Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PEMBERIAN


HADIAH DALAM PRODUK SIMPANAN BERJANGKA BERHADIAH
(SIBERKAH)

DI BMT DANA UKHUWAH CABANG CICALENGKA KABUPATEN


BANDUNG

(Penelitian di BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung)

LOGO

Disusun Oleh:

Nury Nurazizah 2019210041

FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

STAI YAPATA AL-JAWAMI

BANDUNG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain, oleh
karenanya manusia disebut dengan makhluk social. Begitupula dalam hal
ekonomi, manusia butuh interaksi social demi terciptanya transaksi yang
menguntungkan. System ekonomi dalam islam sudah diatur sedemikian rupa
untuk kemashlahatan manusia yang memiliki tujuan agar tidak terjadi
kecurangan dan kerugian dari salah satu pihak. Di tengah perkembangan
pengetahuan dan teknologi yang bertambah pesat, manusia mulai
mengembangkan system perekonomian dengan berbagai inovasi yang
menguntungkan. Salah satunya dengan mendirikannya Lembaga keuangan
berbasis syariah. Namun tujuan kemashlahatan bukan hanya untuk Lembaga saja
namun juga untuk masyarakat luas khususnya masyarakat ekonomi rendah. Oleh
karena itu Baitul Maal wat Tamwil (BMT) didirikan sebagai upaya mewujudkan
kemashlahatan tersebut.
Baitul Maal wat Tamwil adalah Lembaga keuangan dengan konsep syariah
yang lahir sebagai pilihan yang menggabungkan konsep maal dan tamwil
dengan satu kegiatan Lembaga. Konsep maal lahir dan menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat muslim dalam hal menghimpun dan menyalurkan dana
untuk zakat, infak dan shadaqah secara produktif. Sedangkan konsep Tamwil
lahir untuk kegiatan bisnis produktif yang murni untuk mendapatkan keuntungan
dengan sector masyarkaat menengah ke bawah (mikro). Kehadiran BMT untuk
menyerap aspirasi masyarakat muslim di tengah kegelisahan kegiatan ekonomi
dengan prinsip riba, sekaligus sebagai supporting funding untuk
mengembangkan kegiatan pemberdayaan usaha kecil dan menengah. Kehadiran
BMT dirasakan memberikan manfaat finansil bagi masyarakat, terutama
masyarakat, terutama masyarakat kecil yang tidak bankable dan menolak riba,
karena berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Kehadiran BMT di satu sisi
menjalankan misi ekonomi syariah dan di sisi lain mengemban tugas ekonomi
kerakyatan dengan meningkatkan ekonomi mikro, itulah sebabnya
perkembangan BMT sangat pesat di tengah perkembangan Lembaga keuangan
mikro konvensional lainnya.
BMT sebagai varian dan Lembaga keuangan mikro berbasis syariah
didefinisikan sebagai Lembaga keuangan mikro berbasis masyarakat yang
beroperasi di bawah system koperasi dan domain Lembaga swadaya masyarakat
(LSM). Selain itu, Mu’alim dan Abidin (2005) juga menyatakan bahwa BMT
merupakan organisasi ekonomi yang difokuskan pada pengembangan Kerjasama
dan investasi dalam rangka untuk mengembangkan usaha mikro dan
mengentaskan kemiskinan melalui system bagi hasil-rugi.1
Yang menjadi dasar hukum keberadaan BMT ini secara normatif adalah
adanya anjuran dalam Al-Qur’an untuk menyantuni orang miskin yaitu:

ARAB AL-QURAN2
Dalam Al-Quran tersebut menjelaskan bahwa orang-orang yang pada harta
terdapat bagian tertentu untuk orang-orang yang memerlukan dan malang, dan
hak yang telah ditentukan ialah apa yang disimpan oleh seseorang untuk dirinya,
lalu disampaikannya pada setiap minggu, setiap bulan atau pada setiap kali
dibutuhkan pembelanjaan harta, seperti menolong individu atau umat yang
membutuhkan pembelanjaan harta dengan segera kemashlahatan umum,
misalnya mengusir musuh, mengatasi kelaparan atau kepentingan mendesak dan
mendadak.3
Hal ini menunjukkan bahwa BMT juga berperan penting untuk memberikan
pertolongan kepada orang-orang yang berhak dan sangat membutuhkannya yang
dapat membawa kemashlahatan umat dan peningkatan taraf ekonomi.
Jika disimpulkan maka BMT dapat diartikan sebagai lembaga mikro
keuangan ekonomi yang berlandasksan syariah yang di dalamnya terdapat

1
Koperasi BMT Shochrul Rohmatul
2
Al-Quran dan Terjemahannya (Q.S Al-Ma’arij [70] : 24-25)
3
Musthafa Al-Marighi, Tafsir Al-Marighi Juz 29 (Semarang: CV Toha Putra Semarang, 1986),
Hlm.118
kegiatan berupa lembaga bisnis pembiayaan dan investasi serta lembaga social
yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat ekonomi rendah
dan menengah dalam upaya meningkatkan taraf hidup melalui usaha
pemberdayaan umat.
BMT termasuk ke dalam lembaga keuangan NonBank yang tumbuh dari
peran masyarakat luas, tidak ada Batasan ekonomi, social bahkan agama. BMT
dapat berperan aktif dalam membangun sebuah system keuangan yang lebih adil
dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan pengusaha yang kecil
sekalipun.
BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung merupakan
lembaga keuangan berdasarkan prinsip syariah. BMT Dana Ukhuwah terlahir
dengan memiliki tujuan sebagai salah satu solusi memberantas transaksi yang
mengandung riba serta memberikan kemudahan bagi orang-orang yang
membutuhkan dana serta yang ingin menitipkan dan mengelola hartanya secara
syar’iyah.
Produk yang dikeluarkan oleh BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka
Kabupaten Bandung ini salah satunya yaitu Simpanan Berjangka Berhadiah atau
biasa disebut dengan SiBerkah. Simpanan Berjangka Berhadiah ini sebagai
investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil. Adapun akad
yang digunakan dalam produk Simpanan Berjangka berhadiah ini yaitu
menggunakan akad mudharabah, dengan dana yang disimpan tidak bisa diambil
sewaktu-waktu namun ditentukan sesuai dengan perjanjian antara penyimpan
dan lembaga yang bersangkutan. Hadiah yang diberikan pihak BMT kepada
Nasabah telah diperjanjikan di awal akad.
Program pemberian hadiah dalam produk SiBerkah mencakup ketentuan dan
syarat yaitu memiliki simpanan senilai Rp.5.000.000 dengan jangka waktu
minimal 6 bulan, jika kurang dari 6 bulan maka nasabah tidak mendapatkan
hadiah. Selain itu nasabah harus merupakan anggota BMT, jika bukan anggota
dari BMT maka nasabah hanya bisa menyimpan dananya selama 3 bulan.4

4
Wawancara dengan Manajer Operasional
Tujuan dari BMT memberikan hadiah tersebut adalah untuk menarik minat
nasabah supaya menyimpan dananya di BMT, selain itu juga untuk nasabah
berprestasi yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh
pihak BMT. Adapun hadiah yang diperoleh nasabah disesuaikan nominal dan
jangka waktu penyimpanannya, semakin lama nasabah menyimpan dananya
maka semakin besar hadiah yang akan didapatkan dari pihak BMT selama
nasabah tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan selama akad berlangsung.
Hadiah yang didapatkan oleh nasabah merupakan hadiah yang diperjanjikan
di awal akad sebagaimana dalam Fatwa DSN-MUI No.86/DSN-MUI/XII/2012
bahwa ketentuan terkait hadiah dalam simpanan dana pihak ketiga Lembaga
Keuangan Syariah boleh memberikan hadiah atas simpanan nasabah, dengan
syarat tidak diperjanjikan sebagaimana substansi fatwa DSN-MUI No.01/DSN-
MUI/IV/2000 tentang giro dan No.02/DSN-MUI/IV 2000 tentang tabungan.
Dengan demikian berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik
mengambil judul penelitian “ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH
TERHADAP PEMBERIAN HADIAH DALAM PRODUK SIMPANAN
BERJANGKA BERHADIAH (SIBERKAH) DI BMT DANA UKHUWAH
CABANG CICALENGKA KABUPATEN BANDUNG”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan membahas masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Metode Pelaksanaan Produk Simpanan Berjangka Berhadiah
di BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana Hukum Ekonomi Syariah terhadap pemberian hadiah dalam
Produk Simpanan Berjangka Berhadiah (Siberkah) di BMT Dana
Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung?
3. Bagaimana ketentuan Fatwa DSN MUI No.86/DSN-MUI/XIII/2012
tentang hadiah terhadap produk simpanan berjangka berhadiah (Siberkah)
di BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Produk Simpanan Berjangka Berhadiah di
BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung.
2. Untuk mengetahui hukum ekonomi syariah terhadap pemberian hadiah
dalam Produk Simpanan Berjangka Berhadiah (Siberkah) di BMT dana
Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung.
3. Untuk mengetahui ketentuan Fatwa DSN MUI
No.86/DSN-MUI/XIII/2012 tentang hadiah terhadap produk simpanan
berjangka berhadiah (Siberkah) di BMT Dana Ukhuwah Cabang
Cicalengka Kabupaten Bandung.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Salah satu syarat untuk meraih gekar S1 Hukum Ekonomi Syariah STAI
Yapata Al-Jawami Bandung.
2. Hasil penelitian ilmiah ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan memberikan manfaat bagi semua pihak
serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengembangan lebih
lanjut bagi pihak yang mengadakan penelitian di bidang yang sama.
3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan dan saran bagi
BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten Bandung dalam
mengadakan promosi agar terhindar dari gharar, riba dan maysir terhadap
peningkatan kualitas pelayanan sehingga dapat terciptanya pelayanan
ekonomi yang berlandaskan Syariat Islam di masa yang akan dating.

D. Kajian Pustaka

E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti menguraikan pertanyaan penelitian yaitu: Bagaimana tinjauan hukum
ekonomi syariah dalam pemberian hadiah terhadap produk simpanan berjangka
berhadiah di BMT Dana Ukhuwah?

F. Kerangka Teori
Sebagai dasar pemikiran dalam penelitian ini maka penulis terlebih dahulu
mengemukakan kerangka teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas.
Kerangka teori merupakan dasar berfikir untuk mengkaji dan menjelaskan.
Teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini digunakan sebagai acuan
untuk mengarahkan penelitian dan memperoleh kebenaran dalam penelitian.
Maka dalam penelitian ini ada beberapa teori yang dipaparkan sebagai acuan
terhadap permasalahan yang ada, Adapun teori-teori tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pengertian Hadiah
Hadiah dijelaskan oleh ulama sebagai objek pemberian dari salah satu
pihak (diantaranya pihak lembaga keuangan syariah) kepada pihak lain
(nasabah) yang merupakan penghargaan, sementara akadnya diidentikkan
dengan akad hibah.5
Hadiah merupakan suatu pemberian yang diberikan kepada orang lain dari
seseorang tanpa adanya penggantian untuk maksud memuliakan. Dalam
pengertian lain, hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan
maksud sebagai penghormatan dan diberikan secara sukarela. Dalam islam
hadiah kerap kali disamkan dengan hibah dan shadaqah karena jika dilihat
dari sisi pemberian harta yang berakibat terjadi pemindahan kepemilikan
tanpa ganti rugi. Perbedaannya adalah terletak pada sifat pemberiannya.6

2. Pengertian Akad Mudharabah

5
Mubarok Jaih, “Fatwa Tentang Hadiah di Lembaga Keuangan Syariah”, Miqot Vol. XXXVII No.2
Juli-Desember 2013.
6
Panji Adam, “Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah, Konsep, Metodologi, Dan Implementasinya Pada
Lembaga Keuangan Syariah” (Jakarta: Amzah), hlm.211
Mudharabah adalah akad antara kedua belah pihak untuk salah seorangnya
(salah satu pihak) mengeluarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya untuk
diperdagangkan. Dan labanya dibagi dua sesuai dengan kesepakatan.7
Akad mudharabah merupakan akad kerja sama usaha yang dilakukan
antara dua pihak atau lebih dengan modal usaha dari salah satu pihak (tanpa
ikut serta dalam bisnis) dan keahlian usaha dari pihak lain (tanpa ikut dalam
penyertaan modal).8
Rukun mudharabah menurut jumhur ulama yaitu: 1) pihak-pihak yang
melakukan akad, yaitu shahib al-mal dan mudharib; 2) ma’qud, yaitu modal
(ra’s al-mal), usaha (al-‘amal), dan keuntungan (al-ribh); dan 3) pernyataan
mudharabah/sighat akad, yaitu pernyataan berupa ijab/penawaran dan
qabul/permintaan.
Sedangkan syarat mengenai akad mudharabah antara lain:
a. Pihak-pihak yang melakukan akad mudharabah dipersyaratkan
memiliki kemampuan (cakap hukum) untuk mewakilkan/memberikan
kuasa (bagi shahib al-mal) dan menerima perwakilan/kuasa (bagi
mudharib) karena dalam akad mudharabah terkandung akad
wakalah/kuasa, yaitu mudharib melakukan usaha (bisnis) atas dasar
kuasa dari shahib al-mal.
b. Ra’s al-mal (modal usaha) dalam akad mudharabah harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1) Modal harus berupa alat tukar, bukan berupa barang :
2) Modal harus dapat diketahui dan terukur.
3) Modal harus tunai (bukan dalam bentuk piutang).
4) Modal harus dapat diserahkan dari shahib al-mal kepada
mudharib.9

3. Pengertian Simpanan Berjangka


7
(H. Zaenal Arifin, 2021),
8
Prof.Dr.H. Jaih Mubarok, S.E., M.J., M.Ag, Akad Syirkah dan Mudharabah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2019), hlm.159
9
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh (Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir. 1997), Vol. V,
hlm. 3.932-3.935.
Simpanan berjangka adalah salah satu produk BMT Dana Ukhuwah
Cabang Cicalengka yang termasuk dalam kategori pendanaan menggunakan
perjanjian mudharabah. Islam mendorong pemeluknya untuk
memproduktifkan hartanya dalam setiap kegiatan ekonomi,
Simpanan berjangka adalah harta benda atau uang yang diberikan ke
dalam penguasaan BMT untuk pengamatan, investasi, atau sebagai anggunan.
Bila nasabah menyimpan modalnya ke suatu BMT maka modal tersebut
merupakan asset milik BMT dan hubungan hubungan antara BMT dan
nasabah tersebut sama dengan hubungan antara hutang dan piutang.
Simpanan berjangka mudah diprediksi ketersediaan dananya karena
terdapat jangka waktu dalam penempatannya. Sifat simpanan berjangka yaitu
penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka waktu dan akad perjanjian
yang telah disepakati. Sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah
bagi hasil yang dibeirkan oleh BMT untuk simpanan berjangka itu lebih
tinggi dibanding dengan tabungan mudharabah.10
Simpanan berjangka atau deposito syariah adalah deposito yang dijalankan
dengan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI telah
mengeluarkan Fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan
adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.

G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan metode
kualitatif. Salah satu Teknik pengolahan data secara sistematis catatan
lapangan yang telah di peroleh dari hasil wawancara, observasi serta bahan
lain agar peneliti dapat melaporkan hasil penelitian yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan.
1. Pendekatan Penelitian

10
Agus Mulyadi, “Analisis Implementasi Deposito Berjangka pada Bank Syariah Berdasarkan
Hukum Ekonomi Syariah”, dalam Jurnal Tahkim Vol. XVII, No. 1, Juni. Hlm.126
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor BMT Dana Ukhuwah Cabang
Cicalengka yang berlokasi di Jl. Raya Cicalengka-Majalaya No.189, Cikuya,
Cicalengka, Bandung, Jawa Barat 40395. Dengan pertimbangan lokasi yang
dekat dengan peneliti sehingga memudahkan dalam penelitian.
3. Jenis Data

4. Sumber Data
Sumber data yang menjadi rujukan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan sekunder.
a. Sumber data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh langsung
dari sumber asli. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari
wawancara yang dilakukan dengan Manajer Operasional BMT Dana
Ukhuwah.
b. Sumber data sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara. Dalam penelitian ini
data sekunder diperoleh dari hasil studi kepustakaan, dokumen
tertulis, dan jurnal.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mempelajari dan mengadakan pengamatan secara langsung ke dalam
perusahaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung
dan melengkapi hasil penelitian di BMT Dana Ukhuwah Cabang
Cicalengka.
b. Wawancara/interview
Wawancara adalah Teknik pengumpulan data berupa sebuah tanya
jawab yang dapat dilakukan secara langsung antar penulis dan pihak
yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti penulis yaitu
Manajer Operasional BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka.
c. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dari penelitian kualitatif. Dokumen bisa
berbentuk tulisan gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang.

H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bab satu merupakan oendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian
Pustaka, pertanyaan penelitian, kerangka teori, metode penelirian dan
sistematika penulisan.
2. Bab dua berupa landasan teori
3. Bab tiga berupa profil BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka
Kabupaten Bandung.
4. Bab empat berupa hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi Analisa
penulis terhadap Pemberian hadiah dalam produk Simpanan Berjangka
Berhadiah di BMT Dana Ukhuwah Cabang Cicalengka Kabupaten
Bandung.
5. Bab lima berupa penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai