Anda di halaman 1dari 15

REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819

TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275


PEREKONOMIAN DI INDONESIA

REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT)


DALAM SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Nourma Dewi, S.H.,M.H.
Email Nourma_hukum92@yahoo.co.id

ABSTRAK
BMT merupakan lembaga keuangan mikro dengan prinsip syariah yang mempunyai
karakteristik khusus yaitu baitul maal yang mengandung nilai sosial dimana menghimpun
dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat berupa zakat, infaq, sadaqoh. Selain itu
terdapat unsur tamwil yang mengandung nilai bisnis komersil yang menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat menengah kebawah. Oleh karena itu, perlu dikaji
aspek regulasi yang mengatur BMT dalam sistem perekonomian Indonesia. Tulisan ini
disusun berdasarkan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaturan BMT saat
ini. Hasil penelitian saat ini dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini pengelolaan BMT
masih menggunakan peraturan yang beragam. Hal tersebut dikarenakan karakteristik
khusus BMT dan jenis badan hukum BMT yang bisa berupa koperasi maupun perseroan
terbatas.
Kata kunci: Regulasi, BMT,Perekonomian

A. Pendahuluan jasa keuangan bagi pengusaha kecil


Lembaga Keuangan Mikro dan mikro serta masyarakat
(selanjutnya disebut LKM) dinilai berpenghasilan rendah yang tidak
mempunyai peran yang besar untuk terlayani oleh lembaga keuangan
mendukung program pemerintah formal dan telah berorientasi pasar
untuk mengentaskan kemiskinan. untuk tujuan bisnis. LKM memiliki
LKM pada dasarnya dibentuk produk yang relatif lengkap dan
berdasarkan semangat yang terdapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dalam Pasal 27 ayat (2) serta Pasal 3 berpenghasilan rendah.
ayat (1) dan ayat (4) UUD 1945. Jenis LKM ada berbagai macam
LKM adalah lembaga yang bentuk. Salah satunya adalah Baitul
memberikan jasa keuangan bagi Maal Wat Tamwil (selanjutnya
pengusaha mikro dan masyarakat disebut BMT) yang merupakan LKM
berpenghasilan rendah, baik formal, dengan prinsip syariah. Baitul Maal
semi formal, dan informal. Dengan wat Tamwil adalah lembaga
kata lain, LKM merupakan lembaga keuangan dengan konsep syariah
yang melakukan kegiatan penyediaan yang lahir sebagai pilihan yang

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 96


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

menggabungkan konsep maal dan mengemban tugas ekonomi


tamwil dalam satu kegiatan lembaga. kerakyatan dengan meningkatkan
Konsep maal lahir dan menjadi ekonomi mikro, itulah sebabnya
bagian dari kehidupan masyarakat perkembangan BMT sangat pesat di
muslim dalam hal menghimpun dan tengah perkembangan lembaga
menyalurkan dana untuk zakat, infak keuangan mikro konvensional
dan shadaqah (ZIS) secara produktif. lainnya.1
Sedangkan konsep tamwil lahir untuk Dalam prakteknya di Indonesia
kegiatan bisnis produktif yang murni BMT berbentuk Kelompok Swadaya
untuk mendapatkan keuntungan Masyarakat (KSM) atau koperasi
dengan sektor masyarakat menengah yang mengelola dana milik
ke bawah (mikro). Kehadiran BMT masyarakat dalam bentuk simpanan
untuk menyerap aspirasi masyarakat maupun pembiayaan. Dari sumber
muslim di tengah kegelisahan inilah pembiayaan BMT berasal.
kegiatan ekonomi dengan prinsip Dana yang dipercayakan masyarakat
riba, sekaligus sebagai kepada BMT dalam bentuk simpanan
supportingfunding untuk kemudian disalurkan kembali kepada
mengembangkan kegiatan masyarakat yang membutuhkan
pemberdayaan usaha kecil dan dalam bentuk pinjaman. Pola kerja
menengah. Kehadiran lembaga yang diambil BMT pada akhirnya
keuangan mikro syariah yang sama dengan pola kerja bank syariah
bernama BMT dirasakan telah yang menjadi lembaga intermediasi.
membawa manfaat finansial bagi Menghimpun dana dari masyarakat
masyarakat, terutama masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
kecil yang tidak bankable dan masyarakat.2
menolak riba, karena berorientasi Perkembangan BMT di
pada ekonomi kerakyatan. Kehadiran Indonesia sampai saat ini telah
BMT di satu sisi menjalankan misi memcapai jumlah jaringan yang
ekonomi syariah dan di sisi lain tersebar di seluruh Indonesia dan

1
Novita Dewi Masyitoh, 2014, Analisis Normatif Tamwil (BMT), Jurnal Economica, Vol.V Edisi 2
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Oktober 2014, Hal. 18
2
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atas Status http://www.academia.edu/5380514/Urgensi_LP
Badan Hukum dan Pengawasan Baitul Maal Wat S_Bagi_BMT_sebagai_Bentuk_Perlindungan_H
ukum, diakses tanggal 3 Juni 2014 pukul 22.26

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 97


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

tampil sebagai pendorong 5. BMT mendorong masyarakat


intermediasi usaha riil-mikro. Hal ini memiliki sikap produktif dan
dibuktikan dengan jumlah BMT atau tindakan produktif.
koperasi jasa keuangan syariah yang Namun, adanya Pertumbuhan BMT
telah dikembangkan sampai di Indonesia cukup pesat dan animo
kepelosok Indonesia. Sejak pertama dari masyarakat yang baik tidak
kali konsep BMT di tahun 1990 diikuti dengan adanya pengaturan
diperkenalkan, hanya ada beberapa hukum yang jelas. Peraturan yang
puluh unit saja, dan saat ini jumlah selama ini ada cenderung menambah-
BMT sudah lebih dari 5.500.3 nambah aturan mengingat banyaknya
Joelarso (2014) Pertumbuhan BMT rujukan peraturan yang harus
yang begitu pesat dikarenakan dipatuhi. Selain itu, BMT memang
memiliki beberapa keunggulan yang LKM yang cukup unik karena
sudah terbukti, yaitu4: mempunyai sisi bisnis dan sosial.
1. BMT sebagai koperasi yang Peraturan yang terkait dengan
dipercaya masyarakat luas keberadaan BMT diantaranya adalah
untuk menyimpan dananya Undang-Undang Nomor 23 tahun
2. sebagai koperasi yang memberi 2011 tentang Pengelolaan Zakat,
edukasi masyarakat agar giat Undang-Undang Nomor 25 tahun
menabung dan merencanakan 1992 tentang Perkoperasian dan
keuangannya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2013
3. BMT sebagai koperasi yang tentang Lembaga Keuangan Mikro
telah memberi pembiayaan (LKM), dan peraturan lainnya.
mudah dan murah kepada Berpedoman pada semua undang-
anggota, yang mayoritas adalah undang tersebut, maka perlu
usaha mikro. diketahui posisi BMT berdasarkan
4. sebagai usaha yang beroperasi hukum positif di Indonesia.
secara syariah BMT mendidik Bagaimana pengaturan kelembagaan
hidup yang baik secara Islam dan eksistensi BMT ditinjau dari
berbagai peraturan perundang-

3 4
http://www.bmtmuda.com/2013/02/bmt- http://www.antaranews.com/berita/461826/bmt-
sebagai-pendorong-ekonomi.html, diakses alternatif-pemberdayaan-ekonomi-kerakyatan,
tanggal 30 Oktober 2016 pukul 12.55 diakses 30 Oktober 2016 pukul 13.00

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 98


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

undangan dan keterkaitan peraturan sektor keuangan yakni simpan pinjam.


tersebut, kelembagaan dan Usaha ini seperti usaha perbankan,
operasional secara hukum positif. yakni menghimpun dana anggota dan
Berangkat dari latar belakang di atas calon anggota (nasabah) serta
maka penulis menarik permasalahan menyalurkannya pada sektor ekonomi
Bagaimanakah regulasiBaitul Maal yang halal dan menguntungkan.
Wa Tamwil (BMT) dalam sistem Namun demikian, terbuka luas bagi
perekonomian di Indonesia? BMT untuk mengembangkan lahan
B. Tinjauan Pustaka bisnisnya pada sektor riil maupun
Baitul Maal Wa Tamwil sektor keuangan lain yang dilarang
(BMT)Secara etimologis, istilah dilakukan oleh lembaga keuangan
“Baitul Maal” berarti ‘rumah uang’, bank. Karena BMT bukan bank, maka
sedangkan “baiut tamwil” ia tidak tunduk pada aturan
mengandung pengertian “rumah perbankan.7
pembiayaan”.5 Sehingga dikatakan Secara etimologis adalah suatu
bahwa Baitul Maal Waa tamwil lembaga yang mempunyai tugas
(BMT) merupakan suatu lembaga khususmenangani segara harta umat,
yang terdiri dari dua istilah, yaitu baik berupa pendapatan maupun
baitul maal dan baitul tamwil. Baitul pengeluaranNegara.Baitul Maal Wa
maal lebih mengarah pada usaha- Tamwil(BMT) sebenarnya adalah
usaha non profit, seperti zakat, infaq lembaga swadayamasyarakat dalam
dan sedekah. Adapun baitul tamwil pengertian didirikan dan
sebagai usaha pengumpulan dan dikembangkan oleh masyarakat.
penyaluran dana komersial .6 Terutama sekali pada awal berdiri,
BMT merupakan organisasi biasanya dilakukan dengan
bisnis yang juga berperan sosial. menggunakansumber daya, termasuk
Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih dana atau modal dari masyarakat
mengembangkan usahanya pada setempat itu sendiri.8

5
Dr. Jamal Lulail Yunus, S.E., M.M., Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri,2013,
Managemen Bank Syariah “ mikro”, Malang: hlm.363
7
UIN Malang Press Muhammad Ridwan, Manajemen Bank Syariah,
(anggota IKAPI), 2009, hlm5 Yogyakarta, UPP AMP YKPN, 2003, hal 126.
6 8
Nurul Huda, Mohamad Heykal, Lembaga Awalil Rizky,BMT Fakta dan ProspekBaitul
Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis, Maal Wa Tamwil,Yogyakarta, Kreasi
Wacana,2007, Hal. 3

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 99


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

C. Pembahasan Karakteristik dari BMT yang


Sebagai bentuk lembaga Keuangan khusus ini menimbulkan masalah
syariah non bank, BMT mempunyai tersendiri karena belum ada peraturan
ciri-ciri utama yang membedakannya khusus yang mengatur sehingga
dengan lembaga Keuangan bank, banyak peraturan umum yang harus
yaitu9; dipatuhi BMT tergantung pada bentuk
1. Berorientasi bisnis, mencari laba badan hukum yang dipilih. filosofis
bersama, meningkatkan kegiatan BMT terdapat dalam
pemanfaatan ekonomi, terutama beberapa surat di dalam Al-Qur’an
untuk anggota, dan dan hadist di antaranya adalah:
lingkungannya. 1. Surat Al-Baqarah ayat 275
2. Bukan lembaga sosial tetapi dapat ‫الربَا ََل يَقُو ُمونَ إِ ََّل َك َما َيقُو ُم‬ ِ َ‫الَّذِينَ يَأ ْ ُكلُون‬
dimanfaatkan untuk ‫طانُ ِمنَ ْال َم ِس ۚ َٰذَلِكَ ِبأ َ َّن ُه ْم‬
َ ‫ش ْي‬
َّ ‫طهُ ال‬ ُ ‫ا َّلذِي يَت َ َخ َّب‬
mengaktifkan penggunaan dana- ‫اَّللُ ْال َب ْي َع‬ ِ ‫َقالُوا ِإنَّ َما ْال َب ْي ُع ِمثْ ُل‬
َّ ‫الر َبا ۗ َوأَ َح َّل‬
dana sosial untuk kesejahteraan ‫ظةٌ ِمن َّر ِب ِه‬ َ ‫الر َبا ۚ فَ َمن َجا َءهُ َم ْو ِع‬ ِ ‫َو َح َّر َم‬
orang banyak serta dapat َّ ‫ف َوأَ ْم ُرهُ إِلَى‬
َ ‫اَّللِ ۖ َو َم ْن َعاد‬ َ َ‫سل‬
َ ‫فَانت َ َه َٰى فَلَهُ َما‬
menyelenggarakan kegiatan َ‫ار ۖ ُه ْم فِي َها خَا ِلدُون‬ِ َّ‫ص َحابُ الن‬ْ َ ‫فَأُو َٰلَئِكَ أ‬
pendidikan untuk “Orang-orang yang makan
memberdayakan anggotanya (mengambil) riba tidak dapat
dalam rangka menunjang berdiri melainkan seperti
kegiatan ekonomi. berdirinya orang yang kemasukan
3. Ditumbuhkan dari bawah syaitan lantaran (tekanan)
berdasarkan peran serta penyakit gila Keadaan mereka
masyarakat sekitarnya. yang demikian itu, adalah
4. Milik bersama masyarakat kecil, disebabkan mereka berkata
bawah dan menengah, yang (berpendapat), sesungguhnya jual
berada dilingkungan BMT itu beli itu sama dengan riba, padahal
sendiri, bukan milik orang Allah telah menghalalkan jual beli
seorang atau orang lain dari luar dan mengharamkan riba. Orang-
masyarakat itu. orang yang telah sampai

9
Sri Dewi Yusuf,2014, Peran Strategis BMT
dalam Peningkatan Ekonomi Rakyat, Volume 10
No.1 Edisi Juni 2014, Hlm. 74

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 100


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

kepadanya larangan dari "Ambillah zakat dari sebagian harta


Tuhannya, lalu terus berhenti mereka, dengan zakat itu kamu
(dari mengambil riba), maka membersihkan dan mensucikan
baginya apa yang telah mereka dan berdoalah untuk mereka.
diambilnya dahulu (sebelum Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
datang larangan); dan urusannya ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
(terserah) kepada Allah. Orang Allah maha mendengar lagi maha
yang kembali (mengambil riba), mengetahui".
maka orang itu adalah penghuni- 4. H.R. Muslim no. 2971, dalam kitab
penghuni neraka; mereka kekal di Al Masaqqah
dalamnya”. َّ ‫سو ُل‬
ِ‫اَّلل‬ ُ ‫س ِعي ٍد ْال ُخد ِْري ِ قَا َل َقا َل َر‬ َ ‫َع ْن أَبِي‬
2. Surat Al-Baqarah ayat 279 ُ ‫ضة‬ َّ ‫ب َو ْال ِف‬ِ ‫سلَّ َم الذَّهَبُ بِالذَّ َه‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫اَّلل َعلَ ْي ِه َو‬ َ
ۖ ‫سو ِل ِه‬ ٍ ‫فَإ ِ ْن لَ ْم ت َ ْف َعلُوا فَأْذَنُوا ِب َح ْر‬
َّ َ‫ب ِمن‬
ُ ‫اَّللِ َو َر‬ ‫ير َوالت َّ ْم ُر‬ َّ ‫ير ِبال‬
ِ ‫ش ِع‬ َّ ‫ض ِة َو ْالب ُُّر ِب ْالب ُِر َوال‬
ُ ‫ش ِع‬ َّ ‫ِب ْال ِف‬
ْ ‫وس أَ ْم َوا ِل ُك ْم ََل ت‬
‫َظ ِل ُمونَ َو ََل‬ ُ ‫َو ِإ ْن ت ُ ْبت ُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُء‬ ‫ِبالت َّ ْم ِر َو ْال ِم ْل ُح ِب ْال ِم ْلحِ ِمثَْل ِب ِمثْ ٍل َيدًا ِب َي ٍد فَ َم ْن‬
ْ ُ‫ت‬
َ‫ظ َل ُمون‬ ‫اآلخذ ُ َو ْال ُم ْع ِطي ِفي ِه‬
ِ ‫زَ ادَ أ َ ِو ا ْست َزَ ادَ فَقَدْ أَ ْر َبى‬
“Hai orang-orang yang beriman, ‫س َوا ٌء‬
َ
bertakwalah kepada Allah dan “Diriwayatkan oleh Abu Said Al
tinggalkan sisa riba (yang belum Khudri bahwa Rasulullah bersabda,
dipungut) jika kamu orang-orang yang "Emas hendaklah dibayar dengan
beriman. Maka jika kamu tidak emas, perak dengan perak, gandum
mengerjakan (meninggalkan sisa dengan gandum, tepung dengan
riba), maka ketahuilah, bahwa Allah tepung, kurma dengan kurma, garam
dan rasul-Nya akan memerangimu. dengan garam, bayaran harus dari
Dan jika kamubertaubat (dari tangan ke tangan (cash). Barangsiapa
pengambilan riba), maka bagimu memberi tambahan atau meminta
pokok hartamu; kamu tidak tambahan, sesungguhnya ia telah
menganiaya dan tidak (pula) berurusan denga riba. Penerima dan
dianiaya”. pemberi sama-sama bersalah."
3. Surat At-Taubah ayat 103 5. H.R. Bukhari no. 6525, kitab At
‫ط ِه ُر ُه ْم َوتُزَ ِكي ِه ْم ِب َها‬َ ُ ‫صدَ َقةً ت‬َ ‫ُخذْ ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم‬ Ta`bir
‫س ِمي ٌع‬ َّ ‫سك ٌَن لَ ُه ْم ۗ َو‬
َ ُ‫اَّلل‬ َ َ‫ص ََلتَك‬ َ ‫ص ِل َعلَ ْي ِه ْم ۖ إِ َّن‬َ ‫َو‬ “Diriwayatkan oleh Samurah bin
‫َع ِلي ٌم‬ Jundub bahwa Rasulullah bersabda,
"Malam tadi aku bermimpi, telah

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 101


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

datang dua orang dan membawaku ke karakteristik khusus yang berbeda


Tanah Suci. Dalam perjalanan dengan lembaga keuangan
sampailah kami ke suatu sungai darah, lainnya yaitu mengenai nilai
di mana di dalamnya berdiri seorang sosial / kegiatan non profit. Untuk
laki-laki. Di pinggir sungai tersebut kegiatannya yang khusus
berdiri seorang laki-laki lain dengan tersebut, berdasarkan Pasal 24
batu di tangannya. Laki-laki yang di Kep-Men No. 91 Tahun 2004
tengah sungai itu berusaha untuk Tentang Petunjuk Pelaksanaan
keluar, tetapi laki-laki yang di Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
pinggir sungai tadi melempari Keuangan Syariah (KJKS) ,
mulutnya dengan batu dan kegiatan BMT dapat pula berupa
memaksanya kembali ke tempat pengelolaan dana Zakat, Infak,
asal. Aku bertanya, ‘Siapakah itu?’ Sedekah dan Wakaf . Dengan
Aku diberitahu, bahwa laki-laki ketentuan ini, tentu BMT harus
yang di tengah sungai itu ialah orang merujuk kegiatan sosialnya pada
yang memakan riba”. Undang-Undang Nomor 23
Selain landasan filosofis yang Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
terdapat di dalam Al- Qur’an dan Zakat. Sementara berdasarkan
hadist, BMT dikepung oleh beberapa Pasal 6 Undang-Undang
peraturan yang menaunginya, sesuai Pengelolaan Zakat, pengelolaan
dengan bentuk badan hukum BMT itu zakat secara nasional menjadi
sendiri.10Berikut beberapa hukum wewenang Baznas. Dengan
positif yang menjadi landasan demikian pengelolaan zakat yang
kegiatan BMT: dilakukan oleh BMT seakan
1. Undang-Undang Nomor 23 bertentangan dengan UU ini.
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Namun, berdasarkan Pasal 16
ZakatSelain beroperasi sebagai ayat (1) Undang-Undang
lembaga keuangan yang Pengelolaan zakat, yang berbunyi
memberikan jasa keuangan “Dalam melaksanakan tugas dan
berupa penitipan, investasi dan fungsinya, BAZNAS, BAZNAS
pembiayaan BMT memiliki provinsi, dan BAZNAS

10
Neni Sri Imaniyati, Aspek-Aspek Hukum BMT,
Bandung, Citra Adtya Bakti, 2010, hlm. 99

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 102


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

kabupaten/kota dapat membentuk mempunyai kekuatan hukum yang


UPZ pada instansi pemerintah, mengikat. Sehingga untuk mengisi
badan usaha milik negara, badan kekosongan hukum, MK menyatakan
usaha milik daerah, perusahaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
swasta, dan perwakilan Republik 1992 kembali berlaku sampai dengan
Indonesia di luar negeri serta terbentuknya UU yang baru.
dapat membentuk UPZ pada a. Undang-Undang Nomor 17
tingkat kecamatan, kelurahan atau Tahun 2012 Tentang Koperasi
nama lainnya, dan tempat lain”. Dalam Undang-Undang Nomor
Dari pasal tersebut menjelaskan 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian,
bahwa BMT dapat menempatkan BMT sebagai lembaga keuangan
diri sebagai Unit Pengumpul mikro berbadan hukum koperasi yang
Zakat (UPZ ) Baznas yang beroperasi berdasarkan prinsip
melaksanakan pengelolaan zakat syariah, hanya disinggung pada Pasal
membantu peran dan fungsi 87 ayat (3) sebagaimana diatur dalam
Baznas . Tetapi yang menjadi Pasal 87 Ayat (3), bahwa “Koperasi
perhatian dari langkah atau dapat menjalankan usaha atas dasar
strategi ini adalah ruang lingkup prinsip ekonomi syariah”, selanjutnya
operasi BMT sebagai UPZ dalam Pasal 87 Ayat (4), bahwa
Baznas harus disesuaikan dengan “Ketentuan mengenai Koperasi
UU yang lainnya. berdasarkan prinsip ekonomi syariah
2. Undang-Undang Nomor 25 sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Tahun 1992 Tentang diatur dengan Peraturan Pemerintah”.
Perkoperasian Dengan hanya menyinggung koperasi
Sebelumnya Undang-Undang berdasarkan prinsip syariah melalui
nomor 25 Tahun 1992 tentang ayat ini tanpa ada penjelasan lebih
Koperasi telah diubah menjadi spesifik pada teknis operasional hal
Undang-Undang Nomor 17 Tahun lainnya, UU Perkoperasian seakan
2012 tentang Koperasi. Akan tetapi, memberikan ruang gerak yang sangat
pada tahun 2014 Undang-Undang terbuka bagi koperasi syariah
Nomor 17 Tahun 2012 dibatalkan oleh (termasuk BMT) dengan
Mahkamah Konstitusi sehingga
undang-undang tersebut sudah tidak

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 103


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

meninggalkan batasan pada klausul hukum Islam sepertihalnya mengenai


Peraturan Pemerintah.11 aturan hukum bagi BMT yang
Di sisi lain, kehadiran UUNo.17 merupakan Koperasi Syari’ah dimana
tahun 2012 tentang koperasi yang mempunyai nilai ekonomi yang
menegaskan adanya kejelasan fungsi tentunya mencari keuntungan dengan
koperasi sebagaimana tersebut dalam prinsip syariah dan di sisi lain tetap
pasal 83 mengenai jenis koperasi, menjalankan fungsi sosial yang
dianggap telah mengebiri semangat mempunyai kebermanfaatan untuk
syari’ah, sebab bila BMT hanya masyarakat.
menjalankan fungsi simpan pinjam b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
saja maka sebagai KSPS (koperasi 1992 Tentang Koperasi
simpan pinjam syari’ah) harus Norma yang digunakan BMT dalam
melaksanakan simpan pinjam secara Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
syari’ah secara sempit yang Tentang Koperasi adalah:
melenceng dari prinsip syari’ah dalam 1) Pasal 44 ayat (1) “Pengertian
bermu’amalah. Sehingga dapat anggota Koperasi sebagaimana
dikatakan UUNo.17 Tahun 2012 jauh dimaksud dalam huruf a ayat ini
dari nilai kemanfaatan sebagai dasar termasuk calon anggota yang
berlakunya Undang-Undang tersebut memenuhi syarat”.
secara sosiologis yang akan diterima 2) Penjelasan Pasal 17 ayat (1)
dan dilaksanakan.12 “Sekalipun demikian, sepanjang tidak
Walaupun UU No.17 Tahun 2012 merugikan kepentingannya, Koperasi
ini sudah tidak berlaku, dengan dapat pula memberikan pelayanan
diberlakukannya hukum Islam bagi kepada bukan anggota sesuai dengan
umat Islam maka dalam kaitannya sifat kegiatan usahanya, dengan
dengan pembentukan aturan hukum maksud untuk menarik yang bukan
yang terkait dengan aktivitas umat anggota menjadi anggota Koperasi”.
Islam, maka harus pula 3) Pasal 18 ayat (1)
mengakomodir nilai-nilai dalam

11
http://abiaqsa.blogspot.co.id/2013/03/bmt- Syari’ah dalam Bingkai Ius Constituendum,
dikepung-oleh-undang-undang.html, Diakses Jurnal Penelitian, Vol.10,No.2, Edisi Agustus
pada 1 November 2016 pukul 09.14 2016, Hal. 289
12
Elfa Murdiana, Menggagas Payung Hukum
Baitu Maal Wattanwil (BMT) Sebagai Koperasi

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 104


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

“Yang dapat menjadi anggota mikro, kecil, menengah dan


Koperasi ialah setiap warga negara koperasi melalui sistem syariah;
Indonesia yang mampu melakukan b) Mendorong kehidupan ekonomi
tindakan hukum. syariah dalam kegiatan usaha
4) Pasal 9 mikro, kecil, dan menengah
“Koperasi (termasuk koperasi simpan khususnya dan ekonomi
pinjam) yang akte pendiriannya telah Indonesia pada umumnya;
disahkan oleh pemerintah c) Meningkatkan semangat dan
memperoleh status badan hukum”. peran serta anggota masyarakat
BMT yang berbentuk Koperasi dalam kegiatan Koperasi Jasa
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Keuangan Syariah.
Menurut Pasal 1 Keputusan Menteri Dilihat dari status badan hukum
Negara Koperasi Dan Usaha Kecil BMT sebagai Koperasi Jasa
Dan Menengah Republik Indonesia Keuangan Syariah (KJKS) yang
Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tunduk kepada UU No. 25 Tahun
Tentang Petunjuk Pelaksanaan 1992 tentang Perkoperasian, masih
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa belum mampu mengakomodir
Keuangan Syariah Menteri, Koperasi keberadaan BMT sebagai salah satu
Jasa Keuangan Syariah selanjutnya lembaga keuangan yang melayani
disebut KJKS adalah Koperasi yang kebutuhan masyarakat. Hal ini
kegiatan usahanya bergerak di bidang disebabkan, BMT berbeda dengan
pembiayaan, investasi, dan simpanan koperasi jenis koperasi pada
sesuai pola bagi hasil (syariah). umumnya, karena BMT
Tujuan pengembangan Koperasi dilaksanakan dengan prinsip syariah
Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa yang berbeda dengan koperasi
Keuangan Syariah adalah13: konvensional dimana selain
a) Meningkatkan program menjalankan usaha yang bernilai
pemberdayaan ekonomi, bisnis atau komersil juga mempunyai
khususnya di kalangan usaha nilai sosial yang pengaturannya tidak
terdapat pada UU koperasi. Selain itu,

13
Pasal 2 Keputusan Menteri Negara Koperasi Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Koperasi Jasa Keuangan Syariah Menteri.
Indonesia Nomor : 91/Kep/M.KUKM/IX/2004

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 105


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

dalam UU No. 25 Tahun 1992 tidak BMT yang berstatus badan hukum
berlandaskan pada prinsip syariah koperasi, tunduk pada peraturan
dimana berbeda dengan UU No. 17 perundang-undangan14 :
Tahun 2012 dimana terdapat sedikit 1) Undang-Undang No. 25 Tahun
unsur koperasi syariah. Dengan 1992 tentang Koperasi
kembali diberlakukannya undang- 2) Peraturan Pemerintah RI No. 9
undang perkoperasian yang lama, Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan
mendudukan BMT sebagai Koperasi Kegiatan Usaha Simpan Pinjam
Jasa Keuangan Syariah sama dengan oleh koperasi
koperasi lainnya. 3) Keputusan Menteri Negara
3. UU No. 1 tahun 2013 tentang Koperasi dan Usaha Kecil dan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Menengah Nomor 91/Kep/M.
Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) KUKM/IX/2004 tentang
Undang-Undang No. 1 Tahun Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
2013 Tentang Lembaga Keuangan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Mikro, maka status badan hukum Syari’ah,
BMT sebagai lembaga keuangan a) Secara teknis mengenai
mikro hanya dapat berbentuk koperasi penerapan akad mudharabah
atau perseroan terbatas. Bila dalam bentuk pembiayaan diatur
berbentuk koperasi, maka tunduk pada dalam Fatwa DSN MUI No.
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang
tentang Perkoperasian dan Pembiayaan Mudharabah
pengawasan berada di bawah (Qiradh) .
Kementerian Koperasi dan UKM. Dan b) Secara teknis mengenai
jika berbadan hukum perseroan penerapan akad musyarakah
terbatas, maka pengawasan dilakukan dalam produk pembiayaan
Otoritas Jasa Keuangan dan tunduk diatur dalam Fatwa DSN MUI
pada Undang-Undang No. 21 Tahun No. 08/DSN-MUI/IV/2000
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. tentang Pembiayaan Musyarakah.
a. Koperasi c) Secara teknis mengenai
implementasi akad murabahah

14
Novita Dewi Masyithoh, Op.Cit.,Hal. 64-65

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 106


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

diatur dalam Fatwa DSN MUI 35.2/Per/M.KUKM/X/2007


No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pedoman Standar
tentang Murabahah Operasional Manajemen Koperasi
d) Secara teknis mengenai Jasa Keuangan Syari’ah, dan
implementasi akad salam, tunduk 5) Peraturan Menteri Negara
pada Fatwa DSN MUI No. Koperasi dan Usaha Kecil
05/DSN-MUI/IV/2000 tentang dan Menengah
Jual Beli Salam 39/Per/M.KUKM/XII/2007
e) Secara teknis mengenai tentang Pedoman Pengawasan
implementasi akad istishna, Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah
tunduk pada Fatwa DSN MUI dan Unit Jasa Keuangan Syariah
No. 06/DSN-MUI/IV/2000 Koperasi.
tentang Jual Beli Istishna. Dilihat dari banyaknya peraturan
f) Secara teknis mengenai pelaksana disamping Undang-Undang
penerapan akad ijarah tunduk koperasi, hal tersebut sangatlah wajar
pada Fatwa DSN MUI No. mengingat di dalam undang-undang
09/DSN-MUI/IV/2000 tentang koperasi yang menaungi BMT
Pembiayaan Ijarah sebagai koperasi jasa keuangan
g) Secara teknis mengenai syariah belum diakomodir secara
implementasi Ijarah Muntahia Bit jelas. Dengan banyaknya peraturan
Tamlik (IMBT) ini tunduk pada pelaksana diharapkan kegiatan
ketentuan Fatwa DSN MUI No. pengelolaan BMT sebagai KJKS
27/DSN-MUI/III/2002 tentang memiliki kepastian hukum. Selain itu,
Al-Ijarah Al-Mutahiyah bi Al- di dalam UU Koperasi juga belum
Tamlik mengakomodir BMT sebagai koperasi
h) Secara teknis mengenai yang berlandaskan syariah yang
pembiayaan qardh ini tunduk tentunya berbeda dengan koperasi
pada Fatwa DSN MUI No. lainnya.
19/DSN-MUI/IX/2000 tentang al b. Perseroan Terbatas
Qardh Baitul Mal Wat Tamwil sebagai
4) Peraturan Menteri Negara Lembaga Keuangan Mikro dapat
Koperasi dan Usaha Kecil berbentuk Koperasi atau Perseroan
dan Menengah Terbatas walaupun pada prakteknya

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 107


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

umumnya berbentuk badan hukum tersebut tentunya harus adanya


koperasi. Berdasarkan Pasal 5 koordinasi yang baik dengan
Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 pemerintah dan bagaimana rencana
Tentang Lembaga Keuangan Mikro, pemerintah daerah memberikan
bahwa: anggaran khusus untuk LKM tersebut.
(1) Bentuk badan hukum sebagaimana 4. Undang-Undang Nomor 21 tahun
dimaksud dalam Pasal 4 huruf a 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
adalah: (OJK)
a. Koperasi; atau UU No. 21 tahun 2011 mengatur
b. Perseroan Terbatas. tentang keberadaan dan ruang lingkup
(2) Perseroan Terbatas sebagaimana wewenang OJK. Mengingat dalam pasal
dimaksud pada ayat (1) huruf b, ketentuan peralihan UU No. 1 tahun 2013
sahamnya paling sedikit 60% (enam tentang LKM disebutkan secara eksplisit
puluh persen) dimiliki oleh bahwa BMT akan berada dalam
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pengawasan OJK, maka sepatutnya BMT
atau badan usaha milik memahami pula kelembagaan,
desa/kelurahan. wewenang dan ruang lingkup
(3) Sisa kepemilikan saham Perseroan pengawasan OJK secara keseluruhan.
Terbatas sebagaimana dimaksud pada Selain itu, di dalam UU LKM OJK diberi
ayat (2) dapat dimiliki oleh: kewenangan tertentu seperti pengaturan
a. warga negara Indonesia; dan/atau batasan modal, kepemilikan LKM, dan
b. koperasi. perizinan usaha LKM. Dalam UU OJK
(4) Kepemilikan setiap warga negara memang tidak disebutkan secara eksplisit
Indonesia atas saham Perseroan lembaga keuangan mikro termasuk BMT,
Terbatas sebagaimana dimaksud pada namun bukan berarti undang-undang ini
ayat (3) huruf a paling banyak sebesar tidak perlu diperhatikan oleh komunitas
20% (dua puluh persen). BMT. Meski undang-undang ini tidak
Klausula dimana jika BMT terkait langsung dan memiliki
berbentuk PT sahamnya paling sedikit konsekuensi langsung, namun tetap saja
60% dimiliki oleh pemerintah daerah keberadaan undang-undang ini akan
kabupaten/kota atau badan usaha milik menjadi batasan bagi BMT pada tingkat
desa/ kelurahan dirasa cukup interaksi tertentu.
menyulitkan. Karena dengan syarat D. KESIMPULAN

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 108


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

BMT merupakan lembaga keuangan


mikro yang mempunyai karakteristik DAFTAR PUSTAKA
Awalil Rizky,BMT Fakta dan Prospek
khusus karena dalam pelaksanaannya
Baitul Maal Wa
memperhatikan nilai komersil dan Tamwil,Yogyakarta, Kreasi
Wacana,2007
nilai sosial. Selain itu, bentuk badan
Dr. Jamal Lulail Yunus, S.E., M.M.,
hukum BMT yang bisa berbentuk Managemen Bank Syariah “
mikro”, Malang: UIN Malang Press
koperasi atau PT membuat peraturan
(anggota IKAPI), 2009
yang melandasi kegiatan BMT ini Elfa Murdiana, Menggagas Payung
Hukum Baitu Maal Wattanwil
cukup beragam, yaitu Undang-
(BMT) Sebagai Koperasi Syari’ah
Undang Nomor no 23 Tahun 2011 dalam Bingkai Ius Constituendum,
Jurnal Penelitian, Vol.10,No.2,
tentang Pengelolaan Zakat, Undang-
Edisi Agustus 2016
Undang Nomor 25 Tahun 1992 Neni Sri Imaniyati, Aspek-Aspek Hukum
BMT, Bandung, Citra Adtya Bakti,
Tentang Perkoperasian, Undang-
2010
Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Novita Dewi Masyithoh, S.H.,
M.H.2014, Kajian Rechtdogmatiek
Lembaga Keuangan Mikro, Undang-
Empiric Undang-Undang Nomor 1
Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tahun 2013 Tentang Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) Atas
Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Status Badan Hukum dan
Selain undang-undang tersebut, Pengawasan Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT). Laporan Penelitian
terdapat berbagai macam peraturan
IAIN Walisongo.
yang membantu pelaksanaan BMT. Muhammad Ridwan, Manajemen Bank
Syariah, Yogyakarta, UPP AMP
E. Saran
YKPN, 2003
Pemerintah hendaknya membuat Nurul Huda, Mohamad Heykal, Lembaga
Keuangan Islam Tinjauan Teoritis
regulasi atau peraturan pelaksana
dan Praktis, Jakarta: PT. Fajar
dengan mempertimbangkan Interpratama Mandiri,2013
Sri Dewi Yusuf,2014, Peran Strategis
karakteristik BMT yang mempunyai
BMT dalam Peningkatan Ekonomi
nilai sosial dan komersil sehingga hal Rakyat, Volume 10 No.1 Edisi Juni
2014
tersebut dapat mencegah terjadinya
http://abiaqsa.blogspot.co.id/2013/03/bm
tumpang tindih peraturan yang t-dikepung-oleh-undang-
undang.html, Diakses pada 1
mungkin dikeluarkan oleh masing-
November 2016 pukul 09.141
masing lembaga yang mempunyai http://www.academia.edu/5380514/Urge
nsi_LPS_Bagi_BMT_sebagai_Ben
otoritas tanpa melakukan koordinasi
tuk_Perlindungan_Hukum, diakses
terlebih dahulu. tanggal 3 Juni 2014 pukul 22.26

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 109


REGULASI KEBERADAAN BAITUL MAAL WAT ISSN : 1693-0819
TAMWIL (BMT) DALAM SISTEM E-ISSN : 2549-5275
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

http://www.bmtmuda.com/2013/02/bmt- http://www.antaranews.com/berita/4618
sebagai-pendorong-ekonomi.html, 26/bmt-alternatif-pemberdayaan-
diakses tanggal 30 Oktober 2016 ekonomi-kerakyatan, diakses 30
pukul 12.55 Oktober 2016 pukul 13.00

Jurnal Serambi Hukum Vol. 11 No. 01 Februari - Juli 2017 110

Anda mungkin juga menyukai