Anda di halaman 1dari 13

Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi

e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi. 10.30596/liabilities.v2i1.3327

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM PENCEGAHAN (FRAUD)

Muhammad Fahmi,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI
e-mail :qilmumtazkaffi01@gmail.com

Mhd Ridho Syahputra


Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU
e-mail : Syahputraridhom134@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah audit internal yang dilakukan telah
memadai, apakah audit internal telah berperan dalam pencegahan fraud, dan bagaimanakah
peranan audit internal dalam pencegahan fraud pada PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I
Sumut-Aceh. Objek pada penelitian ini pada bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data
yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa (1)
audit internal pada PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I Sumut-Aceh yang dilakukan telah
memadai didukung dengan pengujian unsur audit internal dari perencanaan hingga tindaklanjut
yang ada telah berjalan efektif, (2) peranan audit internal pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Regional I Sumut-Aceh telah berperan dalam pencegahan fraud, (3) dimana unsur-unsur
pengendalian intern yang diterapkan telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kedepannya integritas pada diri SDM-lah yang dituntut untuk dapat mencegah risiko fraud atau
dalam perekrutan SDM lebih dievaluasi pada nilai integritas calon pegawai guna mendapakan
SDM yang unggul dan dapat dipercaya sehingga dapat menurunkan tingkat risiko fraud.

Kata Kunci : Audit internal, Pencegahan fraud

This study aims to analyze whether the internal audit carried out is adequate, whether the
internal audit has played a role in preventing fraud, and how the role of internal audit in
preventing fraud at PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I Sumut-Aceh. The object of this
research is the Internal Control Unit (SPI). This research is a qualitative research with a
descriptive approach. Data collection techniques used were interview techniques and
documentation. While the data analysis technique used is descriptive analysis method. The
results of this study found that (1) internal audit at PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I North
Sumatra-Aceh carried out has been adequately supported by testing the elements of internal
audit from planning to the existing follow-up that has been effective, (2) the role of internal
audit at PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I North Sumatra-Aceh has played a role in the
prevention of fraud, (3) where the elements of internal control implemented have been carried
out in accordance with existing provisions. In the future, integrity in human resources is
required to be able to prevent the risk of fraud or recruitment of human resources, which are
more evaluated on the integrity value of prospective employees to obtain superior and reliable
human resources so as to reduce the risk of fraud.

Keywords: Internal Audit, Prevention of fraud

1
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi. 10.30596/liabilities.v2i1.3327

PENDAHULUAN
Perusahaan maupun instansi standar, melalui pengamatan, penelitian,
memiliki tujuannya masing-masing dan pemeriksaan atas pelaksanaan
namun berorientasi pada satu tujuan tugas yang telah didelegasikan di
yang sama yaitu memaksimalkan nilai setiap unit organisasi.
perusahaan. Salah satu langkah untuk Audit internal juga melakukan
mencapai tujuan tersebut adalah kegiatan-kegiatan diantaranya: menelaah
dengan mengamankan aset yang dan menilai kebaikan, memadai tidaknya
dimiliki untuk menjamin kepastian dan penerapan sistem pengendalian
akan terhindarnya kerugian yang tidak manajemen, struktur pengendalian
diharapkan. Hal yang tidak diharapkan intern, dan pengendalian operasional
juga dapat terjadi oleh faktor lainnya serta mengembangkan
kesengajaan dan ketidaksengajaan. pengendalian yang efektif dengan biaya
Dari segi tindak kesengajaan tersebut yang tidak terlalu mahal;memastikan
menjadi sumber yang berdampak ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan
buruk atau merugikan bagi prosedur-prosedur yang telah ditetapkan
perusahaan maupun instansi akibat oleh manajemen; memastikan seberapa
dari tindakan pelaku kecurangan. jauh harta perusahaan
Kecurangan (Fraud) Menurut dipertanggungjawabkan dan dilindungi
Tuanakotta (2013, hal.28) “setiap dari kemungkinan terjadinya segala
tindakan ilegal yang ditandai dengan bentuk pencurian, kecurangan dan
penipuan, penyembunyian, atau ancaman penyalahgunaan; dll. Dari kegiatan-
kepercayaan. Tindakan ini tidak kegiatan yang dilakukannya tersebut
tergantung pada penerapan ancaman dapat disimpulkan bahwa internal
kekerasan atau kekuatan fisik. Penipuan auditantara lain memiliki peranan dalam:
dilakukan oleh individu, dan organisasi pencegahan kecurangan (fraud
untuk mendapatkan uang, properti, atau prevention), pendeteksian kecurangan
layanan untuk menghindari pembayaran (fraud detection), penginvestigasian
atau kehilangan layanan, atau untuk kecurangan (fraud investigation).
mengamankan keuntungan bisnis (Amrizal, 2004)
pribadi”.Untuk mengatasi potensi upaya pencegahan terjadinya
timbulnya kecurangan, audit internal kecurangan sepertinya bukan suatu hal
diperlukan keberadaannya di dalam yang mudah. Seperti yang terjadi
perusahaan, yang bertujuan untuk pada PT. Pos Indonesia (Persero)
meningkatkan efektivitas dan efisiensi Regional I Sumut-Aceh yang telah
berdasarkan tugasnya yaitu memiliki divisi audit internal. PT. Pos
mengevaluasi suatu sistem dan Indonesia (Persero) merupakan badan
prosedur yang telah disusun secara usaha milik negara (BUMN) Indonesia
benar dan sistematis serta apakah yang bergerak di bidang layanan
telah diimplementasikan dengan sesuai posdimana juga merupakan salah satu

2
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi. 10.30596/liabilities.v2i1.3327

penggerak dan pendorong laju mungkin. Hal ini berkaitan dengan


perekonomian di Indonesia. manfaat audit internal yang
Kecurangan bisa terjadi dimana , mengevaluasi pengendalian internal
dalam bentuk apa , dan kapan saja. seperti yang dikemukakan Andayani
Dalam beberapa tahun terakhir (2011, hal.58) “ Auditor internal bisa
didapatkan kecurangan (fraud) dalam sangat membantu manajemen dengan
lingkup PT. Pos Indonesia (Persero) mengevaluasi sistem pengendalian dan
Regional I wilayah Sumatera Utara- menunjukkan kelemahan-kelemahan
Aceh yang sebaiknya mendapat dalam pengendalian internal”.
perhatian agar
TINJAUAN LITERATUR
Audit Internal
tidak menghambat kemajuan The Association of Chartered
perusahaan itu sendiri. Certified Accountants (ACCA)
menerangkan Audit Internal adalah
peran yang menantang dan penting yang
membantu organisasi untuk
berhasil.Peran audit internal adalah
untuk memberikan jaminan dan
konsultasi independen. Auditor internal
perlu memahami risiko keuangan tetapi
juga harus memahami aspek organisasi
yang lebih luas untuk mendukung
peningkatan bisnis
Sedangkan Sawyer’s (2002, hal.10)
yang diterjemahkan oleh Wulandari
Kasus-kasus tersebut merupakan (2017) menjelaskan bahwa Audit
kasus yang terjadi pada PT. Pos Internal yaitu sebuah penilaian yang
Indonesia (Persero) Regional I Sumut- sistematis dan objektif yang dilakukan
Aceh diantaranya adalah kasus auditor internal terhadap operasi dan
kekurangan kas pada Kantor Pos kontrol yang berbeda-beda dalam
Cabang, kecurangan loket giro online organisasi untuk menentukan apakah
(gol), menguangkan tabungan milik (1) informasi keuangan dan operasi
nasabah yang dilakukan petugas loket, telah akurat dan dapat di andalkan; (2)
dan masih ada beberapa kecurangan risiko yang dihadapi perusahaan telah
yang terjadi namun menjadi privasi diidentifikasi dan diminimalisir; (3)
perusahaan untuk dipublikasikan. peraturan eksternal serta kebijakan dan
audit internal harus mempunyai alat prosedur internal yang bisa di terima
pengendalian yang efektif sehingga telah diikuti; (4) kri teria operasi yang
kecurangan dapat dicegah sedini memuaskan telah di penuhi; (5) sumber

3
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi. 10.30596/liabilities.v2i1.3327

daya telah digunakansecara efisien dan Independensi


ekonomi dan (6) tujuan organisasi telah Independensi dalam audit bukan
dicapai secara efektif. merupakan suatu hak mutlak yang
dapat dipaksa pelaksanaannya,
Tujuan Audit Internal melainkan suatu kewenangan yang
Tujuan audit internal yang perlu dipertahankan. Independensi
dikemukakan Ludita (2013, hal. 2) adalah sikap tidak memihak, bebas
yang mengutip pendapat Tampubolon dari benturan kepentingan dan
(2005, hal. 1) menyatakan tujuan audit obyektif dalam melaksanakan suatu
internal adalah Membantu para pekerjaan. Independensi berpengaruh
anggota organisasi agar mereka dapat penting sebagai dasar utama agar
melaksanakan tanggung jawabnya auditor dipercaya oleh masyarakat
secara efektif. Sedangkan Fungsi audit umum. Jika seorang auditor internal
internal adalah sebagai mata dan tidak dapat bersikap independen, maka
telinga manajemen, karena manajemen akan sulit dalam upaya mencegah
butuh kepastian bahwa semua terjadinya fraud.
kebijakan yang telah ditetapkan tidak Didukung dalam Standar
akan dilaksanakan secara menyimpang. Profesional Akuntan Publik (SPAP)
seksi 220 no.2 Per 1 Januari 2001,
Peranan Audit Internal menyatakan bahwa independensi yaitu
Menurut Ety & Istiyawati (2015, tidak mudah dipengaruhi, karena ia
hal. 4) yang mengutip pendapat melaksanakan pekerjaannya untuk
Kuntadi (2009) menjelaskan peranan kepentingan umum (dibedakan dalam
audit internal adalah untuk membantu hal ia berpraktik sebagai auditor
perusahaan dalam melakukan audit intern). Dengan demikian, ia tidak
bagi kepentingan manajemen, dibenarkan memihak kepada
memecahkan beberapa hambatan kepentingan siapa pun, sebab
dalam sebuah organisasi dan bagaimana pun sempurnanya keahlian
mendukung upaya manajemen untuk teknis yang ia miliki, ia akan
membangun budaya yang mencakup kehilangan sikap tidak memihak, yang
etika, kejujuran, dan integritas. Sebaik justru sangat penting untuk
apapun yang dilakukan oleh audit mempertahankan kebebasan
internal dalam pelaksanaan tugas pendapatnya.
namun apabila integritas manajemen
tidak mendukung dalam upaya Kemampuan Profesional
memastikan bahwa rekomendasi yang Auditor internal dituntut untuk
diberikan oleh audit internal telah memiliki kualitas dan mampu
dilaksanakan, maka hal tersebut menjadi menjalankan tugasnya secara
sia-sia. profesional. Dengan demikian, bagian
audit internal harus diisi oleh auditor

4
Liabilities Jurnal Pendidikan Akuntansi
e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi. 10.30596/liabilities.v2i1.3327

yang memiliki kemampuan, Ruang lingkup dari audit internal


pengetahuan, dan kecakapan ilmu yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi
diperlukan dalam melakukan audit yang memadai serta efektivitas sistem
yang akurat. pengendalian internal organisasi dan
Menurut Tugiman (2003, hal.23- kualitas kinerja dalam melaksanakan
29) kemampuan professional yang harus tanggungjawab dan beban. Ruang
dimiliki oleh bagian audit internal lingkup audit internal menurut Tugiman
adalah sebagai berikut : (2003, hal. 99-100) :
1. Personalia (1) Menelaah reliabilitas dan integritas
2. Pengetahuan dan informasi keuangan dan operasi serta
Kecakapan perangkat yang digunakan untuk
3. Pengawasan mengidentifikasi, mengukur,
mengklarifikasi, dan melaporkan
Tanggungjawab dan Kewenangan informasi tersebut.
Audit (2) Menelaah sistem yang di tetapkan
Informasi yang disajikan dalam untuk memastikan ketaatan terhadap
laporan hasil audit internal haruslah kebijakan, perencanaan, prosedur,
mempunyai pertanggungjawaban dan hukum, dan peraturan yang dapat
laporan tersebut meliputi kewenangan memiliki pengaruh signifikan terhadap
audit yang dimiliki. Maka daripada operasi dan laporan serta menetukan
itu, bagian audit internal haruslah apakah organisasi telah mematuhinya.
mempunyai deskripsi tugas, tujuan, (3) Menelaah berbagai cara yag
kewenangan dan tanggung jawab, dan dipergunakan untuk melindungi harta
alur kegiatan audit. Hal ini sesuai dan bila dipandang perlu, memverifikasi
dengan Standar Profesional Audit keberadaan barang-barang tersebut.
Internal yang dikutip oleh Konsorsium (4) Menilai keekonomisan dan efisien
Organisasi Profesi Audit Internal (2004, sumber daya yang di pergunakan.
hal.8) dalam penelitian Kusumah (2008) (5) Menelaah operasi atau program
tentang tujuan, kewenangan, dan untuk memastikan apakah hasil
tanggungjawab audit internal :“tujuan, konsisten dengan tuj uan dan sasaran
kewenangan, tanggungjawab fungsi yang tel ah di tetapkan, serta apakah
audit internal harus dinyatakan secara operasi atau program itu telah
formal dalam charter audit internal, dilaksanaan sesuai dengan yang di
konsisten dengan Standar Profesi Audit rencanakan.
Internal (SPAI), dan mendapat
persetujuan dari pimpinan dan dewan Fraud
pengawas organisasi” Kecurangan (Fraud) Menurut
Tuanakotta (2013, hal .28) yaitu setiap
Ruang Lingkup Audit tindakan ilegal yang ditandai dengan
penipuan, penyembunyian, atau ancaman

5
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

kepercayaan. Tindakan ini tidak : (1) Control Environment (Lingkungan


tergantung pada penerapan ancaman Pengendalian); (2) Risk Assesment
kekerasan atau kekuatan fisik. Penipuan (Penaksiran Resiko); (3) Information
dilakukan oleh individu, dan organisasi dan Communication (Informasi dan
untuk mendapatkan uang, properti, atau Komunikasi); (4) Control Activities
layanan untuk menghindari pembayaran (Aktivitas Pengendalian); (5) Monitoring
atau kehilangan layanan, atau untuk (Pemantauan).
mengamankan keuntungan bisnis Berdasarkan uraian di atas, maka
pribadi. Sedangkan menurut kerangka pemikiran dapat digambarkan
Sinaga (2008) menjelaskan bahwa fraud sebagai berikut :
mencakup: “Penggelapan, manipulasi
pelanggaran karena jabatan, pencurian,
ketidakjujuran, kelakuan buruk,
kelalaian, penggelapan pajak,
penyuapan, pemerasan, penyerobotan,
salah saji.”

Pencegahan Fraud
Menurut Amrizal (2004)
kecurangan yang mungkin terjadi harus
dicegah antara lain dengan cara : “(1)
Membangun struktur pengendalian
intern yang baik; (2) Mengefektifkan
aktivitas pengendalian; (3)
Meningkatkan kultur organisasi; (4)
Mengefektifkan fungsi internal audit.” METODE PENELITIAN
Dari pernyataan tersebut dapat Subjek penelitian ini dilakukan di
disimpulkan bahwa manajemen harus PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I
mengambil keputusan atau kebijakan Sumut-Aceh yang beralamat Jalan Prof.
khusus untuk mencegah terjadinya fraud HM. Yamin, SH. No. 44 Kel. Gang
di dalam perusahaan. Diantaranya Buntu, Kec. Medan Timur, Medan
penting bagi perusahaan memiliki Telepon 061-4570053,061-4149448.
kebijakan internal control untuk Dan objek penelitian ini dilakukan pada
mengendalikan resiko fraud. bagian Satuan Pengawasan Internal
Unsur pengendalian intern dikutip (SPI) PT. Pos Indonesia (Persero)
oleh Mulyadi (2013) dalam Standar Regional I Sumut-Aceh yang berjumlah
Audit Seksi 319 pertimbangan atas 11 orang.
pengendalian intern dalam audit laporan Jenis data yang digunakan dalam
keuangan paragraph 07 menyebutkan 5 penelitian ini adalah data kualitatif.
unsur pokok pengendalian internal yaitu Adapun sumber data yang digunakan

2
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

peneliti dalam melakukan penelitian


yaitu data primer : wawancara, dan data 2. Tahap Pekerjaan Lapangan
sekunder : dokumentasi. (Pengujian)
Pada tahapan ini, proses pengujian
PEMBAHASAN yang dilakukan Audit Internal PT. Pos
Audit Internal pada PT. Pos Indonesia (Persero) Regional I Sumut-
Indonesia (Persero) Regional I Aceh sudah dijalankan dengan sangat
Sumut-Aceh baik. Dimana pengujian yang
Dalam upaya pencegahan terhadap dilakukanAudit Internal PT. Pos
fraud, maka audit internal yang Indonesia (Persero) Regional I Sumut-
dilakukan harus sebaik mungkin agar Aceh tercakup didalamnya
kelemahan pengendalian dapat mengumpulkan informasi, penyeleksian
ditemukan dan diperbarui dengan prosedur audit, melakukan pengawasan,
pengendalian yang lebih baik. Audit dan membuat kerja audit. Sesuai dengan
internal melakukan beberapa prosedur pernyataan Tugiman (2003, hal 59-68)
yang diantaranya yaitu: bahwa “ proses pengujian dan
pengevaluasian diantaranya adalah
1. Tahap perencanaan
menguumpulkan informasi mengenai
Dari jawaban wawancara pada
hal-hal yang berhubungan dengan tujuan
bagian SPI bahwa mereka melakukan
dan lingkup audit, informasi harus
audit internal dengan penjadwalan yaitu
mencukupi penyeleksian prosedur audit,
1 tahun sekali, merumuskan auditor yang
melakukan pengawasan, dan membuat
berkompeten pada bidang yang akan
kerja audit”.
diaudit, anggaran yang diperlukan, serta
Setelah melakukan observasi,
penetapan sasaran dan tujuan audit yang
wawancara dan melihat bukti pendukung
dilakukan. Sesuai dengan pernyataan
berkaitan dengan kondisi yang
Tugiman (2003, hal 53-59) bahwa
ditemukan, dan juga pengujian yang
“auditor internal harus merencakan
diterapkan pada program audit,
terlebih dahulu setiap tugas audit yang
auditinternal sudah melakukan pengujian
akan dilakukan dengan tujuan agar audit
dan pengevaluasian informasi secara
yang dilakukan terarah dan tepat
memadai terhadap temuan sesuai dengan
sasaran.”
sasaran pemeriksaan bagian keuangan.
Berkaitan dengan kondisi yang
3. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil
ditemukan, dan juga perencanaan audit
Audit
yang tertuang dalam program audit yang
Dilihat dari laporan hasil audit PT.
dibuat dan sudah dijalankan. Maka
Pos Indonesia (Persero) pada
dalam hal ini audit internal telah
rekomendasi hasil audit sebelumnya
melakukan pemeriksaan sesuai dengan
yang belum ditindaklanjuti berstatus
perencanaan dan program audit yang
nihil. Maka dapat dinyatakan bahwa
sudah dibuat.
tindak lanjut atas rekomendasi hasil

3
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

audit sebelumnya telah dijalankan. sesuai dengan jabatan yang


Sesuai dengan pernyataan Tugiman dipangkunya. Kondisi ini telah sesuai
(2003, hal 75) bahwa “ pemeriksa dalam penjelasan SA seksi 319
internal harus terus-menerus meninjau pertimbangan atas pengendalian intern
dan melakukan tindaklanjut untuk yang dikutip oleh Mulyadi.
memastikan bahwa terhadap temuan
pemeriksaan yang dilaporkan telah 2. Penaksiran Resiko
dilakukan tindakan yang tepat.” Dari wawancara yang peniliti
lakukan, informasi yang didapat bahwa
Peranan Audit Internal Dalam penerapan audit internal telah beralih
Pencegahan Fraud pada PT. Pos kepada audit internal berbasis resiko,
Indonesia (Persero) Regional I Sumut- yang sebelumnya diterapkan audit
Aceh internal proaktif. Visi, misi, tujuan dapat
diaplikasikan pada PT. Pos Indonesia
1. Lingkungan Pengendalian (Persero) Regional I Sumut-Aceh.
Struktur Organisasi Kondisi ini telah sesuai dalam penjelasan
Letak posisi audit internal yang SA seksi 319 pertimbangan atas
ada pada bagian SPI berada dibawah pengendalian intern yang dikutip oleh
Direktur Utama sesuai dengan yang Mulyadi.
dikemukakan oleh Sukrisno Agus (2013,
hal 202) bahwa “salah satu kedudukan 3. Informasi dan Komunikasi
audit internal dalam struktur organisasi Dalam wawancara yang peneliti
berada dibawah Direktur Utama”. lakukan kepada para pegawai SDM,
Kondisi ini menunjukkan informasi yang didapat bahwa mereka
independensinya audit internal pada PT. bertukar informasi/membahas
Pos Indonesia (Persero) Regional I mengenai pencapaian kerja dan
Sumut-Aceh, dan juga menjadi dasar masalah yang dihadapi secara internal
bagi manajemen puncak dalam melalui grup pada salah satu media
pengambilan keputusan dengan smartphone sehingga menciptakan
meyakini independensinya bahwa audit lingkungan kerja yang komunikatif.
internal dapat langsung memberikan Kondisi ini sangat baik agar setiap
laporan kepada direktur utama. pegawai dapat merespon dengan cepat
setiap informasi yang didapati.
Pendelegasian Wewenang dan Dari sisi komunikasi yang
Tanggungjawab menggunakan aplikasi, sampel yang
digunakan adalah bukti kas keluar bank
Dari uraian tugas (job (bkkb) dan nota permintaan pembayaran
description) pada bagian SPI, telah jelas (npp) PT. Pos Indonesia (Persero).
ditetapkan fungsi, tugas, dan Dalam bukti tersebut dapat diyakini
tanggungjawabnya masing-masing keabsahannya, jelas siapa saja yang

3
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

mengotorisasi, dinilai secara wajar, dan hasil audit sebelumnya yang telah
dicatat pada periode yang seharusnya. ditindaklanjuti. Dalam laporan hasil
Kondisi ini sesuai dalam penjelasan SA audit pada PT. Pos Indonesia (Persero)
seksi 319 pertimbangan atas pada 19 Desember 2018 dapat dikatakan
pengendalian intern yang dikutip oleh baik, karena telah memenuhi semua
Mulyadi. standar yang telah ditetapkan dan
peraturan yang tertuang dalam
4. Aktivitas Pengendalian Keputusan Direksi tanggal 26 desember
Dari sampel pengujian yang peniliti 2018 No. 140/DIRUT/1218 perihal
lakukan yaitu pada bukti kas keluar bank daftar resiko kantor Regional dan Unit
PT. Pos Indonesia (Persero), prosedur Pelaksana Teknis (UPT). Laporan hasil
otorisasi yang dilakukan telah memadai. audit pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Dibuktikan dengan otorisasi oleh dilakukan dimulai dari perencanaan,
Manajer Keuangan sebagai otorisasi pengujian, melaporkan, serta
akhir sebagai dasar pencatatan terjadinya rekomendasi sekaligus pemantauan
pengeluaran kas. Kondisi ini sesuai tindak lanjut rekomendasi sebelumnya
dalam penjelasan SA seksi 319 dan laporan audit internal disusun telah
pertimbangan atas pengendalian intern akurat, objektif, jelas, hemat kata-kata
yang dikutip oleh Mulyadi. dan tidak berulang-ulang, serta
Dalam wawancara yang peneliti mendorong kepada perbaikan sistematis
lakukan, kondisi yang diketahui pada dan tepat waktu.
loket ekstensi yaitu terjadi dwifungsi Sesuai dengan pernyataan Moeller
petugas loket sehingga dikhawatirkan (2009, hal: 351) dalam Qhintara (2004)
dapat memberi peluang untuk “Laporan hasil audit adalah sebuah
melakukan kecurangan (fraud),human dokumen formal yang menyimpulkan
error, maupun menjadi pembebanan pekerjaan audit internal dengan
kerja yang tidak sama dengan yang melaporkan rekomendasi dan
lainnya. Kondisi ini tidak sesuai dalam pengamatannya”. Maka dapat
penjelasan SA seksi 319 pertimbangan disimpulkan atas wawancara yang
atas pengendalian intern yang dikutip peneliti lakukan bahwa manajemen
oleh Mulyadi. mendapatkan informasi dari audit
internal sebagai pengambilan
5. Pemantauan keputusan dengan dasar laporan hasil
PT. Pos Indonesia (Persero) audit tersebut. Kondisi yang
Regional I Sumut-Aceh memiliki ditemukan adalah sesuai dalam
laporan hasil audit yang dimana artinya penjelasan SA seksi 319 pertimbangan
pemantauan atas pengendalian intern atas pengendalian intern yang dikutip
telah dilaksanakan. Pada laporan hasil oleh Mulyadi, sehingga dapat
audit yang peneliti analisis, juga telah dinyatakan pemantauan sudah berjalan
memuat pemantauan atas rekomendasi dengan baik.

3
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

Sehubungan juga daripada kondisi Regional I Sumut-Aceh. Dimana


yang ditemukan pada wawancara yang unsur-unsur pengendalian intern
peneliti lakukan, maka dapat dinyatakan yang diterapkan telah dijalankan
bahwa tugas yang dilakukan eksekutor sesuai dengan ketentuan yang ada
fraud adalah tidak sesuai dengan standar sehingga dapat menemukan
operasional prosedur (SOP) yang kecurangan-kecurangan (fraud)
ditetapkan. Pihak yang bertugas sebagai yang terjadi pada perusahaan
pengawas sekaligus penanggungjawab tersebut.
disini adalah bagian pengawasan 2. Peranan audit internal dalam
melekat (waskat) yang seharusnya dapat pencegahan fraud pada PT. Pos
mencegah fraud tersebut terjadi. Maka Indonesia (Persero) Regional I
integritas pada diri pegawai seharusnya Sumut-Aceh telah dikatakan
dipertahankan untuk mendapatinya berperan dengan pengkajian unsur-
tujuan perusahaan dapat berjalan sesuai unsur pengendalian intern yang
dengan yang telah ditetapkan. telah diterapkan perusahaan mulai
Berdasarkan dengan kondisi yang dari lingkungan pengendalian,
ditemukan dari tahapan perencanaan penaksiran resiko, informasi dan
hingga pemantauan, maka dapat komunikasi, hingga aktivitas
dinyatakan bahwa audit internal telah pengendalian, semuanya telah
dilakukan dengan cukup baik dan memenuhi ketentuan yang telah
memadai. ditetapkan.

KESIMPULAN SARAN
Dari hasil analisis dan pembahasan Adapun saran yang dapat peneliti
ang telah dijelaskan pada sebelumnya, berikan yaitu :
maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Sebaiknya audit internal pada PT. Pos
1. Audit internal yang dilakukan pada Indonesia (Persero) Regional I
PT. Pos Indonesia (Persero) Sumut-Aceh harus lebih efektif lagi
Regional I Sumut-Aceh telah dalam menciptakan pengendalian
memadai. Dimana pengkajian intern terkhusus pada tahapan
daripada unsur-unsur audit internal pemantauan/pengawasan agar
yaitu mulai tahap perencanaan, benar-benar dapat mencegah
pengujian, pembahasan temuan, terjadinya risiko fraud dengan
hingga pemantauan tindak lanjut, membuat prosedur yang lebih rutin
yang telah peneliti analisis pada bab tetapi tetap menyesuaikan dengan
sebelumnya telah sejalan dengan biaya yang diperlukan dan padu
peraturan dan teori yang ada. pada proses pengawasan.
1. Audit internal yang dilakukan telah 2. Sebaiknya fungsi petugas loket
berperan dalam pencegahan fraud sekaligus pengawas dipisahkan atau
pada PT. Pos Indonesia (Persero) dengan cara melimpahkan fungsi

3
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

pengawas kepada pegawai atasan emeriksaanAkuntanolehAkuntanPu


dalam struktural sehingga tidak blik).Edisi 4.Buku1. Jakarta:
dikhawatirkan dapat memberi Salemba Empat.
peluang untuk melakukan
kecurangan (fraud),human error, Agoes,Sukrisno.
maupun menjadi pembebanan kerja (2013).Auditing(PetunjukPraktisP
yang tidak sama dengan yang emeriksaanAkuntanolehAkuntanPu
lainnya. blik).Edisi 4.Buku2. Jakarta:
3. Bagi perusahaan dalam perekrutan Salemba Empat.
SDM dimasa mendatang, sebaiknya
Albrecht, W.Steve. (2003). Fraud
lebih memprioritaskan dalam
Examination. South Western:
pengujian integritas calon pegawai
Thompson
yang akan direkrut, guna
mendapakan SDM yang unggul dan Amrizal (2004). Pencegahan dan
dapat dipercaya sehingga dapat Pendeteksian Kecurangan oleh
menurunkan tingkat risiko fraud. Internal Audit. Bandung :
4. Untuk penelitian selanjutnya Alfabeta
mengenai peranan audit internal
dalam pencegahan fraud perlu Andayani, Wuryan (2011). “Audit
dilakukan penelitian lanjutan untuk Internal”. Jurnal Ekonomi dan
mencari hubungan integritas SDM Bisnis, Fakultas Ekonomi
dengan risiko fraud,sehingga Univeritas Sunan Kalijaga. Vol.1
nantinya dapat menjadi bahan No. 1,2017
pertimbangan bagi audit internal
Anggraeni, Intan Riana (2010). Peranan
dalam menciptakan pertahanan
Audit Internal dalam
dalam mencegah fraud.
Pencegahan Fraud : Studi Kasus
pada PT. Pos Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
(Persero) Bandung. Skripsi S1,
Universitas Widyatama. Bandung
ACCA (2013). Association of Chartered
Certified Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke
Accountants.http://www.accagloba (2009). Auditing & Assurance
l.comDiakses 2-12-2018 Service. Jakarta : Salemba Empat

ACFE, (2016). Survai Fraud Indonesia. Ety Meikhati (2015), “Peranan Audi t
Report to The Nations (RTTN) Internal dan pencegahan
http://acfe-indonesia.or.id Diakses Fraud Dalam Menunjang
1 Desember 2018 Efektivitas Pengendalian
Internal (Studi kasus pada
Agoes,Sukrisno.
Yayasan Internusa Surakarta)”.
(2012).Auditing(PetunjukPraktisP
Jurnal.

3
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

IAPI/Institut Akuntan Publik Indonesia Sinaga, N.S.B. (2008). “Peranan


(2013). Standar Profesional Keahlian Internal Auditor dalam
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Mencegah dan Mendeteksi
Empat. Kecurangan (Fraud)”. Fakultas
Ikhsan, Arfan, dkk. (2014). Metodologi Ekonomi. Universitas
Penelitian. Bandung: Citapustaka Trisakti.Jurnal.
Media Snowahyuni (2017). “Audit Internal :
Karni, Soejono (2000). Auditing Audit Sejarah, perkembangan, dan
Khusus dan Audit Forensik dalam gambaran umum”
Praktik. https://snowahyuni.wordpress.com
EdisiPertama.Jakarta:Lembaga Diakses 17 Desember 2018.
PenelitianFEUI. Soekanto, Soerjono (2012). Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.
Karyono (2013). Forensik Fraud. Edisi
1. Yogyakarta : CV. Andi Sriwulandari (2017). Peranan Audit
Internal Dalam Pelaksanaan
Kusumah, Ihsan (2008). Peranan Audit Pengendalian Internal: Studi
Internal Dalam Pencegahan Kasus pada PDAM Tirtanadi
Kecurangan (fraud): Studi Kasus Provisi Sumatera Utara. Skripsi
pada Kantor PT. Bank Jabar S1, Universitas Muhammadiyah
Banten Cabang Utama Bandung. Sumatera Utara. Medan. Tidak
Skripsi S1, Universitas Dipublikasikan
Widyatama. Bandung.
Suginam (2017). “Pengaruh Peran Audit
Ludita Nilam Ariani (2013), Internal dan Pengendalian Internal
“Pengaruh Peranan Audi tor terhadap Pencegahan Fraud”.
Internal Terhadap Penerapan Jurnal riset Akuntansi, Fakultas
Good Corporate Governance pada Ekonomi STMIK Budi Darma.
BUMN Jember”. Jurnal. Vol.1 No.1, Februari 2017.
Miftah,Thoha (2012). Perilaku Tuanakotta, Theodorus (2010).
Organisasi Konsep Dasar Dan Akuntansi Forensik dan Audit
Implikasinya. Jakarta: PT Raja Investigatif. Edisi 2. Jakarta:
Grafindo Persada. Salemba Empat.

Mulyadi (2013). Auditing. Edisi 6. Buku (2013). Audit


1. Jakarta: Salemba Empat. Berbasis ISA (International
Standarsd on Auditing). Jakarta:
Sawyer’s (2002). Internal Auditing. Salemba Empat.
Edisi. Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat

3
Liabilities Jurnal Pendidikan
Akuntansi e-ISSN 2620-5866
Volume 2. No.1 April 2019 (24-36)
Doi.

Tugiman, Hiro (2001). “Pandangan


Baru Internal Auditing”. Cetakan
Kelima. Yogyakarta: Kanisius
(Anggota IKAPI)
Tugiman, Hiro (2003). “Standar
Profesional Audit Internal”.
Cetakan Ketujuh. Yogyakarta:
Kanisius (Anggota IKAPI)
Widaningsih, Mimin dan Desy Nur Hakim
(2015). “Pengaruh Profesionalisme
Auditor Internal terhadap
Pencegahan dan Pendeteksian
Fraud”. Jurnal riset Akuntansi dan
Keuangan, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia.
Vol. 3 No.1, 2015

Anda mungkin juga menyukai