NIM : 1805125029
Kelas : Koperasi 5
Tugas Pert.4 Manajemen Koperasi (Prinsip- Prinsip Koperasi)
B. Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip Koperasi yang dikemukakan oleh Rochdale pada
tahun 1844 di Inggris?
Jawaban:
Berikut prinsip-prinsip Koperasi yang dikemukakan oleh Rochdale pada tahun 1844 di
Inggris:
1. Kebjijakan susunan pimpinan diatur secara demokratis
Inti demokrasi yang diterapkan koperasi Rochdale adalah segala apa yang dilakukan
oleh koperasi rnerupakan keputusan anggota.
2. Keanggotaan secara terbuka
Menjadi anggota koperasi atas dasar suka rela dan harus memahami manfaat menjadi
anggcta Koperasi.
3. Adanya perroatasan bunga atas modal
Koperasi merupakan kumpulan orang bukan kumpulan modal. Hal itu dapat dilihat
dan fungsi simpanan wajib anggota sebagai sumber modal dalam koperasi.
4. Pembelian dilakukan secara kontan
Dengan prinsip mi tidak hanya akan mempercepat perputaran modal, tetapi juga akan
memberikan pelayanan secara bergilir kepada setiap anggota.
5. Pembagian keuntungan didasarkan atas jumlah pembelian yang dilakukan oleh
anggota
Sebagian besar partisipasi anggota dalam bentuk pembelian. Oleh karena itu, ukuran
besarnya pembagian keuntungan didasarkan pada jumlah pembelian yang dilakukan
anggota. Serrakin besar jumlah pembelian dilakukan anggota, maka semakin besar
pula bagian keuntungan yang diperolehnya.
a) Menyedakan barang yang berkualites baik dan timbangan yang benar.
b) Laba yang dperoleh selain digunakan sebagai cadangan juga digunakan untuk
menambah pendidkan tentang koperasi dan untuk kepentingan sosial.
c) Keanggotaan koperasi netral dan agama dan politik.
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip Koperasi yang dikemukakan oleh Raiffeisen di
Jerman ?
Jawaban:
Menurut Freidrich William Raiffeisen (1818-1888) adalah Walikota Flamersfelt di
Jerman, keadaan ekonomi yang buruk di jerman pada saat itu khususnya dalam bidang
pertaniaan, membuat Freidrich William Raiffeisen mengembangkan kopersi kredit dan
bank rakyat. Prinsip koperasi adalah sebagai berikut.
1. Swadaya
2. Daerah kerja terbatas
3. SHU untuk cadangan
4. Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5. Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
6. Usaha hanya kepada anggota
7. Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
4. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip koperasi menurut Dr. Fauguent dan Bung Hatta ?
Jawaban:
Dr. Fauguent dalam The Cooperative Sector yang ditulisnya pada tahun 1951
menegaskan adanya empat prinsip yang harus dipenuhi oleh setiap entitas yang
menamakan dirinya sebagai koperasi. Empat prinsip itu adalah: (a) Ketentuan tentang
perbandingan yang berimbang dalam hasil yang diperoleh atas pemanfaatan jasa-jasa oleh
setiap pemakai dalam koperasi. Berdasarkan prinsip ini, pembagian SHU, kewajiban
menyertakan uang simpanan untuk membiayai aktivitas koperasi, keharusan untuk ikut
bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi, serta penyertaan cadangan perorangan
diatur secara jelas dalam setiap badan hukum koperasi; (b) persamaan hak antara para
anggota; (c) keanggotaan yang didasari oleh kesukarelaan; dan (d) Hak dan kewajiban
untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sehari-hari. Menurut Dr..
Fauguent, prinsip pertama dan kedua berlaku mutlak dalam koperasi. Hal ini berarti bahwa
dalam setiap organisasi atau perkumpulan yang menamakan dirinya koperasi harus
diberlakukan prinsip pertama dan kedua. Sementara, prinsip ketiga dan keempat bila perlu
dapat ditiadakan apabila ada kondisi yang memaksa (Pandji, 2002).
Prinsip koperasi menurut Bung Hatta adalah: (a) Digerakkan oleh masyarakat sendiri
dalam kesamaan tujuan; (b) Difokuskan kepada kepentingan anggota; (c) Kemandirian;
(d) Koperasi harus didukung oleh anggotanya (Pandji, 2002). Prinsip koperasi menurut
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, pasal 5 ayat 1 dan 2 adalah koperasi
melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut: (a) Keanggotaan bersifat suka rela dan
terbuka; (b) Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis; (c) Pembagian sisa hasil usaha
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; (d)
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; (e) Kemandirian. Dalam
mengembangkan Koperasi maka koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai
berikut: (a) Pendidikan perkoperasian; dan (b) Kerja sama antar koperasi.
C. Studi Kasus
Instruksi:
Buatlah Analisis Kasus Artikel: Caska (2011), Determinan dan Srategi Klaster Bisnis
Koperasi, Trikonomika volume 10 No 2, Desember 2011, Hal 105-115, ISSN 1411-514X,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan Bandung, dengan cara memperhatikan
urutan pembahasan berdasarkan pertanyaan berikut:
1. Uraikan dan jelaskan isi permasalahan yang dibahas dalam artikel ini.
2. Uraikan dan jelaskan strategi yang dilakukan oleh klaster bisnis koperasi dalam
menghadapi persaingan usaha.
3. Berdasarkan artikel ini, uraikan inspirasi ide yang bisa dilakukan Saudara untuk
penelitian yang akan datang.
Jawaban:
1. Saat krisis keuangan global terjadi di Amerika pada akhir tahun 2008, petani kelapa
sawit di Provinsi Riau mengalami dampak langsung, yaitu berupa penurunan harga
tandan buah segar (TBS) dari Rp 1.250,00 menjadi Rp 400,00 per kilogram (hasil
survei lapangan, tahun 2009). Hal ini dapat dimaklumi karena produksi kelapa sawit
Indonesia khususnya kelapa sawit dari daerah Riau merupakan bahan baku ekspor
CPO ke beberapa negara yang mengalami krisis keuangan global. Ekses dari
penurunan harga tersebut berdampak kepada semua aspek kehidupan petani dan
pengusaha agribisnis kelapa sawit terutama menurunnya pendapatan, menurunya daya
beli, dan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan masalah tersebut
dilakukanlah strategi pengembangan agribisnis kelapa sawit salah satunya
membangun kelembagaan perkebunan yang kokoh dan mandiri melalui revitalisasi
dan mengembangkan organisasi pelaku usaha pada agribisnis kelapa sawit (kelompok
tani, asosiasi petani dan gabungan asosiasi petani kelapa sawit, koperasi petani kelapa
sawit dan dewan minyak sawit, serta organisasi lain) melalui inovasi kelembagaan
(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005). Melalui inovasi kelembagaan
ini diharapkan dapat melakukan program diversifikasi produk turunan dan
peningkatan daya saing. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam melakukan
diversifikasi produk dan peningkatan daya saing melalui pengembangan Usaha Kecil
dan Menengah (UKM). Pendekatan ini sangat tepat karena UKM dapat dilakukan
secara masal berdasarkan potensi yang dimiliki para pelaku agribisnis kelapa sawit
setempat.
2. Pola dan strategi pengembangan klaster bisnis koperasi yang berbasis agribisnis
kelapa sawit harus lebih menekankan pada (1) market driven, selalu berfokus pada
upaya mempertemukan sisi penawaran dan permintaan klaster bisnis koperasi, (2)
inclusive, mencakup tidak hanya perusahaan berskala kecil dan menengah saja,
tetapi juga perusahaan besar dan lembaga pendukung untuk bekerja sama dengan
klaster bisnis koperasi, (3) collaborative, selalu menekankan solusi kolaboratif pada
isu-isu daerah dari seluruh stakeholder; (4) strategic, membantu stakeholder
menciptakan visi strategis daerah yang menyangkut ekonomi, (5) value creating,
mengupaya- kan penciptaan atau peningkatan nilai tambah daerah.
Di samping pola dan strategi tersebut, keberhasilan terbentuknya klaster bisnis
koperasi perlu mendapatkan dukungan pemerintah baik berupa kebijakan (policy)
maupun pembinaan terhadap system klaster yang sedang berkembang. Strategi yang
perlu dilakukan oleh klaster bisnis koperasi dalam menghadapi persaingan usaha,
yaitu: pertama, strategi biaya rendah dan diferensiasi produk. Kedua, strategi harga
rendah dan spesialisasi pemasaran produk. Dalam mengembangkan strategi market
driven, yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa setiap orang berhak atas
informasi pasar. Seperti disebutkan oleh Cravens (1998) bahwa pelaksanaan strategi
sangat tergantung kepada pertisipasi setiap orang dalam proses pelaksanaan suatu
strategi. Seberapa besar partisipasi klaster bisnis koperasi dalam menghadapi
persaingan usaha sangat ditentukan oleh seberapa besar informasi yang dapat diakses
oleh setiap klaster bisnis koperasi yang ada di Kecamatan Kampar, termasuk
informasi mengenai pasar, teknologi dan bagaimana meningkatkan daya kreasi dan
inovasi.
3. inspirasi ide yang bisa dilakukan untuk penelitian yang akan datang yaitu
mengembangkan sistem klaster untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan
menengah.