Anda di halaman 1dari 5

Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti Muhammadiyah, pada

hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar gerakan Muhammadiyah dalam


mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah juga akan
berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan
mengatasi problem pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin membengkak
yang dapat mengancam eksitensi iman. Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya
bergerak dalam satu bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS(zakat,infaq,dan sodaqoh).ZIS
ini berada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota
muhammadiyah dan umat. Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset
atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan amal usaha yang
lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan partisipasi dari warga muhammadiyah dan
bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan misi dari muhammadiyah tersebut. Progam pembinaan
ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena memang konsisten Muhammadiyah sejak
dahulu wirausahawan reformis malah sejak lama merupakan perintis perdagangan dan industri di
kalangan pribumi.Hal ini dilakukan dengan penyusunan sebuah progam yang didasarkan pada konsep
misi dan visi tertentu. Pada dasarnya, Majlis Pembina Ekonomi membina ekonomi umat melalui tiga
jalur, yaitu:

1. Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan


ekonomi organisasi Muhammadiyah.
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.
3. Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan usaha-
usaha milik anggota Muhammadiyah.

Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau sumberdaya yang bisa
dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia, yaitu anggota Muhammadiyah sendiri,
baik sebagai produsen, Kedua, kelembagaan amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah,
universitas, lembaga latihan, poliklinik, rumah sakit dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga, organisasi
Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting. Dapat disimpulkan
bahwa, gerakan ekonomi Muhammadiyah bisa disajikan antara lain dengan:

1. Mendirikan koperasi di berbagai jajaran jenis koperasi sebagai sarana untuk melakukan
perkuatan ekonomi ummat.
2. Mendirikan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dalam berbagai bidang jasa,
perdagangan, pariwisata, perkebunan, perikanan dan lain-lain.
3. Lembaga keuangan untuk mendukung usaha-usaha ummat yaitu Baitul Mal wa Tanwil (BMT),
BPR Syariah,koperasi dan lain-lain.
4. Sharing dalam berbagai perusahaan yang bonafit dan kompetitif.
5. Membangun jaringan informasi bisnis, seperti memberikan berbagai penjelasan informasi
kepada warga Muhammadiyah tentang bagaimana bisnis obat, bahan tekstil, bahan kimia,
rumah makan dan lain-lain. Informasi ini juga meliputi bagaimana pandangan melakukan
kegiatan produksi, pemasaran jaringannya, tata niaganya dan lain-lain.
6. Membangun jaringan kerja sama bisnis dengan semua pengusaha dan koperasi Muhammadiyah
untuk saling membantu baik dari segi informasi, kiat bisnis maupun pendanaan.

Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti Muhammadiyah, pada
hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar gerakan Muhammadiyah dalam
mencapai tujuannya. Di samping itu, gerakan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah juga akan
berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya menciptakan lapangan kerja dan
mengatasi problem pengangguran yang semakin besar, dan angka kemiskinan yang makin membengkak
yang dapat mengancam eksitensi iman.

Progam pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena memang konsisten
Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak lama merupakan perintis
perdagangan dan industri di kalangan pribumi.Hal ini dilakukan dengan penyusunan sebuah progam
yang didasarkan pada konsep misi dan visi tertentu. Pada dasarnya, Majlis Pembina Ekonomi membina
ekonomi umat melalui tiga jalur, yaitu:

1. Mengembangkan Badan Usaha Milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan


ekonomi organisasi Muhammadiyah.
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.
3. Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi dengan mengembangkan usaha-
usaha milik anggota Muhammadiyah.

Visi dan misi muhammadiyah di bidang Ekonomi dan ZIS

Rencana strategis bidang Wakaf, ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah), dan Pemberdayaan Ekonom adalah:
Terciptanya kehidupan sosial ekonomi umat yang berkualitas sebagai benteng atas problem kemiskinan,
keterbelakangan, dan kebodohan pada masyarakat bawah melalui berbagai program yang
dikembangkan Muhammadiyah.

Berdasarkan garis besar program, Majelis ini mempunyai tugas pokok antara lain:

1. Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) dan akuntabilitasnya sehingga
menjadi penyangga kekuatan gerakan pemberdayaan umat.
2. Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi tanah-tanah wakaf di
lingkungan Persyarikatan.
3. Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf produktif.

Visi

Berkembangnya kapasitas dan bangkitnya kembali etos Muhammadiyah untuk meningkatkan


pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan umat.
Misi

1. Mengupayakan pembangunan ekonomi rakyat Indonesia khususnya keluarga besar


Muhammadiyah.
2. Mengurangi problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada masyarakat melalui
peningkatankehidupan sosial ekonomi ummat yang berkualitas.
3. Menjadi pelopor, motivator dan atau katalisator pembaharuan/perubahan pembangunan
ekonomi rakyat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Islam.

C.Program-program untuk mencapai tujuan muhammadiyah

Dalam mencapai tujuan muhammadiyah tersebut maka dapat dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Mengembangkan lembaga keuangan mikro,koperasi,dan BMT sebagai wadah kerjasama dan


pemberdayaan antar pelaku usaha ekonomi di lingkunganPersyarikatan menuju pada kekuatan
dan kemandirian Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.
2. Meningkatkan pembinaan kualitas sumber daya manusia pelaku usaha ekonomi umat melalui
kegiatan pelatihan ,pendampingan,dan konsultasi bisnis yang intensif dan sistematik.
3. Mengembangkan usaha/bisnis barang konsumsi dan usaha-usaha unggulan yang memiliki nilai
tambah yang tinggi,disertai dengan dukungan permodalan,sumber daya manusia,dan jaringan
yang kuat di seluruh lingkungan Persyarikatan.
4. Mengembangkan model pemberdayaan ekonomi yang berskala mikro,kecil dan menengah yang
didasarkan atas kekuatan sendiri sebagai wujud cita-cita kemandirian ekonomi umat.
5. Mengembangkan jaringan dan kerjasama dengan pemerintah,swasta dan lembaga-lembaga lain
dalam program-program pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi mikro,kecil,dan
menengah yang berdampak langsung dalam membangun kekuatan masyarkat kecil(akar
rumput)yang dhua’fa melalui model-model kegiatan ekonomi alternatif.
6. Mengembangkan jumlah dan kualitas BMT(Baitul Mal wa Tanwil)Muhammadiyah disertai
peningkatan mutu sumberdaya manusia,tatakelola,jaringan dan kerjasama untuk mencapai
tingkat keunggulan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi umat/masyarakat.
7. Peningkatan gerakan ekonomi dikalangan warga Muhammadiyah disertai pembentukan
mentalitas dan budaya kewirausahaan serta berbagai pelatihan sehingga terbangun kondisi dan
infrastruktur Muhammadiyah sebagai kekuatan ekonomi.
8. Mengembangkan jaringan lembaga keuanganan mikro (syariah) di lingkungan persyarikatan
untuk memperkuat kemampuan BTM/BMT melalui suatu wadah kerjasama yang mampu
berperan meningkatkan akses kepada sumber daya ekonomi khususnya pendanaan,selain
meningkatkan kemampuan manajemen BTM/BMT dan pengorganisasiannya dalam sistem
organisasi Muhammadiyah.
9. Meningkatkan pengentasan kemiskinan dengan instrumen ZIS dan usaha-usaha ekonomi yang
memiliki nilai tambah yang tinggi khususnya yang berskala kecil,mikro,dan menengah dengan
memanfatkan berbagai jaringan yang dimiliki Muhammadiyah termasuk yang berbasis di cabang
dan Ranting.
10. Meningkatkan kualitas sumberdaya,organisasi dan manajemen,administrasi,sinergi,dan pelayan
dalam menggerakkan,pengelolaan dan pemanfaatan wakaf dan ZIS(Zakat,Infak,dan Shodaqah
)dengan memobilisasi seluruh potensi.
11. Pengembangan pemanfaatan fungsi pengelolaan fungsi pengelolaan zakat,infak,dan shodaqah
ke hal-hal yang lebih prokduktif selain yang bersifat kedermawanan.
12. Meningkatkan pembinaan dan jaringan lembaga-lembaga ZIS Muh sehingga memiliki fungsi
yang efektif dan produktif dalam menjalankan kegiatannya.

D.Kendala dan hambatan yang dihadapi muhammadiyah

Sejajar dengan perkembangan muhammadiyah yang berkembang pesat,dibalik itu semua juga
menghadapi tantangan dalam diri muhammadiyah itu sendiri sehingga diperlukan introspeksi bagi
seluruh jajaran Muhammadiyah.Kelemahan tersebut berkisar antara lain:

1. terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid dan amal usaha
secara optimal dan secara lebih baik;
2. abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri;
3. tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha dan kurang
pembinaan;
4. kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan berbuat sendiri-
sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan Muhammadiyah;
5. lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta tidak peduli pada
kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah;
6. kurang solid dan konsolidasi gerakan;
7. kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta kepentingan
Persyarikatan.

Untuk menangani masalah tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

(c) Menggerakkan Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwah dan tajdid melalui usaha-usahanya
secara ikhlas, sungguh-sungguh, gigih, dan berkelanjutan sehingga secara istiqamah dan militan menjadi
kekuatan umat yang berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
(d) Menggalang ukhuwah dan soliditas internal gerakan sehingga menjadi kekuatan yang kokoh; tidak
tercerai-berai, dan tidak berpaling ke gerakan lain apapun bentuknya apalagi gerakan politik kendati
bersayap dakwah sebab Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang sudah teruji dan tidak ada
kepentingan politik kekuasaan.

(e) Mengembangkan sistem gerakan melalui penguatan jama‘ah, jam‘iyah, dan imamah sehingga gerak
Muhammadiyah berjalan secara terorganisasi dan kuat; memiliki disiplin organisasi yang tinggi, dan
semuanya hanya bernaung dalam sistem Muhammadiyah secara utuh.

(f) Menyiapkan sumberdaya manusia dan kader yang unggul, militan, cerdas, dan siap membela
organisasi dengan istiqamah dan rasa memiliki dan berkomitmen yang tinggi.

(g) Menata dan mengkonsolidasi kembali seluruh amal usaha sebagai alat/kepanjangan misi
Persyarikatan sekaligus ajang kaderisasi Muhammadiyah, termasuk menyeleksi dan membina seluruh
orang yang berkiprah di dalamnya, sehingga amal usaha itu benar-benar mengikatkan, memposisikan,
dan memfungsikan diri sebagai milik Muhammadiyah, dan bukan milik mereka yang berada di amal
usaha apalagi nilik organisasi lain,yang harus dikelola dengan sistem dan disiplin organisasi
Muhammadiyah.

(i) Melakukan langkah-langkah pembinaan anggota secara intensif dan sistematik dengan pendekatan-
pendekatan klasik dan baru agar tumbuh sebagai anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyahh yang
istiqamah dan membela sepenuh hati misi serta kepentingan Muhammadiyah, lebih-lebih di saat kritis
dan harus memilih.

(j) Mengembangkan usaha dan kemampuan-kemampuan kompetitif serta jaringan-jaringan kerjasama


secara independen dengan pihak manapun sehingga Muhammadiyah menjadi gerakan yang unggul dan
dirasakan kehadirannya sebagaimana layaknya gerakan Islam yang terbesar di negeri ini.

Apabila semua langkah-langkah itu dijalankan maka muhammadiyah akan lebih cepat maju dan
mudah dalam menjalankan gerakannya untuk mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.Gerakan
dakwah muhammadiyah tidak bisa lepas dari berbagai bidang yang ada dalam muhammiyah, yang
dimana di dalamnya semua itu saling berkaitan.Majunya berbagai bidang akan mendorong untuk
mudahnya muhammadiyah dalam berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Anda mungkin juga menyukai