Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

KOMPONEN RENCANA USAHA PENDIRIAN BMT


(Baitul Maal Wat Tamwil)
STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

Disiapkan Oleh :
TIM DOSEN MANAJEMEN
PEMBAHASAN
.
KOMPONEN RENCANA USAHA PENDIRIAN BMT
TIM DOSEN
MANAJEMEN
(Baitul Maal Wat Tamwil)

PENDAHULUAN ASPEK PROSES DAN


ASPEK PASAR ASPEK SDM/ORANISASI
(LATAR BELAKANG DAN PENDIRIAN BMT
TUJUAN)
Latar Belakang
1.“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu
orang mengaku mukmin, Maka jika kamu meninggalkan sisa riba maka ketahuilah bahwa Allah dan
Rosulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat dari mengambil riba bagimu pokok hartamu,
kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.” (QS. 2 : 278 – 279). Dalam Al-quran surat Al-
Baqoroh.

2. Peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh perbankan syariah/Lembaga keuangan syariah antara
lain: a). Potensi pasar yang besar dan kontribusi market share perbankan syariah masih kecil b).
Dukungan dari pemerintah, c). Potensi perputaran dana yang besar, d). Alternatif bagi masyarakat .

3. Kami berniat mendirikan BMT AL-MUKMIN untuk meningkatkan kemajuan ekonomi syariah
pada kegiatan usaha mikro kecil dan menengah. Selain itu, kami juga bertujuan untuk meningkatkan
program pemberdayaan ekonmi, khususnya dikalangan usaha mikro kecil, kecil, menengah, termasuk
Mahasiswa/Lulusan yang berniat untuk mengembangkan usaha melalui Lembaga keuangan koperasi
melalui sistem syariah (BMT).
Kondisi Perbankan / Lembaga Keuangan Syariah
1. Asset Pebankan Syariah

Aset keuangan syariah itu terdiri dari bank syariah yang mencatatkan aset sebesar Rp 616,08 triliun pada Juli 2021. Ini berasal dari 11
bank umum syariah, 20 unit usaha syariah (UUS), dan 165 Bank Perkreditan Syariah (BPRS).

Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah mencatat aset sebesar Rp 116,5 triliun pada Agustus 2021. Aset ini berasal dari 60
asuransi, 39 lembaga pembiayaan, 8 dana pensiun, 13 lembaga jasa khusus keuangan syariah, 600 lembaga keuangan mikro syariah
dan 125 finansial teknologi syariah.

.reksa dana syariah mencatatkan aset sebesar Rp 39,71 triliun pada Agustus 2021 yang berasal dari 291 reksa dana syariah. Aset
sukuk syariah mencapai Rp 1.187,59 triliun pada Agustus 2021 yang berasal dari 72 sukuk negara outstanding dan 191 sukuk
korporasi outstanding. Lalu, aset saham syariah mencapai Rp 3.440,21 triliun pada Agustus 2021 yang berasal dari 453 saham
syariah.

BMT Termasuk dalam 600 Lembaga Keuangan mikro Syariah


Kondisi Perbankan / Lembaga Keuangan Syariah
2. Perkembangan Asset Syariah Terbesar di Dunia 3. Market Share Perbankan Syariah

Indonesia masih tertinggal dengan negara lain dalam


Di Indonesia Market share Perbankan Syariah terhadap
pengembangan keuangan syariah. Dari sisi aset, Indonesia
Bank Konvesional sebesar 5,99 %. Masih kecil, Idealnya
berada dalam urutan ketujuh dibandingkan negara lain
sekitar 20-30%. Unit Usaha syariah selain bank baru
dengan total aset keuangan syariah sebesar US$ 99 miliar.
32,17%. Idealnya di angka 50%
Berada di posisi pertama adalah Iran dengan nilai aset sebesar
US$ 698 miliar.

Direktur Pemberitaan Berita Satu Media Holdings Primus Dorimulu “menjelaskan, berdasarkan survei Bank
Indonesia, indeks literasi syariah Indonesia baru mencapai 16,3%. Artinya dari 100 penduduk Indonesia yang
beragama Islam, baru 16,3 orang yang memahami ekonomi syariah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari”
Tujuan dan Fungsi Pendirian BMT
1. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha mikro kecil,
kecil, dan menengah, dan Mahasiswa/Lulusan yang mempunyai keinginan untuk usaha dan
pengembangan usaha melalui koperasi sistem syariah (BMT).
2. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah

Tujuan khususnya ekonomi indonesia pada umumnya;


3. Meningkatkan semangat peran serta anggota masyarakat dalam
Keuangan Kegiatan Syariah;
kegiatan Koperasi Jasa

4. Mewujudkan kehidupan keluarga dan masyarakat di sekitar BMT yang selamat, damai dan
sejahtera.

1. Baitul Maal (Rumah Harta) : Menerima titipan dana zakat, infak dan sadaqoh serta
mengoptimalkan distribusi secara amanah.

Fungsi 2. Baitul Baitul Tamwil (Rumah Pengembangan Harta) :


Melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan
kualitas ekonomi pengusaha UMKM dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiaan kegiatan ekonomi.
Aspek Pemasaran
Masyarakat UMKM Sekitaran Kampus (Kecamatan Cigugur),
Target Pasar Mahasiswa/Lulusan Kampus Muhammadiyah Kuningan (STKIP/Stikes) yang
Tertarik dibidang Kewirausahaan, Karyawan Muhammadiyah.

- Produk Funding (Tabungan/Simpanan)


Produk - Produk Lending (Pembiayaan)
- Pelayanan Sosial (Zakat, infak, Sodaqoh)

- Pelayanan cepat dan mudah dalam proses pengajuan (1 jam);


Srategi Pemasaran - Produk tanpa agunan untuk Produk pembiayaan plafond 500 Ribu – 2 Juta;
- Promosi melalui media (IG), selebaran/pamphlet, Direct Seliing dan ikut pameran UMKM.

Akad-Akad Musyarakah, Mudharabah, Murabahah, dll.


Aspek Organisasi/SDM

Untuk Pengelola bisa dari Dosen/Karyawan STKIP/STIKES/Universitas


Muhammadiyah Kuningan yang mempunyai kompetensi atau dari Mahasiswa.
Alur Proses Bisnis BMT
Proses Pendirian
1. Pengkondisian
BMT
Langkah-Langkah yang dilakukan oleh pramakrsa dengan cara menyampaikan ide
pembentukan kepada sekelompok masryarkat yang memiliki usaha produktif, tokoh
agama, tokoh masyrakat dan pemimpin formal. Setelah memahami tujuan pendirian
langsung dijaring orang-orang yang siap untuk menjadi badan pendiri.
2. Musyawarah Pembentukan
Musyawarah pembentukan harus menghasilkan keputusa : 1). Risalah rapat pendirian,
2). Nama dan Alamat kantor BMT, 3). Penentuan personil pengurus dan pengawas,
4). AD ART, 5). Modal awal dan sumbernya, 6). Rencana Kerja, 7). Wilayah kerja,
8). Analisa daya dukung social/ekonomi.
3. Badan Hukum
Pasal 46 UU Pokok Perbankan, UU No. 7 Tahun 1992. Dalam kegiatan ini harus
berbentuk
PT, Yayasan atau koperasi.
4. Rekrutmen SDM
Tawal awal, operasional BMT dikelola oleh 3 0rang dengan Tugas. 1) Branch Manager
BMT merangkap bagian pembiayaan dan penghimpunan dana, 2). Kasir merangkap
pembukuan, 3). Kepala Bagian Pembiayaan merangkap administrasi dan pembiayaan.
sebelum memulai, adanya Magang dan pelatihan ke BMT Terdekat Misalnya BMT
Albahjah Cirebon.
5. Jaringan Asosiasi BMT
Ikut tergabung dengan Puskopsyariah Kuningan, Perhimpunan BMT Indonesia, Absindo
6. Jaringan Modal Bank dan non Bank
Pengajuan Pembiayaan melalui Bank Syariah dan Kerjasama dengan BMT terdekat
(penyertaan modal dari Muhammadiyah Pusat)

Anda mungkin juga menyukai