Dosen Pengampu :
Drs. Sapto Hendri,BS,Ak.,M.Si
B. Rosyida Dwi Astuti, SE. M.Sc.,Ak
Disusun Oleh :
Kelompok 4 :
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Audit Internal Pemerintah”. Makalah ini disusun dalam rangka
memperdalam pemahaman tentang Audit Internal Pemerintah sekaligus dalam rangka
memenuhi penilaian mata kuliah Akuntansi Sektor Publik II.
Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Drs. Sapto Hendri,BS,Ak.,M.Si dan Ibu
B. Rosyida Dwi Astuti, SE. M.Sc.,Ak selaku dosen mata kuliah akuntansi manajemen
yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini sehingga
kami dapat memahami lebih dalam mengenai Bagaimana audit internal yang ada pada
pemerintah.
Kami berharap makalah ini dapat memberikna kontribusi yang bermanfaat
bagi peningkatan pembelajaran dan penambahan ilmu pengetahuan untuk mahasiswa
yang lain. Penulisan makalah ini tidak sempurna, maka dari itu penulis sangat
memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakan isi makalah.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Practice of Internal Auditing (SPPIA) adalah suatu kegiatan assurance dan konsultasi
(consulting) yang independen dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan
Audit intern adalah audit yang dilakukan oleh pihak dari dalam organisasi
auditi. Pengertian organisasi auditi dalam hal ini harus dilihat dengan sudut pandang
yang tepat. Organisasi auditi misalnya adalah pemerintah daerah, kementerian negara,
lembaga negara, perusahaan, atau bahkan pemerintah pusat. Sebagai contoh, untuk
pemerintah daerah, maka audit intern adalah audit yang dilakukan oleh aparat
departemen dan dalam organisasi pemerintah pusat audit intern dilakukan oleh Badan
Auditing (SPPIA), peran yang dimainkan oleh auditor internal dibagi menjadi dua
kategori utama; jasa assurance dan jasa konsultansi. Jasa assurance merupakan
penilaian obyektif auditor internal atas bukti untuk memberikan pendapat atau
kesimpulan independen mengenai proses, sistem atau subyek masalah lain. Jenis dan
atas permintaan khusus dari klien (para auditi). Dalam melaksanakan jasa konsultansi,
auditor internal harus tetap menjaga obyektivitasnya dan tidak memegang tanggung
jawab manajemen. Disamping memberikan jasa audit (tepatnya assurance) dan jasa
konsultansi, auditor internal juga dapat berperan dalam berbagai hal lain yang
memiliki akses dan pengetahuan yang luas terhadap seluruh satuan kerja di
akuntan publik yang ditunjuk) dan pejabat pengawas pemerintah lainnya yang
pelaksanaan audit oleh pejabat pengawas lainnya tersebut dapat berjalan lancar
dan dapat dilaksanakan secara efisien. Disamping itu, jika ada permasalahan yang
demikian pula Auditor Internal, Auditor Eksternal termasuk BPK dalam melakukan
a. Sebuah proses
yaitu :
Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan
suatu pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab individu
pengawas intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
fungsional terhadap pengelolaan keuangan negara agar berdaya guna dan berhasil
Pada Tahun 1996, pertama kali diterbitkan mengenai Standar Audit Aparat
Pengawasan Fungsional Pemerintah (SA-APFP) dan pada 2002 diganti dengan nama
pengelolaan keuangan Negara meliputi audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu
diatur dalam Pasal 49 ayat (2) dan Pasal 50 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 60
Tahun 2008.
2008 adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara
lain:
a. BPKP;
pengawasan intern;
d. Inspektorat Kabupaten/Kota.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, yang selanjutnya disingkat
fungsi satuan kerja perangkat daerah provinsi yang didanai dengan Anggaran
tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang didanai dengan
melalui:
a. Audit;
Pemerintah.
b. Reviu;
c. Evaluasi;
kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan
d. Pemantauan;
pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan yang telah memenuhi
yang berkaitan dengan program sertifikasi ditetapkan oleh instansi pembina jabatan
disampaikan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dan kepada
ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri
macam bukti, untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja
karyawan, gedung, ruang dan peralatan kantor) secara hemat dan efisien;
diaudit telah:
Melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) yang sesuai dengan
Melindungi dan memelihara semua sumber daya negara yang ada secara
memadai;
Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan dan kurang
jelas tujuannya;
Menggunakan sumber daya (staf, peralatan dan fasilitas) secara optimum dalam
program;
Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau manfaat yang telah
yang bersangkutan;
Menilai tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, untuk
memuaskan
lain untuk melaksanakan program tersebut yang mungkin dapat memberikan hasil
operasional. Sesuai dengan definisinya, jenis audit ini dapat berupa semua jenis
audit selain audit keuangan dan audit operasional. Dengan demikian dalam jenis
Audit Ketaatan
diartikan dalam arti luas, termasuk ketentuan yang dibuat oleh yang lebih tinggi
dan dari luar auditi asal berlaku bagi auditi dengan berbagai bentuk atau
Audit Investigatif
kecurangan telah terjadi. Dalam hal dugaan kecurangan terbukti, audit investigatif
Judul : Peran Audit Internal Terhadap Kepatuhan Perangkat Daerah Dalam Pengelolaan
Keuangan Pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Utara
Nama Penulis: Thalia Amelia Costantie Rambing, Jantje J.Tinangon, Wisnton Pontoh
Sumber Artikel :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/download/21149/20859
Latar Belakang : Dalam pengelolaan negara, pasti membutuhkan dana yang banyak dalam
upaya pembangunan dan penataan negara, dimana dana ini nantinya harus didistribusikan
secara adil dan merata untuk seluruh masyarakat dan keentingan negara. Dimana setiap
penggunaan dari dana yang banyak tersebut pasti membutuhkan pertanggungjawaban serta
ada pengelolaan dan pengawasan dalam menjalankan pemerintahan untuk memperoleh
pertanggungjawaban yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hal ini maka diperlukan
sebuah audit internal perusahaan atau sektor publik sebagai pengawasan dan nanti audit akan
memberikan opini terkait bagaimana pengelolaan dana.
Perumusan Masalah :
Kajian Pustaka :
Internal Audit. Boynton, Johnson, dan Kell (2007:15) mengatakan bahwa audit merupakan
sebuah proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan menetapkan tingkat
kesesuaian antara pelaksanaan dengan aturan yang telah diatur dan juga untuk menyampaikan
hasil untuk pihak yang memiliki kepentingan dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi.
Jenis-Jenis Audit. Boynton et al. (2007:24) mengatakan bahwa jenis audit terbagi yaitu:
1. Direktur audit internal bertanggung jawab dalam penerapan program internal audit,
2. Auditing Superior memiliki tanggungjawab dalam membantu direktur audit internal
3. Tanggung jawab dari senior auditing adalah mengikuti semua program audit
1. Internal audit dilaksanakan oleh pihak yang berasal dari dalam perusahaan sedangkan
eksternal audit dilaksanakan oleh pihak yang bukan dari dalam perusahaan.
2. Audit internal sering disebut tidak independen oleh pihak luar organisasi sedangkan audit
eksternal merupakan pihak yang bersifat independen.
Jenis Penelitian. Penelitian yang dilakukan ini memakai metode penelitian kualitatif.
Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat penelitian dilakukan pada kantor Inspektorat
Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang beralamat di jalan 17. Agustus, Teling Atas,
Kecamatan Wanea Kota Manado. Letaknya di samping kiri kantor Gubernur Sulawesi Utara.
Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan data
Jenis Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif yang
bersifat deskriptif.
Sumber data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sumber data primer.
Metode Analisis. Sesuai dengan data yang digunakan yaitu data kualitatif, metode yang
digunakan yaitu menganalisis data dilakukan dengan cara menyusun hasil pengamatan secara
sistematis sehingga bisa mendapatkan data deskripsi yang baik. Penganalisisan data secara
kualitatif terbagi menjadi dua yakni analisis selama pengumpulan data dan analisis setelah
masa pengumpulan data.
Hasil Penelitian :
Manfaat audit internal terhadap pihak yang menjadi objek audit, yaitu untuk memperluas
kredibilitas laporan keuangan agar dapat lebih dipercaya dalam meyakinkan pihak ketiga atau
pihak luar entitas dalam pelaksanaan kepentingan. Kemudian dalam meminimalisir kelasahan
bahkan penyimpangan yang dilakukan didalam catatan keuangan sehingga menghasilkan
dasar yang dapat dipercayai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran