Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN MATA KULIAH

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

Perangkat Organisasi Koperasi

Kelas C3

Oleh
Kelompok 4:

1. I Nyoman Gede Berata Suteja ( 08/2107531037)


2. Putu Angel Shinta Lestari ( 10/2107531066)
3. Regita Puji Cahyani (18/2107531122)
4. Ni Putu Eka Ayu Suandewi (22/2107531141)

Dosen Pengampu :
Putu Laksmita Dewi Rahmayanti, S.E.,M.M.

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023/2024
PEMBAHASAN

1. Asas, Prinsip, Tujuan Koperasi


a. Asas Koperasi
Asas koperasi adalah kekeluargaan dan gotong royong. Menurut Pasal 2 UU Nomor
25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut Bapak Koperasi
Indonesia, Mohammad Hatta, koperasi adalah usaha bersama guna memperbaiki atau
meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong menolong.
Konsekuensi dari asas kekeluargaan adalah asas gotong royong. Untuk menjalankan
sebuah organisasi, diperlukan kerja sama atau gotong royong dari para anggotanya.
Baca artikel detikfinance, "Koperasi Adalah: Pengertian, Asas, Prinsip, Jenis, Fungsi,
dan Tujuan" selengkapnya
b. Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi, yang diakui secara internasional, adalah panduan atau
aturan yang mengatur cara koperasi beroperasi dan berinteraksi dengan anggotanya.
Prinsip-prinsip tersebut secara umum dikenal dengan prinsip-prinsip Rochdale, yang
pertama kali dirumuskan oleh Koperasi Rochdale pada abad ke-19 di Inggris. Berikut
adalah ringkasan dari prinsip-prinsip koperasi:

 Keanggotaan Terbuka dan Sukarela: Koperasi terbuka untuk semua orang yang
memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia untuk berkontribusi sesuai dengan
prinsip-prinsip koperasi, tanpa diskriminasi.
 Pengendalian Demokratis oleh Anggota: Anggota koperasi memiliki hak yang
sama untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dengan satu anggota satu
suara, tanpa memandang jumlah kontribusi finansialnya.
 Partisipasi Ekonomi Anggota: Anggota menyumbangkan modal ke koperasi dan
mengelola usaha koperasi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka, serta
mendapatkan manfaat dari usaha tersebut.
 Otonomi dan Kemandirian: Koperasi harus beroperasi secara mandiri dan
independen, serta dapat bermitra dengan pihak lain sesuai kebutuhan dan keinginan
anggota.
 Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi: Koperasi harus memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada anggotanya, serta mempromosikan informasi tentang koperasi
untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi anggota.
 Kerja Sama antar Koperasi: Koperasi harus bekerja sama secara aktif dengan
koperasi lain, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, untuk
meningkatkan kekuatan kolektif mereka.
 Pelayanan kepada Masyarakat: Koperasi harus bekerja untuk kepentingan umum
dan pembangunan berkelanjutan dalam komunitas mereka.
Prinsip-prinsip ini menjadi dasar bagi koperasi-koperasi di seluruh dunia dalam
menjalankan operasi mereka dan memastikan bahwa nilai-nilai koperasi yang
fundamental dipertahankan dalam setiap kegiatan mereka.
Sementara jika di negara Indonesia Koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya,
karena proses berdirinya berdasarkan pada prinsip-prinsip perkoperasian. Adapun
prinsip-prinsip tersebut, berupa:
1) Keanggotaan Bersifat Sukarela Dan Terbuka.
Pengertian dari bersifat sukarela adalah seseorang harus sukarela menjadi
anggota koperasi (tidak ada paksaan). Bahkan tidak hanya untuk menjadi
anggota saja, untuk keluar dari keanggotaan koperasi juga harus sukarela
berdasarkan keinginan sendiri. Sementara maksud dari bersifat terbuka adalah
tidak ada diskriminasi antar anggota koperasi. Semua anggota koperasi harus
diperlakukan sama.
2) Pengelolaan Secara Demokratis.
Disini koperasi dalam pengelolaannya harus dilakukan atas kehendak dan
keputusan para anggota. Disini, anggota koperasi memegang dan melaksanakan
kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha Dilakukan Secara Adil Sebanding Dengan
Besarnya Jasa Usaha Masing-Masing Anggota.
Pengertian dari prinsip ini adalah untuk mewujudkan nilai kekeluargaan dan
keadilan, maka pembagian sisa hasil usaha kepada anggota berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota koperasi, tidak semata-mata berdasarkan
modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi. Jadi, pembagian SHU tidak
hanya berdasarkan modal melainkan juga berdasarkan jasa usaha setiap anggota
koperasi.
4) Pembagian Balas Jasa Yang Terbatas Terhadap Modal.
Modal dalam suatu koperasi dipergunakan untuk kemanfaatan anggota,
bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal
yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan pada
besarnya modal yang diberikan. Adapun yang dimaksud secara terbatas yaitu
wajar (tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar).
5) Kemandirian.
Mandiri artinya suatu koperasi harus berdiri sendiri tanpa bergantung pada
pihak lain yang didasarkan atas kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan,
kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian
kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani
mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola
diri sendiri.
Selain kelima prinsip di atas, terdapat prinsip lainnya yang diterapkan
dalam koperasi untuk mengembangkan diri, yaitu prinsip pendidikan
perkoperasian dan kerja sama antar koperasi. Pendidikan perkoperasian baik
untuk pengurus, pengawas mapupun anggota koperasi diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat
solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi yang pada akhirnya dapat
mensejahterakan anggota koperasi.
c. Tujuan Koperasi
Koperasi di Indonesia memiliki beragam tujuan, yang umumnya sejalan dengan
prinsip-prinsip koperasi secara global. Beberapa tujuan utama koperasi di Indonesia
meliputi:
 Pemberdayaan Ekonomi: Salah satu tujuan utama koperasi adalah memberdayakan
ekonomi anggotanya. Ini bisa dilakukan dengan cara menyediakan akses ke sumber
daya ekonomi yang terbatas, seperti modal, pasar, dan pelatihan, sehingga anggota
koperasi dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
 Peningkatan Kesejahteraan Anggota: Koperasi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya dengan cara menyediakan barang dan jasa dengan harga
yang terjangkau, memperoleh harga yang adil untuk produk-produk yang
dihasilkan oleh anggotanya, serta memberikan manfaat dan dividen kepada anggota
sesuai dengan kontribusi mereka.
 Pendidikan dan Pelatihan: Koperasi berupaya untuk meningkatkan kemampuan
anggotanya melalui program pendidikan dan pelatihan, baik dalam hal manajemen
koperasi, keahlian teknis, maupun peningkatan keterampilan lainnya yang dapat
meningkatkan produktivitas dan kemampuan berusaha anggota.
 Mendorong Kerjasama dan Solidaritas: Koperasi mempromosikan kerjasama dan
solidaritas di antara anggotanya, serta antara koperasi dengan koperasi lainnya. Ini
dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kerjasama, seperti pembelian bersama,
pemasaran bersama, dan dukungan dalam pengembangan usaha.
 Pembangunan Ekonomi Lokal: Koperasi berperan dalam pembangunan ekonomi
lokal dengan mendukung usaha kecil dan menengah, serta memperkuat struktur
ekonomi lokal dengan mengedepankan produksi dan pemasaran lokal.
 Mewujudkan Prinsip Keadilan dan Kesetaraan: Koperasi berkomitmen untuk
mewujudkan prinsip keadilan dan kesetaraan di antara anggotanya, dengan
memastikan bahwa setiap anggota memiliki suara yang sama dalam pengambilan
keputusan dan mendapatkan manfaat yang adil dari kegiatan koperasi.
 Kontribusi pada Pembangunan Berkelanjutan: Koperasi berupaya untuk
berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan mengadopsi praktik-
praktik bisnis yang ramah lingkungan, mempromosikan pertanian dan produksi
berkelanjutan, serta mendukung kegiatan sosial dan lingkungan yang positif di
komunitas mereka.

2. Kriteria – Kriteria Koperasi


Ada beberapa hal yang menjadi kriteria dari koperasi di antaranya:

1. Badan usaha atau badan hukum yang didirikan dan beranggotakan oleh orang-seorang.
2. Melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
3. Pada koperasi sekunder didirikan dan beranggotakan badan-badan hukum koperasi.
4. Merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan

3. Aspek – Aspek Dalam Koperasi


1) Aspek Fungsi Perencanaan
Koperasi Setia Budi Wanita Malang juga mempunyai rancangan atau program
usaha lain yang dilakukannya selain usaha utama (waserda dan simpan pinjam) dalam
koperasi tersebut diantaranya rental mobil, dan koperasi ini pun juga terdapat program
atau pelatihan oleh anggota, pengurus dan pengawas diantaranya untuk anggota yaitu
SHU dan fasilitas kredit (pinjaman berupa uang dan belanja kredit), keterampilan (tata
boga, tata rias wajah-manten, menjahit, daur ulang, membatik, dll.) sesuai kebutuhan
untuk pengembangan usaha anggota, sedangkan untuk pengurus dan pengawas juga
terdapat pelatihan manajemen, kewirausahaan leadership, dll.
2) Aspek Fungsi Organisasi
Koperasi ini yang mana dalam organisasi tersebut tentunya terdapat peraturan di
dalam pembagian tugas serta kewenangannya dan di koperasi ini terdapat unsur
kebersamaan, karena keputusan tidak hanya diambil di satu orang tetapi bersama.
3) Aspek Pelaksanaan
Dalam setiap manajemen di koperasi ini sudah mempunyai tugas-tugasnya, yaitu
berdasarkan pengurus yang menentukan job description dan juga AD/ART-nya, dalam
aspek pelaksanaan ini tentunya yang terpenting dalam pelaksanaan rencana-rencana
koperasi ini tidak hanya pengurus saja, tetapi setiap anggota juga memiliki peranan
penting dalam proses penerapan rencana-rencana koperasi tersebut.
4) Aspek Pengawasan
Dalam koperasi ini pengurus melakukan pengawasan terhadap anggotanya melalui
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Koperasi Wanita Setia Budi Jatim dalam
pengembangan usahanya menjalankan usaha simpan pinjam dan waserda yang mana
kedua usaha tersebut telah menjadi usaha utama, selain usaha sampingannya yaitu
rental mobil. Di samping itu, seorang anggota juga dapat berperan langsung dalam
mengembangkan usahanya.

4. Konsep Koperasi sebagai Organisasi Bisnis


Berdasarkan pendekatan asal, koperasi berasal dari bahasa latin yakni “cooper”
yang dalam bahasa inggris disebut dengan cooperation. co yang memiliki arti bersama dan
operation yang berarti bekerja, atau bisa diartikan sebagai bekerja sama, kerja sama yang
dimaksud disini adalah dilakukan oleh orang - orang yang memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama (Sattar, 2017:28).

Definisi koperasi yang menjelaskan konsep koperasi sebagai organisasi bisnis atau usaha
sebagai berikut :
1) Menurut UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang, seorang atau
badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
2) Menurut ILO (Subandi, 2017:18)
Koperasi adalah suatu perkumpulan orang biasa yang memiliki kemampuan
ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang
diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara
terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta
menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.
3) Menurut Ropke (Hendar, 2010)
Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang anggotanya adalah juga
pelanggan utama bisnis tersebut. menurut ropke koperasi sebagai organisasi
bisnis dapat dikembangkan sesuai dengan aktivitas anggotanya, sebagai berikut
:
a Koperasi Pemasaran (Marketing Cooperative)
Koperasi yang membeli hasil produksi dari anggota sebagai bahan
baku untuk diolah menjadi produk dan dijual kembali ke pasar. Contoh,
koperasi peternakan sapi perah yang membeli susu sapi segar dari
anggotanya kemudian diolah menjadi susu, yoghurt, keju es krim dll yang
dijual kembali ke pihak eksternal.
b. Koperasi Konsumen (Consumer Cooperation)
Koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggotanya dalam
rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota.
c. Koperasi Produsen (Productive Cooperative)
Koperasi yang anggotanya adalah para produsen. berperan dalam
pengadaan bahan baku, input, atau sarana produksi yang menunjang
ekonomi anggotanya.
d. Koperasi Pelayanan (Cooperative Service)
Koperasi yang menyediakan pelayanan pada anggotanya seperti :
asuransi, kredit, fasilitas pengolahan data dll.
e. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan koperasi kredit,
koperasi ini menyediakan layanan simpan pinjam.

5. Beberapa Pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi


1) Definisi Manajemen dan Koperasi

 Manajemen
Manajemen dikenal sebagai sebuah proses yang mengatur kegiatan atau perilaku
sehingga menimbulkan efek yang baik. Secara etimologi, manajemen merupakan
sebuah seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama sebuah
organisasi atau bisnis melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan,
dan pengawasan sumber daya dengan efektif dan efisien.
 Koperasi
Koperasi adalah suatu bentuk organisasi atau perusahaan yang dimiliki dan dikelola
bersama oleh sekelompok orang atau anggota dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan bersama berdasarkan prinsip koperasi dan asas
kekeluargaan.
2) Konsep Manajemen Koperasi

1) Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi melibatkan pengelolaan dan pengaturan berbagai aspek
operasional, keuangan, dan strategis dari koperasi. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa koperasi dapat beroperasi secara efisien, mencapai tujuan
anggota, dan memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan. Singkatnya
Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang dilakukan koperasi untuk
membentuk seluruh anggotanya untuk mencapai tujuannya.
2) Unsur Pokok dan Tatanan Manajemen Koperasi
Menurut Alfred Hanel yang merupakan tokoh aliran nominalis, organisasi koperasi
adalah suatu sistem sosial ekonomi (socio economic system) yang terdiri dari empat
subsistem yaitu :
1. Cooperative Group, yang merupakan kumpulan orang-orang yang terikat
paling sedikit satu kepentingan, keperluan atau tujuan tertentu (needs,
purpose and interest)
2. Solidarity and Mutual aids, merupakan bentuk solidaritas tolong -
menolong untuk memenuhi suatu kepentingan, kebutuhan dan tujuan.
3. Cooperative Enterprise atau perusahaan koperasi yang didirikan untuk
memproduksi dan menjual barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan
dan tujuan.
4. Member of Interest Promotion, yang merupakan sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan atau kepentingan ekonomi dan sosial
anggotanya.
Keempat subsistem tersebut saling terkait sehingga perlu dilakukan
keempatnya agar tujuan dari koperasi dapat tercapai.

3) Perbedaan Koperasi dan Perusahaan Konvensional

Pembeda Koperasi Perusahaan Konvensional


Tujuan Meningkatkan kesejahteraan Berorientasi mencari laba sebanyak
anggotanya. – banyaknya.

Modal Berasal dari simpanan pokok dan Berasal dari investor.


wajib anggota dan dari sumber
lain yang sah.

Keanggotaan Terbuka untuk semua individu Terbatas pada investor atau


yang memenuhi syarat dan pemegang saham tertentu.
prinsip koperasi.

Pengambilan Dilakukan berdasarkan asas Dilakukan oleh pemegang saham


Keputusan demokrasi, setiap anggota berdasarkan proporsi kepemilikan
memiliki hak suara yang sama saham.

Pembagian Dibagikan sesuai jasa Dibagikan kepada pemegang saham


Laba anggotanya dalam bentuk SHU dalam bentuk dividen berdasarkan
proporsi modal yang ditanam.

4) Kriteria Pembeda Koperasi – Koperasi di Indonesia

 Menurut sektor ekonomi atau bidang usaha ekonomi para anggotanya


(misal:koperasi pertanian, koperasi industri, koperasi kerajinan).
 Menurut profesi para anggotanya (misal: koperasi petani, koperasi
nelayan,koperasi penjahit).
 Menurut pusat geografis dari kegiatan para anggotanya (misal: koperasi
perkotaan,koperasi pedesaan).
 Menurut daerah kerja perusahaan-perusahaan koperasi (koperasi lokal,regional,
nasional, dan internasional).
 Koperasi Tunggal-Usaha (Single Purpose Cooperative) yakni koperasi yang
berfokus pada satu bidang usaha tertentu (misal: koperasi simpan pinjam(KSP),
koperasi produksi, koperasi konsumsi).
 Koperasi Serba Usaha (Multi Purpose Cooperative) yakni koperasi yang
menyelenggarakan lebih dari 1 jenis usaha (misal: koperasi unit desa (KUD) yaitu
menyediakan layanan simpan pinjam, konsumsi, dan produksi bagi anggotanya.
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) yaitu menyediakan layanan simpan pinjam,
perumahan, dan konsumsi bagi anggotanya).
 Koperasi Aneka Jasa (Full Service Cooperative) yakni menyediakan berbagai
macam layanan jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya (misal: Koperasi Jasa
Keuangan yang menyediakan layanan simpan pinjam, asuransi, dan transfer uang.
Koperasi Jasa Kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan
bagi anggotanya).
5) Nilai – Nilai Koperasi
Pada tahun 1995 ICA (International Cooperative Alliance) menetapkan nilai-nilai
koperasi ada dua macam, meliputi nilai fundamental (nilai dasar) dan nilai etis.

1) Nilai Fundamental (Dasar)


 Menolong diri sendiri (self-help)
 Tanggung jawab sendiri (self-responsibility)
 Demokrasi (democracy)
 Persamaan (equality)
 Keadilan (equity)
 Kesetiakawanan (solidarity)
2) Nilai Etis
 Kejujuran (honesty)
 Keterbukaan (openness)
 Tanggung jawab sosial (social responsibility)
 Kepedulian terhadap orang lain (care for others)
6) Permodalan Koperasi
1) Modal aktif
Modal aktif terdapat atau dapat dilihat pada bagian Aktiva Neraca, yaitu yang
menunjukkan kekayaan atau penggunaan dana/modal. Modal aktif dapat dibedakan
atas:
 Modal lancar disebut juga dengan modal jangka pendek, yaitu modal yang
berputar atau habis dalam waktu kurang dari satu tahun.
 Modal tetap adalah kelompok modal atau kekayaan yang bersifat tahan
lama. Apabila diukur dengan waktu maka masa perputarannya adalah lebih
dari satu tahun.
2) Modal pasif
Modal pasif dapat dilihat pada sebelah pasiva neraca, yaitu yang menunjukkan
sumber-sumber modal yang diperoleh perusahaan (Koperasi). Modal pasif dapat
dibedakan atas:
 Modal jangka pendek, yaitu modal yang harus dikembalikan dalam waktu
singkat atau kurang dari satu tahun.
 Modal jangka panjang, yaitu modal yang harus dikembalikan dengan masa
lebih dari satu tahun.
7) Sumber Modal Koperasi
1) Sumber-sumber Modal Koperasi (UU No. 12/1967)
 Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada Koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota
Koperasi tersebut dan jumlahnya sama untuk semua anggota
 Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada Koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota
Koperasi tersebut dan jumlahnya sama untuk semua anggota
 Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota atas dasar sukarela atau
berdasarkan perjanjian-perjanjian atau peraturan –peraturan khusus.
2) Sumber-sumber Modal Koperasi (UU No. 25/1992)
 Modal sendiri (equity capital), bersumber dari simpanan pokok anggota,
simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.
 Modal pinjaman (debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank
atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
serta sumber lain yang sah.
8) Distribusi Cadngan Koperasi
a Definisi Dana Cadangan
Pengertian dana cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah sejumlah uang
yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk
modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
b Persentase Dana Cadangan
Sesuai Anggaran Dasar yang menunjuk pada UU No. 12/1967 menentukan
bahwa 25% dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan untuk
cadangan, sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60%
disisihkan untuk Cadangan.
Menurut UU No. 25/1992, SHU yang diusahakan oleh anggota dan yang
diusahakan oleh bukan anggota, ditentukan 30% dari SHU tersebut disisihkan
untuk cadangan.
c Tujuan Distribusi Cadangan Koperasi
Distribusi Cadangan Koperasi antara lain dipergunakan untuk:
1. Memenuhi kewajiban tertentu
2. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan - kemungkinan rugi di kemudian hari
4. Perluasan usaha
DAFTAR PUSTAKA

Diphayana, W. 2017. Memahami Kriteria, Asas, dan Tujuan UMKM, diakses pada 18
September 2022 melalui https://www.slideshare.net/wahonodiphayana/kriteria-
ampfungsi-umkm.

Indonesia, C. 2022. Mengenal Tujuan, Fungsi, dan Jenis Koperasi di Indonesia.


Diambil kembali dari CNN INDONESIA:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/202201250%2074353-97-
750734/mengenal-tujuan-fungsi-dan-jenis-koperasi-di-indonesia.

Alfred. H. (1989). Organisasi Koperasi, Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Organisasi


Koperasi dan Kebijakan Pembangunannya di Negara-negara Berkembang. Bandung:
Universitas Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai