Muiz Saadih, MA, masing-masing selaku Ketua dan
ka

anggota Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera selaku Majelis


ep

Tahkim tidak punya kapasitas bertindak untuk dan atas nama Partai
ah

Keaadilan Sejahtera (legal persona standi in judicio) karena berdasarkan


R

Pasal 4 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara


es

Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera Ketua Badan


M

ng

Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) in casu bertanggung jawab


on

kepada Presiden Partai dan menurut Pasal 26 ayat (2) Anggaran


gu

Hal. 29 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera TIDAK berhak bertindak

si
untuk dan atas nama Partai Keadilan Sejahtera, sesuai Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Demikian juga, Majelis Tahkim,

ne
ng
mereka tidak punya kapasitas bertindak untuk dan atas nama Partai
Keaadilan Sejahtera (legal persona standi in judicio) karena Majelis

do
Tahkim dibentuk oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai
gu Keadilan Sejahtera (DPTP PKS) melalui Keputusan Dewan Pimpinan
Tingkat Pusat Nomor 06/D/SKEP/DPTP-PKS/V/1437 tertanggal 29

In
A
Februari 2016 dan bertanggung jawab kepada DPTP PKS dan
berdasarkan Pasal 34 ayat (2) Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera
ah

lik
menentukan bahwa yang melaksanakan keputusan Majelis Tahkim Partai
Keadilan Sejahtera adalah Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan
am

ub
Sejahtera. Sehingga berdasarkan Pasal 1655 KUHPerdata, yang berhak
bertindak untuk dan atas nama Partai Keadilan Sejahtera dihadapan
hakim adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Oleh karena itu,
ep
k

subyek hukum yang ditarik sebagai TERGUGAT I dan TERGUGAT II


ah

adalah keliru (gemis aanhoeda nigheid). Dengan demikian, Gutatan


R

si
PENGGUGAT cacat formil dan karenanya harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;

ne
ng

Gugatan PENGGUGAT Kurang Pihak untuk dijadikan sebagai PARA


TERGUGAT (Plurium Litis Consortium)

do
7. Bahwa, apabila formulasi subyek hukum sebagaimana yang disusun
gu

dalam Gugatan PENGGUGAT di atas ditujukan kepada orang


perseorangan atau pribadi masing-masing (nutuurlijk persoon) in casu
In
A

TERGUGAT I maka sesungguhnya ada pihak lain yang menentukan


perbuatan dan tindakan yang harus diambil oleh TERGUGAT I dalam
ah

lik

memberikan rekomendasi pemecatan atas nama PENGGUGAT yaitu


Majelis Qadha yang terdiri dari ABDI SUMAITHI, DH. AL YUSNI dan
m

ub

AINUR RAFIQ SHALEH TAMHID. Berdasarkan Keputusan Badan


Penegak Disiplin Organisasi Nomor : 01/D/SKEP/BPDO-PKS/1437
ka

Tentang Pembentukan Majelis Qadha Perkara Saudara Fahri Hamzah,


ep

SE., inilah Majelis Qadha melaksanakan tugasnya melakukan


ah

pemeriksaan dan menjatuhkan putusan atas dugaan pelanggaran yang


R

dilakukan PENGGUGAT dan karenanya pula telah mengeluarkan


es

putusannya atas perkara PENGGUGAT melalui Keputusan Nomor


M

ng

01/PUT/PDO-PKS/1437 hari Jumat tertanggal 29 Januari 2016 yang


on

pada pokoknya memutuskan :


gu

Hal. 30 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Saudara Teradu yaitu Saudara FAHRI HAMZAH terbukti melakukan

si
pelanggaran disiplin organisasi Partai katagori berat.
2) Mengabulkan tuntutan bandan Penegak Disiplin Organisasi DPP PKS

ne
ng
berupa pemberhentian keanggotaan Saudara FAHRI HAMZAH
sebagai Anggota Partai Keadilan Sejahtera dalam semua jenjang

do
keanggotaan.
gu 8. Bahwa, berdasarkan Keputusan Majelis Qadha di atas, maka
TERGUGAT I selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi

In
A
menindaklanjuti dalam bentuk rekomendasi kepada Majelis Tahkim
melalui suratnya Nomor 01/D/PDO-PKS/1437, hari Jumat tertanggal 29
ah

lik
Januari 2016, perihal Rekomendasi atas Perkara Fahri Hamzah in casu
PENGGUGAT.
am

ub
9. Bahwa berdasarkan uraian dan alasan di atas, maka TERGUGAT I tidak
bisa berdiri sendiri dalam bertindak dan berbuat tanpa ada pihak lain
yang mendasari tindakan dan perbuatan TERGUGAT I. mereka itu
ep
k

adalah ABDI SUMAITHI, DH. AL YUSNI dan AINUR RAFIQ SHALEH


ah

TAMHID selaku Majelis Qadha. Oleh karena itu, beralasan menurut


R

si
hukum bahwa ABDI SUMAITHI, DH. AL YUSNI dan AINUR RAFIQ
SHALEH TAMHID harus ditarik dalam perkara a quo. Dengan demikian,

ne
ng

Gutatan PENGGUGAT cacat formil dan karenanya harus dinyatakan


tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;

do
10. Bahwa dalam petitum Gugatan PENGGUGAT menuntut kepada PARA
gu

PIHAK sebagai berikut :


Dalam Provisi :
In
A

1) Menerima dan mengabulkan permohonan provisi Penggugat secara


keseluruhan ;
ah

lik

2) Menyatakan dan menetapkan bahwa sebelum perkara ini


memperoleh putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
m

ub

seluruh putusan dan/atau keputusan yang telah dikeluarkan oleh


Tergugat II dan Tergugat III yang berkaitan Penggugat sebagai
ka

Anggota Partai Keadilan Sejahtera dan sebagai Wakil Ketua DPR RI


ep

sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 berada dalam


ah

status quo dan tidak membawa akibat hukum ;


R

3) Memerintahkan Tergugat III untuk menghentikan semua proses,


es

perbuatan semua proses, perbuatan atau tindakan dan pengambilan


M

ng

keputusan apapun juga terkait dengan Penggugat sebagai Anggota


on

Partai Keadilan Sejahtera dan sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus


gu

Hal. 31 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 sampai perkara ini

si
mempunyai kekuatan hukum tetap ;
Dalam Pokok Perkara :

ne
ng
1) Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhya;
2) Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III melakukan

do
perbuatan melawan melawan hukum (“onrechtmatige daad”) ;
gu 3) Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat seluruh perbuatan atau

In
A
keputusan Tergugat I terkait proses pemeriksaan dan persidangan
terhadap Penggugat ;
ah

lik
4) Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat Putusan Tergugat II Nomor
am

ub
02/PUT/MT-PKS/2016 tentang pemberhentian Penggugat dari semua
jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret
2016 ;
ep
k

5) Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak


ah

mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Keputusan Tergugat III


R

si
Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang
Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan

ne
ng

Sejahtera ;
6) Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak

do
mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Keputusan Tergugat III
gu

Nomor 467/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 06 April 2016 tentang


Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Pimpinan DPR RI dari
In
A

Partai Keadilan Sejahtera ;


7) Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut Putusan Nomor
ah

lik

02/PUT/MT-PKS/2016 tentang Pemberhentian Penggugat dari


semua jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11
m

ub

Maret 2016 ;
8) Memerintahkan Tergugat III untuk mencabut Surat Keputusan Nomor :
ka

463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang


ep

Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan


ah

Sejahtera dan Surat Keputusan Nomor 467/SKEP/DPP-PKS/1437


R

tertanggal 06 April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian


es

Antar Waktu Pimpinan DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera ;


M

ng

9) Menguatkan Putusan Provisi ;


on
gu

Hal. 32 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10) Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara

si
bersama-sama untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat secara
tunai baik kerugian materiil maupun immaterial kepada Penggugat

ne
ng
dengan rincian sebagai berikut :
- Kerugian Materiil :

do
a. Biaya Pendaftaran Panjar Perkara sebesar Rp. 1.650.000,-
gu (satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah)
b. Biaya Jasa Pengacara sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu

In
A
milyar rupiah) ;
c. Biaya Administrasi terkait lainnya Rp. 1.000.000.000,- (satu
ah

lik
milyar rupiah) ;
- Kerugian Immateriil yang semuanya itu menurut hukum dapat
am

ub
dimintakan penggantian dalam bentuk uang tunai dalam jumlah
yang wajar dan setara, yaitu sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima
milyar rupiah) ;
ep
k

Total keseluruhan berjumlah Rp. 501.101.650.000,- (lima ratus satu


ah

milyar seratus satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) ;
R

si
11) Menyatakan Penggugat adalah sah sebagai Anggota DPR RI dan
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Keadilan

ne
ng

Sejahtera (PKS) ;
12) Memerintahkan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk

do
merehabilitasi harkat, martabat, dan kedudukan Penggugat seperti
gu

semula ;
13) Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta
In
A

merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya hukum verzet,


banding, kasasi, maupun upaya hukum lainnya ;
ah

lik

14) Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara


bersama-sama (tanggung renteng) untuk membayar seluruh biaya
m

ub

perkara yang timbul dan mungkin timbul dalam perkara ini.


11. Bahwa, dengan mencermati Petitum Gugatan PENGGUGAT pada Nomor
ka

3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, dan 12 sebagaimana yang sudah dikutip di atas, maka


ep

dapat dilihat bahwa Petitum Gugatan PENGGUGAT bersifat


ah

institusional artinya Petitum Gugatan PENGGUGAT hanya bisa


R

dipenuhi oleh institusi in casu Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan


es

Sejahtera karena Surat Keputusan Nomor 467/SKEP/DPP-PKS/1437


M

ng

tertanggal 06 April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian Antar


on

Waktu Pimpinan DPR RI dari PKS, Surat Keputusan Nomor 02/PUT/MT-


gu

Hal. 33 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PKS/2016 tentang Pemberhentian Penggugat dari semua jenjang

si
keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016, Surat
Keputusan Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April

ne
ng
2016 tentang Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai
Keadilan Sejahtera, dan Surat Keputusan Nomor 467/SKEP/DPP-

do
PKS/1437 tertanggal 06 April 2016 tentang Pemberhentian dan
gu Penggantian Antar Waktu Pimpinan DPR RI dari PKS merupakan
produk Partai Keadilan Sejahtera secara kelembagaan bukan produk

In
A
secara personal/pribadi sehingga tidak bisa distatus quo-kan dan tidak
bisa dihentikan semua proses, perbuatan atau tindakan atau
ah

lik
pengambilan keputusan apapun juga yang itu menjadi ranah intitusi
Partai Keadilan Sejahtera bukan ranah personal/pribadi (natuurlijk
am

ub
person). Sementara, Posita dalam Gugatan PENGGUGAT menunjuk
kepada perbuatan-perbuatan pribadi atau perseorangan (natuurlijk
person). Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT antara Posita
ep
k

dengan Petitum tidak bersesuaian atau tidak jelas (obscuur libels)


ah

oleh karena itu Gugatan PENGGUGAT harus dinyatakan tidak dapat


R

si
diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;
12. Bahwa perbuatan melawan hukum diatur di dalam Pasal 1365 Kitab

ne
ng

Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi :


“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada

do
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
gu

kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”


Perbuatan melawan hukum sebagaimana bunyi Pasal 1365 KUHPerdata
In
A

di atas mempersyaratkan adanya unsur-unsur sebagai berikut : adanya


perbuatan dan perbuatan tersebut bersifat melawan hukum, adanya
ah

lik

kerugian, adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan


hukum itu dengan kerugian dan adanya kesalahan.
m

ub

13. Bahwa, formulasi subyek hukum sebagaimana yang disusun dalam


Gugatan PENGGUGAT di atas telah mendudukan ABDUL MUIZ
ka

SAADIH, MA, sebagai TERGUGAT I sekaligus sebagai TERGUGAT II.


ep

Begitu juga terhadap MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D, sebagai


ah

TERGUGAT II sekaligus sebagai TERGUGAT III. Sehingga, apabila


R

dihubungkan dengan syarat-syarat yang termaktub dalam Pasal 1365 di


es

atas, maka akan terjadi ketidakadilan dan ketidak pastian hukum


M

ng

terutama ketika berbicara tentang nilai kerugian yang ditimbulkan


on

akibat adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan quod non oleh
gu

Hal. 34 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ABDUL MUIZ SAADIH, MA, sebagai TERGUGAT I sekaligus sebagai

si
TERGUGAT II. Begitu juga terhadap MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D,
sebagai TERGUGAT II sekaligus sebagai TERGUGAT III ;

ne
ng
14. Bahwa, ketidakadilan dan ketidakpastian hukum tercermin melalui
Petitum Dalam Pokok Perkara Gugatan PENGGUGAT Nomor 10 di atas,

do
di mana PENGGUGAT meminta kepada Majelis Hakim untuk
gu menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara bersama-
sama untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat secara tunai baik

In
A
kerugian materiil maupun immaterial kepada Penggugat yang total
keseluruhannya berjumlah Rp. 501.101.650.000,- (lima ratus satu milyar
ah

lik
seratus satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) dan sama sekali
tidak merinci berapa besaran kerugian yang ditimbulkan akibat
am

ub
perbuatan melawan hukum yang dilakukan ABDUL MUIZ SAADIH, MA,
sebagai TERGUGAT I sekaligus sebagai TERGUGAT II quod non dan
berapa besaran kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan melawan
ep
k

hukum yang dilakukan terhadap MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D,


ah

sebagai TERGUGAT II sekaligus sebagai TERGUGAT III quod non.


R

si
Karena meskipun kerugian tersebut harus ditanggung renteng oleh
kelima orang tergugat maka tentu saja tanggung renteng tersebut tidak

ne
ng

dengan serta merta dibagi rata, karena sebagaimana syarat dari


perbuatan melawan hukum itu adalah adanya hubungan sebab akibat

do
antara perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian maka tidaklah adil
gu

bagi Dr. Hidayat Nur Wahid, MA, Dr. Surahman Hidayat, MA, dan Drs.
Abdi Sumaithi apabila kemudian kerugian yang ditimbulkan tersebut
In
A

quod non dibagi rata kepada kelima Tergugat, padahal ABDUL MUIZ
SAADIH, MA, dianggap bertindak secara melawan hukum bukan hanya
ah

lik

dalam kapasitasnya sebagai TERGUGAT I, melainkan pula bertindak


dalam kapasitasnya sebagai TERGUGAT II. Begitu juga terhadap
m

ub

MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D, dianggap bertindak secara melawan


hukum bukan hanya dalam kapasitasnhya sebagai TERGUGAT II
ka

melainkan pula bertindak dalam kapasitasnya sebagai TERGUGAT III.


ep

Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT tersebut tidak


ah

memperhitungkan nilai kerugian yang ditimbulkan dari masing-masing


R

PARA TERGUGAT sehingga Gugatan PENGGUGAT menjadi tidak jelas


es

(obscuur libels) oleh karena itu Gugatan PENGGUGAT harus


M

ng

dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;


on
gu

Hal. 35 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA

si
1. Bahwa PARA TERGUGAT menolak seluruh dalil-dalil yang disampaikan
oleh PENGGUGAT kecuali yang secara tegas dinyatakan kebenarannya

ne
ng
oleh PARA TERGUGAT ;
2. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan PARA TERGUGAT dalam eksepsi di

do
atas adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan karenanya mohon
gu agar berlaku dan dianggap termuat pula dalam uraian Gugatan
Rekonpensi ini ;

In
A
3. Bahwa, pada pokoknya yang menjadi alasan Gugatan Perbuatan
Melawan Hukum yang diajukan PENGGUGAT terhadap PARA
ah

lik
TERGUGAT adalah seputar masalah prosedural dan mekanisme
pemanggilan,penyelidikan atau investigasi, serta pemeriksaan yang
am

ub
dilakukan PARA TERGUGAT terhadap PENGGUGAT dan tuduhan atau
dakwaan TERGUGAT I terhadap PENGGUGAT. Oleh karena itu, untuk
menjawab sekaligus membantah gugatan PENGGUGAT maka perlu
ep
k

disini terlebih dahulu disampaikan sebagai landasan berpijak PARA


ah

TERGUGAT dalam mengambil sebuah tindakan-tindakan, keputusan-


R

si
keputusan atau rekomendasi terhadap PENGGUGAT yaitu Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera,

ne
ng

Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemberian Penghargaan


Dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtara yang ditetapkan di

do
Jakarta pada tanggal 16 Desember 2015 atau bertepatan dengan 5
gu

Rabiul Awal 1437, Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata
Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera yang
In
A

ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2015 atau bertepatan


dengan 5 Rabiul Awal 1437, Panduan Dewan Pengurus Pusat Tentang
ah

lik

Badan Penegak Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera Nomor :


01/DPP-PKS/1429 dan lain-lain peraturan internal Partai Keadilan
m

ub

Sejahtera yang berhubungan dengan perkara a quo ;


4. Bahwa, dalam kepengurusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan
ka

Sejahtera ada badan yang bersifat tetap dan bertugas untuk menjaga
ep

soliditas partai, menjaga marwah struktur organisasi partai dan/atau


ah

anggota, melakukan upaya pencegahan pelanggaran disiplin organisasi


R

dan menegakan disiplin organisasi yaitu Badan Penegak Disiplin


es

Organisasi (BPDO) yang ketuanya adalah TERGUGAT I dan karenanya


M

ng

berdasarkan Pasal 7 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata


on

Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera


gu

Hal. 36 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberikan kewenangan, salah satunya adalah sebagaimana disebutkan

si
dalam huruf d yaitu kewenangan untuk melakukan investigasi dan
verifikasi atas dugaan pelanggaran disiplin ;

ne
ng
5. Bahwa, pada tanggal 26 Desember 2015 ada pengaduan secara tertulis
tentang dugaan adanya tindakan yang mengganggu soliditas partai dan

do
anggota, nama baik dan kehormatan partai serta ketidaktaatan terhadap
gu pimpinan yang dilakukan oleh PENGGUGAT. Maka, sebagaimana
kewenangan yang diberikan kepada TERGUGAT I tersebut di atas, perlu

In
A
kiranya menindaklanjuti pengaduan tersebut dengan melakukan tindakan
berupa investigasi yaitu dengan mengundang PENGGUGAT melalui
ah

lik
Surat Panggilan TERGUGAT I Nomor B-108/D/PDO-PKS/1437
tertanggal 30 Desember 2015 tidak lain hanya untuk dimintai
am

ub
keterangannya pada hari Senin tanggal 4 Januari 2016. Tindakan seperti
ini diatur dalam Pasal 10 ayat (4) dan (5), Pasal 16 ayat (5) jo Pasal 21
ayat (6) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara
ep
k

Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera;


ah

6. Bahwa, meskipun pemanggilan sebagaimana di atas telah dilakukan


R

si
TERGUGAT I secara layak dan patut, namun PENGGUGAT tidak
memenuhi undangan TERGUGAT I tersebut di atas dengan alasan yang

ne
ng

sesungguhnya tidak bisa diterima, karena menurut Pasal 21 ayat (8), (9)
dan (10) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara

do
Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, ketidakhadiran
gu

teradu in casu PENGGUGAT dapat diperkenankan sepanjang


PENGGUGAT sakit dan memerlukan perawatan intensif atau rawat inap
In
A

dan dalam rangka menjalankan tugas partai. Akan tetapi, ketidakhadiran


PENGGUGAT hanya untuk mengantar keluarganya ke Kuala Lumpur,
ah

lik

Malaysia bukan karena sakit dan memerlukan perawatan intensif atau


rawat inap dan dalam rangka menjalankan tugas partai. Namun demikian,
m

ub

guna memenuhi ketentuan yang ada dan dalam rangka mendapatkan


keterangan secara langsung dari PENGGUGAT maka TERGUGAT I
ka

melalui Surat Panggilan yang kedua Nomor B-115/D/PDO-PKS/1437


ep

tertanggal 5 Januari 2016 memanggil PENGGUGAT untuk dimintai


ah

keterangannya pada hari Senin tanggal 11 Januari 2016 ;


R

7. Bahwa, pada hari yang telah ditentukan di atas, PENGGUGAT memenuhi


es

undangan TERGUGAT I dan menjawab seluruh pertanyaan yang


M

ng

diajukan TERGUGAT I sebagai keterangan PENGGUGAT ;


on
gu

Hal. 37 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa, kegiatan TERGUGAT I di atas berupa pemanggilan terhadap

si
PENGGUGAT merupakan bagian dari kewenangan TERGUGAT I dalam
melaksanakan wewenangnya berupa investigasi atau penyelidikan dalam

ne
ng
rangka penggalian dan pengumpulan informasi, keterangan dan bukti
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 16, Pasal 7 huruf d, Pasal 10

do
ayat (4) dan (5), Pasal 16 ayat (5) jo Pasal 21 ayat (6) Pedoman Partai
gu Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin
Organisasi Partai Keadilan Sejahtera ;

In
A
9. Bahwa, berdasarkan uraian di atas, tindakan TERGUGAT I dalam
memanggil dan untuk melakukan penyelidikan atau invetigasi terhadap
ah

lik
PENGGUGAT adalah sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu
berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pedoman
am

ub
Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin
Organisasi Partai Keadilan Sejahtera dan pada saat pemanggilan dalam
rangka penyelidikan atau invetigasi terhadap diri PENGGUGAT tidak ada
ep
k

kewajiban bahkan tidak diatur dalam Pedoman Partai Nomor 2 Tahun


ah

2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


R

si
Keadilan Sejahtera mengenai perlunya penyertaan penjelasan mengenai
pokok permasalahan, lampiran bukti laporan/pengaduan dan/atau surat

ne
ng

tugas serta bukti awal, kertas posisi pekara, identitas pelapor, alat bukti,
legal standing pelapor, dan hukum acara dalam pemeriksaan

do
sebagaimana yang diinginkan PENGGUGAT dalam suratnya tertanggal 2
gu

Januari 2016 yang ditujukan kepada TERGUGAT I.


10. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka perbuatan TERGUGAT I di atas
In
A

telah memenuhi prosedur dan mekanisme yang diatur oleh peraturan


partai dan tidak ada satu kesalahan pun yang dilakukan oleh TERGUGAT
ah

lik

I. Sehingga, apa yang dikutip oleh PENGGUGAT dari Pasal 1 Ayat (3)
dan Pasal 28I Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
m

ub

Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) dan Pasal 17, Pasal 23 Ayat (2) dan
Pasal 43 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
ka

Asasi Manusia serta Pasal 26 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2005


ep

Tentang Pengesahan International Covenant in Civil and Political Right


ah

(Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik) adalah semua


R

itu tidak relevan dengan perbuatan yang secara prosedural telah


es

dilakukan oleh TERGUGAT I. Terlebih khususnya Undang-Undang


M

ng

Nomor 1 Tahun 2005 sebenarnya mengatur tentang Perubahan Atas


on

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Anggaran Pendapatan


gu

Hal. 38 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2005 dan sama sekali tidak terkait

si
dengan masalah Hak Asasi Manusia seperti yang secara salah dikutip
oleh PENGGUGAT ;

ne
ng
11. Bahwa, dengan demikian berdasarkan uraian di atas maka dalil-dalil
Gugatan PENGGUGAT Nomor 6, 7, 8 dan 9 haruslah dikesampingkan

do
dan Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf l dan m tidaklah berdasar
gu menurut hukum dan harus ditolak ;
12. Bahwa, tidak benar Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf a, yang

In
A
menyatakan bahwa ada pertemuan antara PENGGUGAT dengan Ketua
Majelis Syuro pada tanggal 10 Oktober 2015 akan tetapi pertemuan
ah

lik
tersebut berlangsung pada tanggal 1 september 2015 tepatnya pkl.
15.30. dan kronologis tentang komunikasi dan interaksi antara Ketua
am

ub
Majelis Syuro, Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, dengan PENGGUGAT akan
dijelaskan pada Jawaban berikut di bawah ini dari Nomor 13 s/d 27 ;
13. Bahwa Saat itu Ketua Majelis Syuro, Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA,
ep
k

memanggil Penggugat ke kantor DPP PKS dimana Dewan Pimpinan


ah

Tingkat Pusat (DPTP) berkantor dan PENGGUGAT memenuhi panggilan


R

si
tersebut.
14. Pada pertemuan di atas, Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim Segaf Al-

ne
ng

Jufri, MA, didampingi Wakil Ketua Majelis Syuro yang juga Wakil Ketua
MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA, menyampaikan nasehat kepada

do
PENGGUGAT untuk senantiasa melakukan syuro dan mengikuti
gu

arahan Pimpinan Partai dalam menyampaikan pendapatnya ke


Publik sehingga tidak terkesan saling silang pendapat antara
In
A

Penggugat selaku Wakil Ketua DPR RI dan utusan Fraksi PKS,


dengan pimpinan PKS lainnya. Atas nasihat tersebut, Penggugat
ah

lik

bersedia mengikuti arahan Partai. Penggugat juga mencatat arahan-


arahan pimpinan Partai ;
m

ub

15. Bahwa setelah arahan 1 September, ternyata Penggugat tidak mengikuti


dan memenuhi arahan Pimpinan Partai sebagaimana yang telah
ka

dijanjikan kepada Pimpinan Partai,kemudian pada tanggal 23 Oktober


ep

2015, Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, memanggil
ah

PENGGUGAT untuk memberikan arahan dan menyampaikan kebijakan


R

Partai lagi, dimana Ketua Majelis Syuro memandang penugasan


es

PENGGUGAT di posisi Wakil Ketua DPR RI perlu ditinjau dan


M

ng

PENGGUGAT akan ditugaskan pada posisi yang lain di DPR ;


on
gu

Hal. 39 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa atas arahan dan kebijakan Partai yang disampaikan oleh Ketua

si
Majelis Syuro PKS, Penggugat menyatakan mengerti akan keputusan
tersebut dan siap menyediakan alasan tentang pengunduran dirinya

ne
ng
dari pimpinan DPR RI. Bahkan pada kesempatan itu secara spesifik
PENGGUGAT menyampaikan akan memberikan alasan pengunduran diri

do
PENGGUGAT terkait alasan keluarga dan/atau kolega (kolega Pimpinan
gu DPR dan Presidium Koalisi Merah Putih). PENGGUGAT juga secara
sukarela siap mensosialisasikan pengunduran dirinya kepada Koalisi

In
A
Merah Putih (KMP) selaku mitra politik di DPR ;
17. Bahwa PENGGUGAT meminta waktu untuk menyelesaikan beberapa hal
ah

lik
terkait tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR RI, diantaranya rencana
kunjungannya ke Papua tanggal 15 November 2015 dan PENGGUGAT
am

ub
menyatakan akan mengundurkan diri pertengahan bulan Desember
tahun 2015, sehingga setelah mundur langsung reses. Atas alasan
PENGGUGAT, Ketua Majelis Syuro, Dr. Salim Segaf al-Jufri, MA,
ep
k

menyetujuinya ;
ah

18. Bahwa selanjutnya pada tanggal 1 Desember 2015, atas permintaan


R

si
Ketua Majelis Syuro, dilakukan pertemuan dengan PENGGUGAT di
kantor DPP PKS yang sekaligus sebagai kantor DPTP. Ketua Majelis

ne
ng

Syuro menanyakan perkembangan penugasan yang telah dijanjikan


PENGGUGAT dan PENGGUGAT menyatakan berpikir ulang untuk

do
mundur karena menurut keterangan PENGGUGAT akan berakibat kocok
gu

ulang pimpinan DPR dan PKS akan kehilangan kursi pimpinan DPR.
Meskipun apa yang dirisaukan PENGGUGAT adalah merupakan
In
A

tanggung jawab Partai yang mengusulkan wakilnya duduk sebagai Wakil


Ketua DPR RI ;
ah

lik

19. Bahwa, sebagai pimpinan, Ketua Majelis Syuro PKS mempertemukan


PENGGUGAT untuk mendiskusikan kekhawatirannya dengan Saudara
m

ub

Sunmandjaja Rukmandis, mantan anggota Pansus UU No. 17 Tahun


2014 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) karena yang
ka

bersangkutan ikut membahas dan menguasai persoalan undang-undang


ep

tersebut. Saudara Sunmandjaja Rukmandis saat ini menjabat sebagai


ah

anggota Komisi III DPR RI dan Ketua Fraksi PKS MPR RI ;


R

20. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2015 dilakukan kembali pertemuan


es

antara Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, dengan
M

ng

Penggugat dan Saudara Sunmandjaja Rukmandis. Dalam pertemuan


on

tersebut, PENGGUGAT tidak dapat membantah bahwa


gu

Hal. 40 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kekhawatirannya soal kocok ulang pimpinan DPR adalah tidak

si
berdasar. Pimpinan DPR yang mengundurkan diri akan diganti oleh
anggota dari fraksi yang sama. Dalam kesempatan itu PENGGUGAT

ne
ng
sekali lagi menyatakan siap melaksanakan tugas dan bahkan
menegaskan bahwa dirinya ingin tetap berada dalam partai meskipun

do
ditempatkan pada posisi apapun (termasuk bersedia kembali menjadi
gu Tenaga Ahli Saudara Sunmandjaja Rukmandis yang saat itu merupakan
anggota DPR RI dari Partai Keadilan periode 1999-2004 yang tergabung

In
A
dalam Fraksi Reformasi DPR RI).
21. Bahwa pada tanggal 12 Desember 2015, Saudara Sunmandjaja
ah

lik
Rukmandis sepanjang hari hingga malam berusaha bertemu dengan
PENGGUGAT dalam rangka menjalankan amanah Ketua Majelis Syuro
am

ub
yaitu menyampaikan surat dalam amplop tertutup kepada PENGGUGAT.
Akhirnya disepakati untuk bertemu keesokan harinya (pada tanggal 13
Desember 2015) di Komplek Gedung DPR-DPD-MPR.
ep
k

22. Bahwa kemudian, pada tanggal 13 Desember 2015 diadakan pertemuan


ah

antara Saudara Sunmandjaja Rukmandis dengan PENGGUGAT di


R

si
Komplek gedung DPR-DPD-MPR. Namun, sebagaimana laporan
Saudara Sunmandjaja Rukmandis, dalam pertemuan tersebut justru

ne
ng

terjadi perubahan sikap dan komitmen PENGGUGAT, dimana


PENGGUGAT menolak menanda tangani surat pengunduran diri dengan

do
alasan : (a) meminta izin dan meminta waktu untuk mempelajari surat
gu

pengunduran diri tersebut ; (b) akan menghadap langsung kepada Ketua


Majelis Syuro untuk menindak lanjuti surat pengunduran diri
In
A

PENGGUGAT ;
23. Bahwa, atas sikap PENGGUGAT, Ketua Majelis Syuro PKS mengirim
ah

lik

pesan kepada PENGGUGAT yang isinya memberikan kesempatan


kepada PENGGUGAT untuk mempelajari surat tersebut dan meminta
m

ub

untuk bertemu keesokan harinya, pada hari Senin, tanggal 14 Desember


2015 ;
ka

24. Bahwa menanggapi pesan Ketua Majelis Syuro, pada tanggal 14


ep

Desember 2015 Pukul 01.00 WIB, PENGGUGAT membalas pesan Ketua


ah

Majelis syuro yang isinya : (a) belum membaca isi dokumen tapi sudah
R

mendiskusikan dengan Saudara Sunmandjaja Rukmandis, (b) hatinya


es

belum mantap untuk melaksanakan tugas tersebut, (c) akan bicara


M

ng

kepada LAWYER (ditulis dengan huruf kapital oleh Penggugat) dan Guru
on

Besar Tata Negara, dan (d) alasan lain yang terkait kegiatan di DPR ;
gu

Hal. 41 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Bahwa menanggapi sikap PENGGUGAT, Ketua Majelis Syuro PKS

si
memberi waktu kepada PENGGUGAT untuk berkonsultasi kepada siapa
saja dan ditunggu sampai dengan keesokan harinya tanggal 15

ne
ng
Desember 2015 Pukul 09.00 WIB. Namun Penggugat tidak bisa datang
menemui Ketua Majelis Syuro PKS dengan alasan Sidang Paripurna

do
DPR RI. Ketua Majelis Syuro PKS kemudian meminta kembali untuk
gu bertemu tanggal 16 Desember 2015. Keesokan harinya, Ketua Majelis
Syuro PKS bertemu dengan PENGGUGAT di kantor DPP-DPTP PKS.

In
A
Pada kesempatan tersebut Ketua Majelis Syuro kembali menanyakan
tentang kesiapan Penggugat untuk melaksanakan tugasnya.
ah

lik
PENGGUGAT kembali menegaskan ketidaksediaannya menunaikan
tugas tersebut dengan berbagai alasan ;
am

ub
26. Bahwa pada peretemuan tanggal 16 Desember 2015 tersebut, Ketua
Majelis Syuro mengingatkan bahwa pertemuan tersebut adalah
kesempatan terakhir bagi PENGGUGAT dan selanjutnya Ketua
ep
k

Majelis Syuro akan melimpahkan persoalan PENGGUGAT kepada


ah

Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO). Ketua Majelis Syuro


R

si
sampai dua kali mengingatkan hal tersebut kepada PENGGUGAT
dan PENGGUGAT mengatakan ia paham AD/ART dan siap menerima

ne
ng

proses selanjutnya ;
27. Bahwa atas sikap tidak konsistennya PENGGUGAT, pada tanggal 16

do
Desember 2015 Pukul 10.00 rapat DPTP membahas persoalan
gu

PENGGUGAT dan memutuskan membawa persoalan PENGGUGAT ke


BPDO. Rapat DPTP memandang PENGGUGAT telah mempermainkan
In
A

dan melakukan perbuatan ketidaktaatan dalam pelaksanaan tugas yang


diberikan PENGGUGAT ;
ah

lik

28. Bahwa, dalil PENGGUGAT Nomor 13. 1 huruf d, PENGGUGAT terlalu


jauh dan berlebihan menyikapi permintaan Ketua Majelis syuro PKS
m

ub

untuk mundur. Hal mana pergantian pimpinan DPR adalah sama seperti
penggantian alat kelengkapan dewan lainnya. Sangatlah mengada-ada
ka

kalau pergantian Penggugat berimplikasi pada kemungkinan kocok ulang


ep

Pimpinan DPR RI ;
ah

29. Bahwa Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib
R

merupakan “peraturan delegatif” yang pembentukannya merupakan


es

amanat dari UU MD3 ;


M

ng

30. Bahwa berdasarkan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib,


on

mekanisme pemberhentian dan penggantian Anggota DPR diatur dalam


gu

Hal. 42 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bab III Pasal 13 sampai dengan Pasal 19. Sedangkan mekanisme

si
pengisian jabatan, pemberhentian, dan penggantian Pimpinan DPR diatur
dalam Bab V Pasal 27 sampai dengan Pasal 46.

ne
ng
Pasal 41
Tata cara pemberhentian pimpinan DPR sebagaimana dimaksud dalam

do
Pasal 37 huruf d, huruf e, dan huruf g :
gu a. partai politik mengajukan usul pemberhentian salah satu pimpinan
DPR secara tertulis kepada pimpinan DPR ;

In
A
b. pimpinan DPR menyampaikan usul pemberhentian sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dalam rapat paripurna DPR ;
ah

lik
c. keputusan pemberhentian harus disetujui dengan suara
terbanyak dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPR ; dan
am

ub
d. paling lama 7 (tujuh) Hari sejak keputusan dalam rapat paripurna
DPR sebagaimana dimaksud dalam huruf b, pimpinan DPR
memberitahukan pemberhentian pimpinan DPR kepada Presiden.
ep
k

Pasal 46
ah

(1) Dalam hal ketua dan/atau wakil ketua DPR berhenti dari jabatannya
R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, DPR secepatnya
mengadakan penggantian.

ne
ng

(2) Dalam hal penggantian pimpinan DPR tidak dilakukan secara


keseluruhan, salah seorang pimpinan DPR meminta nama

do
pengganti ketua dan/atau wakil ketua DPR yang berhenti kepada
gu

partai politik yang bersangkutan melalui Fraksi.


(3) Pimpinan partai politik melalui Fraksinya sebagaimana dimaksud
In
A

pada ayat (2) menyampaikan nama pengganti ketua dan/atau wakil


ketua DPR kepada pimpinan DPR.
ah

lik

(4) Pimpinan DPR menyampaikan nama pengganti ketua dan/atau


wakil ketua DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam
m

ub

rapat paripurna DPR untuk ditetapkan.


(5) Setelah ditetapkan sebagai ketua dan/atau wakil ketua DPR
ka

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ketua dan/atau wakil ketua


ep

DPR mengucapkan sumpah/janji.


ah

(6) Pimpinan DPR menyampaikan salinan keputusan DPR sebagaimana


R

dimaksud pada ayat (3) kepada Presiden.


es

31. Bahwa penggantian Pimpinan DPR merupakan “hak prerogratif Fraksi”.


M

ng

Penggantian Pimpinan DPR dapat dilakukan seketika dan berdasakan


on

usul Fraksi yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 84
gu

Hal. 43 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (3) dan ayat (4) UU MD3 yang mengatur bahwa : “(3) bakal calon

si
Pimpinan DPR berasal dari Fraksi dan disampaikan dalam Rapat
Paripurna DPR ; (4) setiap Fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

ne
ng
dapat mengajukan 1 (satu) orang bakal calon Pimpinan DPR.” Lebih
lanjut diatur di dalam Pasal 28 ayat (1) huruf a dan huruf b Peraturan

do
DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib yang mengatur bahwa
gu “Calon Ketua dan Wakil Ketua DPR diusulkan oleh Fraksi… .” dan “setiap
Fraksi hanya boleh diwakili oleh 1 (satu) orang bakal calon Pimpinan

In
A
DPR.” Dengan demikian, setiap Anggota Fraksi yang terpilih menjadi
Pimpinan DPR harus taat terhadap kebijakan Fraksinya dan harus siap
ah

lik
jika diberhentikan oleh Fraksinya ;
32. Bahwa berdasarkan Pasal 13 Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera,
am

ub
struktur organisasi Partai tingkat pusat terdiri atas :
a. Majelis Syura,
b. Majelis Pertimbangan Pusat,
ep
k

c. Dewan Syariat Pusat, dan


ah

d. Dewan Pengurus Pusat


R

si
Dan secara hierarkis, Majelis Syura menempati posisi tertinggi
sebagaimana juga yang disebutkan didalam Pasal 14 Anggaran Dasar

ne
ng

Partai Keadilan Sejahtera yaitu Majelis Syura ialah Lembaga Tertinggi


Partai dan sebagai Ketua Majelis Syura adalah Dr. Salim Segaf Al-Jufri,

do
MA.
gu

33. Bahwa, berdasarkan Pasal 6 Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera


ditegaskan bahwa setiap Anggota wajib mengikrarkan janji sebagai
In
A

berikut :
“Saya berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada Anggaran
ah

lik

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan Partai Keadilan


Sejahtera, serta setia kepada pimpinan Partai”.
m

ub

34. Bahwa berdasarkan dua hal di atas, yaitu Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA,
selaku pimpinan Partai dan setiap Anggota Partai wajib setia kepada
ka

pimpinan Partai, maka PENGGUGAT selaku Anggota Partai Keadilan


ep

Sejahtera berkewajiban mentaati perintah Dr. Salim Segaf Al-Jufri,


ah

MA, selaku pimpinan Partai Keadilan Sejahterabukan sebagai


R

pribadi sebagaimana yang didalilkan PENGGUGAT dalam Gugatannya


es

Nomor 13.1. huruf b, c, f, dan h. Lagi pula, pembicaraan antara Dr.


M

ng

Salim Segaf Al-Jufri, MA, dengan PENGGUGAT adalah menyangkut


on

masalah jabatan PENGGUGAT selaku Wakil Ketua DPR RI dan


gu

Hal. 44 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembicaraan tersebut dilakukan di MD Building Jalan T.B. Simatupang

si
No. 82 Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia yang notabene Kantor
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera. Oleh karena itu, jika

ne
ng
dihubungkan dengan Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1. huruf b, c, f,
h dan i yaitu pada pokoknya Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, selaku

do
pimpinan Partai Keadilan Sejahtera telah meminta kepada PENGGUGAT
gu untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI,
namun PENGGUGAT tidak bersedia dengan mencari-cari alasan yang

In
A
intinya agar PENGGUGAT tetap pada jabatannya sebagai Wakil Ketua
DPR RI. Maka, sudah sangat jelas, PENGGUGAT melakukan
ah

lik
pembangkangan terhadap Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera dan
itu artinya PENGGUGAT telah mengingkari janjinya sebagai Anggota
am

ub
Partai sebagaimanaditentukan dalam Pasal 6 Anggaran Dasar Partai
Keadilan Sejahtera ;
35. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1. huruf i menyatakan,
ep
k

“Bahwa Penggugat sejak awal menegaskan untuk mempertimbangkan


ah

terlebih dahulu permintaan pribadi Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, untuk
R

si
mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI. Penggugat
menyampaikan karena pengunduran diri adalah wewenang pribadi

ne
ng

Penggugat sebagai individu, maka butuh ketenangan dalam


mengambil keputusan dengan melakukan sholat istikhoroh agar
keputusan dapat diambil tanpa keterpaksaan.”

do
gu

36. Bahwa, PARA TERGUGAT MENOLAK dalil Gugatan PENGGUGAT


Nomor 13.1. huruf i, yang menyebutkan bahwa pengunduran diri
In
A

adalah wewenang pribadi PENGGUGAT. Dengan ini jelas,


PENGGUGAT menafikan keberadaan Partai yang telah menunjuk
ah

lik

PENGGUGAT sebagai Anggota DPR RI dan sebagai Wakil Ketua DPR


RI. Setiap orang yang menjadi Calon Anggota DPR RI dan Wakil Ketua
m

ub

DPR RI adalah menjadi kewenangan Partai untuk mencalonkannya.


37. Hal tersebut di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 84 ayat (3) dan ayat
ka

(4) UU MD3 bahwa : “(3) bakal calon Pimpinan DPR berasal dari Fraksi
ep

dan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR ; (4) setiap Fraksi


ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat mengajukan 1 (satu) orang


R

bakal calon Pimpinan DPR.” Dan diatur lebih lanjut dalam Pasal 28 ayat
es

(1) huruf a dan huruf b dalam Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014
M

ng

tentang Tata Tertib yang mengatur bahwa ; “Calon Ketua dan WakilKetua
on

DPR RI diusulkan oleh Fraksi dan setiap Fraksi hanya boleh diwakili satu
gu

Hal. 45 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang bakal calon Pimpinan DPR.” Dengan demikian, setiap anggota

si
Fraksi yang terpilih menjadi Pimpinan DPR harus taat pada
kebijakan Fraksinya. Oleh karena itu Gugatan PENGGUGAT Nomor

ne
ng
13.1. huruf i haruslah dikesampingkan ;
38. Bahwa, PARA TERGUGAT MENOLAK dalil Gugatan PENGGUGAT

do
Nomor 13.1. huruf k yang menyatakan bahwa jabatan pimpinan DPR RI
gu merupakan jabatan publik yang bukan mandatori langsung dari Partai.
Oleh karena itu, PENGGUGAT perlu kembali merujuk pada :

In
A
Pasal 84 ayat (3) dan ayat (4) UU MD3 bahwa :
“(3) bakal calon Pimpinan DPR berasal dari Fraksi dan disampaikan
ah

lik
dalam Rapat Paripurna DPR ; (4) setiap Fraksi sebagaimana dimaksud
pada Ayat (3) dapat mengajukan 1 (satu) orang bakal calon Pimpinan
am

ub
DPR.” Dan diatur lebih lanjut dalam Pasal 28 ayat (1) huruf a dan huruf b
Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib yang mengatur
bahwa : “Calon Ketua dan Wakil Ketua DPR RI diusulkan oleh Fraksi dan
ep
k

setiap Fraksi hanya boleh diwakili satu orang bakal calon Pimpinan DPR.”
ah

Pasal 87 ayat (1) dan ayat (2) huruf d, huruf e, dan huruf g UU MD3
R

si
bahwa :
Pimpinan DPR diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

ne
ng

c apabila :
Pasal 87

do
(1) Pimpinan DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat (1)
gu

berhenti dari jabatannya karena :


a. meninggal dunia ;
In
A

b. mengundurkan diri ; atau


c. diberhentikan.
ah

lik

(2) Pimpinan DPR diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf c apabila :
m

ub

a. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau


berhalangan tetap sebagai anggota DPR selama 3 (tiga) bulan
ka

berturut-turut tanpa keterangan apa pun ;


ep

b. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik DPR berdasarkan


ah

keputusan rapat paripurna setelah dilakukan pemeriksaan oleh


R

Mahkamah Kehormatan DPR ;


es

c. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah


M

ng

memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak


on
gu

Hal. 46 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau

si
lebih ;
d. diusulkan oleh partai politiknya sesuai dengan peraturan

ne
ng
perundang-undangan ;
e. ditarik keanggotaannya sebagai anggota DPR oleh Partai

do
Politiknya ;
gu f. melanggar ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini ; atau

In
A
g. diberhentikan sebagai anggota partai politik berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
ah

lik
Pasal 87 ayat (4) UU MD3 bahwa :
(4) Dalam hal salah seorang pimpinan DPR berhenti dari jabatannya
am

ub
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penggantinya berasal dari
partai politik yang sama.
Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib
ep
k

Pasal 34 huruf c
ah

Pimpinan DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) berhenti


R

si
dari jabatannya karena : c. diberhentikan.
Pasal 37 huruf d

ne
ng

Pimpinan DPR diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34


huruf c apabila : d. diusulkan oleh partai politiknya sesuai dengan

do
ketentuan peraturan perundang-undangan ;
gu

Oleh karena itu dalil PENGGUGAT yang menyatakan bahwa jabatan


pimpinan DPR RI merupakan jabatan publik yang bukan mandatori
In
A

langsung dari partai adalah TIDAK BERDASAR. Karena Pimpinan


DPR RI berdasarkan ketentuan di atas dipilih melalui mekanisme
ah

lik

pemilihan dalam sebuah paket yang bersifat tetap oleh Anggota Sidang
Paripurna DPR RI atas usulan Fraksi.
m

ub

39. Bahwa, tidak betul Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1. huruf j yang
menyebutkan, bahwa PENGGUGAT dilaporkan oleh TERGUGAT III
ka

kepada TERGUGAT I. Oleh karena itu, berdasarkan Pasal 1865


ep

KUHPerdata ditentukan bahwa setiap orang yang mendalilkan maka


ah

terhadap orang tersebut diwajibkan untuk membuktikannya. Dengan


R

demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1. huruf j haruslah


es

dikesampingkan ;
M

ng

40. Bahwa, berdasarkan Pasal 1 angka 16 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun


on

2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


gu

Hal. 47 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keadilan Sejahtera pengertian tentang investigasi menurut Pedoman a

si
quo adalah proses penggalian dan pengumpulan informasi, keterangan
dan bukti. Sehingga, berangkat dari pengertian tentang investigasi ini

ne
ng
maka TERGUGAT dalam meminta keterangan dari PENGGUGAT dalam
rangka investigasi tidak diberikan kewenangan atau tidak diwajibkan atau

do
tidak pula diatur dalam Pedoman a quo tentang perlunya penyampaian
gu penjelasan mengenai tuduhan atau pelanggaran yang dilakukan
PENGGUGAT. Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1

In
A
huruf ntidak berdasar dan haruslah ditolak ;
41. Bahwa, untuk memeriksa dugaan tentang terjadinya pelanggaran yang
ah

lik
dilakukan oleh PENGGUGAT, maka TERGUGAT I setelah melakukan
investigasi membentuk Majelis Qadha yang terdiri dari ABDI SUMAITHI,
am

ub
DH. AL YUSNI dan AINUR RAFIQ SHALEH TAMHID dan Majelis Qadha
ini bertugas memeriksa dan memutus suatu perkara yang diajukan
TERGUGAT I sebagaimana diatur dalam Pasal 21 ayat (11) dan Pasal 22
ep
k

ayat (1) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara
ah

Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera.


R

si
42. Bahwa, agar pemeriksaan dalam persidangan Majelis Qadha yang
dibentuk TERGUGAT I ini berjalan lancar maka menjadi kewajiban

ne
ng

TERGUGAT I memanggil PENGGUGAT untuk hadir dalam persidangan


dan karenanya melalui Surat Panggilan Persidangan Nomor : B-125/D/

do
PDO-PKS/1437 tertanggal 13 Januari 2016 memanggil PENGGUGAT
gu

untuk hadir dalam persidangan Majelis Qadha pada hari Selasa tanggal
19 Januari 2016, namun PENGGUGAT tidak hadir dengan alasan
In
A

memimpin rombongan delegasi DPR RI menghadiri Konfrensi Kerjasama


Parlemen Islam di Bagdad Irak (The Parliamentary Union of The
ah

lik

Organization Islamic Cooperation Member States (PUIC-OIC) ;


43. Bahwa, alasan ketidakhadiran PENGGUGAT di atas disampaikan oleh
m

ub

PENGGUGAT melalui suratnya tertanggal 14 Januari 2016 yang


ditujukan kepada TERGUGAT I dan dalam surat tersebut PENGGUGAT
ka

meminta untuk diberikan berkas laporan yang memuat identitas Pelapor


ep

dan Terlapor, kronologis kejadian atau perbuatan yang diduga sebagai


ah

pelanggaran disiplin, kesaksian dan / atau bukti awal, hasil penelitian


R

kelengkapan administrasi laporan serta naskah hasil pemeriksaan dari


es

komisi investigasi dan pengawasan dari TERGUGAT I merupakan


M

ng

permintaan yang berlebihan, karena permintaan PENGGUGAT tersebut


on

bukanlan menjadi kewenangan TERGUGAT I untuk memberikannya


gu

Hal. 48 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disamping tidak ada ketentuan yang mewajibkan TERGUGAT I untuk

si
memberikan hal-hal yang diminta PENGGUGAT tersebut dan
sesungguhnya terkait dengan kronologis kejadian atau perbuatan yang

ne
ng
diduga sebagai pelanggaran disiplin atau naskah hasil pemeriksaan dari
komisi investigasi dan pengawasan akan disampaikan dan dibacakan

do
oleh TERGUGAT I pada saat persidangan dimulai berupa pembacaan
gu laporan dugaan pelanggaran disiplin dan pembacaan tuntutan
pemberian sanksi oleh TERGUGAT I sebagaimana diatur dalam Pasal

In
A
27 ayat (8) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara
Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera. Dengan
ah

lik
demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf q haruslah
dikesampingkan ;.
am

ub
44. Bahwa, atas ketidakhadiran PENGGUGAT di atas kemudian persidangan
Majelis Qadha ditunda dan akan melaksanakan persidangan kembali
pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 serta menolak permintaan
ep
k

PENGGUGAT sebagaimana Nomor 14 di atas. Lagi pula, penyampaian


ah

dakwaan yang dimaksud oleh PENGGUGAT akan disampaikan dan


R

si
dibacakan oleh TERGUGAT I pada saat persidangan dimulai berupa
pembacaan laporan dugaan pelanggaran disiplin dan pembacaan

ne
ng

tuntutan pemberian sanksi oleh TERGUGAT I, sebagaimana diatur


dalam Pasal 27 ayat (8) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang

do
Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera.
gu

Selanjutnya menjadi kewajiban TERGUGAT I memanggil kembali


PENGGUGAT untuk hadir pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016
In
A

melalui Surat Panggilan Persidangan Kedua Nomor : B-129/D/PDO-


PKS/1437 tertanggal 19 Januari 2016. Oleh karena itu, Gugatan
ah

lik

PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf r dan s yang menyangkut


permintaan informasi tentang tuduhan pelanggaran yang
m

ub

didakwakan atau disangkakan kepada PENGGUGAT haruslah


dikesampingkan ;
ka

45. Bahwa, Surat Panggilan Persidangan Kedua Nomor : B-129/D/PDO-


ep

PKS/1437 adalah tertanggal 19 Januari 2016 bukan tertanggal 20


ah

Januari 2016 sebagaimana tercantum dalam Gugatan PENGGUGAT


R

Nomor 13.1 huruf s. Namun demikian, TERGUGAT I memakluminya.


es

Sehingga, bunyi Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf s


M

ng

seharusnya adalah sebagai berikut :


on
gu

Hal. 49 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“bahwa Surat Panggilan Persidangan Kedua Nomor : B-129/D/PDO-

si
PKS/1437 adalah tertanggal 19 Januari 2016 a quo tidak patut dan
layak, sehingga secara yuridis formal tidak sah dan / atau cacat hukum

ne
ng
karena : TERGUGAT I dengan sengaja tidak memberitahukan kepada
PENGGUGAT perihal adanya sosialisasi tentang Pedoman Partai Nomor

do
1 Tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi
gu Partai Keadilan Sejahtera dan Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan

In
A
Sejahtera, yang merupakan pedoman baru yang disahkan di saat
TERGUGAT I sudah memulai proses pemeriksaan yaitu pada tanggal
ah

lik
16 Desember 2015” ;
46. Bahwa, TERGUGAT I menolak Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1
am

ub
huruf s sebagaimana diuraikan di atas. Hal ini karena proses
pemeriksaan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016
sementara Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian
ep
k

Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera dan


ah

Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara


R

si
Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera sudah
ditetapkan pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 artinya ini jauh

ne
ng

sebelum pemeriksaan terhadap PENGGUGAT dimulai dan


PENGGUGAT sebagai Anggota Ahli PKS saat itu mestinya sudah

do
mengetahui pedoman tersebut bukan mempersoalkannya sekarang
gu

ketika PENGGUGAT bermasalah. Disamping itu pula, tidak ada


kewajiban TERGUGAT I untuk mensosialisasikan kepada PENGGUGAT
In
A

tentang Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian


Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera dan
ah

lik

Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara


Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera. Lagi pula, tidak
m

ub

ada relevansinya antara tidak memberitahukan kepada PENGGUGAT


perihal adanya sosialisasi tentang Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015
ka

tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


ep

Sejahtera dan Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata


ah

Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera


R

dengan tidak patut dan layak atau tidak sah dan / atau cacat hukum dari
es

Surat Panggilan Persidangan Kedua Nomor : B-129/D/PDO-PKS/1437


M

ng

tertanggal 19 Januari 2016. Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT


on

Nomor 13.1 huruf s yang menyangkut hal di atas haruslah ditolak ;


gu

Hal. 50 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
47. Bahwa, berdasarkan uraian di atas maka Gugatan PENGGUGAT Nomor

si
13.1 huruf t, u dan v harus pula dikesampingkan ;
48. Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditentukan yaitu pada hari

ne
ng
Kamis tanggal 28 Januari 2016 PENGGUGAT memenuhi panggilan
sidang dan persidanganpun dimulai. Dalam persidangan, Majelis Qadha

do
mempersilahkan terlebih dahulu kepada TERGUGAT I untuk
gu menyampaikan dan membaca laporan hasil investigasi dugaan
pelanggaran disiplin sekaligus tuntutannya ;

In
A
49. Bahwa, laporan hasil investigasi atas dugaan pelanggaran disiplin
sekaligus tuntutannya yang dibacakan oleh TERGUGAT I memuat
ah

lik
tentang seluruh tindakan PENGGUGAT yang telah melanggar disiplin
organisasi Partai, melanggar Anggaran Dasar PKS Pasal 11 ayat (1)
am

ub
huruf d, melanggar Anggaran Rumah Tangga PKS Pasal 6 ayat (1), (3)
dan (6) dan melanggar Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Pasal 11 ayat (2) huruf
ep
k

a, b, e, dan m. Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1


ah

huruf o haruslah dikesampingkan ;


R

si
50. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf p yang menyatakan
pembentukan Majelis Qadha oleh TERGUGAT I tanpa didahului dengan

ne
ng

pembacaan hasil pemeriksaan Tim Kerja dan hal tersebut nyata-nyata


melanggar Pasal 7 huruf g Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan

do
Sejahtera adalah mengada-ada, karena tidak ada ketentuan yang
gu

mengatur hal tersebut baik dalam Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
In
A

Sejahtera, Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara


Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera maupun dalam
ah

lik

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan


Sejahtera. Sementara Pasal 7 huruf g Anggaran Rumah Tangga Partai
m

ub

Keadilan Sejahtera tidak mengatur tentang acara sidang. Sehingga,


antara Pembentukan Majelis Qadha yang itu adalah kewenangan
ka

TERGUGAT I dengan Pasal 7 huruf g Anggaran Rumah Tangga Partai


ep

Keadilan Sejahtera adalah dua hal yang berbeda. Dengan demikian,


ah

Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf p haruslah ditolak ;


R

51. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf w menyatakan bahwa


es

TERGUGAT I telah dengan sengaja tidak menyampaikan surat panggilan


M

ng

pada sidang pembacaan putusan dan tidak menyampaikan Salinan


on

Putusan Majelis Qadha kepada PENGGUGAT, akibatnya PENGGUGAT


gu

Hal. 51 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak mengetahui amar putusan dan alasan hukum yang menjadi dasar

si
putusan. Ketiadaan surat panggilan dan salinan putusan tersebut
membuat PENGGUGAT tidak bisa melakukan banding.

ne
ng
52. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf w di atas menunjukan
bahwa PENGGUGAT gagal fokus atas apa yang disampaikan oleh

do
TERGUGAT II, DRS. ABDI SUMAITHI selaku Ketua Majelis Qadha
gu kepada PENGGUGAT dan keliru dalam memahami jenis-jenis putusan
Majelis Qadha sebagaimana diatur Pasal 34 Pedoman Partai Nomor 2

In
A
Tahun 2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
Keadilan Sejahtera. Oleh karena itu, perlu TERGUGAT I ingatkan
ah

lik
kembali dari hasil pemeriksaan sidang Majelis Qadha pada hari Kamis
tanggal 28 Januari 2016, dimana saat itu dihadiri pula oleh
am

ub
PENGGUGAT. Berdasarkan Berita Acara Persidangan Nomor 01/BPDO-
PKS/1437 telah disampaikan oleh TERGUGAT II, DRS. ABDI SUMAITHI
selaku Ketua Majelis Qadha kepada PENGGUGAT bahwa nanti akan
ep
k

ada dua kemungkinan. Pertama, kemungkinannya diputuskan oleh


ah

Majelis Qadha dan final dan dapat diajukan banding kepada Majelis
R

si
Tahkim. Kedua adalah kesimpulan berupa rekomendasi yang akan
diputuskan di Majelis Tahkim. Apa yang disampaikan TERGUGAT II,

ne
ng

DRS. ABDI SUMAITHI selaku Ketua Majelis Qadha kepada


PENGGUGAT tersebut adalah sejalan dengan Pasal 34 ayat (4)

do
Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara
gu

Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, yang berbunyi :


“Dalam hal putusan Majelis Qadha berdampak pada pembubaran struktur
In
A

dan / atau pemberhentian keanggotaan Partai, maka BPDO


menyampaikan rekomendasi kepada Majelis Tahkim”
ah

lik

53. Bahwa berdasarkan hal di atas, TERGUGAT I menyampaikan


rekomendasi kepada Majelis Tahkim melalui suratnya Nomor :
m

ub

01/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 29 Januari 2016 bertepatan dengan 19


Rabiul Akhir 1437 H Perihal Rekomendasi atas Perkara Fahri Hamzah.
ka

Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf w di atas


ep

adalah mengada-ada oleh karena itu harus ditolak. Demikian pula,


ah

Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.1 huruf x, y dan z harus pula ditolak ;


R

54. Bahwa, berdasarkan uraian fakta-fakta hukum di atas maka TERGUGAT


es

I dalam mengambil sebuah tindakan tidaklah termasuk kedalam kategori


M

ng

perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) sebagaimana diatur


on
gu

Hal. 52 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Oleh karena itu, Gugatan PENGGUGAT

si
Nomor 13.1 huruf aa haruslah ditolak ;
55. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf a menyatakan bahwa

ne
ng
atas kesimpulan dan keputusan TERGUGAT I yang menilai
PENGGUGAT terbukti melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

do
Tangga Partai dan Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang
gu Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
Sejahtera, TERGUGAT II sebagai Majelis Tahkim dan / atau Mahkamah

In
A
Partai PKS menyelenggarakan persidangan terhadap PENGGUGAT ;
56. Bahwa, terhadap Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf a di atas
ah

lik
perlu TERGUGAT II tegaskan bahwa Majelis Tahkim dalam
menyelenggarakan persidangan perkara PENGGUGAT bukan
am

ub
didasarkan atas kesimpulan atau keputusan TERGUGAT I melainkan
atas Rekomendasi TERGUGAT I yang disampaikan kepada
TERGUGAT II. Hal ini sesuai dengan Pasal 37 Pedoman Partai Nomor 2
ep
k

Tahun 2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


ah

Keadilan Sejahtera. Oleh karena itu, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2


R

si
huruf a harus dikesampingkan ;
57. Bahwa, berdasarkan Pasal 37 huruf b Pedoman Partai Nomor 2 Tahun

ne
ng

2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


Keadilan Sejahtera TERGUGAT II berwenang memanggil para pihak

do
dalam menyelesaikan perkara yang berasal dari rekomendasi atau
gu

banding BPDO. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Februari 2016,


TERGUGAT II melalui Surat Panggilan Nomor 04/D/MT-PKS/V/1437
In
A

memanggil PENGGUGAT untuk hadir mengikuti persidangan yang akan


diselenggarakan pada tanggal 22 Februari 2016, namun PENGGUGAT
ah

lik

tidak hadir dan hanya menyampaikan surat tertanggal 22 Februai 2016


yang pada pokoknya ketidakhadiran PENGGUGAT bukan karena
m

ub

PENGGUGAT sedang berada di luar negeri (Azerbaijan) sebagaimana


yang dinyatakan dalam Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf b
ka

akan tetapi lebih disebabkan karena ketidak siapan PENGGUGAT untuk


ep

melakukan pembelaan dihadapan persidangan Majelis Tahkim


ah

dikarenakan PENGGUGAT belum diberikan oleh TERGUGAT I berupa


R

dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai bahan untuk dijadikan nota


es

pembelaannya dan mempertanyakan legalitas formal dari keberadaan


M

ng

Majelis Tahkim ;
on
gu

Hal. 53 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
58. Bahwa, sebagaimana yang sudah diuraikan pada Jawaban Nomor 14

si
dan 15 di atas maka mutatis mutandis berlaku pula terhadap Gugatan
PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf c karena memang Majelis Tahkim tidak

ne
ng
berkewajiban memenuhi permintaan PENGGUGAT a quo dan tidak pula
ada ketentuan yang mengaturnya. Oleh karena itu, Gugatan

do
PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf c harus dikesampingkan ;
gu 59. Bahwa, atas ketidakhadiran PENGGUGAT sebagaimana Jawaban
Nomor 29 di atas, maka TERGUGAT II memanggil kembali

In
A
PENGGUGAT melalui Surat Panggilan Kedua Nomor : 05/D/MT-
PKS/V/1437 tertanggal 23 Februari 2016 agar PENGGUGAT hadir
ah

lik
mengikuti persidangan Majelis Tahkim pada tanggal 25 Februari 2016.
Namun untuk yang kedua kalinya ini pula PENGGUGAT tidak
am

ub
mempunyai itikad baik untuk hadir memenuhi panggilan
TERGGUGAT II dan bahkan PENGGUGAT melalui suratnya tertanggal
25 Februari 2016 menegaskan dirinya tetap berpendirian yang sama
ep
k

dengan sebelumnya yaitu PENGGUGAT tidak akan hadir sampai


ah

permintaaan akan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk bahan


R

si
pembelaan dipenuhi oleh Majelis Tahkim.
Bahkan, pada panggilan yang ketiga melalui Surat Nomor :

ne
ng

06/D/MT/VI/1437 tertanggal 8 Maret 2016 TERGUGAT II memanggil


PENGGUGAT untuk hadir dalam persidangan Majelis Tahkim tanggal 11

do
Maret 2016, PENGGUGAT masih belum bersedia hadir dengan alasan
gu

yang sama dengan sebelumnya. Oleh karena itu, sebagaimana uraian di


atas terhadap hal yang sama pula TERGUGAT II tetap pada
In
A

pendiriannya yaitu tidak dalam kewajibannya memenuhi permintaan


PENGGUGAT a quo dan tidak pula ada ketentuan yang mengaturnya
ah

lik

dan akhirnya pada tanggal 11 Maret 2016 itulah dibacakan putusan tanpa
kehadiran PENGGUGAT melalui Putusan Nomor : 02/PUT/MT-PKS/2016
m

ub

yang pada pokoknya mengabulkan rekomendasi Badan Penegak Disiplin


Organisasi (BPDO) in casu TERGUGAT I yaitu memberhentikan
ka

keanggotaan Fahri Hamzah dari seluruh jenjang keanggotaan. Dengan


ep

demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf d dan e serta hal


ah

yang sama dengan Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf f harus


R

dikesampingkan ;
es

60. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.2 huruf g, h, i, j, k, l, m dan


M

ng

n mempersoalkan tentang legalitas formal keberadaan Majelis Tahkim in


on

casu TERGUGAT II. Oleh karena itu, perlu TERGUGAT II jelaskan disini
gu

Hal. 54 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa, Majelis Tahkim telah terbentuk sejak tanggal 28 Januari 2016

si
melalui Surat Keputusan DPTP yang berjumlah 14 orang terdiri dari Salim
Segaf Al-Jufri, Hidayat Nur Wahid, Suharna Surapranata, Abdi Sumaithi,

ne
ng
Suswono, Surahman Hidayat, Muslih Abdul Karim, Rafi‟ Munawar,
Mohamad Sohibul Iman, Taufiq Ridho, Amang Syafruddin, Abdul Muiz

do
Saadi, Sri Utami dan Iman Nugraha.
gu Kemudian setelah terbentukanya Majelis Tahkim tersebut maka melalui
Surat Nomor : B-32/K/DPP-PKS/1437 tertanggal 1 Februari 2016 telah

In
A
didaftarkan Susunan dan Anggota Majelis Tahkim Partai Keadilan
Sejahtera kepada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
ah

lik
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan
karenanya setelah itu Majelis Tahkim dapat menjalankan tugas dan
am

ub
fungsinya. Dengan demikian, Gugatan PENGGUGAT Nomor 10 dan
Nomor 13.2 huruf g, h, i, j, k, l, m dan n haruslah dikesampingkan ;
61. Bahwa, Gugatan PENGGUGAT Nomor 13.3 hanya mengulas hal-hal
ep
k

yang seharusnya PENGGUGAT sampaikan dalam persidangan Majelis


ah

Qadha yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016


R

si
dimana saat itu PENGGUGAT hadir, karena berdasarkan Pasal 27 ayat
(8) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Beracara

ne
ng

Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera menentukan


bahwa pemeriksaan dalam persidangan Majelis Qadha dimulai dengan

do
pembacaan laporan dugaan pelanggaran disiplin dan pembacaan
gu

tuntutan pemberian sanksi oleh BPDO. Oleh karena itu, ketika


persidangan Majelis Qadha dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28
In
A

Januari 2016 yang saat itu juga dihadiri TERGUGAT I dan PENGGUGAT,
Ketua Majelis Qadha, ABDI SUMAITHI yang memimpin persidangan a
ah

lik

quo mempersilahkan terlebih dahulu kepada TERGUGAT I untuk


menyampaikan dan membacakan laporan dugaan pelanggaran disiplin
m

ub

serta tuntutan untuk pemberian sanksi oleh BPDO terhadap


PENGGUGAT. Kemudian, Ketua Majelis Qadha, ABDI SUMAITHI yang
ka

memimpin persidangan a quo mempersilahkan PENGGUGAT untuk


ep

memberikan tanggapan atau pembelaan terhadap laporan dugaan


ah

pelanggaran disiplin serta tuntutan yang dibacakan oleh TERGUGAT I.


R

Saat itu PENGGUGAT hanya mempersoalkan tidak dipenuhinya


es

permohonan PENGGUGAT untuk mendapatkan dokumen-dokumen yang


M

ng

diharapkan menjadi bahan untuk melakukan pembelaan ;


on
gu

Hal. 55 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
62. Bahwa, berdasarkan seluruh uraian di atas, maka TERGUGAT I,

si
TERGUGAT II, dan TERGUGAT III dalam melakukan pemanggilan,
penyelidikan, pemeriksaan, mengadili atau menyidangkan dan

ne
ng
menjatuhkan putusannya terhadap PENGGUGAT telah memenuhi
prosedural dan mekanisme yang benar sebagaimana diatur dalam

do
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan
gu Sejahtera, Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemberian
Penghargaan Dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtara yang

In
A
ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2015 atau bertepatan
dengan 5 Rabiul Awal 1437, Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015
ah

lik
Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan
Sejahtera yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2015
am

ub
atau bertepatan dengan 5 Rabiul Awal 1437, Panduan Dewan Pengurus
Pusat Tentang Badan Penegak Disiplin Organisasi Partai Keadilan
Sejahtera Nomor : 01/DPP-PKS/1429. Oleh karena itu Gugatan
ep
k

PENGGUGAT Nomor 6, 7,8,11 dan 12 haruslah ditolak ;


ah

63. Bahwa terhadap dalil Penggugat pada Gugatannya poin 13.3 maka
R

si
sebelum membantah poin demi poin dalil Penggugat, maka perlu Para
Tergugat sampaikan hal-hal sebagai berikut :

ne
ng

1) Bahwa Partai Keadilan Sejahtera adalah Partai yang memiliki


Anggaran Dasar, dengan Perubahan Terakhir, yang ditetapkan dalam

do
Musyawarah Majelis Syura I pada tanggal 10 Agustus 2015 dan
gu

dinyatakan mulai berlaku sejak ditetapkan ;


2) Bahwa di dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera
In
A

diatur mengenai :
(1) Anggota diberhentikan keanggotaannya apabila :
ah

lik

a. Meninggal dunia ;
b. Mengundurkan diri ;
m

ub

c. Menjadi anggota Partai Politik lain ;


d. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
ka

serta Peraturan Partai lainnya, atau


ep

e. Akan menduduki suatu jabatan yang oleh peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku dilarang dijabat oleh


R

anggota Partai Politik.


es

(2) Mekanisme pemberhentian anggota diatur dengan ketentuan :


M

ng

a. Anggota yang meninggal dunia, keanggotaannya berhenti


on

dengan sendirinya ;
gu

Hal. 56 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Anggota yang mengundurkan diri atau tidak aktif,

si
keanggotaannya diberhentikan dengan surat keputusan
Partai ;

ne
ng
c. Anggota yang menjadianggota Partai Politik lain,
keanggotaannya dicabut oleh Partai berdasarkan keputusan

do
dari Majelis Tahkim ;
gu d. Anggota yang melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta Peraturan Partai lainnya diberhentikan

In
A
berdasarkan keputusan Majelis Tahkim.
3) Bahwa di dalam Pasal 26 Anggaran Dasar Partai Keadilan
ah

lik
Sejahtera, mengatur tentang Penghargaan dan Sanksi. Dan di
dalam ayat (3) dinyatakan bahwa Partai menjatuhkan sanksi
am

ub
berupa sanksi administrative, pembebanan, pemberhentian
sementara, penurunan jenjang keanggotaan dan pemberhentian
dari kepengurusan dan/atau keanggotaan atas perbuatan
ep
k

anggota yang melanggar aturan syariat dan/atau organisasi,


ah

menodai citra partai atau perbuatan lain yang bertentangan


R

si
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan atau
peraturan-peraturan Partai lainnya. Ayat (5) Pasal ini

ne
ng

menyebutkan ketentuan lebih lanjut berkenaan dengan


penjatuhan sanksi diatur dengan Pedoman Partai.

do
4) Bahwa Pasal 29 Anggaran Dasar tentang Kepengurusan Fraksi
gu

Partai Pada Lembaga Perwakilan berbunyi :


(1) Partai dapat membentuk kepengurusan Fraksi Partai
In
A

Keadilan Sejahtera dan penempatan Anggota dalam alat


kelengkapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
ah

lik

Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,


Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi, Dewan Perwakilan
m

ub

Rakyat Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-


undangan.
ka

(2) Fraksi adalah pelaksana kebijakan dalam rangka optimalisasi


ep

dan efektivitas peran Partai di Majelis Permusyawaratan


ah

Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat


R

Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi,


es

Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota.


M

ng

(3) Kewenangan pembentukan kepengurusan Fraksi serta


on

penempatan dan pemberhentian kepengurusan Fraksi


gu

Hal. 57 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai

si
berikut :
a. Untuk anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat

ne
ng
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus

do
Pusat atas Persetujuan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat.
gu b. …dst.
(4) Supervisi, pemonitoran dan evaluasi terhadap Fraksi

In
A
diselenggarakan sebagai berikut :
a. Untuk anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat
ah

lik
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia oleh Dewan Pengurus Pusat dalam koordinasi
am

ub
Dewan Pimpinan Tingkat Pusat.
b. …dst.
(5) Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan, pembubaran
ep
k

kepengurusan fraksi, penempatan dan pemberhentian


ah

anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3) dan


R

si
(4) diatur dalam Panduan Dewan Pengurus Pusat.
5) Bahwa Pasal 32 dan 34 Anggaran Dasar tentang Majelis Tahkim,

ne
ng

dikatakan bahwa :
Pasal 32 :

do
Majelis Tahkim adalah penyelenggara tugas kemahkamahan
gu

Partai berkenaan dengan struktur organisasi dan kepengurusan


Partai, pemeriksaan terhadap anggota yang diduga melanggar
In
A

peraturan Partai, melakukan uji materiil, memberikan penafsiran


atas Peraturan Partai dan memutus perselisihan kewenangan.
ah

lik

Pasal 34 :
1) Kewenangan Majelis Tahkim dalam hal pemeriksaan
m

ub

terhadap anggota yang diduga melanggar Peraturan Partai,


diselenggarakan sebagai berikut :
ka

a. Diproses oleh suatu badan yang bertugas


ep

menyelenggarakan penegakan disiplin organisasi Dewan


ah

Pertimbangan Pusat.
R

b. Badan yang bertugas menyelenggarakan penegakan


es

disiplin organisasi tersebut menyampaikan rekomendasi


M

ng

kepada Majelis Tahkim


on
gu

Hal. 58 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Keputusan Majelis Tahkim dilaksanakan oleh Dewan

si
Pengurus Pusat.
6) Bahwa Pasal 5 Anggaran Rumah Tangga, mengenai

ne
ng
Keanggotaan menyatakan :
(1) Setiap anggota terdaftar … dst.

do
(2) Anggota Pendukung dan …dst.
gu (3) Anggota Madya dan …dst.
(4) Anggota Ahli dan Anggota purna diangkat dan diberhentikan

In
A
oleh Dewan Pengurus Pusat.
(5) Pemberhentian anggota sebagaimana yang dimaksud pada
ah

lik
ayat (2) dilaksanakan setelah mendapat rekomendasi
pemberhentian dari badan yang berwenang melaksanakan
am

ub
penegakan disiplin organisasi.
(6) Khusus untuk pemberhentian anggota sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (3) dan (4), dilaksanakan setelah
ep
k

mendapat rekomendasi pemberhentian dari badan yang


ah

berwenang melaksanakan penegakan disiplin organisasi dan


R

si
mendapatkan putusan dari Majelis Tahkim.
(7) Anggota Kehormatan …dst.

ne
ng

7) Pasal 6 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga berbunyi :


(1) Setiap anggota wajib mengikrarkan janji sebagai berikut :
“Saya berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada

do
gu

Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan


Partai Keadilan Sejahtera, serta setia kepada Pimpinan
In
A

Partai”.
(2) Setiap Anggota …dst.
ah

lik

(3) Setiap Anggota wajib taat dan berpegang teguh kepada


Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
m

ub

Peraturan Partai.
8) Bahwa pada Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
ka

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


ep

Sejahtera dalam bagian Menimbang, dikatakan :


ah

a. Bahwa merupakan kewajiban sebagai Partai dakwah


R

membangun suasana konstruktif di kalangan anggota dengan


es

menghadirkan kesadaran serta budaya hisbah dengan saling


M

ng

menasehati di antara anggota ;


on
gu

Hal. 59 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola Partai yang

si
baik berdasarkan prinsip-prinsip perjuangan partai, yaitu
bersih, peduli dan professional, maka setiap orang berhak

ne
ng
memperoleh kesempatan yang sama dalam membangun,
memperjuangkan atau memajukan Partai dan karena itu bagi

do
setiap anggota Partai yang berprestasi, berjasa atau
gu menunjukkan sikap prilaku disiplin berpartai, patut diberi
penghargaan ;

In
A
c. Bahwa dalam rangka membangun budaya hisbah, maka
disiplin Partai harus ditegakkan dan karena itu bagi setiap
ah

lik
anggota Partai yang melanggar aturan syariah dan/atau
organisasi, menodai citra Partai, atau perbuatan lain yang
am

ub
bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, patut diberi sanksi Tarbawi (ta‟dib) ;
d. Bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai
ep
k

Politik yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2


ah

Tahun 2011 tentang Partai Politik mengharuskan setiap


R

si
Partai Politik mempunyai Mahkamah Partai, maka Pedoman
Pemberian Penghargaan dan Sanksi PKS tahun 2011 perlu

ne
ng

disesuaikan agar sejalan dengan Undang-Undang tersebut ;


9) Bahwa Pasal 1 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang

do
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
gu

Sejahtera mengatur hal-hal sebagai berikut :


Dalam Pedoman Partai ini, yang dimaksud dengan :
In
A

1. Partai adalah Partai Keadilan Sejahtera ;


2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai yang
ah

lik

selanjutnya disingkat AD-ART Partai adalah ketentuan dasar


dan operasional Partai dalam mewujudkan visi dan misi yng
m

ub

telah ditentukan ;
3. Dewan Syariah adalah …dst. ;
ka

4. Dewan Pengurus adalah …dst. ;


ep

5. Badan Penegak Disiplin Organisasi yang selanjutnya


ah

disingkat BPDO adalah badan yang tugas dan


R

tanggungjawabnya menyelesaikan perkara pelanggaran


es

disiplin organisasi dan persengketaan anggota partai ;


M

ng

10. Anggota adalah anggota sebagaimana dimaksud dalam


on

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai ;


gu

Hal. 60 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Sanksi adalah hukuman yang mendidik (untuk selanjutnya

si
disebut ta‟bid) dalam rangka pembinaan oleh Partai kepada
Anggota yang melanggar aturan Syariah dan/atau organisasi,

ne
ng
menodai citra Partai atau perbuatan lain yang bertentangan
dengan AD-ARTPartai dan/atau Peraturan Partai lainnya ;

do
10) Bahwa Pasal 9 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
gu Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
Sejahtera mengatur tentang Jenis Pelanggaran :

In
A
Objek Hisbah berupa Ta‟dib terdiri atas :
a. Pelanggaran terhadap ketentuan syariah (mukhalafah
ah

lik
syar‟iyah) ;
b. Pelanggaran terhadap Ketentuan Partai (mukhalafah
am

ub
Tanzhimiah) dan ;
c. Persengketaan (Munaza‟ah).
11) Bahwa Pasal 11 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
ep
k

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


ah

Sejahtera mengatur :
R

si
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Partai (organisasi)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b merupakan

ne
ng

pelanggaran kategori 3 (tiga) ;


(2) Pelanggaran kategori 3 (tiga) merupakan perbuatan yang

do
melanggar keputusan Syura, Tsawabit, Anggaran dasar, dan
gu

atau Anggaran Rumah Tangga Partai, termasuk, tetapi tidak


terbatas seperti :
In
A

a. Melanggar sumpah/janji setia Anggota Partai ;


b. Melanggar Peraturan dan Keputusan Partai ;
ah

lik

c. Tidak menghadiri kegiatan unit pembinaan…dst. ;


d. Menyalahgunakan wewenang ;
m

ub

e. Tanpa alasan sah tidak melaksanakan hasil musyawarah


Partai, tidak mematuhi keputusan pimpinan yang harus
ka

ditaati, tidak mematuhi kebijakan-kebijakan dan/atau


ep

sikap-sikap Partai ;
ah

f. Melalaikan dan mengabaikan tugas-tugas Partai secara


R

sengaja ;
es

g. Mengutamakan kepentingan diri sendiri, kelompok atau


M

ng

pihak lain di atas kepentingan Partai ;


on

h. Menjadi kader, anggota atau bekerja untuk partai lain ;


gu

Hal. 61 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. Membuka/membocorkan rahasia Partai secara tidak sah

si
dan atau memanfaatkan rahasia Partai untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain ;

ne
ng
j. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat
membahayakan keamanan Partai serta sarana-sarana

do
yang dimilikinya ;
gu k. Tidak melaporkan kepada atasannya, apabila ada hal
yang membahayakan atau merugikan Partai terutama

In
A
dibidang keamanan, keuangan dan material ;
l. Melakukan perbuatan yang menodai merendahkan dan
ah

lik
atau mencemarkan nama baik, kehormatan dan martabat
Partai ;
am

ub
m. Menyebarkan berita yang menyebabkan rusaknya
ukhuwah dan persatuan jamaah
n. Dst..
ep
k

12) Bahwa Pasal 22 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang


ah

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


R
Sejahtera mengatur tentang Bentuk Ta‟dib :

si
Partai menjatuhkan Ta‟dib berupa :

ne
ng

a. Ta‟dib administrative ;
b. Pembebanan ;

do
c. Pemberhentian sementara
gu

d. Penurunan jenjang keanggotaan ;


e. Pemberhentian dari keanggotaan.
In
A

13) Bahwa Pasal 27 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang


Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
ah

lik

Sejahtera mengatur tentang Bentuk Ta‟dib : Pemberhentian dari


keanggotana Partai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
m

ub

huruf e, hanya dapat dilakukan setelah melalui sidang Majelis


Tahkim.
ka

14) Bahwa Pasal 34 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang


ep

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


ah

Sejahtera mengatur tentang : Badan Penegak Disiplin Organisasi


R

bertugas :
es

a. Mencatat
M

ng

b. Menindaklanjuti pelimpahan perkara dari Dewan Syariah


on

Wilayah ;
gu

Hal. 62 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Menerima pelimpahan perkata dari DPTP ;

si
d. Melakukan pemeriksaan ;
e. Membentuk Majelis Qadha ;

ne
ng
f. Memberikan Putusan Ta‟dib :
g. Melimpahkan ke Majelis Tahkim perkara yang tidak dapat

do
diselesaikan ;
gu h. Berbagi informasi tentang Putusan Ta‟dib dengan Dewan
Syariah Pusat dan ;

In
A
i. Membentuk Majelis Qadha Koneksitas.
15) Bahwa Pasal 36 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
ah

lik
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
Sejahtera mengatur tentang tugas Majelis Tahkim :
am

ub
a. Mencatat ;
b. Menindaklanjuti permohonan banding atas putusan Dewan
Syariah Pusat dan/atau putusan BPDO ;
ep
k

c. Menerima tugas khusus dari Majelis Syuro ;


ah

d. Melakukan pemeriksaan perkara ;


R
e. Memberikan putusan Ta‟dib ;

si
16) Bahwa Pasal 37 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang

ne
ng

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


Sejahtera mengatur tentang Status Putusan :

do
(1) Putusan Majelis Tahkim final dan mengikat ;
gu

(2) Dalam hal ditemukan novum, maka terhadap Putusan Majelis


Tahkim, DSP, dan/atau BPDO, dapat diajukan Permohonan
In
A

PK (Peninjauan Kembali) ;
(3) Putusan DSP dan/atau BPDO dapat dilakukan banding
ah

lik

kepada Majelis Tahkim.


17) Bahwa Pasal 38 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
m

ub

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


Sejahtera mengatur tentang Penyelesaian Perkara :
ka

(1) Penyelesaian perkara yang melanggar atau bertentangan


ep

dengan aturan syariah dan/atau peraturan Partai dilakukan


ah

oleh Dewan Syariah, BPDO dan/atau Majelis Tahkim.


R

(2) Dalam penyelesaian perkara sebagaimana dimaksud pada


es

ayat (1), pelanggar berhak didampingi oleh Ketua Unit


M

ng

Pembinaan dan/atau pejabat structural Partai.


on
gu

Hal. 63 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Tata cara penyelesaian perkara sengketa oleh Dewan

si
Syariah dan/atau BPDO secara mutatis mutandis berlaku
ketentuan mengenai penyelesaian perkara pelanggaran.

ne
ng
18) Bahwa Pasal 40 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan

do
Sejahtera mengatur tentang :
gu (1) Penyelesaian perkara ---dst.
(2) Penyelesaian Perkara---dst.

In
A
(3) Tata cara penyelesaian ---dst.
19) Bahwa Pasal 41 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
ah

lik
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
Sejahtera mengatur tentang :
am

ub
Tata cara penyelesaian perkara oleh Majelis Tahkim mengacu
pada ketentuan mengenai penyelesaian perkara yang diatur
dalam Pedoman Partai.
ep
k

20) Bahwa Pasal 45 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang


ah

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


R

si
Sejahtera mengatur tentang Penyelesaian Perkara di BPDO :
(1) Penyelesaian …dst

ne
ng

(2) BPDO adalah…dst.


(3) Pembentukan Majelis …dst.
(4) Majelis Qadha …dst.

do
gu

21) Bahwa Pasal 1 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang


Tata Cara Beracara penegakan Disiplin Organisasi Partai
In
A

Keadilan Sejahtera dalam Pasal 1 menyebutkan antara lain


sebagai berikut :
ah

lik

Ayat 2 : Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga adalah …dst.


Ayat 3 : …dst.
m

Ayat 7 : Majeis Tahkim adalah …dst.


ub

Ayat 8 : BPDO …dst.


ka

Dst…
ep

22) Bahwa Pasal 5, 6. 7 dan 8 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015


ah

Tentang Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi


R

Partai Keadilan Sejahtera mengenai Tugas, Wewenang dan


es

Kewajiban menyatakan :
M

ng

on
gu

Hal. 64 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 5 : Penegakan disiplin organisasi diselenggarakan oleh

si
Badan Penegak Disiplin Organisasi Dewan Pengurus Pusat
Partai Keadilan Sejahtera.

ne
ng
Pasal 6 : BPDO mempunyai tugas :
a. Menjaga soliditas partai ;

do
b. Menjaga marwah struktur organisasi partai dan/atau anggota
gu ;
c. Melakukan upaya pencegahan pelanggaran disiplin

In
A
organisasi ;
d. Menegakkan disiplin organisasi
ah

lik
Pasal 7 : BPDO mempunyai wewenang :
a. Pembinaan dan penyuluhan untuk penegakan disiplin ;
am

ub
b. Merekomendasikan penghargaan kepada struktur organisasi,
pengurus, dan Anggota Partai serta pihak-pihak lain karena
prestasi, jasa dan /atau sikap perilaku disiplin berpartai ;
ep
k

c. Melakukan pemantauan terhadap perilaku anggota dan


ah

struktur organisasi Partai agar tidak melakukan pelanggaran


R

si
disiplin ;
d. Investigasi dan verifikasi atas dugaan pelanggaran disiplin ;

ne
ng

e. Membentuk Majelis Qadha dan Majelis Qadha Koneksitas ;


f. Memeriksa dan memutus perkara yang terkait dengan

do
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh struktur organisasi,
gu

pengurus, dan Anggota Partai ;


g. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan putusan perkara;
In
A

h. Dapat bekerja sama dengan DSP dan/atau struktur


organisasi Partai untuk membentuk tim investigasi dan/atau
ah

lik

memeriksa suatu perkara ;


i. Menyusun panduan Partai ;
m

ub

j. Dapat menetapkan putusan tentang rehabilitasi ;


k. Menyelenggarakan sosialisasi peraturan Partai tentang
ka

penegakan disiplin organisasi.


ep

Pasal 8 :
ah

BPDO mempunyai kewajiban :


R

a. Menerima laporan ;
es

b. Menindaklanjuti penugasan dari Ketua DPTP atau Presiden


M

ng

Partai;
on

c. Melakukan klarifikasi, verifikasi dan investigasi ;


gu

Hal. 65 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Melakukan pemeriksaan perkara ;

si
e. Memutus perkara ;
f. Menyampaikan hasil rekomendasi BPDO kepada Presiden

ne
ng
Partai dan/atau pihak-pihak terkait untuk menindaklanjutinya ;
g. Menyampaikan rekomendasi kepada Majelis Tahkim dalam

do
perkara yang berdampak pada sanksi pembubaran struktur
gu organisasi atau pemberhentian keanggotaan Partai ;
h. Menyampaikan rekomendasi kepada struktur terkait

In
A
sosialisasi terhadap anggota yang telah selesai menjalani
sanksi ; dan
ah

lik
i. Menjaga rahasia perkara.
23) Bahwa Pasal 11 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
am

ub
Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
Keadilan Sejahtera mengenai Bentuk Sanksi menyatakan :
(1) Sanksi atas pelanggaran disiplin terdiri atas :
ep
k

a. Sanksi kategori ringan ;


ah

b. Sanksi kategori sedang ; dan


R

si
c. Sanksi kategori berat.
(2) Sanksi kategori ringan terdiri atas :

ne
ng

a. Teguran lisan ;
b. Teguran tertulis ; dan

do
(3) Sanksi kategori sedang terdiri atas :
gu

a. Penundaan kenaikan jenjang keanggotaan Partai untuk


paling lama 1 (satu) tahun ; dan
In
A

b. Penurunan jenjang keanggotaan Partai yang setingkat


lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun.
ah

lik

(4) Sanksi kategori berat terdiri atas :


a. Penurunan jenjang keanggotaan Partai 2 (dua) tingkat
m

ub

lebih rendah untuk masa 2 (dua) tahun ;


b. Pembebasan dari jabatan kepartaian dan/atau jabatan
ka

publik ;
ep

c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan


ah

sendiri sebagai Anggota Partai ; dan


R

d. Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai Anggota


es

Partai
M

ng

24) Bahwa Pasal 12 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang


on

Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


gu

Hal. 66 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keadilan Sejahtera mengenai Tata Cara Penegakan Disiplin

si
menyatakan : BPDO menangani perkara berdasarkan : a.
pengaduan dan/atau tanpa pengaduan ; b. penugasan dari Ketua

ne
ng
DPTP atau Presiden Partai.
25) Bahwa Pasal 13 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang

do
Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
gu Keadilan Sejahtera mengenai Perkara Pengaduan : (1).
Pengaduan kepada BPDO dapat disampaikan oleh : a. Pengurus

In
A
struktur organisasi Partai ; b. Anggota Partai ; c. Masyarakat. (2)
Pengaduan disampaikan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
ah

lik
dan ditandatangani atau diberi cap jempol oleh Pengadu.
26) Bahwa Pasal 19 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
am

ub
Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
Keadilan Sejahtera mengenai Perkara tanpa Pengaduan : (1)
Penanganan Perkara Tanpa Pengaduan sebagaimana dimaksud
ep
k

dalam Pasal 12 dilaksanakan berdasarkan pada pengumpulan


ah

data dan informasi yang dilakukan BPDO. (2) BPDO dapat


R

si
menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti pelanggaran yang
tidak memerlukan Pengaduan sebagaimana dimaksud dalam

ne
ng

Pasal 12. (3) Dalam hal Rapat BPDO memutuskan untuk


menindaklanjuti Perkara Tanpa Pengaduan, BPDO melakukan

do
Investigasi.
gu

27) Bahwa Pasal 20 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang


Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
In
A

Keadilan Sejahtera mengenai Penugasan dari Ketua DPTP atau


Presiden Partai : Perkara yang pemrosesannya atas penugasan
ah

lik

Ketua DPTP atau Presiden Partai sebagaimana tersebut dalam


Pasal 12 huruf b ditindaklanjuti secara khusus tanpa melalui
m

ub

proses perkara pengaduan atau perkara tanpa pengaduan.


28) Bahwa Pasal 27 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
ka

Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


ep

Keadilan Sejahtera mengenai Acara Sidang : (1) Setiap peserta


ah

Sidang menandatangani daftar hadir sebelum dimulainya Sidang.


R

(2) Sekretariat BPDO membacakan Tata Tertib Sidang. (3)


es

Sebelum Sidang dimulai, ketua Majelis Qadha menyatakan


M

ng

Sidang tertutup untuk umum. (4) Ketua Majelis Qadha membuka


on

Sidang dengan mengucapkan basmalah. (5) Setelah Sidang


gu

Hal. 67 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibuka, Ketua Majelis Qadha menyampaikan agenda Sidang. (6)

si
Majelis Qadha memeriksa identitas dan keadaan kesehatan
Teradu, Saksi, dan/atau Ahli. (7) Majelis Qadha dalam meminta

ne
ng
keterangan dari Teradu, Saksi dan/atau Ahli dalam suatu perkara
dapat dilakukan secara terpisah atau bersama-sama. (8)

do
Pemeriksaan dimulai dengan pembacaan laporan dugaan
gu pelanggaran disiplin dan pembacaan tuntutan pemberian sanksi
oleh BPDO. (9) Ketua Majelis Qadha memberikan kesempatan

In
A
kepada Teradu untuk menyampaikan keterangan, tanggapan,
dan pembelaan. (10) Ketua Majelis Qadha memberikan
ah

lik
kesempatan kepada Saksi untuk menyampaikan keterangan dan
Ahli untuk menyampaikan pendapatnya sesuai dengan pokok
am

ub
Pengaduan. (11) Ketua Majelis Qadha memberikan kesempatan
kepada anggota Majelis Qadha untuk mengajukan pertanyaan
kepada Teradu, Saksi, dan/atau Ahli. (12) Ketua Majelis Qadha
ep
k

wajib menjaga agar tata tertib dalam persidangan tetap ditaati


ah

dan perintahnya dilakukan dengan baik serta mempunyai


R

si
kewenangan subyektif dalam menjaga ketertiban sidang. (13)
Ketua Majelis Qadha menutup Sidang dengan mengucapkan

ne
ng

hamdalah.
29) Bahwa Pasal 34 Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 Tentang

do
Tata Cara Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
gu

Keadilan Sejahtera mengenai Putusan :


(1) Majelis Qadha memutuskan perkara berdasarkan
In
A

pertimbangan Majelis Qadha setelah selesai melakukan


pemeriksaan perkara.
ah

lik

(2) Putusan Majelis Qadha dapat berupa :


a. Laporan terbukti dan dinyatakan bersalah ;
m

ub

b. Laporan terbukti tapi dinyatakan tidak bersalah ;


c. Laporan tidak terbukti dan dinyatakan tidak bersalah.
ka

(3) Putusan Majelis Qadha harus memuat :


ep

a. Kepala Putusan yang berbunyi


”Bismillahirrahmanirrahiim” ;
ah

b. Nama, Jenjang Keanggotaan Anggota Partai, tempat


es

kedudukan Teradu ;
M

ng

c. Ringkasan Laporan dugaan pelanggaran disiplin dan


on

Jawaban/pembelaan Teradu ;
gu

Hal. 68 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang dilakukan

si
dan hal yang terjadi dalam persidangan selama perkara
itu diperiksa ;

ne
ng
e. Alasan hukum yang menjadi dasar putusan ;
f. Amar putusan ;

do
g. Hari dan tanggal putusan, nama Qadhi yang memutus,
gu nama notulen, serta keterangan hadir atau tidak hadirnya
Saksi atau Teradu ;

In
A
(4) Putusan Majelis Qadha dapat dilakukan banding kepada
Majelis Tahkim dalam jangka waktu paling lama 7 hari
ah

lik
setelah tanggal putusan.
(5) Dalam hal putusan Majelis Qadha berdampak pada
am

ub
pembubaran struktur dan/atau pemberhentian keanggotaan
Partai, maka BPDO menyampaikan rekomendasi kepada
Majelis Tahkim.
ep
k

64. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di atas, maka terhadap poin


ah

13.3 Gugatan Pengugat, dapatlah kami sampaikan bahwa :


R

si
a. Bahwa terkait dalil bahwa Penggugat merasa telah dituduh Tergugat I
melakukan pelanggaran sebagai berikut :

ne
ng

i. Bahwa dalil yang menyatakan bahwa Tergugat I menganggap


karakter, kultur dan jati diri Penggugat dalam berpolitik dan

do
berstatemen di media terlihat kasar dan tidak sesuai dengan jati
gu

diri PKS sebagai partai dakwah. Terhadap dalil ini, Tergugat I


benar telah memperingatkan tentang hal tersebut di atas.
In
A

Mengingat Partai Keadilan Sejahtera sebagai Partai Dakwah


yang diupayakan untuk memiliki karakter yang lebih
ah

lik

mencerminkan nilai-nilai dakwah. PKS diharapkan menjunjung


tinggi nilai-nilai dan tata cara bersikap.
m

ub

Di dalam Pasal 26 Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera,


yang mengatur tentang Penghargaan dan Sanksi, dalam ayat
ka

(3)-nya dinyatakan bahwa Partai menjatuhkan sanksi berupa


ep

sanksi administratif, pembebanan, pemberhentian sementara,


ah

penurunan jenjang keanggotaan dan pemberhentian dari


R

kepengurusan dan/atau keanggotaan atas perbuatan anggota


es

yang melanggar aturan syariat dan/atau organisasi, menodai citra


M

ng

partai atau perbuatan lain yang bertentangan dengan Anggaran


on
gu

Hal. 69 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan atau peraturan-

si
peraturan Partai lainnya.
Dan karenanya dapat dijatuhkan sanksi atasnya, sebagaimana

ne
ng
diatur dalam Ayat (5) Pasal ini, yang menyebutkan ketentuan
lebih lanjut berkenaan dengan penjatuhan sanksi diatur dengan

do
Pedoman Partai.
gu ii. Bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat I menuduhkan tidak
mengindahkan instruksi Partai terkait penandatanganan revisi UU

In
A
KPK, pernyataan Penggugat di media tentang revisi UU KPK
dianggap bertentangan dengan keputusan dan instruksi Partai.
ah

lik
Bahwa untuk dalilnya ini, Tergugat I perlu sampaikan bahwa hal
yang didalilkan Penggugat telah diperiksa oleh Badan Penegak
am

ub
Disiplin Organisasi (BPDO), sebagaimana diatur dalam Pasal 38
ayat (1) Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
ep
k

Sejahtera mengatur tentang Penyelesaian Perkara :


ah

“Penyelesaian perkara yang melanggar atau bertentangan


R

si
dengan aturan syariah dan/atau peraturan Partai dilakukan oleh
Dewan Syariah, BPDO dan/atau Majelis Tahkim.”

ne
ng

Dan dalam proses tersebut telah terbukti, sehingga BPDO


mengeluarkan rekomendasi dan Majelis Tahkim memutuskan

do
berdasarkan rekomendasi tersebut. Tidak ada hal melawan
gu

hukum yang dilakukan Tergugat I dalam hal ini, dan ini diatur
dalam AD-ART dan Pedoman Partai.
In
A

iii. Bahwa untuk dalil poin 13.3. (3) dimana Penggugat mendalilkan
bahwa ia telah dituduh merusak nama partai, melakukan
ah

lik

pembangkangan terhadap keputusan pimpinan, karena awalnya


bersedia mengundurkan diri, lalu belakangan menolak, serta
m

ub

menolak mundur dari Wakil Ketua DPR RI dengan melakukan


tindakan perlawanan dan makar secara massif, terstruktur
ka

dan sistematis serta memobilisasi pihak lain, baik internal kader


ep

maupun pihak luar untuk ikut melakukan perlawanan terhadap


ah

pimpinan Partai.
R

Bahwa terhadap hal-hal di atas, Penggugat telah menjalani


es

pemeriksaan internal (di BPDO) dan telah pula melakukan


M

ng

pembelaan diri, dan dengan memperhatikan :


on
gu

Hal. 70 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Pasal 15 ayat (5) huruf e dan Pasal 30 ayat (1) Anggaran

si
Dasar PKS ;
2) Pasal 6 ayat (1), ayat (3) dan ayat (6) Anggaran Rumah

ne
ng
Tangga PKS ;
3) Pasal 11 ayat (2) huruf a,b,e dan m. Pedoman Partai No. 1

do
tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan
gu Sanksi.
Dan karenanya Majelis Tahkim memutuskan bahwa Penggugat

In
A
terbukti melakukan pelanggaran disiplin organisasi Partai
dengan kategori berat dan mengabulkan tuntutan Badan
ah

lik
Penegak Disiplin Organisasi DPP PKS berupa pemberhentian
keanggotaan Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan
am

ub
Sejahtera dalam semua jenjang keanggotaan, sebagaimana
dinyatakan dalam Putusan Majelis Qadha No. 01/PUT/PDO-
PKS/1437 tanggal 29 Januari 2016.
ep
k

Dan jika ternyata Penggugat keberatan dengan Putusan tersebut,


ah

maka Penggugat seharusnya meminta penyelesaian dengan


R

si
Gugatan Perselisihan Partai Politik ke Pengadilan Negeri,
sebagaimana diatur dalam ketentuan :

ne
ng

1. Pasal 32 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2


Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang

do
Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik yang berbunyi :
gu

a. Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh internal


Partai Politik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART.
In
A

b. Penyelesaian perselisihan internal Partai Politik


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
ah

lik

suatu Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain yang


dibentuk oleh Partai Politik.
m

ub

c. Susunan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh
ka

Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian.


ep

d. Penyelesaian Perselisihan internal Partai Politik


ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diselesaikan


R

paling lambat 60 (enam puluh) hari.


es

e. Putusan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain


M

ng

bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal


on

perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan.


gu

Hal. 71 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Penjelasan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Republik

si
Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik

ne
ng
; yang dimaksud dengan „perselisihan Partai Politik‟ meliputi
antara lain : (1) perselisihan yang berkenaan dengan

do
kepengurusan ; (2) pelanggaran terhadap hak anggota Partai
gu Politik ; (3) pemecatan tanpa alasan yang jelas ; (4)
penyalahgunaan kewenangan, (5) pertanggungjawaban

In
A
keuangan ; dan atau (6) keberatan terhadap keputusan Partai
Politik.
ah

lik
3. Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
am

ub
Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik yang
menyatakan : dalam hal penyelesaian perselisihan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 tidak tercapai,
ep
k

penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Pengadilan


ah

Negeri.
R

si
Dan bukan mendaftarkan Gugatan kepada Partai Politik PKS
dengan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH)

ne
ng

sebagaimana yang diajukan oleh Penggugat saat ini. Oleh


karenanya Gugatan ini seharusnya tidak dapat diterima,

do
dengan alasan Niet Onvankelijk verklaard (NO), tidak
gu

berwenang memeriksa perkara ini.


iv. Bahwa terhadap poin 13.3. (4) dalil Gugatannya tentang
In
A

ancaman kepada pimpinan Partai, hal tersebut sudah


diselesaikan dalam Berita Acara Persidangan Pemeriksaan
ah

lik

Penggugat tertanggal 28 Januari 2016, dimana hasil investigasi


BPDO salah satu dugaan pelanggaran disiplin Penggugat pada
m

ub

awalnya Penggugat menyampaikan kesediaannya untuk mundur


dari wakil ketua DPR RI dengan meminta tenggat waktu sampai
ka

dengan pertengahan Desember 2015 karena adanya tugas-tugas


ep

DPR dan alasan lain. Namun pada menjelang persiapan


ah

pengunduran dirinya, Penggugat tanpa alasan yang jelas ingin


R

mempelajari terlebih dahulu terkait dengan pengunduran diri,


es

yang dapat disimpulkan bahwa Penggugat akhirnya menolak


M

ng

pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua DPR RI dan menolak


on

penugasan lain dari Pimpinan Partai disertai ungkapan bernada


gu

Hal. 72 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ancaman akan berkonsultasi dengan lawyer dan ahli hukum tata

si
negara. Dan ternyata hal ini terbukti. Penggugat menentang
penugasan Partai padanya dan melakukan pengancaman. Hal

ne
ng
mana bertentangan dengan ketentuan :
i. Pasal 6 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga berbunyi : Setiap

do
anggota wajib mengikrarkan janji sebagai berikut :
gu “Saya berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan

In
A
Partai Keadilan Sejahtera, serta setia kepada Pimpinan
Partai”.
ah

lik
ii. Pasal 11 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai
am

ub
Keadilan Sejahtera mengatur :
Pelanggaran kategori 3 (tiga) merupakan perbuatan yang
melanggar keputusan Syura, Tsawabit, Anggaran dasar, dan
ep
k

atau Anggaran Rumah Tangga Partai, termasuk, tetapi tidak


ah

terbatas seperti :
R

si
a. Melanggar sumpah/janji setia Anggota Partai ;
b. Melanggar Peraturan dan Keputusan Partai ;

ne
ng

c. Tidak menghadiri kegiatan unit pembinaan…dst. ;


d. Menyalahgunakan wewenang.

do
e. Tanpa alasan sah tidak melaksanakan hasil musyawarah
gu

Partai, tidak mematuhi keputusan pimpinan yang harus


ditaati, tidak mematuhi kebijakan-kebijakan dan/atau
In
A

sikap-sikap Partai ;
f. Melalaikan dan mengabaikan tugas-tugas Partai secara
ah

lik

sengaja ;
Bahwa hal-hal yang terbukti sebagai pelanggaran terhadap AD-
m

ub

ART dan Ketentuan Partai lainnya sehingga si pelanggar


dihukum, bukanlah suatu perbuatan melawan hukum dari
ka

Pimpinan Partai.
ep

b. Bahwa atas dalil Penggugat yang menyatakan bahwa tuduhan pada


ah

poin (a) di atas adalah suatu hal yang mengada-ada, patutlah


R

dibantah, karena Tergugat I sudah menjalankan prosedur yang jelas


es

ketika mengambil putusan.


M

ng

1. Bahwa setiap organisasi memiliki aturan yang harus ditaati oleh


on

semua anggotanya, sekalipun deklarator Partai. Seluruh anggota


gu

Hal. 73 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kader Partai jika melakukan hal-hal yang dianggap bertentangan

si
dengan visi misi dan tujuan Partai maka hal tersebut harus
ditindak sebagaimana prosedur yang berlaku. Dan hal ini pernah

ne
ng
terjadi di dalam tubuh Partai ini, memberhentikan seorang
deklarator Partai, sepanjang dapat dibuktikan kesalahannya, dan

do
telah pula dilakukan proses musyawarah, mediasi yang cukup
gu panjang.
Temuan dan hasil investigasi BPDO Partai, menemukan bahwa

In
A
Penggugat sangat sering melakukan dan menyatakan hal-hal
yang kontroversial yang cenderung membuat anggota Partai dan
ah

lik
publik berpersepsi yang tidak menguntungkan bagi Partai, karena
adanya perbedaan dari sisi karakter dan kultur anggota PKS
am

ub
sebagai Partai dakwah. Penggugat dalam menyampaikan
pernyataan kepada publik sering berbeda dengan hal yang
menjadi kebijakan Partai. Dan nasihat serta teguran yang
ep
k

dilakukan Pimpinan Partai dan Struktur Partai sejak 1 September


ah

2015 kepada Penggugat agar dalam menyampaikan pernyataan


R

si
tidak kasar, karena tidak sesuai dengan karakter dan jatidiri kader
dan Partai, ternyata tidak menjadi perhatian Penggugat, bahkan

ne
ng

pernyataan Penggugat kepada publik berbeda dengan yang


Pimpinan Partai terus lakukan. Karakter keras tentu berbeda

do
dengan karakter kasar, dan yang diharapkan dari Penggugat
gu

pada awalnya adalah menghilangkan karakter kasar, bukan


karakter keras-nya. Dan Pasal 7 huruf f ART, juga ada jaminan
In
A

untuk anggota dapat mengemukakan pendapat serta usulan


secara bebas dan terbuka, menyampaikan nasihat dan kritik,
ah

lik

berkreasi, serta berinisiasi dalam berbagai bentuk, SECARA


BERADAB dan SESUAI TERTIB ORGANISASI.
m

ub

Bahwa karena setelah teguran dan arahan Pimpinan Partai tidak


diindahkan oleh Penggugat, Pimpinan Partai mengambil
ka

kebijakan untuk menginstruksikan kepada Penggugat untuk


ep

mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPR RI dan menjalani


ah

penugasan lainnya. Hal ini yang awalnya diterima, tetapi


R

kemudian, instruksi Pimpinan Partai ini ditolak oleh Penggugat.


es

Dan apa yang dilakukan Penggugat tersebut bertentangan


M

ng

dengan kewajibannya sebagai anggota Partai sebagaimana


on

diatur dalam Pasal 6 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga berbunyi:


gu

Hal. 74 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Setiap anggota wajib mengikrarkan janji sebagai berikut :

si
Saya berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Partai

ne
ng
Keadilan Sejahtera, serta setia kepada Pimpinan Partai”.
Dan Pasal 11 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang

do
Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan
gu Sejahtera mengatur, “Tanpa alasan sah tidak melaksanakan hasil
musyawarah Partai, tidak mematuhi keputusan pimpinan yang

In
A
harus ditaati, tidak mematuhi kebijakan-kebijakan dan/atau
sikap-sikap Partai” ;
ah

lik
2. Bahwa atas bantahan Penggugat yang menolak dinyatakan telah
melanggar keputusan Partai, terkait isu revisi UU KPK, karena
am

ub
tidak ada Keputusan tertulis Partai terkait hal tersebut adalah
sangat naïf.
Penggugat sudah 17 tahun pernah berada di PKS, dan pastinya
ep
k

mengetahui bahwa sejak zaman Ketua Majelis Syuro


ah

sebelumnya pun tidak semua perintah dalam bentuk tertulis, ada


R

si
juga perintah lisan. Tergugat II dalam suatu proses Pemeriksaan
Saksi Ahli Ustadz KH. Hilmi Aminuddin (Ketua Majelis Syuro

ne
ng

periode 2005-2015) pada tanggal 15 Februari 2016, untuk


mengetahui apakah bahasa yang disampaikan Penggugat

do
kepada publik yang menyatakan bahwa permintaan pengunduran
gu

dirinya oleh Ketua Majelis Syuro DR. Salim Segaf Al Jufri, MA.
adalah permintaan secara pribadi, bukan dalam jabatan sebagai
In
A

Pimpinan Partai. Saksi Ahli menyatakan bahwa bila dalam rangka


tugas maka dua-duanya bisa dilakukan, baik secara lisan
ah

lik

ataupun tulisan. Dan jika yang disampaikan dalam rangka tugas,


tetapi disampaikan secara lisan, apakah akan dipahami sebagai
m

ub

perintah pribadi atau perintah Pimpinan Partai?


Saksi Ahli menjawab, Perintah Pimpinan. Sekalipun itu
ka

disampaikan secara lisan, tetapi itu tetap perintah. Saksi Ahli juga
ep

menyatakan bahwa perintah-perintah beliau terdahulu kepada


ah

Penggugat, dimanapun itu, baik di rumah atau di kantor, kalau itu


R

mengenai tugas, maka adalah perintah Pimpinan Partai/Ketua


es

DPTP. Sekalipun itu disampaikan di restoran, tetapi jika yang


M

ng

dibicarakan tugas, maka itu adalah command. Itu lisan basic-nya,


on

Repot kalau command itu tulisan, menurut Saksi Ahli.


gu

Hal. 75 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian Para Tergugat menyimpulkan bahwa atas

si
bantahan Penggugat yang menolak dinyatakan telah melanggar
keputusan Partai, terkait isu revisi UU KPK, karena tidak ada

ne
ng
Keputusan Tertulis, patutlah diabaikan. Karena sebenarnya
Penggugat sangat memahami bahwa perintah Pimpinan Partai

do
tersebut bisa dilakukan dimana saja, sepanjang terkait tugas.
gu Dan terkait pengunduran diri, yang oleh Para Tergugat dianggap
sebagai jalan musyawarah terbaik, untuk menyelesaikan

In
A
permasalahan karakter Penggugat, ternyata diabaikan, sekalipun
berupa nasihat dan masukan perbaikan, selanjutnya dianggap
ah

lik
oleh Penggugat sebagai suatu penekanan kepada Penggugat.
3. Bahwa dalil Penggugat pada poin (3) huruf a : Tuduhan
am

ub
pembangkangan dan melawan Pimpinan Partai adalah tuduhan
yang tidak berdasar dan Penggugat menolak dikatakan bahwa
penolakan mundurnya sebagai wakil pimpinan DPR RI sebagai
ep
k

pembangkangan karena menurutnya jabatan Pimpinan DPR RI


ah

bukanlah jabatan milik partai, akan tetapi jabatan milik publik


R

si
yang diikat dengan hukum publik.
Bahwa terhadap dalil Penggugat ini, maka perlu Para Tergugat

ne
ng

ingatkan kembali bahwa :


Sebagaimana amanah Undang-Undang Partai Politik, Partai

do
memiliki AD-ART dan anggota Partai wajib mematuhi dan
gu

melaksanakan AD/ART serta berpartisipasi dalam kegiatan partai


politik sebagaimana Pasal 15 Undang-Undang Republik
In
A

Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
ah

lik

tentang Partai Politik, serta Peraturan Pedoman Partai, yang


menjadi aturan main bagi seluruh anggotanya. Anggota selain
m

ub

mempunyai hak, juga memiliki kewajiban, sebagaimana yang


diatur dalam Pasal 6 ayat (1) ART yang berbunyi :
ka

Setiap anggota wajib mengikrarkan janji sebagai berikut : “Saya


ep

berjanji untuk senantiasa berpegang teguh kepada Anggaran Dasar,


ah

Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Partai Keadilan Sejahtera,


R

serta setia kepada Pimpinan Partai.”


es

Pada ayat (3)-nya berbunyi :


M

ng

on
gu

Hal. 76 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
„Setiap anggota wajib taat dan berpegang teguh kepada

si
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan
Partai.‟

ne
ng
Sementara ayat (6) berbunyi :
“Setiap anggota wajib menjalankan tugas yang diamanahkan

do
oleh Partai.”
gu Bahwa dengan beberapa pertimbangan seperti banyaknya
pernyataan-pernyataan Penggugat kepada publik yang berbeda

In
A
dengan upaya yang dilakukan Pimpinan Partai, yang juga
bertentangan dengan kebijakan Partai serta arahan dari struktur
ah

lik
dan pimpinan Partai, yang setelah diingatkan pun, tidak juga ada
perbaikan, dan tidak diindahkannya instruksi struktur dan
am

ub
Pimpinan Partai untuk mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua
DPR RI dan akan ditugaskan pada penugasan lain, sekalipun
sudah disampaikan oleh Ketua Majelis Syuro atau Ketua DPTP
ep
k

dalam pertemuan tanggal 23 Oktober 2015, dan inipun pada


ah

akhirnya ditolak oleh Penggugat dengan alasan sebagaimana


R

si
disebutkan dalam dalilnya.
Juga selain itu Penggugat juga berdasarkan hasil pemeriksaan

ne
ng

BPDO PKS atas perintah penugasannya tersebut ketika dimintai


keterangannya, menjawab tidak serius, tidak sesuai kenyataan,

do
tidak jujur dan cenderung menghindar dari substansi yang
gu

ditanyakan kepada yang bersangkutan. Hal ini terlihat dari


jawaban Penggugat dalam permintaan keterangan oleh BPDO
In
A

berbeda dengan pernyataan yang bersangkutan kepada media.


Pernyataan Penggugat memberikan keterangan di media justru
ah

lik

lebih luas, sedangkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan


oleh BPDO dilakukan tidak serius dan tidak jelas.
m

ub

Dan pernyataan Penggugat di media setelah pemanggilan BPDO


justru memperlihatkan adanya pernyataan asli dari yang
ka

bersangkutan yang memperkuat adanya dugaan pelanggaran


ep

disiplin organisasi, yang antara lain :


ah

1) Pernyataannya cenderung kasar ;


R

2) Menyerang Pimpinan Partai dengan menyatakan bahwa


es

instruksi pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua DPR RI


M

ng

dan pemberian tugas lain sebagai permintaan pribadi.


on

Padahal, kejadian permintaan pengunduran dirinya tersebut


gu

Hal. 77 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan di MD Building, kantor Pusatnya DPP PKS, di

si
dalam ruangan Pemimpin Partai, bukan di rumahnya.
3) Perlawanan kepada Pimpinan dan Struktur Partai ;

ne
ng
4) Jawaban yang tidak jujur yang disampaikan ke BPDO ;
5) Mengintimidasi dengan ancaman ;

do
6) Adanya tudingan Penggugat bahwa terdapat pihak lain yang
gu mengintervensi Pimpinan Partai.
7) Membuktikan adanya penolakan dari Penggugat untuk

In
A
mengundurkan diri dari Wakil Ketua DPR RI dan tugas lain
yang akan diberikan oleh Pimpinan Partai ;
ah

lik
8) Menebar ancaman kepada siapapun yang dianggap oleh
Penggugat sebagai tindakan yang merugikan dirinya.
am

ub
Penggugat dalam sistem Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai
Keadilan Sejahtera telah melakukan pelanggaran berat. Dan
ep
k

karenanya adalah pantas Penggugat diberhentikan dari


ah

keanggotaan PKS.
R

si
Dan jika Penggugat keberatan dengan keputusan tersebut, maka
pengujian benar atau tidaknya Putusan Majelis Tahkim PKS

ne
ng

tersebut dipersengketakan melalui Gugatan Perselisihan Partai


Politik, bukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum.

do
Adapun dasar hukum pemberhentian keanggotaan partai politik
gu

yang berimplikasi pada pergantian pimpinan DPR RI


sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Republik
In
A

Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
ah

lik

tentang Partai Politik, dalam Pasal 16-nya dinyatakan :


(1) Anggota Partai Politik diberhentikan keanggotaannya dari
m

ub

Partai Politik apabila : a. meninggal dunia ; b. mengundurkan


diri secara tertulis ; c. menjadi anggota Partai Politik lain ;
ka

atau d. melanggar AD dan ART.


ep

(2) Tata cara pemberhentian keanggotaan Partai Politik


ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur di dalam AD dan


R

ART.
es

(3) Dalam hal anggota Partai Politik yang diberhentikan adalah


M

ng

anggota lembaga perwakilan rakyat, pemberhentian dari


on

keanggotaan Partai Politik diikuti dengan pemberhentian dari


gu

Hal. 78 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keanggotaan di lembaga perwakilan rakyat sesuai dengan

si
peraturan perundang- undangan.
Dalam hal ini sangat pantas jika kemudian PKS memberhentikan

ne
ng
Penggugat, karena dari awal, permintaan untuk Penggugat
mundur dari jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI, adalah atas

do
pertimbangan tingkah laku dan sikap Penggugat yang tidak
gu sesuai dengan asas kepatutan PKS sebagai Partai Dakwah.
Yang kemudian ternyata setelah dinasehati, diberi masukan

In
A
tetapi tidak juga berubah. Dan ketika diminta mengundurkan diri
dari jabatannya untuk dipindahkan ke jabatan lainnya, Penggugat
ah

lik
menolak (pada akhirnya).
Tetapi di dalam proses pemeriksaan di Majelis Qadha, ketika
am

ub
ditanyakan oleh Ketua Majelis Qadha, “Apakah keberadaan
Saudara sebagai Wakil Ketua DPR itu atas kehendak partai atau
memang karena kehebatan Saudara?”
ep
k

Dan dijawab oleh Penggugat, “dicalonkan oleh Partai”


ah

Dan atas pertanyaan, “Seandainya tidak dicalonkan oleh Partai,


R

si
apakah mungkin Saudara menjadi wakil ketua DPR?”
Dan dijawab oleh Penggugat, “Kita anggota Partai, kita semua ini

ne
ng

diutus oleh Partai dan seterusnya. Itu tidak masalah.”


Dari jawabannya Penggugat sendiri sebenarnya Penggugat

do
menyadari dan mengakui bahwa keberadaannya di DPR RI
gu

sebagai Anggota dan Wakil Ketua DPR adalah karena dicalonkan


Partai. Artinya ketika Partai memintanya untuk berpindah posisi
In
A

tugas, hal itu disebabkan Partai memiliki hak untuk itu. Mengenai
perputaran dan perpindahan tugas tersebut merupakan hal biasa
ah

lik

di PKS dan Partai Politik pada umumnya. Tetapi yang terjadi


kemudian adalah Penggugat menolak keputusan Pimpinan Partai
m

ub

tersebut, dan hal tersebut masuk dalam kriteria kesalahan berat


sebagaimana diatur dalam :
ka

Pasal 11 Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 Tentang


ep

Pemberian Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan


ah

Sejahtera yang mengatur :


R

1) Pelanggaran terhadap ketentuan Partai (organisasi)


es

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b merupakan


M

ng

pelanggaran kategori 3 (tiga) ;


on
gu

Hal. 79 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Pelanggaran kategori 3 (tiga) merupakan perbuatan yang

si
melanggar keputusan Syura, Tsawabit, Anggaran Dasar, dan
atau Anggaran Rumah Tangga Partai, termasuk, tetapi tidak

ne
ng
terbatas seperti :
a. Melanggar sumpah/janji setia Anggota Partai ;

do
b. Melanggar Peraturan dan Keputusan Partai ;
gu c. Tidak menghadiri kegiatan unit pembinaan…dst. ;
d. Menyalahgunakan wewenang ;

In
A
e. Tanpa alasan sah tidak melaksanakan hasil musyawarah
Partai, tidak mematuhi keputusan pimpinan yang
ah

lik
harus ditaati, tidak mematuhi kebijakan-kebijakan
dan/atau sikap-sikap Partai ;
am

ub
Dan sekali lagi, dalam hal Penggugat menolak dengan keputusan
Partai inipun, Penggugat harus masuk ke dalam Perselisihan
Partai Politik untuk meminta pembatalan atasnya (Pasal 32 dan
ep
k

Pasal 33 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun


ah

2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik


R

si
Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik), dan
bukan melakukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum. Karena

ne
ng

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam


1365 KUHPerdata dalam konteks perdata berbunyi :
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian

do
gu

kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya


menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
In
A

Gugatan Penggugat, seharusnya diselesaikan dengan ketentuan


dalam :
ah

lik

1. Pasal 32 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2


Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
m

ub

Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik yang berbunyi :


a. Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh internal
ka

Partai Politik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART.


ep

b. Penyelesaian perselisihan internal Partai Politik


ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh


R

suatu Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain yang


es

dibentuk oleh Partai Politik.


M

ng

on
gu

Hal. 80 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Susunan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh
Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian.

ne
ng
d. Penyelesaian Perselisihan internal Partai Politik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diselesaikan

do
paling lambat 60 (enam puluh) hari.
gu e. Putusan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain
bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal

In
A
perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan.
2. Penjelasan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Republik
ah

lik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik
am

ub
; yang dimaksud dengan „perselisihan Partai Politik‟ meliputi
antara lain :
(1) perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan ;
ep
k

(2) pelanggaran terhadap hak anggota Partai Politik ;


ah

(3) pemecatan tanpa alasan yang jelas ;


R

si
(4) penyalahgunaan kewenangan,
(5) pertanggungjawaban keuangan ; dan atau

ne
ng

(6) keberatan terhadap keputusan Partai Politik ;


Bukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang

do
diajukan Penggugat saat ini.
gu

Juga jika mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 17 Tahun 2014 Tentang majelis Permusyawaratan
In
A

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 87 :
ah

lik

(1) Pimpinan DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat


(1) berhenti dari jabatannya karena :
m

ub

a. meninggal dunia ;
b. mengundurkan diri ; atau
ka

c. diberhentikan.
ep

(2) Pimpinan DPR diberhentikan sebagaimana dimaksud pada


ah

ayat (1) huruf c apabila :


R

a. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan


es

atau berhalangan tetap sebagai anggota DPR selama 3


M

ng

(tiga) bulan berturut-turut tanpa keterangan apa pun ;


on
gu

Hal. 81 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik DPR

si
berdasarkan keputusan rapat paripurna setelah dilakukan
pemeriksaan oleh Mahkamah Kehormatan DPR ;

ne
ng
c. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena

do
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
gu penjara 5 (lima) tahun atau lebih ;
d. diusulkan oleh partai politiknya sesuai dengan

In
A
peraturan perundang-undangan ;
e. ditarik keanggotaannya sebagai anggota DPR oleh
ah

lik
partai politiknya ;
f. melanggar ketentuan larangan sebagaimana diatur dalam
am

ub
Undang-Undang ini ; atau
g. diberhentikan sebagai anggota partai politik
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
ep
k

undangan.
ah

(3) Dalam hal salah seorang pimpinan DPR berhenti dari


R

si
jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), anggota
pimpinan lainnya menetapkan salah seorang di antara

ne
ng

pimpinan untuk melaksanakan tugas pimpinan yang berhenti


sampai dengan ditetapkannya pimpinan yang definitif.

do
(4) Dalam hal salah seorang pimpinan DPR berhenti dari
gu

jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


penggantinya berasal dari partai politik yang sama.
In
A

Pasal ini bermakna, dalam hal Partai Politik, mengusulkan


pemberhentian, menarik keanggotaan sebagai anggota DPR,
ah

lik

atau diberhentikan sebagai anggota Partai Politik berdasarkan


ketentuan perundangan yang berlaku, maka pemberhentian
m

ub

tersebut adalah sah. Dan dalam hal ini Penggugat telah


diberhentikan sesuai ketentuan AD-ART dan Pedoman Partai.
ka

Dalam hal Penggugat keberatan dengan pemberhentiannya


ep

tersebut, seharusnya mengajukan Gugatan Perselisihan Partai


ah

Politik.
R

(4) Dalil Penggugat pada poin 13.3. (4) bernada ancaman, juga
es

sudah diperiksa di Persidangan Majelis Qadha dan sudah ada


M

ng

hasilnya. Dan dalam persidangan Majelis Qadha seperti itulah


on

keadaannya. Jika Penggugat keberatan dengan dalil


gu

Hal. 82 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberhentian ini, seharusnya mengajukan Gugatan

si
Perselisihan Partai Politik.
c. Bahwa terhadap poin 13.3. (4) c, d, e, f, adalah hal yang tidak

ne
ng
mendasar. Dalam sebuah pembicaraan dengan Ketua Majelis Syuro,
Dr.Salim Segaf Al Jufri,M.A Penggugat pernah ditanya, terkait

do
dengan penolakannya untuk mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR
gu RI, tentang apakah ia paham Anggaran Dasar-Anggaran Rumah
Tangga Partai? Penggugat menjawab paham. Ini artinya Penggugat

In
A
sudah mengetahui konsekwensi dari penolakannya tersebut, dia akan
menghadapi pemeriksaan oleh BPDO PKS sebagaimana diatur
ah

lik
dalam AD/ART Partai.
Tidak ada tuduhan yang mengada-ada dalam proses pemeriksaan
am

ub
sampai pengambilan putusan untuk memberhentikan Penggugat dari
semua jenjang keanggotaan. Penggugat diproses berdasarkan
laporan ke BPDO. Dan atas laporan tersebut dilakukan pengumpulan
ep
k

informasi, pemanggilan resmi kepada Penggugat, pemeriksaan/


ah

klarifikasi dari Penggugat sendiri (lisan dan tulisan), pemanggilan


R

si
saksi-saksi, dari Penggugat dan juga dari BPDO, dibacakan tuntutan
sebelum proses pemeriksaan, diberikan kesempatan untuk

ne
ng

melakukan pembelaan diri, menghadirkan saksi-saksi sebagaimana


diatur dalam Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata

do
Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera.
gu

Bahwa Penggugat juga mengetahui keberadaan Pedoman Partai


Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemberian Penghargaan Dan
In
A

Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera.


Sehingga semua tindakan dalam proses pemeriksaan, sampai
ah

lik

jatuhnya putusan Majelis Tahkim sudah dilakukan sesuai kedua


Pedoman Partai tersebut. Dan juga sebagaimana diamanatkan
m

ub

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang


Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang
ka

Partai Politik. Sehingga tidak pula ada Perbuatan Melawan Hukum


ep

yang dilakukan oleh Para Tergugat terhadap Penggugat.


ah

13.4. Perbuatan Melawan Hukum Keempat


R

Bahwa hal-hal yang didalilkan Penggugat pada poin ini, pada


es

prinsipnya sama dengan poin 13.3. yang sudah Para Tergugat


M

ng

bantah. Dan karenanya Para Tergugat hanya ingin mempertegas


on

saja bahwa :
gu

Hal. 83 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberhentian Penggugat sebagai anggota Partai Keadilan

si
Sejahtera melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai
Keadilan Nomor 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016

ne
ng
atas nama Sdr. Fahri Hamzah, S.E. adalah sah secara hukum. Dan
Putusan tersebut sudah sesuai dengan Undang-Undang Republik

do
Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-
gu Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik, dimana
dinyatakan bahwa :

In
A
1. Pasal 32 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun
ah

lik
2008 Tentang Partai Politik yang berbunyi :
a. Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh internal Partai
am

ub
Politik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART.
b. Penyelesaian perselisihan internal Partai Politik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu Mahkamah
ep
k

Partai Politik atau sebutan lain yang dibentuk oleh Partai


ah

Politik.
R

si
c. Susunan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh

ne
ng

Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian.


d. Penyelesaian Perselisihan internal Partai Politik

do
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diselesaikan
gu

paling lambat 60 (enam puluh) hari.


e. Putusan Mahkamah Partai Politik atau sebutan lain bersifat
In
A

final dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan


yang berkenaan dengan kepengurusan.
ah

lik

2. Penjelasan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas
m

ub

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik ;


yang dimaksud dengan „perselisihan Partai Politik‟ meliputi antara
ka

lain : (1) perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan ; (2)


ep

pelanggaran terhadap hak anggota Partai Politik ; (3) pemecatan


ah

tanpa alasan yang jelas ; (4) penyalahgunaan kewenangan, (5)


R

pertanggungjawaban keuangan ; dan atau (6) keberatan


es

terhadap keputusan Partai Politik.


M

ng

3. Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2


on

Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2


gu

Hal. 84 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2008 Tentang Partai Politik yang menyatakan : “dalam hal

si
penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
32 tidak tercapai, penyelesaian perselisihan dilakukan melalui

ne
ng
Pengadilan Negeri”, dalam suatu sengketa/perselisihan Partai
Politik, bukan Perbuatan Melawan Hukum.

do
14. Bahwa atas dalil Penggugat yang menyatakan “terpenuhinya unsur
gu kerugian materiil maupun immaterial yang diderita Penggugat”
sebagaimana didalilkan pada poin 14, 15, 16 dan 17 maka secara tegas

In
A
Para Tergugat bantah dengan dalil-dalil bantahan sebagai sebagai
berikut :
ah

lik
(1) Bahwa Para Tergugat tidak melakukan suatu Perbuatan Melawan
Hukum apapun.
am

ub
(2) Bahwa tindakan memberhentikan Penggugat, telah sesuai dengan
proses sebagaimana ditentukan oleh ketentuan Pasal 32, 33 dan
Penjelasan Pasal 33 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
ep
k

Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2


ah

Tahun 2008 Tentang Partai Politik.


R

si
(3) Bahwa jika Penggugat keberatan dengan Keputusan Para Tergugat,
seharusnya mengajukan Gugatan Sengketa/Perselisihan Partai

ne
ng

Politik, karena begitulah aturan hukum yang berlaku untuk


permasalahan internal Partai Politik.

do
(4) Bahwa Penggugat tidak merinci secara detail kerugian yang
gu

dideritanya, baik materiil maupun immaterial .


- Kerugian materiil adalah kerugian yang riil yang diderita oleh
In
A

Penggugat, tetapi tidak termasuk didalamnya fee pengacara. Fee


pengacara adalah biaya yang harus ditanggung oleh siapapun
ah

lik

pencari keadilan, dan tidak dapat dibebankan kepada pihak


lawannya.
-
m

ub

Kerugian immaterial adalah kerugian yang juga harus dirinci


secara detail terdiri dari apa saja. Sementara dalam Gugatannya,
ka

Penggugat hanya menyebutkan meminta ganti rugi immaterial


ep

dalam bentuk uang tunai dalam jumlah yang menurut Penggugat


ah

wajar dan setara, yaitu sebesar Rp 500.000.000.000,- (lima ratus


R

Milyar rupiah). Dimana nilai wajarnya, dan dimana nilai


es

setaranya?
M

ng

Apakah gaji Penggugat perbulannya bisa mencapai Rp.


on

13.888.000.000,- (tiga belas milyar delapan ratus delapan puluh


gu

Hal. 85 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
delapan juta rupiah) perbulan, dengan asumsi masih tersisa 3 (tiga)

si
tahun masa jabatan? Apakah ini bukan suatu pemerasan?
Apapun itu, permintaan ganti rugi ini patut ditolak, karena tidak jelas

ne
ng
rinciannya, tidak ada penyebutan gaji bulanan Penggugat sebagai
ukuran utama.

do
Apakah selama ini juga Penggugat menjalankan mandat yang
gu diberikan para pemilih Penggugat? Dari Partai apa yang mengusung
penggugat? Dapil mana Penggugat terpilih? Apa yang sudah

In
A
Penggugat lakukan untuk memenuhi mandat pemilih Penggugat
tersebut? Berapa dana yang dibutuhkan Penggugat untuk turun ke
ah

lik
Dapil yang memilih Penggugat tersebut? Tidak jelas rinciannya.
Karenanya patut ditolak.
am

ub
(5) Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 04 Tahun 2003
menyatakan bahwa perkara yang menyangkut masalah internal
dalam tubuh partai, lebih bijak apabila sengketa tersebut diselesaikan
ep
k

terlebih dahulu dalam forum internal partai, sebelum mengajukannya


ah

ke lembaga peradilan. Apabila kasus tersebut berawal atau


R

si
menyangkut atau berhubungan dengan persoalan internal partai,
hendaknya pengadilan menyatakan diri tidak berwenang memeriksa

ne
ng

perkara yang bersangkutan (Niet Onvankelijkverklaard).


Dan karenanya dalil Penggugat tentang tuntutan kerugian materiil

do
dan immaterial patutlah ditolak.
gu

15. Bahwa terhadap dalil Penggugat pada poin 18 dan 19, Para Tergugat
secara tegas menolak seluruh Permohonan Provisi Penggugat, dengan
In
A

bantahan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :


(1)Bahwa dari uraian Gugatan Provisi serta Petitumnya dan Pokok
ah

lik

Perkara, secara nyata yang menjadi keberatan Penggugat adalah


pemberhentiannya sebagai anggota Partai Keadilan Sejahtera dari
m

ub

seluruh jenjang keanggotaan ;


(2) Bahwa keberatan atas pemberhentian tersebut menurut ketentuan
ka

Pasal 32, 33 dan Penjelasan Pasal 33 Undang-Undang Republik


ep

Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-


ah

Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik, seharusnya


R

masuk ranah gugatan perselisihan/sengketa Partai Politik, bukan


es

Perbuatan Melawan Hukum ;


M

ng

(3) Bahwa Majelis Hakim telah melakukan tindakan unprofessional


on

conduct dengan mengabulkan Permohonan Provisi Penggugat,


gu

Hal. 86 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebelum melihat dan membaca Jawaban, Replik dan Duplik, serta

si
Penggugat pun secara resmi di depan sidang, tidak memperlihatkan
suatu bukti otentik yang memperlihatkan urgensi diburu-burunya

ne
ng
Putusan Provisi yang diminta oleh Penggugat.
(4) Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah Gugatan

do
Perbuatan Melawan Hukum, yang seharusnya sama dengan
gu gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh masyarakat
pada umumnya. Tidak ada kekhususan atas Gugatan Perbuatan

In
A
Melawan Hukum ini untuk dibedakan dengan Gugatan Perbuatan
Melawan hukum lainnya. Sehingga tidak seharusnya Majelis Hakim
ah

lik
terburu-buru mengabulkan Gugatan Provisi.
(5) Jika saja ini Gugatan Perselisihan Partai Politik, yang menurut
am

ub
ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2008 Tentang Partai Politik, maka harus diselesaikan selama 60
ep
k

(enampuluh) hari di tingkat Pengadilan Negeri, dan 30 (tiga puluh)


ah

hari di Mahkamah Agung.


R

si
(6) Bahwa terhadap Putusan Majelis Hakim atas Gugatan Provisi
Penggugat tersebut, Para Tergugat telah mengajukan Banding. Jika

ne
ng

mengacu pada dasar pengajuan ini adalah pengajuan Gugatan


Perdata Perbuatan Melawan Hukum, maka sebagaimana proses

do
banding atas Putusan Sela pada hukum acara perdata pada
gu

umumnya, sebagaimana diatur dalam Reglement op de


Rechtsvordering (Rv), maka Putusan Provisi yang telah dikeluarkan
In
A

oleh Majelis Hakim Pengadilan yang memeriksa perkara ini, kembali


menjadi kondisi semula sebelum adanya putusan provisi.
ah

lik

(7) Bahwa Putusan Provisi yang diajukan Penggugat ternyata terdapat


kesalahan ketik yang prinsip dan substantive yakni dalam Salinan
m

ub

Resmi Putusan Provisi Perkara Perdata disebutkan antara


Penggugat H. Fahri Hamzah,SE lawan Tergugat Dewan
ka

Pengurus Pusat PAN c.q Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua
ep

BPDO PAN, dkk.


ah

(8) Terkait dengan poin 7 di atas, bahwa menyangkut suatu putusan


R

yang dianggap penting bagi Penggugat untuk diterima, dan penting


es

pula bagi Para Tergugat untuk TIDAK DITERIMA. Salinan Putusan


M

ng

Provisi tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bukti untuk


on

tujuan sebagaimana dimaksudkan oleh Penggugat. Dan oleh


gu

Hal. 87 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karenanya Putusan Provisi tersebut tidak memiliki kekuatan

si
hukum yang mengikat, karena kesalahan tulisnya.
(9) Bahwa terkait dalil Penggugat poin 21 mengenai permintaan agar

ne
ng
putusan dapat dilaksanakan secara serta merta (uitvoerbaar bij
voorraad), Para Tergugat pun menolak secara tegas terhadap

do
permohonan ini, karena Majelis Hakim dalam hal ini SAMA,
gu SEKALI belum menerima jawaban Para Tergugat, dan Majelis
Hakim juga belum memeriksa berkas bukti otentik apapun dari

In
A
Penggugat di depan persidangan. Oleh karena itu permintaan
Penggugat patut ditolak.
ah

lik
(10) Bahwa terkait dengan dalil Penggugat yang berharap jika
gugatannya tidak dikabulkan, maka ia akan mengalami kerugian,
am

ub
akibat hilangnya sisa masa jabatannya 3 tahun lagi. Para Tergugat
secara tegas menolak Permohonan ini dan meminta Majelis Hakim
kembali mempertimbangkan dalil-dalil Bantahan/Jawaban Para
ep
k

Tergugat pada poin 9 sebelumnya.


ah

GUGATAN REKONPENSI
R

si
Para Tergugat I, II dan III untuk selanjutnya dalam Gugatan Rekonpensi ini
disebut sebagai Para Penggugat Rekonpensi I, II dan III. Mohon hal-hal yang

ne
ng

disampaikan oleh Para Penggugat dalam Gugatan Pokok Perkara, dianggap


sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh dengan hal-hal yang Para

do
Penggugat Rekonpensi sampaikan dalam Gugatan Rekonpensi ini.
gu

Bahwa akibat adanya Gugatan Tergugat Rekonpensi dan adanya


pergerakan-pergerakan diluar jalur hukum yang dilakukan Tergugat
In
A

Rekonpensi, akhirnya menimbulkan pro dan kontra. Padahal tidak semua


anggota mendapatkan informasi yang seimbang dan benar. Hal ini akhirnya
ah

lik

menimbulkan perpecahan. Tergugat Rekonpensi membuat pernyataan-


pernyataan yang belum tentu benar semua sebagaimana yang
m

ub

dinyatakannya, tetapi telah menimbulkan kerugian terjadinya perpecahan


antar anggota Partai.
ka

Bahwa dengan melihat dampak yang menimbulkan perpecahan tersebut.


ep

Penggugat Rekonpensi merasa telah dirugikan baik secara moril dan


ah

immaterriil, sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 1365


R

KUHPerdata yang menyatakan :


es

“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang


M

ng

lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,


on

mengganti kerugian tersebut.”


gu

Hal. 88 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan melawan hukum sebagaimana bunyi Pasal 1365 KUHPerdata di

si
atas mempersyaratkan adanya unsur-unsur sebagai berikut : adanya
perbuatan dan perbuatan tersebut bersifat melawan hukum, adanya kerugian,

ne
ng
adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu dengan
kerugian dan adanya kesalahan.

do
Dalam hal ini Tergugat Rekonpensi dengan non hukumnya telah
gu menimbulkan kerugian terhadap Para Penggugat Rekonpensi, dan
karenanya sepatutnyalah jika Para Penggugat Rekonpensi menuntut biaya

In
A
ganti rugi, baik materiil, immateriil dan berupa tindakan lainnya. Dan
karenanya Para Penggugat Rekonpensi mohon kepada Majelis Hakim untuk
ah

lik
menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti kerugian kepada
Para Penggugat Rekonpensi dan seluruh Anggota Partai Keadilan Sejahtera
am

ub
dengan rincian sebagai berikut :
a. Materiil : Rp 100,- (Seratus Rupiah) ;
b. Imateriil : Rp 500,- ( Lima Ratus Rupiah).
ep
k

Dan adalah pantas Majelis Hakim dengan terbuktinya tindakan Tergugat


ah

Rekonpensi tersebut, memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk meminta


R

si
maaf kepada Pimpinan, Anggota, dan konsitituen Partai Keadilan Sejahtera
secara terbuka di media massa baik cetak, digital dan elektronik di 34

ne
ng

provinsi.
Dengan semua bantahan, keterangan dan penjelasan yang Para Tergugat

do
/Para Penggugat Rekonpensi sampaikan di atas, maka Para Tergugat/ Para
gu

Penggugat Rekonpensi mengajukan petitum sebagai berikut :


I. Dalam Pokok Perkara :
In
A

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III, tidak terbukti
ah

lik

melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad) ;


3. Menyatakan sah dan/atau berkekuatan hukum mengikat seluruh
m

ub

perbuatan atau Keputusan Tergugat I terkait proses pemeriksaan dan


persidangan terhadap Penggugat ;
ka

4. Menyatakan sah dan/atau berkekuatan hukum mengikat Putusan


ep

Tergugat II Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tertanggal 1 Maret 2016


ah

tentang Pemberhentian Penggugat dari Semua Jenjang Keanggotaan


R

Partai Keadilan Sejahtera ;


es

5. Menyatakan sah dan/atau berkekuatan hukum mengikat Surat


M

ng

Keputusan Tergugat III Nomor 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal


on
gu

Hal. 89 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
01 April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu

si
Pimpinan DPR RI dari PKS ;
6. Menyatakan sah dan/atau berkekuatan hukum mengikat Surat

ne
ng
Keputusan Tergugat III Nomor 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal
01 April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu

do
Pimpinan DPR RI dari PKS ;
gu 7. Menguatkan Putusan Tergugat II Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016
tertanggal 11 Maret 2016 tentang Pemberhentian Penggugat dari

In
A
Semua Jenjang KeanggotaanPartai Keadilan Sejahtera ;
8. Menguatkan Surat Keputusan Tergugat III Nomor 463/SKEP/DPP-
ah

lik
PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang Pemberhentian dan
Penggantian Antar Waktu Pimpinan DPR RI dari PKS ;
am

ub
9. Menolak seluruh Putusan Provisi ;
10. Menolak seluruh permintaan pembayaran ganti rugi yang diajukan
Penggugat dengan rincian sebagai berikut :
ep
k

- Kerugian Materiil :
ah

a. Biaya Pendaftaran Panjar Perkara sebesar Rp 1.650.000,-


R

si
(satu juta enam ratus ribu rupiah) ;
b. Biaya jasa pengacara sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu

ne
ng

milyar rupiah) ;
c. Biaya administrasi terkait lainnya Rp 100.000.000,- (seratus

do
juta rupiah) ;
gu

Dan ;
- Kerugian Immateriil yang tidak jelas, tidak terinci dan tidak
In
A

memiliki dasar hukum sebesar Rp 500.000.000.000,- (lima ratus


milyar rupiah) ;
ah

lik

11. Menyatakan sah dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat Surat
Keputusan Tergugat III Nomor 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal
m

ub

01 April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu


Pimpinan DPR RI dari PKS dan memerintahkan Pimpinan Dewan
ka

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk mengesahkan


ep

pergantian Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik


ah

Indonesia dari Penggugat kepada Ibu Ledia Hanifa Amaliah,S.Si,


R

M.Psi sesuai dengan Surat Fraksi PKS kepada Pimpinan DPR RI.
es

12. Memerintahkan Penggugat untuk melaksanakan keputusan ini


M

ng

seketika ;
on
gu

Hal. 90 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta

si
merta (uit voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya hukum, verzet,
banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya ;

ne
ng
14. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara.
II. Dalam Rekonpensi :

do
Primair :
gu 1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Para Penggugat Rekonpensi
untuk seluruhnya ;

In
A
2. Menyatakan Tergugat Rekonpensi telah melakukan perbuatan
melawan hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi Para Pihak
ah

lik
Penggugat Rekonpensi dan seluruh Anggota Partai Keadilan
Sejahtera ;
am

ub
3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti kerugian
kepada Para Penggugat Rekonpensi dan seluruh Anggota Partai
Keadilan Sejahtera dengan rincian sebagai berikut :
ep
k

c. Materiil : Rp 100,- (Seratus Rupiah)


ah

d. Imateriil : Rp 500,- ( Lima Ratus Rupiah)


R

si
4. Memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk meminta maaf kepada
Pimpinan, Anggota, dan konsitituen Partai Keadilan Sejahtera secara

ne
ng

terbuka di media massa baik cetak, digital dan elektronik di 34


provinsi.

do
5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk melaksanakan seluruh
gu

kewajibannya secara sukarela ;


6. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar seluruh biaya
In
A

perkara ;
7. Menyatakan dan menetapkan Putusan Rekonpensi ini dapat
ah

lik

dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada upaya hukum lainnya.


Subsidair :
m

ub

Memberikan Putusan yang seadil-adilnya, untuk Gugatan Rekonpensi ini.

Menimbang, bahwa atas jawaban Para Tergugat tersebut, Penggugat


ka

ep

telah mengajukan Replik tertanggal 6 Juni 2016, dan atas Replik Penggugat
tersebut, Para Tergugat telah mengajukan Duplik tertanggal 20 Juni 2016 ;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dalil-dalil


es
M

gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :


ng

1. Kartu Tanda Anggota atas nama Fahri Hamzah, SE., bukti P-1, sesuai
on

dengan aslinya ;
gu

Hal. 91 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 92/P Tahun 2014

si
tentang Pengangkatan (Peresmian) H. Fahri Hamzah, SE., sebagai
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Masa Jabatan Tahun 2014-2019,

ne
ng
tertanggal 30 September 2014 (Nomor Anggota A-118), bukti P-2, sesuai
dengan aslinya ;

do
3. Berita Acara Pengucapan Sumpah Fahri Hamzah sebagai Anggota
gu Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Hasil Pemilihan Umum
Tahun 2014, tertanggal 01 Oktober 2014, bukti P-3, sesuai dengan

In
A
aslinya ;
4. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor :
ah

lik
28/DPR RI/I/2014-2015 tentang Penetapan Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014-2019, tertanggal 1 Oktober 2014,
am

ub
bukti P-4, sesuai dengan aslinya ;
5. Notulensi Pribadi Fahri Hamzah, Hasil Pertemuan antara Ketua Majelis
Syura PKS dengan Fahri Hamzah pada tanggal 10 Oktober 2015, bukti
ep
k

P-5, sesuai dengan aslinya ;


ah

6. Ajakan pertemuan pribadi Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, kepada Fahri
R

si
Hamzah melalui pesan Whatsapp, bukti P-5.1, sesuai dengan aslinya ;
7. Draf surat pengunduran diri dari jabatan Pimpinan DPR RI untuk

ne
ng

ditandatangani oleh Fahri Hamzah, yang disampaikan langsung oleh Tb.


Soenmandjaja, bukti P-5.2, sesuai dengan aslinya ;

do
8. Percakapan pribadi antara Tb. Soenmandjaja dengan Fahri Hamzah,
gu

melalui pesan Whatsapp, bukti P-5.3, copy dari copy ;


9. Surat Panggilan Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai
In
A

Keadilan Sejahtera Nomor : B-108/D/PDO-PKS/1437 Perihal Permintaan


Keterangan, tertanggal 30 Desember 2015, bukti P-6, sesuai dengan
ah

lik

aslinya;
10. Surat keberatan Fahri Hamzah tertanggal 2 Januari 2016 yang ditujukan
m

ub

kepada Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin
Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-7, copy dari copy ;
ka

11. Tanda Terima Fahri Hamzah tertanggal 4 Januari 2016 tentang surat
ep

keberatan tertanggal 2 Januari 2016 yang ditujukan kepada Abdul Muiz


ah

Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO)


R

Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-8, sesuai dengan aslinya ;


es

12. Surat Panggilan Kedua Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi


M

ng

(BPDO) Partai Keadilan Sejahtera Nomor B-115/D/PDO-PKS/1437


on

tanggal 5 Januari 2016 Perihal Permintaan Keterangan terhadap


gu

Hal. 92 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat Terkait dengan Perkara Dugaan Pelanggaran Disiplin

si
Organisasi, bukti P-9, sesuai dengan aslinya ;
13. Berita Acara Permintaan Keterangan oleh Badan Penegak Disiplin

ne
ng
Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera tertanggl 11 Januari 2016,
bukti P-10, copy dari copy ;

do
14. Surat Panggilan Persidangan Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi
gu (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera Nomor : B-125/D/PDO-PKS/1437
tanggal 13 Januari 2016 Perihal Persidangan Perkara Dugaan

In
A
Pelanggaran Disiplin Organisasi, bukti P-11, sesuai dengan aslinya ;
15. Surat keberatan Fahri Hamzah tertanggal 14 Januari 2016 yang ditujukan
ah

lik
kepada Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin
Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-12, copy dari copy;
am

ub
16. Tanda Terima Fahri Hamzah tertanggal 15 Januari 2016 tentang surat
keberatan tertanggal 14 Januari 2016 yang ditujukan kepada Abdul Muiz
Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO)
ep
k

Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-13, sesuai dengan aslinya ;


ah

17. Surat Panggilan Persidangan Kedua Ketua Badan Penegak Disiplin


R

si
Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera Nomor : B-129/D/PDO-
PKS/1437 tanggal 20 Januari 2016 Perihal Persidangan Perkara Dugaan

ne
ng

Pelanggaran Disiplin Organisasi, bukti P-14, sesuai dengan aslinya ;


18. Surat keberatan Fahri Hamzah tertanggal 28 Januari 2016 yang ditujukan

do
kepada Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin
gu

Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-15, copy dari copy;
19. Surat Keberatan Fahri Hamzah tertanggal 29 Januari 2016 yang
In
A

ditujukan kepada Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak
Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-15.1, copy
ah

lik

dari copy ;
20. Tanda Terima Fahri Hamzah tertanggal 29 Januari 2016 tentang surat
m

ub

keberatan tertanggal 29 Januari 2016 yang ditujukan kepada Abdul Muiz


Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO)
ka

Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-16, sesuai dengan aslinya ;


ep

21. Surat Panggilan Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
ah

Nomor 04/D/MT-PKS/V/1437 tanggal 18 Februari 2016, bukti P-17,


R

sesuai dengan aslinya;


es

22. Surat Fahri Hamzah tertanggal 22 Februari 2016 yang ditujukan kepada
M

ng

DR. Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan


on

Sejahtera (PKS), bukti P-18, copy dari copy;


gu

Hal. 93 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Tanda Terima Fahri Hamzah tertanggal 22 Februari 2016 tentang surat

si
Fahri Hamzah tertanggal 22 Februari 2016 yang ditujukan kepada DR.
Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan

ne
ng
Sejahtera (PKS), bukti P-19, sesuai dengan aslinya ;
24. Surat Panggilan Ke 2 Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera

do
(PKS) Nomor : 05/D/MT-PKS/V/1437 tanggal 23 Februari 2016, bukti P-
gu 20, sesuai dengan aslinya ;
25. Surat Fahri Hamzah tertanggal 25 Februari 2016 yang ditujukan kepada

In
A
DR. Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), bukti P-21, copy dari copy ;
ah

lik
26. Tanda Terima Fahri Hamzah tertanggal 25 Februari 2016 tentang Surat
Fahri Hamzah tertanggal 25 Februari 2016 yang ditujukan kepada DR.
am

ub
Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), bukti P-22, sesuai dengan aslinya ;
27. Surat Panggilan Ketiga Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera
ep
k

(PKS) Ketiga Nomor : 06/D/MT-PKS/VI/1437 tanggal 8 Maret 2016, bukti


ah

P-23, sesuai dengan aslinya ;


R

si
28. Surat Fahri Hamzah tertanggal 10 Maret 2016 yang ditujukan kepada DR.
Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan

ne
ng

Sejahtera (PKS), bukti P-24, copy dari copy ;


29. Tanda Terima Fahri Hamzah tertanggal 11 Maret 2016 perihal Surat

do
Fahri Hamzah tertanggal 10 Maret 2016 yang ditujukan kepada DR.
gu

Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan


Sejahtera (PKS), bukti P-25, sesuai dengan aslinya ;
In
A

30. Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi


Hukum Umum Nomor : AHU.4.AH. 11.01-10 Perihal Informasi Mengenai
ah

lik

Majelis Tahkim PKS tertanggal 2 Maret 2016, bukti P-26, sesuai dengan
aslinya ;
m

ub

31. Surat Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS)
Nomor : B-32/K/DPP-PKS/1437, tertanggal 1 Februari 2016 Perihal
ka

Susunan dan Anggota Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera


ep

(Mahkamah Partai), bukti P-27, copy dari copy ;


ah

32. Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi


R

Hukum Umum Nomor : AHU.4.AH. 11.01-09 Perihal Penjelasan


es

Komposisi Majelis Tahkim (Mahkamah Partai) tertanggal 26 Februari


M

ng

2016, bukti P-28, copy dari copy ;


on
gu

Hal. 94 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33. Surat Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera No. B-36/K/DPP-

si
PKS/1437 Perihal Perbaikan Susunan dan Anggota Majelis Tahkim PKS
(Mahkamah Partai), tertanggal 2 Maret 2016, bukti P-29, copy dari copy ;

ne
ng
34. Putusan Majelis Tahkim Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tertanggal 11
Maret 2016, bukti P-29.1, copy dari copy ;

do
35. Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi
gu Hukum Umum Nomor : AHU.4.AH.11.01-15 tertanggal 16 Mei 2016
Perihal Salinan Surat Keputusan, bukti P-30, sesuai dengan aslinya ;

In
A
36. Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum Nomor : AHU.4.AH. 11.01-11 Perihal Komposisi Majelis
ah

lik
Tahkim (Mahkamah Partai) tertanggal 25 April 2016, bukti P-30.1, sesuai
dengan aslinya ;
am

ub
37. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor :
M.HH-17.AH.11.01 Tahun 2015 tertanggal 8 September 2015 tentang
Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat
ep
k

Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-30.2, sesuai dengan aslinya ;


ah

38. Surat Sekretariat Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Nomor : B-


R

si
260/D/SEK-PKS/1437, tertanggal 01 April 2016, Perihal Surat Pengantar
Putusan Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor 02/PUT/MT-

ne
ng

PKS/2016 tentang pemberhentian Fahri Hamzah, SE., dari semua


jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016,

do
bukti P-31, sesuai dengan aslinya ;
gu

39. Surat Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS)
Nomor B-39/K/DPP-PKS/1437 Perihal Usulan Pemberhentian dan
In
A

Penggantian Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia


dari Partai Keadilan Sejahtera, tertanggal 6 April 2016 yang ditujukan
ah

lik

kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, bukti P-


32, copy dari copy ;
m

ub

40. Surat Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS)
Nomor B-38/K/DPP-PKS/1437 tertanggal 5 April 2016 Perihal Usulan
ka

Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Anggota DPR RI,bukti P-


ep

33, copy dari copy ;


ah

41. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP
R

PKS) Nomor : 465/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 4 April 2016 Perihal


es

Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Anggota DPR RI dari


M

ng

Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-34, copy dari copy ;


on
gu

Hal. 95 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
42. Putusan Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor 02/PUT/MT-

si
PKS/2016 tentang pemberhentian Fahri Hamzah, SE., dari semua
jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016,

ne
ng
bukti P-35, copy dari copy ;
43. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP

do
PKS) Majelis Tahkim Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tentang
gu Pemberhentian SDR. Fahri Hamzah, SE., sebagai Anggota Partai
Keadilan Sejahtera, tertanggal 1 April 2016, bukti P-36, copy dari copy ;

In
A
44. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor :
M.HH-17.AH.11.01 Tahun 2015 tertanggal 8 September 2015 tentang
ah

lik
Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat
Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-37, copy dari copy ;
am

ub
45. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera
(“AD-ART PKS”), bukti P-38, copy dari copy ;
46. Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan
ep
k

dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera, bukti P-39, copy dari
ah

copy ;
R

si
47. Pedoman Partai Keadilan Sejahtera Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata
Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, bukti

ne
ng

P-40, copy dari copy ;


48. Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi

do
Hukum Umum Nomor : AHU.4.AH.11.01-35 tentang Salinan Surat
gu

Keputusan, tertanggal 30 Juni 2016, bukti P-41, sesuai dengan aslinya ;


49. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis
In
A

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan


Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, bukti P-42, copy dari
ah

lik

copy ;
50. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
m

ub

2014 tentang Tata Tertib, bukti P-43, copy dari copy ;


51. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
ka

2015 tentang Tata Tertib tentang Perubahan Atas Peraturan Dewan


ep

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata


ah

Tertib, bukti P- 43.1, copy dari copy ;


R

52. Berita online berjudul “Apa PKS Benar-Benar Tak Ingin Revisi UU KPK?”.
es

Sumber detik.com, bukti P-44, copy dari copy ;


M

ng

53. Berita online berjudul “Fahri Hamzah : Hadapi Revisi UU KPK Bersama-
on

Sama”, tertanggal 9 Februari 2016, bukti P-45, copy dari copy ;


gu

Hal. 96 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
54. Berita online berjudul “Beredar Kabar Tifatul Sembiring Bakal Jadi

si
Tersangka Kasus Mobil Internet”, tertanggal 13 Januari 2016, bukti P-46,
copy dari copy ;

ne
ng
55. Berita online berjudul “Terima Putusan Hakim, Gatot Pujo Minta Maaf
kepada Warga Sumut”, tertanggal 14 Maret 2016, bukti P-47, copy dari

do
copy ;
gu 56. Berita online berjudul “Roy Suryo : Arifinto Cukup Lama Nonton Video
Porno”, tertanggal 10 April 2011, bukti P-48, copy dari copy ;

In
A
bukti-bukti surat tersebut kesemuanya berupa fotocopy yang telah dilegalisir
dan telah diberi meterai yang cukup, serta telah memenuhi ketentuan pasal 2
ah

lik
ayat (3) Undang-undang No. 13 tahun 1985 jo. Peraturan Pemerintah No. 24
tahun 2000, sehingga sah sebagai bukti surat;
am

ub
Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat tersebut di atas, Penggugat
telah pula mengajukan 2 (dua) orang saksi fakta dan 2 (dua) orang ahli yang
ep
kesemuanya telah memberikan keterangan dengan dibawah sumpah di muka
k

persidangan, keterangan tersebut pada pokoknya sebagai berikut :


ah

R
1. Saksi YADI SURYA DIPUTRA, di muka persidangan dengan dibawah

si
sumpah, telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai

ne
ng

berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan pihak Penggugat, karena saksi menjadi
staf Penggugat di DPR RI dan sebagai tenaga ahli yang di SK kan oleh

do
gu

negara, sejak tanggal 28 November 2014;


- Bahwa hubungan tentang tugas saksi secara normatif saksi
In
A

dipekerjakan sebagai tenaga ahli tapi di tempatkan sebagai sekretaris


Bapak Fahri di dalam sekretaris Bapak Fahrii Hamzah;
ah

- Bahwa saksi sebagai kepala manajemen selaku sekretaris dan saksi


lik

selalu bersama Bapak Fahrii Hamzah beliau tidak hanya di kantor tapi
juga diluar kantor, karena saksi juga ditempat tinggalkan dirumah
m

ub

Bapak Fahrii Hamzah


- Bahwa Jabatan Bapak Fahri sebagai Pimpinan DPR RI , dan sebagai
ka

ep

Anggota Partai PKS;


- Bahwa surat-surat yang mengadministrasikan adalah seketaris , yaitu
ah

Ibu Dwi Lestari tentang aktifitas Bapak Fahri termasuk agenda-


R

es

agenda beliau termasuk surat menyurat yang masuk. untuk beliau


M

saksi yang mengatur agenda/jadwalnya;


ng

on
gu

Hal. 97 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa apabila ada agenda dari luar, pasti di informasikan kepada

si
saksi dan melalui saksi kemudian dicatat oleh sekertariat dan staff
saksi, karena staff saksi ada dua orang yaitu ibu Dwi lestari dan Siti

ne
ng
Mahfudhoh;
- Bahwa bahwa saksi selain menerima surat-surat pribadi, dan dalam

do
aktivitas sehari-hari saksi selalu mendampingi Bapak Fahri karena
gu saksi selalu disampingnya baik dimobil ataupun diluar kantor;
- Bahwa kalau masalah biasa Bapak Fahri menceritakan tapi kalau

In
A
masalah pribadi Bapak Fahri tidak menceriritakan, tetapi kalau dinas
dan yang butuh di tindak lanjuti berikutnya pasti di ceritakan, karena
ah

lik
saksi akan membuat analisis review dari pengangendaan selanjutnya;
- Bahwa saksi jadi mengangendakan agenda kegiatan beliau setiap
am

ub
setiap hari jadi ada yang dinas;
- Bahwa untuk membedakan agenda pribadi dan agenda resmi, hal ini
dibuktikan dengan ada tidaknya surat yang secara resmi dikirimkan
ep
k

dari pihak yang secara resmi;


ah

- Bahwa saksi tidak tahu pertemuan ke DPT karena informal itu, secara
R

si
pribadi Bapak Fahri karena itu tidak ada surat resmi panggilan atau
undangan panggilan, jadi saksi tidak mengetahui pertemuan apa,

ne
ng

bertemu dengan siapa dan membicarakan apa saksi tidak tahu;


- Bahwa pada bulan Januari 2016 pada waktu ada ribut ribut itu saksi

do
baru tahu kalau itu bertemu dengan apak Salim, pertama kali saya
gu

mengentahui adalah ketika Bapak Fahri dipanggil pertama kali oleh


Badan organisasi displin pada tanggal 10 Desember 2015 saya masih
In
A

belum tau kalau ada kegiatan-kegiatan sebelumnya dan 11 Januari


2016 Bapak Fahri Hamzah baru mengadakan Konfrensi Pers dan
ah

lik

saksi baru tahu itu bahwa pertemuan pada 10 Oktober 2015,


23 Oktober 2015 dan tanggal 11 Desember 2015 pertemuan itu
m

ub

adalah pertemuan dengan Bapak Ust Salim;


- Bahwa yang saksi ketahui dengan pertemuan yang dilakukan oleh
ka

Bapak Fahri dengan Ustat Salim, saksi hanya mengetahui dari cerita
ep

saja karena pada saat pertemuan itu permintaan mundur oleh Ustat
ah

Salim pada Bapak Fahri, dan pada Bapak Fahri belakangan hari itu
R

dirahasiakan yang diminta oleh ust Salim, bahwa permintaan ust salim
es

meminta Bpk Fahri mundur secara pribadi dan meminta mundur


M

ng

sebagai anggota DPR dan sebagai pimpinan DPR RI;


on
gu

Hal. 98 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pertemuan pada tanggal 10 Oktober 2015 Bapak Fahri

si
dipanggil oleh Ustat Salim, dan hadir bersama Ustat Hidayat Nur
Wahid sebagai Pimpinan MPR, kemudian Bapak Sudiman sebagai

ne
ng
pimpinan PKS itu adalah dua bulan setelah terjadinya notasi
kepemimpinan, jadi Bapak Fahri dipanggil mewakili DPR beliau disitu

do
diberitahukan untuk terus bekerja sebagaimana DPR tidak akan ada
gu pergantian perotasian yang terjadi di DPR dari PKS kata Ustat Salim
beliau disuruh sedikit tersenyum di publik mengenakan kopiah dan

In
A
diminta untuk terus bekerja itu 10 Oktober 2015, kemudian tangggal
23 Oktober 2015 dipanggil lagi tidak ada surat jadi pribadi lagi itu
ah

lik
beliau sendiri tidak ada lagi Bapak Hidayat tidak ada lagi Bapak Iman,
kalau pertemuan 10 Oktober 2015 konsilidasi dari pemerintahan baru
am

ub
di PKS;
- Bahwa pertemuan tanggal 23 Oktober itu langsung hanya bertemu
berdua Bapak Fahri dengan Ustat Salim. jadi Ustat Salim meminta
ep
k

beliau mundur, jadi 10 Oktober 2015 bekerja tidak ada pergantian dani
ah

Bapak Hidayat dan Bapak Ari tanggal 23 Oktober 2015 diminta


R

si
mundur dan yang saya ingat Bapak Fahri menyampaikan,
sebagaimana dia menceritakan, apakah ada yang menekan saudara,

ne
ng

tidak ada antum adalah kader terbaik tetapi lebih lanjutnya saya lupa
jelasnya diminta mundur;

do
- Bahwa kemudian pada tanggal 1 Desember 2015 pertemuan disitu
gu

ada tiga orang Bapak Fahri, Bapak Sumanjaya dan Bapak Salim,
Bapak Sumanjaya adalah dalam kapasitas orang yang ikut membahas
In
A

Undang-undangan;
- Bahwa pada tanggal 16 Desember 2016 kemudian itu tidak ada surat
ah

lik

dalam pertemuan tersebut ya, kemudian baru beliau ke dpt lagi waktu
ada susrat dari dpt pks badan Penegak Organisasi Disiplin itu pada
m

ub

tanggal 30 Desember 2015 meminta Bapak Fahri untuk datang


dimintai keterangan pada 4 Januari 2016 kemudian, Bapak Fahri
ka

menjawab surat itu mengapresiasi surat menyurat, formil, dan


ep

menjawab, meminta dijadwalkan ulang karena beliau sedang ada di


ah

Kuala Lumpur, dan beliau meminta terkait keterangannya, dan


R

dipanggil dengan pelanggaran apa saya tidak tahu;


es

- Bahwa datang lagi surat panggilan kedua tanggal 5 Januari 2015


M

ng

bahwa dengan surat ini surat panggilan kedua bahwa wajib datang,
on

dipanggil Bapak Fahri 11 Januari 2016 kemudian Bpk Fahri datang


gu

Hal. 99 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimintai keterangan dan kemudian tanggal 13 Januari 2016 datang

si
lagi surat, , jadi langsung diminta hadiri sidang, Bapak Fahri
membalas surat itu dengan memohon penjelasan lagi apa pelanggaran

ne
ng
dan pasal apa yang dilanggar apa hak-hak nya sebagai teradu, bahwa
Bapak Fahri meminta penjadwalan ulang, karena, Bapak Fahri sedang

do
berada di dalam teragendakan menghadiri sidang parlemen negara
gu negara islam di Irak, dan kemudian di panggil lagi untuk datang lagi
pada tanggal 28 Januari 2016 kemudian Bapak fahri datang

In
A
menghadiri sidang tanggal 28 Januari 2016 ;
- Bahwa yang saksi ketahui dalam gugatan ini Bapak Fahri menggugat
ah

lik
Kepada DPDO PKS terhadap ada lima orang dan pada anggota
Majelis Tahkim;
am

ub
2. Saksi DWI LESTARI, di muka persidangan dengan dibawah sumpah,
telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
ep
- Bahwa saksi kenal dengan Bapak Fahri Hamzah, tetapi tidak ada
k

hubungan keluarga;
ah

R
- Bahwa saksi tenaga ahli yang pengangkatannya oleh Sekjen, dan

si
SKnya dari Sekjen;

ne
ng

- Bahwa pengangkatannya satu periode 5 tahun sekali, setelah anggota


DPR disahkan.
- Bahwa saksi diangkat berdasarkan rekomendasi dari anggota DPR

do
gu

yang punya rekomendasi untuk merekrut staf-stafnya;


- Bahw apabila ada pergantian anggota dewan keseketariatannya
In
A

secara tomatis ketika anggota DPR itu diberhentikan, otomatis stafnya


juga diberhentikan;
ah

- Bahwa saksi ditugaskan oleh Bapak Fahri sebagai sebagai bagian


lik

kesekretariatan.
- Bahwa tugasnya di bagian kesekretariatan mengarsip surat-surat yang
m

ub

masuk dan keluar, menyeleksi permintaan tamu yang akan bertemu


dengan Bapak Fahri;
ka

ep

- Bahwa surat-surat bisa berasl dari sekretariatan komisi, atau dari fraksi
atau dari luar dan juga ada surat dari Partai;
ah

- Bahwa saksi yang mengagendakan surat-surat yang masuk yang


R

es

digunakan oleh atasan dan atasan saya Bapak Yadi Surya Putra;
M

- Bahwa setiap saksi menerima surat dari luar, saksi catat dan saksi
ng

sampaikan langsung ke Bapak Yadi Surya Putra karena beliau yang


on
gu

Hal. 100 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan menjadwalkan agenda ke Bapak Fahri, dan disampaikan kepada

si
Bapak Fahri.
- Bahwa setelah saksi mencatat surat selanjutnya saksi menunggu

ne
ng
perintah Pak Suryo untuk menjadwalkan atau tidak;
- Bahwa kalau surat yang resmi masuknya ke Sekretariat DPR; lalu dari

do
Sekretariat DPR, dilaporkan kepada Pak Suryo. dan Pak Suryo minta
gu saksi untuk mencatat, dan atas perintah Pak Suryo juga akan
dijadwalkan atau tidak.

In
A
- Bahwa seingat saksi pada bulan Agustus, September, dan bulan
Oktober 2015 tidak pernah ada surat dari DPP PKS mengundang Pak
ah

lik
Fahri Hamzah ke DPP PKS, tetapi pada bulan Desember akhir 2015
ada;
am

ub
- Bahwa ada surat dari BPDO akhir Desember 2015, Januari 2016;
- Bahwa tidak ada keterangan dari DPP PKS yang terkait kunjungan
bulan Oktober 2015, dan di bulan Desember 2015 juga tidak ada
ep
k

surat undangan dari DPP PKS yang diagendakan untuk ke DPP PKS;
ah

- Bahwa pada akhir Desember 2015 ada masuk surat dari BPDO dan
R

si
surat ke BPDO. terakhir, Majelis Tahkim.
- Bahwa seingat saksi ada surat yang masuk dari BPDO dan Majelis

ne
ng

Tahkim itu, dan seingat saksi pak Fahri Hamzah seingat saksi di
seingat dibalas;

do
- Bahwa seingat saksi surat dari BPDO dan Majelis Tahkim, isinya surat
gu

panggilan, dan pangggilan tentang apa saksi tidak tahu;.


- Bahwa seingat saksi tidak pernah mencatat atau mengagendakan
In
A

serta melihat surat terkait dengan surat pengunduran diri Pak Fahri
sebagai wakil ketua DPR;
ah

lik

- Bahwa setahu saksi tidak pernah ada surat peringatan dari DPP PKS
atau fraksi PKS, atau surat nasehat dari DPP PKS atau fraksi PKS;
m

ub

- Bahwa mulai bulan Nopember 2015 saksi sudah menjadi tenaga ahli
Bapak Fahri Hamzah;, dan sebelumnya saksi sebagai Aspri Pak Fahri
ka

Hamzah.
ep

- Bahwa saksi tidak sebagai anggota dari Partai Keadilan Sejahtera;


ah

- Bahwa saksi tidak pernah melihat surat pemecatan Bapak Fahri


R

Hamzah;
es

- Bahwa saksi tidak pernah membaca surat SK Pemecatan Bapak Fahri


M

ng

Hamzah;
on
gu

Hal. 101 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi gugatan perkara ini yang dilakukan oleh Fahri

si
Hamzah ditujukan kepada pimpinan PKS;
- Bahwa setahu saksi pimpinan PKS bapak Shohibul Iman, tetapi saksi

ne
ng
tidak kenal;
- Bahwa sakti tidak tahu bahwa gugatan ini adalah karena keberatan

do
Fahri Hamzah atas proses pemecatan beliau atau atas pemecatan
gu nya;
- Bahwa saksi tidak tahu dihadirkan kesini dalam rangka karena Fahri

In
A
Hamzah menggugat DPP PKS karena menolak dipecat, atau menolak
dari SK Pemecatan dirinya;
ah

lik
3. Dr. MARGARITO KAMIS.SH.MH., di muka persidangan dengan dibawah
sumpah, telah memberikan pendapat sesuai dengan keahliannya yang
am

ub
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Republik ini diselenggarakan berdasarkan UUD 1945. Dalam
ep
UUD 1945 sifat Republik ini adalah sebagai negara hukum. sebagai
k

negara hukum demokratis dari kalau kita merujuk pada apa yang
ah

R
terjadi di Amerika Serikat sampai pada 1787 esensi dari negara hukum

si
adalah mencegah personalisasi, atau soal-soal personal menjadi

ne
ng

dasar penyelenggaraan pemerintahan atau negara.Itu salah satu


persoalan dasar dari negara hukum demokratis yang republik ini juga
menganutnya. Sekali lagi saya ingin menjelaskan bahwa konsep

do
gu

negara hukump demokratis yang dianut oleh UUD 1945 bermakna dan
atau bernilai pencegahan atas personalisasi soal-soal dalam
In
A

kehidupan bernegara. akan lebih baik bila diterakan Depersonalisasi


terhadap kemauan-kemauan individu penguasa dalam
ah

menyelenggarakan kewajiban-kewajiban pengabdian dalam


lik

ketatanegaraan. Itu berarti bahwa hal-hal atau adab-adab yang


menjadi dasar sang penguasa melakukan tindakan hukum harus dapat
m

ub

dilihat, harus nyata, harus kongkrit, tidak bisa keadaan itu


dibayangkan, tidak bisa keadaan itu dikhayalkan.
ka

ep

- Bahwa dalam rangka itulah maka negara demokrasi itu absolut di


dalamnya, meliputi tindakan itu harus nyata, oleh karena itu ahli
ah

berpendapat bahwa saat diminta secara pribadi tidak bisa dikonstruksi


R

es

menjadi payung hukum yang sah untuk menjadi dasar mengambil


M

keputusan yang menghilangkan hak orang, meneguhkan hak orang


ng

on
gu

Hal. 102 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(sementara), atau menemukan. dalam hal terjadi seperti ini ahli musti

si
jujur dan tegas mengatakan bahwa ini tindakan melawan hukum;
- Bahwa dalam hal ini dalam konteks penegakan, konteks melawan

ne
ng
hukum disini tidak sama sekali konsep perdata. karena tidak ada satu
pijakan hukum di Republik ini yang tidak didasarkan pada hukum.

do
sesuai Undang-Undang No.5 Tahun 1986 dan Undang-Undang No.30
gu Tahun 2014,dalam bentuk pertama merujuk pada Undang-Undang;
- Bahwa sola konsekuensi dari negara hukum ialah tindakan penguasa

In
A
mesti didasarkan pada hukum. ada dasarnya, ada hukumnya.
- Bahwa kita bikin negara ini, karena kita ingin menyediakan setiap
ah

lik
individu sebagai orang yang secara bulat, mulia karena dia diciptakan,
yang hilang karena ada kekuatan hukum lain. Kita tahu bersama,
am

ub
belanda bikin kita kayak apa dulu pasal 131 Indische Staats Regeling,
ada golongan belanda nomor 1, nomor 2 china, nomor 3 ya kita ini
golongan pribumi. Sebutan pribumi ini menurut bung Hatta adalah
ep
k

sebutan yang mengandung makna penghinaan, orang bodoh, tidak


ah

sopan, tidak punya adab. Itu yang kita tidak mau. Itu sebabnya kita
R

si
tegaskan bahwa kita bikin negara ini agar kita mulia sebagai manusia,
karena itulah yang diselamatkan Tuhan sebagai alasan

ne
ng

penciptaan.Dalam rangka itulah setiap negara melindungi hak setiap


orang, dan kapan saja setiap warga negara ada tindakan hukum dari

do
negara atau penguasa yang memperoleh kewenangannya
gu

berdasarkan hukum, apakah itu penguasa publik maupun penguasa


non publik yang tindakan-tindakannya mengakibatkan terhalanginya
In
A

hak seseorang untuk ditunaikan, dia berhak dan sah membawa


masalah itu ke jalur hukum.
ah

lik

- Bahwa Keputusan itu prosedurnya sah, tepat, formilnya tepat,


materiilnya tepat, itulah yang diharuskan dalam UU No.17 Tahun 2014.
m

ub

Jadi soal pertama yang mesti dicek adalah, apakah keputusan partai
itu diberikan oleh organ yang diberi kewenangan untuk itu atau tidak,
ka

prosedur yang diambil oleh organ tersebut mengambil keputusan


ep

terpenuhi atau tidak, alasan yang dipakai itu terverifikasi nyata atau
ah

tidak. Mesti dilihat 3 hal tersebut terlebih dulu, agar keputusan tersebut
R

bisa dijadikan dasar untuk dilakukan tindakan mengubah status


es

seseorang.
M

ng

organisasi yang namanya DPR sebagai organ yang melakukan fungsi


on

legislatif diselenggarakan pula berdasarkan hukum baik itu UUD 1945,


gu

Hal. 103 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UU No.17 Tahun 2014 dan peraturan tata tertib yang mengatur

si
dirinya. Ketiga soal ini sepenuhnya harus terpenuhi,harus singkron
dengan tindakan yang diambil oleh partai. selama tidak sinkron, terjadi

ne
ng
pertentangan antara SK tersebut dan peraturan-peraturan semua itu,
maka tindakan hukum dari partai, darimana orang yang dihukum itu

do
berasal, harus dianggap tidak bisa dipakai tidak bisa digunakan
gu tindakan yang tidak didasarkan pada kejelasan hukum.
- Bahwa partai politik itu, ada dan tidak ada dan kehidupannya diatur

In
A
oleh Partai, ada undang-undang yang mengaturnya yaitu undang-
undang No.2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas undang-undang
ah

lik
No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, yang karena itu partai politik
harus diselenggarakan dengan tujuan, alasan dan dasar yang sesuai
am

ub
dengan hukum dan kepatutan-kepatutan.
- Bahwa dari sejarahnya partai politik itu ada karena dan merupakan
perwujudan dari cita-cita dan harapan agar negara diselenggarakan
ep
k

secara bertanggungjawab, beradab dan bermartabat. didalamnya


ah

termasuk perlindungan terhadap hak-hak dan martabat setiap warga


R

si
negara. Negara diselenggarakan secara beradab dan bermartabat itu
dikemukakan pada masanya 1870 di Inggris sebagai penangkal atas

ne
ng

ketertutupan, kesewenang-wenangan yang itu terjadi sebagai akibat


raja itu menjalankan kekuasaan suka-suka dia, dia adalah hukum. dI

do
Perancis misalnya, Louis XIV mengemukakan L'Etat c'est moi (Negara
gu

adalah saya).Sebelumnya di abad 10 Gregorius ke VII dalam diktatus


papae menyatakan bahwa saya ini hukum, apa yang saya katakan
In
A

itulah hukum. Inilah yang kemudian dikoreksi dengan lahirnya partai


politik. Secara sistematik itu memang kita temukan di Inggris untuk
ah

lik

pertama kalinya pada 1870 yang dari situlah dalam perkembangannya


melahirkan terjadinya 1982, raja tidak boleh suka-suka hukum orang.
m

ub

Dari situlah lahir abbeas corpus act, kalau raja hukum orang,
prosedurnya tepat ata tidak. Di Inggris, partai merangsang terjadinya
ka

gerakan demokratis, di republik ini partai itu juga ikut mendorong


ep

lahirnya republik. Ini dua kenyataan yang berbeda dengan yang terjadi
ah

di Amerika. Amerika itu dibentuk negara terlebih dahulu baru pada


R

tahun 1928 dibentuk partai politik yang kita kenal saat ini dengan
es

Partai Demokrat.
M

ng

Ahli ingin menegaskan bahwa Partai di Republik ini kedudukannya


on

menentukan jalannya pemerintahan. Konstitusi menggariskan dalam


gu

Hal. 104 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pasal 6, partai atau gabungan partai mencalonkan Presiden dan Wakil

si
Presiden. Jadi dalam ketatanegaraan, partai politik memiliki sifat
sebagai satu entitas konstitusi yang menentukan sirkulasi jabatan

ne
ng
eksekutif maupun legislatif.
- Bahwa kehidupan partai itu diatur oleh hukum, agar persoalan yang

do
bersifat personal tidak dipakai sebagai dasar menyelenggarakan
gu partai. musti tunduk tidak bisa tidak. Apabila ada partai di republik ini
pada hari-hari ini yang menyelenggarakan kehidupan partainya tanpa

In
A
aturan atau sebaliknya didasarkan oleh pengetahuan seseorang atas
sekelompok orang, saya paham betul bahwa ini adalah sekelompok
ah

lik
golongan, tetapi justru karena itulah maka aturan dibuat agar yang
mayoritas tidak menjadi tiran bagi minoritas, dan yang minoritas juga
am

ub
tidak menjadi tiran kepada mayoritas. hanya dengan begitulah adab
kita dalam berbangsa dan bernegara terjadi. Dan memang dari awal
memang dimaksudkan untuk mengkondisikan peradaban itu.
ep
k

- Bahwa asas retroaktif mengenai alasan seseorang diadili berdasarkan


ah

peraturan perundangan yang berlaku agar mampu mencegah retroaktif


R

si
itu. mengapa retroaktif itu mencegah, karena inilah cara penguasa-
penguasa sewenang-wenang bekerja. Itu sebabnya konsitusi kita

ne
ng

melarang kita mencegah setiap warga negara dibuat ketentuan yang


berlaku surut.Itu sebabnya sebaiknya kita meneruskan agar seluruh

do
ketentuan dalam republik ini berlaku persepektif. Itu dasarnya. Tidak
gu

bisa pukul dulu baru cari aturannya, atau pukul dulu baru cari alasan.
Saya musti tegas mengatakan, dalam konstitusi kita tidak bisa
In
A

seseorang dicabut, dikesampingkan haknya atau kepentingan-


kepentingannya dengan hukum yang berlaku.
ah

lik

- Bahwa permintaan pengunduran diri itu tidak dituruti,lalu kemudian


dilembagakan dalam bentuk dakwaan atau tuduhan pelanggaran
m

ub

disiplin organisasi, apakah institusi lembaga partai politik itu misalnya


ketika dianggap melanggar suatu peraturan disiplin organisasi atau AD
ka

ART atau pelanggaran undang-undang, apakah seseorang yang


ep

dianggap melanggar itu wajib dipanggil dalam bentuk surat panggilan,


ah

hal itu wajib;


R

Karena wajib Karena itu adalah patokan orang itu mengapa ia


es

dipanggil, kecuali kalau di negara absolut atau otoriter. Wajib


M

ng

seseorang yang dituduh dijelaskan atas tuduhan apa, atau terperiksa


on

dijelaskan dimana diperiksa, jam berapa diperiksa oleh siapa diperiksa


gu

Hal. 105 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mesti dijelaskan, supaya orang tersebut bisa mempersiapkan diri

si
menghadapi tuduhan itu. Karena tuduhan itu bisa berakibat hak orang
tersebut hilang, tertangguhkan, terhalang.

ne
ng
- Bahwa tentang pandangan ahli kaitan dengan Pasal 1 ayat (3) UUD
1945, Indoensia adalah negara hukum dan pasal 28 d ayat (1) bahwa

do
setiap orang berhak atas pengakuan jaminan perlindungan dan
gu kepastikan hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum, karena adnya kesamaan nafas, spirit dan cita dari peraturan

In
A
organisasi tadi dengan Undang-Undang anggota diberi kesempatan
untuk membela diri, dijelaskan dipanggil secara layak. sama, supaya
ah

lik
beres transparan, akuntabel, beradab bermartabat, tidak main tuduh.
Untuk apa diberikan perlindungan, kalau tidak ada media
am

ub
konstitusional, atau tidak ada sarana pelanggaran,. memberikan
jaminan itu berarti ada potensi untuk dilanggar, karena itu harus diatur
tata caranya.
ep
k

Ini soal kepatutan, katakanlah panggilan secara tertulis itu ada, kasih
ah

waktu untuk menghadap saya, itu tidak patut. Setiap keputusan partai
R

si
maupun keputusan di Pengadilan, mestilah logis; logis dari segi waktu,
pantas dari segi waktu, pantas dari segi materiil,formil dan materiil

ne
ng

semuanya harus pantas. apa akibatnya, harus dianggap tidak ada.


- Bahwa ahli termasuk salah satu ahli hukum yang menolak memberi

do
sifat atau kualitas hukum pada penjelasan. yang saya pahami bahwa
gu

di hukum yang pasal demi pasal, ayat demi ayat, huruf demi huruf,
diluar itu tidak.
In
A

- Bahwa sebagai konsekuensi dari tidak terselesaikannya di Pasal 32


jadi menurut penjelasannya diatur dalam Pasal 33. Masalahnya ialah
ah

lik

bagaimana mengujinya, apa konstruksi sebelum masuk ke sini. Kalau


cara ilmuwan, anda masuk di dalam Pasal 32 sudah selesai, karena
m

ub

dia dipecat tidak setuju itu diatur di Pasal 32, lalu masuk ke Pasal 33,
dengan argumen apa dia masuk kesini. FORMILnya ialah sengketa
ka

partai, perselisihan partai, MATERIILnya pasti Perbuatan Melawan


ep

Hukum, tidak ada yang lainkarena begitulah pengadilan. Terakhir


ah

demokrat di Pengadilan Jakarta Pusat. DI PN jakarta pusat, mereka


R

mengalami kesulitan, karena ini kan fungsi perdata. Soal lain yang
es

mereka hadapi adalah bagaimana bentuk eksekusinya. Kita pasang


M

ng

dimana putusan kami ini supaya dilaksanakan oleh DPR,KPU, Ketua


on

Partai. Formil memang kita akan bilang ini sengketa partai, masuk
gu

Hal. 106 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
materiilnya pasti Perbuatan Melawan Hukum, tidak ada yang lain.

si
- Bahwa penalaran. prinsip-prinsip berdasarkan konsep negara hukum,
penalaran negara hukum yang sehat, beginilah bernegara, beginilah

ne
ng
berorganisasi. Prinsip-prinsip universal. anda mau menuduh
orang,anda mau mencabut hak orang, anda bilang. Itu prinsip-prinsip

do
universal dan dimasukkan dalam UUD.
gu 4. Ahli Prof Dr.H.M. LAICA MARZUKI., di muka persidangan dengan

In
A
dibawah sumpah, telah memberikan pendapat sesuai dengan
keahliannya yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah

lik
- Bahwa partai politik itu adalah badan hukum privat (privat rechts
person), karena Partai politik itu diberikan pula peran konstitusional,
maka partai politik itu adalah badan hukum privat yang berdimensi
am

ub
ketatanegaraan. Pertanyaannya, apakah suatu permintaan, suatu
usulan, yang berkaitan dengan ruang publik bisa diberikan secara
ep
lisan. saya ingin menjawab sebagai berikut, jangankan hal yang
k

berkenaan dengan urusan publik, juga yang berkenaan dengan urusan


ah

R
privat, tidak bisa, karena ini badan hukum. yang berkaitan dengan hal

si
ihwal ruang publik.

ne
ng

- Bahwa Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, mengatakan, negara Indonesia


adalah negara hukum. yang artinya status negara hukum bagi negara
Indonesia itu diatur dalam konstitusi, diatur di dalam UUD 1945

do
gu

sehingga negara hukum yang diatur di dalam konsitusi itu namanya


konsitusionil recht staat, namanya negara hukum konstitusional. suatu
In
A

negara hukum, status negara hukum diatur dalam konstitusi, di atur di


dalam UUD 1945, maka status negara hukum itu merupakan
ah

constitutional given, merupakan jaminan konstitusi, artinya negara


lik

hukum Indonesia adalah negara hukum konstitusional. Yang artinya


hukum adalah segala-galanya, nobody stands above law, no man
m

ub

above the law, tidak ada orang yang berdiri di atas hukum, semuanya
terikat pada hukum.
ka

ep

- Bahwa perlindungan hukum diatur dalam Bab X A UUD 1945 dalam


pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, dan 28J. Saudara
ah

kuasa hukum perlu saya kemukakan, Pasal 28I ayat (1) UUD 1945
R

es

memuat hak-hak asasi yang tidak boleh disimpangi dalam keadaan


M

apapun juga. Konstitusi mengatakan, hak asasi dalam Pasal 28I ayat
ng

(1) UUD 1945 adalah hak asasi yang tidak boleh dikurangi dalam
on
gu

Hal. 107 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keadaan apapun juga. Itu namanya namanya non derogable rights.

si
Kemudian dalam Pasal 28J ayat (2) UUD 1945 itu menjamin setiap
orang di negara hukum, bisa menjalankan dia punya kebebasan, dia

ne
ng
punya hak yang diberikan, tetapi dikatakan disitu, dalam menjalankan
hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada

do
pembatasan yang ditetapkan dengan Undang-undang. Jadi setiap
gu kebebasan yang diperkenankan, setiap perbuatan yang diperkenankan
itu boleh tetapi ada pembatasannya. Tidak boleh melanggar undang-

In
A
undang.
Dalam perkara ini, oleh karena perkara ini berkaitan dengan
ah

lik
onrechtmatige daad, perbuatan melanggar hukum, maka perbuatan
melanggar hukum itu, karena dikatakan melanggar hukum
am

ub
berdasarkan Pasal 1401 BW Nederland tahun 1838, kemudian
berdasarkan asas konkordansi diberlakukan, diadopsi dalam Pasal
1365 BW ini maka perbuatan melanggar hukum itu juga tidak
ep
k

dibenarkan dalam negara hukum konsitusional. Sejak onrechtmatige


ah

daad diadopsi dalam BW Nederland dan diadopsi kemudian


R

si
berdasarkan asas konkordansi maka yang dikatakan perbuatan
melanggar onrechtmatige daad itu adalah onrechtmatige is

ne
ng

onwetmatig, melanggar hukum adalah melanggar undang-undang. Ini


dulu pegangan kita. Nanti, setelah putusan hoge raad tanggal

do
31 Januari 1919 dalam perkara Cohen dan Lindenbaum perkara 2
gu

percetakan, pegangan onrechtmatige is onwetmatig itu diperluas


cakupannya, tetapi tetap berlaku rumusan onrechtmatige is
In
A

onwetmatig.
- Bahwa subyek hukum ada 2 macam, ada manusia pribadi (Natuurlijk
ah

lik

Person) dan badan hukum (Rechts Person). Keduanya adalah subyek


hukum. Keduanya dibatasi oleh hukum agar tidak melanggar hukum.
m

ub

Kalau ini dibawa kepada fundamental petendi onrechtmatige daad,


tidak boleh melanggar hukum. didalam negara hukum Indonesia,
ka

didalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, “Kedaulatan berada di tangan


ep

rakyat”. Artinya pemegang kedaulatan dalam negara Indonesia adalah


ah

rakyat, rakyat banyak. Ini belum berhenti, dan dilaksanakan menurut


R

undang-undang dasar. yang artinya rakyat selaku pemegang


es

kedaulatan tertinggi dalam negara. karena kalau kita membuat bagan


M

ng

kekuasaan dalam negara Indonesia maka yang berada di puncak itu


on

adalah rakyat (popular sovereignty). Rakyat pemegang kekuasaan


gu

Hal. 108 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertinggi itulah yang membagi-bagi kekuasaan kepada lembaga-

si
lembaga. tapi ini belum berhenti. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang-undang dasar. yang artinya, sedangkan

ne
ng
rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara, dia
melaksanakan kedaulatannya itu menurut undang-undang dasar,

do
menurut konstitusi.
gu jadi Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 mengandung 2 asas, yaitu asas
kedaulatan rakyat (popular sovereignty) dan asas konsitusionalisme.

In
A
sedangkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan, dia tidak boleh
menjalankan kekuasaan preman, semau-maunya, hal itu tidak boleh.;
ah

lik
dan dia harus taat kepada konsitusi. apakah ada kekuasaan tidak
terbatas di negeri ini. tidak ada, tidak boleh, nobody above the law,
am

ub
nobody stands the law.
- Bahwa partai politik itu adalah badan hukum privat. tetapi tidak sama
dengan badan hukum privat biasa, karena partai politik itu memberikan
ep
k

peran konstitusional pada partai politik. sehingga dapat disimpulkan


ah

bahwa partai politik itu ialah badan hukum privat yang memiliki dimensi
R

si
ketatanegaraan. karena partai politik dalam undang-undang dasar
diberikan peran konsitusional.

ne
ng

yang Pertama, Pasal 6 A UUD 1945, mengatakan bahwa Pasangan


Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh Partai Politik atau

do
gabungan partai politik.
gu

Pasal 22 E ayat (3) UUD 1945, peserta pemilihan umum untuk memilih
anggota DPR, MPR dan anggota DPRD adalah partai politik.
In
A

Ini kemudian dikaitkan dengan Pasal 29B,C,D UU No.2 Tahun 2011.


dengan demikian, partai politik harus tunduk dan terikat oleh undang-
ah

lik

undang di dalam menjalankan peran konstitusionalnya.


- Bahwa apabila seorang subyek hukum merasa dirugikan oleh
m

ub

tindakan, oleh perbuatan suatu badan hukum, termasuk partai politik


yang dipandang melanggar hukum, yang dipandang onrechtmatige
ka

daad maka dia berhak untuk mengajukan gugatan kepada pengadilan.


ep

Sepanjang itu berkaitan dengan keperdataan. Kalau pidana lain lagi.


ah

- Bahwa merujuk pada Pasal 32 ayat (3) maka ini juga sifatnya secara
R

formal, mengandung suatu keniscayaan,. Artinya,disampaikan oleh


es

pimpinan partai politik kepada kementerian., Kementerian kemudian


M

ng

mengesahkan dan mencatat hal ini. selama hal ini belum ada, maka
on

keanggotaan mahkamah partai itu dikatakan cacat hukum. cacat


gu

Hal. 109 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum artinya dapat dibatalkan dan dapat dibawakan kehapan Hakim;

si
- Bahwa terkait dengan soal putusan atau perintah kepada anggota
partai politik apabila keputusan atau perintah kepada anggota partai

ne
ng
politik untuk melakukan tugas tertentu, harus tertulis;
Karena ketua umum partai atau pengurus pusat partai membuat

do
keputusan, harus tertulis, maka itu namanya beschikking, ini namanya
gu ketetapan, sama dengan ketetapan TUN, harus tertulis.
- Bahwa apabila keputusan partai politik sebagai badan hukum privat

In
A
apabila tidak dikeluarkan secara tertulis, tidak wajib dilaksanakan
karena secara lisan tidak boleh. Hal tesebut merujuk pada UU No.5
ah

lik
Tahun 1986, karena tatkala pimpinan partai politik mengeluarkan suatu
keputusan yang menyangkut ruang publik, maka itu bersifat
am

ub
pemerintahan, bersifat pemerintahan berarti sama dengan keputusan
TUN;.
- Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebuah Partai
ep
k

dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia., oleh karenanya


ah

suatu badan hukum termasuk partai tidak bisa melaksanakan dirinya


R

si
sendiri maka dia diwakili oleh pengurus yang terdiri dari manusia
pribadi (Natuurlijk Person). Oleh karena itu manusia pribadi pengurus

ne
ng

ini secara organisasi partai politik, dia harus bertindak sesuai dengan
Anggaran Dasar, sesuai Anggaran Rumah Tangga dan pedoman-

do
pedoman lain dari partai.
gu

- Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai


mengikat kepada anggota, mengikat siapa saja, sepanjang anggaran
In
A

dasar dan anggaran rumah tangga dijalankan menurut aturan.


Sehingga kalau dibawa ke fundamental petendi perbuatan melanggar
ah

lik

hukum, maka harus diuji di depan hakim, apakah penerapan anggaran


dasar, penerapan rumah tangga sudah sesuai dengan anggaran dasar
m

ub

dan anggaran rumah tangga.


- Bahwa seorang anggota partai wajib memenuhi perintah dari sebuah
ka

partai dalam kedudukannya sebagai anggota partai maupun dalam


ep

kedudukannya sebagai pejabat publik dan seorang anggota partai


ah

wajib mengikuti, sepanjang haknya juga dihargai. karena adapun hak


R

untuk membela diri, disitu juga terdapat di dalam anggaran dasar yang
es

wajib ditaati oleh partainya.


M

ng

- Hak-hak yang ada di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah


on

tangga, hak-hak yang ada di dalam anggaran dasar dan anggaran


gu

Hal. 110 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rumah tangga. sepanjang itu dipenuhi sesuai prosedurnya maka itu

si
wajib. Tetapi apabila seorang anggota partai politik merasa, tidak
benar, saya merasa teraniaya, maka dia dapat mengajukan ke

ne
ng
pengadilan berdasarkan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige
daad).

do
- Bahwa apabila perselisihan partai politik itu bersifat internal partai
gu politik dan berkaitan dengan kepengurusan, maka itu diatur di dalam
Pasal 32 UU No.2 Tahun 2011. Tetapi apabila suatu kasus yang luas

In
A
daripada itu tidak hanya dalam kaitan yang berpaut dengan sengketa
internal, tidak hanya berkaitan dengan hal kepengurusan, maka itu
ah

lik
dapat ditempuh suatu upaya hukum diluar UU No.2 Tahun 2011.
Dalam hal ini dapat ditempuh berdasarkan gugatan onrechtmatige
am

ub
daad , perbuatan melanggar hukum.
- Bahwa Pasal 1401 BW Nedherland menggunakan istilah
onrechtmatige daad. Kemudian berdasarkan asas konkordansi
ep
k

diadopsi dalam Pasal 1365 BW. Jadi, saudara kuasa tergugat, saya
ah

tidak menggunakan istilah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Itu


R

si
tidak ada, yang ada adalah BW. Lain halnya dengan Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana, itu ada. Sejak Undang-undang 1946 Nomor 1

ne
ng

dikatakan bahwa Wetboek van stratsleer pada saat ini dirubah menjadi
kitab undang-undang hukum Perdata. Jadi tidak ada istilah Kitab

do
Undang-Undang Hukum Perdata, yang ada adalah BW.
gu

Onrechmatige daad mulai Prof. Wirjono Prodjodikoro sampai sekarang


diterjemahkan sebagai Perbuatan Melanggar Hukum, bukan perbuatan
In
A

melawan hukum. Perbuatan Melawan Hukum itu terjemahan dari


wederrechtelijk . Kalau anda membaca Undang-Undang Tindak Pidana
ah

lik

Korupsi, itu menggunakan istilah perbuatan melawan hukum. Berarti


itu kan aturan pidana. Tapi bagi saya, kalau ada gugatan
m

ub

menggunakan istilah perbuatan melawan hukum, maka itu tidak salah


sepanjang yang dimaksud itu adalah onrechtmatige daad.
ka

- Bahwa semua subyek hukum bisa menjadi subyek dari perbuatan


ep

melanggar hukum,, termasuk partai politik. asalkan perbuatan itu


ah

melanggar hukum.
R

Yurisprudensi di negeri Belanda sejak diberlakukan tahun Pasal 1601


es

BW mengatakan, “Onrechmatige is onwetmatig”, Melanggar hukum


M

ng

sama dengan melanggar undang-undang. Artinya badan hukum


on

termasuk partai politik juga bisa melakukan perbuatan melanggar


gu

Hal. 111 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum. Jadi, ketika digugat untuk suatu perbuatan melanggar hukum,

si
bisa. ukurannya sepanjang perbuatannya itu merugikan orang lain
karena melanggar hukum.

ne
ng
- Bahwa upaya pemanggilan suatu partai politik terhadap seorang
anggota partai yang dianggap melakukan pelanggaran, itu memang

do
merupakan kewenangannya sebagaimana yang ditentukan oleh
gu undang-undang dasar, sebagaimana yang ditentukan oleh pedoman
partai. tetapi tatkala orang yang dipanggil merasa bahwa pemanggilan

In
A
kepada saya tidak benar. dia kan punya hak mengatakan tidak benar.
mengapa tidak benar, misalnya menyimpang dari anggaran dasar,
ah

lik
menyimpang dari pedoman partai. dan ia harus diberikan hak untuk
membela diri. Artinya saya dipanggil tetapi saya tidak diberitahu siapa
am

ub
yang melapor saya, misalnya, pelanggaran apa yang saya perbuat;

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dalil-dalil


ep
gugatannya Para Tergugat telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai
k

berikut:
ah

R
1. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor :

si
M-02.UM.06.08 Tahun 2003, tanggal 17 Juli 2003, bukti PT-01, copy

ne
ng

dari copy ;
2. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor : M-
53.UM.06.08 Tahun 2003, tanggal 6 Oktober 2003, bukti PT-02, copy

do
gu

dari copy ;
3. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor :
In
A

M-04.UM.06.08 Tahun 2005, tanggal 6 Juli 2005, bukti PT-03, copy dari
copy ;
ah

4. Salinan Akta Pendirian Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 2 tanggal 11


lik

Juni 2002, oleh Notaris : Ny. Trie Sulistiowarni, SH., bukti PT-04, copy
dari copy ;
m

ub

5. Salinan Akta Penggabungan Partai Politik antara Partai Keadilan dan


Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 1 tanggal 03 Juli 2003, oleh Notaris :
ka

ep

Ny. Trie Sulistiowarni, SH., bukti PT-05, copy dari copy ;


6. Salinan Akta Perubahan Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 2 tanggal 22
ah

Juni 2005, oleh Notaris : Ny. Trie Sulistiowarni, SH., bukti PT-06, copy
R

es

dari copy;
M

7. Pernyataan Keputusan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Nomor :


ng

10, hari Sabtu, 29-08-2015 (dua puluh sembilan Agustus dua ribu lima
on
gu

Hal. 112 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belas), yang dikeluarkan oleh Noerbaety ismail, SH., M.Kn, Notaris,

si
berkedudukan di Kotamadya Jakarta Selatan, dan Berita Acara
Musyawarah Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera yang dibuat

ne
ng
secara dibawah tangan, tertanggal 10-08-2015 (Sepuluh Agustus dua
ribu limabelas), bermaterai cukup dan aslinya dilekatkan pada minuta

do
akta ini (selanjutnya disebut “Musyawarah”), bukti PT-07, sesuai dengan
gu aslinya ;
8. Keputusan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 05/SKEP/

In
A
MS-PKS/X/1436 H, tentang Penetapan Perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera dan Tim
ah

lik
Amandemen, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Syawal 1436 H / 10
Agustus 2015 M, yang ditanda tangani oleh Ketua Majelis Syuro Partai
am

ub
Keadailan Sejahtera, Salim Segaf Aljufri, bukti PT-08, foto copy ;
9. Keputusan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 04/SKEP/
MS-PKS/1437 Tentang Penetapan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan
ep
k

Sejahtera Masa Khidmah 1436-1441 H (2015-2020 M). Majelis Syuro


ah

Memutuskan : Menetapakan Salim Segaf Aljufri sebagai Ketua Majelis


R

si
Syuro Partai Keadilan Sejahtera hingga berakhirnya masa
bakti/khidmah tahun 2020, bukti PT-09, sesuai dengan aslinya ;

ne
ng

10. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia Nomor : M-HH.UM.18. AH. 11.01 Tahun 2015, tentang :

do
Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
gu

Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera, tanggal 8 September


2015, bukti PT-10, sesuai dengan aslinya ;
In
A

11. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia Nomor : M-HH.UM.17. AH. 11.01 Tahun 2015, tentang :
ah

lik

Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Baru Dewan


Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera, tanggal 8 September 2015,
m

ub

bukti PT-11, sesuai dengan aslinya ;


12. Keputusan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Nomor :
ka

07/SKEP/MS-PKS/X/1436 H, tentang Penetapan Anggota Dewan


ep

Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera. Ditetapkan


ah

di Jakarta pada tanggal 25 Syawal 1436 H / 10 Agustus 2015 M, yang


R

ditanda tangani oleh Ketua Majelis Syuro Partai Keadailan Sejahtera,


es

Salim Segaf Aljufri, bukti PT-12, fotocopy ;


M

ng

13. Pedoman Partai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemberian Penghargaan


on

dan Penjatuhan Sanksi Partai Keadilan Sejahtera, ditetapkan di Jakarta


gu

Hal. 113 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada hari rabu, tanggal 16 Desember 2015/5 Rabiul Awal 1437 H yang

si
ditanda tangani oleh Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai
Keadilan Sejahtera, Drs. Suharna Surapranata, MT.,bukti PT-13, sesuai

ne
ng
dengan aslinya ;
14. Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penegakan

do
Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, ditetapkan di Jakarta
gu pada hari rabu, tanggal 16 Desember 2015/5 Rabiul Awal 1437 H yang
ditanda tangani oleh Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai

In
A
Keadilan Sejahtera, Drs. Suharna Surapranata, MT., bukti PT-14, sesuai
dengan aslinya ;
ah

lik
15. Pedoman Partai Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas
Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penegakan
am

ub
Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, ditetapkan di Jakarta
pada hari rabu, tanggal 16 Desember 2015/5 Rabiul Awal 1437 H yang
ditanda tangani oleh Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai
ep
k

Keadilan Sejahtera, Drs. Suharna Surapranata, MT., bukti PT-15, sesuai


ah

dengan aslinya;
R

si
16. Keputusan Rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan
Sejahtera Masa Khidmah 2015-2020, Rapat ke-20 di Jakarta pada hari

ne
ng

Rabu, 17 Rabiul Akhir 1437 H/ 28 Januari 2016 M. Dengan Agenda :


Pembentukan Majelis Tahkim, bukti PT-16, sesuai dengan aslinya ;

do
17. Surat Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Nomor : B-
gu

32/K/DPP-PKS/1437, Perihal : Susunan dan Anggota Majelis Tahkim


Partai Keadilan Sejahtera (Mahkamah Partai), tertanggal 1 Februari
In
A

2016. yang ditandatangani oleh Mohamad Sohibul Iman selaku


Presiden PKS dan Muhamad Taufik Ridlo selaku Sekretaris Jenderal
ah

lik

PKS, bukti PT-17, copy dari copy ;


18. Bukti Tanda Terima Surat Surat Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan
m

ub

Sejahtera Nomor : B-32/K/DPP-PKS/1437, Perihal : Susunan dan


Anggota Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (Mahkamah Partai),
ka

tertanggal 1 Februari 2016. Diterima oleh Biro Umum Tata Usaha


ep

kementerian , Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi


ah

Manusia Republik Indonesia pada tanggal 9 Februari 2016, bukti PT-18,


R

sesuai dengan aslinya ;


es

19. Surat Pengunduran Diri Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera,


M

ng

Muhamad Taufik Ridlo. Surat dengan tulisan tangan ditujukan kepada


on
gu

Hal. 114 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Dr. Salim Segaf Aljufri,

si
Bandung, 8 Februari 2016, bukti PT-19, sesuai dengan aslinya ;
20. Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

ne
ng
Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, tertanggal 26
Februari 2016, ditujukan kepada Presiden dan Sekjen Partai Keadilan

do
Sejahtera, Perihal : Penjelasan Komposisi Majelis Tahkim (Mahkamah
gu Partai), yang ditanda tangani oleh Direktur Tata Negara, Tehna Bana
Sitepu, SH., M.Hum., bukti PT-20, sesuai dengan aslinya ;

In
A
21. Keputusan Rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan
Sejahtera Masa Khidmah 2015-2020, Rapat ke-26 di Jakarta pada hari
ah

lik
Rabu, 22 jumadil Awwal 1437 H/ 02 Maret 2016 M. Agenda : Perubahan
keanggotaan Majelis tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Menyesuaikan
am

ub
dengan surat dari Kemenkumham Nomor : AHU.4.AH.11.01-09, Perihal
: Penjelasan Komposisi Majelis Tahkim (Mahkamah Partai) tertanggal
26 Februari 2016, bukti PT-21, sesuai dengan aslinya ;
ep
k

22. Surat Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Nomor : B-


ah

36/K/DPP-PKS/1437, Perihal : Perbaikan Susunan dan Anggota Majelis


R

si
Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (Mahkamah Partai), tertanggal 2
Maret 2016. Yang ditandatangani oleh Mohamad Sohibul Iman selaku

ne
ng

Presiden PKS dan Mardani selaku Wakil Sekretaris Jenderal PKS, bukti
PT-22, copy dari copy ;

do
23. Bukti Tanda Terima Surat Surat Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan
gu

Sejahtera Nomor : B-36/K/DPP-PKS/1437, Perihal : Perbaikan Susunan


dan Anggota Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (Mahkamah
In
A

Partai), tertanggal 2 Maret 2016. Diterima oleh Biro Umum Tata Usaha
kementerian , Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi
ah

lik

Manusia Republik Indonesia pada tanggal 10 Maret 2016, bukti PT-23,


sesuai dengan aslinya ;
m

ub

24. Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, tertanggal 25
ka

April 2016, ditujukan kepada Presiden dan Sekjen Partai Keadilan


ep

Sejahtera, Perihal : Komposisi Majelis Tahkim (Mahkamah Partai). Surat


ah

yang ditanda tangani oleh Direktur Tata Negara, Tehna Bana Sitepu,
R

SH., M.Hum, menyampaikan bahwa Majelis Tahkim (Mahkamah Partai)


es

Partai Keadilan Sejahtera telah dicatat dalam database Partai Politik,


M

ng

bukti PT-24, sesuai dengan aslinya ;


on
gu

Hal. 115 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
25. Surat dari Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS, H. Amang Syafrudin, Lc,

si
Nomor B-109/D/KDR-PKS/1437 H, Lampiran : 2 (dua) berkas,
tertanggal 26 Desember 2016, yang ditujukan kepada Ketua Badan

ne
ng
Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, Perihal :
Pengaduan An. Fahri Hamzah, bukti PT-25, sesuai dengan aslinya ;

do
26. Form –A1/BPDO, Laporan Pengaduan Badan Penegak Disiplin
gu Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, Nomor: LP/04/BPDO-PKS/1437,
bukti PT-26, sesuai dengan aslinya ;

In
A
27. Verifikasi Berkas Pengaduan, Perkara An. Sdr. Fahri Hamzah, SE.,
tertanggal 28 Desember 2015, bukti PT-27, sesuai dengan aslinya ;
ah

lik
28. Surat Panggilan (Pertama), Nomor : B-108/D/PDO-PKS/1437 tertanggal
18 Rabiul Awwal 1437 H/ 30 Desember 2015 yang ditandatangani oleh
am

ub
Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), ditujukan kepada :
H. Fahri Hamzah, SE., bukti PT-28, sesuai dengan aslinya ;
29. Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 2 Januari
ep
k

2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz


ah

Saadih, menanggapi Surat Panggilan BPDO Nomor : B-108/D/PDO-


R

si
PKS/1437 tertanggal 18 Rabiul Awwal 1437 H/ 30 Desember 2015,
bukti PT-29, sesuai dengan aslinya ;

ne
ng

30. Surat Panggilan Kedua, Nomor : B-115/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 24


Rabiul Awwal 1437 H/ 05 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Ketua

do
Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), ditujukan kepada : H. Fahri
gu

Hamzah, SE., bukti PT-30, sesuai dengan aslinya ;


31. Berita Acara Permintaan Keterangan, pada hari Senin, tanggal 11
In
A

Januari 2016, yang ditandatangani oleh : Ketua dan Sekretaris BPDO


PKS dan Penggugat selaku Teradu, bukti PT-31, sesuai dengan aslinya;
ah

lik

32. Keputusan Badan Penegak Disiplin Organisasi Nomor : 01/D/SKEP/


BPDO-PKS/1437, tanggal 03 rabi‟ul Awwal 1437 H/ 13 januari 2016 M,
m

ub

tentang Pembentukan Majelis Qadha Perkara Saudara Fahri Hamzah,


SE., bukti PT-32, sesuai dengan aslinya ;
ka

33. Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 11 Januari
ep

2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz


ah

Saadih, bukti PT-33, sesuai dengan aslinya ;


R

34. Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 11 Januari
es

2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz


M

ng

Saadih, bukti PT-34, sesuai dengan aslinya ;


on
gu

Hal. 116 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35. Berita Acara Permintaan Keterangan Ahli, pada hari Rabu, tanggal 13

si
Januari 2016, pkl 21-22 WIB oleh : Abdul Muiz Saadih (Ketua BPDO)
dan Iman Nugraha (Sekretaris BPDO), terhadap Saudara Untung

ne
ng
Wahono, mantan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS. Berita
acara ditandatangani oleh Pemeriksa dan Terperiksa (Ahli), bukti PT-35,

do
sesuai dengan aslinya ;
gu 36. Berita Acara Permintaan Keterangan Saksi, pada hari Rabu, tanggal 13
Januari 2016, pkl 22-23 WIB oleh : Abdul Muiz Saadih (Ketua BPDO)

In
A
dan Iman Nugraha (Sekretaris BPDO), terhadap Saudara Tb.
Soenmandjaja, Anggota Ahli PKS. Berita acara ditandatangani oleh
ah

lik
Pemeriksa dan Terperiksa (Saksi), bukti PT-36, sesuai dengan aslinya ;
37. Surat Panggilan Persidangan Nomor : B-125/D/PDO-PKS/1437 kepada
am

ub
Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., untuk menghadiri Panggilan
Persidangan Majelis Qadha BPDO pada : Hari Selasa, 09 Rabiul Akhir
1437 H/19 Januari 2016 M, bertempat di Ruang BPDO, Lt.5, MD
ep
k

Building, bukti PT-37, sesuai dengan aslinya ;


ah

38. Bukti Tanda Terima Surat Balasan Panggilan Persidangan BPDO PKS
R

si
oleh Sdr. Fahri Hamzah (Penggugat). Surat diantar oleh Sdr. Agus
Ahmad W dan diterima oleh Sdr. Abdullah, pada hari Jum‟at, 15 Januari

ne
ng

2016, pkl 19.56 WIB, bukti PT-38, copy dari copy ;


39. Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 14 Januari

do
2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz
gu

Saadih, bukti PT-39, sesuai dengan aslinya ;


40. Berita Acara Persidangan Nomor : 01/BPDO-PKS/1437, hari Selasa, 19
In
A

Januari 2016 pkl. 20.00 WIB, bukti PT-40, sesuai dengan aslinya ;
41. Surat Panggilan Persidangan Kedua, Nomor : B-129/D/PDO-PKS/1437
ah

lik

tertanggal 09 Rabiul Akhir 1437 H/ 19 Januari 2016 yang ditandatangani


oleh Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), ditujukan
m

ub

kepada : H. Fahri Hamzah, SE., bukti PT-41, sesuai dengan aslinya ;


42. Laporan Hasil Investigasi dan Tuntutan Terhadap Sdr. Fahri Hamzah,
ka

SE., atas Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi PKS, dikeluarkan di


ep

Jakarta pada tanggal 28 Januari 2016 dan ditandatangani oleh Ketua


ah

BPDO PKS, H. Abdul Muiz Saadih, bukti PT-42, sesuai dengan aslinya ;
R

43. Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 28 Januari
es

2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz


M

ng

Saadih, bukti PT-43, sesuai dengan aslinya ;


on
gu

Hal. 117 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
44. Berita Acara Persidangan Nomor : 02/BPDO-PKS/1437, hari Kamis,

si
tanggal 28 Januari 2016, pkl 20.00 WIB, bukti PT-44, sesuai dengan
aslinya ;

ne
ng
45. Surat Panggilan Persidangan Nomor : B-158/D/PDO-PKS/1437,
tertanggal 18 Rabiul Akhir 1437 H/ 28 Januari 2016 yang ditandatangani

do
oleh Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), bukti PT-45,
gu sesuai dengan aslinya ;
46. Surat Panggilan Persidangan Nomor : B-159/D/PDO-PKS/1437,

In
A
tertanggal 18 Rabiul Akhir 1437 H/ 28 Januari 2016 yang ditandatangani
oleh Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), bukti PT-46,
ah

lik
sesuai dengan aslinya ;
47. Berita Acara Persidangan Nomor 03/BPDO-PKS/1437, pada hari
am

ub
Jum‟at, tanggal 29 Januari 2016, pkl 08.00 WIB, bukti PT-47, sesuai
dengan aslinya ;
48. Berita Acara Persidangan Nomor 04/BPDO-PKS/1437, pada hari
ep
k

Jum‟at, tanggal 29 Januari 2016, pkl 08.00 WIB, bukti PT-48, sesuai
ah

dengan aslinya ;
R

si
49. Putusan Majelis Qadha Nomor : 01/PUT/PDO-PKS/1437, pada hari
Kamis, 29 Januari 2016 bertepatan dengan tanggal 18 rabiul akhir 1437

ne
ng

H pkl 20.00-22.00 WIB, bukti PT-49, sesuai dengan aslinya ;


50. Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 29 Januari

do
2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz
gu

Saadih, bukti PT-50, sesuai dengan aslinya ;


51. Surat Rekomendasi dari Badan Penegak Disiplin Organisasi Nomor :
In
A

01/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 19 Rabiul Akhir 1437 H/ 29 Januari


2016 yang ditandatangani oleh Ketua Badan Penegak Disiplin
ah

lik

Organisasi (BPDO), ditujukan kepada : Majelis Tahkim Partai Keadilan


Sejahtera, Perihal : Rekomendasi atas Perkara Fahri Hamzah, bukti
m

ub

PT-51, sesuai dengan aslinya ;


52. Surat Pengantar dari Badan Penegak Disiplin Organisasi Nomor : B-
ka

166/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 22 Rabiul Akhir 1437 H/ 01 Februari


ep

2016 yang ditandatangani oleh Ketua Badan Penegak Disiplin


ah

Organisasi (BPDO), ditujukan kepada : Majelis Tahkim Partai Keadilan


R

Sejahtera, Perihal : Pengantar Rekomendasi atas Perkara Fahri


es

Hamzah, bukti PT-52, sesuai dengan aslinya ;


M

ng

53. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 1
on

Jumadil Awwal 1437 H/ 11 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 10.00-12.00


gu

Hal. 118 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
WIB. Dengan agenda : Persiapan Persidangan, bukti PT-53, sesuai

si
dengan aslinya ;
54. Surat Panggilan Nomor : 03/D/MT-PKS/V/1437, 11 Februari 2015. Bukti

ne
ng
ini menerangkan bahwa dalam proses persidangan Penggugat, Sdr.
Fahri Hamzah; Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera mengundang

do
Ust. Hilmi Aminudin (Mantan Ketua Majelis Syuro PKS) untuk didengar
gu keterangannya sebagai Ahli dalam perkara Teradu Fahri Hamzah.
Bertempat di Padepokan Madani Lembang, bukti PT-54, sesuai dengan

In
A
aslinya ;
55. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 6
ah

lik
Jumadil Awwal 1437 H/ 15 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 15.00-18.00
WIB. Bertempat di Padepokan Madani, dengan agenda : Mendengarkan
am

ub
Keterangan Saksi, bukti PT-55, sesuai dengan aslinya ;
56. Berita Acara Permintaan Keterangan Ust. Hilmi Aminudin (Mantan
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera) di periksa sebagai AHLI
ep
k

atas Perkara Sdr. Fahri Hamzah bertempat di Padepokan Madani,


ah

Lembang-Kabupaten Bandung Barat, tanggal 15 Februari 2016, pkl


R

si
16.00-17.45 WIB, bukti PT-56, sesuai dengan aslinya ;
57. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 8

ne
ng

Jumadil Awwal 1437 H/ 17 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 11.00-12.00


WIB. Bertempat di MD Building Lt.2, dengan agenda : Mendengarkan

do
Keterangan Saksi Dr. Salim Segaf Al-Jufri dan Soenmandjaja
gu

Rukmandis, bukti PT-57, sesuai dengan aslinya ;


58. Berita Acara Permintaan Keterangan Dr. Salim Segaf Al-Jufri (Ketua
In
A

Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera) dan Soenmandjaja Rukmandis.


Keduanya di periksa sebagai SAKSI atas Perkara Sdr. Fahri Hamzah
ah

lik

bertempat di kantor DPP PKS, tanggal 17 Februari 2016, pkl 14.00-


16.00 WIB, bukti PT-58, sesuai dengan aslinya ;
m

ub

59. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal
9Jumadil Awwal 1437 H/ 18 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 14.00-15.30
ka

WIB. Bertempat di MD Building Lt.2, dengan agenda : Persiapan


ep

Persidangan, bukti PT-59, sesuai dengan aslinya ;


ah

60. Surat Panggilan Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor :


R

04/D/MT-PKS/V/1437, ditujukan kepada Penggugat Sdr. Fahri Hamzah


es

untuk tanggal 9 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 hadir dalam


M

ng

persidangan Majelis Tahkim pada hari Senin, 13 Jumadil Awwal/22


on
gu

Hal. 119 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Februari 2016, pkl 16-selesai WIB, bertempat di Lt.5 MD Building-Kantor

si
DPP PKS, bukti PT-60, sesuai dengan aslinya ;
61. Bukti Penerimaan Surat Panggilan Majelis Tahkim yang ditujukan

ne
ng
kepada Penggugat. Surat panggilan diterima oleh Agus Ahmad W pada
tanggal 19 Februari 2016, bukti PT-61, sesuai dengan aslinya ;

do
62. Surat dari Penggugat tertanggal 22 Februari 2016 yang ditujukan
gu kepada Bapak DR. Hidayat Nur Wahid selaku Ketua Majelis Tahkim
PKS, bukti PT-62, sesuai dengan aslinya ;

In
A
63. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 13
Jumadil Awwal 1437 H/ 22 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 16.00 - selesai
ah

lik
WIB. Bertempat di MD Building Lt.4, dengan agenda : Persidangan I,
bukti PT-63, sesuai dengan aslinya ;
am

ub
64. Tata Tertib Sidang Majelis Tahkim (berdasarkan Pedoman Partai Nomor
2 Tahun 2015, bukti PT-64, sesuai dengan aslinya ;
65. Berita Acara Persidangan Nomor 01/MT-PKS/1437, pada hari Senin, 22
ep
k

Februari 2016, pkl 16.00 WIB, bukti PT-65, sesuai dengan aslinya ;
ah

66. Surat dari Penggugat tertanggal 25 Februari 2016 yang ditujukan


R

si
kepada Bapak DR. Hidayat Nur Wahid selaku Ketua Majelis Tahkim
PKS. Dalam suratnya Penggugat tidak bisa sampai semua hak-hak

ne
ng

dasarnya dipenuhi, bukti PT-66, sesuai dengan aslinya ;


67. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 16

do
Jumadil Awwal 1437 H/ 25 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 20.00 - selesai
gu

WIB, bukti PT-67, sesuai dengan aslinya ;


68. Surat dari Penggugat tertanggal 25 Februari 2016 yang ditujukan
In
A

kepada Bapak DR. Freddy Harris, SH., MH selaku Direktur Jenderal


Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Republik
ah

lik

Indonesia, bukti PT-68, copy dari copy ;


69. Surat Panggilan Kedua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor
m

ub

:05/D/MT-PKS/V/1437,kepada Penggugat Sdr. Fahri Hamzah tertanggal


14 Jumadi Awwal 1437/23 Februari 2016, bukti PT-69, sesuai dengan
ka

aslinya ;
ep

70. Bukti Tanda Terima Surat Panggilan Kedua Majelis Tahkim Partai
ah

Keadilan Sejahtera Nomor : 05/D/MT-PKS/V/1437, kepada Penggugat


R

Sdr. Fahri Hamzah tertanggal 14 Jumadi Awwal 1437/23 Februari 2016,


es

bukti PT-70, sesuai dengan aslinya ;


M

ng

71. Surat Panggilan Ketiga Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor
on

: 06/D/MT-PKS/V/1437, kepada Penggugat Sdr. Fahri Hamzah


gu

Hal. 120 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 28 Jumadi Awwal 1437/8 Maret 2016, bukti PT-71, sesuai

si
dengan aslinya ;
72. Bukti Penerimaan Surat Panggilan Ketiga Majelis Tahkim Partai

ne
ng
Keadilan Sejahtera Nomor : 06/D/MT-PKS/V/1437, kepada Penggugat
Sdr.Fahri Hamzah tertanggal 28 Jumadi Awwal 1437/8 Maret 2016,bukti

do
PT-72, sesuai dengan aslinya ;
gu 73. Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 2
Jumadil Akhir 1437 H/ 11 Maret 2016 M, Waktu : Pkl 14.00 - selesai

In
A
WIB. Bertempat di MD Building Lt.4, dengan agenda : Persidangan III,
bukti PT-73, sesuai dengan aslinya ;
ah

lik
74. Surat dari Penggugat tertanggal 10 Maret 2016 yang ditujukan kepada
Bapak DR. Hidayat Nur Wahid selaku Ketua Majelis Tahkim Partai
am

ub
Keadilan Sejahtera, bukti PT-74, sesuai dengan aslinya ;
75. Putusan Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 02/PUT/MT-
PKS/2016, bukti PT-75, sesuai dengan aslinya ;
ep
k

76. Surat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera,
ah

Nomor : 02/D/DPTP-PKS/VI/2016 tanggal 12 Juamdil Akhir/21 Maret


R

si
2016, yang ditandatangani oleh Ketua DPTP, DR. Salim Segaf Al-Jufri,
Perihal Tindaklanjut Putusan Majelis Tahkim, bukti PT-76, sesuai

ne
ng

dengan aslinya ;
77. Surat dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Nomor : B-

do
187/D/PDO-PKS/1437, yang ditujukan kepada Penggugat tanggal 08
gu

Jumadil Ula 1437/17 Februari 2016, Perihal : Penjelasan Soal Aduan


Saudara (Penggugat), bukti PT-77, sesuai dengan aslinya ;
In
A

78. Surat Pernyataan Pengunduran diri Gatot Pujo Nugroho, pada tanggal
05 September 2015, bukti PT-78, sesuai dengan aslinya ;
ah

lik

79. Berita Online, Arifinto mengundurkan Diri, Republika.co.id, 11 April


2011, bukti PT-79, Print Out ;
m

ub

80. Berita Online, Arifinto PKS Torehkan Tradisi Politik Positif, Ininilah.com,
tanggal 11 April 2011, bukti PT-80, , Print Out;
ka

81. Salinan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik,


ep

bukti PT-81, copy dari copy ;


ah

82. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan
R

DPRD, bukti PT-82, copy dari copy ;


es

83. Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, bukti PT-
M

ng

83, sesuai dengan aslinya ;


on
gu

Hal. 121 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
84. Berita Online, Fahri Sebut yang Memecatnya dari PKS adalah

si
Pengkhianat Partai, Detik.com, Selasa, 19 April 2016, bukti PT-84,, Print
Out;

ne
ng
85. Berita Online, Majelis Syuro PKS : Desakan Mundur ke Fahri Hamzah
adalah Urusan Internal, Detik.com, Senin, 11 Januari 2016, bukti PT-85,

do
Print Out;
gu 86. Peraturan DPR RI Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, bukti PT-

In
A
86, sesuai dengan aslinya ;
87. Berita Online, Wasekjen PKS Benarkan Ada Evaluasi Kader di DPR
ah

lik
Termasuk Fahri Hamzah, Tribunnews.com, Sabtu, 9 Januari 2016, bukti
PT-87, Print Out;
am

ub
88. Berita Online, Kader PKS Minta Fahri Hamzah Dicopot Dari Wakil Ketua
DPR, Tempo.com, Sabtu, 9 Januari 2016, bukti PT-88,, Print Out;
89. Berita Online, Beda dengan Fahri Hamzah, PKS Justru Tolak Kenaikan
ep
k

Tunjangan DPR, Suara.com, Sabtu, 19 September 2015, bukti PT-89, ,


ah

Print Out ;
R

si
90. Berita Online, Beda Sikap Hidayat Nur Wahid dan Fahri Hamzah Soal
Revisi UU KPK, detiknews.com, Kamis, 08 Oktober 2015, bukti PT-90,

ne
ng

Print Out;
91. Berita Online, Fahri Hamzah : DPR Sepakat Bubarkan KPK, Tinggal

do
Tunggu Keberanian Jokowi, Rmol.com, Jumat, 23 Agustus 2015, bukti
gu

PT-91, , Print Out;


92. Keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan Sejahtera
In
A

Nomor : 06/D/SKEP/DPTP-PKS/IV/1437 Tentang Pembentukan Majelis


Tahkim Perkara Saudara Fahri Hamzah, SE., tertanggal 24 Rabuil
ah

lik

Awwal 1437 H/03 Februari 2016 M, bukti PT-92, sesuai dengan aslinya ;
93. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
m

ub

Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/ 1437 Tentang Pemberhentian Saudara


Fahri Hamzah, SE., sebagai anggota Partai Keadilan Sejahtera,
ka

tertanggal 23 Jumadil Akhir 1437 H/1 April 2016 M, bukti PT-93, sesuai
ep

dengan aslinya ;
ah

94. Surat Biro Hukum Sekretariat Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Nomor
R

: B-260/D/SEK-PKS/1437, Hal : Surat Pengantar tertanggal 23 Jumadil


es

Akhir 1437 H/01 April 2016 ditujukan kepada Penggugat, Sdr. Fahri
M

ng

Hamzah, SE., bukti PT-94, copy dari copy ;


on
gu

Hal. 122 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
95. Bukti Penerimaan Surat Surat Biro Hukum Sekretariat Jenderal Partai

si
Keadilan Sejahtera Nomor : B-260/D/SEK-PKS/1437, kepada
Penggugat Sdr. Fahri Hamzah tertanggal 3 April 2016 yang diterima

ne
ng
langsung oleh Penggugat, bukti PT-95, sesuai dengan aslinya ;
96. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera

do
Nomor : 465/SKEP/DPP-PKS/ 1437 Tentang Pemberhentian dan
gu Penggantian Antar Waktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera Saudara Fahri Hamzah, SE.,

In
A
sebagai anggota Partai Keadilan Sejahtera, tertanggal 26 Jumadil Akhir
1437 H/4 April 2016 M, bukti PT-96, sesuai dengan aslinya ;
ah

lik
97. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
Nomor : B-38/K/DPP-PKS/1437 kepada Pimpinan DPR RI Tentang
am

ub
Usulan Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera
Saudara Fahri Hamzah, SE., sebagai anggota Partai Keadilan
ep
k

Sejahtera, tertanggal 27 Jumadil Akhir 1437 H/5 April 2016 M, bukti PT-
ah

97, copy dari copy ;


R

si
98. Bukti Penerimaan Surat Surat Biro Hukum Sekretariat Jenderal Partai
Keadilan Sejahtera Nomor : B-38/K/DPP-PKS/1437, kepada Pimpinan

ne
ng

DPR RI tertanggal 3 April 2016 yang diterima oleh Agus, bukti PT-98,
sesuai dengan aslinya ;

do
99. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
gu

Nomor : B-39/K/DPP-PKS/1437 Tentang Usulan Pemberhentian dan


Penggantian Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
In
A

dari Partai Keadilan Sejahtera, tertanggal 6 April 2016 M, bukti PT-99,


copy dari copy ;
ah

lik

100. Bukti Penerimaan Surat Surat Biro Hukum Sekretariat Jenderal Partai
Keadilan Sejahtera Nomor : B-39/K/DPP-PKS/1437, Pimpinan DPR RI
m

ub

tertanggal 6April 2016 yang diterima oleh Agus, bukti PT-100, sesuai
dengan aslinya ;
ka

101. Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera


ep

Nomor : 467/SKEP/DPP-PKS/ 1437 Tentang Pemberhentian dan


ah

Penggantian Antar Waktu Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik


R

Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera Saudara Fahri Hamzah, SE.,


es

sebagai anggota Partai Keadilan Sejahtera, tertanggal 28 Jumadil Akhir


M

ng

1437 H/6 April 2016 M, bukti PT-101, copy dari copy ;


on
gu

Hal. 123 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
102. Petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75/P Tahun

si
2016 Tentang Peresmian Pemberhentian Antar Waktu Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Masa

ne
ng
Jabatan Tahun 2014-2019, bukti PT-102, copy dari copy ;
103. Surat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor :

do
PW/11745/DPR RI/VII/2016, tertanggal 20 Juli 2016, ditujukan kepada
gu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hal : Pergantian Antarwaktu
Anggota DPR/MPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera atas nama Dr.

In
A
H.M.Gamari Sutrisno, bukti PT-103, copy dari copy ;
104. Surat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor :
ah

lik
409/KPU/VII/2016, tanggal 22 Juli 2016, yang ditujukan kepada Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Perihal : Pergantian
am

ub
Antarwaktu Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera mewakili
daerah pemilihan Jawa Tengah III, bukti PT-104, sesuai dengan aslinya;
105. Putusan Majelis tahkim Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 01/PUT/MT-
ep
k

PKS/2016, yang diputuskan pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2016


ah

bertepatan dengan tanggal 01 Jumadil Akhir 1437 H, bukti PT-105,


R

si
sesuai dengan aslinya ;
106. Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor :

ne
ng

249/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel, pada hari Selasa, tanggal 9 Agustus


2016,bukti PT-106, sesuai dengan aslinya ;

do
bukti-bukti surat tersebut kesemuanya berupa fotocopy yang telah dilegalisir
gu

dan telah diberi meterai yang cukup, serta telah memenuhi ketentuan pasal 2
ayat (3) Undang-undang No. 13 tahun 1985 jo. Peraturan Pemerintah No. 24
In
A

tahun 2000, sehingga sah sebagai bukti surat ;


ah

Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat tersebut di atas, Penggugat


lik

telah pula mengajukan 4 (empat) orang saksi fakta dan 2 (dua) orang ahli
yang kesemuanya telah memberikan keterangan dengan dibawah sumpah di
m

ub

muka persidangan, keterangan tersebut pada pokoknya sebagai berikut :


1. Saksi IMAN NUGRAHA,SH. (Sekretaris BPDO), di muka persidangan
ka

ep

dengan dibawah sumpah, telah memberikan keterangan yang pada


pokoknya sebagai berikut :
ah

 Bahwa saksi Kenal dengan Pengugat dan Para Tergugat ;


R

es

 Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan


M

ng

Tergugat;

on

Bahwa saksi sebagai Sekretaris BPDO;


gu

Hal. 124 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa Surat yang diajukan oleh Tergugat itu yang ditujukan kepada

si
BPDO. akan tetapi surat menyurat itu prosedurnya tetap ada di
BPDO. karena yang membuat BPDO dan memilih untuk tidak

ne
ng
menjawab surat itu merupakan kewenangan dari Majlis syuro. karena
Sekretaris fungsinya hanya memfasilitasi dan tidak ikut mengambil

do
gu keputusan, dan hasil dari Majlis syuro itu diserahkan kepada BPDO;
 Bawa pada tanggal 26 Desember 2015 ada pengaduan secara
tertulis tentang dugaan adanya tindakan yang mengganggu soliditas

In
A
partai dan anggota, nama baik dan kehormatan partai serta
ketidaktaatan terhadap pimpinan yang dilakukan oleh Penggugat ;
ah

lik
 Bahwa Tergugat I selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi
Partai Keadilan Sejahtera Dewan Pengurus Pusat (BPDO DPP PKS)
am

ub
melakukan investigasi yaitu dengan mengundang Penggugat melalui
Surat Panggilan Tergugat I Nomor B-108/D/PDO-PKS/1437
tertanggal 30 Desember 2015 untuk dimintai keterangannya pada
ep
k

hari Senin tanggal 4 Januari 2016 ;


ah

 Bahwa terhadap pemanggilan 30 Desember 2015 Penggugat tidak


R

si
hadir. Kemudian dilakukan pemanggilan kedua oleh Tergugat I
melalui Surat Panggilan Nomor B-115/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 5

ne
ng

Januari 2016 untuk dimintai keterangannya pada hari Senin tanggal


11 Januari 2016 dan Penggugat memenuhi undangan tersebut ;

do

gu

Bahwa pada pertemuan tersebut, Tergugat I menyampaikan tentang


adanya laporan yang masuk ke BPDO menyangkut dugaan
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Penggugat dan kemudian
In
A

Tergugat I meminta keterangan kepada Penggugat beropa jawaban


atas pertanyaan-pertanyaan secara tertulis yang sudah disiapkan
ah

lik

oleh Tergugat I dan Penggugat menjawab seluruh pertanyaan


tersebut ;
m

ub

 Bahwa terhadap permintaan Penggugat untuk diberikan dokumen-


dokumen yang terkait dengan perkaranya adalah tidak ada kewajiban
ka

bahkan tidak diatur dalam Pedoman Partai Nomor 2 Tahun 2015


ep

Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai


ah

Keadilan Sejahtera mengenaiperlunya penyertaan penjelasan


R

mengenai pokok permasalahan, lampiran bukti laporan/pengaduan


es
M

dan/atau surat tugas serta bukti awal, kertas posisi pekara, identitas
ng

pelapor, alat bukti, legal standing pelapor, dan hukum acara dalam
on
gu

Hal. 125 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan sebagaimana yang diinginkan Penggugat dalam

si
suratnya tertanggal 2 Januari 2016 yang ditujukan kepada Tergugat I;
 Bahwa setelah Tergugat I melakukan pengambilan keterangan dari

ne
ng
Penggugat kemudian Tergugat I membentuk Majelis Qadha yang
terdiri dari Abdi Sumaithi, DH. Al Yusni dan Ainur Rafiq Shaleh

do
gu Tamhid dan Majelis Qadha ini bertugas memeriksa dan memutus
suatu perkara yang diajukan Tergugat I, hal ini sesuai dengan Pasal
21 ayat (11) dan Pasal 22 ayat (1) Pedoman Partai Nomor 2 Tahun

In
A
2015 Tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin Organisasi Partai
Keadilan Sejahtera ;
ah

lik
 Bahwa pada hari Rabu, tanggal 13 Januari 2016, Tergugat I meminta
keterangan ahli dari Saksi Untung Wahono, mantan Ketua Majelis
am

ub
Pertimbangan Pusat (MPP) PKS Saksi Tb. Soenmandjaja
Rukmandis, anggota Ahli dan anggota DPR RI ;
 Bahwa Tergugat I melalui Surat Panggilan Persidangan Nomor: B-
ep
k

125/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 13 Januari 2016 memanggil


ah

Penggugat untuk hadir dalam persidangan Majelis Qadha pada hari


R

si
Selasa tanggal 19 Januari 2016, tetapi Penggugat tidak hadir dengan
alasan memimpin rombongan delegasi DPR RI menghadiri Konfrensi

ne
ng

Kerjasama Parlemen Islam di Bagdad Irak (The Parliamentary Union


of The Organization Islamic Cooperation Member States (PUIC-OIC);

do

gu

Bahwa alasan ketidakhadiran Penggugat tersebut disampaikan oleh


Penggugat melalui suratnya tertanggal 14 Januari 2016 yang
ditujukan kepada Tergugat I dan dalam surat tersebut Penggugat
In
A

meminta untuk diberikan berkas laporan yang memuat identitas


Pelapor dan Terlapor, kronologis kejadian atau perbuatan yang
ah

lik

diduga sebagai pelanggaran disiplin, kesaksian dan/atau bukti awal,


hasil penelitian kelengkapan administrasi laporan serta naskah hasil
m

ub

pemeriksaan dari komisi investigasi dan pengawasan dari Tergugat I;


 Bahwa atas ketidakhadiran Penggugat tersebut kemudian
ka

persidangan Majelis Qadha ditunda dan akan melaksanakan


ep

persidangan kembali pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 serta


ah

menolak permintaan Penggugat di atas ;


R

 Bahwa alasan penolakan permintaan Penggugat di atas karena tidak


es
M

ada ketentuan yang mewajibkan Tergugat I untuk memberikan hal-


ng

hal yang diminta Penggugat tersebut namun demikian terkait dengan


on

kronologis kejadian atau perbuatan yang diduga sebagai pelanggaran


gu

Hal. 126 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disiplin atau naskah hasil pemeriksaan dari komisi investigasi dan

si
pengawasan akan disampaikan dan dibacakan oleh Tergugat I pada
saat persidangan dimulai berupa pembacaan laporan dugaan

ne
ng
pelanggaran disiplin dan pembacaan tuntutan pemberian sanksi oleh
Tergugat I ;

do
gu  Bahwa pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 Penggugat
memenuhi panggilan sidang Majelis Qadho dan persidanganpun
dimulai, dalam persidangan tersebut, Majelis Qadha mempersilahkan

In
A
terlebih dahulu kepada Tergugat I untuk menyampaikan dan
membaca laporan hasil investigasi dugaan pelanggaran disiplin
ah

lik
sekaligus tuntutannya ;
 Bahwa setelah Tergugat I membacakan laporan hasil investigasi atas
am

ub
dugaan pelanggaran disiplin dan tuntutannya, kemudian Majelis
Qadha mempersilahkan kepada Penggugat untuk menyampaikan
tanggapannya atau pembelaannya dan pada saat itu Penggugat
ep
k

menyampaikan tanggapannya atau pembelaannya secara tertulis ;


ah

 Bahwa setelah Penggugat menyampaikan tanggapannya atau


R

si
pembelaannya maka dilanjutkan dengan tanya jawab antara Ketua
dan Anggota Majelis Qadha dengan Penggugat. Pada saat itu juga,

ne
ng

Majelis Qadha menawarkan kepada Penggugat untuk mengajukan


saksi dan Penggugat mengajukan saksi H. Jazuli Juwaini, Lc., MA.,

do
gu

dan saksi H. Iskan Qolba Lubis, MA. ;


 Bahwa pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2016 pukul 08.00 WIB
dilakukan pemeriksaan terhadap saksi H. Iskan Qolba Lubis, MA.,
In
A

dan pada pukul 10.00 WIB dilakukan dengan pemeriksaan terhadap


saksi H. Jazuli Juwaini, Lc, MA. ;
ah

lik

 Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kedua saksi di atas,


kemudian Majelis Qadha pada pukul 10.30 bermusyawarah secara
m

ub

internal dan mengeluarkan putusannya berupa :


1) Saudara Teradu yaitu Saudara Fahri Hamzah terbukti melakukan
ka

pelanggaran disiplin organisasi Partai dengan kategori berat ;


ep

2) Mengabulkan tuntutan Badan Penegak Disiplin Organisasi DPP


ah

PKS berupa pemberhentian keanggotaan Saudara Fahri Hamzah


R

sebagai Anggota Partai Keadilan Sejahtera dalam semua jenjang


es

keanggotaan ;
M

ng

 Bahwa dari keputusan Majelis Qadha di atas itulah kemudian


on

Tergugat I mengeluarkan rekomendasi yang ditujukan kepada Majelis


gu

Hal. 127 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahkim Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera pada

si
tanggal 29 Januari 2016 berupa Pemberhentian Saudara Fahri
Hamzah sebagai anggota Partai Keadilan Sejahtera dari seluruh

ne
ng
jenjang keanggotaan ;
 Bahwa Tergugat I dan Tergugat II dalam menangani perkara

do
gu Penggugat telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan prosedur
yang berlaku di dalam internal Partai ;

In
A
2. Saksi Ir. UNTUNG WAHONO, M.Si (Sekretaris Majelis Syuro PKS), di
muka persidangan dengan dibawah sumpah, telah memberikan
ah

lik
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
 Bahwa saksi Kenal dengan Pengugat dan Para Tergugat ;
 Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan
am

ub
Tergugat;
 Bahwa pertemuan antara Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA., dengan
ep
k

Penggugat tersebut berlangsung di kantor DPP PKS pada tanggal 1


September 2015 tepatnya pkl. 15.30. Saat itu, Ketua Majelis Syuro,
ah

R
Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA., memanggil Penggugat melalui Saksi ke

si
kantor DPP PKS dimana Saksi mengundang Penggugat via chatting

ne
ng

WhatsApp ;
 Bahwa saksi adalah sekretaris Majelis Syuro mandapatkan perintah
dari Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA.,

do
gu

untuk memanggil Penggugat bukan atas nama pribadi akan tetapi


atas nama Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera ;
In
A

 Bahwa sejak kepemimpinan sebelum Ketua Majelis Syuronya Dr.


Salim Segap Al-Jufri yaitu pada waktu ketua Majelis Syuronya adalah
ah

lik

Ustadz Hilmi Aminudin, pemanggilan terhadap kader PKS baik


mereka yang saat itu memiliki kedudukan sebagai pejabat publik
m

seperti anggota dewan atau kepala daerah atau eksekuif lainnya


ub

dilakukan dengan cara-cara lisan atau sms dan mereka yang


ka

dipanggilpun datang dan tidak ada masalah dan Saksi Untung


ep

Wahono maupun Saksi Sunmanjaya saat kedudukannya sebagai


ah

anggota DPR RI biasa dipanggil dengan cara lisan atau sms dan
R

kebiasaan seperti ini berlangung hingga masa kepemimpinan Dr.


es

Salim Segap Al-Jufri dan tidak ada masalah dengan semua itu ;
M

ng

 Bahwa pemibicaraan dalam pertemuan tersebutpun dapat


on

menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan jabatan orang yang


gu

Hal. 128 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dipanggil atau juga bisa sekilas tetang masalah pribadi dan ketika

si
ada perintah dari Ketua Majelis Syuro dalam pertemuan tersebut
biasanya tidak menggunakan surat juga namun demikian mereka

ne
ng
melaksanakan perintah tersebut ;

3. Saksi NAJIB SUBROTO (Panitera Majelis Tahkim), di muka

do
gu persidangan dengan dibawah sumpah, telah memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut :

In
A
 Bahwa saksi Kenal dengan Pengugat dan Para Tergugat ;
 Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan
ah

lik
Tergugat;
 Bahwa Majelis Tahkim berjumlah 14 (empat belas) orang dibentuk
oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan Sejahtera
am

ub
(DPTP PKS) sejak tanggal 28 Januari 2016 dimana 14 (empat belas)
orang tersebut terdiri dari Salim Segaf Al-Jufri, Hidayat Nur Wahid,
ep
k

Suharna Surapranata, Abdi Sumaithi, Suswono, Surahman Hidayat,


Muslih Abdul Karim, Rati' Munawar, Mohamad Sohibul Iman, Tauflq
ah

R
Ridho, Amang Syafruddin, Abdul Muiz Saadi, Sri Utami dan hnan

si
Nugraha ;

ne

ng

Bahwa setelah terbentuknya Majelis Tahkim tersebut maka melalui


Surat Nomor: B-32/K/DPP-PKS/1437 tertanggal 1 Februan 2016
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadialan Sejahtera

do
gu

menyampaikannya Susunan dan Anggota Majelis Tahkim Partai


Keadilan Sejahtera kepada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
In
A

Umum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia ;
ah

lik

 Bahwa pada tanggal 29 Januari 2016, Majelis Tahkim menerima


Surat Perihal Rekomendasi atas Perkara Fahri Hamzah dari BPDO
DPP PKS dan pada tanggal 1 Februari Majelis Tahkim menerima
m

ub

Surat dengan Perihal Pangantar Rekomendasi BPDO Terkait Perkara


ka

Fahri Hamzah ;
ep

 Bahwa pada tanggal 3 Februari 2016, Dewan Pimpinan Tingkat


ah

Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPTP PKS) membentuk Majelis


R

Tahkim untuk menyelesaikan perkara Penggugat. Majelis Tahkim


es

tersebut terdiri dari :


M

ng

1. Dr. Hidayat Nur Wahid, MA, selaku Ketua merangkap anggota ;


on

2. Dr. Surahman Hidayat, MA, selaku anggota ;


gu

Hal. 129 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Mohamad Sohibul Iman, Ph.D, selaku anggota ;

si
4. Drs. Abdi Sumaithi, selaku anggota ;
5. Abdul Muiz Saadih, MA, selaku anggota ;

ne
ng
 Bahwa pada tanggal 11 Februari, Majelis Tahkim yang terdiri dari Dr.
Hidayat Nur Wahid, MA, Dr. Surahman Hidayat, MA, Mohamad

do
gu Sohibul Iman, Ph.D, Drs. Abdi Sumaithi, Abdul Muiz Saadih, MA.,
bermusyarah untuk mempersiapkan persidangan perkara Penggugat;
 Bahwa pada tanggal 15 Februari, Majelis Tahkim mengundang Saksi

In
A
Ustadz Hilmi Aminudin untuk dimintai keterangannya sebagai Ahli
terkait dengan perkara Penggugat ;
ah

lik
 Bahwa pada tanggal 17 Februari 2016, Majelis Tahkim
mendengarkan keterangan dari Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Dr.
am

ub
Salim Segaf Al-Jufri dan Saksi Soenmandjaja Rukmandi terkait
dengan perkara Fahri Hamzah ;
 Bahwa pada tanggal 18 Februari 2016, Majelis Tahkim melakukan
ep
k

musyawarah untuk persiapan sidang Penggugat ;


ah

 Bahwa pada tanggal 18 Februari 2016, Majelis Tahkim mengundang


R

si
Penggugat untuk hadir dalam persidangan Majelis Tahkim yang akan
diselanggarakan pada hari Senin, 22 Februari 2016 ;

ne
ng

 Bahwa pada tanggal 22 Februari 2016, Majelis Tahkim menerima


surat dari Penggugat yang isinya ketidaksediaan Penggugat untuk

do
gu

hadir dalam persidangan Majelis Tahkim tersebut sampai permintaan


Penggugat akan dokumen-dokumen dan bukti-bukti terkait
perkaranya didapatkan namun persidangan terus berlangsung
In
A

meskipun tanpa kehadiran Penggugat ;


 Bahwa pada tanggal 23 Februari 2016 Majelis Tahkim mengundang
ah

lik

kembali Penggugat untuk hadir dalam persidangan Majelis Tahkim


pada tanggal 25 Februari 2016 tetapi Penggugat tidak memenuhi
m

ub

undangan tersebut dan hanya mengirimkan surat yang bunyinya


ketidaksediaan Penggugat untuk hadir dalam persidangan Majelis
ka

Tahkim tersebut sampai permintaan Penggugat akan dokumen-


ep

dokumen dan bukti-bukti terkait perkaranya didapatkan ;


ah

 Bahwa pada tanggal 8 Maret 2016, Majelis Tahkim mengundang


R

kembali untuk yang ketiga kalinya kepada Penggugat untuk hadir


es
M

dalam persidangan Majelis Tahkim pada tanggal 11 Maret 2016


ng

tetapi Penggugat kembali tidak memenuhi undangan tersebut dengan


on
gu

Hal. 130 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyampaikan surat yang memuat alasan-alasan ketidak

si
sediaannya untuk hadir dalam persidangan tersebut ;
 Bahwa pada tanggal 11 Maret 2016, Majelis Tahkim tetap

ne
ng
melaksanakan persidangan tanpa kehadiran Penggugat dan
menjatuhkan putusannya saat itu juga ;

do
gu  Bahwa putusan Majelis Tahkim di atas sebagaimana yang tertuang
dalam Surat Putusan Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tertanggal 11
Maret 2016 yang pada pokoknya menerima rekomendasi BPDO yaitu

In
A
pemberhentian Saudar Fahri Hamzah, SE., dari semua jenjang
keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera ;
ah

lik
 Bahwa Tergugat I dan Tergugat II dalam menangani perkara
Penggugat telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan prosedur
am

ub
yang berlaku di dalam internal Partai ;

4. Saksi Tb. SOEMANJAJA RUKMANDIS, di muka persidangan dengan


ep
k

dibawah sumpah, telah memberikan keterangan yang pada pokoknya


sebagai berikut :
ah


R
Bahwa saksi kenal dengan Pengugat dan Para Tergugat ;

si
 Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Penggugat dan

ne
ng

Tergugat;
 Bahwa saksi diundang oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim
Segaf Al-Jufri, MA., melalui Sekretaris Majelis Syuro, Saksi Untung

do
gu

Wahono untuk datang pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015


dan permintaan kehadiran Saksi untuk datang pada pertemuan
In
A

tersebut juga atas permintaan Penggugat ;


 Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 dilakukan
ah

lik

pertemuan antara Ketua Majelis Syuro PKS, Dr. Salim Segaf Al-Jufri,
MA., dengan Penggugat dan Saksi. Dalam pertemuan tersebut, Saksi
m

ub

menjelaskan bahwa, Pimpinan DPR yang mengundurkan diri akan


diganti oleh anggota dari fraksi yang sama Dalam pertemuan tersebut
ka

itu Penggugat menyatakan siap mundur dan melaksanakan tugas


ep

dan bahkan menegaskan bahwa dirinya ingin tetap berada dalam


ah

partai meskipun ditempatkan pada posisi apapun, termasuk bersedia


R

kembali menjadi tenaga ahli Saksi ;


es

 Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Desember 2015 diadakan


M

ng

pertemuan antara Saksi dengan Penggugat di Komplek Gedung


on

DPR-DPD-MPR, saat itu, Saksi sudah membawakan surat


gu

Hal. 131 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengunduran diri Penggugat untuk ditanda tangani namun Penggugat

si
saat itu hanya mengambil surat pengunduran diri tapi tidak
menandatanginya dengan alasan akan mempelajari dulu surat

ne
ng
pengunduran diri tersebut dan akan menghadap langsung kepada
Ketua Majelis Syuro, Dr. Salim Segaf Al-Jufri ;

do
gu  Bahwa sejak kepemimpinan sebelum Ketua Majelis Syuronya Dr.
Salim Segap Al-Jufri yaitu pada waktu ketua Majelis Syuronya adalah
Ustadz Hilmi Aminudin, pemanggilan terhadap kader PKS baik

In
A
mereka yang saat itu memiliki kedudukan sebagai pejabat publik
seperti anggota dewan atau kepala daerah atau eksekuif lainnya
ah

lik
dilakukan dengan cara-cara lisan atau sms dan mereka yang
dipanggilpun datang dan tidak ada masalah dan Saksi Untung
am

ub
Wahono maupun Saksi Sunmanjaya saat kedudukannya sebagai
anggota DPR RI biasa dipanggil dengan cara lisan atau sms dan
kebiasaan seperti ini berlangung hingga masa kepemimpinan Dr.
ep
k

Salim Segap Al-Jufri dan tidak ada masalah dengan semua itu ;
ah

 Bahwa pembicaraan dalam pertemuan tersebutpun dapat


R

si
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan jabatan orang yang
dipanggil atau juga bisa sekilas tetang masalah pribadi dan ketika

ne
ng

ada perintah dari Ketua Majelis Syuro dalam pertemuan tersebut


biasanya tidak menggunakan surat juga namun demikian mereka

do
melaksanakan perintah tersebut ;
gu

5. Ahli Prof. Dr. I GDE PANTJA ASTAWA, SH., MH., di muka persidangan
In
A

dengan dibawah sumpah, telah memberikan pendapat sesuai dengan


keahliannya yang pada pokoknya sebagai berikut :
ah


lik

Sesuai dengan perkembangan IT maka cara-cara pemanggilan bisa


dilakukan tanpa harus tertulis (konvensional) tapi bisa dengan
facebook, sms, chating WhatsApp dan Iain-lain, yang penting
m

ub

kebenaran isinya tersampaikan dan jangan terpaku pada soal cara ;



ka

Bahwa apabila cara-cara pemanggilan termasuk juga perintah dari


ep

pimpinan dengan menggunakan media elektronik sudah berulang-


ulang dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan yang diterima sebagai
ah

sesuatu yang baik maka ini termasuk pola komunikasi yang berlaku
es

di internal Partai. Logikanya adalah tidak mungkin seorang anggota


M

ng

partai dipanggil oleh pimpinan partai diluar konteks partai. Tentu ini
on
gu

Hal. 132 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat berhubungan antara partai sebagai institusi dengan kadernya.

si
Sehingga pertemuan dan hasil dari pertemuan tersebut adalah sah ;
 Bahwa kedudukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

ne
ng
Partai menempati posisi tertinggi, seperti konstitusi dalam internal
Partai, adapun persoalan-persoalan teknis yang tidak diatur dalam

do
gu Anggaran Dasar dan Anggran Rumah Tangga dapat diatur dalam
aturan pelaksanaan dibawahnya seperti kalau di PKS ada dikenal
Pedoman Partai, keberadaan aturan ini ini harus ditaati oleh setiap

In
A
anggota Partai di dalamnya ;
 Bahwa menyinggung tentang Mahkamah Partai, di dalam PKS
ah

lik
disebut sebagai Majelis Tahkim, maka perlu diketahui bahwa Pasal
32 ayat (3) Pasal 32 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011
am

ub
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Partai Politik mengatur bahwa susunan mahkamah Partai
disampaikan oleh Pimpinan Partai Politik kepada Kementerian,
ep
k

penggunaan kata "disampaikan" karena Partai itu sendiri telah


ah

mendapat pengesahannya terlebih dahulu oleh kementerian


R

si
sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 43 ayat (3) undang-
undang tersebut, sehingga tidak ada yang salah dalam frase

ne
ng

"disampaikan" ;
 Bahwa setelah Mahkamah Partai yang ada di dalam Partai

do
gu

disampaikan oleh pimpinan partai yang legal kepada Kementerian


terkait, maka Mahkamah Partai tersebut juga sudah legal, mau
kemudian pencatatan oleh Kementerian Hukum dan HAM itu menjadi
In
A

urusan kementerian, normanya adalah disampaikan dan sejak itu,


Mahkamah Partai dapat melaksanakan tugas dan fungsinya ;
ah

lik

 Bahwa apabila kemudian dari Kementerian tersebut menyampaikan


koreksi terhadap apa yang sudah disampaikan oleh Partai tentang
m

ub

susunan Mahkamah Partai, maka itu hanya persoalan tehnis namun


pada prinsipnya Mahkamah Partai tersebut sudah sah karena
ka

normanya hanya menyebutkan disampaikan ;


ep

 Bahwa mengenai kedudukan anggota partai yang menduduki jabatan


ah

publik seperti menjadi anggota dewan, maka keberadaannya di


R

legislatif tersebut sebagai penugasan partai melalui fraksi, sehingga


es

kewenangan partai terhadap anggota partai tersebut tetap masih ada,


M

ng

seperti mempunyai kewenangan untuk menempatkan dan atau


on

memindahkan anggota partai tersebut dalam sebuah komisi yang ada


gu

Hal. 133 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di lembaga legislatif bahkan dapat menariknya dari keberadaannya

si
sebagai anggota legislatif, berbeda dengan pengertian "delegation
authority", ini hanya ada pada ranah eksekutif, seperti anggota partai

ne
ng
yang menempati jabatan publik dalam eksekutif seperti menjadi
merited atau kepala daerah, maka kewenangan partai disini terputus ;

do
gu  Bahwa keberadaan seorang Wakil Sekretaris Jenderal sebuah partai
dapat bertindak mewakili Sekretaris Jenderal sepanjang
diperbolehkan atau tidak ada masalah menurut aturan di partainya

In
A
tersebut, sehingga hal seperti ini tidak perlu lagi dipersoalkan apalagi
kalau Sekretaris Jenderalnya berhalangan ;
ah

lik
 Bahwa aturan yang ada di dalam ketentuan MD3 tidak menyebutkan
keharusan ditandatangani oleh Sekretaris Partai, hanya menyebutkan
am

ub
ditanda tangani oleh Sekretaris Partai dan tidak mengatur tentang
bagaimana jika Sekretaris Partai berhalangan, oleh karena itu
sepanjang tidak ada masalah di dalam partai itu sendiri, keberadaan
ep
k

Wakil Sekretaris dapat mewakili Sekretaris Partai, dan tidak perlu


ah

dipersoalkan lagi ;
R

si
 Bahwa Pasal 32 ayat (4) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008

ne
ng

Tentang Partai Politik mengatur tentang Penyelesaian perselisihan


internal Partai Politik ;

do

gu

Bahwa mengenai perselisihan apa saja yang masuk kedalam


penyelesaian menurut undang-undang ini terdapat dalam
penjelasannya, yaitu salah satunya adalah masalah pemecatan tanpa
In
A

alasan yang jelas ;


 Bahwa meskipun kedudukan penjelasan sebuah undang-undang
ah

lik

bukanlah norma tetapi penjelasan tersebut berfungsi sebagai tafsir


resmi yang menjelaskan sesuatu yang belum jelas diatur dalam
m

ub

batang tubuhnya. Kedudukan penjelasan ini juga diatur di dalam


Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
ka

Peraturan Perundang-undangan pada Lampiran 2 ;


ep

 Bahwa dalam sebuah institusi, baik itu partai maupun kenegaraan,


ah

dalam hal cara pemanggilan kepada anggotanya secara


R

konvensional yaitu dalam bentuk tertulis maupun mengikuti cara-cara


es
M

modern seperti facebook, sms, chatting WhatsApp, yang penting


ng

kebenaran dari isi surat pesan tersebut, sehingga tidak boleh terpaku
on

pada soal cara dan kaitannya dengan ini sangat tergantung dari
gu

Hal. 134 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kebiasan yang berlaku di internal Partainya, kalau pemanggilan

si
dengan cara pesan via sms atau WhatsApp sudah berlangsung lama
atau diulang-ulang dan sudah menjadi kebiasaan serta dianggap

ne
ng
sesuatu yang baik dan bisa diterima ;
 Bahwa seseorang yang dipanggil secara lisan oleh pimpinan, tentu

do
gu bukan dalam konteks pribadi tetapi sebagai anggota dari partainya ;
 Bahwa Anggaran Dasar dan peraturan partai lainnya merupakan
konstitusi partai yang harus ditaati oleh seluruh anggota partai tanpa

In
A
kecuali ;
ah

lik
6. Ahli Dr. ACHMAD BUDI CAHYONO (Pakar Perdata UI), di muka
persidangan dengan dibawah sumpah, telah memberikan pendapat
sesuai dengan keahliannya yang pada pokoknya sebagai berikut :
am

ub
 Bahwa ahli tidak kenal dengan Pengugat dan tidak kenal dengan
Para Tergugat serta tidak ada hubungan keluarga;
ep

k

Bahwa sebuah badan hukum dapat melaksanakan hak dan


kewajibannya melalui perantaraan pengurusnya, kalau perusahaan
ah

R
maka melalui direksinya, kalau partai maka melalui ketua umumnya,

si
hingga dapat diartikan bahwa seorang ketua umum partai dapat

ne
ng

bertindak mewakili partainya bukan sebagai pribadi ;


 Bahwa apabila ketua umum partai dalam melaksanakan fungsinya
dianggap melanggar hukum, maka yang digugat bukan jabatanya

do
gu

maupun pribadinya melainkan badan hukumnya ;


 Bahwa dalam sebuah badan hukum tersebut mempunyai organ
In
A

lainnya (sub organ), maka sesungguhnya organ tersebut


menjalankan fungsi dari bandan hukum tersebut, sehingga ketika sub
ah

lik

organ badan hukum tersebut dianggap melanggar hukum, maka yang


bertanggung jawab atau yang digugat adalah badan hukumnya
m

bukan sub organ badan hukum tersebut ;


ub

 Bahwa Pasal 1365 KUHPerdata merupakan norma yang sifatnya


ka

struktural, jadi pasal 1365 merupakan struktur norma, bukan


ep

substansi dari norma itu sendiri, karena pasal 1365 itu tidak mengatur
ah

tentang masalah kewajiban ataupun hak seseorang, jadi pasal 1365


R

sebenarnya bukan substansi norma itu sendiri tapi merupakan


es

struktur norma itu, oleh karenanya ketentuan pasal 1365 diterapkan


M

ng

pada sebuah perbuatan yang bersifat umum yang tidak diatur secara
on

khsusus atau secara tertulis, dan dapat digunakan sepanjang tidak


gu

Hal. 135 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ada ketentuan khusus, namun apabila ada ketentuan khusus maka

si
berlakulah ketentuan khusus tersebut ;
 Bahwa suatu perbuatan dapat dikategorikan atau dikualifikasi

ne
ng
sebagai perbuatan melawan hukum, pertama adanya unsur
perbuatan, baik secara aktif maupun pasif dimana keduanya

do
gu melanggar hukum dan melanggar hukum itu sendiri terbagi menjadi 2
(dua), yaitu pertama melanggar subyektif orang lain, kedua
melanggar kewajiban yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh

In
A
seseorang, kedua melanggar hukum tidak tertulis seperti norma
kesusilan yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu, ketiga,
ah

lik
adanya kerugian, keempat adanya kesalahan, dan kelima adanya
hubungan sebab akibat antara perbuatan dengan kerugian yang
am

ub
ditimbulkannya ;
 Bahwa kerugian ada yang bersifat materiil, yaitu kerugian yang dapat
diukur, ada juga kerugian yang bersifat immateriil, yaitu kerugian
ep
k

yang tidak bisa diukur, namun demikian keduanya harus dijelaskan,


ah

jika kerugian materiil, maka harus dijelaskan dan dibuktikan dimana


R

si
kerugiannya dan berapa besaran yang dirugikan, jika kerugian
immateriil, maka harus juga dijelaskan dan dibuktikan penderitaan

ne
ng

apa yang dialaminya, jika tidak terbukti adanya unsur kerugian maka
gugatan perbuatan melawan hukum tersebut tidak terpenuhi;

do
gu

Menimbang, bahwa pada akhir pemeriksaan perkara ini, pihak


Penggugat telah mengajukan Kesimpulan tertanggal 25 November 2016,
In
A

sedangkan Para Tergugat dengan Kesimpulan tertanggal 28 November 2016;

Menimbang, bahwa selanjutnya para pihak berperkara menyatakan


ah

lik

tidak akan mengajukan sesuatu lagi dan mohon putusan ;


m

ub

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka


segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini
ka

dianggap termasuk dalam putusan ini ;


ep

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


ah

I. DALAM KONPENSI :
es

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah


M

ng

sebagaimana telah terurai di atas.


DALAM PROVISI :
on
gu

Hal. 136 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam permohonan provisinya, pihak Penggugat

si
telah memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan putusan provisi
yang pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng
1. Menyatakan dan menetapkan bahwa sebelum perkara ini memperoleh
putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, seluruh putusan

do
dan/atau keputusan yang telah dikeluarkan oleh Tergugat II dan Tergugat
gu III yang berkaitan Penggugat sebagai Anggota PKS dan sebagai Wakil
Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019

In
A
berada dalam status quo dan tidak membawa akibat hukum ;
4. Memerintahkan Tergugat III untuk menghentikan semua proses,
ah

lik
perbuatan atau tindakan dan pengambilan keputusan apapun juga terkait
dengan Penggugat sebagai Anggota PKS dan sebagai Wakil Ketua DPR
am

ub
RI sekaligus sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 sampai
perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
ep
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Provisi tersebut telah
k

dipertimbangkan dandiputus oleh Majelis Hakim dalam Putusan ProvisiNo.


ah

R
214/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel. tertanggal 16 Mei 2016;

si
DALAM EKSEPSI :

ne
ng

Menimbang, bahwa selain mengajukan jawaban terhadap gugatan


Penggugat, Para Tergugat dalam jawabannya juga mengajukan eksepsi

do
gu

tentang :
 Gugatan Penggugat Salah Dalam Menempatkan Pihak sebagai Para
In
Tergugat (Error in Persona) ;
A

 Gugatan Penggugat Kurang Pihak untuk dijadikan sebagai Para Tergugat


(Plurium Litis Consortium) ;
ah

lik

 Gugatan Penggugat Kabur/ Tidak Jelas (Obscuur Libels) ;


m

ub

Menimbang, bahwa dalam materi eksepsinya yang pertama, Para


Tergugat menyatakan bahwa gugatan Penggugat salah dalam menempatkan
ka

pihak sebagai Para Tergugat, karena apabila gugatan ini ditujukan untuk
ep

pribadi atau perseorangan (natuurlijk persoon) maka berdasarkan Pasal 8


ah

ayat (2) Reglement op de Rechtsvordering (Rv) mengatur bahwa gugatan


R

sekurang-kurangnya mencantumkan nama Tergugat dan alamatnya, namun


es

dalam Gugatannya Penggugat tidak mencantumkan alamat yang sebenarnya


M

ng

dari Para Tergugat;


on
gu

Hal. 137 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam uraian identitas Tergugat I dan Tergugat III,

si
sebagaimana diuraikan oleh Para Tergugat dalam dalil eksepsinya,
Penggugat telah menggunakan singkatan c.q adalah casu quo diambil dari

ne
ng
bahasa Latin yang artinya adalah “dalam hal ini”, sehingga yang menjadi
Tergugat I adalah Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera dalam

do
hal ini Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin
gu Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, dan yang menjadi Tergugat III
adalah Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera dalam hal ini

In
A
Mohamad Sohibul Iman, Ph.D, selaku Presiden Partai Keadilan Sejahtera ;
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian maka jelas bahwa gugatan
dalam perkara aquo, khususnya untuk Tergugat I dan Tergugat III bukanlah
ditujukan untuk pribadi atau perseorangan (natuurlijk persoon), melainkan
am

ub
ditujukan untuk pribadi, sekaligus dalam hal mewakili jabatan yang
disandangnya tersebut ;
ep
k

Menimbang, bahwa demikian pula halnya dengan formulasi identitas


ah

dari Tergugat II yang juga ditujukan untuk pribadi, sekaligus dalam hal
R

si
mewakili jabatan yang disandangnya tersebut, sehingga dengan demikian
maka menurut hemat Majelis Hakim penulisan alamat Para Tergugat dalam

ne
ng

gugatan Penggugat yang menuliskan alamat Para Tergugat berdasarkan


tempat kedudukan institusi yang diwakili oleh Para Tergugat tersebut

do
gu

sudahlah tepat, sehingga eksepsi dari Para Tergugat mengenai gugatan error
in persona haruslah ditolak ;
In
A

Menimbang, bahwa dalam materi eksepsi berikutnya, Para Tergugat


menyatakan bahwa gugatan Penggugat kurang pihak, karena jika Gugatan
ah

lik

Penggugat ditujukan kepada orang perseorangan atau pribadi masing-


masing (nutuurlijk persoon) in casu Tergugat I, maka ada pihak lain yang
m

ub

menentukan perbuatan dan tindakan yang harus diambil oleh Tergugat I


dalam memberikan rekomendasi pemecatan atas nama Penggugat, yaitu
ka

Majelis Qadha yang terdiri dari Abdi Sumaithi, DH. Al Yusni dan Ainur Rafiq
ep

Shaleh Tamhid ;
ah

Menimbang, bahwa menurut Ny. Retnowulan Sutantio, SH., dan


R

es

Iskandar Oeripkartawinata, SH., dalam bukunya “Hukum Acara Perdata


M

dalam Teori dan Praktek” (hal. 3), menyatakan bahwa dalam hukum acara
ng

perdata, Penggugat adalah seorang yang merasa bahwa haknya dilanggar


on
gu

Hal. 138 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan menarik orang yang dirasa melanggar haknya itu sebagai Tergugat

si
dalam suatu perkara ke depan hakim, sehingga dengan demikian maka jelas
bahwa penarikan pihak Tergugat dalam suatu perkara perdata adalah hak

ne
ng
mutlak dari pihak Penggugat;

Menimbang, bahwa selain itu dalam dalil eksepsinya, Para Tergugat

do
gu menyatakan bahwa Majelis Qadha dibentuk berdasarkan Keputusan Badan
Penegak Disiplin Organisasi Nomor : 01/D/SKEP/BPDO-PKS/1437 Tentang

In
A
Pembentukan Majelis Qadha Perkara Saudara Fahri Hamzah, SE., sehingga
jelas bahwa Majelis Qadha tersebut pembentukannya berasal dari keputusan
ah

lik
yang dibuat oleh Tergugat I ;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka tidak ditariknya Majelis


am

ub
Qadhayang terdiri dari Abdi Sumaithi, DH. Al Yusni dan Ainur Rafiq Shaleh
Tamhi, tidak menyebabkan gugatan Penggugat kurang pihak, sehingga
ep
materi eksepsi mengenai hal ini yang diajukan oleh Para Tergugat haruslah
k

ditolak ;
ah

si
Menimbang, bahwa dalam materi eksepsinya yang terakhir, Para
Tergugat menyatakan gugatan Penggugat kabur (obscuur libels), karena jika

ne
ng

mencermati Petitum Gugatan Penggugat pada Nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, dan


12, maka dapat dilihat bahwa Petitum Gugatan Penggugat bersifat

do
institusional, artinya Petitum Gugatan Penggugat hanya bisa dipenuhi oleh
gu

institusi in casu Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera,dan bukan


produk secara personal/pribadi sehingga tidak bisa distatus quo-kan dan
In
A

tidak bisa dihentikan semua proses, perbuatan atau tindakan atau


pengambilan keputusan apapun juga yang itu menjadi ranah intitusi Partai
ah

lik

Keadilan Sejahtera bukan ranah personal/pribadi (natuurlijk person) ;

Menimbang, bahwa sebagaimana telah Majelis Hakim pertimbangkan


m

ub

dalam pertimbangan materi eksepsi yang pertama, bahwa gugatan


Penggugat yang ditujukan kepada Para Tergugat adalah gugatan yang
ka

ep

ditujukan untuk pribadi, sekaligus dalam hal mewakili jabatan yang


disandangnya tersebut, sehingga jelas bahwa gugatan Penggugat tidaklah
ah

kabur, karena gugatan Penggugat ditujukan kepada institusi yang diwakili


R

es

oleh pihak-pihak yang namanya disebut secara personal oleh Penggugat


M

dalam gugatannya, sehingga dengan demikian maka eksepsi mengenai hal


ng

inpun haruslah ditolak ;


on
gu

Hal. 139 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

si
di atas, maka Majelis Hakim menyatakan menolak seluruh eksepsi yang
diajukan oleh Para Tergugat ;

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara

do
gu ini adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang menurut Penggugat
telah dilakukan oleh Para Tergugat, sehubungan dengan keputusan yang

In
A
telah dikeluarkan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III yang berkaitan
dengan status keanggotaan Penggugat sebagai Kader Partai Keadilan
ah

lik
Sejahtera (PKS) dan sebagai Wakil Ketua DPR RI sekaligus sebagai Anggota
DPR RI ;
am

ub
Menimbang, bahwa sebaliknya Para Tergugat menyatakan bahwa
keputusan-keputusan yang dibuat oleh Para Tergugat sudah sesuai dengan
ep
peraturan yang berlaku, bahkan sebaliknya Para Tergugat menyatakan justru
k

Penggugat lah yang telah melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan


ah

yang berlaku dalam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ;


R

si
Menimbang, bahwa karena Penggugat dan Para Tergugat telah saling

ne
ng

membantah, maka Majelis Hakim menerapkan ketentuan pasal 163 HIR,


barang siapa mendalilkan suatu hak harus membuktikan dan barang siapa

do
menyangkal hak orang lain atau suatu peristiwa juga harus membuktikan
gu

dengan kewajiban pembuktian lebih dahulu dibebankan kepada Penggugat;


In
A

Menimbang, bahwa bukti P-1 yang berupa Kartu Tanda Anggota atas
nama Fahri Hamzah, SE., merupakan bukti keanggotaan Penggugat sebagai
ah

kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ;


lik

Menimbang, bahwa Penggugat juga telah terpilih menjadi anggota


m

ub

DPR RI, bahkan terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI, hal ini terungkap
berdasarkan bukti-bukti surat berikut :
ka

 Petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 92/P Tahun 2014


ep

tentang Pengangkatan (Peresmian) H. Fahri Hamzah, SE., sebagai


ah

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Masa Jabatan Tahun 2014-2019,


R

tertanggal 30 September 2014 (Nomor Anggota A-118), bukti P-2;


es
M

 Berita Acara Pengucapan Sumpah Fahri Hamzah sebagai Anggota


ng

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Hasil Pemilihan Umum


on

Tahun 2014, tertanggal 01 Oktober 2014, bukti P-3;


gu

Hal. 140 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor :

si
28/DPR RI/I/2014-2015 tentang Penetapan Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014-2019, tertanggal 1 Oktober 2014,

ne
ng
bukti P-4;

Menimbang, bahwa dalam beberapa pertemuan antara Penggugat

do
gu dengan Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, Ketua Majelis Syura PKS, terlihat
bahwa ada beberapa permintaan yang saling bertolak belakang, hal ini

In
A
seperti yang termuat dalam bukti-bukti surat berikut ;
 Notulensi Pribadi Fahri Hamzah, Hasil Pertemuan antara Ketua Majelis
ah

lik
Syura PKS dengan Fahri Hamzah pada tanggal 10 Oktober 2015, bukti
P-5 ;
 Ajakan pertemuan pribadi Dr. Salim Segaf Al-Jufri, MA, kepada Fahri
am

ub
Hamzah melalui pesan Whatsapp, bukti P-5.1 ;
 Draf surat pengunduran diri dari jabatan Pimpinan DPR RI untuk
ep
k

ditandatangani oleh Fahri Hamzah, yang disampaikan langsung oleh


Tb. Soemandjaja, bukti P-5.2 ;
ah

R
 Percakapan pribadi antara Tb. Soemandjaja dengan Fahri Hamzah,

si
melalui pesan Whatsapp, bukti P-5.3 ;

ne
ng

Terlihat dari bukti-bukti tersebut di atas, dalam pertemuan tanggal 10 Oktober


2015, Penggugat diminta untuk tetap menjalankan tugasnya, demikian pula
dengan pesan whatsapp yang menyatakan bahwa masalah pengunduran diri

do
gu

sepenuhnya menjadi pilihan Penggugat, namun ternyata Penggugat


kemudian disodori draf surat pengunduran diri ;
In
A

Menimbang, bahwa Tergugat I telah melayangkan surat panggilan


untuk Penggugat sebagaimana termuat dalam bukti P-6 yang berupa Surat
ah

lik

Panggilan Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan


Sejahtera Nomor B-108/D/PDO-PKS/1437 Perihal Permintaan Keterangan,
m

ub

tertanggal 30 Desember 2015, dan terhadap surat tersebut Penggugat tidak


dapat menghadirinya sebagaimana termuat dalam bukti P-7 yang berupa
ka

ep

Surat keberatan Fahri Hamzah tertanggal 2 Januari 2016 yang ditujukan


kepada Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin
ah

Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera ;


R

es

Menimbang, bahwa Tergugat I kembali melayangkan panggilan


M

ng

kepada Penggugat sebagaimana termuat dalam bukti P-9 yang berupa Surat
on

Panggilan Kedua Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai


gu

Hal. 141 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keadilan Sejahtera Nomor B-115/D/PDO-PKS/1437 tanggal 5 Januari 2016

si
Perihal Permintaan Keterangan terhadap Penggugat Terkait dengan Perkara
Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi ;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap panggilan sebagaimana bukti P-9
tersebut di atas, Penggugat telah hadir dan telah menjawab pertanyaan-

do
gu pertanyaan yang diajukan oleh Tergugat I sebagaimana termuat dalam bukti
P-10 yang berupa Berita Acara Permintaan Keterangan oleh Badan Penegak

In
A
Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera tertanggl 11 Januari
2016;
ah

lik
Menimbang, bahwa Penggugat kembali dipangil oleh Tergugat I untuk
hadir dalam sidang dugaan pelanggaran disiplin organisasi sebagaimana
termuat dalam bukti P-11 yang berupa Surat Panggilan Persidangan Ketua
am

ub
Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera Nomor
: B-125/D/PDO-PKS/1437 tanggal 13 Januari 2016 Perihal Persidangan
ep
Perkara Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi, dan terhadap panggilan
k

tersebut Penggugat telah menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa hadir


ah

R
sebagaimana termuat dalam bukti P-12 yang berupaSurat keberatan Fahri

si
Hamzah tertanggal 14 Januari 2016 yang ditujukan kepada Abdul Muiz

ne
ng

Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai
Keadilan Sejahtera ;

do
gu

Menimbang, bahwa Penggugat kembali dipanggil oleh Tergugat I


untuk hadir dalam sidang dugaan pelanggaran disiplin organisasi
sebagaimana termuat dalam bukti P-14 yang berupa Surat Panggilan
In
A

Persidangan Kedua Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai


Keadilan Sejahtera Nomor : B-129/D/PDO-PKS/1437 tanggal 20 Januari
ah

lik

2016 Perihal Persidangan Perkara Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi,


dan Penggugat kembali tidak hadir memenuhi panggilan tersebut ;
m

ub

Menimbang, bahwa walaupun Penggugat tidak hadir pada


ka

persidangan yang diadakan pada tanggal 20 Januari 2016 dan 28 Januari


ep

2016, namun demikian Penggugat telah melayangkan surat tertulis


ah

sebagaimana bukti P-15 yang berupa Surat keberatan Fahri Hamzah


R

tertanggal 28 Januari 2016 yang ditujukan kepada Abdul Muiz Saadih, MA,
es

selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan


M

ng

Sejahtera, dan dalam surat tersebut Penggugat mempertanyakan mengenai


on
gu

Hal. 142 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hak Penggugat untuk mengetahui masalah yang membelit Penggugat hingga

si
dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan oleh Tergugat I ;

ne
ng
Menimbang, bahwa selain meminta penjelasan sebagaimana termuat
dalam bukti P-15 tersebut di atas, Penggugat juga telah meminta dokumen-
dokumen sebagaimana termuat dalam surat bukti P-15.1 yang berupa Surat

do
gu Keberatan Fahri Hamzah tertanggal 29 Januari 2016 yang ditujukan kepada
Abdul Muiz Saadih, MA, selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi

In
A
(BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, dalam surat tersebut Penggugat
menjelaskan bahwa dokumen-dokumen tersebut diperlukan dalam rangka
ah

lik
pembelaan diri Penggugat terhadap sidang Majelis Qadha yang akan
dihadapi oleh Penggugat ;
am

ub
Menimbang, bahwa namun demikian tampaknya permintaan-
permintaan Penggugat mengenai klarifikasi maupun penjelasan mengenai
ep
tuduhan yang dialamatkan pada diri Penggugat sama sekali tidak
k

mendapatkan respon dari Tergugat I, malah sebaliknya Tergugat I langsung


ah

membuat rekomendasi pemecatan terhadap diri Penggugat yang ditujukan


R

si
kepada Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ;

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat II kemudian juga melayangkan panggilan


kepada Penggugat sebagaimana termuat dalam bukti P-17 yang berupa

do
Surat Panggilan Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
gu

Nomor 04/D/MT-PKS/V/1437 tanggal 18 Februari 2016, dan terhadap


panggilan tersebut Penggugat telah menjawabnya sebagaimana termuat
In
A

dalam bukti P-18 yang berupa Surat Fahri Hamzah tertanggal 22 Februari
2016 yang ditujukan kepada DR. Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis
ah

lik

Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan dalam surat tersebut


Penggugat kembali meminta dokumen dan penjelasan mengenai
m

ub

pelanggaran yang dituduhkan kepada Penggugat ;

Menimbang, bahwa Tergugat II kembali melayangkan panggilan kedua


ka

ep

untuk Penggugat sebagaimana termuat dalam bukti P-20 yang berupa Surat
Panggilan Ke 2 Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nomor
ah

: 05/D/MT-PKS/V/1437 tanggal 23 Februari 2016, dan kembali Penggugat


R

es

menjawab surat panggilan tersebut dengan surat sebagaimana termuat


M

dalam bukti P-21 yang berupa Surat Fahri Hamzah tertanggal 25 Februari
ng

2016 yang ditujukan kepada DR. Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis
on
gu

Hal. 143 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di dalam surat tersebut Penggugat

si
kembali meminta klarifikasi atas pemanggilan dirinya dan meminta
penjelasan permasalahan yang dituduhkan kepada Penggugat, dengan

ne
ng
tujuan agar Penggugat bisa membela dirinya, termasuk di dalam bukti P-21
tersebutpun Penggugat mempertanyakan keabsahan dari Tergugat II sebagai

do
Mahkamah Partai, apakah sudah memiliki legalitas untuk menggelar
gu persidangan atas diri Penggugat atau belum;

In
A
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim, permintaan
klarifikasi dan penjelasan atas pemanggilan diri Penggugattermasuk
ah

lik
penjelasan terhadap permasalahan yang dituduhkan kepada Penggugat
merupakan sesuatu yang sangat wajar, karena memang Penggugat
membutuhkan hal tersebut untuk melakukan pembelaan dalam persidangan
am

ub
di Mahkamah Partai (Majelis Tahkim) Partai Keadilan Sejahtera, dan hak
Penggugat untuk melakukan pembelaan terhadap tuduhan yang dikenakan
ep
pada diri Penggugat tersebut ;
k
ah

Menimbang, bahwa Tergugat II kembali melayangkan panggilan ketiga


R

si
untuk Penggugat sebagaimana termuat dalam bukti P-23 yang berupa Surat
Panggilan Ketiga Ketua Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

ne
ng

Ketiga Nomor : 06/D/MT-PKS/VI/1437 tanggal 8 Maret 2016, dan kembali


Penggugat membalas panggilan tersebut melalui surat, sebagaimana termuat

do
gu

dalam bukti P-24 yang berupa Surat Fahri Hamzah tertanggal 10 Maret 2016
yang ditujukan kepada DR. Hidayat Nurwahid, selaku Ketua Majelis Tahkim
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan kembali Penggugat menegaskan
In
A

bahwa dirinya meminta penjelasan dan dokumen-dokumen pendukung


mengenai permasalahan yang disangkakan kepada Penggugat dalam rangka
ah

lik

pembelaan diri Penggugat di persidangan Majelis Tahkim nantinya ;


m

ub

Menimbang, bahwa dalam bukti P-26 yang berupa Surat Kementerian


Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor :
ka

AHU.4.AH. 11.01-10 Perihal Informasi Mengenai Majelis Tahkim PKS


ep

tertanggal 2 Maret 2016, Kementerian Hukum dan HAM RI menjelaskan


ah

bahwa Partai Keadilan Sejahtera baru menyampaikan susunan Mahkamah


R

Partai (Majelis Tahkim) baru pada tanggal 1 Februari 2016 ;


es
M

Menimbang, bahwa surat DPTP Partai Keadilan Sejahtera


ng

sebagaimana dimaksud dalam bukti P-26 tersebut di atas adalah


on
gu

Hal. 144 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana bukti P-27 yang berupa Surat Dewan Pengurus Pusat Partai

si
Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Nomor B-32/K/DPP-PKS/1437, tertanggal 1
Februari 2016 Perihal Susunan dan Anggota Majelis Tahkim Partai Keadilan

ne
ng
Sejahtera (Mahkamah Partai);

Menimbang, bahwa susunan Mahkamah Partai (Majelis Tahkim)

do
gu tersebut oleh Kementerian Hukum dan HAM RI disarankan untuk disesuaikan
agar tidak timbul kerancuan saat mengambil keputusan nantinya, dan oleh

In
A
Kementerian Hukum dan HAM RI disarankan agar Partai Keadilan Sejahtera
menyampaikan kembali susunan Mahkamah Partai (Majelis Tahkim) yang
ah

lik
sudah disesuaikan dengan saran dari Kementerian Hukum dan HAM RI
tersebut, sebagaimana termuat dalam bukti P-28 yang berupa Surat
Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
am

ub
Umum Nomor : AHU.4.AH. 11.01-09 Perihal Penjelasan Komposisi Majelis
Tahkim (Mahkamah Partai) tertanggal 26 Februari 2016 ;
ep
k

Menimbang, bahwa pada tanggal 2 Maret 2016, DPTP Partai Keadilan


ah

Sejahtera menyampaikan perubahan susunan Majelis Tahkim Partai Keadilan


R

si
Sejahtera sebagaimana termuat dalam bukti P-29 yang berupa Surat Dewan
Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera No. B-36/K/DPP-PKS/1437 Perihal

ne
ng

Perbaikan Susunan dan Anggota Majelis Tahkim PKS (Mahkamah Partai),


tertanggal 2 Maret 2016 ;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam bukti P-29.1 (bukti P-35) yang berupa


Putusan Majelis Tahkim Nomor : 02/PUT/MT-PKS/2016 tertanggal 11 Maret
In
A

2016, terlihat bahwa pemberitahuan mengenai perubahan susunan Majelis


Tahkim baru diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM RI pada tanggal
ah

lik

10 Maret 2016 ;

Menimbang, bahwa dalam pertimbangan putusan Majelis


m

ub

Tahkimsebagaimana bukti P-29.1 tersebut di atas, Majelis Tahkim sama


sekali tidak menguraikan apa yang menjadi masalah atau tuduhan atas diri
ka

ep

Penggugat, Majelis Tahkim hanya menyatakan menerima rekomendasi


Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 32 ayat (1)


es
M

Undang-Undang No. 2 tahun 2011 tentang Perubahan AtasUndang-Undang


ng

Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik disebutkan bahwa Perselisihan


on

Partai Politik yang menjadi kewenangan dari sebuah mahkamah partai


gu

Hal. 145 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah meliputi : (1) perselisihan yang berkenaan dengankepengurusan; (2)

si
pelanggaran terhadap hak anggota PartaiPolitik; (3) pemecatan tanpa alasan
yang jelas; (4) penyalahgunaan kewenangan; (5) pertanggungjawaban

ne
ng
keuangan; dan/atau (6) keberatan terhadap keputusanPartai Politik ;

Menimbang, bahwa Penggugat terancam pemecatan tanpa alasan

do
gu yang jelas berdasarkan rekomendasi dari Badan Penegak Disiplin Organisasi
(BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, dan seharusnya Majelis Tahkim PKS

In
A
(Mahkamah Partai) in casu Tergugat II melakukan pemeriksaan terhadap
permasalahan tersebut dengan memberikan kesempatan kepada kedua
ah

lik
belah pihak untuk menyampaikan alasan-alasan;

Menimbang, bahwa dari bukti P-29.1 tersebut di atas, jelas terlihat


am

ub
baru sejak 10 Maret 2016 tersebutlah susunan Majelis Tahkim PKS
(Mahkamah Partai)diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM RI, dan
ep
sampai saat ini tidak pernah ada pengesahan dari Kementerian Hukum dan
k

HAM RI atas perubahan susunan kepengurusan dari Partai Keadilan


ah

Sejahtera ;
R

si
Menimbang, bahwa jikaberpatokan pada keterangan dari ahli Prof. Dr.

ne
ng

I Gde Pantja Astawa, SH., MH., yang menyatakan bahwa susunan sebuah
Mahkamah Partai hanya cukup disampaikan saja kepada Kementerian

do
Hukum dan HAM RI untuk dicatatkan dalam database, dan setelah
gu

disampaikan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI tersebut maka


eksistensi sebuah Mahkamah Partai sudah diakui, namun demikian
In
A

pemberitahuan mengenai susunan Majelis Tahkim PKS yang disampaikan


berdasarkan surat tertanggal 1 Februari 2016, ternyata oleh pihak
ah

lik

Kementerian Hukum dan HAM RI telah disarankan untuk dilakukan


perubahan susunan Majelis Tahkim PKS tersebut ;
m

ub

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat


bahwa walaupun eksistensi Majelis Tahkim PKS sudah diakui sejak tanggal 1
ka

ep

Februari 2016, namun tetap saja Majelis Tahkim PKS tersebut tidak dapat
mengadakan persidangan, karena disarankan untuk melakukan perubahan
ah

susunan Majelis Tahkim PKS tersebut dan perubahan susunan Majelis


R

es

Tahkim PKS tersebut baru disampaikan kepada Kementerian Hukum dan


M

HAM RI pada tanggal 10 Maret 2016, dan perubahan susunan tersebut


ng

on
gu

Hal. 146 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berubah dari 4 (empat) anggota Majelis Tahkim menjadi 5 (lima) anggota

si
Majelis Tahkim ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan demikian maka pemanggilan-pemanggilan
yang dilakukan dengan mengatasnamakan Majelis Tahkim PKS sebelum
tanggal 10 Maret 2016 harus dinyatakan tidak sah ;

do
gu Menimbang, bahwa Kementerian Hukum dan HAM RI pada tanggal 16

In
Mei telah mengirimkan surat kepada Penggugat sebagaimana termuat dalam
A
bukti P-30 yang berupa Surat Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor : AHU.4.AH.11.01-15 tertanggal
ah

lik
16 Mei 2016 Perihal Salinan Surat Keputusan, dalam surat tersebut
Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
am

ub
Umum menyampaikan kepada Penggugat mengenai susunan Majelis Tahkim
PKS (Mahkamah Partai) sebagaimana dalam bukti P-30.1 yang berupa Surat
ep
Kementerian Hukum dan HAM RI Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
k

Umum Nomor : AHU.4.AH. 11.01-11 Perihal Komposisi Majelis Tahkim


ah

(Mahkamah Partai) tertanggal 25 April 2016, dan telah pula menyampaikan


R

si
Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat
Partai Keadilan Sejahtera sebagaimana termuat dalam bukti P-30.2 yang

ne
ng

berupa Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor
M.HH-17.AH.11.01 Tahun 2015 tertanggal 8 September 2015 tentang

do
gu

Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat


Partai Keadilan Sejahtera ;
In
A

Menimbang, bahwa dari bukti P-30.2 tersebut di atas, jelas terlihat


bahwa perubahan susunan kepengurusan Partai Keadilan Sejahtera
ah

lik

memerlukan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI, termasuk


organ dari partai tersebut, dalam hal ini tidak dibantah oleh Penggugat
m

ub

maupun Para Tergugat bahwa Majelis Tahkim (Mahkamah Partai)


merupakan organ dari Partai Keadilan Sejahtera, sehingga dengan
ka

penambahan organ baru yang berupa Majelis Tahkim (Mahkamah Partai),


ep

tentunya terjadi kembali perubahan susunan kepengurusan Partai Keadilan


ah

Sejahtera dan untuk itu diperlukan pengesahan dari Kementerian Hukum dan
R

HAM RI terhadap perubahan kepengurusan tersebut, paling tidak harus


es

disahkan terlebih dahulu sub organ yang baru tersebut oleh Kementerian
M

ng

Hukum dan HAM RI, hal ini bersesuaian dengan keterangan ahli Prof. Dr.
on

H.M. Laica Marzuki yang diajukan oleh Penggugat, yang menyatakan bahwa
gu

Hal. 147 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diperlukan adanya pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI untuk

si
sahnya sebuah Mahkamah Partai yang merupakan organ dari sebuah Partai
Politik ;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah adanya putusan Majelis Tahkim PKS
tersebut, Tergugat III telah mengirimkan surat pemecatan kepada Penggugat

do
gu sebagaimana termuat dalam bukti P-31 yang berupa Surat Sekretariat
Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Nomor : B-260/D/SEK-PKS/1437,

In
A
tertanggal 01 April 2016, Perihal Surat Pengantar Putusan Majelis Tahkim
Partai Keadilan Sejahtera Nomor 02/PUT/MT-PKS/2016 tentang
ah

lik
pemberhentian Fahri Hamzah, SE., dari semua jenjang keanggotaan Partai
Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret 2016, dan pihak Tergugat III pun
telah mengirimkan surat kepada DPR RI mengenai permintaan penggantian
am

ub
pimpinan DPR RI sebagaimana termuat dalam bukti P-32 yang berupa Surat
Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Nomor B-
ep
39/K/DPP-PKS/1437 Perihal Usulan Pemberhentian dan Penggantian
k

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Keadilan


ah

R
Sejahtera, tertanggal 6 April 2016 yang ditujukan kepada Pimpinan Dewan

si
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, maupun dalam bukti P-33 yang

ne
ng

berupa Surat Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS)
Nomor B-38/K/DPP-PKS/1437 tertanggal 5 April 2016 Perihal Usulan
Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Anggota DPR RI ;

do
gu

Menimbang, bahwa Keputusan Pemberhentian dan Pergantian Antar


Waktu terhadap diri Penggugat juga dituangkan oleh Tergugat III dalam bukti
In
A

P-34 yang berupa Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan
Sejahtera (DPP PKS) Nomor : 465/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 4 April
ah

lik

2016 Perihal Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Anggota DPR RI


dari Partai Keadilan Sejahtera;
m

ub

Menimbang, bahwa dalam bukti P-38 yang berupa Anggaran Dasar


ka

dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera (“AD-ART PKS”),


ep

khususnya pasal 34 ayat (1) disebutkan bahwa :


ah

(1) Kewenangan Majelis Tahkim dalam hal pemeriksaan terhadap Anggota


R

yang diduga melanggar peraturan Partai, diselenggarakan sebagai


es

berikut:
M

ng

a. diproses oleh suatu badan yang bertugas menyelenggarakan


on

penegakan disiplin organisasi Dewan Pengurus Pusat ;


gu

Hal. 148 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. badan yang bertugas menyelenggarakan penegakan disiplin

si
organisasi tersebut menyampaikan rekomendasi kepada Majelis
Tahkim ;

ne
ng
dan jika dihubungkan dengan ketentuan pasal 18 Pedoman Partai Keadilan
Sejahtera Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara Penegakan Disiplin

do
Organisasi Partai Keadilan Sejahtera (vide bukti P-40) yang menyatakan
gu bahwa BPDO wajib merahasiakan materi aduan dan proses investigasi
sampai dengan perkara diputus oleh BPDO, Majelis Qodho, dan/atau Majelis

In
A
Tahkim Partai, maka jelas bahwa pembentukan Majelis Tahkim PKS telah
menyalahi mekanisme demokratis dalam tubuh partai politik sebagaimana
ah

lik
diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011, khususnya pasal
32, karena dari ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
am

ub
Tangga Partai Keadilan Sejahtera maupun ketentuan dalam Tata Beracara
Penegakan Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera, sama sekali
menutup kemungkinan bagi teradu seperti Penggugat untuk mengajukan
ep
k

pembelaan diri ;
ah

Menimbang, bahwa selain itu dalam Bab II pasal 6 Anggaran Dasar


R
dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera (“AD-ART PKS”),

si
disebutkan bahwa “misi Partai Keadilan Sejahtera adalah menjadikan

ne
ng

partai sebagai sarana perwujudan masyarakat madani yang adil,


sejahtera dan bermartabat yang diridlai Allah subhanahu wa ta”ala,
dalam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, namun jika dilihat

do
gu

proses persidangan yang dilakukan oleh Tergugat I maupun Tergugat II


dalam menyelesaikan tuduhan yang ditimpakan kepada Penggugat, Majelis
In
A

Hakim melihat bahwa proses persidangan yang dijalani oleh Penggugat


tersebut tidak mencerminkan prinsip-prinsip keadilan;
ah

lik

Menimbang, bahwa kehadiran Mahkamah Partai sebagai salah satu


organ dalam tubuh sebuah partai politik yang bebas dan mandiri dalam
m

ub

melaksanakan tugas untuk memeriksa dan memutus perselisihan internal


partai sebagaimana termuat dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011
ka

ep

adalah dengan mengadopsi konsep separation of powers dalam rangka


check and balances di antara fungsi-fungsi organ partai ;
ah

Menimbang, bahwa kewenangan Mahkamah Partai bersifat atributif


es
M

dan secara fungsional menjalankan fungsi quasi peradilan yang berarti


ng

bahwa sifat atributif kewenangan Mahkamah Partai secara tidak langsung


on

dan secara fungsional menempatkan Mahkamah Partai sebagai delegasi


gu

Hal. 149 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negara dalam partai politik yang pembentukan dan pengisiannya diserahkan

si
kepada masing-masing partai dan dibentuk dari konsep dasar pemisahan
kekuasaan dalam rangka keseimbangan dan kontrol bagi terbangunnya

ne
ng
mekanisme demokratis dalam tubuh partai politik ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

do
gu mempertimbangkan bukti-bukti
sebagaimana termuat dalam pertimbangan di bawah ini ;
yang diajukan oleh Para Tergugat

In
A
Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti mengenai pendirian maupun
keabsahan dari Partai Keadilan Sejahtera tidak perlu Majelis Hakim
ah

lik
pertimbangkan lebih jauh karena tidak memiliki relevansi terhadap pokok
perkara aquo, demikian pula halnya terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh
am

ub
Para Tergugat yang sama dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat,
tidak perlu lagi Majelis Hakim pertimbangkan demi singkatnya putusan dalam
perkara aquo ;
ep
k

Menimbang, bahwa dasar bagi Tergugat I dalam melakukan


ah

investigasi terhadap diri Penggugat adalah berdasarkan bukti PT-25 yang


R

si
berupa Surat dari Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS, H. Amang Syafrudin,
Lc, Nomor B-109/D/KDR-PKS/1437 H, Lampiran : 2 (dua) berkas, tertanggal

ne
ng

26 Desember 2016, yang ditujukan kepada Ketua Badan Penegak Disiplin


Organisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera, Perihal : Pengaduan An. Fahri

do
gu

Hamzah, dan atas atas aduan tersebut telah pula diisi formulir pengaduan
sebagaimana termuat dalam bukti PT-26 yang berupa Form –A1/BPDO,
Laporan Pengaduan Badan Penegak Disiplin Organisasi Partai Keadilan
In
A

Sejahtera, Nomor: LP/04/BPDO-PKS/1437, dan telah pula dilakukan verifikasi


oleh pihak Tergugat I sebagaimana termuat dalam bukti PT-27 yang berupa
ah

lik

Verifikasi Berkas Pengaduan, Perkara An. Sdr. Fahri Hamzah, SE.,


tertanggal 28 Desember 2015, dan ternyata laporan pelanggaran terhadap
m

ub

diri Penggugat adalah mengenai kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh


Penggugat yang sering kali memicu kontroversi ;
ka

ep

Menimbang, bahwa kemudian Tergugat I telah membentuk Majelis


ah

Qadha sebagaimana termuat dalam bukti PT-32 yang berupa Keputusan


R

Badan Penegak Disiplin Organisasi Nomor : 01/D/SKEP/BPDO-PKS/1437,


es

tanggal 03 rabi‟ul Awwal 1437 H/ 13 januari 2016 M, tentang Pembentukan


M

ng

Majelis Qadha Perkara Saudara Fahri Hamzah, SE., dari bukti ini terlihat
on

bahwa Majelis Qadha yang dibentuk tersebut merupakan unit khusus yang
gu

Hal. 150 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersifat insidentil dalam rangka melakukan investigasi terhadap laporan yang

si
masuk terhadap diri Penggugat ;

ne
ng
Menimbang, bahwa demikian pula halnya dengan Majelis Tahkim
(Mahkamah Partai) yang menyidangkan aduan terhadap Penggugat terlihat
bahwasanya Mahkamah Partai (Majelis Tahkim) tersebut dibentuk sebagai

do
gu unit khusus yang bersifat insidentil dalam rangka melakukan investigasi
terhadap laporan yang masuk terhadap diri Penggugat saja, hal ini terlihat

In
A
dari bukti PT-92 yang berupa Keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat
Partai Keadilan Sejahtera Nomor : 06/D/SKEP/DPTP-PKS/IV/1437 Tentang
ah

lik
Pembentukan Majelis Tahkim Perkara Saudara Fahri Hamzah, SE.,
tertanggal 24 Rabuil Awwal 1437 H/03 Februari 2016 M, padahal kedudukan
Majelis Tahkim (Mahkamah Partai) merupakan satuan kerja tetap
am

ub
sebagaimana diamanatkan oleh pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
ep
tentang Partai Politik ;
k
ah

Menimbang, bahwa ternyata Penggugat pun telah melaporkan 2 (dua)


R

si
orang kader Partai Keadilan Sejahtera sebagaimana termuat dalam bukti PT-
33 yang berupa Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 11

ne
ng

Januari 2016, kepada Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz
Saadih, dan bukti PT-34 yang berupa Surat dari Penggugat, Sdr. Fahri

do
gu

Hamzah, SE., tertanggal 11 Januari 2016, kepada Ketua Badan Penegak


Disiplin Organisasi, Abdul Muiz Saadih, namun ternyata sepanjang
pemeriksaan perkara ini, pihak Tergugat I sama sekali tidak melakukan tindak
In
A

lanjut terhadap laporan yang diajukan oleh Penggugat tersebut, karena


berdasarkan bukti PT-77 yang berupa Surat dari Badan Penegak Disiplin
ah

lik

Organisasi (BPDO) Nomor : B-187/D/PDO-PKS/1437, yang ditujukan kepada


Penggugat tanggal 08 Jumadil Ula 1437/17 Februari 2016, Perihal :
m

ub

Penjelasan Soal Aduan Saudara (Penggugat), pihak Tergugat I hanya


menjelaskan akan diproses, tetapi sepanjang pemeriksaan perkara ini tidak
ka

ada satupun bukti yang menunjukkan bahwa ada proses tindak lanjut
ep

terhadap aduan yang dibuat oleh Penggugat tersebut ;


ah

Menimbang, bahwa walaupun laporan pelanggaran terhadap


es

Penggugatadalah mengenai kalimat-kalimat kontroversi yang sering


M

ng

dilontaran oleh Penggugat, namun ternyata yang dipertanyakan saat


on

Tergugat I melakukan pemeriksaan saksi maupun ahli adalah mengenai


gu

Hal. 151 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan Penggugat yang menurut Tergugat I menentang perintah pimpinan

si
partai, hal ini sebagaimana termuat dalam bukti PT-35 yang berupa Berita
Acara Permintaan Keterangan Ahli, pada hari Rabu, tanggal 13 Januari 2016,

ne
ng
pkl 21-22 WIB oleh : Abdul Muiz Saadih (Ketua BPDO) dan Iman Nugraha
(Sekretaris BPDO), terhadap Saudara Untung Wahono, mantan Ketua

do
Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS. Berita acara ditandatangani oleh
gu Pemeriksa dan Terperiksa (Ahli), maupun bukti PT-36 yang berupa Berita
Acara Permintaan Keterangan Saksi, pada hari Rabu, tanggal 13 Januari

In
A
2016, pkl 22-23 WIB oleh : Abdul Muiz Saadih (Ketua BPDO) dan Iman
Nugraha (Sekretaris BPDO), terhadap Saudara Tb. Soenmandjaja, Anggota
ah

lik
Ahli PKS. Berita acara ditandatangani oleh Pemeriksa dan Terperiksa
(Saksi);
am

ub
Menimbang, bahwa daalm bukti PT-40 yang berupa Berita Acara
Persidangan Nomor : 01/BPDO-PKS/1437, hari Selasa, 19 Januari 2016 pkl.
ep
20.00 WIB, dalam bukti tersebut dikatakan bahwa Penggugat telah
k

memberitahukan jawaban dan alasan ketidakhadirannya ;


ah

si
Menimbang, bahwa walaupun dalam sidang pertama pihak Penggugat
tidak hadir, namun kenyataannya Tergugat I langsung membuat tuntutan

ne
ng

terhadap Penggugat sebagaimana termuat dalam bukti PT-42 yang berupa


Laporan Hasil Investigasi dan Tuntutan Terhadap Sdr. Fahri Hamzah, SE.,

do
gu

atas Dugaan Pelanggaran Disiplin Organisasi PKS, dikeluarkan di Jakarta


pada tanggal 28 Januari 2016 dan ditandatangani oleh Ketua BPDO PKS, H.
Abdul Muiz Saadih, dan tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan
In
A

kedua Majelis Qadha yang turut dihadiri oleh Penggugat, sebagaimana


termuat dalam bukti PT-44 yang berupa Berita Acara Persidangan Nomor :
ah

lik

02/BPDO-PKS/1437, hari Kamis, tanggal 28 Januari 2016, pkl 20.00 WIB;


m

ub

Menimbang, bahwa dalam persidangan persidangan berikutnya yang


direncanakan akan dilakukan pada tanggal 29 Januari 2016, pihak Tergugat I
ka

telah memanggil 2 (dua) orang saksi sebagaimana termuat dalam bukti PT-
ep

45 yang berupa Surat Panggilan Persidangan Nomor : B-158/D/PDO-


ah

PKS/1437, tertanggal 18 Rabiul Akhir 1437 H/ 28 Januari 2016 yang


R

ditandatangani oleh Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), dan


es

bukti PT-46 yang berupa Surat Panggilan Persidangan Nomor : B-


M

ng

159/D/PDO-PKS/1437, tertanggal 18 Rabiul Akhir 1437 H/ 28 Januari 2016


on

yang ditandatangani oleh Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) ;


gu

Hal. 152 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang, bahwa dalam persidangan tanggal 29 Januari 2016 telah

si
didengar keterangan kedua saksi yang dipanggil oleh Tergugat I tersebut

ne
ng
tanpa kehadiran Penggugat, sebagaimana termuat dalam bukti PT-47 yang
berupa Berita Acara Persidangan Nomor 03/BPDO-PKS/1437, pada hari
Jum‟at, tanggal 29 Januari 2016, pkl 08.00 WIB, dan bukti PT-48 yang berupa

do
gu Berita Acara Persidangan Nomor 04/BPDO-PKS/1437, pada hari Jum‟at,
tanggal 29 Januari 2016, pkl 08.00 WIB ;

In
A
Menimbang, bahwa setelah mendengarkan keterangan saksi-saksi
tersebut, ternyata Majelis Qadha langsung menjatuhkan putusan
ah

lik
sebagaimana termuat dalam bukti PT-49 yang berupa Putusan Majelis
Qadha Nomor : 01/PUT/PDO-PKS/1437, pada hari Kamis, 29 Januari 2016
am

ub
bertepatan dengan tanggal 18 rabiul akhir 1437 H pkl 20.00-22.00 WIB, tanpa
memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk menanggap keterangan
saksi-saksi tersebut ;
ep
k
ah

Menimbang, bahwa dalam berita acara persidangan tanggal 28


R

si
Januari 2016 yang dihadiri oleh Penggugat (vide bukti bukti PT-44), sama
sekali tidak disinggung bahwa akan ada persidangan lanjutan pada tanggal

ne
ng

29 Januari 2016, dan atas ketidaktahuannya tersebut dan menanggapi hasil


persidangan tanggal 28 Januari 2016, maka Penggugat telah mengirimkan

do
surat sebagaimana termuat dalam bukti PT-50 yang berupa Surat dari
gu

Penggugat, Sdr. Fahri Hamzah, SE., tertanggal 29 Januari 2016, kepada


Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi, Abdul Muiz Saadih, yang pada
In
A

pokoknya Penggugat meminta agar disediakan dokumen-dokumen


pendukung yang diperlukan oleh Penggugat dalam rangka membuat surat
ah

lik

pembelaan terhadap tuduhan yang ditimpakan kepada Penggugat ;

Menimbang, bahwa Tergugat I telah mengirimkan Surat Rekomendasi


m

ub

dari Badan Penegak Disiplin Organisasi Nomor : 01/D/PDO-PKS/1437


tertanggal 19 Rabiul Akhir 1437 H/ 29 Januari 2016 yang ditandatangani oleh
ka

ep

Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), ditujukan kepada : Majelis


Tahkim Partai Keadilan Sejahtera, Perihal : Rekomendasi atas Perkara Fahri
ah

Hamzah (vide bukti PT-51) sebagaimana Surat Pengantar dari Badan


R

es

Penegak Disiplin Organisasi Nomor : B-166/D/PDO-PKS/1437 tertanggal 22


M

Rabiul Akhir 1437 H/ 01 Februari 2016 yang ditandatangani oleh Ketua


ng

Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), ditujukan kepada : Majelis


on
gu

Hal. 153 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahkim Partai Keadilan Sejahtera, Perihal : Pengantar Rekomendasi atas

si
Perkara Fahri Hamzah (vide bukti PT-52) ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dalam surat pengantarnya Tergugat turut
melampirkan bahan-bahan persidangan untuk Majelis Tahkim (Tergugat II),
dan bahan-bahan tersebut tidak pernah diberikan kepada Penggugat

do
gu walaupun Penggugat telah memintanya berkali-kali secara resmi, padahal
dokumen-dokumen tersebut diperlukan Penggugat dalam rangka membuat

In
A
pembelaan terhadap tuduhan yang ditimpakan kepada Penggugat ;

Menimbang, bahwa setelah menerima rekomendasi dari Tergugat I,


ah

lik
Tergugat II telah melakukan persiapan persidangan, pemanggilan saksi-saksi
dan mendengarkan keterangan saksi-saksi tersebut sebagaimana termuat
am

ub
dalam bukti-bukti surat berikut :
 Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 1
ep
Jumadil Awwal 1437 H/ 11 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 10.00-12.00
k

WIB. Dengan agenda : Persiapan Persidangan, bukti PT-53;


ah

 Surat Panggilan Nomor : 03/D/MT-PKS/V/1437, 11 Februari 2015. Bukti


R

si
ini menerangkan bahwa dalam proses persidangan Penggugat, Sdr.
Fahri Hamzah; Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera mengundang

ne
ng

Ust. Hilmi Aminudin (Mantan Ketua Majelis Syuro PKS) untuk didengar
keterangannya sebagai Ahli dalam perkara Teradu Fahri Hamzah.

do
gu

Bertempat di Padepokan Madani Lembang, bukti PT-54;


 Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 6
In
Jumadil Awwal 1437 H/ 15 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 15.00-18.00
A

WIB. Bertempat di Padepokan Madani, dengan agenda : Mendengarkan


Keterangan Saksi, bukti PT-55;
ah

lik

 Berita Acara Permintaan Keterangan Ust. Hilmi Aminudin (Mantan Ketua


Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera) di periksa sebagai AHLI atas
m

ub

Perkara Sdr. Fahri Hamzah bertempat di Padepokan Madani, Lembang-


Kabupaten Bandung Barat, tanggal 15 Februari 2016, pkl 16.00-17.45
ka

ep

WIB, bukti PT-56;


 Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal 8
ah

Jumadil Awwal 1437 H/ 17 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 11.00-12.00


R

es

WIB. Bertempat di MD Building Lt.2, dengan agenda : Mendengarkan


M

Keterangan Saksi Dr. Salim Segaf Al-Jufri dan Soenmandjaja


ng

Rukmandis, bukti PT-57;


on
gu

Hal. 154 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Berita Acara Permintaan Keterangan Dr. Salim Segaf Al-Jufri (Ketua

si
Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera) dan Soenmandjaja Rukmandis.
Keduanya di periksa sebagai SAKSI atas Perkara Sdr. Fahri Hamzah

ne
ng
bertempat di kantor DPP PKS, tanggal 17 Februari 2016, pkl 14.00-16.00
WIB, bukti PT-58;

do
gu  Daftar Hadir Majelis Tahkim Partai Keadilan Sejahtera. Pada tanggal
9Jumadil Awwal 1437 H/ 18 Februari 2016 M, Waktu : Pkl 14.00-15.30
WIB. Bertempat di MD Building Lt.2, dengan agenda : Persiapan

In
A
Persidangan, bukti PT-59;
Yang kesemuanya tanpa dihadiri oleh Penggugat, dan Penggugat pun tidak
ah

lik
diberikan berita acara terhadap pemeriksaan saksi-saksi tersebut, sehingga
Penggugat sama sekali tidak ada kesempatan untuk menanggapi keterangan
am

ub
saksi-saksi tersebut dalam rangka pembelaan terhadap diri Penggugat ;

Menimbang, bahwa barulah pada tanggal 22 Februari 2016


ep
k

direncanakan sidang denga kehadiran Penggugat sebagaimana termuat


dalam bukti PT-60 yang berupa Surat Panggilan Majelis Tahkim Partai
ah

R
Keadilan Sejahtera Nomor : 04/D/MT-PKS/V/1437, ditujukan kepada

si
Penggugat Sdr. Fahri Hamzah untuk tanggal 9 Jumadil Awwal 1437/18

ne
ng

Februari 2016 hadir dalam persidangan Majelis Tahkim pada hari Senin, 13
Jumadil Awwal/22 Februari 2016, pkl 16-selesai WIB, bertempat di Lt.5 MD
Building-Kantor DPP PKS ;

do
gu

Menimbang, bahwa atas pangilan sidang tersebut Penggugat telah


In
menjawabnya dengan surat sebagaimana bukti PT-62 yang berupa Surat dari
A

Penggugat tertanggal 22 Februari 2016 yang ditujukan kepada Bapak DR.


Hidayat Nur Wahid selaku Ketua Majelis Tahkim PKS, dan dalam suratnya
ah

lik

Penggugat menyatakan tidak bisa hadir dan mohon dijadwalkan ulang


persidangan tersebut, hal inipun terungkap dalam bukti PT-65 yang berupa
m

ub

Berita Acara Persidangan Nomor 01/MT-PKS/1437, pada hari Senin, 22


Februari 2016, pkl 16.00 WIB ;
ka

ep

Menimbang, bahwa kemudian telah pula dilakukan pemanggilan


ah

berikutnya oleh Tergugat II kepada Penggugat, dan walaupun Penggugat


R

tidak hadir, namun Penggugat selalu menuliskan surat kepada Tergugat II


es

yang pada intinya meminta hak dasar Penggugat sebagai teradu, yaitu
M

ng

meminta penjelasan dan klarifikasi serta dokumen-dokumen yang diperlukan


on
gu

Hal. 155 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Penggugat dalam menghadapi persidangan di hadapan Mahkamah

si
Partai (Tergugat II) ;

ne
ng
Menimbang, bahwa walaupun Penggugat sudah berkali-kali meminta
hak dasar Penggugat sebagai teradu, baik kepada Tergugat I maupun
kepada Tergugat II, namun permintaan tersebut tetap tidak dihiraukan oleh

do
gu pihak Tergugat I maupun Tergugat II, bahkan pada tanggal 11 Maret 2016
Tergugat II telah mengeluarkan Putusan Majelis Tahkim Partai Keadilan

In
A
Sejahtera Nomor : 02/PUT/MT-PKS/2016 (bukti PT-75), dan oleh Dewan
Pimpinan Tingkat Pusat Partai Keadilan Sejahtera, putusan Majelis Tahkim
ah

lik
tersebut telah diterima dan disetujui sebagaimana termuat dalam bukti PT-76
yang berupa Surat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan
Sejahtera, Nomor : 02/D/DPTP-PKS/VI/2016 tanggal 12 Juamdil Akhir/21
am

ub
Maret 2016, yang ditandatangani oleh Ketua DPTP, DR. Salim Segaf Al-Jufri,
Prihal Tindak lanjut Putusan Majelis Tahkim ;
ep
k

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut di atas,


ah

berdasarkan bukti-bukti surat yang diajukan oleh Penggugat maupun Para


R

si
Tergugat, serta keterangan saksi-saksi maupun keterangan para ahli yang
disampaikan di persidangan, ternyata proses penanganan aduan terhadap

ne
ng

diri Penggugat dilakukan tanpa mengindahkan hak dasar bagi Penggugat


untuk membela dirinya terhadap aduan yang ditimpakan kepada Penggugat,

do
gu

dan hal ini jelas bertentangan dengan tugas dan fungsi Para Tergugat selaku
petingi partai maupun badan yang dibentuk partai sebagai wadah pencari
keadilan bagi seluruh aktivis partai, serta bertentangan dengan misi partai
In
A

dalam mewujudkan masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat


yang diridlai Allah subhanahu wa ta”ala, dalam keutuhan Negara Kesatuan
ah

lik

Republik Indonesia;
m

ub

Menimbang, bahwa akibat perbuatan Para Tergugat tersebut, tentunya


melanggar hak Penggugat dalam membela diri atas aduan yang ditimpakan
ka

kepada Penggugat, dan karena permasalahan yang dihadapi oleh Penggugat


ep

ini telah tersebar secara nasional melalui berbagai media, baik media cetak
ah

maupun media online sebagaimana bukti-bukti yang diajukan oleh Para


R

Tergugat yang berupa :


es

 Berita Online, Fahri Sebut yang Memecatnya dari PKS adalah


M

ng

Pengkhianat Partai, Detik.com, Selasa, 19 April 2016, bukti PT-84;


on
gu

Hal. 156 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Berita Online, Majelis Syuro PKS : Desakan Mundur ke Fahri Hamzah

si
adalah Urusan Internal, Detik.com, Senin, 11 Januari 2016, bukti PT-85;
 Berita Online, Wasekjen PKS Benarkan Ada Evaluasi Kader di DPR

ne
ng
Termasuk Fahri Hamzah, Tribunnews.com, Sabtu, 9 Januari 2016, bukti
PT-87;

do
gu  Berita Online, Kader PKS Minta Fahri Hamzah Dicopot Dari Wakil Ketua
DPR, Tempo.com, Sabtu, 9 Januari 2016, bukti PT-88;
Sehingga jelas bahwa nama baik Penggugat telah tercoreng, baik selaku

In
A
pribadi, selaku aktivis partai maupun selaku pejabat publik dengan adanya
permasalahan ini dan tentunya telah mengakibatkan kerugian immateriil ;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, maka menurut hemat Majelis Hakim telah terbukti bahwa Para
am

ub
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat,
dan petitum angka 2 gugatan Penggugat patut dikabulkan ;
ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti bahwa Para Tergugat


ah

telah melakukan perbuatan melawan hukum, khususnya dalam proses


R

si
pemeriksaan aduan terhadap diri Penggugat, maka seluruh keputusan yang
diambil oleh Para Tergugat sehubungan dengan diri Penggugat harus pula

ne
ng

dinyatakan tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, sehingga
petitum angka 3 sampai dengan 6 gugatan Penggugat patut dikabulkan ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena seluruh keputusan yang diambil oleh


Para Tergugat sehubungan dengan diri Penggugat telah dinyatakan tidak sah
In
A

dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, maka sudah menjadi kewajiban
hukum dari Tergugat II untuk mencabut Putusan Nomor 02/PUT/MT-
ah

lik

PKS/2016, sebagaimana petitum angka 7 gugatan Penggugat patut untuk


dikabulkan ;
m

ub

Menimbang, bahwa demikian pula halnya dengan Surat Keputusan


ka

Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 dan Surat


ep

Keputusan Nomor : 467/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 06 April 2016


yang dibuat oleh Tergugat III patut pula untuk dicabut, sebagaimana petitum
ah

angka 8 gugatan Penggugat ;


es
M

ng

on
gu

Hal. 157 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini Majelis Hakim telah

si
menjatuhkan putusan provisi, maka terhadap putusan provisi tersebut patut
dinyatakan sah dan berharga serta patut dikuatkan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan ganti rugi yang dimintakan oleh
Penggugat sebagaimana termuat dalam petitum angka 10, terhadap kerugian

do
gu materiil yang dimintakan oleh Penggugat, menurut hemat Majelis Hakim
haruslah ditolak, karena biaya perkara yang timbul akibat perkara ini, yang

In
A
diderita oleh Penggugat tidaklah dapat dimintakan ganti ruginya kepada Para
Tergugat, selain itu sepanjang pemeriksaan perkara ini pihak Penggugat
ah

lik
tidak dapat membuktikan timbulnya kerugiaan materiil tersebut, sedangkan
terhadap kerugian immateriil yang jelas timbul akibat rusaknya nama baik
Penggugat dikarenakan adanya permasalahan yang timbul dalam perkara ini,
am

ub
menurut hemat Majelis Hakim angka yang pantas sebesar
Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) yang harus dibayar secara
ep
tanggung renteng oleh Para Tergugat ;
k
ah

Menimbang, bahwa oleh karena pemecatan terhadap diri Penggugat


R

si
dari Partai Keadilan Sejahtera telah dinyatakan tidak sah, dan surat
keputusan sehubungan dengan itu telah pula dicabut, maka Penggugat

ne
ng

haruslah dinyatakan sah sebagai Anggota DPR RI dan Wakil Ketua DPR RI
periode 2014-2019 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagaimana

do
gu

petitum angka 11 gugatan Penggugat ;

Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti bahwa Para Tergugat


In
A

telah melakukan perbuatan melawan hukum kepada Penggugat yang


mengakibatkan tercemarkan nama baik Penggugat, maka sudah menjadi
ah

lik

kewajiban dari Para Tergugat untuk merehabilitasi harkat, martabat, dan


kedudukan Penggugatseperti semula, sehingga petitum angka 12 gugatan
m

ub

Penggugat patut dikabulkan ;

Menimbang, bahwa terhadap permintaan Penggugat agar Majelis


ka

ep

Hakim menjatuhkan putusan serta merta dalam perkara aquo, menurut hemat
Majelis Hakim harus ditolak, karena gugatan dalam perkara aquo tidak
ah

memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan pasal 180 ayat (1) HIR jo.
R

es

SEMA No. 3 Tahun 2000 jo. SEMA No. 4 Tahun 2001 ;


M

ng

on
gu

Hal. 158 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap bukti-bukti lain yang diajukan oleh para

si
pihak dalam perkara ini yang tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim, dan
tidak memiliki relevansi terhadap perkara ini, haruslah dikesampingkan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
di atas, Majelis Hakim menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat untuk

do
gu sebagian dan menolak selebihnya ;

In
II. DALAM REKONPENSI :
A
Menimbang, bahwa dalam jawabannya, selain mengajukan
jawabanterhadap gugatan Penggugat, Para Tergugat secara bersamaan juga
ah

lik
telah mengajukan gugatan Rekonpensi terhadap Penggugat;
am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat
Rekonpensi adalah seperti tersebut di atas ; ep
Menimbang, bahwa segala pertimbangan hukum dalam Konpensi
k

harus dianggap termuat dalam Rekonpensi ;


ah

si
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok gugatan Para Penggugat
Rekonpensi adalah agar Majelis Hakim menyatakan Tergugat Rekonpensi

ne
ng

telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Para Penggugat


Rekonpensi, karena akibat adanya Gugatan Tergugat Rekonpensi dan

do
gu

adanya pergerakan-pergerakan diluar jalur hukum yang dilakukan Tergugat


Rekonpensi, akhirnya menimbulkan pro dan kontra, padahal tidak semua
anggota mendapatkan informasi yang seimbang dan benar, hal ini akhirnya
In
A

menimbulkan perpecahan, Tergugat Rekonpensi membuat pernyataan-


pernyataan yang belum tentu benar semua sebagaimana yang
ah

lik

dinyatakannya, tetapi telah menimbulkan kerugian terjadinya perpecahan


antar anggota Partai ;
m

ub

Menimbang, bahwa sebagaimana telah Majelis Hakim pertimbangkan


ka

dalam pertimbangan konpensi tersebut di atas, bahwa gugatan Penggugat


ep

telah dikabulkan untuk sebagian, selain telah terbukti pula bahwa proses
ah

penanganan aduan terhadap diri Tergugat Rekonpensi telah dilakukan oleh


R

Para Penggugat Rekonpensi secara melawan hukum, maka jelas bahwa


es

adanya perpecahan antar anggota partai adalah konsekuensi dari perbuatan


M

ng

melawan hukum yang dilakukan oleh Para Penggugat Rekonpensi terhadap


on

diri Tergugat Rekonpensi, hal tersebut mungkin tidak akan terjadi jika Para
gu

Hal. 159 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat Rekonpensi melakukan proses penanganan aduan terhadap diri

si
Tergugat Rekonpensi secara berimbang, dan adil serta tetap memperhatikan
hak-hak dasar dari Penggugat sebagai teradu dengan memberikan

ne
ng
kesempatan yang seluas-luasnya bagi diri Tergugat Dalam Rekonpensi/
Penggugat dalam melakukan pembelaan diri terhadap aduan yang

do
ditimpakan kepada Penggugat ;
gu Menimbang, bahwa jutsru sebaliknya, timbulnya permasalahan dalam

In
A
perkara ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para pihak dalam perkara ini,
khususnya bagi organ suatu partai yang dibuat sebagai wadah para aktivis
ah

lik
dalam mencari keadilan, bahwa dalam menangani sebuah permasalahan
haruslah benar-benar bersikap adil dan tidak berpihak, serta tetap
memperhatikan hak dari teradu untuk membela diri ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
ep
tersebut, maka terlihat bahwa perpecahan antar anggota Partai yang ada
k

saat ini dalam tubuh Partai Keadilan Sejahtera, adalah akibat dari perbuatan
ah

Para Penggugat Rekonpensi yang melakukan proses penanganan aduan


R

si
terhadap diri Tergugat Rekonpensi secara tidak berimbang, dan tidak adil
serta tidak memperhatikan hak-hak dasar dari Penggugat sebagai teradu

ne
ng

dengan tidak memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi diri


Tergugat Dalam Rekonpensi/Penggugat dalam melakukan pembelaan diri

do
gu

terhadap aduan yang ditimpakan kepada Tergugat Dalam Rekonpensi/


Penggugat ;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


di atas, maka menurut Majelis Hakim Tergugat Rekonpensi tidak terbukti
ah

lik

melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Para Penggugat


Rekonpensi, dan gugatan rekonpensi dari Para Penggugat Rekonpensi
m

ub

haruslah ditolak untuk seluruhnya ;

III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :


ka

ep

Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan tersebut di


atas, dimana gugatan Penggugat Konpensi dinyatakan dikabulkan sebagian
ah

dan gugatan Para Penggugat Rekonpensi dinyatakan ditolak untuk


R

es

seluruhnya, maka Para Tergugat Konpensi/ Para Penggugat Rekonpensi


M

adalah sebagai pihak yang dikalahkan dalam perkara ini, dan harus dihukum
ng

on
gu

Hal. 160 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk membayar ongkos perkara yang besarnya sebagaimana tersebut di

si
dalam amar putusan di bawah ini ;

ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang dan peraturan
hukum yang bersangkutan;

do
gu I. DALAM KONPENSI :
M E N G A D I L I

In
DALAM PROVISI :
A
 Mengabulkan tuntutan provisi Penggugat untuk seluruhnya;
ah

lik
DALAM EKSEPSI :
 Menolak seluruh eksepsi yang diajukan oleh Tergugat ;
am

ub
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
ep
k

2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III melakukan


perbuatan melawan hukum (“onrechtmatige daad”) ;
ah

R
3. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak

si
mempunyai kekuatan hukum mengikat seluruh perbuatan atau

ne
ng

keputusan Tergugat I terkait proses pemeriksaan dan persidangan


terhadap Penggugat ;
4. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak

do
gu

mempunyai kekuatan hukum mengikat Putusan Tergugat II Nomor


02/PUT/MT-PKS/2016 tentang pemberhentian Penggugat dari semua
In
A

jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret


2016 ;
ah

lik

5. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak


mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Keputusan Tergugat III
Nomor463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang
m

ub

Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan


ka

Sejahtera ;
ep

6. Menyatakan tidak sah dan/atau batal demi hukum dan/atau tidak


mempunyai kekuatan hukum mengikat Surat Keputusan Tergugat III
ah

Nomor 467/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 06 April 2016 tentang


es

Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu Pimpinan DPR RI


M

ng

dari PKS;
on
gu

Hal. 161 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Memerintahkan Tergugat II untuk mencabut Putusan Nomor

si
02/PUT/MT-PKS/2016 tentang pemberhentian Penggugat dari semua
jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera tertanggal 11 Maret

ne
ng
2016 ;
8. Memerintahkan Tergugat III untuk mencabut Surat Keputusan

do
Nomor : 463/SKEP/DPP-PKS/1437 tertanggal 01 April 2016 tentang
gu Pemberhentian Penggugat sebagai Anggota Partai Keadilan
Sejahtera dan Surat Keputusan Nomor : 467/SKEP/DPP-PKS/1437

In
A
tertanggal 06 April 2016 tentang Pemberhentian dan Penggantian
Antar Waktu Pimpinan DPR RI dari PKS;
ah

lik
9. Menguatkan Putusan Provisi No. 214/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel.
tertanggal 16 Mei 2016 ;
am

ub
10. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara
bersama-sama untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat secara
tunai kerugian immateriil kepada Penggugat sebesar Rp.
ep
k

30.000.000.000,- (tiga ratus milyar rupiah) ;


ah

11. Menyatakan Penggugat adalah sah sebagai Anggota DPR RI dan


R

si
Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) ;

ne
ng

12. Memerintahkan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk


merehabilitasi harkat, martabat, dan kedudukan Penggugatseperti

do
semula;
gu

13. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;


In
A

II. DALAM REKONPENSI :


 Menolak seluruh gugatan Para Penggugat Rekonpensi;
ah

lik

III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :


 Menghukum Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi untuk
membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar
m

ub

Rp.536.000,- (lima ratus tiga puluh enam ribu rupiah) ;


ka

ep

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis


Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari : RABU, tanggal
ah

7 Desember 2016, oleh kami : MADE SUTRISNA,SH.M.Hum. sebagai


R

Hakim Ketua Majelis, serta ACHMAD RIVAI,SH.MH. dan KRISNUGROHO


es
M

SRI PRATOMO,SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan


ng

mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari : RABU,
on

tanggal 14 Desember 2016, oleh Majelis Hakim tersebut, dengan didampingi


gu

Hal. 162 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan dibantu : MOHAMAD ANWAR.SH.MH, Panitera Pengganti pada

si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan dihadiri Kuasa Penggugat dan
Kuasa Hukum Para Tergugat.

ne
ng
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

do
gu

In
ACHMAD RIVAI,SH.MH
A
MADE SUTRISNA,SH.M.Hum.
ah

lik
KRISNUGROHO. SP.SH.MH.
am

ub
PANITERA PENGGANTI,
ep
k

MOHAMAD ANWAR, SH.MH.


Biaya-biaya :
ah

R
Pendaftaran Rp. 30.000,-

si
Biaya Proses Rp. 75.000,-

ne
ng

Panggilan Rp. 400.000,-


P N B P Rp. 20.000,-
Meterai Rp. 6.000,-

do
gu

Redaksi Rp. 5.000,-


Jumlah Rp. 536.000,-
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 163 dari 163. Putusan No. 214/Pdt.G/2016/PN.JKT.Sel.


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163

Anda mungkin juga menyukai