NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
ISKANDAR
NIM : 080565201031
1
PERANAN DINAS PASAR, KOPERASI DAN UMKM KOTA
TANJUNGPINANG DALAM PENINGKATAN KUALITAS
PENGEMBANGAN KOPERASI DI KOTA TANJUNGPINANG
ISKANDAR
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP UMRAH
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah mengetahui Peranan Dinas Pasar,
Koperasi Dan UMKM Kota Tanjungpinang Dalam Peningkatan Kualitas
Pengembangan Koperasi Di Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Pada penelitian ini
penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Dalam penelitian ini
informan terdiri dari 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.
1
ABSTRACT
ISKANDAR
Students of Science Of Government, FISIP, UMRAH
ABSTRACT
After doing research, the research results can be disimpulakan that the
role of the Department of Industry, Trade, Cooperatives Tanjungpinang In
Quality Improvement Cooperative Development in Tanjungpinang not run well
this can be seen from the coaching needs of employees who have a good
knowledge especially on cooperatives but what happens is that there is an
employee in the Department of Cooperatives and Small and Medium
Tanjungpinang still does not meet the formal education he got to the field of a
given task in the Department of Cooperatives and Small and Medium Enterprises
Tanjungpinang
2
PERANAN DINAS PASAR, KOPERASI DAN UMKM KOTA
TANJUNGPINANG DALAM PENINGKATAN KUALITAS
PENGEMBANGAN KOPERASI DI KOTA TANJUNGPINANG
A. Latar Belakang
penting, dari pembuka pintu gerbang usaha kecil dan menengah, menciptakan
tangga dan juga memperkecil tingkat kemiskinan masyarakat. Koperasi pada saat
penyelewengan dana atau modal koperasi itu sendiri. Inilah yang menghambat
telah membuka lapangan kerja tersendiri dikalangan anggota. Dan juga menjaga
pembangunan adalah proses yang tidak singkat dan memerlukan cukup banyak
waktu, dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan untuk mengatasi semua
3
masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan, jumlah pengangguran yang
semakin tinggi. Perkembangan koperasi secara nasional di masa yang akan datang
kurang secara kualitas. Untuk itu diperlukan komiten yang kuat untuk
membangun koperasi yang mampu mandiri sesuai dengan jatidiri koperasi. Hanya
koperasi yang berkembang melaksanakan nilai dan prinsip koperasi yang akan
mengelola koperasi yang sudah berjalan perlu dibangun sistem pendidikan yang
efektif dan harus dilaksanakan untuk pengembangan organisasi, usaha dan mampu
bersaing dengan pelaku usaha lainnya. Inilah salah satu nilai koperasi yang tidak
ada pada organisasi lain yang perlu terus dilaksanakan dan dikembangkan.
untuk menggalang modal dan kerja sama untuk mencapai tujuan anggota.
dan jasa bagi para anggota, baik yang bersifat individual maupun kelompok.
tanpa perekonomian nasional yang kuat dan memihak kepada rakyat maka tidak
akan terwujud cita- cita tersebut. Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan
jumlahnya sudah cukup banyak. Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara
4
dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk
Dalam setiap kagiatan koperasi telah diatur adalam UU yang telah dibuat oleh
tentang koperasi. Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:
terhadap koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil
diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya
jaringan usaha dan kerja sama. Peran pemerintah ini sangat penting untuk
perkembangan koperasi agar menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga ikut
dilindungi oleh pemerintah, agar apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak
berpegang pada tiga kriteria tingkat kesehatan yang satu sama lain tidak dapat
bahwa mereka memiliki koperasi dan bersedia ikut serta pada kegiatan-kegiatan
koperasi. Adanya kesadaran koperasi untuk hidup atas dasar anggaran dasarnya.
5
Ketiga alat perlengkapan koperasi, ialah rapat anggota, pengurus dan badan
lancar antara para pengurus, antara pengurus dengan anggota dan antara sesama
maju dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama rakyat miskin. Dalam
masalah ini, pemerintah membuat program yang disebut KUR (Kredit Usaha
Rakyat). Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit/
bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan
yang dinamakan Dinas Koperasi dan UKM. Dinas Koperasi dan UKM ialah unsur
Dinas Koperasi dipimpin oleh seorang kepala dinas nan bertanggung jawab
kepada gubernur atau bupati. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini
terdapat di berbagai provinsi. Dinas Koperasi ini membidangi koperasi dan UKM
di tiap-tiap daerah.
Adapun tugas pokok dan fungsi dari Dinas Koperasi ini menitikberatkan
dan usaha mikro, kecil dan menengah. Semua kegiatannya dilandasi nilai-nilai
6
semangat kerakyatan, kemartabatan, kemandirian, percaya diri, swatantra daerah,
Dinas koperasi dan UKM mengemban misi buat turut serta menciptakan
pemberdayaan koperasi dan UKM terpadu, meningkatkan peran serta usaha kecil,
Koperasi dan UKM Kota Tanjungpinang mempunyai visi Menjadi Fasilitator dan
Motivator yang Handal Guna Mewujudkan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
sebagai pelaku ekonomi yang memiliki daya saing yang tinggi, profesional dan
(http://info\tanjungpinang.com/2014/06/26)
Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Koperasi ini adalah koperasi yang memiliki
7
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman.
Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi
peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan
melalui rapat anggota.Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari,
mereka ada yang belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan
dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan. Di samping itu
antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk menyusun rencana,
8
Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh
bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal.
relatif kalah dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi
dipasarkan.
2014”
B. Landasan Teoritis
tertentu. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
peranan”.
9
tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau
berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa
Alasan seperti ini teori administrasi publik lebih menekankan pada program aksi
publik tidak hanya sekedar lukisan saja melainkan adanya manfaat bagi
publik untuk mencapai tujuan. Miftah Thohah (dalam buku harbani pasolong,
2005:53) Peranan diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari
seseorang dalam posisi tertentu, artinya tindakan atau perilaku yang dijalankan
10
Maksud dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas, menyatakan
masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam
merupakan suatu konsep prilaku yang dilakukan oleh seseorang dalam masyarakat
dengan posisi status tertentu. Peranan meliputi sikap, nilai, dan perilaku yang
ditentukan masyarakat kepada setiap dan semua orang yang menduduki jabatan
tertentu”.
yang menduduki suatu posisi”. Lebih lanjut dikatakan Suhardono (1994:62) yaitu:
“Setiap Pelaku peran sadar akan posisinya. Karena hal menduduki posisi ini
membawa konsekuensi berupa tekanan-tekanan yang datang dari sistem sosial dan
11
belum tentu dapat dipenuhi, maka akan muncul dua kemungkinan. Pertama,
seseorang dalam membawakan diri tersebut mempengaruhi orang lain, dan lebih
banyak lagi, kepiawaian tersebut meliputi perilaku belajar dan motivasi, cara
sosial”.
karena suatu jabatan tertentu, atau karena adanya suatu kantor yang mudah
bekerja tidak sendirian. Mempunyai lingkungan, yang setiap saat diperlukan untuk
berinteraksi. Lingkungan itu luas dan beraneka macam, dan masing-masing akan
seseorang atau kelompok orang yang memiliki status tertentu”. Peranan yang
melekat dalam diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan
12
menunjukkan tempat individu pada organisasi masyarakat. Peranan banyak
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
berkaitan dengan posisi status tertentu. Peranan itu meliputi sikap, nilai, dan
perilaku yang ditentukan masyarakat kepada setiap dan semua orang yang
“Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan atas status”. Peranan
merupakan dinamika dari status atau penggunaan dari hak dan kewajiban atau bisa
disebut sebagai status subjektif. Peran adalah sesuatu yang menjadi bagian atau
yang memegang pimpinan yang terutama ( terjadinya sesuatu hal atau peristiwa)
sebagai berikut:
pengetahuan.
13
tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial
dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-
norma didalam masyarakat. Dalam peranan itu terdapat dua harapan yaitu harapan
yang dimiliki oleh si pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang
tersebut dapat disimpulkan bahwa peran adalah prilaku yang ditunjukkan oleh
yang diatur dan diharapkan seseorang dalam posisi tertentu. Selanjutnya menurut
Ali (2000: 148) peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian yang memegang
pimpinan yang terutama dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu hierarki
yaitu :
14
akan mengakibatkan hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar
Soekanto (2012:174).
2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi
C. Hasil Penelitian
yang berkaitan dengan koperasi semua berjalan cukup baik karena selama ini
15
Dinas Koperasi sudah memberikan sosialisasi, disisi lain banyak juga yang
akses yang ada, dan menyediakan media informasi yang bisa diakses oleh
2. Pengetahuan
Maka dapat dianalisa bahwa dari hasil observasi di lapangan yaitu pegawai
kesuaian antara bidang pekerjaan dan pendidikan pada Dinas Koperasi dan Usaha
bahkan diduduki oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar sekalipun. Sesuai
dengan data kepegawaian yang ada di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
bangku formal. Hal ini tentu saja membuat rendahnya tingkat kemampuan
pegawai. Karena pekerjaan yang dihadapi dilapangan tidak sesuai dengan yang ia
secara khusus agar ketidaksesuaian bidang kerja antara pendidikan dan bidang
pendidikan bagi anggota koperasi agar lebih memahami tentang seluk beluk
koperasi, melalui penyuluhan, pelatihan dan studi banding ke koperasi yang lain.
16
koperasi seperti pengurus, pengawas, dan dewan penasehat termasuk staf
karyawan koperasi sadar akan ideologi koperasi, praktek usaha dan metode
kerjanya.
Dari hasil wawancara dengan seluruh informan maka dapat diketahui bahwa
berpartisipasi. Walaupun dimulai dari hal yang kecil seperti gotong royong dalam
dilakukan saat ini sangat jarang dilakukan. Pengawas adalah bagian yang tidak
17
perlu mendasarkan pada sebuah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
D. Penutup
1. Kesimpulan
berkaitan dengan koperasi semua berjalan cukup baik karena selama ini Dinas
Koperasi sudah memberikan sosialisasi, disisi lain banyak juga yang harusnya
menjadi perhatian bagi Dinas koperasi seperti memperbaharui setiap akses yang
ada, dan menyediakan media informasi yang bisa diakses oleh masyarakat
daya manusia dalam hal ini pengurus koperasi sudah pernah dilakukan oleh
pemerintah yang mana telah namun saat ini tidak pernah lagi dilakukan.
18
2. Saran
baik
19
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono, Soekanto. 2002. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
20