Anda di halaman 1dari 22

Universitas

Pamulang

KONSEP DASAR
DAN SEJARAH
KOPERASI
Kelompok 1
SITI ANNISA - 221010501332
TEDY WAHYUDI - 221010501176
VIMEL MAURISTA DINANTI - 221010505711
WIDYA PRABOWO - 221010501144
YOPI AL AZIS - 221010503188
Pengertian Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki


dan dijalankan oleh sekelompok orang yang memiliki
tujuan bersama, terutama untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial para anggotanya.
Koperasi beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip
keanggotaan sukarela, pengelolaan demokratis,
partisipasi ekonomi, otonomi, dan kerja sama.
Koperasi berperan dalam menyediakan berbagai
layanan, seperti simpan pinjam, produksi, atau
distribusi, dengan fokus pada kepentingan dan
kebutuhan anggota, bukan semata-mata pada
keuntungan.
Sejarah Koperasi

Sejarah koperasi terjadi pada tahun 1844 dengan


pembentukan Rochdale Society of Equitable Pioneers di Inggris.
Koperasi ini dianggap sebagai pionir koperasi modern karena
menerapkan prinsip-prinsip yang kini dianggap dasar dalam dunia
koperasi. Gerakan koperasi kemudian menyebar ke seluruh Eropa
dan Amerika Serikat sepanjang abad ke-19, dengan berbagai jenis
koperasi yang muncul, seperti koperasi konsumen, koperasi
produksi, dan koperasi kredit.
Sejarah Koperasi di Indonesia
Di Indonesia, koperasi mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20 oleh
pemerintah kolonial Belanda, namun berkembang lebih signifikan setelah
kemerdekaan pada tahun 1945. Pemerintah Indonesia memandang koperasi
sebagai instrumen penting untuk mencapai keadilan sosial dan ekonomi,
serta untuk memberdayakan masyarakat melalui semangat gotong royong
dan kerja sama. Setelah kemerdekaan, koperasi di Indonesia tumbuh dalam
berbagai sektor, termasuk pertanian, simpan pinjam, dan perdagangan.
Seiring berjalannya waktu, koperasi terus berkembang dan menyesuaikan
diri dengan perubahan dalam konteks ekonomi dan sosial.
Tujuan Koperasi
01 Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota
koperasi dan masyarakat di sekitarnya.

02 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi


anggota koperasi dan masyarakat di
sekitarnya.

Membantu pemerintah untuk


03 meningkatkan kesejahteraan ekonomi
rakyat yang adil dan makmur.

04 Membantu produsen dengan memberikan


penawaran harga yang relatif lebih tinggi.
Fungsi Koperasi

01 02 03 04
Koperasi
Koperasi Koperasi Koperasi
menyediakan
berperan memberdayakan mempromosikan
berbagai layanan
dalam anggotanya nilai-nilai
ekonomi kepada
pembangunan dengan solidaritas dan
anggotanya, seperti
sosial dan memberikan kerja sama di
pembelian bersama,
ekonomi di mereka kontrol antara
penjualan bersama,
komunitas lokal langsung atas anggotanya.
atau layanan
atau daerah bisnis dan
keuangan.
tertentu. keputusan
organisasi.
Prinsip-Prinsip Koperasi
Dirangkum dari UU 25
tahun 1992

Keanggotaan tidak dipaksa.


Dalam pengelolaannya,
Oleh karenanya harus
koperasi harus bersifat
berdasarkan sukarela dan
demokratis.
terbuka.

Pembagian hasil usaha


Pemberian balas jasa
diberikan secara adil sesuai
terhadap pemberi modal
dengan porsi kontribusi
sesuai dengan jumlah
masing-masing anggota
modal yang diberikan.
terhadap koperasi.
Jenis-Jenis Koperasi yang disebutkan di
dalam UU nomor 25 tahun 1992 Pasal 15

Koperasi primer Koperasi sekunder

Koperasi primer
Koperasi sekunder
adalah koperasi
adalah koperasi
yang didirikan oleh
yang didirikan oleh
orang-seorang
koperasi yang
serta
beranggotakan
beranggotakan
koperasi juga.
lebih dari 20 orang.
Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha

Koperasi Produsen

Koperasi Konsumen

Koperasi Jasa

Koperasi Simpan Pinjam


KEUNTUNGAN
Anggota koperasi berhak mendapatkan
MENJADI ANGGOTA pembagian sisa hasil usaha (SHU).
KOPERASI
Anggota dapat membeli barang dan jasa
dengan harga yang lebih terjangkau
dibandingkan beli di luar koperasi.

Bagi anggota, dapat meminjam dana


kepada koperasi baik secara sistem
konvensional berbunga ataupun bagi hasil
sistem syari’ah.

Anggota bisa mendapatkan pelatihan


entrepreneur dan memperluas jaringan
bisnis.
Hambatan-hambatan bagi
pertumbuhan koperasi

1. kesadaran 2. pengalaman masa 3. pengetahuan


masyarakat terhadap lampau mengakibtakan masyarakat
koperasi yang masih masyarakat tetap mengenai koperasi
sangat rendah merasa curiga terhadap
masih sangat rendah
koperasi
Peran koperasi

Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai


berikut :
a. Membantu anggota untuk meningkatan
pendapatan/penghasilan
b. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
c. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
d. Turut mencerdaskan bangsa
e. Mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang,
baik perseorangan maupun warga masyarakat.
f. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi.
Kebijakan pemerintah dalam
program pengkoprasian

Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah


mengadakan kebijakan antara lain :

1. menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat


terutama koperasi

2. memperluas pendidikan dan penerangan koperasi

3. memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan


industri maupun pertanian yang bermodal kecil
Landasan hukum koperasi

Landasan hukum koperasi Indonesia


sangat lengkap mulai dari landasan idiil, landasan mental, dan landasan
struktural.
Rincian secara detailnya adalah sebagai berikut :
1. Landasan Idiil
Landasan idiil koperasi adalah pancasila
2. Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar
1945.
3. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi
Azas koperasi

Azas koperasi Indonesia adalah kekeluaragaan


dan kegotong royongan.
Dengan berpegang teguh pada azas kekeluargaan
dan kegotong royongan sesuai
dengan kepribadian Indonesia, azas koperasi
Indonesia mengacu pada prinsip-prinsip dasar
yang menjadi landasan bagi koperasi di
Indonesia. Prinsip-prinsip ini mencakup
keanggotaan sukarela, pengelolaan demokratis,
partisipasi ekonomi anggota, otonomi dan
independensi, pendidikan, pelatihan, dan
informasi, serta kerjasama antarkoperasi.
Koperasi menurut Islam

Koperasi dalam Islam dikenal dengan syirkah ta’awuniyah.


Secara etimologis, syirkah mempunyai arti percampuran,
yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan harta
lainnya, tanpa dapat dibedakan antara keduanya.
Tujuan dan Manfaat
Koperasi Syari'ah

2. Memberikan lapangan 3. Memberikan bantuan


1. Memberikan
kerja kepada keuangan dari sebagian
keuntungan kepada
karyawannya. hasil usaha musyarakah
para anggota pemilik
untuk mendirikan
modal.
tempat ibadah, sekolah,
dan sebagainya
Macam-macam
Koperasi (syirkah ta'awuniyah)

Dalam Islam koperasi (syirkah ta’awuniyah) terbagi menjadi empat macam yaitu sebagai berikut :

Syirkah Abdan

Syirkah Mufawadhah

Syirkah Wujuh

Syirkah ‘Inan
Koperasi di era digital
Perkembangan koperasi di era digital telah mengubah cara koperasi
beroperasi dan berinteraksi dengan anggotanya, membawa banyak manfaat
sekaligus tantangan. Dengan penerapan teknologi digital seperti aplikasi seluler
dan platform online, koperasi dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan
keterlibatan anggotanya, bahkan di daerah terpencil. Teknologi juga
memungkinkan koperasi untuk berinovasi dalam layanan dan produk,
meningkatkan transparansi, serta memperkuat kolaborasi antar-koperasi dan
dengan pihak lain. Namun, di sisi lain, digitalisasi membawa risiko seperti
keamanan siber dan kebutuhan akan keterampilan digital yang memadai. Untuk
mengoptimalkan manfaat era digital, koperasi harus berinvestasi dalam
pelatihan, perlindungan data, dan infrastruktur teknologi. Secara keseluruhan,
era digital menawarkan peluang besar bagi koperasi untuk tetap relevan dan
berkelanjutan dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, asalkan
mereka siap mengatasi tantangan yang muncul.
Studi kasus
Koperasi Unit Desa (KUD) di Indonesia
Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, pemerintah Indonesia mulai mendorong
pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai bagian dari strategi pembangunan
pedesaan. KUD adalah koperasi yang berbasis di desa dan berfungsi untuk mendukung
petani dan masyarakat pedesaan dengan berbagai layanan, Meskipun KUD berhasil
dalam banyak hal, mereka juga menghadapi tantangan. Pada akhir 1980-an dan 1990-
an, terjadi berbagai masalah terkait dengan tata kelola, korupsi, dan kurangnya
transparansi di beberapa KUD. Akibatnya, pemerintah memperkenalkan reformasi
untuk meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi dalam operasional KUD. Koperasi Unit
Desa (KUD) di Indonesia adalah contoh bagaimana koperasi dapat berkontribusi pada
pemberdayaan ekonomi pedesaan dan kesejahteraan petani. Meskipun menghadapi
tantangan, KUD telah berperan penting dalam menghubungkan petani dengan sumber
daya yang mereka butuhkan dan mendorong kolaborasi di tingkat lokal. Dengan
adaptasi dan transformasi yang tepat, KUD dapat terus menjadi bagian penting dari
lanskap ekonomi pedesaan di Indonesia.
KESIMPULAN
Koperasi adalah organisasi bisnis yang unik karena didasarkan pada prinsip keanggotaan
sukarela, pengelolaan demokratis, dan partisipasi ekonomi yang adil. Sejarah koperasi dimulai
pada abad ke-19 dengan Rochdale Society of Equitable Pioneers di Inggris, yang menetapkan
prinsip-prinsip koperasi modern seperti keterbukaan, demokrasi, dan pembagian keuntungan
yang adil. Di Indonesia, koperasi mulai berkembang pada awal abad ke-20 dan mendapatkan
momentum setelah kemerdekaan pada tahun 1945, dengan pemerintah mendukung koperasi
sebagai instrumen untuk mencapai keadilan sosial dan ekonomi. Koperasi Unit Desa (KUD)
menjadi contoh penting dalam pemberdayaan ekonomi pedesaan. Secara keseluruhan,
koperasi telah berkembang menjadi model bisnis yang relevan dan berkelanjutan, karena
mampu beradaptasi dengan perubahan sosial dan ekonomi sambil tetap berpegang pada
prinsip-prinsip dasar koperasi yang menekankan inklusivitas dan solidaritas. Koperasi terus
berperan dalam memberdayakan komunitas dan menyediakan alternatif yang lebih adil dalam
dunia bisnis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai