Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENGELOLA FUNGSI AUDIT INTERNAL

MATA KULIAH INTERNAL AUDIT

Disusun Oleh :

Marshanda Angriani (202101075)

Wahyu Andriany Hatta (201901068)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIRA BHAKTI MAKASSAR

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Makalah ini terkait Mengelola Fungsi Audit Internal dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Salam dan shalawat kepada junjungan Nabi Besar kita Nabiyullah Muhammad SAW
sebagai pemimpin yang baik di muka bumi. Makalah ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami
dalam menyelesaikan tugas pembuatan makalah sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah
Internal Audit. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf atas
kekurangan dari makalah ini karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 30 April 2022

Penyusun

Marshanda Angriani

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

2.1 Definisi Fungsi Audit Internal...........................................................................3

2.2 Manfaat dan Tujuan...........................................................................................3

2.3 Independensi dan Objektivitas...........................................................................4

2.4 Kecakapan dan Kehati-hatian Profesional.........................................................6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................9

3.1 Kesimpulan........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada mula nya i nter nal audit or dala m suat u organi sasi mem punyai
fungsi ya ng t e r b a t a s , y a i t u m e n g a d a k a n p e n g a w a s a n a t a s p e m b u k u a n ,
n a m u n s e j a l a n d e n g a n meningkatnya sistem informasi akuntansi, aktivitas internal
auditor tidak lagi berputar pada pengawasan pembukuan semata-mata. Akan tetapi
mencakup pemeriksaan dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas sistem
organisasi, sistem internal control dan kualitas kertas kerja manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Fungsi Internal Audit adalah
salah satu fungsi penting di suatu perusahaan. Internal Auditor kadang-kadang
dipandang sebelah mata oleh kolega dari unit lain karena dianggap tidak professional,
hanya mencari-cari kesalahan saja. Padahal Internal Audit mempunyai peran strategis
dalam membawa kepentingan perusahaan, bahkan mungkin pemegang saham untuk
memastikan setiap unit di dalam perusahaan berjalan dengan baik. Peran dan fungsi
internal audit ini tidak bisa dianggap remeh. Ia sangat membantu m a n a j e m e n
dalam menjaga efektifitas jalannya roda organisasi perusahaan. Ia bias
melaporkan temuan-temuan di lapangan langsung kepada Direktur Utama dan
memberikan rekomendasi solusi. Dalam konteks Retail Risk Management, aspek
pengawasan memegang peran penting dalam menegakkan peraturan
p e r u s a h a a n d a n m e n i n g k a t k a n k i n e r j a operasional perusahaan. Tak jarang,
karena pengaruh budaya maka pengawasan internal jadi tak berjalan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan fungsi audit internal ?
2. Menjelaskan apakah manfaat dan tujuan audit internal ?
3.Menjelaskan Independensi dan Objektivitas ?
4. Menjelaskan apa itu Kecakapan dan Kehati-hatian profesional ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui fungsi audit internal
2. Mengetahui manfaat dan tujuan audit internal
3. Mengetahui Independensi dan Objektivitas
4. Mengetahui apa itu Kecakapan dan Kehati-hatian profesional

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Audit Internal

adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan oleh auditor internal untuk
memeriksa dan mengevaluasi kegiatan organisasi. Audit Internal hadir untuk membantu
pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan penilaian yang tidak bias sehingga dapat
menyampaikan rekomendasi yang memiliki nilai tambah bagi suatu perusahaan.

Audit Internal biasanya dilakukan oleh unit yang ada di dalam perusahaan yang memiliki
tugas untuk melakukan audit terhadap perusahaan tersebut. Pelaksana Audit Internal adalah
auditor internal. 

Aktivitas Audit Internal menjadi sebuah pendukung utama bagi tercapainya tujuan
pengendalian internal. Saat menjalankan tugasnya, auditor internal harus berlaku objektif dan
kedudukannya di dalam perusahaan adalah independen.

Tiga aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
1. Aspek Perencanaan
2. Aspek Pengendalian
3. Aspek Akuntabilitas Publik

Secara rinci, anggaran sektor publik berisi tentang besarnya belanja yang harus
dikeluarkan untuk membiayai program dan aktivitas yang direncanakan serta cara untuk
medapatkan dana untuk membiayai program dan aktivitas tersebut.

2.2 Pentingnya Anggaran Sektor Publik


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya agar
terjamin secara layak .Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan kegiatan masyarakat.
Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemendepartemen pemerintah, pemerintah
provinsi atau pemerintah daerah. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan,
yaitu :

1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan ekonomi


nasional, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

v
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan kegiatan masyarakat yang tidak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran
diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

2.3 Fungsi Anggaran Sektor Publik


Anggaran dalam akuntansi berada di dalam lingkup akuntansi manajemen. Mardiasmo
( 2009 ) mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran dalam manajemen sektor publik sebagai
berikut :
1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi sehingga organisasi akan mengetahui apa yang harus
dilakukan dan ke 7 arah mana kebijakan akan dibuat. Anggaran sektor publik dibuat untuk
merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang
dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran
sebagai alat perencanaan digunkan untuk :
o Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
diterapkan.
o Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta
alternatif pembiayaannya.
o Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
o Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan


untuk menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar, terlalu rendah, salah sasaran, atau
adanya penggunaan yang tidak semestinya. Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran
sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup
untuk memenuhi kebutuhannya. Pengendalian anggaran sektor publik dapat dilakukan
dengan empat cara, yaitu :
 Menghitung selisih anggaran
 Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu
varians
 Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya
3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal Anggaran sebagai kebijakan fiskal
pemerintah, digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan

vi
ekonomi. Melalui anggaran sektor publik dapat diketahui arah kebijakan fiskal
pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi.

4. Anggaran sebagai Alat Politik Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-


prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tertentu. Anggaran tidak sekedar
masalah teknik, melainkan diperlukan keterampilan berpolitik, membangun koalisi,
keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang manajemen keuangan sektor publik
yang memadai oleh para manajer publik.

5. Anggaran sebagai alat Koordinasi dan Komunikasi Melalui dokumen anggaran yang
komprehensif, sebuah bagian atau unit kerja atau departemen yang merupakan sub-
organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan
oleh bagian/unit kerja lainnya. Oleh karena, anggaran dapat digunakan sebagai alat
koordinasi dan komunikasi antara dan seluruh bagian dalam pemerintahan.

6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan


pencapaian target anggaran, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja
manajer public dinilai berdasarkan berapa hasil yang dicapai dikaitkan dengan
anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilain kerja.

7. Anggaran sebagai Alat Motivasi Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk
memotivasi manajer dan stafnya agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan
efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang ditetapkan. Agar dapat
memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but attainable atau
demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan
terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun jangan terlalu rendah sehingga
terlalu mudah untuk dicapai.

8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik Masyarakat dan elemen
masyarakat lainnya non pemerintah, seperti LSM, Perguruan Tinggi, Organisasi
Keagamaan, dan Organisasi Masyarakat lainnya harus terlibat dalam proses
penganggaran publik. Keterlibatan mereka dapat bersifat langsung dan tidak langsung.
Keterlibatan langsung masyarakat dalam proses penganggaran dalam proses
penganggaran dapat dilakukan mulai dari proses penyusunan perencanaan pembangun
maupun rencana kerja pemerintah (daerah), sedangkan keterlibatan secara tidak
langsung dapat melalui perwakilan mereka di lembaga legislative (DPR/DPRD).

vii
2.4 Tujuan dan Karakteristik Anggaran Sektor Publik

Anggaran bagi sektor public adalah alat untuk mencapai tujuan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat/rakyat yang tujuannya adalah untuk meningkatkan
pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan dan penggaran merupakan proses
yang terintegrasi, karena output dari perencanaan adalah penganggaran. Berdasarka definisi di
atas dan tujuan dari anggaran sektor public, maka anggaran sektor public memiliki karakteristik
sebagai berikut :

 Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan

 Anggaran umumnya mencakup jangkauan tertentu, satu atau beberapa tahun, jangka pendek,
dan menengah atau panjang.

 Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.

 Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih tinggi dari
penyusun anggaran

 Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Anggaran sektor public mencakup semua aspek kehidupan masyarakat namun ada
beberapa aspek yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor public baik nasional maupun lokal.
Oleh karena itu, dengan adanya anggaran sektor publik ini dapat membantu dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat misalnya air bersih, listrik, kesehatan, dan pendidikan. Keputusan
pemerintah berpengaruh melalui anggaran sangat berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat.
Maka, anggaran sektor public menjadi penting karena :

1. Sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan, menjalin kesinambungan


dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. Adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang,
sedangkan sumber daya yang ada terbatas.

3. Untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat, dalam hal
ini anggaran berperan sebagai instrument akuntabilitas publik.

2.5 Prinsip Penganggaran Sektor Publik

viii
Mengingat begitu pentingnya peranan dan fungsi anggaran, di perlukan prinsip-rinsip yang
menjadi pedoman bagi organisasi public atau pemerintah dalam penyusunannya. Beberapa prinsip
tersebut adalah sebagai berikut (Mardiasmo, 2009 : 67 – 68 ) :
1. Otorisasi oleh legislative. Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative sebelum
eksekutif dapat menggunakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif / menyeluruh Anggaran harus menunjukan semua menerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana nonbudgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran
yang bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan mengeluaran pemerintah tercakup dalam dana umum
4. Nondiscretionary uppropriation Jumlah yang di setujui oleh dewan legislative harus
termanfaatkan secara ekonomis, efisiensi, dan efektif.
5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifa tahunan atau
multitahunan
6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang tersembunyi yang dapat
menyebabkan terjadinya pemborosan dan ketidak efisienan anggaran, serta dapat mengakibatkan
munculnya underestimate pendapatan dan oferestimate pengeluaran.

2.6 Teknik Anggaran Sektor Publik


Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik,
antara lain yaitu:

2.6 .1 Teknik Anggaran Kinerja (Performance Budgeting)

Teknik anggaran kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat
dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan karena tidak adanya tolok ukur yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik.
Pusdiklatwas BPKP (2007) menyebutkan bahwa teknik anggaran kinerja sangat menekankan
pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output. Untuk mengimplementasikan
hal-hal tersebut, anggaran kinerja dilengkapi dengan teknik analisis antara biaya dan manfaat.

2.6.2 Zero Based Budgeting


Zero Based Budgeting (ZBB) atau anggaran tak bersisa adalah teknik penganggaran
yang mengalokasikan dana berdasarkan efisiensi dan kebutuhan daripada riwayat anggaran.
Manajemen mulai dari awal dan mengembangkan anggaran yang hanya mencakup operasi dan
pengeluaran penting untuk menjalankan bisnis tidak ada biaya yang secara otomatis
ditambahkan ke anggaran.

ix
2.6.3 Planning Programming Budgeting System.
Planning Programming Budgeting System adalah suatu proses perencanaan, pembuatan
program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan
tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas
permasalahan yang mungkin timbul. Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengawasan terhadap semua kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas implikasi
keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan datang.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

x
Dari hasil penyusunan makalah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penganggaran
berbasis kinerja merupakan suatu pendekatan sistematis dalam penyusunan anggaran yang
mengaitkan pengeluaran yang dilakukan organisasi sektor publik dengan kinerja yang dihasilkan
dengan menggunakan informasi kinerja yang dituangkan dalam bentuk indikator kinerja dan
penggunaan standar satuan harga. Suatu pemerintah dapat dikatakan telah menerapkan bentuk
sederhana dari penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) jika telah
mempedomani standar satuan harga dan telah menetapkan indikator kinerja dalam proses atau
mekanisme penyusunan anggaran.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini,tentunya masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh sebab itu
dibutuhkan kritikan dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Indra Bastian, 2005, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga.
http://siswidya.blogspot.com/2010/11/anggaran-sektor-publik.html

https://www.jurnal.id/id/blog/zero-based-budgeting-metode-anggaran-tak-bersisa-yang-wajib-
diketahui/

toaz.info-makalah-penganggaran-sektor-publik-pr

xi

Anda mungkin juga menyukai