Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS & REKOMENDASI BISNIS KOPERASI

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah : PRAKTIK EKONOMI KOPERASI
Dosen Pengampu : Nugroho Saputro, S.E.,M.Ec.Dev

Disusun Oleh :

Muhammad Thariq Kemal


NIM : V1721049

PROGRAM STUDI KEUANGAN PERBANKAN


FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
1. Kekuatan dan kelemahan bisnis perkoperasian
Kekuatan bisnis Koperasi
1. Mengutamakan kepentingan anggota
2. Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen
3. Dasar sukarela dan terbuka
4. Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba guna kepentingan
anggota
5. Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia
6. Pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki pendapatan atau
penghasilan yang rendah
7. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama
8. Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha
9. Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok tidak memberatkan anggota
10. Meningkatkan kesejahteraan anggota bukan untuk mencari keuntungan

Kelemahan bisnis Koperasi


1. Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota
2. Memiliki daya saing yang lemah
3. Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal
4. Kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi
5. Konflik kepentingan

Kekuatan Koperasi
1. Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen
Anggota dalam koperasi harus berperan secara ganda agar koperasi berjalan dengan
baik dan lancar. Anggota harus rajin melakukan peminjaman kepada koperasi dan
harus aktif dalam penyimpanan dana koperasi.
2. Dasar sukarela dan terbuka
Maksudnya adalah orang yang masuk menjadi anggota koperasi atau terhimpun dalam
anggota koperasi atas dasar sukarela atau keinginannya sendiri untuk memperbaiki
taraf hidupnya bukan paksaan dari orang lain. Dan koperasi juga terbuka bagi siapa
saja yang ingin bergabung dengan koperasi.
3. Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba guna kepentingan
anggota
Maksudnya yaitu sisa hasil usaha atau laba yang dihasilkan oleh koperasi akan
dibagikan kepada anggota-anggotanya. Misalnya koperasi pertanian mendirikan usaha
penggilingan padi.
4. Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia
Orang Indonesia memiliki sikap kekeluargaan serta gotong royong antar anggota
masyarakat. Maka dari itu koperasi sangat cocok diterapkan di Indonesia.
5. Pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki pendapatan atau
penghasilan yang rendah
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dengan itu maka
koperasi sangat cocok bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.
6. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama
Setiap anggota koperasi memiliki hak suara yang sama dan tidak adanya diskriminasi
sesuai dengan besarnya modal yag dimiliki.
7. Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha
Dalam koperasi, modal didapatkan dari anggota-anggotanya sehingga sangat mudah
untuk mendapatkan laba tersebut
8. Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok tidak memberatkan anggota
Besarnya simpanan wajib dan pokok tidak memberatkan anggotanya, karena sesuai
dengan kemampuan anggota-anggotanya.
9. Meningkatkan kesejahteraan anggota bukan untuk mencari keuntungan
Koperasi memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota-anggotanya sehingga tidak
ada maksud dari koperasi tersebut untuk memperoleh keuntungan dari anggotanya.

Kelemahan bisnis Koperasi


1. Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota
Tidak semua anggota memiliki kesadaran yang penuh dalam melakukan kegiatan
koperasi. Misalnya seperti tidak menyetorkan iuran wajib dan tidak menjalankan
kewajiban dan haknya dalam melakukan kegiatan koperasi tersebut.
2. Memiliki daya saing yang lemah
Jika koperasi dibandingkan dengan badan usaha besar lainnya, maka koperasi jauh
lebih kecil dibandingkan badan usaha tersebut.
3. Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal
Koperasi yang baru berdiri maka memiliki modal yang terbatas dan sulit untuk
mendapatkan modal yang banyak.
4. Kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi
Sumber daya manusia yang tersedia terkadang kurang memiliki keahlian sehingga
mengakibatkan kurangnya kerja sama antar pengurus, pengelola, pengawas, dan
anggotanya. Kurangnya kemampuan dalam pengurusan juga dapat memperlambat
dalam majunya koperasi tersebut.
5. Konflik kepentingan
Setiap anggota koperasi pasti memiliki kepentingannya masing-masing sehingga
terkadang akan menimbulkan konflik antar anggota koperasi.

2. Berilah rekomendasi bisnis ideal perkoperasian di Indonesia


Ketika mendengar kata koperasi hal pertama yang terlintas adalah bentuk koperasi
simpan-pinjam, tantangan yang dihadapi oleh koperasi saat ini ialah menemukan cara untuk
memperbaharui konsep koperasi agar dapat menarik perhatian generasi muda. Pengesahan
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah nomor 8 tahun 2020, menandai
wajah baru perkoperasian Indonesia pada masa mendatang. Regulasi tersebut mengubah tata
kelola koperasi sehingga dapat menjadi pilihan model bisnis rasional bagi pelaku usaha.
Kita tengah berada dalam titik menarik sejarah ekonomi Indonesia. Para pelaku
ekonomi kini sudah mulai harus mempertimbangkan secara serius tentang peran mereka
terhadap masyarakat sekitar. Terlebih di tengah keriuhan krisis karena pandemi, iklim politik,
serta perkembangan teknologi yang terus berjalan. Diskusi dalam sektor bisnis dan ekonomi
kini tidak lagi hanya mengutamakan profit melainkan juga mengenai sustainability serta
kontribusi yang diberikan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Tentu ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengubah citra koperasi yang
dianggap telah usang. Pertamamengenai anggapan bahwa konsep koperasi tidak menarik
sebagai badan hukum, karena pemahaman sistem koperasi yang terbatas pada koperasi simpan-
pinjam. Regulasi pembentukan koperasi yang memiliki batasan minimal anggota 20 orang juga
dirasa menyulitkan, terutama bagi perusahaan rintisan yang terkadang dimulai dengan jumlah
individu yang tidak melebihi 10 orang. Kendati demikian, perusahaan yang menggunakan
koperasi sebagai model bisnis juga tetap harus diperjuangkan, mengingat potensi kontribusinya
terhadap masyarakat.
Strategi pendanaan perusahaan dengan model bisnis koperasi juga memang belum
terasa familiar. Tak jarang beberapa investor mundur ketika mendengar penerapan model bisnis
yang diadopsi adalah koperasi. Strategi pendanaan yang bisa diupayakan salah satunya adalah
dengan memulai dari lingkungan terdekat. InnoCircle Initiative juga mengupayakan program
pendanaan dari koperasi-koperasi besar yang sudah terlebih dahulu terbentuk.
Disamping tantangan yang dihadapi, konsep koperasi sebagai model bisnis juga
memberikan peluang baru bagi para pelaku usaha rintisan atau startup. Jika secara umum kita
mengenal konsep marketing “bakar uang” atau burn money dari beragam perusahaan rintisan
dalam bentuk promo diskon ataupun cashback. Pendekatan koperasi bisa mengganti strategi
burn money melalui pembagian kepemilikan dengan para anggota. Keuntungan lainnya adalah
proteksi ownership dari founder yang tidak akan tereduksi dengan stakeholder luar yang masuk
ke perusahaan melalui saham. Karena pihak yang terlibat pada dasarnya adalah individu-
individu yang juga berkontribusi dalam pergerakan ekonomi perusahaan terkait.
Konsep koperasi sebagai model bisnis juga bisa diterapkan dalam lingkup pekerja seni.
Gudskul Ecosystem menjadi salah satu pihak yang tengah berupaya mempopulerkan model
bisnis koperasi bagi pada seniman. Berangkat dari sebuah studi kolektif dan ekosistem seni
rupa kontemporer, Gudskul Ecosystem juga hadir sebagai ruang belajar mengenai manajemen
kelompok kolektif seni. Kesulitan yang kerap dihadapi dalam proses pengenalan koperasi
adalah terkadang seniman enggan untuk membicarakan area bisnis dan lebih memilih untuk
fokus berkarya.
Koperasi sebenarnya sistem yang sangat visioner karena para anggota dapat
diposisikan sebagai investor. Mengingat level investasi yang masih rendah di tanah air, konsep
koperasi dapat menjadi salah satu opsi yang patut dipertimbangkan. Syarat bagi para pelaku
usaha yang ingin memulai startup dengan bisnis model koperasi adalah harus memiliki
semangat kewirausahaan. Kemampuan melihat peluang menjadi sangat penting, tidak hanya di
level founder namun juga hingga level karyawan.

Selain itu, bisnis ideal pada koperasi juga dapat berjalan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Membenahi Kondisi Internal Koperasi
Jika sebuah koperasi telah berdiri dalam waktu yang cukup lama tanpa ada
perkembangan, maka perlu suatu pembenahan. Pembenahan ini harus diawali dari
dalam koperasi sendiri seperti kondisi internal.
2. Menambah Kebijakan Koperasi
Kebijakan koperasi pada umumnya menerapkan sistem pola penitipan. Di mana modal
yang didapat berasal dari dana titipan para anggotanya sebagai modal bersama. Pola
penitipan modal ini hanya akan banyak membantu memperbesar koperasi jika
anggotanya juga banyak.
3. Membuat Promosi
Jika komponen internal dalam koperasi telah diperbaiki, namun belum menemukan
hasil yang maksimal, cobalah buat promosi untuk mengenalkan suatu produk atau jasa
pada seseorang sehingga orang tersebut berminat menggunakan produk atau jasa
tersebut.
4. Merekrut Anggota yang Kompeten
Untuk mengembangkan usaha koperasi bisa dimulai dengan mencari anggota yang
kompeten. Anggota yang memiliki ilmu dan pengalaman tentang koperasi akan lebih
mudah mengurus koperasi dengan baik.
5. Tata Kelola yang Baik
Sebuah usaha bisa berjalan lancar atau tidak, tergantung dari tata kelola perusahaan
tersebut, termasuk juga koperasi. Koperasi bisa berjalan dengan lancar dan berkembang
jika dikelola dengan baik. Pengelolaan tugas dari masing-masing anggota dan
pengelolaan keuangan dalam koperasi harus jelas dan rapi. Semua hal yang berkaitan
dengan koperasi harus diatur secara jelas dan ditaati oleh semua anggota. Kalaupun ada
suatu kejadian yang belum diatur sebelumnya, maka harus ada rapat musyawarah dan
disetujui oleh semua anggota.

Anda mungkin juga menyukai