PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang tangguh
dalam menghadapi gejolak dan berbagai masalah. Sejak terjadinya krisis moneter
pada tahun 1998 yang diikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya,
ditemukan suatu kenyataan bahwa ketahanan perekonomian sesungguhnya
ditopang oleh UMKM. Oleh karena itu upaya untuk terus memberdayakan
UMKM merupakan suatu tantangan yang harus ditingkatkan, termasuk dukungan
pembiayaan melalui perBankan.
Walaupun menjadi fondasi struktur ekonomi Indonesia dan menjadi motor
penggerak pembangunan ekonomi, tetapi dukungan modal yang diterima UMKM
masih minim,. Dengan keadaan seperti itu, bantuan seperti keuangan, teknologi,
dan manajemen untuk pembangunan kemampuan institusi sangat mereka
butuhkan. Satu hal yang sangat sulit ditemui saat ini pada UMKM adalah
komitmen dan kepedulian mereka terhadap moralitas. Disaat para pengusaha
besar dan konglongmerat ramai melakukan berbagai macam jenis kejahatan bisnis
yang melanggar hukum, orang-orang yang bergerak di bidang UMKM tetap
berpegang teguh pada etika bisnis dan moralitas.
Dengan memandang urgensi dan kontribusi UMKM terhadap
pembangunan ekonomi di Indonesia, maka sudah sewajarnya industri perBankan
syariah melakukan orientasi ulang pada sektor riil dengan memfokuskan
pemberdayaan kepada pengusaha UMKM. Salah satu target pencapaian sistem
perBankan syariah nasional yang tercantum pada Blue Print perBankan syariah
Indonesia adalah memiliki peran yang signifikan dalam sistem perekonomian
nasional, serta mampu melakukan perbaikan kesejahteraan masyarakat,.
Berdaarkan nilai-nilai prinsip syariah, visi pengembanga perBankan syariah di
Indonesia adalah “terwujudnya sistem perBankan syariah yang kompetitif, efisien
dan memenuhi prinsip kehati-hati yang mampu mendukunga sektor riil secara
nyata melalui kegiatan pembiayan berbasis bagi hasil (share-based financing) dan
transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong-menolong dan menuju kebaikan
guna mencaoai kemaslahatan masyarakat (Arifin, 25: 18).
Beberapa hal yang dapat disiapkan oleh Bank Syariah untuk UMKM,
kaitannya dengan pencapaian target dan visi diatas, antara lain:
1. Produk alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk utama.
Produk-produk dengan sistem profit and lost sharing yang berparadigma
kemitraan sangat tepat untuk memberdayakan UMKM.
2. Pengelolaan bisnis berdasarkan moral dan transaksi sesuai dengan prinsip
syariah. Keunggulan dengan melakukan pengelolaan bisnis berdasarkan
moral dan transaksi sesuai dengan prinsip syariah ini cocok dengan
karakteristik orang-orang yang bergerak pada bidang UMKM, yang tetap
berpegang pada etika bisnis dan moralitas.
3. Mengelola dan memiliki akses kepada sektor dana-dana voluntary (suka
rela). Hal ini sangat sesuai dengan komitmen Bank Syariah yang peduli
dengan pengembangan UMKM sebagai bagian dari pengentasan
kemiskinan melalui instrument ekonomi islam yaitu: Zakat, Infaq,
Shadaqah, Wakaf.
Perkembangan UMKM (usaha mikro kecil menengah) di kabupaten Tuban
dari tahun 2013-2015 terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Berikut
data pertumbuhan UMKM di Kabupaten tuban Pada tahun 2013-2015:
Tabel 1.1
Peningkatan jumlah UMKM dikabupaten Tuban
Tahun Jumlah UMKM Peningkatan
2013 48.031
Sumber: http://bloktuban.com/berita-read.php/?show=1565-jumlah-umkm-di-
tuban-bertambah-setiap-tahun.html (diakses pada tangga 06 Desember 2016).
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa peningkatan pada sektor
UMKM di kabupaten Tuban dari tahun 2013-2015 terus mengalami peningkatan.
Terbukti dari tahun 2013 UMKM di Kabupaten Tuban Berjumlah 48.031
mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 53.968. peningkatan juga terjadi pada
tahun 2015, yaitu dari tahun 2014 jumlah UMKM yang ada dikabupaten Tuban sejumlah
53.968 mengalami peningkatan pada tahun 2015 jumlah UMKM bertambah menjadi
65.355. Peningkatan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah daerah Kabupaten Tuban
yang gencar melakukan berbagai pelatian di bidang pengembangan UMKM
terbukti dengan diterimanya penghargaan kota yang terpilih sebagai ICSB
Indonesia City Award 2016 yang diadakan di Harris Hotel & Residence Bali pada
tanggal 29 November 2016 untuk kategori "Natamukti Reswara". Naramukti
Reswara merupakan penghargaan untuk kota dan kabupaten yang mendukung
daya saing produk lokal. (http://tuBankab.go.id/berita/detilberita/634 diakses pada
06 November 2016)
Akibat semakin bertumbuhnya UMKM juga berpengaruh pada banyaknya
kebutuhan modal UMKM dan kebutuhan akan produk pembiayaan yang
berprinsip pada syariah islam maka Bank BRI Syariah menawarkan sebuah
produk pembiayaan, produk tersebut digunakan untuk memfasilitasi dan
membiayai kebutuhan dana dari usaha UMKM, sedangkan tujuan dari
pembiayaan mikro adalah untuk kebutuhan modal kerja dan investasi. Adapun
macam-macam produk pembiayaan mikro di PT. Bank BRI Syariah beserta
plafon atau batas pembiayaannya sebagai berikut:
Tabel 1.2
Jenis-jenis Produk Pembiayaan Mikro di PT. Bank BRI Syariah
Produk Plafond (juta) Tenor
Mikro 25Ib 5-25 6-36
Mikro 75Ib 5-75 6-60*
Mikro 500Ib >75-500 6-60*
*Tenor dapat hingga 60 bulan dengan ketentuan
khusus.
Sumber: http://www.brisyariah.co.id/?q=pembiayaan-mikro (Di akses pada
tanggal 14 November 2016).
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijelaskan, ada tiga produk pembiayaan
mikro yaitu; produk Mikro 25iB, produk Mikro 75iB, dan produk Mikro 500iB.
Untuk pengertian plafond sendiri adalah batasan perolehan pembiayaan yang
diberikan oleh Bank syariah seperti Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 25.000.000,- Rp.
5.000.000,- s/d Rp. 75.000.000,- dan > Rp. 75.000.000,- s/d Rp. 500.000.000,-
sedangkan tenor adalah batas jangka waktu angsuran yang diberikan oleh nasabah
pembiayaan mikor seperti 6 – 36 bulan, dan 6 – 60 bulan. Oleh karena itu, setiap
produk mempunyai plafond dan tenor sendiri-sendiri, dan sudah ditentukan oleh
pihak Bank sedangkan nasabah tidak berhak untuk menentukannya.
PT.Bank BRI Syariah baru berdiri sendiri sebagai Bank umum syariah
pada tahun 2008 akan tetapi tingkat penyaluran pembiayaan terbesar ke 3 setelah
PT. Bank Mandiri Syariah dan PT. Bank Muamalat Indonesia. Dimana PT. Bank
Mandiri Syariah telah berdiri pada tahun 1999 dan PT. Bank Muamalat Indonesia
pada tahun 1993. Hal ini di buktikan dengan peningkatan Jumlah penyaluran
pembiayaan yang mengalami peningkatan sebesar 6,17 persen yaitu dari Rp 15,69
triliun pada 2014 menjadi Rp 16,66 triliun pada 2015. Porsi pembiayaan
disalurkan kepada segmen Mikro sebesar 21,14 persen, konsumer sebesar 21,40
persen, ritel sebesar 12,37 persen, linkage sebesar 14,80 persen, dan segmen
komersial sebesar 30,29. Persen. (http://bisniskeuangan.kompas.com)
Hal itupun terjadi pada PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Tuban yang membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tuban pada tanggal 14
Januari 2013 yang berlokasi di Jl.Basuki Rahmat Tuban. Dalam acara grand
launching tersebut dihadiri oleh beberapa tamu undangan yaitu: H. Fathul Huda
selaku Bupati Tuban, Sunarsip selaku Komisaris PT. Bank BRI Syariah, Pimpinan
dan anggota DPRD Tuban serta sejumlah undangan. Disela acara Bapak
Ssunarsip selaku komisaris PT. Bank BRI Syariah menyampaikan bahwa “Tuban
merupakan kota kecil yang memiliki potensi sangat besar. Pertumbuhan
ekonominya sangat bagus dibanding daerah lain di sekitarnya. Karena itu, kita
lebih dulu membuka cabang di Tuban daripada di Bojonegoro dan Lamongan”.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/01/14/bri-syariah-buka-cabang-di-tuban
(Diakses pada tanggal 14 November 2016).
Menurut pendapat salah satu Account Officer Bank BRI Syariah KCP
Tuban menyatakan bahwa jumlah nasabah pembiayaan mikro iB tiap bulannya
terus mengalami peningkatan dan peningkatan jumlah nasabah tersebut
dipengaruhi oleh hubungan baik yang terus dijaga oleh pihak BRI Syariah KCP
Tuban pada nasabah. Sehingga banyak nasabah BRI Syariah KCP Tuban yang
mengetahui produk pembiayaan mikro iB dan menjadi nasabah dari arahan
nasabah BRI Syariah KCP Tuban ataupun dari keluarga. (wawancara bersama
Bapak Bagus selaku Account Officer Bank BRI Syariah KCP Tuban). Dalam
peningkatan tersebut tidak lepas dari hubungan baik antara nasabah dengan Bank
sehingga terjadi timbal balik yang saling menguntungkan.
Keberadaan Bank syariah yang baru terutama PT. Bank BRI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Tuban harus lebih mengutamakan strategi
pemasarannya. Kegiatan pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran
menjadi sangat penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat.
Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari
waktu ke waktu semakin meningkat ( Kasmir, 2010: 51).
Pemasaran secara umum tidak hanya sebuah proses dimana adanya
menjual, iklan, dan proomosi saja, akan tetapi pemasaran merupakan6
keseluruhan proses dalam suatu perusahaan untuk merpertukarkan dan menjual
produknya sama seperti halnya dengan dunia perBankan, dalam memasarkan
produk-produknya menggunakan konsep-konsep pemasaran agar produk dari
perBankan tersebut dapat diterima oleh masyarakat.
Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin
penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga
bisa dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu
semakin meningkat ( Kasmir, 2010: 51)
Komunikasi pemasaran merupakan perwujudan dari konsep-konsep
komunikasi ( Smith, 2005: 4). Public relation merupakan fungsi manajemen yang
memusatkan perhatian pada interaksi jangka panjang antara organisasi dengan
publik untuk memperoleh goodwill, pengertian yang saling menguntungkan serta
dukungan ( Smith, 2005: 4). Sedangkan komunikasi pemasaran adalah fungsi
dalam manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen ( Smith, 2005: 4). Namun,
koordinasi dari dua kegiatan tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
suatu organisasi dan dikenal sebagai integrated marketing comunication (IMC).
Philip Kotler et all memberikan empat tahap proses dalam komunikasi pemasaran
yakni analisis lingkungan, identifikasi khalayak dan tujuan, pengembangan
pedekatan strategis dan mengembangkan rencana implementasi. Selain itu
pendapat lain memberikan sembilan fase yang dikelompokkan menjadi empat fase
dalam komunikasi strategis untuk publik relation yakni formatif riset, strategy,
tactic dan evaluation research ( Smith, 2005: 4).
Adanya pasar bebas yang mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan
persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknaya jenis produk yang
ditawarkan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam
mengisi dicelah-celaah bisnis melalui promosi.
Hasil penelitian dari Jamilah Ahmad (2014) fokus penelitian pada
petingnya penggunaan strategi Public Relations dalam mempromosikan sebuah
produk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian
yang diperoleh adalah strategi Public Relations dalam mempromosikan produk
adalah dengan memanfaatkan layanan iklan dan penggunaan media sosial
dianggap lebih dapat mempengaruhi nasabah dibandingan dengan menggunakan
cara lain.
Hasil penelitian dari Widia Febriana (2015) fokus penelitian pada
penenentuan strategi komunikasi pemasaran kartu Brizzi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah
penggunaan strategi komunikasi pemasaran diantaranya, personal selling, public
relations,advrtising,selles promotion dan event sponsorship namun dari kelima
bauran komunikasi tersebut yang paling efektif adalah selles promotions.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “(STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DA
PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO IB (STUDI PADA BANK BRI
SYARIAH KCP TUBAN) ”.
2. Bagi Lembaga:
5. Fitry Nur Asri, 2015, Bagaimana Bank Pendekatan dengan hasil bahwa
Branding Program BJB dalam kualitatif Program branding Bank
Bank bjb Through melakukan dengan tipe bjb melalui kegiatan
Open Table Activity Branding Program deskriptif Open Table
to Increase Peoples melalui open table? menggambarkan suatu
Brand Awareness of kegiatan yang bertujuan
Bank bjb. untuk memberikan
informasi kepada
masyarakat, agar Bank
bjb semakin dikenal dan
masyarakat semakin
sadar akan keberadaan
Bank bjb.
1. Tujuan Komunikasi
Tujuan Komunikasi adalah untuk menciptakan pemahaman
bersama, membangun dan memelihara hubungan, menciptakan sebuah
hubungan, berkomunikasi untuk menunjukkan suatu ketertarikan dan
peertukaran informasi antar 2 orang atau lebih.
2. Proses Komunikasi
Agar komunikasi lebih efektif, maka pemasar perlu lebih
memahami tentang unsur-unsur utama dalam komunikasi yang efektif.
Proses tersebut dapat digambarkan kedalam model sebagai berikut:
Gambar 2.2.1
Proses Komunikasi
Umpan Balik
b. Encoding, adalah penyandian tujuan di atas menjadi sebuah pesan. Agensi iklan
merancang pesan yang disandikan dalam bentuk iklan. Pesan disandikan
wiraniaga dalam bentuk presentasi penjualan
d. Proses Decoding oleh penerima agar pesan dapat dipahami dan mungkin untuk
disimpan dalam memori nantinya. Dua pertanyaan utama adalah apakah
konsumen menafsirkan pesan seperti yang di inginkan pengiklan dan apakah
pesan berdampak positif pada sikap dan perilaku konsumen.(Uyung S:2007:33).
2.2.2. Pemasaran
2.2.2. Pengertian Pemasaran
Menurut Philips dan Duncan dalam oleh Alma (2007:1) definisi
pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke
tangan konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri, selanjutnya
ditambahkan bahwa dalam kegiatan marketing itu tidak termasuk kegiatan
perubahan bentuk barang yang kita jumpai di dalam industri.
Menurut Shultz (1961) dalam oleh Alma (2007:2) “marketing atau
distribusi adalah usaha/kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen
ke konsumen”. Menurut Converse, Huege dan Mitchell dikutip oleh Alma (2007:2)
marketing didefinisikan sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk
didalamnya kegiatan menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen.
Dalam kalimat lain dalam bukunya juga dikemukakan bahwa: marketing, terdiri
dari kegiatan-kegiatan penciptaan kegunaan tempat, waktu dan kepemilikan.
Menurut Kotler (2002:9) pemasaran adalah “Marketing is a social and
managerial process and by which individuals and group obtain what they need
and want through creating, offering, and freely exchanging product and service
of value with other”. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan pemaparan dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan kepada
masyarakat untuk menawarkan barang atau jasa sehingga terjadi sebuah
distribusi.
1. Tujuan pemasaran
Drucker (dalam Kotler dan Armstrong, 2008 : 6) ”tujuan pemasaran
adalah membuat penjualan tidak diperlukan lagi”. Penjualan dan iklan
hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana
pemasaran yang bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan
menciptakan hubungan dengan pelanggan.
2. Bauran Pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran yang umum digunakan oleh produsen
adalah dengan menerapkan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah
empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari product (produk), price
(harga), place (tempat, termasuk juga distribusi), dan promotion (promosi)
(Hermawan, 2012 : 33). Secara lebih rinci bauran pemasaran 4P akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (Produk)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan (Tjiptono, 2001 : 99). Sebuah produk dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yakni :
1. Convenience Goods, merupakan barang yang umumnya memiliki
frekuensi pembelian tinggi, dibutuhkan dalam waktu segera, dan
hanya memerlukan usaha minimum dalam membandingkan dan
pembeliannya.
2. Shooping Goods, merupakan barang-barang yang dalam proses
pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen di
antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan
tersebut meliputi harga, kualitas, dan model barang.
3. Speciality Goods, merupakan barang yang memiliki karakteristik
dan/atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok
konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk pembelianya.
4. Unsought Goods, merupakan barang yang tidak diketahui
konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tapi pada umumnya
belum terpikirkan untuk membelinya.
2. Price (Harga)
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa,
setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga
merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang memberikan pemasukan
bagi perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas
yang terjual, secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya,
karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan
dalam kaitannya dengan efisiensi produksi, maka keputusan dan strategi
penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan
(Tjiptono, 2001 : 151).
3. Place (Tempat dan Distribusi)
Tempat dan distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaanya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Strategi distribusi berkenaan dengan penentuan dan menejemen distribusi
yang digunakan oleh produsen untuk memasarkan barang dan jasanya,
sehingga produk tersebut dapat sampai ditangan konsumen sasaran dalam
jumlah dan jenis yang dibutuhkan, pada waktu yang diperlukan, dan di
tempat yang tepat (Tjiptono, 2001 : 205).
4. Promotion (Promosi)
Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
memperkenalkan suatu gagasan (Morissan, 2010 : 16). Tujuan promosi
adalah untuk memodifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan
produk kepada konsumen, membujuk dan memotivasi konsumen agar
mau membeli produk yang ditawarkan, dan mengingatkan konsumen
tentang produk agar tidak beralih ke produk lain.
2.2.6.1. Periklanan
Menurut Kotler dan keller (2009:202) periklanan adalah semua bentuk
berbayar atas presentasi non pribadi dan promosi ide, atau jasa oleh sponsor
yang jelas.
Menurut Kasali (2007:9) bahwa iklan adalah suatu pesan yang ditunjukkan
kepada masyarakat lewat sesuatu.
Dari pemaparan para ahli dapat di simpulkan bahwa periklan merupakan
sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan terutama perBankan sebagai
sarana menginformasikan segala sesuatu produk yang ada dalam perBankan itu.
Informasi yang diberikan adalah nama produk, manfaat, harga serta manfaat.
produk tersebut.
a. Ciri – ciri dalam periklanan antara lain :
1. Public Presentation ( Penyajian dimuka umum ) Dimana iklan merupakan
suatu sarana komunikasi yang sangat bersifat umum dan menawarkan
pesan pada banyak orang.
2. Pervasiveness ( Penyerahan Menyeluruh) Dimana iklan merupakan
medium yang diserap secara menyeluruh dan memungkinkan pihak
perusahaan untuk mengurangi pesannya berulang –ulang.
3. Expresiveness ( Daya tangkap yang kuat) Memberikan peluang untuk
menampilkan perusahaan serta produknya dengan cara yang amat
mengesankan dengan menggunakan cetakan, bunyi,dan warna.
4. Impresonality Bersifat umum, sehingga daya meyakinkankan dan
menggungkapkan tentang produk dirasa masih kurang spesifik.
2.2.6.1.1. Tujuan periklanan menurut Kotler dan Keller (2009:203) antara lain :
1. iklan informatif Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan
pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
2. iklan persuasif Menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dalam
pembelian produk atau jasa.
3. iklan penggingat Merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
4. iklan penguatan Meyakinkan pembeli bahwa apa yang dilakukan oleh
konsumen adalah hal yang tepat.
2.2.6.1.2. Periklanan Dalam Prespektif Islam
Periklanan merupakan sebuah media yang digunakan dalam strategi
komunikasi pemasaran perusahaan dalam penyampaian informasi kepada
pelanggan meliputi: nama produk, manfaat, harga. Dalam penyampaian
informasi ini maka perusahaan haruslah jujur dalam melakukan periklanan
dengan menyebutkan nama produk, manfaat produk serta mencantumkan
harga. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 70:
ِ َّ ُأولَ ِئ
ض َع ْن ُه ْم َو ِع ظْ ُه ْم َو قُ ل هَلُ ْم يِف
ْ ْ َين َي ْع لَ ُم اللَّ هُ َم ا يِف ُق لُ و هِبِ ْم ف
ْ َأع ِر َ ك ال ذَ ٰ
Artinya:” Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang
di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah
mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas
pada jiwa mereka”.
Ayat diatas telah menerangkan betapa pentingnya marketer berkomunikasi
dengan pelanggan menggunakan bahasa yang efektif dan efisien serta
maeketer harus bisa membedakan dengan siapa mereka berkomunikasi
sehingga mereka dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dalam saluran
promosi penjualan sehingga masyarakat jelas dengan apa yang mereka
paparkan dan ada ketertarikan masyarakat tentang produk tersebut.
d. The tabloid newspaper, yaitu media yang mirip dengan surat kabar
populer dan berisikan berita-berita pokok, artikel populer yang
pendek dan dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi yang menarik
pembaca, biasanya diterbitkan secara mingguan, bulanan,
dwibulanan.
ان َع لَ ْي ُك ْم َر قِ يبً ا
َ ِإ َّن اللَّ هَ َكQۚ ام
َ َْأر َح
ْ َو ال
Artinya:” Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu”.
Pincapem
Jaka Satria
Acount Oficcer
BOS Dice Trian Ardila Unit Head
Security OB
Tony F. Wahyu
Rasyono
5. Produk dan Layanan PT. Bank BRI SyariahKCP Tuban
A. Aspek Produksi
1. Produk Penghimpunan Dana
Bank BRI Syariah menyediakan berbagai macam produk
simpanan yang inivatif dengan investasi yang menguntungkan sesuai
dengan prinsip syariah. Produk yang ditawarkan antara lain:
a. Giro BRI Syariah IB
Giro BRI Syarian IB merupakan simpanan nasabah berbrntuk giro
dengan prinsip wadi’ah yad-dhamanah yang merupakan titipan dana murni
yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk
mendukung sector riil dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik
sewaktu-waktu oleh pemilik dana dengan menggunakan media cetak
atau bilyet giro.
b. Tabungan BRI Syariah IB
Tabungan BRI Syariah IB adalah simpanan dana pihak ketiga
berbentuk tabungan dengan prinsip dipersembahkan untuk memberikan
kemudahan nasabah dalam transaksi keuangan.
Fasilitas yang diberikan berupa bebas biaya administrasi biaya
tabungan, bebas biaya kartu ATM bulanan, setoran awal Rp 100.000,-
dan saldo minimum Rp 50,000,-. Selain itu nasabah dapat melakukan
berbagai layanan perBankan seperti pembayaran tagihan bulanan, listrik
dan internet, pembayaran zakat, infaq, dan shadaqah.
c. Deposito BRI Syariah
Deposito BRI Syariah merupakan investasi baik secara individu
meupun perusahaan dalam bentuk deposito yang sesuai dengan prinsip
syariah yakni mudharabah muthlaqah merupakan simpanana dana
masyarakat yang oleh BRI Syariah dapat dioperasikan untuk
mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan tersebut akan dibagi antara
pemilik dana dan Bank sesuai dengan nisbah yang disepakati. Dana
nasabah akan diinvestasikan pada sector riil yang menguntungkan
untuk menunjukkan ekkonomi umat.
d. Tabungan Haji BRI Syariah IB
Tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah yang sudah
merencanakan menunaikan ibadah haji. Produk ini sama seperti
tabungan, namun penarikannya hanya dapat digunakan untuk perjalanan
ibadah haji dan sekarang Bank juga membuka tabungan haji buat anak-
anak, dikarenakan adanya antriankeberangkatan haji regular di indonesia
yang lama. Nasabah yang berangkat haji akan mendapatkan souvenir
untuk keperluan perjalanan ditanah suci dan penutupan asuransi jiwa.
e. Tabungan Impian
f. Tabungan simpanan pelajar
2. Produk Penyaluran Dana
a. Pembiayaan Pemilik Rumah (KPR BRI Syariah IB)
Pembiayaan yang diberikan kepada perorangan untuk memenuhi
sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan menggunakan
prinsip jual beli (murabahah) dengan pembayarannya secara angsuran yang
telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan. Jangka waktu pembayaran
hingga 15 tahun.
b. Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB BRISyariah IB)
KKB BRI Syariah IB adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan
mobil dari BRI Syariah kepada nasabah perorangan untuk memenuhi
kebutuhan kendaraan dengan pengembalian secara angsuran/mencicil dalam
jangka waktu yang disepakati.
c. Pembiayaan Mikro (Mikro IB)
Pembiayaan yang diperuntukkan bagi pedagang atau pengusaha skala
kecil menengah yang ditujukan untuk usaha produktif dan usahanya
sesuai syariah, dengan plafond Rp 5 juta –Rp 500 juta.
d. Pembiayaan Multi Guna (KMG) IB
Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan oleh BRI Syariah
kepada nasabah peroarangan untuk kepemilikan barang-barang multiguna
selain rumah dan mobil dengan pembayaran secara angsuran /mencicil
dalam jangka waktu yang disepakati.
e. Gadai BRISyariah IB
Merupakan produk pembiayaan dengan jeminan berupa emas sebagai
alternative memperoleh uang tunai dengan cepat.
3. Produk Jasa
Dalam keunggulan teknologi perBankan. Bank BRI Syariah
menyediakan jasa-jasa perBankan guna memberikan kemudahan bagi
nasabah dalam bentuk:
a. Transfer (kiriman uang)
b. SMS Banking
c. M-Banking
d. Kartu ATM BRISyariah IB
1. Periklanan
“pertama kali saya melihat produk pembiayaan mikro ini melalui ya dari
brosur yang disebar sama mas bagus dipasar mas, dari awal memang saya
sudah tertarik karena pembiayaan mikro ini tidak ada biaya baik itu
administrasi ataupun yang lain. Iyo mas nang brosur wes onok keterangan
produk e teros jumlah pinjaman e sak mene kenek e sak menewes ono
kabeh tapi tak klarifikasi nang marketing e mastikno bener gak e”
Hal serupa juga diungkapkan oleh bapak B selaku nasabah produk
pembiayaan mikro Bank BRISyariah pada hari 20 januari 2017:
“wes ngerti suwe mas teko brosur seng diwei marketing BRIS, tapi aku
lagek oleh 4 ulanan nyileh nang BRIS soale pasar wayah e rame dadi butoh
modal mbiyen gawe kulak an klambi, brosur e BRISyariah kan wes lengkap
mas ono penjelasan e misale utang 2 juta yo uwes ditulis piro ulanan e jangka
waktune piro, aku y owes njajal ancen tenan koyo ngono mas”
2. Promosi Penjualan
“promosi penjualan yang kita lakukan ditahun ini memang sangat berbeda
dari pada tahun-tahun sebelumnya karena persaingan di Tuban sudah
semakin ketat, sehingga memacu kita untuk poll-pollan dalam melakukan
promosi penjualan terutama pada produk pembiayaan mikro ini. Salah satu
promosi penjualan yang kita jalankan saat ini adalah dengan membuka
stand di pasar-pasar (open table) dikawasan tuban secara bergilir. Jadi kita
setiap hari jumat selalu main kepasar mas hahaha. Biasanya kalau sudah
dipasar tim marketing kita sudah langsung bagi tugas contonya saya ke
selatan kamu ke utara gitu dan kita selama didalam pasar melakukan
pembagian brosur kepedagang-pedagang sambil kita lebih mengenal
mereka dan pastinya kita menjelaskan sejelas-jelasnya keunggulan dari
produk pembiayaan mikro iB agar mereka ada ketertarikan”.
Begitupun dengan keterangan Bapak bagus suasana selaku acount officer
Mikro juga menjabat sebagi ketua grebek pasar Bank BRISyariah KCP Tuban
pada hari selasa 24 Januari 2017:
“wes peng 2 iki mas sak ngertiku wong-wong BRISyarih iki nyebar brosur
nang kene”.
Promosi penjualan dengan menggunakan metode open Table mempunyai
tujuan agar masyarakat lebih mengenal dan mengerti akan keunggulan-
keunggulan dari pembiayaan mikro Ib. dalam melakukan presentasi para
marketing selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat dan
diharapkan dengan diadakannya open table ini dapat meningkatkan jumlah
nasabah pembiayaan mikro Ib BRISyariah.
“menurut kulo BRISyariah niki nggeh sae mas kaleh tiyang seng wonten
sangutan, lek wayah e asok angsuran ngoten ngunuku lek kulo mboten ten
griyo tiyang e nggeh mboten teros ngomeng-ngomeng, biasane nggeh kulo
ditakoni aku nang ndi ngoten kok mboten wonten ten griyo kadang
ngunuku yo tak janjeni jam 2 mas soale e kulo mbendinten e sadean ten
peken, nggeh biasane kulo ditelpon kaleh mas bagus yo takon-takon kabar
keluarga yo kabar e dodolanku nang pasar”
4. Personal Selling
“kegiatan penjualan sesara personal selling yang kita lakukan selama ini
dengan mengandalkan tenaga kerja yang ada dalam perusahaan bukan
hanya marketing tapi juga front office maupun back office. Misalnya kita
selaku tim marketing dalam melakukan penjualan kita selalu berpencar
mencari nasabah baru pembiayaan mikro dengan menawarkan di berbagai
tempat tujuannya adalah agar masyarakat tau tentang produk pembiayaan
mikro ini sehingga mereka ada ketertarikan pada produk ini. Untuk bagian
front office salah satu tugasnya adalah mengenalkan berbagai macam
produk dari BRISyariah salah satunya adalah produk pembiayaan mikro
ini. Dalam melakukan pengenalan pada nasabah atau masyarakat kita
selalu mengatakan apa adanya bukan mengada-ngada jadi kejujuan bagi
kami sealu penjual sangatlah penting mas tujuannya memperoleh
kepercayaan masyarakat, missal e mas kene gak jujur nerangno nang
nasabah pembiayaan mikro iku ngene buk ngene padahal asline gak ngono
mas, saiki ngene mas koyo aku nginiki lak dagang to mas dagang produk e
perusahaan nek aku gak jujur mosok dipercoyo uwong mas produk iki,
pokok e opo-opo nek elek iku cepet nyebar e mas ”
Hal yang sama juga diungkapkan oleh bapak Bagus Suasana selaku
selaku acount officer Mikro BRISyariah KCP Tuban pada hari selasa 24
Januari 2017:
“kita selaku tim marketing setiap hari selalu muter-muter pada kawasan
kabubaten tuban, biasanya kita pagi jam 9 sudah mulai mencari nasabah
baru dengan mencari pertokoan maupun usaha yang terlihat besar. salah
satu cara yang kita tanyakan kepada pemilik apakah sipemilik
membutuhkan dana atau tidak dan kita juga menjelaskan tentang produk
pembiayaan mikro ini apabila si pemilik sedang sibuk kita selalu meminta
nomer telepon yang dapat di hubungi tujuannya agar sewaktu-waktu kita
bisa menawarkan lagi produk kita. Dalam menjual produk atau baru
melakukan informasi pada masyarakat kita harus jujur bud. Kita sebagai
masketing harus bersikat jujur dan professional bud produk iku ngene yon
gene gak iso dadi ngno”
Hal senada juga di ungkapkan oleh S selaku nasabah produk pembiayaan
mikro iB BRISyariah pada hari 24 januari 2017:
“kulo mendet pinjeman niki jalur e nggeh saking mas bagus niki seng
sering hubungi kulo kadang nggeh dolan ten took nawari iki mas, asline
kulo nggeh sampun tertarik teko awal mas soale kulo nggeh ngadah
pinjeman sak durung e ten danamon dadi aku gak wani utang sek mas
akhir e dibantu mas bagus pindah teko danamon nang BRISyariah (take
over). Penjelasan e mas bagus jareku yo apik mas aku yo uwes dikandani
nek nyileh sak mene perbulan e sak mene, kabeh persyaratan e yo wes
disudohno mas, yo ancen bener seng dijelas o mas bagus mas lek nyileh
sak mono yo kenek e sak mono ”
Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak N pemilik toko bangunan selaku
nasabah BRISyariah KCP Tuban pada tanggal 24 Januari 2017:
“kalau untuk pemasaran dari tim marketing hal yang paling utama adalah
canvasing, dari situ kita bisa mendapatkan info nama, jenis usaha,
perputaran modal juga nomer telephone. Yang sering dilakukan oleh
temen-temen dalam memasarkan biasanya dari nomer yang kita dapatkan
dan selalu kita prospek agar si calon nasabah tersebut ada antusias pada
produk pembiayaan mikro ini, banyak juga sih nasabah yang dulunya kita
hubungi via telephone akhirnya tertarik dan menjaadi nasabah kita tapi
kebanyakan panennya itu tidak secara langsung kadang 3 bulan kadang 1
tahun mereka baru berminat pada produk pembiayaan mikro ini”
Dari pemaparan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
BRISyariah dalam memasarkan produk dengan melakukan hubungan langsung
dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dan bertujuan untuk mendapatkan
tanggapan sesegera mungkin untuk mencipatakan hubungan baik dengan
pelanggan yang langgeng melalui telemarketing.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Nur Hadi selaku acount officer
Mikro BRISyariah KCP Tuban pada hari selasa 24 Januari 2017:
Dari beberapa kendala yang telah disebutkan diatas, Bapak Sabita selaku
Unit Head BRISyariah KCP Tuban menjelaskan cara dalam menghadapi kendala
komunikasi pemasaran produk pembiayaan mikro iB sebagai berikut:
“untuk kendala yang pertama yaitu informasi yang tidak tepat sasaran dari
kendala tersebut kita ambil solusi tim marketing harus memerhatikan
sasaran yang dituju, yang kedua itu kan biaya jadi tim marketing harus
pandai-pantai dan hati-hati dalam memilih media agar mendapatkan hasil
yang efektif dan efisien, yang ketiga adanya perbedaan pendapat jadi
solusi dari hal tersebut kita selalu adakan diskusi guna menyelasaikan
sebuah masalah yang ada antar individu dalam tim, diskusi ini juga
bertujuan untuk menjaga kekompakan, yang ke empat kurangnya tenaga
SDM dalam Selles Promotions solusinya yang sekarang kita lakukan
sementara ini saat kita terjun dilapangan didampingi dari devisi
operasional BRISyariah KCP Tuban berikutnya masalah kendaraan
operasional solusinya dari tim marketing ya kita harus pakek motor
masing-masing mas agar proses komunikasi pemasaran dapat berjalan
dengan apa yang sudah diharapkan”.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh bapak Bagus Suasana selaku selaku
acount officer Mikro BRISyariah KCP Tuban pada hari selasa 24 Januari 2017:
“dari kendala yang sudah saya paparkan tadi pasti ada cara untuk
menanganinya misalnya kurangya tenaga SDM pemasar kita akali dengan
meminta bantuan operasional saat ada event-event dikota tuban saat
membuka stand, kalo adanya pergesekan pendapat antar orang dalam suatu
bisnis/perusahaan itu wajar mas jadi biasanya kita langsung mengadakan
diskusi untuk mengclearkan suasana, kalo masalah tingkat margin
pembiayaan mikro iB memang masalah yang sifatnya sudah ditentukan
oleh perusahaan jadi kita di tim marketing harus pandai-pandai dalam
meyakinkan sicalon nasabah dengan kitta menjelaskan kalo diBRISyariah
tidak ada potongan apapun jadi biaya administrasi diBRISyariah itu tidak
ada”
4.2. Pembahasan hasil penelitian
4.2.1.1. Periklanan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh eka susi
pujiastutik (2014) yang menyimpulkan bahwa BNI Syariah Cabang
Dharmawangsa dalam melakukan periklanan pada produk-produknya dengan
menggunakan 2 media yaitu media elektronik dan media cetak. Min Oi, Enrico
Mulawarman Wirakusumah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan, dalam
penggunaan media periklanan Bank BCA Tbk menggunakan berbagai macam
bentuk iklan mulai dari elektronik sampai media cetak untuk mempromosikan
produk-produknya. Ini juga sejalan dengan ungkapan Kotler dan keller
(2009:202) periklanan adalah semua bentuk berbayar atas presentasi non pribadi
dan promosi ide, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Hal yang sama juga
dikatakan oleh Kasali (2007:9) bahwa iklan adalah suatu pesan yang
ditunjukkan kepada masyarakat lewat sesuatu.
Sedangkan dalam penerapan strategi komunikasi pemasaran melalui
periklanan BRISyariah KCP Tuban menggunakan 2 media yaitu:
1. Media elektronik
2. Media cetak
Penggunaan media cetak dan media elektronik ini bertujuan untuk
mengenalkan produk pembiayaan mikro IB pada masyarakat, membujuk agar
masyarakat merassa tertarik dengan produk pembiayaan mikro iB, agar produk
pembiayaan mikro iB selalu diingat oleh masyarakat jika sewaktu-waktu
membutuhkan pinjaman dana. Tujuan periklanan yang di terapkan oleh
BRISyariah KCP Tuban ini sesuai dengan tujuan iklan menurut Kotler dan
Keller (2009:203) sebagai berikut: informing (memberikan informasi),
persuasive menciptakan kesukaan (mempersuasi), Remainding (mengingatkan),
menguatkan dan meyakinkan pembeli.
Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran dengan
menggunakan periklanan BRISyariah KCP Tuban selalu memberikan informasi
yang sesuai dengan apa yang ada.
Adapun strategi komunikasi pemasaran melalui periklanan juga
dijelaskan dalam islam, yaitu Dalam penyampaian informasi ini maka
perusahaan haruslah jujur dalam melakukan periklanan dengan menyebutkan
nama produk, manfaat produk serta mencantumkan harga. Sebagaimana
tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 70:
ان َع لَ ْي ُك ْم َر قِ يبً ا
َ ِإ َّن اللَّ هَ َكQۚ ام
َ َْأر َح
ْ َو ال
Artinya:” Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu”.
3. Adanya perbedaan persepsi yang terjadi dalam ruang lingkup internal antar
sesama marketing BRISyariah KCP Tuban, penyebab perbedaan persepsi
ini timbul dari faktor pribadi maupun dari faktor nasabah, lantaran adanya
perbedaan latar belakang informasi yang didapatkan dan juga pengalaman
tenaga marketing BRISyariah.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat
disimpulkan:
1. Strategi Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bank BRISyariah
KCP Tuban yaitu dengan melakukan advertising (Periklanan), selles
promotions (Promosi Penjualan), public relations (Hubungan Masyarakat),
personal selling (penjualan Pribadi), direct selling (Penjualan Langsung).
1. Periklanan (advertising)
Kegiatan periklanan yang digunakan oleh BANK BRISyariah KCP
Tuban dengan menggunakan pemanfaatan media elektronik ataupun
cetak. Laangkah-langkah yang diigunakn melalui media eloktronik yaitu
internet dengan website www.brisyariah.co.id, dan menggunakan media
cetak berupa brosur. Dalam periklanan pihak BRISyariah KCP Tuban
menerapkan kejujuran dalam penyampaian iklan baik itu yang tertulis
dalam brosur maupun yang ada di internet. Tujuan dari periklanan ini
agar masyarakat tertarik pada produk pembiayaan mikro BANK
BRISyariah.
3. Solusi yang digunakan BRIS KCP Tuban dalam menghadapi kendala dalam
melakukan strategi komunikasi pemasaran yaitu: teliti dalam memilih sasaran
penyampaian informasi, selektif dalam memilih saluran media, adanya
diskusi, memaksimalkan semua bagian, menggunakan kendaraan pribadi dan
memaksimalkan keahlian marketing dalam menawarkan.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan hasil paparan kesimpulan diatas perlu kiranya peneliti
mikro iB.
KCP Tuban.
lanjut dan menjadikan penelitian ini sebagai dasar penelitian. Selain itu,
mikro iB.