Anda di halaman 1dari 18

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan Permodalan


Terhadap Pertumbuhan Koperasi
Suryaningsi1
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi , Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Kupang,
Indonesia
Farida M. Arif2
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Kupang,
Indonesia

Abstract. The purpose of this study was to determine the effect of education lev el, organizational commitment, and
capital on cooperative growth, both partially and simultaneously. The stu dy was conducted at a savings and loan
cooperative in Kupang in 2019. The type of data in this study is primary data and data sources obtained directly
from the results of questionnaires or questionnaires that have been filled out by respondents. Sampling was ca rri ed
out using census techniques. Data collection method is a questionnaire method with a measurement technique u sed
is Summated Rating Method: Likert Schale (Likert scale). The data analysis techni que used is multiple linear
regression analysis. The results achieved in this study, that based on the F test there is a significant influence
between the Level of Education, Organizational Commit ment and Capital on the Growth of Cooperatives in
Savings and Credit Cooperatives in Kupang City. Whereas based on the t test it was concluded that only the
Education Level variable did not affect the Cooperative Growth. Meanwhile, the variable Organizational
Commitment and Capital has a positive and significan t effect on cooperative growth.

Keywords. Education Level, Organizational Commitment, Capital, Cooperative Growth .

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, komitmen organisasi,
dan permodalan terhadap pertumbuhan koperasi baik secara parsial maupun simultan. Penelitian dilakukan pada
koperasi simpan pinjam di kota Kupang tahun 2019. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sumber
data diperoleh secara langsung dari hasil kuesioner atau angket yang telah diisi oleh responden. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik sensus. Metode pengumpulan data adalah metode kuesioner dengan teknik
pengukuran yang digunakan adalah Summated Rating Method: Likert Schale (skala likert). Teknik analisis data
yang dipakai berupa Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini, bahwa berdasarkan
pengujian F ada pengaruh signifikan antara Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan Permodalan terhadap
Pertumbuhan Koperasi pada Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kupang. Sedangkan be rdasarkan uji t disimpulkan
bahwa hanya variabel Tingkat Pendidikan yang tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan koperasi. Sedangkan,
variabel Komitmen Organisasi dan Permodalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan koperasi.

Kata kunci. Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi, Permodalan, Pertumbuhan Koperasi.

Corresponding author. Email: suryaningsi91@gmail.com1 , indah.fakhirah3@gmail.co m2


How to cite this article. Suryaningsi & Arif, F. M. (2020). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 8(2), 349-366
History of article. Received: April 2020, Revision: Juni 2020, Published: Agustus 2020
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/ jrak.v8i2.21707
Copyright©2020. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

PENDAHULUAN mewujudkan stabilitas nasional pada


Koperasi adalah badan usaha yang umumnya dan stabilitas pada khususnya.
beranggotakan orang seorang atau badan Operasional koperasi diarahkan agar mampu
hukum koperasi dengan mAmeliaskan mendorong laju pertumbuhan dengan tetap
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi memberikan perhatian dan meningkatkan
sekaligus sebagai gerakan rakyat yang perannya dalam membantu anggota koperasi
berdasarkan atas asas kekeluargaan, dapat untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang
berperan dalam proses pemerataan dan lebih makmur (Sisca,2016).
peningkatan pendapatan masyarakat serta Kegiatan usaha yang dilakukan
mendorong pertumbuhan dan berperan dalam koperasi sangat beragam, ada yang bergerak

349 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

dibidang simpan pinjam, kredit pertanian yang jadi anggota koperasi. Mindset yang
rakyat, bahkan ada koperasi yang melakukan masih mereka tanamkan hingga saat ini yakni
serba usaha untuk mensejahterakan jadi anggota koperasi hanya untuk dapat
anggotanya. Sama seperti koperasi serba pinjaman tapi kewajiban tidak dilakukan.
usaha (waserba), koperasi simpan pinjam "Mau pinjam di koperasi lalu tidak mau
tidak luput dari persaingan dengan lembaga bayar, kalau mau tabung di bank bukan di
keuangan lainnya. Oleh karena itu untuk tetap koperasi," kata Wardoyo. Inilah yang
dapat bersaing, koperasi simpan pinjam juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
dituntut untuk melakukan usahanya secara pasang surutnya pertumbuhan koperasi karena
efektif sehingga memerlukan adanya internal disebabkan kurangnya kontribusi dari para
auditor (Prawitasari dan Badera, 2015). anggota koperasi itu sendiri dalam
Koperasi di Indonesia dalam memajukan koperasi tersebut. Bahkan
perkembangannya mengalami pasang dan berdasarkan data yang diperoleh dari dinas
surut. Koperasi yang berkembang sejak Koperasi Provinsi NTT ada 367 koperasi
jaman berdirinya koperasi indonesia sampai yang sudah tidak aktif lagi dan akan segera
sekarang tidak ada yang tumbuh menjadi dibubarkan oleh kementrian koperasi dan
usaha besar seperti pelaku yang besar. UKM (Pos Kupang.com, 2018). Dari 367
Padahal berbagai paket program bantuan dari Koperasi yang tidak aktif ini setelah
pemerintah telah diberi untuk koperasi- intervensi dimana ada 201 koperasi yang siap
koperasi di Indonesia seperti kredit program: untuk dibubarkan oleh pemerintah pusat
KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UKM
saham (satu persen) dari perusahaan besar ke yang memiliki kewenangan untuk
koperasi, skim program KUK dari bank dan membubarkannya. Sedangkan sisanya 172
Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang unit koperasi akan diminta ke kementrian
merupakan kredit komersial dari perbankan, untuk tidak dibubarkan melainkan ada
juga “paket program” dari Permodalan pembinaan dan bimbingan berkelanjutan dari
Nasional Madani (PNM), terus mengalir Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTT,
untuk memberdayakan gerakan kerakyatan karena menunjukan perkembangan yang
ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi signifikan (Zonalinenews.com,2017).
khusus yang menangani di luar Dekopin, Kepala Dinas Koperasi Provinsi NTT,
yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan Kosmas D Lana menjelaskan, ada dua
PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang indikator untuk koperasi yang akan
seharusnya memacu gerakan ini untuk terus dibubarkan yakni dalam tiga tahun berturut
maju. turut tidak melakukan RAT, maka koperasi
Hal ini dapat ditemukan salah satunya itu dikatakan perlu dievaluasi karena hasil
pada koperasi yang berada di provinsi Nusa dari RAT bisa mengkategorikan koperasi
Tenggara Timur dimana Kinerja koperasi di tersebut yakni koperasi kredit yang sehat ,
Nusa Tenggara Timur dari keseluruhan cukup sehat dalam pengawasan, dan dalam
koperasi yang dapat dihimpun adalah modal pengawasan khusus. Dan indikator kedua
sendiri kurang lebih Rp 2,3 Triliun sedangkan adalah kurang lebih 185 KUD yang memang
modal dari luar sebanyak Rp 4,3 T. Kondisi selama ini tidak aktif tapi belum bisa
ini menunjukan bahwa pada umumnya dibubarkan karena berkaitan dengan aset(
koperasi di NTT belum masuk dalam kategori Pos-Kupang.com, 2018).
yang sangat mandiri dan masih mengandalkan Koperasi hingga saat ini masih
modal dari luar. Seperti yang telah dipandang sulit berkembang, karena memiliki
disampaikan oleh asisten Deputi Pemetaan modal yang relatif terbatas dan keuntungan
kondisi dan Peluang Usaha Deputi Bidang yang dihasilkan kecil. Koperasi juga
Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi membutuhkan jangka waktu yang panjang
dan UKM, Wardoyo, mengatakan ada untuk mendapatkan keuntungan tersebut.
mindset yang harus diubah oleh masyarakat Selain itu minat masyarakat untuk menjadi

350 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

anggota koperasi rendah. Seperti yang telah untuk bekerja. Hubungan pendidikan dengan
disampaikan oleh Wardoyo bahwa produktivitas kerja dapat tercermin dalam
masyarakat lebih memikirkan manfaat dari penghasilan. Pendidikan yang lebih tinggi
Koperasi adalah sebagai lahan untuk mengakibatkan produktivitas kerja yang lebih
memperoleh modal yakni dengan meminjam tinggi dan memungkinkan penghasilan yang
pada koperasi karena biasanya syarat kredit tinggi juga selain itu juga diperlukan tenaga
yang lebih mudah dari pada melakukan yang berpengalaman untuk mengelola
pinjaman pada bank. Namun tidak koperasi dalam hal ini adalah pengurus
mempunyai kesadaran untuk menabung agar koperasi.
dapat mempertahankan kelangsungan Koperasi memerlukan komitmen yang
koperasi, tetapi masyarakat lebih memilih baik dari para anggota dalam
lembaga perbankan dalam hal menabung. mengembangkan koperasi agar terus
Banyak masyarakat yang belum mengetahui bertumbuh sesuai dengan yang diharapkan
manfaat berkoperasi sehingga mereka enggan sehingga tujuan dari didirikannya koperasi
untuk bergabung menjadi anggota koperasi tersebut yakni mensejahterakan para anggota
dan permasalahan lainnya juga karena koperasi dapat terpenuhi. Keterkaitan
kemampuan dalam menyusun laporan karyawan terhadap organisasi tempatnya
keuangan yang buruk sehingga menyebabkan bekerja atau dalam hal ini para anggota dan
kecurangan dalam mengelola koperasi dan hal koperasi mereka dikenal dengan istilah
ini dilakukan oleh pengurus koperasi itu komitmen organisasi. Sebagai definisi yang
sendiri. umum, Luthans mengartikan komitmen
Koperasi dituntut untuk mampu organisasional sebagai sikap yang
sejajar dengan perbankkan konvensional di menunjukkan loyalitas karyawan dan
Indonesia dalam menghadapi meningkatkan merupakan proses keberlanjutan bagaimana
peran masyarakat. Koperasi merupakan salah seorang anggota organisasi mengekspresikan
satu lembaga non bank yang berupaya untuk perhatian mereka kepada kesuksesan dan
mensejahterakan kehidupan masyarakat kebaikan organisasinya (Setiadi, 2004).
indonesia dengan cara gotong royong. Namun Dengan demikian komitmen yang tinggi dari
masih banyak faktor yang dapat menghambat karyawan dapat meningkatkan dan
pertumbuhan koperasi. Menurut Sukamdiyo mempengaruhi kinerja organisas. Maka
(1996) bahwa ada tiga faktor yang dengan adanya komitmen yang tinggi dari
menghambat pertumbuhan koperasi para anggota koperasi terhadap organisasi
diantaranya adalah tingkat kecerdasan dapat meningkatkan pertumbuhan koperasi itu
masyarakat yang masih rendah, kurangnya sendiri.
dedikasi pengurus terhadap kelangsungan Sedangkan untuk sumber modal dari
hidup koperasi, dan kurangnya kerjasama di koperasi adalah berasal dari anggota yang
bidang dari masyarakat kota. Guna mencapai terwujud dalam bentuk simpanan. Akan tetapi
keberhasilan usaha koperasi diperlukan masih banyak dari anggota koperasi yang
adanya pendidikan perkoperasian bagi belum menyadari tentang pentingnya untuk
anggota, hal ini agar anggota lebih memahami memupuk modal koperasi, kebanyakan hanya
tentang koperasi, dengan adanya pemahaman memanfaatkan koperasi sebagai tempat untuk
terhadap perkoperasian maka akan menolong dirinya sendiri tetapi tidak
mendukung dan memajukan koperasi, memikirkan kemajuan dari koperasi,
Tingkat pendidikan merupakan salah satu akibatnya banyak koperasi yang tidak dapat
faktor yang dapat mempengaruhi seorang bertahan hidup, dikarenakan banyak kredit
perempuan untuk bekerja. Menurut macet dari anggota yang pada akhirnya akan
Simanjuntak (2001) yang menyatakan bahwa dapat mempengaruhi pada pendapatan
semakin tingginya pendidikan seseorang, nilai koperasi terutama untuk koperasi simpan
waktunya menjadi lebih berharga sehingga pinjam.
cenderung menggantikan waktu senggangnya

351 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

Berdasarkan penjelasan di atas, maka keterbatasan kemampuan , dengan tujuan


peneliti bertujuan untuk meneliti Pengaruh untuk memperjuangkan peningkatan
Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi kesejahteraan anggotanya”.
dan Permodalan Terhadap Pertumbuhan
Koperasi. Tingkat Pendidikan
Rumusan Masalah dalam penelitian Koperasi agar mempunyai anggota yang
ini yakni : Seberapa besar pengaruh tingkat berkualitas baik, berkemampuan tinggi, dan
pendidikan, komitmen organisasi, dan berwawasan luas, maka pendidikan adalah
permodalan terhadap pertumbuhan koperasi mutlak. Pendidikan merupakan bagian yang
secara parsial maupun simultan. tak terpisahkan dalam mewujudkan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu kehidupan berkoperasi, agar sesuai dengan
menjadi suatu media guna menerapkan jati dirinya. Melalui pendidikan, anggota
konsep dan teori yang selama ini diperoleh dipersiapkan dan di bentuk untuk menjadi
mengenai perkoperasian, mendukung anggota yang memahami serta menghayati
penelitian sebelumnya, dan dapat menjadi nilai-nilai dan prinsip-prinsip serta praktik-
referensi penelitian selanjutnya. Perbedaan praktik koperasi ( Sitio, 2001)
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya Dalam undang-undang no.20 tahun 2003
adalah pertumbuhan koperasi yang menjadi pasal 13 (1) juga dinyatakan bahwa kegiatan
variabel dependen, sedangkan penelitian pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yang
sebelumnya menggunakan kinerja koperasi secara lengkap berbunyi: “ Jalur pendidikan
sebagai variabel dependen. Serta adanya terdiri atas pendidikan formal, informal, dan
perbedaan pengelompokan variabel nonformal yang saling dapat melengkapi dan
independen dimana peneliti menambahkan memperkaya (Munib dkk 2007:144)
variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti
sebelumnya yakni komitmen organisasi. Komitmen Organisasi
Alasan mengapa peneliti merubah Menurut Arfan Ikhsan Lubis
variabel dependen menjadi pertumbuhan (2011:105) mengemukakan bahwa Komitmen
koperasi, karena peneliti ingin mengetahui Organisasi merupakan tingkat sampai sejauh
seberapa besar variabel- variabel independen mana seorang karyawan memihak pada suatu
tersebut memberikan pengaruh terhadap organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta
pertumbuhan koperasi sehingga hasil berniat mempertahankan keanggotannya
penelitian ini diharapkan mampu dalam organisasi tersebut. Komitmen
menyumbang kontribusi pemikiran khususnya Organisasi juga merupakan nilai personal,
kepada para anggota koperasi mengenai apa yang terkadang mengacu pada sikap loyal
yang harus dilakukan agar koperasi mereka pada perusahaan atau komitmen pada
dapat bertumbuh sesuai dengan tujuan yang perusahaan. Komitmen Organisional sering
diharapkan dan meningkatkan kesadaran baik diartikan secara individu dan berhubungan
bagi anggota maupun pengurus koperasi agar dengan keterlibatan orang tersebut pada
lebih bertekad dalam mengelola koperasi organisasi yang bersangkutan. Komitmen
yang lebih baik lagi. karyawan pada organisasi merupakan salah
satu sikap yang mencerminkan perasaan suka
Koperasi atau tidak suka seorang karyawan terhadap
Koperasi adalah badan usaha yang organisasi tempat ia bekerja.
dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya Meyer dan Allen (1990)
untuk memenuhi kebutuhan bersama di mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
bidang , sosial dan budaya. sebuah konsep yang memiliki tiga dimensi,
Sedangkan menurut Adenk (2013:4) yaitu : 1) Affective commitment, adalah
yang dimaksud dengan “koperasi adalah suatu tingkat seberapa jauh seorang pegawai secara
perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang emosi terikat, mengenal dan terlibat dalam
atau badan hukum koperasi yang memiliki organisasi, 2) Continuance commitment,

352 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

adalah suatu penilaian terhadap biaya yang sisa hasil usaha, yang CCCC.
terkait dengan meninggalkan organisasi, 3) dimaksudkan untuk memupuk modal
Normative commitment, merujuk kepada sendiri dan untuk menutup kerugian Koperasi
tingkat seberapa jauh seseorang secara bila diperlukan. 2. Modal pinjaman, yaitu
psikologis terikat untuk menjadi pegawai dari modal yang berasal dari para anggota sendiri
sebuah organisasi yang didasarkan kepada atau dari koperasi lain atau dari lembaga-
perasaan seperti, kesetiaan, afektif, lembaga keuangan atau bank. Selain hal
kehangatan, pemilikan, kebanggan tersebut, maka dapat diperoleh dengan cara
kesenangan, kebahagiaan, dan lain-lain. penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
sesuai perundangan yang berlaku.
Permodalan
Meij (dalam Riyanto, 2010) Pertumbuhan Koperasi
mengartikan modal sebagai “keloktifitas” dari Pertumbuhan atau keberhasilan usaha
barang-barang modal yang terdapat dalam merupakan suatu kondisi atau keadaan
neraca sebelah debit, sedangkan yang bertambah majunya suatu maksud dalam
dimaksud dengan barang-barang modal suatu kegiatan yang dilihat dari volume
adalah semua barang-barang yang ada dalam usaha, dan laba bersih. Pertumbuhan
rumah tangga perusahaan dan fungsi (keberhasilan) usaha juga dapat dilihat
produktifnya untuk membentuk pendapatan. sebagai usaha peningkatan ukuran kuantitas
Polak (dalam Riyanto, 2010:18) mengartikan asset usaha, jasa, pendapatan, SHU, simpan
modal adalah sebagai suatu kekuasaan untuk pinjam, kekayaan, dan modal sendiri
menggunkan barang-barang modal. Dengan (Mutis,2004:89). Menurut Undang-Undang
demikian Permodalan dalam penelitian ini No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
adalah modal yang bersumber dari anggota koperasi memiliki tujuan untuk meningkatkan
yaitu simpanan-simpanan anggota yang kesejahteraan anggota serta ikut membangun
digunakan untuk menjalankan usaha dan peran nasional dalam rangka mewujudkan
berpengaruh terhadap jumlah SHU anggota masyarakat yang maju, adil, dan makmur
tersebut. Adapun modal yang bersumber dari berlandaskan Pacasila dan Undang-Undang
anggota adalah simpanan pokok, simpanan Dasar 1945. Tujuan tersebut menyangkut
wajib, dan simpanan sukarela. tujuan , yaitu meningkatnya tingkat
Sumber Modal Koperasi berdasarkan kemakmuran anggota yang dicapai melalui
pada Undang-Undang Koperasi Nomor 25 suatu kegiatan usaha. Tujuan ini akan
Tahun 1992, Modal Koperasi terdiri dari: 1. menggambarkan tingkat pertumbuhan
Modal sendiri, yaitu modal yang menanggung koperasi tersebut. Pertumbuhan atau
risiko atau disebut modal ekuiti. Modal ini keberhasilan koperasi dapat dilihat dari
diperoleh dari: a. Simpanan pokok Simpanan komitmen anggotanya (Muthyalu, 2013).
pokok adalah sejumlah uang yang sama Menurut Limbong (2010) terdapat
banyaknya yang wajib dibayarkan oleh tiga faktor utama Penentu pertumbuhan/
anggota kepada Koperasi pada saat masuk keberhasilan koperasi :
menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat 1. Partisipasi anggota. Partisipasi
diambil kembali selama yang bersangkutan anggota merupakan pelaksanaan
masih menjadi anggota. b. Simpanan wajib kewajiban dan hak sebagai anggota.
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan Menurut Rusidi (1992:18) Partisipasi
tertentu yang tidak harus sama yang wajib anggota berdasarkan statusnya dapat
dibayar oleh anggota kepada Koperasi dalam dirinci menjadi : Partisipasi anggota
waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)
wajib tidak dapat diambil kembali selama , Partisipasi anggota dalam penanaman
yang bersangkutan masih menjadi anggota. c. modal melalui berbagai macam
Dana cadangan Dana cadangan adalah simpanan , Partisipasi anggota dalam
sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan pemanfaatan pelayanan yang

353 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

disediakan oleh Koperasi (Sebagai sehingga dapat melaksanakan tugas dan


pelanggan). tanggung jawab itu dengan baik.
2. Profesionalisme manajemen. Mutu Tingkat pendidikan yang ditempuh dan
manajemen koperasi akan sangat dimiliki oleh seseorang pada dasarnya
menentukan keberhasilan usaha-usaha merupakan usaha yang dilakukan dapat
bisnis koperasi. Manajemen disini memperoleh kinerja yang baik. Hasbullah
menyangkut perencanaan bisnis, (2009) menyatakan bahwa pendidikan adalah
pengawasan dan pengendalian, hingga usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
evaluasi dan pengendalian keuangan. kelompok orang lain agar menjadi dewasa
Mutu manajemen koperasi sangat atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi
ditentukan oleh kapasitas organisasi dalam arti mental.Menurut Sikula (2003),
dan leadership koperasi, mutu tenaga tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka
profesional, ketepatan memilih strategi panjang yang menggunakan prosedur
bisnis, penetrasi pasar, jaringan yang sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga
dibangun, dan pemanfaatan iptek. kerja manajerial mempelajari pengetahuan
3. Faktor dari luar koperasi. Faktor dari konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan
luar koperasi yang berpengaruh adalah umum.
peraturan perundang-undangan dan H1 : Tingkat Pendidikan Berpengaruh Positif
peraturan pemerintah atau kebijakan Terhadap Pertumbuhan Koperasi
pemerintah terkait kebijakan dibidang.
Komitmen Organisasi
KERANGKA PEMIKIRAN Komitmen organisasional yang tinggi
Tingkat Pendidikan jika dimiliki oleh para setiap anggota
Pendidikan adalah suatu kesadaran koperasi maka tujuan yang diharapkan dari
manusia untuk meningkatkan kwalitas koperasi itu sendri dapat terpenuhi. Karena
hidupnya dengan memiliki keterampilan, komitmen organisasi merupakan keterikatan
kepribadian yang matang, kecerdasan, serta anggota atau karyawan terhadap koperasi.
akhlak yang mulia untuk keperluan dirinya Jadi jika anggota tersebut memiliki
sendiri, masyarakat, serta bangsa dan tanah keterikatan terhadap koperasi tersebut maka
air yang bisa diperoleh melalui pendidikan anggota akan merasa bahwa koperasi ini
formal, informal maupun non formal. adalah segalanya. Sehingga dia akan berjuang
Sumber daya manusia yang menjalankan koperasi tersebut agar dapat
berkualitas tidak terlepas dari faktor mencapai apa yang diharapkan bersama.
pendidikan. Sehingga jika para anggota Maka hal tersebut dapat berdampak pada
maupun pengurus memiliki pendidikan dan pertumbuhan koperasi yang lebih baik dari
pemahaman yang baik mengenai koperasi waktu ke waktu.
maka akan berdampak pada peningkatan Komitmen yang dimiliki karyawan
pertumbuhan koperasi itu senditi. Karena terhadap perusahaannya akan menentukan
dengan adanya pendidikan, kualitas sesorang bagaimana hasil yang diperoleh perusahaan
dapat ditingkatkan dalam berbagai aspek. dalam mencapai tujuan. Sikap ini ditunjukan
Orang yang terdidik akan lebih kreatif dan dengan adanya penerimaan karyawan atas
terbuka terhadap pembaruan, akan lebih tujuan dari perusahaan mengenai kesediaan
dinamis dalam berfikir, bersikap dan untuk bekerja keras dan ingin tetap tinggal di
bertingkah laku, dapat menumbuhkan dalam perusahaan. Komitmen organisasional
kepercayaan pada berfikir pada diri sendiri mungkin bisa didefinisikan sebagai kekuatan
dan dapat menyesuaikan diri dengan relatif pada pengidentifikasian karyawan
lingkungan sosial. Orang yang berpendidikan dengan melibatkan organisasi (Suma dan
akan lebih rasional dalam berfikir dan Jonida., 2013). Pertumbuhan atau
bertindak serta memahami tugas dan keberhasilan koperasi dapat dilihat dari
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya komitmen anggotanya (Muthyalu, 2013).

354 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

Komitmen organisasional adalah satu faktor penting disamping faktor lainnya,


perasaan, sikap dan perilaku individu sehingga suatu usaha bisa tidak berjalan
mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian apabila tidak tersedia modal. Artinya bahwa,
dari organisasi, terlibat dalam proses kegiatan suatu usaha tidak akan pernah ada atau tidak
organisasi dan loyal terhadap organisasi dapat berjalan tanpa adanya modal. Hal ini
dalam mencapai tujuan organisasi (Wibowo, menggambarkan bahwa modallah yang
2014). Komitmen organisasional merupakan menjadi faktor utama dan penentu dari suatu
kompetensi individu dalam mengikatkan kegiatan usaha (Krisna, 2016).
dirinya terhadap nilai dan tujuan organisasi. H3: Permodalan berpengaruh positif terhadap
Keterikatan individu terhadap nilai dan tujuan pertumbuhan koperasi
organisasi akan mendorong individu untuk Berdasarkan penjelasan di atas dari setiap
selalu menyesuaikan atau menyelaraskan masing – masing Variabel maka didapat
dirinya dengan tujuan dan kepentingan dirumuskan pula Hipotesis selanjutnya:
organisasi, menjadikan individu memiliki H4: Tingkat Pendidikan, Komitmen
loyalitas yang kuat terhadap organisasi dan Organisasi dan Permodalan Berpengaruh
menjadikan anggota organisasi tetap tinggal secara bersama-sama terhadap pertumbuhan
dan bekerja dalam organisasi ini Koperasi.
(Sudarmanto, 2015).
H2 : Komitmen Organisasi berpengaruh METODOLOGI PENELITIAN
positif terhadap pertumbuhan koperasi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
Permodalan Koperasi yang berada di wilayah Kota
Faktor lain yang dapat mempengaruhi Kupang yang terdaftar .pada Dinas Koperasi
keberhasilan usaha koperasi atau petumbuhan dan dikhususkan pada Koperasi Simpan
dari koperasi itu sendiri adalah permodalan. Pinjam.
Amelia (2015) Semakin banyak simpanan- Objek Penelitian
simpanan anggota maka permodalan sendiri Objek penelitian pada penelitian adalah
akan meningkat, keadaan ini membuat tingkat pendidikan, komitmen organisasi, dan
koperasi mandiri seperti prinsip dalam permodalan yang kemudian akan diteliti dan
koperasi dan berdiri atas kekuatan sendiri. dianalisis sejauh mana serta seberapa besar
Oleh sebab itu permodalan diperlukan untuk pengaruhnya terhadap pertumbuhan koperasi.
dapat kelancaran dalam keberhasilan Jenis dan Sumber Data
koperasi. Keberhasilan koperasi didalam Jenis data yang digunakan dalam
peranannya sebagai badan usaha sangat penelitian ini adalah data primer.
tergantung pada kemampuan koperasi Sumber Data yang dimaksud dalam
memupuk permodalan, karena modal yang penelitian ini adalah data yang diperoleh
kurang memadai akan menghambat secara langsung dari hasil kuesioner atau
perkembangan koperasi. Menurut Firdaus dan angket yang telah diisi oleh responden.
Susanto (2004) modal merupakan salah satu Jenis Variabel
faktor produksi yang sangat penting, Berikut klasifikasi variabel yang
meskipun koperasi Indonesia bukan digunakan dalam penelitian yaitu :
kumpulan modal, namun sebagai badan usaha 1) Tingkat Pendidikan (X1 )
untuk menjalankan usahnya koperasi 2) Komitmen Organisasi (X2 )
membutuhkan modal pula. Modal koperasi 3) Permodalan (X3 )
diutamakan dari anggota, modal anggota 4) Pertumbuhan Koperasi (Y)
berasal dari simpanansimpanan anggota
didalam koperasi, karena dengan keadaan Definisi dan Operasional variabel
seperti ini koperasi mandiri dan berdiri Tingkat Pendidikan (X1 )
berdasarkan kekuatan sendiri. Dalam Tingkat pendidikan adalah suatu
memulai suatu usaha, modal merupakan salah proses jangka panjang yang menggunakan

355 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

prosedur sistematis dan terorganisir, yang koperasi simpan pinjam. Secara teknis
mana tenaga kerja manajerial mempelajari responden setiap Koperasi terdiri dari
pengetahuan konseptual dan teoritis untuk minimal 2 Pengurus dan 5 anggota.
tujuan-tujuan umum. Indikator tingkat Penelitian ini menggunakan teknis sensus.
pendidikan terdiri pendidikan formal, Jumlah Koperasi simpan pinjam yang
pendidikan informasl, dan pendidikan non ditentukan sebanyak 24 koperasi dengan
formal. . demikian jumlah sampel penelitian adalah
Komitmen Organisasi (X2 ) 168 responden yang terdiri dari 48 Pengurus
Komitmen Organisasi adalah cerminan dan 120 anggota koperasi.
sikap, perilaku dan tindakan seseorang yang Tabel 1. Daftar Koperasi Simpan Pinjam
mengabdikan dirinya untuk organisasi di Wilayah Kota Kupang yang terpilih dan
tersebut. Seorang auditor akan mengorbankan terdaftar pada Dinas Koperasi
kemampuan yang ia miliki untuk membawa No Nama Koperasi
kinerja organisasinya lebih baik. Dimensi 1 Koperasi Kredit Harmoni Jaya
komitmen organisasi dalam penelitian ini 2 Koperasi Simpan Pinjam Kopdit Familia
yakni: (1) Komitmen afektif (affective 3 Koperasi kredit STU. Petrus Rasul
commitment), (2) Komitmen 4 Koperasi Simpan Pinjam Andresta FC
kontinue(continuance commitment) dan 5 Koperasi Sahabat Setia SMAN 6
komitmen normatife (normative commitment). 6 Koperasi Simpan Pinjam Kopdit Sami
Permodalan (X3 ) Jaya
Sumber modal koperasi terdiri dari modal 7 Koperasi Kredit Swastisari
sendiri dan modal pinjaman. Untuk modal 8 Koperasi Pegawai Republik Indonesia
sendiri dapat diklasifikasikan sebagai modal Praja Mukti
internal. Sifat dari jenis dana ini adalah 9 Koperasi Kredit Solidaritas
tertanam untuk jangka waktu yang tidak 10 Koperasi Pegawai Bank Indonesia
terbatas sebab sepanjang koperasi berdiri. 11 Kopeasi Simpan Pinjam NASARI
Permodalan dalam penelitian ini adalah 12 Koperasi Swamitra KKB ITA ESA
modal yang bersumber dari anggota yaitu 13 Koperasi Pegawai Negeri Kasih SMP 14
simpanan-simpanan anggota yang digunakan Kupang
14 Koperasi Simpan Pinjam Sumber
untuk menjalankan usaha dan berpengaruh
Sejahtara Alamindo
terhadap jumlah SHU anggota tersebut. Koperasi Lontar Permai Mandiri
15
Adapun modal yang bersumber dari anggota 16 Koperasi Serba Usaha Karya Ando
adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dan 17 Koperasi Kredit Pintu Cabang Air
simpanan sukarela. Koperasi Wanita Flobamora
18
Pertumbuhan Ekonomi Koperasi (Y) 19 Koperasi Kredit Lewo Polo
Pertumbuhan atau keberhasilan usaha Koperasi Serba Usaha ABIGALL
20
merupakan suatu kondisi atau keadaan 21 Koperasi Simpan Pinjam KKSW
bertambah majunya suatu maksud dalam 22 Koperasi Simpan Pinjam Harapan Kasih
suatu kegiatan yang dilihat dari volume Koperasi Jasa Keuangan Syariah Nimah
23
usaha, dan laba bersih. Indikator dari 24 Koperasi Kredit Serviam
pertumbuhan Ekonomi Koperasi adalah
partisipasi anggota, profesionalisme
Alat Ukur Penelitian
manajemen, dan faktor dari luar koperasi. Teknik pengukuran yang digunakan
untuk mengubah data – data kualitatif dari
Populasi dan Sampel Penelitian kuesioner menjadi suatu ukuran data
Populasi dalam penelitian ini adalah
kuantitatif adalah Summated Rating Method:
anggota maupun pengurus pada setiap Likert Schale (skala likert).
Koperasi di Kota Kupang yang dimana
Koperasi telah terdaftar di Dinas Koperasi. Pengujian Data
Koperasi yang dipilih dikhususkan hanya
Uji Validitas

356 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

Uji validitas bertujuan untuk menguji Glejser yakni dengan cara meregresi nilai
seberapa baik instrumen penelitian mengukur absolute residual dari model yang diestimasi
konsep yang seharusnya diukur (Sugiyono, terhadap variabel independen. Jika tidak ada
2008). Syarat minimum suatu kuesioner satupun variabel bebas yang berpengaruh
untuk memenuhi validitas adalah jika r signifikan terhadap nilai absolute residual
bernilai minimal 0,3 (Sugiyono, 2008). Nilai atau nilai signifikansinya di atas 5%, maka
korelasi antara skor item dengan total item tidak terjadi heterokedastisitas.
kemudian dibandingkan dengan r kritis (0,3).
Jika korelasi item terhadap skor total lebih Regresi Linear Berganda
besar dari r kritis (0,3) maka instrumen Uji hipotesis melalui analisis linier
penelitian tersebut dikatakan valid. berganda (multiple), adalah untuk mencari
Uji Reliabilitas pengaruh tingkat pendidikan (X1 ), Komitmen
Item-item pertanyaan atau pernyataan Organisasi (X2 ), Permodalan (X3 ) , terhadap
dapat dikatakan reliabel apabila memberikan Pertumbuhan Koperasi (Y). Bentuk umum
nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Nunnally, dari persamaan regresi linier berganda secara
1967 dalam Ghozali, 2006). sistematis sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 X4 + e
Analisis Data. 1) Koefisien Determinasi (R2 )
Analisis Deskriptif Nilai (R2 ) yang kecil akan berarti
Analisis deskriptif digunakan untuk kemampuan variabel-variabel independen
menganalisa dengan cara mendeskripsikan dalam menjelaskan variasi variabel dependen
atau menggambarkan data yang telah sangat terbatas. Nilai (R2 ) yang mendekati
terkumpul sebagaimana adanya tanpa satu berarti variabel-variabel independen
bermaksud membuat kesimpulan yang memberikan hampir semua informasi yang
berlaku untuk umum atau generalisasi dibutuhkan untuk memprediksi variasi
(Sugiyono, 2003). variabel dependen.
2) Uji Hipotesis secara simultan (uji F)
Uji Asumsi Klasik Pengujian terhadap tingkat pendidikan,
Sehubungan dengan penggunaan komitmen organisasi dan permodalan secara
metode regresi linier berganda maka perlu bersamaan (simultan) dilakukan dengan uji F.
dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengambilan keputusan ditolak dan
Uji Normalitas diterimanya hipotesis alternatif (Ha) sebagai
Caranya adalah dengan membandingkan berikut:
hasil dari Kolmogorov-Smirnov hitung dengan a. Jika F hitung > F tabel atau nilai Sig.
Kolmogorov-Smirnov tabel. Dengan < 0,05 maka Ha diterima
menggunakan hasil olahan SPSS kesimpulan b. Jika F hitung < F tabel atau nilai Sig.
dapat ditarik dengan melihat Sig (2-tailed). > 0,05 maka Ha ditolak
Jika Sig (2-tailed) lebih besar dari level of Uji statistik F (F test) bertujuan untuk
significant yang dipakai, maka dapat mengetahui kelayakan model regresi linear
disimpulkan bahwa residual yang dianalisis berganda sebagai alat analisis yang menguji
berdistribusi normal. pengaruh variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen.
Uji Multikolinearitas 3) Uji hipotesis secara parsial (uji statistik
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai t).
tolerance atau variance inflation factor (VIF). Kriteria pengambilan keputusannya
Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF dilakukan dengan membandingkan nilai
kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
multikolinearitas. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih
Uji Heteroskedastisitas tinggi dibandingkan nilai t tabel. Ha yang
Pengujian ini dilakukan dengan uji menyatakan bahwa suatu variabel independen

357 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

secara individual mempengaruhi variabel


dependen diterima. Taraf nyata atau level of Tanggapan Responden Mengenai
significant (α) yang digunakan adalah 5% Permodalan
(0,05). Dimensi Permodalan terdiri dari
Simpanan Wajib, simpanan Pokok dan
HASIL DAN PEMBAHASAN simpanan sukarela.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil pengolahan
Tanggapan Responden Mengenai tingkat diketahui bahwa total skor untuk setiap item
pendidikan pernyataan Permodalan berada dalam katagori
Variabel Tingkat Pendidikan terdiri Baik. Diketahui pula bahwa dimensi
dari Pendidikan Formal, Pendidikan Informal, simpanan wajib berpengaruh terhadap
dan Pendidikan non Formal. permodalan sebesar 38,75%, simpanan pokok
Berdasarkan hasil pengolahan diketahui berpengaruh sebesar 17,99%, sedangkan
bahwa total skor untuk setiap item pernyataan sisanya, 43,26% dipengaruhi oleh dimensi
tingkat pendidikan berada dalam kategori simpanan sukarela. Dengan demikian dapat
tidak Baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permodalan adalah baik
disimpulkan bahwa pendidikan mengenai karena setiap dimensi berada pada kategori
koperasi masih banyak yang belum baik. Sehingga dapat dilihat bahwa
memenuhi sehingga tingkat pendidikan permodalan menjadi unsur yang sangat
mereka tergolong rendah dan bisa penting bagi koperasi. Karena dari semua
mengganggu proses perkembangan koperasi jawaban responden menunjukan bahwa
karena pengetahuan yang masih minim. mereka berpatisipasi dalam permodalan
Terlebih pada dimensi pendidikan formal dan koperasi.
informal yang seharusnya memberikan respon Tanggapan Responden Mengenai
yang baik namun pada kenyataan para Pertumbuhan Koperasi
anggota maupun pengurus masih banyak yang Berdasarkan hasil pengolahan
belum dibekali dengan baik ilmu menyangkut diketahui bahwa total skor untuk setiap item
perkoperasian sehingga berdampak pada pernyataan pertumbuhan koperasi berada
usaha dalam mengelola koperasi menjadi dalam katagori Baik. Dengan demikian dapat
kurang optimal karena minimnya pendidikan disimpulkan bahwa respon terhadap
koperasi. pertumbuhan koperasi adalah Baik.
Tanggapan Responden Mengenai Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Komitmen Organisasi Uji Normalitas
Variabel komitmen organisasi terdiri Berikut ini akan disajikan perhitungan
dari komitmen efektif, komitmen kontinue, yang menunjukkan pengujian normalitas.
komitmen normatife. Dengan bantuan software SPSS Statistics
Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh hasil uji Kolmogorov Smirnov sebagai
diketahui bahwa total skor untuk setiap item berikut:
pernyataan komitmen organisasi berada Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan Uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov
dalam katagori Baik. Diketahui pula bahwa
One-Sample Kolmogorov-S mirnov Test
komitmen afektif berpengaruh terhadap Unstandardized
komitmen organisasi sebesar 32,29%, Residual
komitmen kontinue berpengaruh sebesar N 91
47,71%, sedangkan sisanya, 20% dipengaruhi Mean ,0000000
Normal Parameters a,b
oleh dimensi komitmen normative. Dengan Std. Deviation 4,92779255
demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen Absolute ,062
organisasi adalah baik karena setiap dimensi Most Extreme Differences Positive ,040
berada pada kategori baik. Negative -,062
Kolmogorov-Smirnov Z ,596
Asymp. Sig. (2-tailed) ,869
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

358 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

Sumber : SPSS 22, data diolah 2019 Coefficients a


Model Unstandardized Coefficients Sig.
Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai B Std. Error
Asymp. Sig yang dihasilkan dari Kolmogorov- (Constant) 7,279 3,189 ,025
Smirnov Test bernilai sebesar 0,869 yang Tingkat ,047 ,046 ,313
berarti berada di atas batas maksimum error pendidikan
1
yaitu 0,05 atau probabilitas > 0,05 sehingga komitmen -,003 ,060 ,957
dapat disimpulkan bahwa data di atas memiliki Organisasi
residu berdistribusi normal dan dapat Permodalan -,117 ,114 ,307
digunakan dalam penelitian. Sumber : SPSS 22, data diolah 2019
Uji Heterokedastisitas
Dari Tabel di atas terlihat bahwa
Berikut ini akan disajikan nilai Sig yang dihasilkan dari uji gletser
perhitungan yang menunjukkan pengujian bernilai untuk Pengaruh Tingkat Pendidikan
heterokedastisitas. Dengan bantuan software sebesar 0, 313, Komitmen Organisasi sebesar
SPSS Statistics diperoleh hasil sebagai 0, 957, dan Permodalan sebesar 0, 307 hal ini
berikut: berarti nilai Sig untuk masing-masing
variabel berada di atas batas maksimum
error yaitu 0,05 atau probabilitas > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa data di
atas model regresi tidak mengandung adanya
Heteroskedastisitas. Hasil ini konsisten
dengan uji sebelumnya.

Uji Multikolinie ritas


Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji
Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics


Gambar 1. Hasil Uji Heterokedastistas B Tolerance VIF
dengan Uji Scatterplot (Constant) 26,269
TINGKAT ,027 ,777 1,287
PENDIDIKAN
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data 1
KOMITMEN ,701 ,598 1,672
yang tergambar sebagai titik-titik menyebar ORGANISASI
dan tidak membentuk pola tertentu. Selain itu PERMODALAN ,722 ,576 1,738
titik-titik tersebut juga menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga a. Dependent Variable:Y
Sumber :SPSS 22, data diolah 2019
scatterplot tersebut mengindikasikan tidak
terdapat heteroskedastisitas pada data yang Dari output di atas terlihat bahwa
digunakan, sehingga data dapat digunakan
semua variabel independen memiliki
dalam penelitian. Sementara hasil uji gletser tolerance value atau nilai tolerasi kurang dari
dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
1 dan VIF kurang dari 10. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat
multikolinieritas diantara variabel-variabel
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji
independen sehingga data yang diperoleh
Heterokedastisitas Melalui Uji Gletser
dapat digunakan dalam penelitian.

Pengujian Metode Persamaan Regresi


Untuk melihat pengaruh pengaruh
Tingkat Pendidikan (X1 ) , Komitmen
Organisasi (X2 ), Permodalan (X3 ) terhadap

359 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

Pertumbuhan Koperasi (Y) digunakan satuan, maka akan meningkatkan


analisis regresi linier berganda dengan Pertumbuhan sebesar 0,312.
persamaan sebagai berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Analisis Koefisien Determinasi
Keterangan: Dalam suatu penelitian sering ingin
Y = Pertumbuhan Koperasi diketahui seberapa besar hubungan atau
a = Konstanta pengaruh antara variabel-variabel bebas
ß = Koefisien Regresi dengan variabel terikat. Selanjutnya untuk
X1 = Tingkat Pendidikan mengetahui besar pengaruh yang diberikan
X2 = Komitmen Organisasi Tingkat Pendidikan (X1 ), Komitmen
X3 = Permodalan Organisasi (X2 ), Permodalan (X3 ) terhadap
e = error Pertumbuhan Koperasi (Y) dapat dilihat dari
Hasil pengolahan software SPSS Statistics koefisien determinasi pada tabel di bawah
untuk analisis regresi berganda disajikan ini:
pada tabel berikut: Tabel 6. Koefisien Determinasi
Tabel 5. Hasil Output Regresi
Berganda Model S ummaryb
M odel R R Square Adjusted R Std. Error of the
Coefficients a Square Estimate
Model Unstandardized Standard t Sig. 1 ,809a ,654 ,642 5,012
Coefficients ized
Coeffici Sumber SPSS, data diolah 2019
ents
B Std. Beta Tabel di atas menunjukkan bahwa
Error nilai koefisian determinasi atau Adjusted
(Constant) 26,269 5,381 4,882 ,000
TINGKAT ,027 ,078 ,025 ,348 ,729 R2 bernilai sebesar 0,642 atau 64,%. Hal ini
PENDIDIKAN menunjukan bahwa variabel bebas secara
1
KOMITMEN ,701 ,101 ,566 6,940 ,000 bersama-sama mempengaruhi variabel
ORGANISASI terikat sebesar 64%. Pengaruh variabel
PERMODALAN ,722 ,192 ,312 3,753 ,000 bebas tersebut sebesar 64% dapat dikatakan
Sumber : SPSS 22, data diolah 2019
bersifat cukup tinggi terhadap variabel
terikat, sedangkan sisanya 36% dapat
Berdasarkan hasil perhitungan pada
dijelaskan oleh variabel lain di luar model
tabel diatas, diperoleh bentuk persamaan
regresi di atas.
regresi linier berganda sebagai berikut:
Sementara itu hasil standar error of
Y = 26,269 + 0,025X 1 + 0,566X 2 + 0,312X 3 + e
estimate (SEE) sebesar 5,012 Semakin kecil
Dari persamaan regresi linier berganda hasil SEE ini akan membuat model regresi
di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut: semakin tepat dalam memprediksi variabel
a. Koefisien regresi Tingkat Pendidikan terikat.
sebesar 0,025 menyatakan bahwa setiap
penambahan tingkat pendidikan sebesar Pengujian Hipotesis
1 satuan, maka akan meningkatkan Pengujian Pengaruh Simultan (Uji F)
Pertumbuhan Koperasi sebesar 0,025.
b. Koefisien regresi Komitmen Organisasi Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji F Regresi
sebesar 0,566 menyatakan bahwa setiap Linear Berganda
penambahan Masa Perikatan sebesar 1 ANOVAa
satuan, maka akan meningkatkan Model Mean Square F Sig.
Pertumbuhan Koperasi sebesar 0,566. Regression 1377,235 54,825 ,000b
1 Residual 25,120
c. Koefisien regresi Permodalan sebesar Total
0,312 menyatakan bahwa setiap Sumber: SPSS 22 data diolah 2019
penambahan Permodalan sebesar 1

360 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Komitmen Organisasi (X2 ) diketahui


signifikansi F sebesar 0,000 dan nilai F hitung memiliki nilai thitung sebesar 6,940 apabila
sebesar 54,825 sedangkan Ftabel sebesar dibandingkan dengan nilai ttabel 1.991 maka
2,70. Dengan nilai signifikansi yang lebih diperoleh thitung > ttabel = 6,940 < 1.991.
kecil dari 0,05 dan nilai F hitung lebih besar Sementara itu nilai signifikansi Komitmen
dari Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa Organisasi (X2 ) adalah 0,000 apabila
hipotesis Ho ditolak, yang berarti pada dibandingkan dengan α = 5% maka
tingkat signifikansi sebesar 5% terdapat diperoleh 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ho2
pengaruh yang signifikan secara simultan ditolak, ini berarti secara parsial Komitmen
dari variabel Tingkat Pendidikan (X1 ), Organisasi mempunyai pengaruh positif yang
Komitmen Organisasi (X2 ), Permodalan (X3 ), signifikan terhadap Pertumbuhan Koperasi.
berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan Oleh karena itu semakin tinggi Komitmen
bahwa semua variabel X bersama-sama ORganisasi akan mempengaruhi
mampu memberikan pengaruh yang Pertumbuhan Koperasi.
signifikan terhadap terhadap Pertumbuhan Variabel Permodalan (X3 ) thitung
Koperasi. sebesar 3,763 apabila dibandingkan dengan
maka ttabel 1.991 maka diperoleh thitung > ttabel
Pengujian Secara Parsial (Uji t) = 3,763 > 1.991. Sementara itu nilai
Hasil pengolahan data melalui signifikansi Permodalan dalah 0,000 apabila
software SPSS Statistics disajikan pada dibandingkan dengan α = 5% maka diperoleh
tabel 8 sebagai berikut: 0, 000 < 0,05. Dengan demikian Ho ditolak,
Tbel 8. Ringkasan Hasil Uji t ini berarti secara parsial permodalan
Regresi Linear Berganda mempunyai pengaruh positif yang signifikan
Coefficients a
terhadap Pertumbuhan Koperasi. Oleh
Standardized T Sig.
karena itu semakin tinggi Permodalan maka
Coefficients akan semakin tinggi Pertumbuhan Koperasi.
Model
B
Pembahasan Hasil Penelitian
(Constant) 26,269 4,882 ,000 Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap
TINGKAT ,027 ,348 ,729 Pertumbuhan Koperasi Survey pada
PENDIDIKAN Koperasi di Kota Kupang.
1 ,701 6,940 ,000
KOMITMEN Berdasarkan hasil uji statistik dapat
ORGANISASI disimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak
PERMODALAN ,722 3,753 ,000 berpengaruh terhadap pertumbuhan koperasi,
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN KOPERASI yang artinya semakin tinggi tingkat
Sumber : SPSS 22, data diolah 2019 pendidikan maka tidak akan meningkatkan
Pertumbuhan Koperasi. Namun pada
Dengan df = n-k-1 = 91-3-1 = 87, kenyataannya Tingkat Pendidikan
maka diperoleh ttabel sebesar 1.991. Dari seharusnya dapat meningkatkan
tabel 8 diketahui untuk variabel Tingkat pertumbuhan koperasi karena kompetensi
Pendidikan (X1 ) thitung sebesar 0,348 apabila dari SDM yang ada menjadi salah satu
dibandingkan dengan ttabel 1.991 maka penentu dalam memajukan suatu usaha.
diperoleh thitung < ttabel = 0,348 > 1.991. Seperti dalam penelitian yang dilakukan
Sementara itu nilai signifikansi Tingkat oleh Rinawati (2007) yang mengatakan
Pendidikan adalah 0, 729 apabila bahwa pendidikan mempunyai pengaruh
dibandingkan dengan α = 5% maka diperoleh terhadap keberhasilan usaha koperasi.
0, 729 > 0,05. Dengan demikian Ho1 diterima, Keberhasilan menjadi tujuan utama setiap
ini berarti secara parsial Tingkat Pendidikan badan usaha, tidak terkecuali bagi koperasi.
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan Akan tetapi, untuk mencapai keberhasilan
terhadap Pertumbuhan Koperasi. banyak faktor yang mempengaruhi.

361 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

Hambatan yang sering dialami oleh koperasi berpengaruh yang signifikan terhadap
pada umumnya adalah faktor internal seperti pertumbuhan koperasi, yang artinya secara
kemampuan SDM yang dimiliki oleh statistik semakin tinggi Komitmen
koperasi, terutama pengalaman pengurus, Organisasi maka akan semakin
kesadaran dari anggota tentang pendidikan meningkatkan pertumbuhan Koperasi.
perkoperasian dan permodalan. Maka hal Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen
itulah yang membuat koperasi di kota para anggota maupun pengurus memliki
kupang belum dapat berkembang karena komitmen organisasi yang baik terhadap
ditunjukan dengan masih lemahnya koperasi. Karena komitmen organisasi
pendidikan bahkan pengetahuan mengenai merupakan keterikatan anggota atau
koperasi sehingga hasilnya menunjukan karyawan terhadap koperasi. Jadi jika
tidak berpengaruh. Ini menjadi salah bukti anggota tersebut memiliki keterikatan
mengapa koperasi di kota kupang belum terhadap koperasi tersebut maka anggota
bisa mandiri dan belum bisa berkembang. akan merasa bahwa koperasi ini adalah
Dapat dilihat juga dari respon responden segalanya. Sehingga dia akan berjuang
terhadap jawaban dari kuesioner yang ada menjalankan koperasi tersebut agar dapat
dimana hampir sebagian anggota maupun mencapai apa yang diharapkan bersama.
pengurus koperasi masih banyak yang Maka hal tersebut dapat berdampak pada
belum meniti ilmu dibidang koperasi pertumbuhan koperasi yang lebih baik dari
sehingga ilmu tentang koperasi itu sendiri waktu ke waktu. Namun Jika dilihat dari hasil
masih minim. Karena hasil analisis analisis deskriptif dimensi komitmen
deskriptif kategori respon jawaban berada normative memiliki respon yang paling kecil
pada posisi tidak baik Sehingga fenomena yakni sebesar 20 % dibandingkan dengan
yang ada yang telah dijelaskan pada Bab I dimensi lainnya. Hal ini dapat berarti bahwa
yakni koperasi hanya sebagai tempat untuk para anggota maupun karyawan yang bekerja
meminjam uang lebih dijadikan hal yang pada koperasi tersebut tetap berada dalam
penting daripada defenisi dari koperasi itu organisasi karena merasa ada tekanan dari
sendiri. Menurut Simanjuntak (2001) yang pihak lain. Dan hanya memiliki komitmen di
menyatakan bahwa semakin tingginya wilayah kerjanya saja dan tidak tertatik untuk
pendidikan seseorang, nilai waktunya menjadi membantu sesuatu di luar tanggung
lebih berharga sehingga cenderung jawabnya. Lebih menonjol dapat dilihat dari
menggantikan waktu senggangnya untuk respon para anggota yang lebih
bekerja. Hubungan pendidikan dengan mementingkan meminjam uang daripada ikut
produktivitas kerja dapat tercermin dalam terlibat dalam memajukan koperasi seperti
penghasilan. Pendidikan yang lebih tinggi dengan rajin menyetorkan simpanan sukarela,
mengakibatkan produktivitas kerja yang lebih maka dari itu yang menjadi salah satu
tinggi dan memungkinkan penghasilan yang penyebab mengapa koperasi sampai saat ini
tinggi juga selain itu juga diperlukan tenaga belum bisa bergerak maju dan bersaing
yang berpengalaman untuk mengelola dengan lembaga lainnya dalam
koperasi dalam hal ini adalah pengurus mensejahterakan masyarakatnya.
koperasi. Maka jika pendidikan dari Dengan menumbuhkan Komitmen
pengurus maupun anggota masih rendah dalam organisasi akan berdampak positif
bahkan kurang adanya pengetahuan tentang dengan kinerja karena dalam memajukan
koperasi akan menjadi penghambat koperasi koperasi ada tiga aspek yang bisa dilihat
untuk bertumbuh kearah yang lebih baik. yakni indentifikasi, keterlibatan dan loyalitas.
Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Derajat ketergantungan antara anggota
Pertumbuhan Koperasi Survey pada dengan perusahaan koperasi atau sebaliknya
Koperasi di Kota Kupang. akan menentukan baik buruknya
Berdasarkan hasil uji statistik dapat perkembangan organisasi maupun usaha
disimpulkan bahwa Komitmen organiasai koperasi. Semakin kuat ketergantungan

362 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

anggota dengan perusahaan koperasi, maka Pengaruh Permodalan terhadap


semakin tinggi dan baik perkembangan Pertumbuhan Koperasi Survey pada
organisasi dan usaha koperasi, sehingga Koperasi di Kota Kupang.
koperasi merasakan manfaat keberadaan Berdasarkan hasil uji statistik dapat
koperasi dan koperasi semakin sehat disimpulkan bahwa variabel permodalan
berkembang sebagai badan usaha atas mempunyai pengaruh yang signifikan
dukungan anggota secara penuh Rusyana,dkk terhadap pertumbuhan koperasi. Semakin
(2016). tinggi modal yang dimiliki maka akan
Komitmen organisasional merupakan meningkatkan pertumbuhan koperasi. Sebab
kompetensi individu dalam mengikatkan Pada hakekatnya modal merupakan nominal
dirinya terhadap nilai dan tujuan organisasi. yang harus selalu ada untuk menopang
Keterikatan individu terhadap nilai dan tujuan kegiatan usaha atau badan usaha. Begitu juga
organisasi akan mendorong individu untuk dengan koperasi, dalam menjalankan
selalu menyesuaikan atau menyelaraskan usahanya koperasi memerlukan modal baik
dirinya dengan tujuan dan kepentingan modal sendiri maupun modal pinjaman.
organisasi, menjadikan individu memiliki Modal sangat menentukan berjalan tidaknya
loyalitas yang kuat terhadap organisasi dan usaha atau kegiatan koperasi. Dari hasil
menjadikan anggota organisasi tetap tinggal statistik deskriptif pun memberikan hasil
dan bekerja dalam organisasi ini respon dengan kategori baik. Dan lebih besar
(Sudarmanto, 2015). respon yang diberikan menyangkut simpanan
Hasil penelitian ini senada dengan sukarela. Dimana dapat disimpulkan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Rusyana , para anggota mengerti akan pentingnya modal
Azis Fathoni, dan M Mukeri Warso (2016). dalam melancarkan kegiatan proses bisnis
Dimana komitmen organisasi yakni komitmen dalam koperasi. Mereka menyadari bahwa
anggota berpengaruh terhadap arah simpanan wajib, pokok dan sukarela memiliki
pengembangan koperasi atau bisa dikatakan pengaruh yang sangat besar dalam
pertumbuhan koperasi. memajukan koperasi. Namun pada
Namun sekedar berkomitmen juga kenyataannya koperasi di nusa tenggara timur
masih kurang untuk bisa membuat koperasi masih tergolong belum mandiri atau masih
tersebut bertumbuh dengan baik, karena lebih besar menggunakan pinjaman dari luar.
masih banyak faktor lain yang dapat Maka hal tersebutlah yang membuat koperasi
meningkatkan pertumbuhan koperasi sulit untuk bertumbuh karena masih
seperti halnya pendidikan. Jika pendidikan bergantung pada lembaga keuangan lainnya.
mengenai koperasi masih minim dimiliki Amelia (2015) peranan permodalan
oleh para anggota maupun pengurus mempunyai dampak penting dalam
koperasi maka akan menghambat keberhasilan koperasi. Semakin banyak
pertumbuhan itu sendiri. Sehingga simpanan-simpanan anggota maka
mengapa koperasi di provinsi NTT permodalan sendiri akan meningkat, keadaan
khususnya di kota Kupang masih belum ini membuat koperasi mandiri seperti prinsip
berkembang dan mandiri. dalam koperasi dan berdiri atas kekuatan
Dengan demikian, semua hal diatas sendiri. Oleh sebab itu permodalan diperlukan
dapat mendukung hasil dari penelitian ini untuk dapat kelancaran dalam keberhasilan
yang mengungkapkan bahwa komitemen koperasi. Keberhasilan koperasi didalam
organisasi berpengaruh positif dan signifikan peranannya sebagai badan usaha sangat
terhadap kualitas audit survey pada Kantor tergantung pada kemampuan koperasi
Akuntan Publik Kota Bandung. memupuk permodalan, karena modal yang
kurang memadai akan menghambat
perkembangan koperasi.
Hasil penelitian ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh NI Made

363 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

Krisna Sari (2016) dan Amelia (2015) dimana penelitian yang dilakukan oleh NI Made
permodalan mempunyai pengaruh yang Krisna Sari (2016) dimana Partisipasi anggota
positif terhadap keberhasilan usaha koperasi dan pelayanan juga berpengaruh terhadap
atau pertumbuhan koperasi. keberhasilan koperasi atau pertumbuhan
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen koperasi. Dan masih banyak lagi faktor –
Organisasi dan Permodalan Terhadap faktor lain yang dapat memberikan dampak
Pertumbuhan Koperasi survey pada pertumbuhan pada koperasi.
Koperasi di Kota Kupang
Berdasarkan hasil uji statistik dapat SIMPULAN
disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas 1. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh
yakni Tngkat Pendidikan, Komitmen terhadap Pertumbuhan Koperasi karena
Organisasi dan Permodalan berpengaruh berdasarkan hasil uji t, t hitung lebih
positif yang signifikan terhadap kecil dari t tabel yakni 0,348< 1,991.
Pertumbuhan Koperasi. Hal ini berarti Sementara itu nilai signifikansi Tingkat
bahwa Tingkat Pendidikan, Komitmen Pendidikan adalah 0,729 yang dimana
Organisasi dan Permodalan secara nilai tersebut lebih besar dari α = 5% .
simultan mampu membuat Koperasi dapat 2. Komitmen Organisasi mempunyai
bertumbuh atau berpangaruh terhadap pengaruh positif yang signifikan terhadap
pertumbuhan koperasi. pertumbuhan Ekomoni Koperasi karena
Variabel yang paling dominan berdasarkan hasil uji t , t hitung lebih
pengaruhnya adalah Permodalan (X3). Hal ini besar dari t tabel yakni 6,940>1,991.
dapat dilihat dari nilai β yang tinggi dari Sementara itu nilai signifikan Komitmen
variabel lainnya yakni 0,722. Hal tersebut Organisasi adalah 0,000 yang dimana
disebabkan modal merupakan hal yang paling nilai tersebut lebih kecil dari α = 5%
penting atau unsur terbentuknya suatu 3. Permodalan mempunyai pengaruh positif
koperasi. Menurut Firdaus dan Susanto yang signifikan terhadap pertumbuhan
(2004) mengartikan modal merupakan Koperasi karena berdasarkan hasil uji t, t
sebagian dari nilai kekayaan yang dapat hitung lebih besar daripada t tabel yakni
mendatangkan penghasilan. peranan 3,763> 1,991. Sementara itu nilai
permodalan mempunyai dampak penting signifikan permodalan adalah 0,000 yang
dalam keberhasilan koperasi. Semakin banyak dimana nilai tersebut lebih kecil dari α =
simpanan-simpanan anggota maka 5%
permodalan sendiri akan meningkat, keadaan 4. secara simultan ketiga variabel yakni
ini membuat koperasi mandiri seperti prinsip Tingkat Pendidikan, Komitmen
dalam koperasi dan berdiri atas kekuatan Organisasi, dan Permodalan mempunyai
sendiri. Oleh sebab itu permodalan diperlukan pengaruh positif terhadap pertumbuhan
untuk dapat kelancaran dalam keberhasilan Koperasi karena berdasarkan hasil uji F
koperasi. Keberhasilan koperasi didalam diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000
peranannya sebagai badan usaha sangat yang dimana lebih kecil dari α = 5% dan
tergantung pada kemampuan koperasi nilai F hitung lebih besar dari F tabel
memupuk permodalan, karena modal yang yakni 54,825>2,70 .
kurang memadai akan menghambat
perkembangan koperasi. Namun masih SARAN
banyak faktor lain yang tidak diuji dalam 1. Disarankan bagi peneliti selanjutnya
penelitian ini yang dapat mempengaruhi untuk menambahkan variabel-variabel
pertumbuhan koperasi, dimana dibukti independen yang secara teoritis
dengan hasil perhitungan koefisien berpengaruh terhadap pertumbuhan
determinasi yang memberikan hasil masih ada koperasi. Sehingga dapat menjadi
36 % faktor lain yang dapat mempengaruhi referensi agar dapat disampaikan
pertumbuhan koperasi. Seperti halnya dalam kepada anggota maupun pengurus

364 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 349-366

serta masyarakat faktor – faktor apa dan Praktek. Bogor: Ghalia


saja yang dapat menunjang Indonesia.
pertumbuhan koperasi. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
2. Bagi Koperasi agar dapat menjadi Multivariate Dengan Program SPSS.
referensi untuk dapat berusaha dalam Cetakan Keempat. Semarang: Badan
memajukan koperasi menjadi lebih Penerbit Universitas Diponegoro.
baik serta mandiri. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu
3. Dan untuk pemerintah diharapkan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
dapat melakukan kontribusi yang Persada
dapat meningkatkan kesejateraan Krisna, Ni Made Sari. 2016. Pengaruh
koperasi maupun anggotanya seperti Partisipasi Anggota, Pelayanan,
melakukan reformasi total koperasi Dan Permodalan Terhadap
agar koperasi dapat menjadi setara Keberhasilan Usaha Koperasi
dengan lembaga lainnya, sehingga Dharma Sesana Desa Lebih
tujuan pemerataan kesejahteraan Kabupaten Gianyar. Jurnal Program
masyarakat pun dapat dicapai. Studi Pendidikan (JPPE): Vol. 7,
No. 2: Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja, Bali
DAFTAR PUSTAKA
Limbong, Bernhard. 2010. Pengusaha
Adenk Sudarwanto. 2013. Akuntansi
Koperasi: Memperkokoh Pondasi
Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rakyat. Jakarta: Margaretha Pustaka.
Amelia,Riska Amelia.2015. Pengaruh
Meyer, J. P. , Allen, N. J (1990). The
Partisipasi Anggota dan Permodalan
measurement and antecedents of
terhadap keberhasilan Koperasi di
affective, continuance, and
KPRI Hidup Kabupaten
normative commitment to the
Tulungagung. Jurnal Pendidikan
organization. Journal of
Ekonomi Universitas Negeri
Occupational Psychology, 91, 1-18.
Surabaya
Munawir, S., 2010. Analisa Laporan
Angela Shin-Yih Chen,; Hou, Yu-Hsiang;
Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Fan, Kai-Tai. 2009. The Effect Of
Munib, Achmad dkk. 2007. Pengantar Ilmu
Organizational Change On Team
Pendidikan. Semarang : Unnes Press.
Creativity, Job Satisfaction,
Mutis, Thoby. 1992. Pengembangan
Organizational Commitment, And
Koperasi. Jakarta: PT Gramedia
Work Performance. Proceedings of
Widiasarana Indonesia.
ASBBS.
Muthyalu. M. 2013. The Factors That
Arfan, Ikhsan Lubis. 2011. Akuntansi
Ininfluence The Participation Od
Perilaku. Jakarta: Salemba empat.
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Cooperative Members In The
Agricultural Input And Output
Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Marketing-A Case Study Of Adwa
Penerbit ANDI
District, Ethiopia. Journal Of
Bambang Riyanto. 2010. Dasar-Dasar
Business Management &Social
Pembelanjaan Perusahaan: ed. 4,
Science Research Vol 2 No.4.
BPFE, Yogyakarta.
Nainggolan, Pahala. 2004. Cara Mudah
Cheng-hua Tsai. 2011. Innovative Behaviors
Memahami Akuntansi. Jakarta:PPM
between Employment Modes in
Prawitasari, Putu Putri dan I Dewa Nyoman
Knowledge Intensive Organisations.
Badera. 2015. Pengaruh
International Journal of Humanities
Independensi, Keahlian Profesional,
and Social Science, Vol 1, No 6.
dan Pengalaman Kerja pada Kinerja
Firdaus, Muhammad dan Agus Endi susanto.
Pengawas Koperasi Serba Usaha. E-
2004. Perkoperasian Sejarah, Teori

365 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020


SURYANINGSI1 , FARIDA M. ARIF2 / Pengaruh Tingkat Pendidikan, Komitmen Organisasi dan
Permodalan Terhadap Pertumbuhan Koperasi

Jurnal Akuntansi Universitas , 2008. Metode Penelitian


Udayana : Vol.11,No.1: hal (15-28). Kunatitatif Kualitatif dan R&D.
Revrisond Baswir. 2013. Koperasi Indonesia, Bandung Alfabeta.
Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha , 2011. “Metode Penelitian
Ilmu Pendidikan”. Bandung: Alfabeta
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi.
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Jakarta: Erlangga
Keempat. Cetakan Kesepuluh. Suma, Saimir & Lesha, Jonida. 2013. Job
Yogyakarta: BPFE. . Satisfaction And Organizational
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Jakarta: Commitment: The Case Of Shkodra
Erlangga Municipality. European Scientific
Rusyana, A. F., dan M Mukeri, W. 2016. Journal. vol.9, No.17
Pengaruh Partisipasi, Komitmen dan Tim Redaksi Tata Nusa. pengadaan
Kemampuan Inovasi Anggota instrumen, laporan,surat menyurat,
Terhadap Arah Pengembangan dan naskah publikasi. 2013.
Koperasi, Journal of Management Perkoperasian dan Pedoman Umum
Vol. 2 No.2 Maret. Akuntansi Koperasi. Jakarta: PT
Setiadi, Haryo. 2004. Peran budaya Tatanusa.
organisasi dalam peningkatan unjuk Trisuladana, Rama dan Aris Suparman. 2017.
kerja perusahaan. Jakarta: Penerbit Pengaruh Pendidikan Perkoperasian
Bagian Psikologi Industri dan dan Komitmen Organisasi Terhadap
Organisasi: Universitas Indonesia. Partisipasi Anggota Koperasi CU
Sikula, Andrew, E. 2003. Personnel Pundhi Arta. Jurnal Bisnis Teori dan
Administration and Human Implementasi: Vol. 8, No. 1, Hal 73-
Resources Management. John Wiley 83: Universitas Muhammadiyah
& Sons Inc. Yogyakarta.
Simanjuntak, Payaman. 2001. Pengantar Wibowo, 2014, Manajemen Kinerja. P T.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajagrafindo Persada, Jakarta.
LPFEUI. http://kupang.tribunnews.com/2018/01/18/mo
Sisca, Silvia. 2015. Pengaruh Pemberian dal-koperasi-di-ntt- mencapai-rp-23-t.
Kredit Simpan Pinjam Dan http://kupang.tribunnews.com/2016/05/17/65-
Perputaran Likuiditas Terhadap koperasi-di-kota-kupang-tidak-sehat.
Pendapatan Sisa Hasil Usaha https://dinaskoperasiukmkotakupang.wordpre
Koperasi Pada Koperasi Pasar ss.com/koperasi
Serba Guna Kabupaten Bungo https://www.zonalinenews.com/2017/11/201-
Periode 2011-2015. FKIP koperasi-di-ntt-siap-dibubarkan/
Universitas Jambi. Undang-undang
Sitio, Arifin. 2001. Koperasi Teori dan ,Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Praktek. Jakarta: Erlangga. 1992 Tentang Perkoperasian
Sudarmanto, 2015, Kinerja dan ,Undang-undang Sistem Pendidikan
Pengembangan Kompetensi SDM, Nasional No. 20 tahun 2003.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta. ,Undang-Undang Nomor, 17 Tahun
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian 2012 tentang perkoprasian.
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ,Peraturan Menteri Negara Koperasi
Bandung: Alfabeta. dan UKM RI Nomor 04 Tahun 2012

366 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.8 | No.2 | 2020

Anda mungkin juga menyukai