Anda di halaman 1dari 30

FARIANTO & DARMANTO

LAW FIRM

DOKUMEN HUKUM
JAWAB-JINAWAB PHI

SOHO Pancoran South Jakarta, North Wing Noble 1102, Jl. MT Haryono Kav. 2-3 Pancoran Jakarta Selatan 12810, Indonesia
Telp. (021) 80625809 / 0811157937, website: www.fardalaw.com E-mail: office@fardalaw.com
PROSES BERACARA DI PHI
Gugatan

Jawaban Eksepsi kompetensi


Eksepsi, Provisi , absolut/relatif
Gugatan Rekonpensi

Replik
Menerima putusan
Putusan sela
absolut kompetensi
Duplik Majelis Hakim ke badan peradilan lain

Putusan provisionil
Majelis Hakim Menerima Putusan
Pembuktian
relatif kompetensi
Sita jaminan ke wilayah hukum lain
Kesimpulan
Penetapan sita jaminan tidak
dapat diajukan perlawanan dan Menolak putusan
Putusan atau tidak dapat digunakan sela , Kasasi ke MA
Majelis Hakim upaya hukum 2
MATERI
1. SURAT KUASA

2. PARA PIHAK
PEMBAHASAN
3. GUGATAN, JAWABAN, EKSEPSI, PROVISI, REKONVENSI

4. REPLIK & DUPLIK

5. PEMBUKTIAN

6. KESIMPULAN

7. PUTUSAN

8. UPAYA HUKUM KASASI

3
PART #1

SURAT KUASA
PENGERTIAN
 Surat Kuasa adalah surat yang Surat kuasa adalah persetujuan dimana seseorang bertindak
memberikan kewenangan sebagai pemberi kuasa dan pihak lain bertindak sebagai
kepada pihak lain untuk penerima kuasa. (Pasal 1792 BW)
bertindak untuk dan/atau atas
nama orang/badan hukum yang Pasal 123 ayat 1 HIR dan SEMA No 1/1971 Jo SEMA No 6/1994
memberikan kuasa. tentang Formulasi Surat Kuasa Khusus.
- Surat Kuasa Khusus harus berbentuk tertulis.
 Peraturan perundang-undangan
tidak mengatur para pihak dalam - Dibuat dan ditandatangani pemberi dan penerima kuasa.
suatu perkara harus mewakilkan - Dapat dibuat bawah tangan atau otentik.
kepada pihak lain. Orang yang -Menyebut identitas dan kedudukan para pihak yang berperkara.
langsung berkepentingan sendiri - Menyebutkan kompetensi relatif
dapat aktif bertindak sebagai - Menyebutkan objek kasus yang diperkarakan.
Penggugat maupun Tergugat.
Namun bisa juga diwakilkan Putusan MA tgl. 18/9/1986 No. 3038 K/Pdt/1981 menyebutkan:
kepada orang lain yang telah keabsahan Surat Kuasa yang dibuat di Luar Negeri selain harus
ditunjuk dengan melalui SURAT memenuhi persyaratan formil juga harus dilegalisir lebih dahulu
KUASA. oleh KBRI setempat.
5
KUASA HUKUM
Pasal 87 UU No. 2/2004 tentang PHI
SP/SB dan Organisasi pengusaha dapat bertindak sebagai kuasa hukum untuk beracara di
Pengadilan Hubungan Industiral mewakili anggotanya.

UU No. 18/2003 tentang Advokat


Pasal 1 ayat (1)
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun diluar
pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan Undang-Undang.
Pasal 1 ayat (2)
Jasa hukum adalah jasa yang diberikan Advokat berupa memberikan konsultasi hukum,
bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan
tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum, klien.
SYARAT DAPAT BERTINDAK
SEBAGAI KUASA BERAKHIRNYA KUASA
 Harus mempunyai surat kuasa khusus,
sesuai dengan bunyi Psl 123 ayat (1) HIR
(Psl 147 ayat 1 Rbg) Pasal 1813 KUH Perdata membolehkan
berkahirnya perjanjian kuasa secara sepihak
 Ditunjuk sebagai kuasa atau wakil dalam atau unilateral.
surat gugat (Psl 123 ayat 1 HIR, Psl 147 ayat
1 Rbg)
 Ditunjuk sebagai kuasa atau wakil dalam Hal-hal yang dapat mengakhiri pemberian
catatan gugatan apabila diajukan secara kuasa menurut Pasal 1813 KUH Perdata :
lisan (Psl 123 ayat 1 HIR, Psl 147 ayat 1 Rbg)
 Ditunjuk oleh Penggugat sebagai kuasa - Pemberi Kuasa Menarik Kembali Secara
atau wakil di persidangan (Psl 123 ayat 1
HIR, Psl 147 ayat 1 Rbg) Sepihak
 Telah terdaftar sebagai Advocat (UU No. - Salah Satu Pihak Meninggal Dunia
18/ 2003) - Penerima Kuasa Melepas Kuasa
 Organisasi Pengusaha/ Serikat Pekerja (Psl
87 UU No.2/ 2004)
7
PART #2

PARA PIHAK
8
ASAS YANG DAPAT MENJADI PIHAK

Pada dasarnya setiap orang yang merasa mempunyai hak dan


ingin menuntutnya atau ingin mempertahankan atau membelanya,
berwenang untuk bertindak selaku pihak baik selaku Penggugat
maupun selaku Tergugat.
Namun demikian beberapa persyaratan harus dipenuhi yakni :
1.Mempunyai Rechtbevoegdheid atau kewenangan untuk menjadi
pendukung
2.Mempunyai Handelingsbekwaamheid atau kemampuan untuk
bertindak / melakukan perbuatan hukum.

9
YANG DIANGGAP TIDAK MAMPU SEBAGAI
PARA PIHAK
1. Mereka yang belum cukup umur atau belum dewasa, mereka harus
diwakili oleh walinya.
2. Mereka yang diletakkan di bawah pengampuan karena sakit ingatan (BW
psl. 446, 452, Rv 248 No. 2)
3. Para pemboros dan pemabuk. Ketidakmampuannya terbatasa pada
perbuatan-perbuatan dalam bidang hukum harta kekayaannya saja.
4. Seorang istri yang tunduk pada BW tidak dapat bertindak sebagai pihak
tanpa bantuan suaminya (BW psl 110) kecuali dalam hal perceraian atau
apabila ia dituntut dalam perkara pidana (BW psl 111)
5. Terhadap orang yang telah meninggal dunia, dapat pula dilakukan
gugatan. Gugatannya ditujukan kepada ahli warisnya sekaligus (Rv psl 7,
248 No. 1 BW 1194)

10
BADAN USAHA YANG DAPAT
MENJADI PIHAK DI PHI
Selain orang yang dapat diajukan ke Pengadilan sebagai pihak adalah :
• Badan Hukum (PT, Koperasi, Yayasan, Cabang/ Perwakilan Perusahaan Asing)
 Direksi dan Pengurus Koperasi/ Yayasan tidak perlu kuasa khusus
• Firma  gugatan ditujukan kepada salah seorang persero (Rv psl 6 No. 5)
• CV  yang bertindak sebagai Pihak adalah para persero pengurus

11
PART #3

GUGATAN, JAWABAN, EKSEPSI & PROVISI

12
TEKNIK MENYUSUN GUGATAN
MENGERTI & MEMAHAMI SUBSTANSI MASALAH
• Penggugat harus memahami dan mengerti substansi permasalahan agar dapat mengetahui
dengan pasti duduk perkaranya (posita) dan yang akan dituntut (petita)
• Harus mengerti dan memahami apakah subtansi permasalahan masuk ruang lingkup Hukum
Perdata, Hukum Pidana, Hukum Ketenagakerjaan atau Hukum Tata Usaha Negara dll. Tujuannya
adalah agar gugatan terarah dan dapat mengantisipasi bila ada bantahan (eksepsi) dari pihak
lawan
• Mengetahui dengan pasti harta kekayaan baik tetap maupun tidak tetap milik Tergugat.

Menentukan kewenangan Pengadilan:

1.Harus memahami apakah perkara berada pada kewenangan Pengadilan Perdata atau PTUN
atau Pengadilan Hubungan Industrial. (Absolut Kompetensi)
2.Harus memahami wilayah pengadilan mana yang berwenang, misalnya apakah di PHI Bandung
atau PHI Jakarta. (Relatif Kompetensi)

Tujuan: Agar gugatan diajukan sesuai dengan kewenangan badan peradilannya 13


JUDUL GUGATAN PHI
Dalam pasal 56 UU No 2 Tahun 2004 bahwa tugas dan wewenang PHI adalah
memeriksa dan memutus :

• Tingkat pertama mengenai perselisihan hak


• Tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan kepentingan
• Tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan hubungan kerja
• Tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antar serikat pekerja dalam
satu perusahaan

Berdasarkan hal tersebut diatas maka judul gugatan PHI hanya ada empat judul
sebagaimana tertera diatas. Selain itu, bahwa hanya perselisihan hak dan PHK
saja yang dapat diajukan Kasasi sedangkan Perselisihan kepentingan dan
Perselisihan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan tidak dapat diajukan
Kasasi

Contoh Judul Gugatan :


Gugatan tentang Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja
Gugatan tentang Perselisihan Hak dll
14
GUGATAN
Kepala Gugatan meliputi pengadilan yang berwenang, judul gugatan, identitas
penggugat & tergugat (nama, domisili, dasar bertindak serta kewarganegaraan)

Positum adalah dasar gugatan yang memuat tentang hubungan hukum antara pihak
yang berperkara. Memuat uraian tentang kejadian atau peristiwa mengenai duduk
perkara serta tentang adanya hubungan hukum yang menimbulkan hak dan
kewajiban para pihak yang menjadi dasar yuridis suatu gugatan.
–Sebab-sebab dan peristiwa hukum yang terjadi.
–Disebutkan dengan jelas perbuatan Tergugat melanggar peraturan perundangan
yang berlaku.
–Memohon sita jaminan agar putusan tidak hampa

Petitum adalah hal-hal yang dimohon / dituntut supaya diputus oleh Pengadilan. Harus
dirumuskan dengan jelas dan tegas hal-hal yang Dimohon dan harus sesuai Positum, misalnya :
• Mengabulkan gugatan Penggugat
• Menyatakan Putus hubungan kerja…….
• Menghukum Tergugat untuk …………….
• Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya, (ex aequo et
bono) 15
JAWABAN EKSEPSI
Eksepsi melanggar kompetensi :
GUGATAN  AbsolutYurisdiksi badan-badan peradilan
 Relatif Batas mengadili berdasarkan kekuasaan daerah hukumnya
 Adalah Tanggapan Ekspesi lain-lain:
atas gugatan termasuk  Error in Persona  Penggugat keliru subjek hukumnya dalam mengajukan
didalamnya Eksepsi gugatan . Ex: Seharusnya tergugat Perusahaan Outsourcing, tetapi yang
yang bukan mengenai digugat Perusahaan Pemberi Kerja
kompetensi Absolut.  Obscuur Libel  Gugatan kabur atau tidak jelas, misalnya antara posita
dan petita tidak berhubungan.
 Atas gugatan  Nebis in Idem  Apabila perkara dengan substansi & subjek yang sama,
Penggugat, Tergugat sudah pernah digugat sebelumnya dan telah diputus (in kracht), kemudian
dapat mengajukan digugat kembali.
tuntutan provisi,  Gugatan Prematur  Gugatan masih tertunda karena ada faktor yang
gugatan balik menangguhkan. Ex: belum ada penetapan upah lembur pengawas
(Rekonpensi), ketenagakerjaan, menggugat perselisihan hak.
selambatnya sebelum  Rei Judicata Deductae  Perkara yang digugat sudah pernah diajukan
pembuktian dan belum putus.
Apa yang digugat telah dikesampingkan, dalam hal :
- Apa yang digugat sudah dipenuhi
- Sudah dihapuskan sendiri oleh Penggugat
- Sudah melepaskan diri 16
- daluwarsa.
GUGATAN BALIK (REKONPENSI)
• Apabila dalam hubungan hukum ada
peristiwa hukum yang menimbulkan hak
dan kewajiban yang juga harus dipenuhi Gugatan Rekonpensi dapat diajukan
dalam segala hal, KECUALI :
oleh Penggugat dan dengan dasar yang
kuat, maka dapat diajukan gugatan
Rekonpensi. • Dalam gugatan konpensi posisi
Tergugat bukan bertindak untuk
diri sendiri, sedangkan dalam
• Dalam hal ini kedudukan Tergugat berubah rekonpensi bertindak untuk diri
menjadi Penggugat Rekonpensi dan sendiri
Penggugat menjadi Tergugat Rekonpensi • Apabila pengadilan yang
memeriksa gugatan konpensi
tidak berwenang secara mutlak
• Proses Penyusunan gugatan Rekonpensi
untuk memeriksa gugatan
sama dengan proses penyusunan surat rekonpensi
gugatan, dan Penggugat Rekonpensi dapat
memohon tuntutan provisi, putusan sela
dan sita jaminan. 17
PROVISI

• Dalam hal pekerja diskorsing untuk proses PHK tetapi


upah dan haknya tidak dibayarkan oleh perusahaan;
• Hakim berdasarkan bukti-bukti permulaan
menjatuhkan putusan sela/ provisionil;
• Dalam hal putusan provisionil tidak dilaksanakan oleh
pengusaha maka diletakan sita jaminan terhadap asset
perusahaan;

18
PETITUM
Petitum Eksepsi
• Absolut : Menyatakan PN tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara No…karena
merupakan kewenangan PHI….
• Relatif : Menyatakan PHI Jakarta tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara No…karena
merupakan kewenangan PHI Bandung
• Lain-lain : Menyatakan gugatan Penggugat tidak jelas/ kabur atau keliru subjek hukum,dll sehingga
gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima

Petitum Provisi
Memerintahkan Tergugat/ Penggugat membayarkan hak-hak pekerja selama skorsing terhitung sejak
……..sebesar Rp……/ bulan sampai dengan putusan berkekuatan hukum tetap
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap……

Petitum Jawaban
Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara
19
PART #4

REPLIK & DUPLIK

20
REPLIK
Replik adalah tanggapan Penggugat atas jawaban Tergugat

 Isi Replik pada umumnya membantah seluruh dalil jawaban Tergugat.


 Berisi dalil atau hal-hal tambahan untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat
 Dapat mengajukan hal-hal baru untuk menguatkan dalil gugatan.
 Dilakukan dengan mengikuti point-point jawaban Tergugat.
 Menggunakan sumber-sumber kepustakaan, yurisprudensi, doktrin, kebiasaan dan lain-lain
 Tidak ada aturan baku dalam membuat Replik
 Penutup Replik biasanya menyatakan tetap pada pendirian seperti dalam gugatan semula
 Apabila dalam jawaban Tergugat tidak ada eksepsi dalam permohonan akhir, Penggugat
harus tegas menyatakan tetap pada pendirian seperti dalam gugatan semula.
21
DUPLIK
Duplik adalah tanggapan Penggugat atas Replik dari Tergugat

 Isi duplik pada umumnya merupakan bantahan atas dalil Replik Penggugat
 Berisi dalil untuk menguatkan jawaban Tergugat
 Dapat mengajukan dalil baru tentang bantahannya untuk menguatkan dalil jawaban Tergugat
 Dilakukan dengan mengikuti point-point Replik Penggugat
 Untuk mendukung dalil-dalil Duplik dapat menggunakan sumber kepustakaan, Yurisprudensi,
doktrin-doktrin, kebiasaan, dll
 Tidak ada aturan baku dalam membuat duplik, asal mudah dimengerti dan dipahami oleh Hakim
 Duplik merupakan jawab jinawab terakhir, Pihak Tergugat dapat mengemukakan seluruh dalil-dalil
bahwa apa yang didalilkan Penggugat sama sekali tidak benar
 Pada permohonan akhir cukup dengan menyatakan tetap pada pendirian seperti dalam jawaban dan
atau gugatan Rekonpensi semula
PART #5

PEMBUKTIAN
PEMBUKTIAN
Pembuktian adalah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil-dalil yang
dikemukakan dalam suatu persengketaan

Pembuktian yang dicari Bukti tertulis


kebenaran formil.
(psl 164 HIR) •Akta autentik

•Bukti tertulis –Pembuktian formal

•Bukti saksi –Pembuktian material

•Pengakuan –Pembuktian mengikat

•Persangkaan •Akta dibawah tangan

•Sumpah •Surat biasa


Bukti Saksi
Saksi adalah orang yang memberikan keterangan
kesaksian didepan pengadilan mengenai apa yang Yang dapat mengundurkan diri jadi saksi:
mereka ketahui, lihat sendiri, dengar sendiri atau
alami sendiri •Saudara laki-laki dan perempuan dan ipar laki-
laki dan perempuan dari salah satu pihak
• Larangan menjadi saksi
– Keluarga sedarah dan keluarga semenda •Keluarga sedarah menurut keturunan lurus dari
menurut keturunan yang luruh dari salah saudara laki-laki dan perempuan, dari
satu pihak suami/isteri dari salah satu pihak
– Suami atau isteri salah satu pihak,
meskipun telah bercerai •Orang yang karena martabat, pekerjaan atau
– Anak-anak yang umurnya tidak diketahui jabatannya yang sah diwajibkan menyimpan
dengan jelas, bahwa mereka sudah rahasia, dalam halnya semata-mata tentang hal
berumur 15 tahun itu saja yang dipercayakan karena martabat,
– Orang gila, walaupun kadang-kadang pekerjaan dan jabatan itu.
ingatannya terang.

25
PERSANGKAAN PENGAKUAN SUMPAH
• Persangkaan adalah • Pengakuan adalah • Sebetulnya sumpah
kesimpulan yang diambil keterangan baik tertulis bukanlah alat bukti, yang
dari suatu peristiwa yang
dikenal atau dianggap maupun lisan yang sebetulnya menjadi alat
terbukti, dengan mana membenarkan peristiwa, bukti adalah keterangan
diketahui adanya suatu hak atau hubungan salah satu pihak yang
peristiwa yang tidak hukum yang dikemukakan berperkara yang
dikenal pihak lawan.
dikuatkan dengan
sumpah.
• Bila yang menarik • Pengakuan didepan
kesimpulan tersebut sidang pengadilan
undang-undang, maka
persangkaan tersebut merupakan bukti yang
dinamakan persangkaan sempurna terhadap siapa
undang-undang. yang melakukannya, baik
Sedangkan bilamana yang sendiri maupun dengan
menarik kesimpulan perantaraan orang lain
adalah hakim maka dengan surat kuasa
dinamakan persangkaan khusus
hakim.
26
6. KESIMPULAN

 Menyimpulkan hal-hal penting yang terjadi selama proses


persidangan sejak gugatan sampai dengan pembuktian.

 Penggugat dan Tergugat mengajukan kesimpulannya sendiri-


sendiri atas proses persidangan tersebut.

27
7. PUTUSAN
Putusan Pengadilan harus memuat :

a. Kepala putusan berbunyi: “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA


ESA”;
b. Nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat kediaman atau tempat kedudukan para pihak
yang berselisih;
c. Ringkasan pemohon/penggugat dan jawaban termohon/tergugat yang jelas;
d. Pertimbangan terhadap setiap bukti dan data yang diajukan hal yang terjadi dalam
persidangan selama sengketa itu diperiksa;
e. Alasan hukum yang menjadi dasar putusan;
f. Amar putusan tentang sengketa;
g. Hari, tanggal putusan, nama Hakim, Hakim Ad-Hoc yang memutus, nama Panitera, serta
keterangan tentang hadir atau tidaknya para pihak.

28
8. UPAYA HUKUM KASASI

• Alasan permohonan Kasasi :

– Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang.

– Salah menerapkan hukum yang berlaku

– Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundangan.

• Yang dapat dimohonkan kasasi adalah :

– Perselisihan Hak

– Perselisihan PHK

• Waktu pengajuan kasasi adalah 14 hari kerja setelah putusan dibacakan / diberitahukan.

• Memori kasasi paling lambat diserahkan 14 hari sejak menyatakan kasasi

• Kontra Memori kasasi paling lambat diserahkan 14 hari sejak diterimanya memori kasasi
29
SOHO Pancoran South Jakarta
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 2-3,
North Wing Noble 1102 – Pancoran
Jakarta Selatan 12810
Telp (62-21) 80625809
Email office@fardalaw.com
Website www.fardalaw.com

Anda mungkin juga menyukai