DISUSUN OLEH :
JERRY (2010091510791)
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat
dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam
menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. OPERASIONAL AUDIT.............................................................................4
B. COMPLIANCE AUDIT...............................................................................7
C. FRAUD AUDIT............................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................14
B. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
untuk seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan Daerah yang
dipisahkan. kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan Undang-undang.
Fraud atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah kecurangan,
merupakan hal yang sangat mungkin terjadi dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Fraud dalam banyak jenis dan modus sudah menjadi permasalahan klasik di
dalam aktivitas bisnis. Kecurangan dapat terjadi di sektor privat maupun juga
pada sektor publik sejak bertahun-tahun yang lalu hingga sekarang. Segala cara
telah dilakukan guna mencegah dan mengatasi serangkaian kecurangan yang
terjadi. Mulai dari meningkatkan pengawasan, memperkuat fungsi pada setiap
bagian, memberikan sanksi hukum yang berat kepada pelakunya, namun hal itu
masih saja tidak membuat kecurangan menjadi berkurang.
Dari beberapa kasus yang muncul di Indonesia, auditor internal sering juga
tidak bisa mendeteksi adanya fraud dan ada pula yang ditemukan melakukan
kerjasama atau kolusi dengan beberapa klien yang terlibat guna beberapa kasus
kecurangan yang dilakukan tidak dilaporkan. Hingga saat ini Indonesia masih
bermasalah dengan yang namanya kecurangan atau sering disebut dengan masalah
korupsi. Pemerintah telah mengembangkan berbagai cara guna mengatasi serta
menanggulangi hal ini. Namun, berbagai cara yang ditempuh oleh pemerintah
belum sepenuhnya berhasil mengungkap.
2
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca dapat memahami apa
aitu audit internal khususnya dalam menganalisis overview aktivitas audit internal
sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah audit internal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. OPERASIONAL AUDIT
A. Menilai Kinerja
4
ditetapkan oleh manajemen seperti, kebijakan, standar, tujuan, dan rencana
perusahaan. Selain itu, membandingkan dengan fungsi atau individu yang
ada dalam perusahaan (internal benchmarking), dan membandingkan
dengan perusahaan lain (external benchmarking).
Menurut Reider (2002), selain tujuan umum, berikut adalah tujuan khusus
dari audit operasional:
5
e) Untuk menganalisis dan menjelaskan biaya yang tinggi untuk setiap fungsi
atau aktivitas perusahaan dimana datanya merupakan data kuantitatif.
f) Untuk menilai dan mengevaluasi kepatuhan terhadap hukum.
g) Untuk mengidentifikasi dan melaporkan kekurangan pada area yang
membutuhkan perbaikan atau tindak lanjut.
6
B. COMPLIANCE AUDIT
7
atau organisasi secara internal atau eksternal perusahaan. Muncul audit
kepatuhan (Audit Compliance) yang diatur di Statement on Auditing
Standards (SAS) adalah untuk membantu perusahaan memastikan kepatuhan
perusahaan terhadap aturan baik secara internal (misalnya SOP jam kerja)
ataupun eksternal. Ketika melakukan pemeriksaan di dalam sebuah
perusahaan audit kepatuhan menjadi program kerja internal audit untuk
memastikan kepatuhan (100%) terhadap ketentuan yang berlaku.
Audit kepatuhan dilakukan dengan cara melakukan pengujian kepatuhan
untuk mengetahui ada atau tidaknya informasi mengenai struktur
pengendalian yang dikumpulkan auditor. Pengujian dilakukan dengan cara
mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu. Pengujian ini membuktikan adanya
kepatuhan dan pengendalian intern dalam pelaksanaan transaksi awal hingga
transaksi selesai. Sebagai auditor, pengujian tersebut tidak hanya
berkepentingan dengan eksistensi pengendalian internal, tetapi juga
berkepentingan pada kepatuhan klien terhadap pengendalian internal.
Tahapannya memiliki prosedur yang meliputi: Pengujian sampel yang
diambil dari dokumen populasi, lalu memeriksa dokumen pendukungnya.
Tujuannya untuk dapat kepastian bahwa dokumen telah diotorisasi oleh
pejabat yang berwenang. Lalu prosedur pengujian substansi yang memiliki
tujuan ganda yaitu untuk menilai efektivitas pengendalian internal dan
menilai kewajaran informasi pada laporan keuangan.
8
C. FRAUD AUDIT
1. Pengertian Fraud Audit
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari apa itu fraud adalah
serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum
(illegal act) yang dilakukan oleh suatu pihak guna mendapatkan keuntungan
pribadi.
2. Jenis-Jenis Fraud
a. Korupsi
Korupsi adalah salah satu contoh fraud yang paling marak terjadi di
Indonesia. Korupsi biasanya berbentuk penyuapan, pemerasan, atau
penyalahgunaan informasi suatu instansi. Wujud yang dapat terbentuk dari
fraud jenis ini adalah gratifikasi atau pemberian hadiah demi kepentingan
jangka panjang.
9
Contohnya adalah multi level marketing dengan skema Ponzi. Jadi,
pelaku akan menggelapkan aset para investor yang dipercayakan padanya.
c. Pencurian data
Pencurian data adalah salah satu jenis kasus fraud di indonesia yang
terjadi melalui pengambilan data-data penting instansi atau perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Tindakan ini tidak hanya merugikan
perusahaan tetapi juga dapat merugikan masyarakat secara luas.
d. Penyimpangan aset
a. Tekanan ekonomi
Faktor ekonomi menjadi faktor penyebab fraud yang pertama. Hal ini
disebabkan karena seseorang yang berada di bawah tekanan ekonomi dapat
melakukan fraud demi memenuhi semua kebutuhan ekonominya.
10
Karena dorongan faktor ekonomi inilah seseorang dapat mengambil
keputusan yang salah hingga berujung fraud dan hal tersebut dilakukan hanya
untuk keuntungan diri sendiri.
b. Keinginan individu
Kedua, faktor penyebab fraud adalah faktor individu. Ini biasanya terjadi
dalam pelaporan keuangan dan penipuan. Faktor individu tertanam di dalam
diri seseorang dimana terdapat dua kategori yaitu, moral dan motivasi.
Contoh hal ini bisa dilihat dari banyaknya pelaku korupsi dalam sebuah
pemerintahan. Atau sebuah perusahaan mendapatkan keringanan sanksi
pidana dan potongan hukuman, berbeda dibanding kasung pencurian lain.
11
Nantinya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat apabila ada
perbedaan jumlah dalam laporan keuangan tersebut.
Oleh sebab itu, orang-orang dalam jajaran manajerial harus secara rutin
diselidiki untuk mengetahui apabila mereka melakukan kecurangan.
12
melakukan fraud dan sebagai pencegahan timbulnya banyak pelaku yang
berniat melakukannya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga keuangan
dan aset milik perusahaan.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
B. SARAN
Diharapkan setelah mengetahui ini, kita selaku calon auditor dapat
memahami seluk beluk permasalahan apa yang menjadi objek auditnya.
Memahami cara mengidentifikasi, mengolah, hingga menyampaikan hasil audit
tanpa bahasa yang ambigu atau tidak jelas. Sebuah integritas atau kejujuran tentu
sangat diperlukan dalam hal ini. Selain integritas, Ketelitian dan Keandalan sangat
di junjung tinggi demi sebuah Profesionalitas seorang auditor.
15
DAFTAR PUSTAKA
16