Anda di halaman 1dari 16

UTS

KOPERASI DAN KELEMBAGAAN


AGRIBISNIS
Nama : PENI TRIWIJAYANTI
Nim : 2019022000
Mata Kuliah : Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Semester : V (Lima)
A. Pengertian Koperasi

• Koperasi adalah lembaga ekonomi yang terdiri atas anggota-anggota yang mempunyai
jenis usaha yang sama dengan tujuan yang sama yaitu untuk mensejahterakan anggotanya.
Selain itu, koperasi dapat diartikan kumpulan orang-orang yang senasib
sepenanggungan
Kegunaan Koperasi : Kewajiban Anggota Hak Anggota
Koperasi Koperasi
1. Mensejahterakan anggotanya
1.Mendaftarkan diri 1.Menjadi pengurus koperasi
2. Memberikan Modal (Simpan- Pinjam)
2.Membayar simpanan pokok 2.Mendapatkan pelayanan
3. Penyedia Bahan Baku Kebutuhan
3.Membayar simpanan wajib 3.Mendapatkan pembagian SHU (Sisa
4. Menampung Produk Hasil Produksi Hasil Usaha)
Anggota
Nilai-nilai Koperasi

Nilai-nilai dalam koperasi merupakan salah satu aspek penting yang membedakan koperasi dengan badan usaha ekonomi
lainnya, karena dalam nilai-nilai koperasi terkandung unsur moral dan etika yang tidak semua dimiliki oleh badan usaha
ekonomi lainnya, Dalam hal ini Ibnu Soedjono berpendapat bahwa koperasi-Koperasi berdasarkan nilainilai menolong diri
sendiri, tanggung jawab sendiri, demokrasi,
persaingan, keadilan dan kesetiakawanan. Mengikuti tradisi para pendirinya, anggota koperasi percaya pada nilai-nilai
etis, dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap orang lain. 
Prinsip menolong diri sendiri (sel-help) percaya pada diri sendiri (self-reliance) dan kebersamaam (cooperation) Dalam
lembaga koperasi akan dapat melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi
koperasi untuk mampu bersaing dengan lembaga ekonomi lainnya, apabila para anggota koperasi mengoptimalkan
partisipasinya, baik partisipasi sebagai pemilik maupun partisipasi sebagai pemakai
Peranan Koperasi dan Strategi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa Peran Koperasi mempunyai peranan
dan strategi :
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai soko-gurunya
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
e)   Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar.
Prinsip-Prinsip Koperasi :

1. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.


Maksudnya setiap keanggotaan / anggota secara sukarela memberikan modalnya sendiri-sendiri untuk di gabungkan
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kenggotaan bersifat terbuka maksudnya terbuka untuk
siapa saja yang mau menjadi anggota koperasi tersebut
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang dimaksud bebas berpendapat harus memakai aturan
yang jelas berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Maksudnya setiap hasil usaha (SHU) adalah jasa darj masing-masing anggota dan modal dari masing-masing anggota

jadi pembagian SHU setiap anggota harus dibayar secara tunai karena disini setiap anggota adalah investor atas jasa
modal,selain investor anggota koperasi adalah pemilik jasa sebagai pemakai /pelangan. SHU juga merupakan hak dari
setiap anggota koperasi.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Pembelian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya modal yang tersedia. Apabila modal sedikit
pembelian balas jasanya juga sedikit dan begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar-kecilnya modal anggota itu
sendiri.

5. Kemandirian.
Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing atas setiap usaha itu sendiri,
selain itu anggota koperasi di tuntut berperan secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa mengelola koperasi ‘ dan usaha
itu sendiri.

6. Pendidikan perkoperasiaan
Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan bekerja setelah mereka terjun dalam masyarakat
karena manusia disamping sebagai makhluk sosial juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha pendidikan
perkoperasian dan partisipasi anggota sangat di hargain dan dianjurkan dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga
melalui pendidikan perkoperasiaan setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing.

7. Kerjasama antar koperasi.


Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan
koperasi tersebu
Kelembagaan Agribisnis
Agribisnis adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang suatu sistem pertanian yang bertujuan untuk memperoleh
Pendapatan yang paling tinggi baik berbentuk natura maupun uang melalui usaha dibidang pertanian.         
• Kelembagaan ialah sekumpulan jaringan dan relasi sosial yg melibatkan orang, memiliki tujuan tertentu, memiliki
norma, serta memiliki struktur.
• Kelembagaan mengandung dua aspek yakni :
1. Aspek kultural
terdiri dari hal-hal yang lebih abstrak yang menentukan “jiwa” suatu kelembagaan yaitu
nilai, norma, dan aturan, kepercayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan,
kebutuhan, orientasi, dan lain-lain.
2. aspek struktural
lebih statis, yang berisi struktur, peran, hubungan antar peran, integrasi antar bagian, struktur
umum, struktur kewenangan, hubungan kegiatan dengan tujuan, aspek solidaritas,
keanggotaan, profil, kekuasaan, dan lain-lain.
Strategi Dasar Pengembangan Usaha Agribisnis

a. Pengembangan sektor agribisnis harus dilakukan dengan pendekatan sistem, sehingga komponen sistem tersebut dan
lembaga-lembaga penunjangnya dapat dikembangkan secara selaras dan seimbang serta efektif dan efisien.

b. Komoditas-komoditas unggulan perlu diterapkan berdasarkan karakteristik wilayah dan dipublikasikan secara berkala


dan intensif kepada para pengusaha dan calon pengusaha agar diketahui potensinya oleh pasar. Para calon pengusaha juga
harus secara proaktif mencari informasi yang akurat dari narasumber yang dapat dipercaya

c. Kebijakan pengembangan usaha seyogyanya mencakup seluruh komponen dan lembaga penunjangnya dalam suatu sistem
komoditas, sehingga tercipta sistem komoditas yang terpadu. Ini perlu diantisipasi agar gagasan dibentuknya Dewan
Komoditas dapat direalisasikan

d. Sistem pengembangan sebaiknya direncanakan dengan pendekatan sistem komoditas unggulan, mulai dari hulu sampai
hilir dan didukung oleh infrastruktur dan kebijakan yang mampu mendorong terlaksananya integrasi sistem
komoditas tersebut.

e. Peranan lembaga pembiayaan perlu ditingkatkan, baik yang formal maupun sistem alternatif untuk mendukung semua
pelaku dalam suatu sistem komoditas unggulan. Perlu dicari terobosan perolehan investasi seperti halnya terobosan
f. Lembaga penelitian dan pengembangan agribisnis di tingkat universitas serta lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan agribisnis

setempat harus diberdayakan untuk terus menemukan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan nilai tambah semua penciptaan

kegunaan, bentuk, waktu, tempat, dan kepemilikan dalam suatu sistem komoditas. Di lain pihak para calon pengusaha harus mempunyai

ikatan yang baik dengan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan agribisnis tersebut.

g. Tenaga-tenaga akademis perlu didayagunakan sebagai pendamping dalam semua proses penciptaan nilai tambah melalui
penciptaan kegunaan bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan. Sebagai alumni perguruan tinggi, para sarjana baru
dituntut untuk kreatif, inovatif, dan memiliki kepemimpinan bisnis yang baik

h. Intensitas kemitraan antara pengusaha besar dan kecil/koperasi yang bergerak dalam suatu sistem komoditas harus ditingkatkan

dengan menciptakan saling tergantungan antara satu dengan lainnya. Misalnya, industri besar tergantung dari bahan baku yang

diproduksi oleh petani, sedangkan petani tergantung pada pasar industri yang bersangkutan, sehingga kekuatan tawar

menawar (bargaining power) akan seimbang.


i. Kemitraan harus berdasarkan asas keadilan yang merata, agribisnis harus dibangun di atas
kemajemukan tingkat sosial dan ekonomi, ras, dan kemajemukan lainnya,
sehingga diskriminasi dan nepotisme dapat dihindari. Selain itu masalah penjarahan pun
dapat dihindari sehingga tercipta iklim dunia usaha yang kondusif.
j. Teknologi yang tepat guna harus diaplikasikan dalam semua proses penciptaan kegunaan.
Dalam hal ini para calon pengusaha dituntut untuk selalu membuat berbagai terobosan
teknologi.
k. Paradigma baru di atas sebaiknya dijadikan sebagai landasan dalam perencanaan dan
pelaksanaan pengembangan agribisnis, sehingga agribisnis mampu menjadi lokomotif yang
menghela pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera, adil,
dan makmur seperti yang kita cita-citakan bersama.
Pembagian Kelembagaan

1.Kelembagaan Usaha Tani umumnya terdiri dari :


a. Rumah Tangga Petani
b. Kelompok Petani
c. Perusahaan Budidaya

2. Kelembagaan Pasca panen umunya terdiri dari :


a. Jasa Pengolahan hasil
b. Usaha Agroindustri

3. Kelembagaan Pemasaran Hasil terdiri dari :


a. Kelembagaan pemasaran di lokasi
b. Kelembagaan pemasaran di luar wilayah

4. Kelembagaan Penunjang umumnya terdiri dari :


a. Kelembagaan Permodalan
b. Kelembagaan Penyuluh pertanian
Lembaga Pendukung Pengembangan
Agribisnis

•  Keberadaan kelembagaan pendukung pengembangan agribisnis sangat penting untuk menciptakan agribisnis dalam
satu wilayah agar lebih  tangguh dan kompetitif. Lembaga-lembaga pendukung tersebut sangat menentukan dalam
upaya menjamin terciptanya integrasi agribisnis dalam mewujudkan tujuan pengembangan agribisnis .

• Lembaga Pendukung Pengembangan Agribisnis


a.  Pemerintah
b.  Lembaga pembiayaan
c.   Lembaga pemasaran dan disitribusi
d.   Koperasi
e.  Lembaga pendidikan formal dan informal
f.  Lembaga penyuluhan
g.  Lembaga Riset Agribinis
h.  Lembaga penjamin dan penanggungan resiko.
PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDUKUNG PENGEMBANGAN
AGRIBISNIS

• Pemerintah
Lembaga pemerintah mulai tingkat pusat sampai tingkat daerah, memiliki wewenang, regulasi dalam
menciptakan lingkungan agribinis yang kompetitif dan adil.
• Lembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaan memegang peranan yang sangat penting dalam penyediaan modal investasi dan
modal kerja, mulai dari sektor hulu sampai hilir.
• Lembaga pemasaran dan disitribusi
Peranan lembaga ini sebagai ujung tombak keberhasilan pengembangan agribinis, karena fungsinya sebagai
fasilitator yang menghubungkan antara deficit unit (konsumen pengguna yang membutuhkan produk) dan
surplus unit ( produsen yang menghasilkan produk.
• Koperasi
Peranan lembaga ini dapat dilihat dari fungsinya sebagai penyalur input-input dan hasil pertanian.
• Lembaga pendidikan formal dan informal
Tertinggalnya Indonesia dibandingkan dengan negara lain, misalnya Malaysia, lemabaga ini sangat berperan
sangat besar dalam pengembagan agribisnis dampaknya Malaysia sebagai raja komoditas sawit.
• Lembaga penyuluhan
Keberhasilan Indonesia berswasembada beras selama kurun waktu 10 tahun (1983-1992) merupakan hasil
dari kerja keras lembaga ini yang konsisiten memperkenalkan berbagai program, seperti Bimas, Inmas, Insus,
dan Supra Insus

• Lembaga Riset Agribinis


Lembaga ini jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan negara lain yang dahulunya berkiblat ke Indonesia.
Misalnya Meksiko dapat memproduksi buah avokad yang warna daging buahnya kuning kehijau-hijauan, kulit
buah bersih dan halus, dan bentuk buah yang besar dengan biji yang kecil.

• Lembaga penjamin dan penanggungan resiko.


Resiko dalam agribisnis tergolong besar, namun hampir semuanya dapat diatasi dengan teknologi dan
manajemen yang handal. Instrumen heading dalam bursa komoditas juga perlu dikembangkan guna
memberikan sarana penjaminan bebagai resiko dalam agribisnis dan industri pengolahannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai