Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan(moneter) berbasis syariah telah tercipta pesat di era


modern. Sementara itu, banyak lembaga keuangan, termasuk pegadaian
syariah, asuransi, dan pada lembaga keuangan mikro lainnya, bermunculan di
Indonesia sendiri. Sebagai wahana permodalan dan penyaluran dana bagi
masyarakat kelas menengah ke bawah, lembaga keuangan mikro seperti
koperasi sebagai usaha syariah mempunyai peranan penting dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Lembaga keuangan mempunyai
peranan penting sebagai penggerak utama perekonomian suatu negara, yang
salah satunya adalah membantu para pelaku usaha dalam menyelesaikan,
memperluas dan membina kegiatan usahanya melalui penyediaan dana. Di
tengah maraknya pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, berbagai bank
syariah berlomba-lomba melakukan upaya untuk memberikan dukungan
terhadap usaha skala kecil, kecil, dan menengah.

. Organisasi keuangan mikro, misalnya koperasi, baik koperasi


tradisional maupun koperasi syariah tidak luput dari pemberian dukungan
dengan memberikan uang muka kepada individu dari dana cadangan dan
koperasi kredit. Koperasi tidak berasal dari filsafat Barat. Meskipun koperasi
mulai digunakan di negara-negara sosialis dan kapitalis, tujuan utama koperasi
adalah untuk mendukung dan memperkuat sistem ekonomi kapitalis secara
keseluruhan.1

1
Dewi Kusuma eernada dan Widiyanto,” Peran Pembiayaan Mudharabah Dalam
Pengembangan Kinerja Usaha Mikro ( Studi kasus Pada Koperasi Serba Usaha , BMT Assadah
dan BMT Hubbul Wathon Di Kabupaten Semarang )”. Jurnal EKOBIS, Vol.1, Januari 2018,
hlm.16.

1
Mengingat Peraturan No. Koperasi adalah badan hukum yang dibangun
atau didirikan oleh orang-orang atau unsur-unsur hukum yang bermanfaat
dengan melepaskan keterkaitan dengan banyaknya orang sebagai sumber dana
untuk memelihara suatu usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
bersama di bidang keuangan, sosial, dan sosial. sesuai dengan kelebihan
standar yang disetujui.

Definisi ini berasal dari Pasal 17 Peraturan Perkoperasian tahun 2012


Seperti yang diungkapkan oleh Moh. Hatta, Bapak Koperasi Indonesia,
mengkarakterisasi koperasi sebagai suatu kerja sama yang menggarap
kesejahteraan hidup moneter berdasarkan standar gotong royong. Agreeable
merupakan bentuk bantuan dan partisipasi bersama di antara individu-
individunya untuk menutupi kemalangan satu sama lain.

Bermanfaat adalah perkumpulan yang mempunyai tujuan yang sama,


terikat bersama dalam suatu perkumpulan yang berdasarkan kekeluargaan
dengan niat penuh untuk mengupayakan bantuan pemerintah terhadap
individu-individunya. 2 Struktur koperasi di Indonesia telah berkembang
seiring dengan gerakan koperasi di negara ini. Berikut ini adalah macam-
macam koperasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor 12 Tahun
1967, dengan rincian sebagai berikut:

1. Koperasi berdasarkan jenis lapangan usaha


a. Koperasi Pelanggan adalah koperasi yang hanya tersedia dalam
bentuk barang dagangan yang dibutuhkan oleh perseorangannya, baik
sebagai kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan penunjang yang
dapat bekerja atas bantuan pemerintah terhadap perseorangannya.
b. Koperasi Dana Investasi dan Kredit adalah koperasi yang
diperuntukkan bagi orang-orang yang membutuhkan sejumlah uang
tunai atau produk untuk kebutuhan hidup mereka dengan

2
Budi Susrusa, “ Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten
Buleleng”, Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol.1, No.2., 2013. Hlm.4

2
memberdayakan dana investasi dan menyiapkan uang muka uang
tunai atau barang dagangan dengan premi yang serendah mungkin.
c. Koperasi produk, atau koperasi yang misinya menginspirasi
anggotanya untuk memproduksi barang tertentu.
d. Koperasi Serba Guna, yaitu koperasi berupa menyelenggarakan
beberapa jenis kegiatan keuangan sesuai dengan kepentingan
individunya.
2. Koperasi Sesuai Suatu Kelompok Pada Masyarakat :
a. Koperasi Bantuan Umum, yaitu koperasi anggotanya berisikan
pegawai pemerintah dalam suatu ruang kerja.
b. Koperasi dalam angkatan bersenjata (PRIMKOPAD, PRIMKOPAI,
PRIMKOPARADA, dan PRIMKOPOL) adalah tempat di mana para
anggota angkatan dapat bekerja sama untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri dan keluarganya.
c. Koperasi Wanita, khususnya koperasi pendidik, koperasi veteran,
koperasi pensiunan rakyat, dan lain-lain, khususnya koperasi yang
berupaya menggarap bantuan keuangan pemerintah bagi
perseorangannya dalam perkumpulan tersendiri.3

Mengingat Pasal 1 angka 3 dan 4 Undang-Undang pada Nomor 25 Tahun


1992 tentang Perkoperasian, koperasi bisa dibedakan menjadi dua macam
bagian, yaitu koperasi fundamental dan koperasi terpilih apabila dilihat
dari persamaan pelaksanaan dan pelaksanaan dana tunggalnya. Koperasi
Primer (Koperasi Primer) adalah koperasi yang terdiri dari orang-orang
yang memiliki dan menggunakan jasa yang diberikan oleh koperasi
tersebut. Koperasi-koperasi ini biasanya bekerja di tingkat lingkungan.
Koperasi esensial adalah koperasi yang perseorangannya adalah orang-

3
Nuraeni Yayang Ayu,” Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Unit
Took Di Koperasi Serba Usaha Kartika Ardagsema Kota Cimahi”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Keuangan, Vol.1, No.1, 2022. Hlm.20

3
orang yang tergabung dalam koperasi. Sedangkan Koperasi Terpilih
(Agreeable Partners) adalah Koperasi yang diorbitkan oleh dan terdiri dari
perpaduan koperasi-koperasi pokok. Dengan memberikan pelatihan
pengembangan barang dagangan, mendirikan organisasi, dan ikut serta
dalam pameran dan pengembangan barang dagangan perorangan,
koperasi berperan lebih dalam menggarap perekonomian rakyatnya.
Koperasi sangat berperan dalam memasarkan produk sampingan, namun
pengelola keuangan juga sangat diperbolehkan untuk maju.

Kemampuan mengembangkan dan membina koperasi tidak lepas


dari kemampuan cara pemasaran koperasi untuk menyaingi pengelola
keuangan lainnya, sehingga untuk bisa sukses dalam persaingan, koperasi
harus mempunyai sistem yang tepat. Dalam menghadapi keadaan seperti
ini, pilihan terbaik bagi koperasi adalah mengumpulkan solidaritasnya
sendiri dengan membangun kembali barang-barang, mengembangkan
lebih lanjut layanan dan administrasi yang ramah lingkungan. Selain itu,
koperasi memerlukan sarana pelayanan yang cepat, pelaporan yang akurat,
dan kemudahan dalam urusan administrasi. Hal ini dimungkinkan karena
koperasi mempunyai peluang yang sangat besar sehingga mampu
menghasilkan kualitas yang sangat besar baik dari segi penciptaan,
pemanfaatan, maupun pengelolaannya.4

Pemasaran sangat penting bagi administrasi yang berguna dan juga


merupakan unsur penting, karena promosi akan berdampak langsung pada
kesempurnaan dan kemajuan yang berguna dalam mencapai tujuan.
Serangkaian kegiatan bisnis dengan tujuan perencanaan, penetapan harga,
periklanan, mencapai sasaran pasar, dan mencapai tujuan kerjasama dan

4
Nihayatul Muniroh,” Peran Koperasi Serba Usaha Terhadap Pengembangan Ekonomi
Lokal ( KSU Cipta Boga Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu,Kota Tanggerang Selatan)”.
Vol.1, No.1, 2020. Hlm.4

4
penyebaran barang yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan disebut
pemasaran.

Mereka hanya akan menyasar orang-orang yang cocok dengan produk


yang mereka promosikan. Strategi untuk mencapai pasar sasaran dan
mengubahnya menjadi barang konsumsi yang diproduksi secara kooperatif
juga penting dalam pemasaran.

Strategi display yang digunakan koperasi sangat penting bagi


kemajuan mereka dalam pemasaran produk karena dengan sistem promosi
yang tepat, perusahaan dapat senantiasa menciptakan, memenuhi, dan
memupuk permintaan pembeli. Jika perputaran uang meningkat secara
perlahan, maka perlu dicermati apakah hal ini disebabkan oleh kurangnya
kerangka pengembangan yang efektif atau mungkin disebabkan oleh
perubahan selera dan perilaku pembeli.( Fadil & Rizka Ramayani,2020).5

Kemajuan koperasi dalam mengiklankan produknya sangat


bergantung pada strategi promosi yang digunakan karena dengan
menjalankan situasi pemasaran yang tepat, perusahaan dapat membuat,
memuaskan dan mendorong permintaan pembeli secara terus-menerus.
Jika perputaran uang meningkat secara perlahan, maka perlu dicermati
apakah hal ini disebabkan oleh kurangnya kerangka pengembangan yang
efektif atau mungkin disebabkan oleh perubahan selera dan perilaku
pembeli.

Sistem promosi menggambarkan sumber-sumber informasi yang


digunakan koperasi untuk mengenal dan memilih teknik, hal tersebut
diperoleh melalui kajian terhadap iklim dalam dan iklim luar. Prosedur
pemasaran menentukan pasar sasaran dan kombinasi promosi yang terkait,
metodologi ini adalah perspektif yang lebih tinggi tentang apa yang akan

5
R.A Rodia Fitriani, ”Penerapan strategi pemasaran terhadap penjualan masker
handmade di koperasi baitul Islamic global kota Palembang”, Jurnal pemikiran dan pengembangan
ekonomi syariah, Vol.7, No.2, Februari 2018, hlm.2

5
dilakukan suatu organisasi dengan cara yang bermanfaat. Dibutuhkan dua
bagian yang terkait, antara lain:

1. Istilah "pasar sasaran" mengacu pada sekelompok pelanggan serupa


yang ingin diperoleh koperasi.
2. Bauran Pemasaran yang disiapkan koperasi, atau variabel-variabel
yang disajikan untuk memuaskan khalayak sasaran.

Keberhasilan UMKM dan koperasi bergantung pada keberhasilan


pemasaran suatu koperasi, yang harus mengetahui apa yang diinginkan
dan dipenuhi konsumen. Agar mampu bersaing, koperasi harus
mempunyai keunggulan dibandingkan pesaing dengan cara menawarkan
nilai yang lebih besar terhadap konsumen pada harga yang lebih dibawah
atau memberikan keuntungan yang lebih besar karena harga yang lebih
tinggi.

Pemasaran perlu mendapat perhatian lebih dari UMKM, apalagi


dalam proses penentuan strategi Penelitian mengungkapkan bahwa BMT
Nurul Ummah Klaten telah menerapkan pedoman persiapan sesuai
Pedoman Nomor 21/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pembina Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia tentang Pedoman
Pengawasan Simpanan dan Simpanan. Koperasi Pinjam-meminjam dan
Koperasi Simpan Pinjam. Meski begitu, dalam mengedarkan harta kepada
nasabah atau rekanan, BMT Nurul Ummah juga maju dan menolong
terhadap masyarakat setempat.6

Kemudian di era modern ini banyak orang yang merancang cara


untuk mempercepat dan menyederhanakan sistem pemasaran produk
dengan menghitung keuntungan dan kerugian yang tidak sesuai dengan
yang telah ditentukan karena semakin banyaknya kebutuhan yang harus

6
Yayang Ayu Nuraeni,” Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Unit
Took Di Koperasi Serba Usaha Kartika Ardagsema Kota Cimahi”. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Keuangan Vol.1, No.1, 2022. Hlm.20

6
dipenuhi secara cepat dan efisien. Misalnya, mempromosikan barang-
barang bermanfaat multibisnis di Tanjung Lago Banyuasin. Istilah
"penghitungan laba dan rugi yang tidak tepat" mengacu pada perkiraan
yang dibuat oleh individu untuk membuat prosesnya lebih cepat dan
sederhana.

Untuk membantu peningkatan perekonomian daerah, pemerintah


membentuk unsur usaha yang disebut dengan manfaat multiusaha (KSU).
Namun dari segi kualitas, KSU tidak berjalan sesuai dengan apa yang tidak
sepenuhnya diatur dalam kerangka regulasi moneter syariah, karena
fokusnya adalah agar apa yang diberikan di koperasi multi usaha (KSU)
bisa diperdagangkan tanpa hambatan. sehingga mereka tidak pernah
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam memamerkan produk
tersebut..

Administrasi yang baik juga memerlukan modal, baik modal yang


berasal dari perorangan maupun bukan perorangan. Kelangsungan hidup
koperasi akan sangat dipengaruhi oleh besarnya modal yang diperoleh.
Namun sebenarnya kesadaran masyarakat yang fokus pada untung dan
untung tidak sesuai pedoman yang telah ditetapkan sehingga keuntungan
dalam menjual barang-barang yang ada di bisnis multibisnis tidak besar
atau tidak kembali ke modal awal.7

KSUS BMT Trans Mekar Sari Mandiri merupakan sebuah


organisasi keuangan syariah yang dibentuk di lingkungan imigrasi
setempat di kota Mulia Sari dan didukung oleh Dinas Kota, PDT dan
Imigrasi. Landasan ini bergantung pada jiwa pemberi jawaban bagi daerah,
khususnya terhadap para pedagang usaha kecil dan menengah serta
setingkatnya agar bisa berkembang dan berkreasi dan tidak selalu
bergantung pada biaya pinjaman yang selangit. KSUS Trans Mekar Sari

7
Wawancara Dengan Rohaya S.Sos, Tanggal 30 Agustus 2023 Di Baitul Mal At-Tanwil

7
Mandiri memupuk desain organisasi yang bertujuan agar organisasi kecil
dan menengah dapat menopang perekonomian negara.

KSU Trans Mekar Sari Mandiri bertempat di Muliasari, Tanjung


Lago Banyuasin merupakan multibisnis syariah bernilai tinggi yang
terletak di dalam ruangan dimana sebagian besar penghuninya adalah
orang asing yang bertetangga dengan kawasan pabrik dan asosiasi skala
kecil lainnya, menjadikan kehadiran multibisnis . Bantuan pada umumnya
diakui oleh lingkungan sekitar. Layanan KSU, khususnya produk
pendukung syariah, digunakan oleh banyak pihak. Produk pendukung
yang ditawarkan antara lain pembiayaan pada Murabahah, Musyarakah,
Mudharabah dan beberapa produk lainnya yang serupa dengan produk
yang diperkenalkan di perbankan syariah. Produk pendukung yang
ditawarkan antara lain pembiayaan Musyarakah, Murabahah, Mudhrabah,
dan beberapa produk lainnya yang serupa dengan produk yang
diperkenalkan di perbankan syariah.8

Tindakan mendasar dari koperasi multibisnis adalah mengumpulkan


aset dari daerah setempat dan menyebarkannya kembali ke daerah
setempat. KSU menyampaikan aset dengan memberikan dukungan kepada
sebagian klien yang membutuhkan tambahan modal atau pendanaan
lainnya. Pergerakan yang tidak kalah pentingnya dalam pengurus
cadangan KSU adalah penyaluran aset atau pendanaan yang sering disebut
juga pinjaman pendukung. Istilah dalam uang biasa ini dikenal dengan
istilah kredit. Pendukung sering digunakan untuk menunjukkan tindakan
pokok KSU karena berkaitan dengan menghasilkan bayaran.

Mengingat Peraturan No. 7 Tahun 1997, Penunjang adalah suatu


pengaturan pemberian uang tunai, tagihan, atau sejenisnya, dengan
memperhatikan alasannya, atau suatu kesepahaman kredit antara bank

8
Ayu Fitria, “ Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah terhadap
Perkembangan UMKM Pada KSUS BMT Trans Mekar Sari Mandiri Di Tanjung Lago
Banyuasin,(Uin Raden Fatah Palembang: Palembang, 2021, hlm.5

8
dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi
kewajibannya dalam jangka waktu tertentu Tambahan pada ukuran
pendapatan, remunerasi atau pembagian manfaat tertentu.

Dukungan musyarakah merupakan salah satu bentuk dukungan yang


dominan di KSU Badan Mandiri Trans Mekar Sari, karena cara pencairan
cadangan yang paling umum dilakukan dengan cepat dan tepat tanpa
mengurangi kaidah kewajaran dan memenuhi syariah serta keterampilan
yang baik. Selain itu, pendampingan musyarakah di KSU Badan Mandiri
Trans Mekar Sari fokus pada pendanaan musyarakah yang bertujuan untuk
memberikan arus kas usaha kepada anggotanya karena sebagian besar
anggotanya berperan sebagai Usaha Miniatur, Kecil dan Menengah
(UMKM).9

Sebagai upaya untuk membantu kemajuan yang terkoordinasi dan


terkoordinasi di bidang keimigrasian, maka Yayasan BMT-Trans KTM
Telang yang baik dan daerah harus terus dikembangkan dengan pemberian
bahan sah yang bermanfaat. Pergerakan pembentukan KUBE (Temu
Usaha Bersama) telah selesai untuk membangun kegiatan BMT dengan
tujuan akhir memperluas kerjasama ibu-ibu rumah tangga dalam kegiatan
usaha daerah di kota Tanjung Lago. Dalam perkembangannya, KSU Trans
Mekar Sari Mandiri membingkai acara kumpul KUBE untuk ibu-ibu
rumah tangga.

Setiap tahunnya, KSU Trans Mekar Sari Mandiri di Muliasari,


Tanjung Lago Banyuasin semakin berkembang. Namun yang menjadi
permasalahan adalah sebagian dukungan tersebut belum terlaksana dengan
baik sehingga koperasi masih tertinggal dalam keseriusannya dibandingkan
dengan lembaga lain. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi memerlukan
perbaikan untuk menghadapi persaingan yang semakin sengit.10

9
Irwan Christanto, “ Strategi Pemberdayaan Koperasi Di Era Digital Pada Koperasi KSB
210 Sumber Surakarta”, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.2, No.2, 2018, Hlm.3
10
BMT Trans Mekar Sari Mandiri, Tanjung Lago Banyuasin, 2012, hlm.10

9
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penerapan Asas-Asas Hukum Ekonomi Syariah Dalam
Pemasaran Produk Di Koperasi Serba Usaha Di Tanjung Lago,
Banyuasin?
2. Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pemasaran Produk Di
Koperasi Serba Usaha Tanjung Lago, Banyuasin?
C. Tujuan Dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Untuk Menghetaui Penerapan asas asas hukum ekonomi Ekonomi
Syariah Dalam Pemasaran Produk Di Koperasi Serba Usaha Di Tanjung
Lago, Banyuasin.
b. Untuk Menghetaui Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam
Pemasaran Produk Di Koperasi Serba Usaha Tanjung Lago, Banyuasin.
2. Kegunaan
a. Secara teroritis penelitian ini dapat diharapkan dapat dijadikan sebuah
acuan pemikiran bagi perkembangan islam dimasa yang akan datang
dan member pemahaman kepada masyarakat tentang ilmu penghetauan
khususnya dalam masalah yang berkaitan penerapan asas syariah dalam
pemasaran produk di koperasi serba usaha.
b. Secara Praktis mampu memberikan sumbangan ide dan pemikiran serat
sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat pada umumnya tentang
aktivitas yang berkaitan penerapan asas syariah dalam pemasaran
produk di koeprasi serba usaha di desa tanjung algo banyuasin.
D. Penelitian Terdahalu
Tujuan penelitian terdahulu adalah untuk memahami ruang lingkup
permasalahan yang telah diteliti oleh individu lain pada berbagai lokasi dan
waktu. Serta untuk menambah pengetahuan bagi penelitian terdahulu yang
memiliki subjek serupa dengan ujian kali ini, khususnya sebagai berikut
:

10
Pertama, hasil penelitian Fitri Yani dkk yang berjudul “Analisis
Mekanisme Penetapan Harga Jual Dan Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam
(Studi Kasus Koperasi Serba Usaha Syarama)”, Mekanisme yang digunakan
dalam penentuan harga jual KSU Syarama yang didasarkan pada harga pokok
barang dan jasa menjadi subjek penelitian ini. Kepastian penyesuaian biaya
sesuai dengan standar keuangan Islam, yaitu sistem penentuan biaya penjualan
dengan mempertimbangkan kualitas yang adil dengan menetapkan biaya yang
masuk akal dan seakan lebih jauh lagi, tidak memberikan manfaat yang besar
dan merupakan tanda keselarasan antara kekuatan kepentingan dan pasokan
yang disepakati. oleh pembeli dan pedagang atau KSU Syarama dengan
mempertimbangkan daya beli masyarakat atau klien secara keseluruhan.

Kedua, Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan oleh Baihaqy


Prianto Adi bertajuk “Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pembiayaan pada
Koperasi Multi Usaha BMT Nurul Iman Klaten”, koperasi telah menerapkan
prinsip kehati-hatian sesuai dengan Peraturan Nomor 21/Per/
M.KUKM/XI/2008 Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia tentang Pedoman Pengawasan Simpanan dan Tabungan.
Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Kredit dan Kredit. Meski begitu, dalam
mengedarkan harta kepada nasabah atau rekanan, BMT Nurul Ummah juga
tidak menyampingkan hati untuk membantu daerah setempat.

Ketiga, hasil penelitian Septiana Fahri Anggraini yang berjudul “


Analisis strategi pemasaran pembiayaan madani (modal usaha petani) dalam
meningkatkan jumlah anggota di koperasi serba usaha syariah sukses makmur
sejahtera di desa grujugan, kecamatan larangan, pamekasan” hasil penelitian
menunjukan bahwa pertama, stratetgi pemasaran madani yang di gunakan
adalah segmentasi pasar yang hanya terfokus kepada anggota koperasi dan
masyarakat sekitar desa grujugan pamekasan dengan tanpa menggunakan
jaminan. Kedua, peluang pada penerapan pembiayaan madani adalah dalam
proses cepat serta tidak menggunakan jaminan. Ketiga, tantangan pada saat
penerapan pembiayaan madani yaitu tingginya resiko pembiayaan macet

11
karena pada dasarnya dalam penerapan pembiayaan tidak menggunakan
jaminan.

Dari ketiga hasil penelitian terdahalu diatas dapat disimpulkan bahwa


penelitian yang saya lakukan dengan penelitian terdahalu memeliki perbedaan,
yaitu pada Penelitian pertama membahas tentang mekanisme penetapan harga
dan jasa barang berbasis keadilan dan sesuai dengan prinsip hukum ekonomi
syariah, kemudian untuk penelitian selanjutnya membahas mengenai prinsip
kehati-hatian dalam pemasaran produk di koperasi serba usaha tersebut
danpenelitian yang ketiga membahas mengenai tentang strategi dalam
pemasaran produk. Sedangkan penelitian saya ini yang akan saya buat yaitu
membahas tentang “Penerapan Asas-Asas Hukum Ekonomi Syariah Dalam
Pemasaran Produk Di Koperasi Serba Usaha (Studi Kasus Di Badan Mandiri
Terpadu Trans Mekar Sari Sari, Tanjung Lago Banyuasin)” dengan tujuan
untuk meneliti apakah pemasaean yang di terapkan di koperasi tersebut sudah
sesuai dengan hukum ekonomi syariah.

E. Metode Penelitian

Metode Penelitian ini merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh
para analis. Teknik ini merupakan suatu metode pengumpulan data dan
informasi yang mencakup upaya mencari jawaban secara mendalam untuk
menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi para ahli dan mencapai tujuan-
tujuan yang diinginkan peneliti untuk dicapai. Sementara penelitian itu sendiri
adalah suatu pekerjaan untuk mendapatkan kenyataan, data dan secara efisien
untuk memahami kenyataan.18

Sebuah kajian metode penelitian ini merupakan suatu tindakan yang


dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan tahap penentuan pokok
bahasan, pengumpulan informasi dan pemahaman terhadap pokok-pokok dan
permasalahan tertentu. Berikut beberapa pendekatan yang dilakukan dalam
penelitian ini

12
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan sebuah jenis penelitian field


research, yaitu disebut juga penelitian lapangan, penelitian yang
dilakukan secara langsung dan terjun kelapangan atau pada tempatnya,
yakni tempat Koperasi Serba Usaha yang akan diteliti di Desa Mekar
Sari Mandiri Di Tanjung Lago Banyuasin.

Alasannya, penelitian menggunakan tempat atau lokasi transaksi


pemasaran produk dimaksudkan untuk memperoleh sumber data.
Peristiwa- peristiwa yang terjadi interaksi suatu situasi sosial tertentu
yang bersifat nyata dan apa adanya karena hal ini merupakan kajian
utama penelitian kualitatif.19

2. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer merupakan sumber informasi yang diperoleh langsung
dari sumber-sumber unik, khusus dikumpulkan melalui wawancara,
persepsi, jajak pendapat. Informasi penting diperoleh dari pertukaran
antar dealer dan pembeli yang menyelesaikan transaksi perdagangan2
Kota Mekar Sari Mandiri di Tanjung Lago Banyuasin

.
b. Data Sekunder

Data Sekunder merupsksn data yang diperoleh dari buku tentang


subjek sebuah penelitian, skripsi terdahulu, Al-quran, hadits, kitab-
kitab fiqih muamalah, undangan-undangan, laporan, dan tesis, jurnal

13
serta sumber lainnya.
c. Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini dilakukan di tempat Pemasaran produk


Koperasi Serba Usaha Di Tanjung Lago Banyuasin.

d. Objek Penelitian

Dalam objek penelitian ini penulis melakukan wawancara


terhadap Ketua Dan Anggota Koperasi Serba Usaha yang berada di
Tanjung Lago Banyuasin.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode ini merupakan suatu siklus atau tindakan yang dilakukan


oleh para ilmuwan untuk mendapatkan data atau kondisi dan wilayah
eksplorasi sesuai dengan luasnya pemeriksaan. Metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah:

a. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang melibatkan


pertanyaan yang diajukan pewawancara kepada responden direkam
ataupun dicatat. Jenis wawancara yang digunakan merupakan
wawancara yang terarah, yaitu wawancara menggunakan daftar
pertanyaan yang terstruktur. Tujuannya supaya mendapatkan data
yang valid dan tidak melenceng bahkan menyimpang dari topik
permasalahan yang diteliti.21
b. Dokumentasi adalah penelusuran informasi atau data mengenai suatu
hal atau faktor seperti catatan, buku, catatan, majalah, makalah,
rencana dan lain-lain. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan
data atau informasi dengan menyimpannya sebagai file atau
laporan22

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun data


secara terstruktur atau sistematis dari hasil wawancara dan dokumentasi,

14
menarik kesimpulan yang mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain, kemudian menyajikan temuan tersebut.23 Adapun analisis yang
dipergunakan dalam proses penelitian ini ialah analisis kualitatif dengan
menggunakan metode berpikir induktif, yaitu diangkat dariberbagai fakta
yang jenisnya khusus atau peristiwa yang sifatnya jelas (kongkrit).
Metode penelitian ini dipergunakan dalam meneliti data dari hasil
penelitian di Koperasi Serba Usaha Yang Ada Di Tanjung Lago
Banyuasin.
F. Sistematika Pembahasan
Agar topik dalam kajian ini bisa mudah untuk dimengerti, maka akan
dibagi menjadi beberapa bab yang masing-masing memuat uraian sebagai
berikut:

BAB I : PENDAHALUAN

Bagian ini menggambarkan pemaparan yang memuat


beberapa hal, misalnya landasan permasalahan, rencana
permasalahan, tujuan penelitian, penulisan survey, strategi
penelitian, dan perbincangan yang tepat.

BAB II : KERANGKA TEORI

Merupakan bagian dari hipotetis yang mengkaji pentingnya


koperasi, makna KSUS, standar regulasi keuangan syariah
dalam promosi barang.,

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang sebuah gambaran


umum lokasi penelitian sejarah singkat desa tanjung lago
banyuasin, serta penerapan asas hukum ekonomi syariah
dalam pemasaran produk di koperasi serba usaha tanjung
lago banyuasin.

15
BAB IV : PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan


pembahasan yaitu Penerapan Asas-Asas Hukum Ekonomi
Syariah Dalam Pemasaran Produk Di Koperasi Serba
Usaha (Studi Kasus Di Badan Mandiri Terpadu Trans
Mekar Sari Sari, Tanjung Lago).

BAB V : PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian terakhir yang memuat tujuan


dan gagasan ujian yang telah selesai

16
DAFTAR PUSTAKA

Ernaanda Kusuma Dewi dan Widiyanto,” Peran Pembiayaan Mudharabah Dalam


Pengembangan Kinerja Usaha Mikro ( Studi kasus Pada Koperasi Serba Usaha , BMT
Assadah dan BMT Hubbul Wathon Di Kabupaten Semarang )”. Jurnal EKOBIS, Vol.1,
Januari 2018, hlm.16.

Budi Susrusa, “ Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Serba Usaha Di


Kabupaten Buleleng”, Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol.1, No.2., 2013. Hlm.4

Yayang Ayu Nuraeni,” Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada


Unit Took Di Koperasi Serba Usaha Kartika Ardagsema Kota Cimahi”. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Keuangan Vol.1, No.1, 2022. Hlm.20

Nihayatul Muniroh,” Peran Koperasi Serba Usaha Terhadap Pengembangan


Ekonomi Lokal ( KSU Cipta Boga Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu,Kota
Tanggerang Selatan)”. Vol.1, No.1, 2020. Hlm.4

R.A Rodia Fitriani, ”Penerapan strategi pemasaran terhadap penjualan masker


handmade di koperasi baitul Islamic global kota Palembang”, Jurnal pemikiran dan
pengembangan ekonomi syariah, Vol.7, No.2, Februari 2018, hlm.2

Yayang Ayu Nuraeni,” Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada


Unit Took Di Koperasi Serba Usaha Kartika Ardagsema Kota Cimahi”. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Keuangan Vol.1, No.1, 2022. Hlm.20

Wawancara Dengan Rohaya S.Sos, Tanggal 30 Agustus 2023 Di Baitul Mal At-
Tanwil
Ayu Fitria, “ Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Murabahah terhadap
Perkembangan UMKM Pada KSUS BMT Trans Mekar Sari Mandiri Di Tanjung Lago
Banyuasin,(Uin Raden Fatah Palembang: Palembang, 2021, hlm.5

Irwan Christanto, “ Strategi Pemberdayaan Koperasi Di Era Digital Pada


1

Koperasi KSB 210 Sumber Surakarta”, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol.2,
No.2, 2018, Hlm.3

BMT Trans Mekar Sari Mandiri, Tanjung Lago Banyuasin, 2012, hlm.10

17

Anda mungkin juga menyukai