BAB I
PENDAHULUAN
lainnya. Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam
cukup banyak contoh bukti keberhasilan koperasi dalam membangun posisi tawar
bersama dalam berbagai konstelasi perundingan, baik dalam tingkat bisnis mikro
dunia yang menganggap adanya persamaan tujuan negara dan tujuan koperasi
Dalam kondisi yang tidak stabil ini, koperasi diharapkan agar dapat
negara berdaulat mempunyai falsafah yang menganut falsafah bangsa dan makna
bahwa dalam rangka pembangunan dewasa ini koperasi harus menjadi tulang
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial,
menempati tempat dan posisi yang penting dan memiliki dasar konstitusional
yang kuat, yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa
tujuan kegiatan koperasi tidak berorientasi pada laba (non- profit oriented)
dikenal dengan istilah sisa hasil usaha. Pada setiap akhir periode operasinya,
koperasi diharapkan dapat menghasilkan sisa hasil usaha yang layak. Sisa hasil
Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Koperasi ini adalah koperasi yang memiliki
Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi
peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan
melalui rapat anggota.Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari,
oleh, dan untuk anggota. Koperasi di Kota Tanjungpinang banyak juga yang tidak
3
dapat berjalan dan bertahan. Koperasi hanya akan berhasil jika manajemennya
antara mereka ada yang belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan
berhasil dan semakin berhasil jika sisa hasil usaha yang dihasilkan jumlahnya
banyak jumlah anggota dalam sebuah koperasi maka semakin kokoh kedudukan
koperasi sebagai badan usaha, ditinjau dari segi organisasi maupun dari segi
ekonomis. Peningkatan sisa hasil usaha dari suatu koperasi sangat tergantung pada
kegiatan yang dijalankannya, peningkatan sisa hasil usaha akan terlaksana apabila
pada koperasi tersebut tersedia dana yang berasal dari simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan sukarela dan pengembalian piutang pada jangka waktu yang
Tahun 2012 Bab IX Pasal 83 ada 4 jenis koperasi yaitu : Koperasi Konsumen,
Koperasi Produsen, Koperasi Jasa dan Koperasi Simpan Pinjam. Semua jenis
koperasi itu secara keseluruhan memiliki landasan, asas, dan tujuan yang sama
4
kecil yang hanya mempunyai modal yang terbatas Koperasi Karya Bersatu ini
Salah satu sumber dana kopersi adalah dari kegiatan simpanan anggota.
Semakin besar anggota memberikan simpananya, maka semakin besar pula dana
yang tersedia didalam koperasi tersebut. Selain simpanan wajib dan simpanan
usaha yang akan diperoleh koperasi. Masalah yang sering terjadi pada Koperasi
Begitu juga dengan tunggakan simpanan yang jatuh tempo yang secra langsung
memperhatikan perolehan sisa hasil usaha yang diperoleh. Semakin besar Sisa
Sisa Hasil Usaha sangat tergantung dari besarnya modal yang berhasil dihimpun
modal kerja dan Volume Usaha terhadap perolehan sisa hasil usaha pada
a. Bagi Peneliti
dan evaluasi atas kinerja koperasi yang telah berjalan Dan dapat dijadikan
diharapkan.
Dapat sebagai bahan pengetahuan tentang manfaat adanya koperasi yang ada
di Tanjungpinang.
perkoperasian.
berikut :
7
BAB I : Pendahuluan
sistematika penulisan.
BAB IV : Analisis
Pada bab ini akan membahas alat yang akan digunakan dalam
BAB V : Penutup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
orang atau badan dengan jalan bekerja sama atas dasar sukarela untuk
Indonesia sebagai badan hukum yang didiran oleh perseorangan atau badan
dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koprasi.
kuat, mandiri, dan tangguh, serta terpercaya sebagai entitas bisnis, yang
mendasarkan kegiatannya pada nilai dan prinsip koperasi. Menurut Sri Djatnika
simpanan dan deposito dari para anggotanya serta memberikan pinjaman bagi
anggotanya atas dasar prinsip – prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja
berikut:
a. Koperasi Konsumsi
memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih muda, lebih
b. Koperasi Produksi
didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha produksi seperti petani,
c. Koperasi Jasa
Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya usaha
Koperasi single purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri dari satu
adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk dua atau lebih
bersama, sehingga pelaku ekonomi terdiri dari karyawan aktif koperasi dan atau
dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi
yang lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu anggota
sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Oleh karena itu, menurut IAI
1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu
oleh anggotanya;
bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai, dan dioperasikan serta bagaimana sisa
penanaman modal.
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian
kesejahteraan para anggotanya. Ini dapat dicapai dengan menyediakan barang dan
jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan fasilitas produksi
atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga yang sangat rendah.
skala kecil. Dari beberapa tujuan koperasi diatas, garis besarnya adalah
yang maju, adil dan makmur, memperbaiki kehidupan para anggota dan
sumber ekonomi suatu koperasi yang terjadi ketika melakukan aktivitas usaha
dimasa mendatang.
dan investasi.
badan usaha dan merupakan ciri khas koperasi dari badan usaha lainnya. Prinsip-
prinsip koperasi menurut UU Nomor 17 Tahun 2012 dan yang berlaku saat ini di
Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha koperasi sesuai dengan maksud dan
tujuan pendiriannya.
a. Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk
diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota
melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka
semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Asas
salah satu nilai dasar kegiatan koperasi yang diatur dalam UU Nomor 17
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi,
sifat mau bekerjasama, dan sifat – sifat lainnya yang mengandung unsur kerja
dengan koperasi :
15
Koperasi
menerus
produksi lainnya
faktor-faktor yang pendukung yang ada didalam ataupun yang ada dilingkungan
yang berfungsi secara ideal dengan ekonomi pasar yang bekerja secara tidak
b. Sarana dan prasarana yang dimiliki atau yang perlu harus dimiliki.
e. Faktor eksternal yang terdiri atas potensi ekonomi diwilayah kerja koperasi
yang bersangkutan.
Volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang
dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan (Sitio, 2001:141).
barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku.Aktivitas
ekonomi koperasi pada hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha
masyarakat pada umumnya. Volume usaha adalah total nilai penjualan atau
penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang
17
koperasi adalah akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun
volume usaha koperasi tersebut. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
koperasi dan masyarakat pada umumnya. Usaha atau kegiatan yang dilakukan
tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang nantinya akan berpengaruh
terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi (Sitio dan Tamba,
2001:142).
secara individu ataupun rumah tangga. Oleh karena itu koperasi melakukan
kebutuhan ekonomi anggota. Kegiatan usaha ini tentu diharapkan menjadi sumber
Lapangan usaha koperasi telah ditetapkan pada UU No. 25/1992, pasal 43 (dalam
anggota untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraan. Pada hal ini, konsep
2.3 Simpanan
banyak maka simpanan anggota yang terhimpun akan semakin banyak. simpanan
anggota merupakan salah satu modal dimana modal tersebut digunakan untuk
kegiatan usaha koperasi tersebut, oleh sebab itu besarnya simpanan anggota
didalam koperasi simpan pinjam sangat penting karena merupakan salah satu
modal sendiri bagi koperasi tersebut. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri
dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan cadangan dan hibah, sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota,
penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan dari sumber lain yang sah.
kedudukan simpanan pokok dan simpanan wajib menjadi kuat, seperti halnya
saham pada perseroan terbatas. Karena itu istilah dan pengertian simpanan pokok
dan simpanan wajib secara hukum adalah baku dan normatif. Sebagai istilah dan
pengertian yang baku, maka bentuk dan nilai simpanan pokok dan simpanan wajib
harus dibuat dengan standar tertentu sebagai suatu surat berharga. Dengan
19
demikian, bentuk dan nilai simpanan pokok dan simpanan wajib memiliki
kekuatan hukum dan kepastian hukum, surat berharga tersebut dapat berbentuk
sertifikat dengan nilai nominal tertentu dan dipegang serta dimiliki oleh para
anggota koperasi.
untuk menjadi anggota dengan jumlah nominal yang sama, di setor secara terus-
menerus selama menjadi anggota dan tidak dapat di ambil selama masih menjadi
anggota koperasi. Menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004 : 71)
pengertian simpanan pokok adalah Sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan kepada anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota
koperasi.
menyatakan bahwa simpanan pokok pada dasarnya adalah saham koperasi karena
dengan memiliki simpanan pokok, seorang anggota secara otomatis ikut memiliki
W, dkk (2005:117) adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi
yang wajib di bayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu. Simpanan wajib harus di setor oleh para anggota koperasi secara terus-
menerus tanpa batas maksimum nominalnya dan tidak dapat di ambil selama
orang tersebut masih menjadi anggota koperasi. Oleh karena itu simpanan wajib
setiap angota tidak akan sama jumlahnya, hai ini tergantung seberapa rajin dan
yang rutin dilakukan anggota koperasi setiap periode tertentu tapi bukan sebagai
dasar penentuan hak miliknya atas koperasi. Simpanan wajib harus di setor oleh
dan tidak dapat di ambil selama orang tersebut masih menjadi anggota koperasi.
Oleh karena itu simpanan wajib setiap angota tidak akan sama jumlahnya, hai ini
tergantung seberapa rajin dan seberapa besar para anggota itu menyetorkan
uangnya.
adalah simpanan yang wajib di setorkan oleh setiap anggota koperasi setiap bulan
dengan jumlah yang sama sampai mencapai nilai tertentu. Sedangkan pengertian
simpanan wajib menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004:72) adalah
simpanan tertentu yang tidak harus sama yangwajib dibayar oleh anggota kepada
diserahkan oleh anggota maupun bukan anggota kepada koperasi atas kehendak
anggotanya. Simpanan sukarela ini diadakan oleh anggota atas dasar sukarela atau
disepakati anggotanya.
2.4 Anggota
koperasi bukan pengurus dan bukan pula manajer. Oleh karena itu tidak lah
salah kalau dikatakan bahwa kunci dari keberhasilan koperasi terletak pada
anggota. Para anggota koperasi bertemu pada waktu tertentu pada suatu
rapat, yang selnjutnya disebut rapat anggota, waktu –waktu mana tyelah
Pada dasarnya anggota perorangan yang bukan pengurus tidak boleh ikut
kegiatan:
22
kepada pengurus.
jujur.
tangga.
pengawas.
Pengertian Modal kerja menurut Khasmir (2011 : 250 ) modal yang digunakan untuk
digunakan untuk kegiatan operasi kegiatan. Modal kerja diartikan sebagai investasi
jangka pendek yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,
seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persedian dan aktiva lainnya. Berapa
jumalah modal yang diperlukan oleh suatu koperasi sudah harus bisa ditentukan
berapa untuk modal tetap atau yang disebut juga sebagai modal jangka panjang dan
24
berapa untuk modal kerja yang disebut modal jangka pendek. Di samping itu juga
masih diperlukan sejumlah dana yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran
operasional koperasi, seperti gaji, pembelian bahan baku, pembayaran pajak dan
asuransi, biaya penelitian dan sebagainya. Dalam hal koperasi tersebut adalah
koperasi simpan pinjam modal ini diperlukan untuk pemberian pinjaman kepada
produksi, tetapi hingga sekarang di antara para ahli ekonomi sendiri belum terdapat
kesamaan pendapat tentang apa yang disebut dengan modal itu dan tampaknya dalam
sejarahnya, pengertian dari modal itu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu.
Menurut klasik, modal diartikan sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
kepadasifat non physical, dalam arti modal ditekankan kepada nilai, daya beli atau
ketentuan administrasi. Ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi
anggota dan tidak perlu dikaitkan dengan jumlah modal atau dana yang bisa
anggota.
3. Bahwa kepada modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas. Ini adalah
baru. Hal itu di anataranya dapat dilakukan dengan menahan sebagian dari
dengan simpan pokok, tidak bisa diberikan suatu premi diatas nilai
Terlepas dari pengertian atau definisi seperti diterangkan diatas, kita bisa
melihat pengertian modal dari beberapa segi, misal nya dari segi asalnya atau
sumbernya atau dari pemiliknya, seperti yang kita temukan pada UU No. 25/1992
tentang perkoperasian yang menmgatakan bahwa modal koperasi itu terdiri dari
(1) ditentukan bahwa modal koperasi itu terdiri dari dan dipupuk dari simpanan-
26
termasuk cadangan serta sumber-sumber lain. Kemudian dalam ayat (2) dikatakn
terjadi atau bila mana koperasi itu dibubarkan. Jadi disini pengertian modal lebih
menanggung kerugian.
3. Simpanan sukarela ini diadakan oleh anggota atas dasar sukarela atau
Hari Raya/Lebaran atau bisa saja simpanan tersebut disimpan untuk suatu
27
imbalan jasa.
anggota sendiri saja yang berwujud simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
pada waktu itu dalam soal pemodalan koperasi cenderung pada pendapat bahwa
kecilan.
Pola pemikiran bahwa sebaiknya usaha koperasi itu dibiayai dengan modal
dari dalam sendiri secara bertahap mulai surut dan kini, sebagai mana kita lihat
sedang dan sekala cukup besar, dengan bantuan modal pinjaman, terutama pada
Usaha (SHU) adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan Sisa Hasil Usaha
atau rugi kotor dengan non anggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan
28
dan beban lain serta beban perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi.
yang diperoleh dalam satu tahun bukudikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
hakikatnya sisa hasil usaha koperasi samadengan Sisa Hasil Usaha bersih untuk
tentang perkoperasianBabI Pasal 12 adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil
usaha yang diperoleh dari hasil usahaatau pendapatan koperasi dalam satu tahun
pengetian Sisa Hasil Usaha menurut Andjar Pachta W,dkk (2005:128,133) adalah
Sebagian dari sisa hasil usaha yang diperoleh dari paraanggota dapat
diberikannya.Sisa hasil usaha yang berasal dari pihak luar tidak bolehdibagikan
anggota. Menurut Amin Widjaya Tunggal (2002:80) Laporan Sisa Hasil Usaha ini
29
operasi.
koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih
ditentukan pada manfaat bagi anggota. Usaha koperasi yang utama diarahkan pada
bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota baik untuk
Pembagian hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil
usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya
a. Cadangan
b. Dana anggota
c. Dana pengurus
d. Dana pegawai
e. Dana pendidikan
f. Dana sosial
g. Dana pembangunan
a. Jasa transaksi
b. Jasa modal
koperasi adalah badan usaha yang menjujung tinggi persamaan derajat diantara
koperasi bagi pengeluaran biaya-biaya koperasi, maka apabila SHU positif berarti
para anggotanya.
bahwa Perhitungan Hasil Usaha (PHU) adalah perhitungan hasil usaha yang
mempengaruhi SHU terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor Dalam dan Faktor Luar.
kegiatan koperasi karena tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidak
b. Jumlah Modal Sendiri. SHU anggota yang di peroleh sebagian dari modal
sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan
hibah.
kegiatan yang di lakukan oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik
32
d. Jumlah unit usaha yang dimiliki. Setiap koperasi pasti memiliki unit
usaha hal ini juga menentukan seberapa besar volume usaha yang di
yang dilakukan oleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal
a. Modal Pinjaman dari Luar. Modal yang berasal dari luar koperasi yang
merupakan utang yang pada saatnya harus di bayar kembali agar tidak
menderita kerugian.
salah satu alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi. Komponen
piutang anggota dan jumlah simpanan dapat mempengaruhi besar kecilnya SHU
yang akan diperoleh oleh sebuah koperasi. Pengaruh Jumlah Anggota dan jumlah
simpanan dan Modal Kerja serta Volume Usaha terhadap sisa hasil usaha
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
2.8 Hipotesis
dugaan yang logis mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel yang
yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
“ Jumlah Simpanan, jumlah anggota, Modal Kerja dan Volume Usaha memiliki
pengaruh terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Se kOta Tanjungpinang baik
a. Penelitian Terdahulu
1. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Sisa hasil Usaha (studi kasus
kerja secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha. Dari hasil penelitian
hasil usaha dan ada pengaruh antara perputaran modalkerja secara bersam-
Hasil Usaha Pada Koperasi Mina Putra Bahari Di Kabupaten Ende. Oleh
kebenarannya.
36
yang didapat setiap tahunnya semakin besar. Tujuan penelitian ini adalah
terhadap sisa hasil usaha pada tiga koperasi pegawai di Koperasi Pegawai
menunjukan hasil secara uji parsial modal koperasi dan debt to total asset
usaha. Dan secara uji simultan modal koperasi, current ratio, debt to total
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
skunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang pertama,
bukan asli) yang memiliki informasi atau data tersebut. Data yang digunakan
bersumber dari Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha, Jumlah Anggota, dan
Daftar Simpanan Anggota, Jumlah Anggota dan Modal Kerja selama 36 bulan
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
diperoleh dari jasa simpan pinjam dan jasa laptop yang disepakati.
pendek.
Volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang
bersangkutan
Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah sisa hasil usaha.Sisa
hasil usaha
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Laporan Rapat Anggota Tahunan
Koperasi Simpan Pinjam yang bernaung di bawah Dinas Koperasi dan UMKM di
Penelitian ini mengenai Sisa Hasil Usaha Koperasi simpan pinjam di Kota
2. Sampel
40
Dinas Koperasi dan UMKM di Kota Tanjungpinang mengenai Sisa Hasil Usaha
jumlah simpanan anggota, jumlah modal kerja dan Volume Usaha. Teknik
sampel yang ada sehingga relevan dengan tujuan penelitian. Kriteria yang
b. Koperasi Simpan Pinjam yang telah ikut RAT (Rapat anggota Tahunan)
Tanjungpinang.
O
1 Koperasi Pensiunan Pegawai Jl. Tugu Pahlawan No 33 AKTIV
Bri
2 Koperasi Pln Jl. Bakar Batu No 46 AKTIV
3 Kpri Sman 1 Jl Ir Sutomo AKTIV
4 Koperasi Yekti Bin Sembada Jl Wr Supratman Simpang AKTIV
Melayu Kota Piring
5 Koperasi Kasih Melati Jl. Mt Haryono AKTIV
6 Koperasi Smp N 1 Jl. Tugu Pahlawan No265 AKTIV
7 Korem Jl Setimun Senggarang AKTIV
8 Koperasi Bukopin Jl Ketapang No 609 AKTIV
9 Kpri Smp N 5 Jl Pancur AKTIV
10 Koperasi Kopanda Jl Re Martadinata AKTIV
11 Koerasi Pkk Meranti 3 Jl Brigjen Katamso Gang AKTIV
Meranti Rt 3/Rw I
12 Kpri Smp N 7 Jl. Adi Sucipto No 62 AKTIV
13 Ksu Sejahtera Jl Bangun Sari Rt 2rw 10 AKTIV
14 Koperasi Antara Jl. Lembah Purnama Gang AKTIV
Antara No 6
15 Kpri Sman 5 Sejahtera Ex Jl. H. Agus Salim AKTIV
Spg
16 Ksu Srikandi Jl. Sultan Sulaiman AKTIV
Kp.Bulang
17 Kpri Guru Sd Jl. Soekarno Hatta No 52 AKTIV
18 Koperasi Majelis Ta’lim Ar Masjid Teluk Kerting Tpi AKTIV
Rahman
19 Koperasi Perempuan Unggul Jl. Matador AKTIV
Raya
20 Ksp Purnama Jl Lembah Purnama Gg AKTIV
Antara No 12 A
21 Koperasi Lantamal Iv Jl. Yos Sudarso Batu AKTIV
Hitam
22 Koperasi Primkopal Lanudal Jl Nusantara Km 12.5 AKTIV
23 Koperasi Majlis Ta’lim Al Jl Cendawasih Km 8 AKTIV
Ghopar
24 Koperasi Maju Bersama Prov JL TRANSITO Gg Suka AKTIV
Kepri Jaya 2 NO. 40
25 Ksu Semngat Juang Jl. Sultan Mahmud Gg. 45 AKTIV
No 34
26 Koperasi Wanita Bina Jl. Srikaton Kp. AKTIV
Sejahtera Purwadadi Rt 2 Rw 7
27 Koperasi Abdi Jaya Jl. Di Panjaitan No 20 AKTIV
28 Koperasi Mutiara Jl Lampu Merah AKTIV
Senggarang
29 Ksu Sepakat Koperasi Mt Haryono Gg AKTIV
42
Ebone No 5
30 Koperasi Kasih Ibu Komlek Gereja Nomensen AKTIV
Km 6
31 Koperasi Selisih Jl . Adi Sucipto Perum AKTIV
Kijang Kencana Ii
32 Koperasi Minolitan Nelayan Kud Pelantar No 167 AKTIV
Sejarah
33 Koperasi Kodim/0315 Bintan Jl. Ahmad Yani Km 6 AKTIV
34 Koperasi Pegawai Negeri Jl Arif Rahman No 2 AKTIV
( Kpa Keluarga)
35 Koperasi As Sakinah Jl Di Panjaitan Km 10 AKTIV
36 Koperasi Al-Amin Sma 5 Jl H. Agus Salim AKTIV
37 Kpri Sma 2 Jl. Soekarno Hatta AKTIV
38 Koperasi Andiri Jaya Jl Lampu Merah Rt 2/ Rw AKTIV
4 Senggarang
39 Koperasi Perempuan Peduli - AKTIV
40 Koperasi Jannatul Umahati Jl Cempedak No 97 Rw 2 AKTIV
Shobirin
41 Koperasi Amka Bhakti Jl Jendral Sudirman No AKTIV
Husada 795
42 Koperasi Rri Tpi Jl. Ahmad Yani AKTIV
yang diperlukan dalam penulisan proposal ini, penulis menggunakan dua cara
1. Penelitian Kepustakaan
sebagai bahan pembahasan teoritis yang dapat diperoleh melalui literatur dan
sumber lainnya yang dapat dijadikan bahan untuk penulisan proposal ini.
2. Dokumentasi
43
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen
simpanan dan modal kerja terhadap sisa hasil usaha yang diperoleh dari Dinas
koperasi dengan cara memfotocopy laporan keuangan berupa Laporan Sisa Hasil
mengambil data yang bersumber dari koperasi yang merupakan alat ukur
pengaruh piutang, jumlah simpanan, jumlah anggota dan modal kerja dan Volume
(Statistikal Program for Social Science) versi 20.0 for windows dengan analisis
teori-teori yang relevan dan kemudian diambil suatu kesimpulan dan saran.
Science) versi 20.0 for windows untuk memprediksi hubungan antara variabel
sudah menunjukan hubungan yang signifikan dan representatif yang meliputi : uji
a. Uji Normalitas
dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak. Menurut Duwi Priyatno
(2010:71) tujuan uji normalitas adalah sebagai berikut Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini
biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio.
Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui
2. Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan /atau tidak mengikutiarah garis
b. Uji Multikolinieritas
mengetahui ada tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model
regresi. Model regresi yangbaik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
model regresi. Ada bebarapa indikator yang bisa dijadikan sebagai alat
adalah:
a. Jika uji statistik F menunjukkan nilai yang signifikan tetapi tidak pada uji
statistik t.
b. Jika nilai R2 relatif besar tetapi uji statistik t menunjukkan nilai yang tidak
signifikan.
c. Uji Heteroskedastisitas
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu
terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk polatertentu
2. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
d. Uji Autokolerasi
dengan error term pada observasi yang lain; akibatnya variabel terikat pada satu
autokolerasi adalah untuk menguji ada tidaknya kolerasi antara variabel dependen
dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode
pengamatan lain pada model regresi. Model uji ini menggunakan uji Durbin-
Watson jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada kolerasi.
digunakan analisis regresi linier berganda adalah untuk memprediksikan nilai dari
variabel dependen apabila nilai dari variabel independen mengalami kenaikan atau
47
Y = a + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3
Dimana :
X1 = Jumah Anggota
X2 = Jumlah Simpanan
X3 = Modal Kerja
X4 = Volume Usaha
2. Uji Hipotesis
1) Uji t
ini berarti bahwa ada pengaruh secara signifikan antara piutang, jumlah simpanan
dan modal kerja terhadap sisa hasil usaha. Tetapi bila hasil uji menunjukan bahwa
Ho diterima, maka ini berarti bahwa piutang dan jumlah simpanan selama 36
bulan tidak mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap sisa hasil
48
usaha atau besarnya pengaruh ini dapat diabaikan. Tingkat signifikasi adalah
berikut:
2) Uji F
antara variasi variabel dependen. Kriteria uji statistik Fadalah bila nilai-F > 4,
keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent)
sedikitpun variasi variabel dependen. Dan jika sebaliknya R2 sama dengan 1 maka
determinasi dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil analisis linier
DAFTAR PUSTAKA
Sebelas Maret
Yogyakarta.