Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN INTERNAL DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

OLEH KELOMPOK 4 :

1. IRA DAMAYANTI HRP 1940200075


2. DEDEK APRIANI 19402000
3. RAMITA 19402000

Dosen Pengampu :
Dr. Budi Gautama Siregar, S.Pd., MM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat taufiq dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad Saw.yang telah membawa kita dari alam kebodohan
kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan seperti
saat ini. Makalah ini berjudul “Pengendalian Internal Dalam Lembaga Keuangan
Syariah”
Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan
masih jauh dari kata sempurna dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya
dan kepada para pembaca guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang materi yang
kami sampaikan dalam makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................


. . .i
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
BAB I
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
BAB II
Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
A. Unsur Pengendalian Internal .....................
. . .2
B. Peran Divisi Internal Control .....................
. . .4
Dalam Lembaga Keuangan Syariah
C. Efektivitas Pengendalian Internal ........................5
Dalam Lembaga Keuangan Syariah
BAB III
Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian internal yang digunakan dalam suatu entitas
merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh entitas. Oleh karena itu, sebelum auditor
melaksanakan audit secara mendalam atas informasi yang tercantum
dalam laporan keuangan, standar pekerjaan lapangan kedua
mengharuskan auditor memahami pengendalian internal yang berlaku
dalam suatu lembaga.
Pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
perusahaan atau lembaga mencapai tujuan dan sasaran. Pengendalian
internal adalah hal penting dalam mengawasi sumberdaya manusia
dan mencegah kecenderungan kecurangan pelaporan keuangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Unsur Pengendalian Internal ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui unsur pengendalian internal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Unsur Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu
dari sebuah lembaga dengan suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan
menjadi bagian tidak terpisahkan. Pengendalian internal tidak hanya terdiri dari
pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap
jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personal
lain. Dengan pengendalian internal ini diharapkan mampu memberikan
keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan
komisaris suatu lembaga. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem
pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dalam pencapaian tujuan
menyebabkan pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan yang
mutlak. Pengendalian internal ini ditujukan untuk mencapai hal yang berkaitan
dengan pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.1
Unsur pengendalian internal terbagi menjadi lima pokok yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para
pemilik dan manajer mengenai pentingnya pengendalian internal. Efektivitas
informasi dan komunikasi serta aktivitas pengendalian sangat ditentukan oleh
atmosfer yang diciptakan oleh lingkungan pengendalian. Sebagai contoh,
dalam suatu lembaga yang manajemen puncaknya menganggap anggaran
hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pemilik lembaga, bukan
sebagai alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan
Alvin, Auditing Dan Jasa Assurance, (Jakarta: Erlangga, 2006), Hal. 86.
1
perusahaan, lingkungan seperti ini akan mengakibatkan manajemen
menengah dan karyawan tidak serius dalam melaksanakan anggaran
perusahaan. Lingkungan pengendalian menciptakan kesadaran personel
dalam suatu organisasi atau lembaga yang membentuk disiplin dan struktur.
Berbagai faktor yang membentuk Lingkungan pengendalian internal yaitu:
a. Nilai integritas dan etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Dewan komisaris dan komite audit
d. Gaya operasi manajemen
e. Struktur organisasi
f. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab
g. Kebijakan dan praktik SDM
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
penaksiran risiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan
keuangan dan desain implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan
untuk mengurangi risiko pada tingkat minimum, dengan pertimbangan biaya
dan manfaat. Tujuan penaksiran risiko yaitu mengidentifikasi, menganalisis
dan mengelola yang berkaitan dengan laporan keuangan yang sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum di Indonesia.
3. Informasi dan Komunikasi
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua
personal yang terlibat dalam laporan keuangan tentang bagaimana aktivitas
mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain baik yang ada didalam maupun
diluar lembaga. Dengan itu, sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan
keyakinan memadai bahwa transaksi yang dicatat adalah :
a. Sah
b. Telah diotorisasi
c. Telah dicatat
d. Telah dinilai secara wajar
e. Telah digolongkan secara wajar
f. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya
g. Telah masuk kedalam buku pembantu dan diringkas secara benar
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan prosedur yang dibuat untuk
memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen
dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan bahwa
tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam
pencapaian tujuan lembaga. Dengan mencerminkan sikap dan tindakan
penting terhadap pengendalian internal sehingga bisa memberikan keyakinan
bahwa tujuan perusahaan akan tercapai.
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal
sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personal yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian
pengendalian, pada waktu yang tepat untuk menentukan apakah pengendalian
internal beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan untuk menentukan
apakah pengendalian internal memerlukan perubahan keadaan.2
B. Peran Divisi Internal Control Dalam Lembaga Keuangan Syariah
Dalam teori akuntansi dan organisasi, sistem pengendalian internal
(inten control system) di depenisikan sebagai satu proses, yang direncanakan
untuk membantu organisasi untuk mencapai satu tujuan atau objektip
tertentu. Sistem pengendalian internal merupakan suatu cara untuk
mengarahakan, mengawasi dan mengatur sumber daya suatu
organisai/lembaga. Internal Control berperan penting untuk mencegah dan
mendeteksi penggelapan (Fraud) dan melindungi sumber daya lembaga
keuangan syariah baik yang berwujud seperti mesin maupun yang tidak
berwujud seperti merek perusahaan. Pada tingkatan organisasi lembaga
keuangan syariah, tujuan internal control berkaitan erat dengan keandalan
laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-
tujuan operasional yang strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi.
Pada tingkatan transaksi spesifik, internal control merujuk pada aksi yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Prosedur internal control
2
Mulyadi, Auditing, (Jakarta: Salemba empat, 2008), Hal. 209.
mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih
tepat. Tujuan internal control adalah menjamin manajemen LKS agar:
1. Tujuan yang telah ditetapkan di LKS akan dapat dicapai;
2. Laporan keuangan yang dihasilkan LKS dapat dipercaya
3. Kegiatan LKS sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian Internal juga dapat mencegah kerugian atau
memperboros pengolahan sumber daya LKS. Pengendalian internal dapat
menyediakan informasi tentang bagaimana penilaian kinerja LKS serta
menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan dimasa depan.
Dari pembahasan diatas, diketahui bahwa peran pengendalian internal
dengan kelima unsurnya akan membantu manajemen LKS baik yang
bersifat soft control maupun yang bersifat hard control yang pada
akhirnya akan menghasilkan kolaborasi luar biasa dalam penciptaan tata
kelola organisasi yang baik (good corporate governance) di LKS.3
C. EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
Pengendalian dirancang dan dipengaruhi manajemen dan pimpinan
lain untuk menjamin dicapainya tiga hal berikut yaitu dipercayainya data
keuangan, kepatuhan terhadap regulasi, serta efektifitas dan efisiensi
kegiatan operasional LKS. Pengendalian internal dapat dikatakan efektif
apabila LKS dapat menjaga harta kekayaannya, membuat laporan
keuangan yang dapat dipercaya, dan ketataan pada prinsip akuntansi dan
standar akuntansi yang berlaku.
Pengendalian internal bagi LKS sangatlah penting dalam hal aspek
terjaminnya dan akurasinya laporan keuangan yang dibuat juga
menemukan bukti bahwa pengendalian internal yang efektif membantu
auditor eksternal mempercayai auditor internal. Pengendalian internal
3
Syahril, Peran Auditor Internal Dan Sistem Pengendalian Internal Dalam
Pengelolaan Risiko Di Lembaga Keuangan Syariah, Jurnal Akuntnsi Dan Keuangan
Islam, Vol. 1, No.2, 2013, Hal. 24.
memiliki peranan penting dalam suksesnya suatu lembaga. Maka dari itu
kebutuhan menghasilkan riset tentang dampak sistem pengendalian
internal lebih di rekomendasikan dari pada riset wilayah efektifitas sistem
pengendalian internal.
Kualitas sistem pengendalian internal organisasi memiliki dampak
terhadap akurasi perhitungan, sebaiknya LKS dengan sistem
pengendalian internal yang tidak efektif cenderung membuat kesalahan
dalam operasinya, tidak hanya LKS tapi perusahaan non syariah juga
termasuk didalamnya. Riset yang dilakukan seperti efektifitas,
dokumentasi yang baik, pengukuran keamanan, audit internal dan
eksternal, pemisahan karyawan bagi akuntansi dan pengendalian internal
yang efektif seharusnya ada dalam sistem informasi akuntansi.
Pengendalian internal memiliki fungsi penting sebagai berikut;
1. Preventive controls : mengantisipasi masalah sebelumnya, contoh
menyewa personal yang berkualitas, memisahkan tugas-tugas
karyawan, dan mengendalikan akses ke informasi.
2. Detective Control :menemukan masalah yang belum terjadi. Contoh
membuat duplikat hasil perhitungan, menyiapkan rekonsiliasi bank
dan neraca saldo tiap bulan.
3. Corrective Control : Mengidentifikasi dan mengoreksi masalah.
Contoh membuat back up file dan mengoreksi entry yang salah.
4. General Control : Merancang pengendalian dengan tujuan
menstabilkan sistem LKS.
5. Application Control : Pengendalian dalam hal preventif, deteksi, dan
koreksi kesalahan dan kecurangan dalam program aplikasi.4

4
Dunil Z, Bank Auditing, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2005), Hal. 58.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
tertentu dari sebuah lembaga dengan suatu rangkaian tindakan yang bersifat
pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan. Pengendalian internal tidak
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh
orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personal lain. Unsur pengendalian internal terbagi menjadi
lima pokok yaitu :Lingkungan Pengendalian (Control Environment),
penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dan
pemantauan.
Tujuan internal control berkaitan erat dengan keandalan laporan
keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan
operasional yang strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi.
Pengendalian Internal juga dapat mencegah kerugian atau memperboros
pengolahan sumber daya LKS. Pengendalian internal dapat menyediakan
informasi tentang bagaimana penilaian kinerja LKS serta menyediakan
informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan dimasa
depan.
DAFTAR ISI

Dunil Z, (2005). Bank Auditing, Jakarta: Gelora Aksara Pratama.


Mulyadi, (2008). Auditing, Jakarta: Salemba empat.
Alvin, (2006). Auditing Dan Jasa Assurance, Jakarta: Erlangga.
Syahril, (2013). Peran Auditor Internal Dan Sistem Pengendalian Internal
Dalam Pengelolaan Risiko Di Lembaga Keuangan Syariah, Jurnal
Akuntnsi Dan Keuangan Islam, Vol. 1, No.2.

Anda mungkin juga menyukai