Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGAUDITAN 1

“STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN”

Dosen Pengampuh:
TERI, SE.,M.SI,AK,CA.,CTA

Di Susun Oleh Kelompok 2:


1. Almi Tandiongan (2110321025)
2. Ni Putu Nayla Anintya Pramesti (2110321031)
3. Muhammad Jasmin (2110321029)
4. Gisella Demmi (2110321012)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR
2023

KATA PENGANTAR
Syukur allhamdullilah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-NYA. Seshingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengauditan 1, dengan judul “STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang Kami miliki. Oleh karna itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, 22 Maret 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................4

I. Latar Belakang..........................................................................................................................4
II. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
III. Tujuan Makalah........................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................................5

I. Pengertian Struktur Pengendalian Intern..................................................................................5


II. Pentingnya Pengendalian Intern Dalam Pelaporan Keuangan.................................................6
III. Komponen Pengendalian Intern...............................................................................................7

BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................8
I. Kesimpulan...............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

struktur pengendalian intern dalam pengauditan berkaitan dengan kebutuhan


untuk memastikan keandalan informasi keuangan yang dihasilkan oleh suatu
entitas atau perusahaan. Pengendalian intern merujuk pada proses dan kebijakan
yang diterapkan oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan
organisasi tercapai dengan efektif dan efisien, dan bahwa laporan keuangan yang
dihasilkan akurat dan andal.

Dalam pengauditan, auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektivitas


dan kecukupan pengendalian intern yang diterapkan oleh entitas atau perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang ada dan menilai
apakah pengendalian intern yang ada telah dirancang dengan baik dan
dilaksanakan secara efektif untuk mengurangi risiko tersebut.

Latar belakang ini juga berasal dari kebutuhan untuk memastikan bahwa laporan
keuangan yang dihasilkan oleh suatu entitas atau perusahaan telah mematuhi
standar akuntansi yang berlaku dan bahwa informasi yang diberikan dapat
dipercaya oleh para pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan
pihak berwenang.

Dalam konteks ini, struktur pengendalian intern merupakan aspek yang sangat
penting dalam pengauditan karena dapat memberikan keyakinan yang memadai
kepada auditor bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas atau
perusahaan tersebut dapat diandalkan dan akurat. Oleh karena itu, auditor harus
memahami dan mengevaluasi pengendalian intern yang ada sebagai bagian dari
audit mereka.

II. Rumusah Masalah

1. Menjelaskan pengertian struktur pengendalian intern


2. Menjelaskan apa pentingnya pengendalian intern dalam pelaporan keuangan
3. Menyebutkan dan menjelaskan mengenai komponen pengendalian intern
III. Tujuan Masalah
4. Mampu menjelaskan pengertian struktur pengendalian intern
5. Bisa mengetahui pentingnya pengendalian intern dalam pelaporan keuangan
6. Mampu menyebutkan dan menjelaskan komponen pengen dalian intern

4
BAB 2
PEMBAHASAN

I. Pengertian Struktur Pengendalian Intern

Struktur pengendalian intern adalah suatu sistem yang dirancang oleh manajemen
suatu entitas atau perusahaan untuk membantu mencapai tujuan organisasi dan
meminimalkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam proses bisnis. Struktur
pengendalian intern mencakup proses, kebijakan, dan praktik yang diterapkan
oleh manajemen untuk mengelola dan mengendalikan risiko-risiko tersebut.

Tujuan utama dari struktur pengendalian intern adalah untuk memastikan bahwa
laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu entitas atau perusahaan dapat
dipercaya dan akurat. Hal ini dilakukan melalui penerapan pengendalian-
pengendalian yang dirancang untuk meminimalkan risiko-risiko yang mungkin
terjadi dalam proses bisnis, seperti risiko kecurangan, kesalahan, atau
ketidaktepatan informasi.

Pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengendalian preventif
dan pengendalian detektif. Pengendalian preventif adalah pengendalian yang
dirancang untuk mencegah terjadinya kesalahan atau kecurangan sebelum terjadi.
Contoh pengendalian preventif adalah prosedur pemeriksaan kredit sebelum
memberikan kredit, atau verifikasi persetujuan sebelum melakukan transaksi.

Pengendalian detektif, di sisi lain, adalah pengendalian yang dirancang untuk


mendeteksi kesalahan atau kecurangan yang sudah terjadi. Contoh pengendalian
detektif adalah pengecekan ulang terhadap transaksi yang mencurigakan atau
pemeriksaan audit yang dilakukan secara rutin.

Selain itu, struktur pengendalian intern juga mencakup pengendalian pengawasan,


yaitu pengendalian yang digunakan untuk memastikan bahwa pengendalian intern
lainnya telah diterapkan dengan efektif dan dilaksanakan dengan benar. Hal ini
dilakukan melalui pemeriksaan dan pemantauan secara rutin terhadap proses
bisnis dan aktivitas operasional lainnya.

Dalam pengauditan, auditor akan mengevaluasi efektivitas dan kecukupan struktur


pengendalian intern yang diterapkan oleh suatu entitas atau perusahaan untuk
memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat dipercaya dan akurat.
Auditor juga akan mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi dan menilai
apakah pengendalian intern yang diterapkan sudah cukup efektif dalam
mengurangi risiko tersebut.

5
II. Pentingnya Pengendalian Intern Bagi Pelaporan Keuangan

Pengendalian intern memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin keandalan dan
akurasi pelaporan keuangan suatu entitas atau perusahaan. Pengendalian intern dapat
membantu memastikan bahwa informasi keuangan yang dilaporkan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku, serta meminimalkan risiko terjadinya kesalahan atau kecurangan
dalam proses pelaporan keuangan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengendalian intern sangat penting bagi pelaporan
keuangan:

1. Menjamin keandalan laporan keuangan: Pengendalian intern dapat membantu


memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu entitas atau
perusahaan akurat dan andal. Pengendalian intern yang baik dapat meminimalkan
risiko terjadinya kesalahan atau kecurangan dalam proses pelaporan keuangan.
2. Memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan: Persyaratan peraturan
perundang-undangan memerlukan bahwa laporan keuangan harus dihasilkan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Pengendalian intern dapat membantu
memastikan bahwa prinsip-prinsip tersebut diterapkan dengan benar dan bahwa
laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan entitas atau perusahaan dengan
akurat.
3. Meningkatkan kredibilitas entitas atau perusahaan: Pengendalian intern yang baik
dapat meningkatkan kredibilitas entitas atau perusahaan di mata para pemangku
kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan pihak berwenang. Dengan
memastikan bahwa laporan keuangan akurat dan andal, entitas atau perusahaan dapat
membangun reputasi yang baik dan meningkatkan kepercayaan para pemangku
kepentingan.
4. Mengurangi risiko: Pengendalian intern dapat membantu mengurangi risiko terjadinya
kesalahan atau kecurangan dalam proses pelaporan keuangan. Dengan
mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi dan menerapkan pengendalian-
pengendalian yang tepat, entitas atau perusahaan dapat meminimalkan risiko tersebut
dan menghindari kerugian finansial atau reputasi yang merugikan.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis: Pengendalian intern yang baik
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis. Dengan menerapkan
pengendalian-pengendalian yang tepat, entitas atau perusahaan dapat memastikan
bahwa proses bisnis berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan organisasi.

Dalam konteks ini, pengendalian intern merupakan aspek yang sangat penting bagi pelaporan
keuangan. Pengendalian intern yang baik dapat membantu memastikan keandalan dan akurasi
laporan keuangan, meminimalkan risiko terjadinya kesalahan atau kecurangan, dan
meningkatkan kredibilitas entitas atau perusahaan di mata para pemangku kepentingan. Oleh
karena itu, manajemen entitas atau perusahaan harus memastikan bahwa pengendalian intern
yang diterapkan sudah cukup efektif dan dilaksanakan secara benar dan konsisten.

6
III. Komponen Pengendalian Intern

Komponen pengendalian intern adalah elemen-elemen penting yang harus dipenuhi agar
pengendalian intern dapat berfungsi secara efektif dalam memastikan keandalan dan akurasi
pelaporan keuangan suatu entitas atau perusahaan. Terdapat lima komponen pengendalian
intern, yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian


mencakup budaya organisasi, nilai-nilai, dan etika yang dipraktikkan oleh manajemen
dan karyawan. Komponen ini juga mencakup struktur organisasi, tata kelola
perusahaan, kebijakan dan prosedur, serta sistem penghargaan dan sanksi.
Lingkungan pengendalian yang kuat dapat mendorong karyawan untuk berperilaku
etis dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas mereka, serta memperkuat
pengendalian internal yang ada.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment) Penilaian risiko dilakukan untuk mengidentifikasi
risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam operasi entitas atau perusahaan, sehingga
dapat ditetapkan pengendalian-pengendalian yang tepat untuk mengurangi risiko
tersebut. Penilaian risiko juga membantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja
entitas atau perusahaan dan mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki.
3. Sistem Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Sistem
informasi dan komunikasi mencakup sistem pengolahan informasi dan komunikasi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan dan non-keuangan yang
diperlukan untuk pelaporan keuangan. Komponen ini juga mencakup komunikasi
antara manajemen dan karyawan, serta antara entitas atau perusahaan dengan pihak
eksternal seperti auditor dan regulator.
4. Pengendalian Aktivitas (Control Activities) Pengendalian aktivitas mencakup
pengendalian-pengendalian yang diterapkan pada aktivitas-aktivitas operasional
entitas atau perusahaan. Pengendalian-pengendalian ini dapat berupa kebijakan dan
prosedur, serta sistem dan teknologi yang digunakan dalam mengelola aktivitas
operasional. Contohnya, pengendalian pada siklus pengadaan barang dan jasa,
pengendalian pada pengelolaan persediaan, dan pengendalian pada pembayaran
hutang usaha.
5. Pemantauan (Monitoring) Pemantauan dilakukan untuk memastikan bahwa
pengendalian intern yang ada berfungsi secara efektif. Komponen ini mencakup
aktivitas pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja pengendalian intern, serta
tindakan perbaikan dan perubahan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
efektivitas pengendalian intern.

Dalam keseluruhan komponen pengendalian intern, tidak ada yang lebih penting atau lebih
rendah nilai dari komponen lainnya. Semua komponen tersebut saling berkaitan dan
berpengaruh terhadap keefektifan pengendalian intern secara keseluruhan. Oleh karena itu,
entitas atau perusahaan harus memastikan bahwa semua komponen pengendalian intern
sudah diterapkan dengan baik dan terintegrasi satu sama lain untuk memastikan keandalan
dan akurasi pelaporan keuangan.

7
BAB 3

PENUTUP

I. Kesimpulan

Dalam pengauditan, struktur pengendalian intern memiliki peran penting dalam


memastikan keandalan dan akurasi pelaporan keuangan suatu entitas atau perusahaan.
Struktur pengendalian intern terdiri dari lima komponen utama, yaitu lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, sistem informasi dan komunikasi, pengendalian
aktivitas, dan pemantauan. Kelima komponen tersebut harus diterapkan dengan baik
dan terintegrasi satu sama lain agar pengendalian intern dapat berfungsi secara efektif.

Lingkungan pengendalian mencakup budaya organisasi, nilai-nilai, dan etika yang


dipraktikkan oleh manajemen dan karyawan. Penilaian risiko dilakukan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam operasi entitas atau
perusahaan, sehingga dapat ditetapkan pengendalian-pengendalian yang tepat untuk
mengurangi risiko tersebut. Sistem informasi dan komunikasi mencakup sistem
pengolahan informasi dan komunikasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi
keuangan dan non-keuangan yang diperlukan untuk pelaporan keuangan.
Pengendalian aktivitas mencakup pengendalian-pengendalian yang diterapkan pada
aktivitas-aktivitas operasional entitas atau perusahaan. Pemantauan dilakukan untuk
memastikan bahwa pengendalian intern yang ada berfungsi secara efektif.

Dalam keseluruhan komponen pengendalian intern, tidak ada yang lebih penting atau
lebih rendah nilai dari komponen lainnya. Semua komponen tersebut saling berkaitan
dan berpengaruh terhadap keefektifan pengendalian intern secara keseluruhan. Oleh
karena itu, entitas atau perusahaan harus memastikan bahwa semua komponen
pengendalian intern sudah diterapkan dengan baik dan terintegrasi satu sama lain
untuk memastikan keandalan dan akurasi pelaporan keuangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

 AICPA (American Institute of Certified Public Accountants). 2017. Audit and Accounting
Guide - Internal Control over Financial Reporting. Diakses dari
https://www.aicpa.org/content/dam/aicpa/research/standards/auditattest/
downloadabledocuments/2017/2017-Audit-and-Accounting-Guide-Internal-Control-Over-
Financial-Reporting.pdf.

 IIA (Institute of Internal Auditors). 2017. International Professional Practices Framework


(IPPF). Diakses dari https://na.theiia.org/standards-guidance/Public%20Documents/IPPF
%20Framework%202013%20%28English%29.pdf.

 Deloitte. 2018. A Roadmap to the Preparation of the Statement of Cash Flows (2018).
Diakses dari https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/us/Documents/audit/us-audit-
roadmap-statement-of-cash-flows.pdf.

Anda mungkin juga menyukai