Anda di halaman 1dari 18

Muhasabatuna:

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


E-ISSN: xxxx-xxxx, P-ISSN: xxxx-xxxx
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020
Page: 107-124
DOI: xxxxxxxxxxx

Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung


Anggota di KBMT Al Ikhlash Lumajang

Yuliatin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, Indonesia
e-mail: yuliatinthoha@gmail.com

Abstrak:
Peranan BMT sangat penting dalam membangun iklim usaha yang sehat di
Indonesia. BMT juga melakukan strategi yang tepat bagi pemberdayaan usaha kecil dan
menengah. Seperti yang dilakukan oleh KBMT Al-Ikhlash Lumajang yang menggunakan
strategi sistem jemput bola untuk mempertahankan dan mampu bersaing dengan Lembaga
Keuangan lainnya baik konvensional maupun Bank Syariah.. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh tingkat religiusitas dan disposible income Anggota terhadap minat
menabung di KBMT Al-Ikhlash Lumajang.
Penelitian ini menggunakan metode kuanitatif, sedangkan objek penelitiannya adalah
anggota KBMT Al Ikhlash Lumajang sebanyak sebanyak 100 responden. Sedangkan untuk
tekhnik pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan, kuisioner, dan dokumentasi.
Alat uji yang digunakan berupa uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik yaitu uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji F dan uji T. Untuk teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda.
Berdasarkan hasil dari penelitian, pengujian secara simultan memberikan kesimpulan bahwa
dari kedua variabel yang terdiri dari Religiusitas (X1) dan Disposible income (X2) berpengaruh
secara signifikan terhadap minat menabung anggota di KBMT Al-Ikhlash Luamang. Hasil
analisis juga menunjukkan bahwa secara parsial variabel Religiusitas (X1) berpengaruh secara
signifikan terhadap minat menabung anggota, sedangkan Disposible income (X2) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung anggota. Dari uji Determinasi (R2)
diperoleh hasil sebesar 0,856 yang artinya 85,6% minat menabung dipengaruhi oleh variabel
bebas yang diteliti, yaitu variabel Religiusitas (X1) dan Disposible income (X2), sedangkan sisanya
sebesar 14,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: religiusitas, disposible income, minat

1. Pendahuluan mulai beroperasi sejak tahun 1992, yang di


Lembaga Keuangan Syariah atau awali dengan beroperasinya Bank
disebut juga Perbankan Syariah Muamalat Indonesia. Bank Syariah diatur
merupakan lembaga keuangan yang secara formal sejak diamandemennya UU
beroperasi dengan prinsip syariah, yaitu
aturan perjanian antara bank dan pihak
lain yang berdasarkan hukum Islam dalam
penyimpanan dana ataupun pembiayaan
kegiatan usaha. Bank Syariah di Indonesia

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 107


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

No. 7 tahun 1992 dengan UU No.10 BMT membantu dan memenuhi


tahun 1998 dan UU no. 23 tahun 1999.1 kebutuhan anggota yang membutuhkan
Perbankan syariah berkembang dana untuk kelancaran atau memajukan
dengan sangat pesat, sesuai dengan analisa usaha yang dimilikinya atau untuk
Prof Khursid Ahmad dan laporan kepentingan lainnya. Sedangkan dalam
International Association of Islamic Bank, penghimpunan dana atau penyimpanan
hingga akhir 1999 tercatat lebih dari 200 dana, BMT berusaha semaksimal mungkin
lembaga keuangan Islam yang beroperasi untuk menjaga keamanan dana anggota.
di seluruh dunia, baik di Negara-Negara Dalam menjalankan usahanya, BMT tidak
berpenduduk muslim maupun di Eropa, jauh berbeda dengan Bank Syari’ah yang
Australia dan Amerika.2 mempunyai lima konsep dasar yang terdiri
Dengan berkembangnya perbankan dari sistem simpanan murni (al Wadiah, al
syariah di Indonesia tersebut mendorong mudharabah), sistem bagi hasil (al
perkembangan Lembaga Keuangan Mudharabah–al Musyarakah), sistem jual
Syariah lainnya seperti antara lain Asuransi beli dan margin keuntungan (Bai’ al
Syariah, Lembaga Pembiayaan Syariah, Murabahah, Bai’Bitsaman Ajil,Bai’ asSalam,
Pegadaian Syariah, Koperasii Syariah dan dan Bai’’al Istishna), sistem non profit dan
juga Lembaga Keuangan Mikro Syariah produk pembiayaan dengan pengambilan
yang sering disebut dengan Baitul Maal wat fee (al Kafalah, al Hiwalah, al Jialah, dan al
Tamwil (BMT) yaitu lembaga keuangan Wakalah).5
mikro yang berbadan hukum Koperasii Peranan BMT tersebut sangat
Syariah atau Jasa Keuangan Syariah penting dalam membangun kembali iklim
(KJKS).3 usaha yang sehat di Indonesia. BMT juga
Salah satu perwujudan dari sistem melakukan strategi yang tepat bagi
Lembaga Keuangan Mikro Syariah yaitu pemberdayaan usaha kecil dan menengah.
Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Dalam Strategi itu diharapkan sebagai salah satu
operasionalnya, BMT bergerak dalam dua alat untuk membangun kembali kekuatan
fungsi yakni sebagai Baitul Maal (lembaga ekonomi rakyat yang berakar pada
sosial) dan Baitut Tamwil (lembaga bisnis) masyarakat dan mampu memperkokoh
yang menggunakan prinsip bagi hasil. system perekonomian nasional sehingga
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) pada problem kemiskinan dan tuntutan
dasarnya merupakan pengembangan dari ekonomi di masyarakat secara berangsur-
konsep ekonomi Islam terutama dalam angsur dapat teratasi.Kelebihan BMT
bidang keuangan.4 dibanding perbankan adalah keluwesannya
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) selalu dan kecepatannya dalam melayani
berusaha untuk memenuhi keinginan dan masyarakat. Persyaratan dan prosedur
memberi kenyamanan kepada anggota. dibuat sederhana mungkin dengan tetap
Seperti halnya pada penyaluran dana, memperhatikan resiko dan keamanan.
Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) merupakan
1 Ktut Silvanita Mangani, Bank dan Lembaga
balai usaha mandiri terpadu yang isinya
Keuangan Lain (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, berintikan lembaga Bait al-mal wa al tanwil,
2009), 34
2Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: yakni merupakan lembaga usaha
Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, masyarakat yang mengembangkan aspek –
2001), 18 aspek produksi dan investasi untuk
3W iroso, Akuntansi Transaksi Syariah (Jakarta:

Ikatan Akuntan Indonesia, 2011), 19


4 Hartono Widodo, PAS(Pedoman Akuntansi 5Warkun Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam
Syari’ah) Panduan Praktis Operasional BMT dan Lembaga-lembaga Terkait di Indonesia (Jakarta :
(Bandung, Mizan, 2000), 81. Raja Grafindo Persada, 1996), 81

108| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

mninkakan kualitas ekonomi dalam skala diri seseorang yang mendorongnya untuk
kecil menengah, bertingkah laku sesuai dengan kadar
Salah satu KBMT yang ketaatannya terhadap agama.
perkembanganya cukup pesat untuk Religiusitas berasal dari kata region
daerah Lumajang ialah Koperasii BMT al- (agama). Dalam pandangan Islam agama
Ikhlash Lumajang. Masalah utama yang adalah al-din yaitu berarti nasehat,
dihadapi Koperasi BMT Al-Ikhlash ini pedoman dan aturan hidup. Agama secara
adalah bagaimana perusahaan menarik hakiki menyelaras kehidupan agar menjadi
pelanggan dan mempertahankannya agar lebih baik selaras antara dunia dan akhirat.
perusahaan dapat bertahan dan Dengan kenyataan bahwa mereka harus
berkembang. Untuk mewujudkan tujuan tunduk dan patuh di bawah ketentuan
tersebut maka diperlukan strategi yang berlaku didalamnya.6
pemasaran yang tepat. Karena pemasaran Menurut Suhardiyanto religiusitas
merupakan hal yang sangat penting dalam adalah hubungan pribadi dengan pribadi
setiap kegiatan yang berhubungan Ilahi Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih
langsung dengan kebutuhan konsumen. dan Maha Penyayang (Tuhan) yang
Agar pemasaran sesuai sasaran maka berkonsekuensi hasrat untuk berkenan
pemasar harus memperhatikan perilaku melaksanakan kehendak-Nya dan
konsumen dengan baik, seperti penciptaan menjauhi yang tidak dikehendaki- Nya
produk, penentuan pasar, sasaran dan (larangan-Nya).7
promosi yang tepat sesuai kebutuhan Religiusitas dalam pengertian Glock
konsumen. Perilaku konsumen dan Stark yaitu sistemsimbol, sistem
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku
lain: faktor kebudayaan, kelas sosial, yang berlembagakan, yang semuanya itu
keluarga, status, kelompok/komunitas, berpusat pada persoalan–persoalan yang
usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain- lain . dihayati sebagai yang paling maknawi
Faktor-faktor ini dapat memberi petunjuk (ultimate meaning).8
bagi pemasar untuk melayani pembeli Keberagamaan atau religiusitas tidak
secara efektif. Selain faktor-faktor yang hanya diwujudkan ketika seseorang
berpengaruh dalam membentuk perilaku melakukan perilaku ritual (beribadah),
konsumen yang telah disebutkan tadi, melainkan pada semua aspek atau sisi
sensitifitas religiusitas juga merupakan kehidupan manusia baik itu perilaku ritual
faktor pembentuk perilaku konsumen. ataupun aktivitas lain yang didorong oleh
Dalam Islam, perilaku seorang konsumen kekutan supranatural. Keberagaman
harus mencerminkan hubungan dirinya (religiusitas) tidak selalu identik dengan
dengan Allah SWT konsumen muslim agama. Agama lebih merujuk kepada
lebih memilih jalan yang dibatasi Allah kelembagaan kebaktian kepada Tuhan,
dengan tidak memilih barang haram, tidak dalam aspek resmi, yuridis, peraturan-
kikir, dan tidak tamak supaya peraturan dan hukum-hukumnya.
kehidupannya selamat baik di dunia Sedangkan keberagaman atau religiusitas
maupun di akhirat. lebih melihat aspek yang didalam lubuk
Menurut Rokeach dan Bank
mengartikan keberagamaan atau 6Khairunas Rajab, Psikologi Agama (
religiusitas merupakan suatu sikap atau Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2012 ), 25.
kesadaran yang muncul yang didasarkan 7 Fauzan, Pengaruh Religiusitas Terhadap Etika

atas keyakinan atau kepercayaan seseorang Berbisni, 56.


8 Ancok dan Suroso, Psikologi Islam Solusi
terhadap suatu agama. Sikap keagamaan Islam Atas Problem – Problem Psikologi
merupakan suatu keadaan yang ada pada (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011), 76

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 109


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

hati nurani pribadi. Dan karena itu, pajak pendapatan. Disposible Income
religiusitas lenih dalam dari agama yang adalah Personal Income setelah dikurangi
tampak formal.9 pajak langsung (misalnya pajak bumi dan
Istilah nilai keberagaman merupakan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan
istilah yang tidak mudah untuk diberikan sebagainya). Disposible income merupakan
batasan secara pasti. Ini disebabkan karena pendapatan yang siap digunakan, baik
nilai merupakan sebuah realitas yang untuk keperluan konsumsi maupun
abstrak. Keberagamaan merupakan suatu ditabung.
sikap atau kesadaran yang muncul yang Konsumsi adalah suatu persamaan
didasarkan atas keyakinan atau matematik atau suatu grafik yang
kepercayaan seseorang terhadap suatu menunjukkan hubungan diantara tingkat
agama.10 konsumsi rumah tangga dengan
Selain membahas faktor-faktor pendapatan disposibleatau pendapatan
perilaku konsumen yang berfokus pada nasional.12
tingkat religiusitas, akan dibahas juga Menurut teori konsumsi Keynes,
faktor yang mempengaruhi konsumsi. konsumsi yang dilakukan saat ini sangat
Diantaranya Keynes menyatakan bahwa dipengaruhi oleh pendapatan disposible saat
konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan ini. Jika pendapatan disposible meningkat,
disposible. Pendapatan disposible adalah maka konsumsi juga akan meningkat.
pendapatan setelah dikurangi pajak dan Selanjutnya menurut Keynes ada batas
merupakan pendapatan yang siap konsumsi minimal yang tidak tergantung
dibelanjakan. pada pendapatan. Artinya tingkat
Pendapatan disposable adalah jumlah konsumsi itu harus dipenuhi, walaupun
yang tersedia untuk dibelanjakan atau tingkatpendapatan samadengan nol. Itulah
ditabung oleh rumah tangga. Pendapatan yang disebut dengan konsumsi
Disposiblemerupakan faktor penentu utama otonomus.13
konsumsi dan tabungan. Tabungan Pendapatan disposible yang
merupakan bagian dari pendapatan yang digunakan untuk menabung merupakan
tidakdikonsumsi.11 pendapatan yang tersisa karena tidak habis
Pendapatan disposibleadalah digunakan untuk konsumsi. Secara tidak
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan langsung tabungan anggota ditentukan
guna membeli barang dan jasa konsumsi oleh besarnya pendapatan dan juga
dan selebihnya menjadi tabungan yang besarnya konsumsi. Selain itu, tabungan
disalurkan menjadi investasi. Disposible ini juga ditentukan oleh tingkat suku
income ini diperoleh daripersonal income bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. anggota akan cenderung untuk menabung
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak dan mengurangi konsumsinya dan
yang bebannya tidak dapat dialihkan sebaliknya. Konsumsi dan tabungan
kepada pihak lain, artinya harus langsung memang saling mempengaruhi satu sama
ditanggung oleh wajib pajak, contohnya lain. Pendapatan disposible yang ada pada
dasarnya digunakan untuk memenuhi
9Asmaun Sahlan, Religiusitas Perguruan Tinggi: kebutuhan pengeluaran konsumsi dan
Potret Tradisi Keagamaan di Perguruan Tinggi Islam. sebagian lain digunakan untuk menabung.
(Malang: UIN Maliki Pres, 2012), 38
10Sahlan, Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret 12 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Modern (

Tradisi Keagamaan, 39 Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2005), 97


11 Rudiger Dornbusch dan Stanley Fischer, 13 Rahardja & Manurung, Teori Ekonomi

Makro ekonomi. Alih bahasa Julius A. Mulyadi. Makro, Edisi 4 ( Jakarta: Fakultas Ekonomi
(Jakarta: Penerbit Erlangga,1997), 44 Universitas Indonesia, 2008), 63

110| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

Samuelson tahun 1999 dalam religiusitas dan Disposible Income


jurnal kajian ekonomi menyatakan bahwa Terhadap Minat Menabung Anggota di
faktor-faktor utama yang mempengaruhi Koperasi BMT Al-Ikhlash Lumajang”.
dan menentukan jumlah pengeluaran
untuk konsumsi adalah pendapatan 2. Metodologi
disposible sebagai faktor utama, pendapatan Jenis Penelitian
permanen dan pendapatan menurut daur Penelitian ini menggunakan jenis
hidup, kekayaan serta faktor permanen penelitian kuantitatif, karena peneliti ingin
lainnya seperti faktor sosial dan harapan mengkonfirmasi konsep dan teori yang
tentang kondisi ekonomi dimasa datang.14 telah disajikan pada bab sebelumnya
Pemilihan KBMT al-Ikhlash sebagai dengan fakta dan data yang ditemukan
objek penelitian ini karena lembaga dilapangan. Penelitian kali ini adalah
tersebut merupakan lembaga keuangan tentang tingkat religiusitas dandisposible
syariah yang dapat bersaing dengan incometerhadap minat menabung
lembaga keuangan lainnya, seperti Bank masyarakat Lumajang.
Jatim, BRI, BNI, bahkan BSM. Dengan Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan
menggunakan sistem jemput bola KBMT Sampel
dapat bersaing dan bertahan sampai
sekarang, dengan omset 3 Milyar pada Populasi
tahun 2019. Anggota KBMT al-Ikhlash Populasi adalah himpunan yang
Lumajang dijadikan subjek responden lengkap dari satuan-satuan atau atau
penelitian karena mereka semua beragama individu-individuyang karakteristiknya
Islam yang belandaskan pada nilai-nilai ingin kita ketahui.15 Sedangkan menurut
keislaman, sehingga dalam kesehariannya Sugiyono, populasi adalah wilayah
banyak menerapkan nilai-nilai Islam di generalisasi yangterdiri atas: obyek
bidang ekonomi dengan mempercayakan ataupun subyek yang mempunyai kualitas
kegiatan ekonominya kepada salah satu dan karakteristik tertentu yang diterapkan
Bank Syariah, salah satunya di Koperasii oleh peneliti untuk dipelajari dan
BMT Al-Ikhlash. kemudian ditarik kesimpulannya.16Dalam
Berdasarkan data di atas, penelitian penelitian kali ini penulis menggunakan
ini akan mengarah pada usaha anggota di KBMT Al-Ikhlash Lumajang
menemukan fakta mengenai seberapa sebagai objek penelitian sebanyak 133.
besar pengaruh dari dimensi religiusitas
pada diri anggota dan Disposible income Sampel
terhadap minat menabung di Koperasi
Sampel menurut Toha adalah
BMT Al-Ikhlash Lumajang. Penelitian ini
sebagian anggota populasi yang
mencoba menganalisis faktor religiusitas
memberikan keterangan atau data yang
dan Disposible income yang dianggap
diperlukan dalam suatu penelitian.17
dapat mempengaruhi konsumen untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
menabung menggunakan jasa syariah.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
telah diuraikan di atas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh tingkat 15 M. Toha Anggoro, dkk., Metode Penelitian,
4.2.
16Sugiyono,
Metode Penelitian Bisnis (Bandung:
14 Baginda Persaulian et al., Analisis CV Alfabeta, 2005), 57.
Konsumsi Anggota di Indonesia. (Jurnal Kajian 17 M. Toha Anggoro, dkk. Metode Penelitian,

Ekonomi (Online ) Vol.1 no. 02, 2013), 5. 4.3.

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 111


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

tidak mungkin mempelajari semua yang adalah minat menabung.21 Indikator dari
ada pada populasi, misalnya karena minat meliputi faktor dari dalam diri
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, individu, motif sosial dan faktor
maka peneliti dapat menggunakan sampel emosional atau perasaan.
yang dapat diambil dari populasi itu. Apa Instrumen Pengumpulan Data
yang dipelajari dari sampel itu, Menurut Toha, data-data
kesimpulannya akan dapat diberlakukan yang dibutuhkan dalam penelitian
untuk populasi. Untuk itu sampel yang dapat diperoleh dari beberapa sumber,
diambil dari populasi harus betul-betul yaitu melalui22:
representative (mewakili).18 - studi kepustakaan,
Teknik Pengambilan Sampel Studi kepustakaan berkaitan
Adapun teknik untuk menentukan dengan kajian teoritis dan referensi lain
jumlah sampel, digunakan rumus Slovin yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan
sebagai berikut19: norma yang berkembang pada situasi sosial
n= N/(1 + N ) yang diteliti, selain itu studi kepustakaan
n = Jumlah sampel sangat penting dalam melakukan laporan,
N = Jumlah seluruh anggota poulasi hal ini dikarenakan laporan tidak akan
e = taraf signifikasi lepas dari literatur-literatur ilmiah.
Berdasarkan rumus tersebut - kuisioner
diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: Kuisioner adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada obyek penelitian
yang mau memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna dan
Responden. merupakan teknik pengumpulan data yang
Variabel Penelitian efisien. Sedangkan menurut Arikunto
Variabel Bebas (Independent Variable) kuisioner adalah sejumlah pertanyaan
Variabel bebas adalah variabel yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh
dimanipulasi atau diubah oleh peneliti informasi dari responden dalam arti
guna mengkaji efeknya pada variabel laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
/variabel terikat. Dalam penelitian ini yang yang ia ketahui.23
menjadi variabel independent adalah - Dokumentasi
religiusitas dandisposible income.20Adapun Dokumentasi adalah metode yang
indikator dari variabel religiusitas ada lima bertujuan untuk mencari data mengenai
yaiu, Keyakinan, Praktik Agama, hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
Pengalaman, Pengetahuan, Konsekuensi. transkip, buku, surat kabar, majalah,
Sedangkan untuk variabel disposible income presentasi, notulen rapat agenda dan lain
hanya ada satu yaitu pendapatan. sebagainya.24
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel
yang merupakan konsekuensi dari atau
tergantung pada variabel variabel bebas. 21 Edy Purwanto, Metode Penelitian
Variabel dependent dalam penelitian ini Kuantitatif, 67
22 M. Toha Anggoro, dkk., Metode Penelitian,

5.2
23 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:
18Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 58. Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
19Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 62. 2010), 140
20 Edy Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif 24 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 68. Pendekatan Praktik, 274

112| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

Teknik Analis Data hasil pengukuran yang relatif sama bila


Analisis data yang dilakukan adalah instrumen yang digunakan untuk
analisis data kuantitatif dengan mengukur variabel yang sama pada dua
menggunakan bantuan komputer SPSS 23, atau lebih waktu yang berbeda dalam
dilakukan dengan beberapa langkah antara keadaan yang kurang lebih sama.
lain25 : Metode yang digunakan Alpha Cronbach.
- Uji instrumen penelitian (Uji Validitas Rumus Alpha digunakan untuk mencari
dan Uji Reliabelitas) reliabilitas item pertanyaan yang skornya
Uji validitas dilakukan untuk bukan 1 dan 0 misalnya.
menguji keabsahan dari kuesioner yang - Uji Asumsi Klasik (Uji
digunakan untuk mengukur suatu Multikolinearitas, Uji
variabel.Uji validitas merupakan alat ukur Heteroskedastisitas dan Uji
yang menunjukkan pada tingkat Normalitas)
pengendalian variabel. Sebuah item Tujuan Uji Multikolinearitas adalah
pertanyaan dikatakan valid bila mampu untuk mendeteksi apakah terdapat
mengukur apa yang diinginkan serta dapat hubungan yang kuat antara sesama
mengungkapkan data, dari variabel yang variabel independent (bebas). Model
akan diteliti secara tepat.26 regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
Validitas item pertanyaan ditentukan korelasi di antara variabel independen.
dengan cara mengkorelasikan antara skor Multikolinieritas berarti bahwa antar
(nilai) yang diperoleh masing-masing butir variabel bebas atau variabel terikat yang
pertanyaan atau pernyataan dengan skor terdapat dalam model memiliki hubungan
total menggunakan Korelasi Pearson yang sempurna atau mendekati
Product Moment atau membandingkan sempurna. 28

koefisien korelasi. Untuk mendeteksi adanya


Dari hasil korelasi tersebut dibagi multikolinearitas dapat dilihat dari
dengan nilai kritis pada taraf signifikan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai
sebesar 0,05. Nilai r hitung bisa dilihat Tolerance melalui program SPSS. Nilai cut
pada kolom Corrected Item Total off yang umum dipakai untuk
Correlation yang akan dibandingkan menunjukkan adanya multikolinearitas
dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel tapi adalah nilai Tolerance <0,10 atau sama
bertanda negatif, maka Ho tetap ditolak dengan nilai VIF > 10 maka terjadi
dan disimpulkan bahwa skor butir tidak multikolinearitas. Dan sebaliknya apabila
berkorelasi positif dengan skor faktor, VIF < 10 maka tidak terjadi
sehingga dikatakan tidak valid dan perlu multikolinearitas.29
dikeluarkan. Jadi jika sebuah butir tidak Tujuan uji heterokedastisitas adalah
valid, maka otomatis ia dibuang. Butir- untuk menguji apakah dalam sebuah
butir yang sudah valid kemudian secara model regresi terdapat ketidaksamaan
bersama diukur reliabilitasnya.. varians dari satu pengamatan ke
Sedangkan reliabilitas adalah tingkat pengamatan yang lain. Jika varians dari
sejauh mana skor tes konsisten dapat residual dari satu pengamatan ke
dipercaya, diandalkan dapat pengamatan yang lain tetap, maka disebut
diulang.27Reliabilitas dapat memberikan
28 Agung abdul rasul, Ekonomitrika Formula
25 Rasul, Ekonomitrika Formula Dan Aplikasi Dan Aplikasi Dalam Manajemen (Mitra Wacana
Dalam Manajemen,86. Media & UHAMKA, 2011), 84
26 Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif, 85 29 Rasul, Ekonomitrika Formula Dan Aplikasi
27 Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif, 91. Dalam Manajemen,85

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 113


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

homoskedastisitas. Jika varians berbeda, regresi, variabel dependen, variabel


disebut heterokedastisitas. Model regresi independent atau keduanya mempunyai
yang baik adalah tidak terjadi distribusi normal atau tidak. Model regresi
heterokedastisitas.30 yang baik adalah yang mempunyai
Heteroskedastisitas dapat dideteksi distribusi data normal atau mendekati
dengan melihat grafik plot antara nilai normal. 34
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu Cara untuk mendeteksi apakah
ZPRED dengan residualnya SRESID. residual berdistribusi normal atau tidak
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat penyebaran data
dapat dilakukan dengan melihat ada (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
tidaknya pola tertentu pada grafik atau dengan melihat histogram dari
scatterplot antara SRESID dan ZPRED residualnya, antara lain: (1) jika data
dimana sumbu Y adalah Y yang telah menyebar disekitar garis diagonal dan
terprediksi, dan sumbu X adalah residual mengikuti arah garis diagonal atau grafik
(Y prediksi – Y sesungguhnya.31 histogramnya menunjukkan pola distribusi
Ghozali menyatakan bahwa : (1) jika normal, maka model regresi memenuhi
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang asumsi normalitas; dan (2) jika data
ada membentuk pola tertentu yang teratur menyebar jauh dari grafik histogram tidak
(bergelombang, melebar kemudian menunjukkan pola distribusi normal, maka
menyempit), maka mengindikasikan telah model regresi tidak memenuhi asumsi
terjadi heteroskedastisitas; dan (2) jika normalitas.35
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik - Analisis Regresi Linier Berganda
menyebar di atas dan di bawah angka 0 Analisis regresi linier berfungsi
pada sumbu Y, maka tidak terjadi untuk menganalisis hubungan dan
heterokedastisitas.32 pengaruh antara satu variabel terikat
Disamping itu, terdapat pula cara terhadap dua atau lebih variabel
lain untuk mendeteksi adanya bebas.36analisis regresi linier berganda
heterokedastisitas adalah dengan digunakan untuk membuktikan sejauh
menggunakan uji Glejser pada program mana hubungan religiusitas dan
SPSS. Menurut Gujarati dalam Ghozali Disposible income terhadap minat
menyatakan untuk meregres nilai absolut menabung
residual terhadap variabel independen. Jika - Koefisien Determinasi
variabel independen signifikan secara Menurut Abdurahman koefisisen
statistik mempengaruhi variabel dependen, determinasi (R) merupakan kuadrat dari
maka ada indikasi terjadi koefisien korelasi yang berkaitan dengan
heteroskedastisitas. Apabila probabilitas variabel bebas dan terikat. Koefisien
signifikansinya diatas tingkat kepercayaan determinasi digunakan sebagai upaya
0,05 maka model regresi tersebut tidak untuk melihat besarnya pengaruh variabel
mengandung adanya heterokedastisitas.33 bebas yang dimasukkan dalam model
Tujuan uji normalitas adalah untuk mempengaruhi variable terikat, sedangkan
menguji apakah dalam sebuah model sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas
yang tidak dimasukkan dalam model.37
30 Rasul, Ekonomitrika Formula Dan Aplikasi

Dalam Manajemen,86. 34 Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat, 110


31Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat 35 Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat, 112
36
Program IBM SPSS 23. Edsisi 8., (Semarang: Badan Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat,
Penerbit UNDIP, 2016), 107 142
32Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat, 108 37
Abdurrahman, dkk, Dasar-Dasar Metode
33Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat, 109 Statistika untuk penelitian, 218

114| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

- Pengujian Hipotesis (Uji f dan Uji t) variabel bebasnya memberikan pengaruh


Tujuan pengujian hipotesis adalah bermakna terhadap variabel terikat. Selain
menentukan probabilitas bahwa hipotesis itu, uji ini dapat sekaligus digunakan untuk
didukung oleh fakta atau data empiris. mengetahui seberapa besar pengaruh
Data penelitian yang telah dikumpulkan persepsi konsumen terhadap minat
selanjutnya dianalisis dengan teknik menabung, dengan melihat nilai-nilai t
statistik tertentu dengan tepat, yang masing-masing variabel. Berdasarkan nilai
daripadanya akan ditarik kesimpulan atau t itu, maka dapat diketahui variabel bebas
dibuat interpensi. Kesimpulannya sudah mana yang mempunyai pengaruh paling
barang tentu ada dua kemungkinan yaitu bermakna atau signifikan mempengaruhi
hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.38 variabel terkait.
Setelah hipotesis dirumuskan dan
dievaluasi semuanya itu harus di uji 3. Hasil dan Pembahasan
melalui pengumpulan data lalu diolah. Analisis Deskriptif
Kemudian barulah sampai pada suatu Dalam penelitian ini umtuk
kesimpulan menerima atau menolak memperoleh data, peneliti menggunakan
hipotesis tersebut. Di dalam menentukan metode kuisioner yang diberikan kepada
penerimaan dan penolakan hipotesis maka 100 anggota KBMT Al-Ikhlash Lumajang
hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi dengan jumlah responden yang terdiri dari
hipotesis nol (Ho). 36% laki-laki dan 64% perempuan..
Uji f digunakan untuk mengetahui Peneliti memaparkan tentang hasil
apakah seluruh variabel bebasnya secara penelitian yang dilakukan di KBMT Al-
bersama-sama mempunyai pengaruh Ikhlash Lumajang yang terkait dengan
terhadap variabel terikat.Pengujian pengaruh religiusitas dan diposible income
dilakukan dengan membandingkan nilai terhadap minat menabung anggota.
Fhitung dengan Ftabel pada derajat Data ini disajikan berdasarkan
kesalahan 5% (α = 0.05). Apabila nilai angket yang disebarkan dan diisi oleh
Fhitung > Ftabel dengan signifikasi F di anggota koperasi yang merupakan sampel
bawah 0.05 (5%). Jika Fhitung > Ftabel dari penelitian tentang pengaruh religiusitas
maka secara simultan variabel bebas dan disposible income terhadap minat
berpengaruh terhadap variabel terikat, dan menabung yang berjumlah 100 anggota.
sebaliknya jika Fhitung < Ftabel maka Dengan jumlah pernyataan angket yang
variabel bebas tidak berpengaruh terhadap seluruhnyaterdiri dari 29 soal.
variabel terikat. - Variabel Religiusitas menggunakan lima
Sedangkan Uji statistik t pada indikator, yaitu keyakinan, praktik
dasarnya menunjukkan seberapa jauh agama, pengalaman, pengetahuan
pengaruh satu variabel independen secara agama dan konsekuensi.
individual dalam menerangkan variabel Indikator keyakinan di kembangkan
dependen.39Pengujian dilakukan dengan menjadi empat butir pernyataan. 4
membandingkan antara nilai thitung sebagian besar responden menyatakan
masing-masing variabel bebas dengan nilai sangat setuju bahwa anggota KBMT Al-
ttabel dengan derajat kesalahan 5% (α = Ikhlash Lumajang memiliki keyakinan
0.05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel, maka yang kuat. Hal ini terlihat dari 100
responden, , 0% yang menyatakan sangat
38 idak setuju, 3,325% menyatakan tidak
Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif,
79 setuju dan 26,75% menyatakan setuu dan
39
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat 70% menyatakan sangat setuju..
Program IBM SPSS 23, 85

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 115


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

Indikator praktik agama di yang menyatakan sangat tidak setuju,


kembangkan menjadi empat butir 5,5% menyatakan tidak setuju dan
pernyataan, sebagian besar responden 26,75% menyatakan setuju dan 67,75%
menyatakan sangat setuju bahwa anngota menyatakan sangat setuju.
KBMT Al-Ikhlash Lumajang memiliki - Variabel minat menabung (Y) di
praktik agama yang tekun. Hal ini terlihat kembangkan menjadi lima butir
dari 100 responden, 0% yang menyatakan pernyataan.sebagian besar responden
sangat tidak setuju, 3,5% menyatakan menyatakan sangat setuju bahwa
tidak setuju dan 26% menyatakan setuu amggota KBMT Al-Ikhlash Lumajang,
dan 70,5% menyatakan sangat setuju. memiliki minat menabung yang cukup
Indikator pengalaman di antusias. Hal ini terlihat dari 100
kembangkan menjadi empat butir responden, 0% yang menyatakan
pernyataan, sebagian besar responden sangat tidak setuju, 4,2% menyatakan
menyatakan sangat setuju bahwa anggota tidak setuju dan 27,4% menyatakan
KBMT Al-Ikhlash Lumajang memiliki setuju dan 68,4% menyatakan sengat
pengalaman yang luas. Hal ini terlihat dari setuju.
100 responden, 0% yang menyatakan Hasil Uji Validitas
sangat tidak setuju, 2,75% menyatakan Validitas dipergunakan untuk
tidak setuju dan 27,5% menyatakan setuju menunjukkan sejauh mana alat pengukur
dan 69,75% menyatakan sangat setuju. mengukur apa yang diukur. Hasil
Indikator pengetahuan agama di penelitian valid bila nilai r hitung > r tabel
kembangkan menjadi empat butir atau nilai signifikansi hasil korelasi < alpha
pernyataan, sebagian besar responden (0,05).
menyatakan sangat setuju bahwa KBMT
Al-Ikhlash Lumajang, memiliki
pengetahuan agama yang luas. Hal ini
terlihat dari 100 responden, 0% yang
menyatakan sangat tidak setuju, 2,75%
menyatakan tidak setuju dan 25,5%
menyatakan setuju dan 71,75%
menyatakan sangat setuju.
Indikator konsekuensi di
kembangkan menjadi empat butir
pernyataan, sebagian besar responden
menyatakan sangat setuju bahwa KBMT
Al-Ikhlash Lumajang, memiliki
konsekuensi yang besar. Hal ini terlihat
dari 100 responden, 0% yang menyatakan
sangat tidak setuju, 2,75% menyatakan
tidak setuju dan 20,5% menyatakan setuju
dan 66,75% menyatakan sangat setuju.
- Variabel Disposible income mempunyai
satu indikator, yaitu
pendapatansebagian besar responden
menyatakan sangat setuju bahwa
anggota KBMT Al-Ikhlash Lumajang
memiliki pendapatan yang cukup besar.
Hal ini terlihat dari 100 responden, 0%

116| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak
semua item pertanyaan X1, X2 dan Y terjadi multikolinieritas. Seharusnya dalam
memiliki nilai rhitung> rtabel (0,1975) dan model regresi tidak terjadi korelasi
signifikasinya < alpha (0,05), sehingga diantara variabel bebas. Berikut ini
dapat dikatakan keseluruhan item disaikan hasil regresi:
pernyataan dinatakan valid. Dari hasil Variabel
Tolerance VIF Keterangan
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Independen
semua item pernyataan baik variabel Non
X1 0,18 5,556
Multikolinieritas
religiusitas, disposile income dan minat Non
dinyatakan valid untuk pengujian X2 0,18 5,556
Multikolinieritas
selanjutnya. Dari hasil perhitungan yang ada di
Hasil Uji Reliabilitas Tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil
Indek yang mengukur sejauh mana perhitungan nilai Tolerance menunjukkan
suatu uji atau alat ukur dapat diandalkan tidak ada variabel independen yang
dan dipercaya disebut reliabelitas. Uji memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10
reliabelitas pada masing-masing variabel yang berarti tidak ada korelasi antar
juga dilakukan pada penelitian ini. variabel independen yang nilainya lebih
Dikatakan reliabel atau handal apabila dari 95 %. Hasil perhitungan nilai
intrumen memiliki koefisien keandalan Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada
sebesar alpha ≥ 0,6. Uji reliabilitas ini variabel independen yang memiliki nilai
mengunakan koefisien Alpha Cronbach. VIF lebih dari 10, Sehingga dapat
Berikut ini peneliti menunjukkan hasil disimpulkan bahwa penelitian ini tidak ada
pengujian reliabilitas terhadap semua multikolinearitas antar variabel
varibel : independen dalam model regresi.
Koefisien Alpha Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Keterangan
Cronbach Mendeteksi ada tidaknya hasil uji
X1 0,764 Reliabel heteroskedastisitas dapat dilihat ada
X2 0,811 Reliabel tidaknya pola tertentu pada grafik
Y 0,799 Reliabel scatterplot, dengan melihat grafik plot
Melihat tabel diatas dikatakan bahwa antara nilai prediksi variabel dependen
semua variabel memiliki niali kofisien (terikat) yaitu ZPRED dengan residualnya
alpha cronbach melebihi dari 0,6 sehingga SRESID. Deteksi ada tidaknya
dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen heteroskedastisitas dapat dilakukan
pernyataan yang digunakan peneliti dalam dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
penelitian ini dikatakan sudah dapat pada grafik scatterplot antara SRESID dan
dihandalkan atau reliabel. Hal ini dapat ZPRED dimana sumbu Y adalah yang
dilihat dari responden yang konsisten dan telah diprediksi, dan sumbu X adalah
satabil dalam menjawab semua pernyataan residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).
dimensi X1, X2, dan Y yang tersusun Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti
dalam suatu koesioner yang disodorkan titik-titik yang ada membentuk pola yang
peneliti. teratur (bergelombang, melebar kemudian
Hasil Uji Multikolinearitas menyempit), maka mengindikasikan telah
Dalam penguian ini akan didapatkan terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada
hasil VIF (Variance Inflation Factor) yang pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
bisa mendeteksi ada atau tidaknya atas atau di bawah angka 0 pada sumbu Y,
multikolinieritas. Terjadi multikolinieritas maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
bila nilai VIF > dari 10, apabila sebaliknya Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 117


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

dilihat pada grafik scatterplot sebagai


berikut :

Berdasarkan hasil pengujian normalitas


seperti yang terlihat pada grafik diatas,
dapat diketahui bahwa persebaran titik-
Berdasarkan grafik scatterplot titik masih berada disekitar garis diagonal,
tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar sehingga dapat disimpulkan bahwa data
secara acak serta tersebar baik di atas yang digunakan dalam penelitian ini
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. berdistribusi normal maka dinyatakan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa residual menyebar normal atau
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas asumsi normalitas terpenuhi. Data
pada model regresi, sehingga model dikatakan normal jika bentuk kurva
regresi layak untuk dipakai memprediksi memiliki kemiringan yang cenderung
religiusitas dan disposible income dalam imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi
minat menabung di KBMT Al-Ikhlash kanan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Lumajang. data yang digunakan dalam penelitian ini
Hasil Uji Normalitas berdistribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan menurut
Ghozali adalah sebagai berikut: .
- Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
- Jika data menyebar jauh dari diagonal
dan atau tidak mengikuti arah garis Berdasarkan diagram P-P Plot di
diagonal atau grafik histogram tidak atas dapat dilihat bahwa data menyebar di
menunjukkan pola distribusi normal, sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
maka model regresi tidak memenuhi garis diagonal, sedangkan grafik histogram
asumsi normalitas di atas menunjukkan bentuk kurva
memiliki kemiringan yang cenderung
imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi
kanan, dan kurva membentuk menyerupai
lonceng yang hampir sempurna sehingga

118| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

dapat disimpulkan bahwa model regresi sebagai berikut :


yang digunakan dalam penelitian ini Y = a + b1X1 + b2X2 + e
terdistribusi dengan normal. Y = -0.096 + 0,236 X1+ 0,067 X2 + e
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dari persamaan tersebut maka dapat
Analisis regresi linier berganda diinterpretasikan sebagai berikut :
berfungsi untuk menganalisis hubungan Y = Yaitu variabel terikat yang nilainya
dan pengaruh antara satu variabel terikat akan diprediksi oleh variabel bebas.
terhadap dua/lebih variabel bebas. Untuk Pada penelitian ini yang menjadi
mengetahui Religiusitas dan disposible income variabel terikat adalah minat
terhadap minat menabung di KBMT Al- menabung yang nilainya akan
Ikhlash Lumajang, maka dilakukan analisis diprediksi oleh variabel religiusitas (X1)
regresi linier berganda antara variabel- dan disposible income (X2).
variabel berikut ini : religiusitas (X1), b1 = 0,236
disposible income (X2) terhadap minat Koefisien regresi variabel religiusitas
menabung (Y).. Berikut didapatkan data (X1) sebesar 0,236 memiliki tanda
seperti pada Tabel berikut: positif yang menunjukkan bahwa
Unstandar Standar variabel ini berpengaruh signifikan
dized dized Keter
Variabel
Coeficient Coeficie
Sig.
angan
terhadap minat menabung (Y). Pada
s (B) nts β variabel religiusitas (X1) ini mempunyai
(Constant) -0,096 0,901 Sig.α sebesar 0,000 artinya variabel ini
Religiusitas
0,236 0,875 0,000
Signifi berpengaruh signifikan terhadap
(X1) kan minat menabung (Y) karena Sig.α <
Tidak
Disposible
0,067 0,057 0,527 Signifi 0,05.
income (X2) b2 = 0,067
kan
Α 0,05 Koefisien regresi variabel disposible
R 0,927 income (X2) sebesar 0,067 memiliki
Adj R2 0,856 tanda positif yang menunjukkan
F-Hitung 294,829
bahwa variabel ini berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung
F-Tabel 3,09
(Y). Pada variabel disposible income (X2)
Sig. F 0
ini mempunyai Sig.α sebesar 0,527
t-tabel 1,985 artinya variabel ini tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung
Model regresi yang digunakan (Y) karena Sig.α > 0,05.
adalah Unstandardized Coeficients, karena
data yang digunakan dalam penelitian ini Koefisien Determinasi (R2)
adalah data interval yang pengukurannya Tingkat ketepatan suatu garis
menggunakan skala likert. Mengingat dapat diketahui dari besar kecilnya
bahwa pengukuran data yang digunakan koefisien determinasi atau koefisien R2 (R
dalam penelitian ini digunakan untuk Square). Nilai koefisien R2 dalam analisis
mengukur persepsi seseorang atau regresi dapat digunakan sebagai ukuran
kelompok, maka model regresi yang untuk menyatakan kecocokan garis regresi
digunakan adalah model Unstandardized yang diperoleh. Semakin besar nilai R2
Coeficients dimana data tidak sama. Dalam maka semakin kuat kemampuan model
Unstandardized Coeficients, ukuran variabel regresi yang diperoleh untuk menerangkan
atau ukuran jawabannya belum kondisi yang sebenarnya. Kemampuan
distandarisasi. Hasil regresi yang garis regresi untuk menjelaskan variasi
didapatkan berdasarkan Tabel 20 adalah yang terjadi pada Y ditunjukkan pada

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 119


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

besarnya koefisien determinasi atau simultan atau secara serentak


koefisien R2 . menggunakan uji F dapat dilihat Fhitung
Model Summaryb lebih besar daripada Ftabel (294,829> 3,09)
Durbi dan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti
Std. Error n- lebih kecil dari alpha (α) = 0,05. Sehingga
Adjusted of the Watso
Model R R Square R Square Estimate n dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
1 ,92 Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
,859 ,856 ,824 1,975 secara simultan antara religiusitas (X1) dan
7a
a. Predictors: (Constant), Disposible income, Religiusitas disposible income (X2) terhadap minat
b. Dependent Variable: Minat menabung (Y).
Berdasarkan pada Tabel model Uji t
regresi tersebut memiliki koefisien Pengujian model regresi secara
determinasi (R2) sebesar 0,856. Dapat parsial digunakan untuk mengetahui
disimpulkan bahwa kontribusi variabel apakah masing-masing variabel
independen yang terdiri dari religiusitas (X1) independen pembentuk model regresi
dan disposible income (X2) dapat secara individu memiliki pengaruh yang
mempengaruhi variabel dependen minat signifikan terhadap variabel Y atau tidak.
menabung (Y) sebesar 85,6% dan sisanya Pengujian model regresi pada penelitian
sebesar 14,4% dijelaskan oleh faktor lain ini dapat dilihat dari Tabel sebagai berikut:
yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Coefficientsa
Uji F Standar
Pengujian secara simultan dilakukan Unstandard dized
ized Coeffici
untuk menunjukkan apakah semua Coefficients ents
variabel bebas yang terdiri dari religiusitas Std.
(X1) dan disposible income (X2) memiliki Err
pengaruh yang signifikan secara simultan Model B or Beta t Sig.
1 (Constant) ,76
terhadap variabel terikat minat menabung -,096
6
-,125 ,901
(Y). Uji F dilakukan dengan Religiusitas ,02
,236 ,875 9,723 ,000
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai 4
Ftabel. Didapatkan hasil uji F sebagai Disposible
,067
,10
,057 ,635 ,527
income 6
berikut :
ANOVAa a. Dependent Variable: Minat
Mea Uji t dilakukan dengan cara
n membandingkan antara nilai thitung
Sum of Squ Si masing-masing variabel bebas dengan nilai
Model Squares Df are F g.
ttabel dengan derajat kesalahan 5% (α =
1 Regress ,0
ion 400,678 2
200, 294,8
00 0.05).
339 29 b Hasil pengujian hipotesis koefisien
Residu regresi diatas variabel religiusitas (X1)
65,912 97 ,680
al memiliki nilai koefisien regresi yang telah
Total 466,590 99 di standardized sebesar 0,875. Didapatkan
a. Dependent Variable: Minat nilai thitung sebesar 9,723 dan didapatkan
b. Predictors: (Constant), Disposible income, nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik
Religiusitas uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel
Tabel hasil Uji Anova F diatas (9,723 > 1,985) dan nilai signifikan lebih
menunjukkan bahwa nilai df1= 2 dan df2= kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini
97 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,09. menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0
Pengujian hipotesis model regresi secara ditolak, dapat disimpulkan bahwa variabel

120| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

religiusitas (X1) berpengaruh signifikan Berdasarkan hasil kuesioner yang


terhadap variabel minat menabung (Y). disebar dengan 20 item pernyataan
Hasil pengujian hipotesis koefisien mengenai tingkat religiusitas anggota,
regresi diatas variabel disposible income (X2) diketahui bahwa tingkat religiusitas
memiliki nilai koefisien regresi yang telah anggota sangat tinggi terbukti dengan
di standardized sebesar 0,875. Didapatkan hasil jawabanresponden dominan yang
nilai thitung sebesar 9,723 dan didapatkan menjawab sangat setuju pada setiap
nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai statistik item pertanyaan yang diberikan.
uji thitung tersebut lebih besar daripada ttabel Berdasarkan data diatas dapat kita
(9,723 > 1,985) dan nilai signifikan lebih ambil kesimpulan bahwa semakin
kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini tinggi tingkat religiusitas seseorang
menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 maka dia akan berhati-hati dalam
ditolak, dapat disimpulkan bahwa variabel memilih segala segala sesuatu yang akan
religiusitas (X1) berpengaruh signifikan dia kerjakan sesuai dengan ajaran
terhadap variabel minat menabung (Y). agama islam (tingkah laku). Sama hal
nya denganminat menabung pada
Pembahasan KBMT Al-Ikhlash, semakin besar
Penelitian ini bertujuan untuk tingkat religiusitasanggota, maka minat
mengetahui pengaruh religiusitas, dan menabung pada KBMT Al-Ikhlash
disposible income terhadap minat menabung akan semakin besar pula karena system
anggota diKBMT Al-ikhlash Lumajang. perbankan yang sesuai dengan ajaran
- Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat agama islam.
Menabung
- Pengaruh Disposible Income Terhadap
Hasil penelitian menunjukan Minat Menabung di KBMT Al-Ikhlash
bahwa variabel religiusitas (X1) Lumajang Hasil penelitian menunjukan
berpengaruh dan siginfikan terhadap bahwa variabel disposibleincome (X2) tidak
minat menabung anggota KBMT Al- berpengaruh siginfikan terhadap minat
Ikhlash Lumajang. Hal tersebut menabung anggota KBMT Al-Ikhlash
dibuktikan dengan hasil pengujian Lumajang. Sehingga dapat diasumsikan
secara parsial diketahui bahwa nilai bahwa anggota yang mempunyai
thitung (9,723) > ttabel (1,985) dan pendapatan banyak maupun sedikit
koefesien regresi sebesar 0,000 dengan mempunyai peluang yang sama dalam
demikian hipotesis ini diterima pada berminat menabung. Hal tersebut
tingkat signifikansi 5%.Jadi hipotesis dibuktikan dengan hasil pengujian
nol ditolak, yang artinya ada pengaruh secara parsial diketahui bahwa -thitung
religiusitas secara parsial terhadap (0,623) > ttabel (1,985) dan koefesien
minat menabung. regresi sebesar 0,527 jadi hipotesis nol
Menurut Suhardiyanto religiusitas diterima, kesimpulannya tidak ada
adalah hubungan pribadi dengan pengaruh dimensi disposible income secara
pribadi Ilahi Yang Maha Kuasa, Maha parsial terhadap minat menabung
Pengasih dan Maha Penyayang (Tuhan) anggota KBMT Al-Ikhlash Lumajang.
yang berkonsekuensi hasrat untuk Tabungan adalah bagian dari
berkenan melaksanakan kehendak-Nya pendapatan yang tidak digunakan untuk
dan menjauhi yang tidak dikehendaki- konsumsi. Hal ini dapat diartikan
Nya (larangan-Nya).40 bahwa tabungan merupakan prioritas
keduasetelah konsumsi. Menabung
40 Fauzan, Pengaruh Religiusitas Terhadap Etika hanya dilakukan jika kebutuhan sudah
Berbisni, 56.

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 121


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

terpenuhi.Tidak adanya pengaruh Variabel lain yang bisa mempengaruhi


disposable income terhadap minat persamaan tersebut juga bisa di
menabung dikarenakan pendapatan pengaruhi oleh beberapa faktor
yang didapat responden setiap bulannya perilaku konsumen seperti faktor
banyak digunakan untuk keperluan kebudayaan, kelas sosial, keluarga,
konsumsi seperti keperluan untuk status, kelompok atau komunitas, usia,
pendidikan anak. Sehingga kegiatan pekerjaan gaya hidup danlain-lain.
menabung mereka lakukan jika
kebutuhan sudahterpenuhi. 4. Kesimpulan
Hasil penelitian ini sama Berdasarkan hasil pengolahan dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh analisis data, pengujian hipotesis analisis
Suratno (2019), Ami Zulkham (2017) dan pembahasan hasil tentang “Pengaruh
dan Julia Sri Ningsih (2017) yang Religiusitas Dan Disposible Income
menghasilkan bahwa tidak ada Terhadap Minat Menabung di KBMT Al-
pengaruh yang siginfikan variabel Ikhlash Lumajang, maka dapat ditarik
disposible income terhadap minat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
menabung. Sedangkan penelitian yang - Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dilakukan oleh Mufti Arsyadian (2019) tingkat religiusitas (X1) berpengaruh
dan Muhammad Azhar Zasution positif dan signifikan terhadap minat
(2018) yang menghasilkan bahwaada menabung di KBMT Al-Ikhlash
pengaruh yang siginfikan Lumajang. Hal ini didapat
variabeldisposible income terhadap minat berdasarkan perhitungan Uji T yaitu
menabung thitung > ttabel (9,723 > 1,985) dapat
- Pengaruh Religiusitas dan Disposible disimpulkan bahwa Ho ditolak Ha
Income Terhadap Minat Menabung diterima atau tingkat religiusitas
Dari hasil perhitungan dapat berpengaruh positif dan signifikan
diketahui bahwa Fhitung (294,829) > Ftabel terhadap minat menabung di KBMT
(3,09) dengan koefesien regresi sebesar Al-Ikhlash Lumajang. Dengan nilai
0,000. Jadi hipotesis nol ditolak, signifikansi (0,000 < 0,05).
kesimpulannya ada pengaruh yang - Disposibleincome (X2) tidak
signifikan variabel religiusitasdan berpengaruh terhadap minat
disposible income secara simultan menabung di KBMT Al-Ikhlash
terhadap minat menabung di KBMT Lumajang. Hal ini didapat
Al-Ikhlash Lumajang. berdasarkan perhitungan Uji T yaitu
Hasil pengujian koefisien thitung < ttabel (0,623 < 1,985) dapat
determinasi berganda antara variabel disimpulkan bahwa Ho diterima Ha
tingkat religiusitas (X1), dan disposable ditolak atau Disposible income tidak
income (X2) adalah kuat, karena nilai R berpengaruh positif dan signifikan
lebih dari 0,5 maka dapat dikatakan terhadap minat menabung di KBMT
berkorelasi kuat. Dari perhitungan Al-Ikhlash Lumajang . Dengan nilai
koefisien determinasi berganda signifikansi (0,527 > 0,05).
adjusted R Square adalah 0,856 hal - Jika dilihat secara simultan variabel-
tersebut berarti bahwa 85,6% variabel variabel independen, yakni tingkat
minat menabung dipengaruhi religiusitas (X1), dan Disposible income
olehtingkat religiusitas dan disposable (X2) berpengaruh secara simultan
income sedangkan sisanya (100% - terhadap variabel dependennya yaitu
85,6%) adalah 14,4% dijelaskan oleh minat menabung di KBMT Al-
variabel lain diluar persamaan tersebut. Ikhlash Lumajang (Y). Hal ini

122| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Yuliatin: Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Anggota
di KBMT Al Ikhlash Lumajang

didapatkan berdasarkan pengujian Mangani , Ktut Silvanita. 2009. Bank dan


perbandingan Fhitung yang lebih Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
besar dari pada Ftabel yaitu Fhitung PT Gelora Aksara Pratama.
> Ftabel (294,829 > 3,09) sehingga
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Iroso, W. 2011.Akuntansi Transaksi Syariah.
dan Ha diterima yang berarti bahwa Jakarta: Ikatan Akuntan
religiusitas dan Disposible income Indonesia.
secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Persaulian, Baginda et al. 2013. Analisis
minat menabung. Konsumsi Anggota di Indonesia.
Jurnal Kajian Ekonomi (Online )
REFERENSI Vol.1 no. 02. (Di akses 9
Februari 2020)
Abdurrahman, dkk. 2011. Dasar-Dasar
Metode Statistika Untuk Penelitian. Purwanto, Aris. 2016. Pengaruh Pengetahuan,
Banndung: CV. Pustaka Setia. Religiusitas Dan Tingkat Pendapatan
Terhadap Minat Masyarakat
Ancok dan Suroso. 2011. Psikologi Islam Menabung Di Bank Syariah Boyolali.
Solusi Islam Atas Problem – Problem salatiga: Institut Agama Islam
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Negeri. (Di akses 9 Februari
Pelajar 2020)
Anggoro, M. Toha, dkk. 2008. Metode Purwanto, Edy. 2016. Metode Penelitian
Penelitian. Jakarta: Universitas Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Terbuka. Pelajar
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Rahardja & Manurung. 2008. Teori Ekonomi
Syari’ah: Dari Teori ke Praktik. Makro. Edisi 4. Jakarta: Fakultas
Jakarta: Gema Insani Press. Ekonomi Universitas Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Rasul, Agung abdul. 2011. Ekonomitrika
Penelitian: Suatu Pendekatan Formula Dan Aplikasi Dalam
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana
Media & UHAMKA.
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer.
1997. Makro ekonomi. Alih bahasa Rajab, Khairunas Rajab. 2012. Psikologi
Julius A. Mulyadi. Jakarta: Agama. Yogyakarta: Aswaja
Penerbit Erlangga. Presindo.
Fauzan, 2015Pengaruh Religiusitas Terhadap Sahlan, Asmaun. 2012. Religiusitas
Etika Berbisni. Malang: Perguruan Tinggi: Potret Tradisi
Universitas Kanuruhan. Keagamaan di Perguruan Tinggi
Islam. Malang: UIN Maliki Pres.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariat Program IBM SPSS 23. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.
Edsisi 8. Semarang: Badan Bandung: CV Alfabeta.
Penerbit UNDIP.

Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam | 123


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna
Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020

Sugiyono. 2019. Metode penelitian kuantitatif, lembaga Terkait di Indonesia. Jakarta


kualitatif dan R&D. Bandung: CV Raja Grafindo Persada.
alfabeta.
Widodo, Hartono Widodo. 2000.
Sukirno, Sadono. 2005. Makro Ekonomi PAS(Pedoman Akuntansi Syari’ah)
Modern. Jakarta: Raja Grafindo Panduan Praktis Operasional BMT.
Perkasa. Bandung: Mizan.

Sumitro, Warkun. 1996. Asas-asas


Perbankan Islam dan Lembaga-

124| Copyright © 2020, Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam


http://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna

Anda mungkin juga menyukai