Kelas C3
Oleh
Kelompok 4:
Dosen Pengampu :
Putu Laksmita Dewi Rahmayanti, S.E.,M.M.
Keanggotaan Terbuka dan Sukarela: Koperasi terbuka untuk semua orang yang
memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia untuk berkontribusi sesuai dengan
prinsip-prinsip koperasi, tanpa diskriminasi.
Pengendalian Demokratis oleh Anggota: Anggota koperasi memiliki hak yang
sama untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dengan satu anggota satu
suara, tanpa memandang jumlah kontribusi finansialnya.
Partisipasi Ekonomi Anggota: Anggota menyumbangkan modal ke koperasi dan
mengelola usaha koperasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka, serta
mendapatkan manfaat dari usaha tersebut.
Otonomi dan Kemandirian: Koperasi harus beroperasi secara mandiri dan
independen, serta dapat bermitra dengan pihak lain sesuai kebutuhan dan keinginan
anggota.
Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi: Koperasi harus memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada anggotanya, serta mempromosikan informasi tentang koperasi
untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi anggota.
Kerja Sama antar Koperasi: Koperasi harus bekerja sama secara aktif dengan
koperasi lain, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, untuk
meningkatkan kekuatan kolektif mereka.
Pelayanan kepada Masyarakat: Koperasi harus bekerja untuk kepentingan umum
dan pembangunan berkelanjutan dalam komunitas mereka.
Prinsip-prinsip ini menjadi dasar bagi koperasi-koperasi di seluruh dunia dalam
menjalankan operasi mereka dan memastikan bahwa nilai-nilai koperasi yang
fundamental dipertahankan dalam setiap kegiatan mereka.
Sementara jika di negara Indonesia Koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya,
karena proses berdirinya berdasarkan pada prinsip-prinsip perkoperasian. Adapun
prinsip-prinsip tersebut, berupa:
1) Keanggotaan Bersifat Sukarela Dan Terbuka.
Pengertian dari bersifat sukarela adalah seseorang harus sukarela menjadi
anggota koperasi (tidak ada paksaan). Bahkan tidak hanya untuk menjadi
anggota saja, untuk keluar dari keanggotaan koperasi juga harus sukarela
berdasarkan keinginan sendiri. Sementara maksud dari bersifat terbuka adalah
tidak ada diskriminasi antar anggota koperasi. Semua anggota koperasi harus
diperlakukan sama.
2) Pengelolaan Secara Demokratis.
Disini koperasi dalam pengelolaannya harus dilakukan atas kehendak dan
keputusan para anggota. Disini, anggota koperasi memegang dan melaksanakan
kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha Dilakukan Secara Adil Sebanding Dengan
Besarnya Jasa Usaha Masing-Masing Anggota.
Pengertian dari prinsip ini adalah untuk mewujudkan nilai kekeluargaan dan
keadilan, maka pembagian sisa hasil usaha kepada anggota berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota koperasi, tidak semata-mata berdasarkan
modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi. Jadi, pembagian SHU tidak
hanya berdasarkan modal melainkan juga berdasarkan jasa usaha setiap anggota
koperasi.
4) Pembagian Balas Jasa Yang Terbatas Terhadap Modal.
Modal dalam suatu koperasi dipergunakan untuk kemanfaatan anggota,
bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal
yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan pada
besarnya modal yang diberikan. Adapun yang dimaksud secara terbatas yaitu
wajar (tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar).
5) Kemandirian.
Mandiri artinya suatu koperasi harus berdiri sendiri tanpa bergantung pada
pihak lain yang didasarkan atas kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan,
kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian
kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani
mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola
diri sendiri.
Selain kelima prinsip di atas, terdapat prinsip lainnya yang diterapkan
dalam koperasi untuk mengembangkan diri, yaitu prinsip pendidikan
perkoperasian dan kerja sama antar koperasi. Pendidikan perkoperasian baik
untuk pengurus, pengawas mapupun anggota koperasi diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat
solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi yang pada akhirnya dapat
mensejahterakan anggota koperasi.
c. Tujuan Koperasi
Koperasi di Indonesia memiliki beragam tujuan, yang umumnya sejalan dengan
prinsip-prinsip koperasi secara global. Beberapa tujuan utama koperasi di Indonesia
meliputi:
Pemberdayaan Ekonomi: Salah satu tujuan utama koperasi adalah memberdayakan
ekonomi anggotanya. Ini bisa dilakukan dengan cara menyediakan akses ke sumber
daya ekonomi yang terbatas, seperti modal, pasar, dan pelatihan, sehingga anggota
koperasi dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Peningkatan Kesejahteraan Anggota: Koperasi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya dengan cara menyediakan barang dan jasa dengan harga
yang terjangkau, memperoleh harga yang adil untuk produk-produk yang
dihasilkan oleh anggotanya, serta memberikan manfaat dan dividen kepada anggota
sesuai dengan kontribusi mereka.
Pendidikan dan Pelatihan: Koperasi berupaya untuk meningkatkan kemampuan
anggotanya melalui program pendidikan dan pelatihan, baik dalam hal manajemen
koperasi, keahlian teknis, maupun peningkatan keterampilan lainnya yang dapat
meningkatkan produktivitas dan kemampuan berusaha anggota.
Mendorong Kerjasama dan Solidaritas: Koperasi mempromosikan kerjasama dan
solidaritas di antara anggotanya, serta antara koperasi dengan koperasi lainnya. Ini
dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kerjasama, seperti pembelian bersama,
pemasaran bersama, dan dukungan dalam pengembangan usaha.
Pembangunan Ekonomi Lokal: Koperasi berperan dalam pembangunan ekonomi
lokal dengan mendukung usaha kecil dan menengah, serta memperkuat struktur
ekonomi lokal dengan mengedepankan produksi dan pemasaran lokal.
Mewujudkan Prinsip Keadilan dan Kesetaraan: Koperasi berkomitmen untuk
mewujudkan prinsip keadilan dan kesetaraan di antara anggotanya, dengan
memastikan bahwa setiap anggota memiliki suara yang sama dalam pengambilan
keputusan dan mendapatkan manfaat yang adil dari kegiatan koperasi.
Kontribusi pada Pembangunan Berkelanjutan: Koperasi berupaya untuk
berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan mengadopsi praktik-
praktik bisnis yang ramah lingkungan, mempromosikan pertanian dan produksi
berkelanjutan, serta mendukung kegiatan sosial dan lingkungan yang positif di
komunitas mereka.
1. Badan usaha atau badan hukum yang didirikan dan beranggotakan oleh orang-seorang.
2. Melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
3. Pada koperasi sekunder didirikan dan beranggotakan badan-badan hukum koperasi.
4. Merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan
Definisi koperasi yang menjelaskan konsep koperasi sebagai organisasi bisnis atau usaha
sebagai berikut :
1) Menurut UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang, seorang atau
badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2) Menurut ILO (Subandi, 2017:18)
Koperasi adalah suatu perkumpulan orang biasa yang memiliki kemampuan
ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang
diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara
terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta
menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.
3) Menurut Ropke (Hendar, 2010)
Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang anggotanya adalah juga
pelanggan utama bisnis tersebut. menurut ropke koperasi sebagai organisasi
bisnis dapat dikembangkan sesuai dengan aktivitas anggotanya, sebagai berikut
:
a Koperasi Pemasaran (Marketing Cooperative)
Koperasi yang membeli hasil produksi dari anggota sebagai bahan
baku untuk diolah menjadi produk dan dijual kembali ke pasar. Contoh,
koperasi peternakan sapi perah yang membeli susu sapi segar dari
anggotanya kemudian diolah menjadi susu, yoghurt, keju es krim dll yang
dijual kembali ke pihak eksternal.
b. Koperasi Konsumen (Consumer Cooperation)
Koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggotanya dalam
rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota.
c. Koperasi Produsen (Productive Cooperative)
Koperasi yang anggotanya adalah para produsen. berperan dalam
pengadaan bahan baku, input, atau sarana produksi yang menunjang
ekonomi anggotanya.
d. Koperasi Pelayanan (Cooperative Service)
Koperasi yang menyediakan pelayanan pada anggotanya seperti :
asuransi, kredit, fasilitas pengolahan data dll.
e. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan koperasi kredit,
koperasi ini menyediakan layanan simpan pinjam.
Manajemen
Manajemen dikenal sebagai sebuah proses yang mengatur kegiatan atau perilaku
sehingga menimbulkan efek yang baik. Secara etimologi, manajemen merupakan
sebuah seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama sebuah
organisasi atau bisnis melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan,
dan pengawasan sumber daya dengan efektif dan efisien.
Koperasi
Koperasi adalah suatu bentuk organisasi atau perusahaan yang dimiliki dan dikelola
bersama oleh sekelompok orang atau anggota dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan bersama berdasarkan prinsip koperasi dan asas
kekeluargaan.
2) Konsep Manajemen Koperasi
1) Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi melibatkan pengelolaan dan pengaturan berbagai aspek
operasional, keuangan, dan strategis dari koperasi. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa koperasi dapat beroperasi secara efisien, mencapai tujuan
anggota, dan memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan. Singkatnya
Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang dilakukan koperasi untuk
membentuk seluruh anggotanya untuk mencapai tujuannya.
2) Unsur Pokok dan Tatanan Manajemen Koperasi
Menurut Alfred Hanel yang merupakan tokoh aliran nominalis, organisasi koperasi
adalah suatu sistem sosial ekonomi (socio economic system) yang terdiri dari empat
subsistem yaitu :
1. Cooperative Group, yang merupakan kumpulan orang-orang yang terikat
paling sedikit satu kepentingan, keperluan atau tujuan tertentu (needs,
purpose and interest)
2. Solidarity and Mutual aids, merupakan bentuk solidaritas tolong -
menolong untuk memenuhi suatu kepentingan, kebutuhan dan tujuan.
3. Cooperative Enterprise atau perusahaan koperasi yang didirikan untuk
memproduksi dan menjual barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan
dan tujuan.
4. Member of Interest Promotion, yang merupakan sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan atau kepentingan ekonomi dan sosial
anggotanya.
Keempat subsistem tersebut saling terkait sehingga perlu dilakukan
keempatnya agar tujuan dari koperasi dapat tercapai.
Diphayana, W. 2017. Memahami Kriteria, Asas, dan Tujuan UMKM, diakses pada 18
September 2022 melalui https://www.slideshare.net/wahonodiphayana/kriteria-
ampfungsi-umkm.