PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkat apalagi di era moderen dan serba digital ini. Lembaga keuangan selalu
menjadi tren yang sangat aktual dan diseminarkan di berbagai forum dan diskusi
baik di kacah nasional maupun internasional. Ekonomi dan bisnis keuangan selalu
baru yang muncul terkait lembaga keuangan tersebut seperti lembaga perbankan,
bentuk aset keuangan atau tagihan, jika dibandingkan dengan aset non financial
atau aset ril. Lembaga keuangan konvensional memberikan kredit kepada nasabah
dari sistem ekonomi dan keuangan dari sistem ekonomi dan keuangan dalam
2014:15).
mengenakan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil
ataupun dalam pembiayaan. Keuntungan total pada modal akan dibagi di antara
kedua pihak menurut keadilan (bagi hasil). Pihak penyedia dana tidak akan
dijamin dengan laju keuntungan di depan meskipun bisnis itu ternyata tidak
menguntungkan (Lewis:2001:12).
Pada zaman modern sekarang ini, umat Islam hampir tidak dapat
keuangan yang sesuai dengan Islam adalah lembaga keuangan syariah mislanya
saja koperasi syariah. Menurut Ifham dalam Sofian (2012:2), koperasi syariah
adalah jenis kegiatan yang halal, baik dan bermanfaat serta menguntungkan
dengan sistem bagi hasil dan tidak termasuk dalam riba. Untuk menjalankan
berlaku. Koperasi syariah bisa disebutatau dikenal juga dengan istilah Baitul Maal
prinsip-prinsip syariah dan saat ini terus mengalami perkembangan. Baitul Maal
waa Tamwil terdiri dari 2 istilah yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal
lebih mengarah pada usaha dalam mengelola dana. Adapun baitul tamwil adalah
sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana (Sinungan, 2010:54). Jadi, BMT
adalah sarana atau tempat yang dikhususkan untuk menyimpan dan menjaga harta
kekayaan kaum muslimin, yakni sebuah institusi yang bertanggung jawab atas
kepada yang berhak (Yusuf, 2010:106). Beberapa fungsi BMT dapat yaitu
BMT sendiri yaitu menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi non syariah,
dan menjadi sebuah keuntungan, begitupun seterusnya. Disinilah peran BMT yang
dimiliki masyarakat.
tercermin dari kegitan usaha mikro. Pemberdayaan begitu penting karen pada
dijalankan sesuai dengan tujuan yang di tetapkan. Oleh karen itu, masyarakat
tersebut sehingga harus mencari sendiri solusi seperti memanfaatkan peran BMT
yang bisa digunakan untuk kegiatan usaha seperti produk pembiayaan atau
pendanaan.
usaha yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki total aset
tidak lebih dari Rp 600 juta (di luar area perumahan dan perkebunan). UMKM
juga berperan dalam perekonomian nasional yang sangat vital karena UMKM bisa
Selain itu UMKM dapat menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga
Dengan peran dan yang begitu besar, maka UMKM perlu diberdayakan demi
kemiskinan.
harus dilakukan sendiri dengan rasa kepercayaan diri. Kemudian dengan adanya
keberadaan lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT yang memiliki peran
BMT. Hal ini diawali dari adanya sosialisasi berkesinambungan melalui berbagai
media dan cara supaya keberadaan BMT dapat diketahui dan dimanfaatkannya.
Salah satu BMT yang terus berkembang dan melayani masyarakat adalah
BMT UGT Nusantara yang telah tersebar diberbagai wilayah Indonesia, salah
mulai beroperasi pada tanggal 5 rabiul awal 1421 H atau 6 juni 2000 M. di
Surabaya dan kemudian mendapatkan badan hukum koperasi dari kanwil dinas
dirikan oleh beberapa orang yang berada dalam satu kegiatan urusan guru tugas
berprofesi sebagai guru dan pimpinan madrasah, alumni pondok pesantren sidogiri
pasuruan dan para simpatisan yang menyebar di wilayah Jawa Timur. BMT ini
perusahaan yaitu dengan kesejahteraan umat, tentunya visi dan misi tersebut
akan ekonomi juga terbilang tinggi. Secara tidak langsung menuntut setiap
masyarakat mendapatkan penghasilan lebih entah dari gaji yang diberikan oleh
perusahaan maupun dari hasil usaha dari usaha yang kecil atau usaha yang besar.
usaha kecil atau UMKM. BMT memiliki peran yang signifikan dalam upaya
memiliki banyak rintangan dan kendala seperti akumulasi kebutuhan dana belum
bisa dipenuhi, masih banyak masyarakat atau pelaku UMKM yang bermasalah,
adanya pelaku UMKM yang menuntut proses yang cepat tanpa memahami aturan
akad dalam Islam yang diterapkan BMT, dan BMT harus bersaing dengan
pengelolaan BMT.
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) studi kasus Baitul Mal
B. Fokus Penelitian
2. Apa saja hambatan dan tantangan BMT UGT Nusantara Cabang Genteng dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
bagu berkembangnya ilmu ekonomi secara umum dan ilmu ekonomi Islam
khususnya.
kalangan mahasiswa dan lapisan masyarakat luas terutama setiap orang yang
memberikan manfaat bagi pembaca agar lebih memahami pernan BMT dalam
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah perusahaan ataupun usaha
yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki total aset
tidak lebih dari Rp 600 juta (di luar area perumahan dan perkebunan) (Maulana,