Anda di halaman 1dari 6

Kemuhammadiyahan sebagai gerakan ekonomi

K.H. Ahmad Dahlan dalam menggerakkan Muhammadiyah telah


memberi teladan dengan menjalankan bisnis sekaligus berdakwah. Ini
berarti dalam memahami Islam ala Dahlan dapat diibaratkan dua sisi
mata uang jika salah satu sisinya tidak berfungsi maka tidak dapat
dijadikan sebagai alat tukar karena dianggap tidak berharga. Begitu
pula, jika ingin menjunjung tinggi agama Islam, kekuatan ekonomipun
perlu menjadi perhatian yang serius.. Jadi, sumber kekuatan ekonomi
Muhammadiyah itu melalui dakwah kepada anggota Muhammadiyah.,
simpatisan Muhammadiyah dan warga yang ada pada amal usaha
Muhammadiyah.

Kalimat nukilan tersebut itulah yang menjadi titik sentral dari tulisan
ini. Tulisan ini secara kritis mendeskripsikan gerakan Muhammadiyah
sebagai organisasi keagamaan di setiap ruang dakwah untuk
menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, namun di satu sisi ia tidak lepas
dari sektor pembangunan ekonomi sebagai penopang kekokohan
dakwahnya.
Sumber Kekuatan
Ekonomi Muhammadiyah
Majelis Pembina ekonomi membina ekonomi
Berdasarkan anggarang dasar umat melalui tiga jalur, yaitu:
muhammadiyah:
a. Mengembangkan badan usaha milik
A.Ayat 1 menyebutkan; “ untuk mencapai
maksud dan tujuannya, muhammadiyah muhammadiyah yang mempresentasikan
melaksanakan dakwah amar ma’aruf nari kekuatan ekonomi organisasi
mungkar dan tajdid yang diwujudkan muhammadiyah.
dalam usaha di segala bidang kehidupan”. b. Mengembangkan wadah koperasi bagi
anggota muhammadiyah.
B.Ayat 2 menyebutkan; “ usaha
c. Memberdayakan anggota muhammadiyah
muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk
dibidang ekonomi dengan
amal usaha, program, dan kegiatan yang
macam dan penyelenggaraannya diatur mengembangkan usah usaha milik anggota
dalam anggaran rumah tangga”. muhammadiyah.
M u h a m m a d i ya h D a n K e l a s M e n e n g a h
Keberadaan kelas menengah baru sedang tumbuh di Indonesia seiring dengan
perkembangan ekonomi nasional. Kelas menengah yang memiliki pendidikan ini,
memiliki daya dorong untuk melakukan perubahan. Kalau muhammadiyah tidak
menggarapi ini, maka masyarakat kelas menengah baru akan terjebak pada “
pseudosifism”, yaitu relegiusitas palsu, bukan religiusitas asli. Jika muhammadiyah tidak
menggarap ini maka kelas menengah kita akan kehilangan arah, padahal mereka
memerlukan pencerahan keagamaan.

Pendekatan muhammadiyah dalam upaya memberdayakan ekonomi masyarakat:


• Pendekatan struktual yang bertujuan mempengaruhi kebijaksanaan publik agar
terbuka akses rakyat terhadap sumber-sumber ekonomi.
• Pendekatan fungsional dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengelola dan mengalokasikan secara efisien dan produktif sumber daya yang dapat
dihimpun.
• Pendekatan kultural dengan mengembangkan nilai yang memperkuat etos kerja dan
etika bisnis.
Pasang Surut Gerakan Ekonomi Muhammadiyah
Tantangan dalam diri muhammadiyah :
• Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan
masjid dan amal usaha secara optimal dan secara lebih baik.
• Abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri.
• Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal
usaha dan kurang pembinaan.
• Kurang atau tidak memiliki miliansi yang tinggi , berkiprah apa adanya, dan
berbuat sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan
muhammadiyah.
• Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri
serta tidak peduli pada kepentingan dakwah dengan menggerakan
muhammadiyah.
Model Atau Contoh Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

Bidang kegiatan usaha yang perlu menjadi Model pemberdayaan ekonomi


focus perhatian gerakan ekonomi muhammadiyah:
muhammadiyah: • Membangun sentra kemandirian
• Lembaga keuangan yang dapat berputar ekonomi umat di tingkat ranting dan
di antara badan amal usaha cabang.
muhammadiyah. • Mengembangkan organisasi
• Sektor industri yang perlu segera di sekunder dan badan-badan usaha
kembangkan adalah industri pengadaan pendukung tingkat daerah dan
barang atau perlengkapan untuk badan wilayah.
amal usaha muhammadiyah. • Mengembangkan infrastruktur
• Trading usaha. ekonomi, lembaga, dan instrumen
pendukung di tingkat pusat.
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai