MAKALAH
Disusun Oleh :
Aay Haniyah 14.06.1.0058
Dina Ariandari 14.06.1.0075
Jetti Refahani 14.06.1.0086
(Kelompok 5 Kelas Akuntansi C)
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang. Kami ucapkan banyak
terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan
motivasi dan semangat yang tinggi terhadap Mata Kuliah Akuntansi Topik
Khusus.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................... 2
1.3.1 Maksud ............................................................................. 2
1.3.2 Tujuan ............................................................................... 2
BAB I1 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian audit intern ............................................................... 4
2.2 Sejarah audit intern .................................................................... 5
2.3 Dasar Hukum audit intern di Indonesia ..................................... 7
2.4 Fungsi, Tujuan dan Peran audit intern ....................................... 7
2.5 Ruang Lingkup audit intern ...................................................... 11
2.6 Standar Profesi Pemeriksa Inern .............................................. 14
2.7 Laporan Audit Intern ................................................................ 18
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 25
4.2 Saran ......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dimana saja dan termasuk yang cukup besar ada disektor usaha. Banyak
perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa pihak-pihak terkait mulai dari pegawai,
pejabat dan direksi bahwa dewan komisaris juga pemilik rentan terhadap
kecurangan, pemegang peran utamanya adalah dari internal auditor sesuai dengan
timbulnya kecurangan tersebut. Tidak hanya innternal auditor saja yang dapat
mencegah kecurangan, kesadaran dari pihak yang berperan dalam perusahaan pun
1
Peran intenal auditor sangat dibutuhkan dalam melakukan risiko kecurangan.
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
2
1. Untuk mengetahui apa pengertian audit intern
3
BAB II
PEMBAHASAN
akuntansi mempunyai arti yang sangat penting, menurut Hiro Tugiman dalam
adalah sebagai berikut: “Audit internal atau pemeriksaan intern adalah suatu
audit intern adalah sebagai berikut: “Audit intern adalah sebuah penilaian secara
sistematis dan objektif yang dilakukan oleh auditor internal terhadap operasi dan
Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan (2) risiko yang
eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4)
criteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan
4
secara efisien dan ekonomis; (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif
efektif.”
Dari ketiga pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa audit intern
adalah kegiatan penilaian yang tidak terikat (Independen) dalam suatu organisasi
atau perusahaan dan kegiatan dari audit intern ini adalah menilai pekerjaan,
operasi atas program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah pekerjaan, operasi atau
yang terjadi pada dunia usaha. Audit internal telah dimulai 3.500 tahun SM yaitu
pada waktu ituseperti : Mesir, Cina, Yahudi mulai menerapkan internal audit
periksa dan di verifikasi oleh yang berwenang. Berbeda di yunani dimana orang-
5
Internal Audit Di Abad Pertengahan
berpasangan (double entry) yaitu setiap transaksi dicatat pada sisi debit dan kredit.
Sistem ini memudahkan mengawasi arus kas masuk dan keluar sehingga seorang
memakai metode dan prosedue audit yang bisa diterima oleh pihak-pihak terkait.
6
2.3 Dasar Hukum Audit Intern
Negara.
Melekat.
2.4.1 Fungsi
unsur daripada pengawasan yang dibina oleh manejemen, dengan fungsi utama
adalah untuk menilai apakah pengawasan intern telah berjalan sebagaimana yang
7
1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian
dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko
kerugian.
dibebankan.
secara efektif dengan menyediakan data yang objektif mengenai hasil analisa,
penilaian, rekomendasi, dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya. Sebab itu
8
2. Fungsi identifikasi dan peminimalan risiko.
khusus.
2.4.2 Peran
Ada beberapa peran yang dibawakan oleh auditor intern adalah sebagai
berikut :
2. Temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya
emosional dengan mencari cara yang lebih aman minta di pindahkan atau
tindakan.
9
c. Di konfrontasikan. Masalah atau temuan bisa langsung di konfrontasikan
dengan auditee.
2. Dengan memakai strategi negosiasi, dengan strategi ini kedua pihak bisa
menang.
opini.
bukan hal yang baru lagi, auditor mewujudkan komunikasi yang efektif bukanlah
Dengan demikian ke empat peran di atas perlu di pahami, karena bisa jadi
yang baik. Dalam hal ini, peran kepribadian auditor menjadi sangat menentukan.
10
2.4.3 Tujuan
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
dan penyalahgunaan.
dapat dipercaya.
11
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
Ruang lingkup audit atau cakupan (scope) pekerjaan internal audit adalah
seluas fungsi manajemen, sehingga cakupannya meliputi bidang finansial dan non
finansial.
1. Audit finansial
keuangan. Sasaran audit keuangan adalah kewajaran atas laporan keuangan yang
telah disajikan manajemen. Pada saat ini orientasi internal auditor tidak pada
masalah audit keuangan saja, namun titik berat lebih difokuskan pada audit
perusahaan telah dilakukan oleh eksternal auditor pada waktu audit umum
(general audit) tahunan. General audit dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) atau badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) serta
2. Audit Operasional
audit) atau audit kinerja (performance auditing). Sasaran dari audit operasional
adalah penilaian maasalah efesiensi, efektifitas dan ekonomis (3E). Pada saat ini
12
perannya bagi organisasi usaha. Bagi perusahaan, yang penting dari hasil audit
dapat dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan
3. Compliance Audit
perusahaan (Direksi).
Selain internal auditor, compliance audit juga dapat dilakukan oleh Badan
(BPKP). Bagi perusahaan yang telah mendapatkan ISO 19000 dan sejenisnya,
4. Fraud Audit
13
kelompok (Organisasi) atau pihak ketiga. Istilah lain dari fraud audit adalah audit
khusus atau audit investigasi (investigative audit). Dalam fraud audit, internal
auditor perlu membuat bagan arus (flow chart) serta modus operasi berupa uraian
Perkembangan fraud audit pada saat ini cukup pesat, misalnya untuk mengungkap
terjadinya kematian seseorang. Saat ini telah berkembang juga fornsik audit, hal
ini terkait dengan upaya pemenuhan bukti audit yang akan dipakai untuk
hukum.
etik serta aturan lain yang berkaitan, berikut ini adalah ringkasan dari standar
profesi pemeriksa intern yang dibuat oleh Institute of Internal Auditors (IIA)
1. Independensi: pemeriksa intern harus bebas dan terpisah dari aktivitas yang
diperiksanya.
kepadanya.
14
2) Pemeriksa intern dalam melaksanakan tugasnya harus obyektif.
pemeriksanya.
tanggung jawabnya.
2) Pemeriksa Intern
15
Ketelitian profesional: ketelitian profesional harus dilaksanakan dalam
cara yang dipergunakan untuk melindungi harta dan jika perlu dilakukan
program untuk menentukan apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan
tujuan dan sasaran semula serta apakah telah dilaksanakan secara tepat dan
sesuai rencana.
16
4) Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan harus meliputi perencanaan
tindak lanjut.
5) Manajemen bagian pemeriksa intern harus dikelola secara baik dan tepat.
17
d. Manajemen sumber daya manusia: pimpinan pemeriksa intern
ekstern.
auditor atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini internal
1. Pemeriksaan.
perusahaan.
Direksi atau berdasarkan informasi yang diperoleh baik yang dari dalam maupun
dari luar tentang adanya suatu penyelewengan yang akan merugikan kepentingan
18
perusahaan, maka start internal auditing (auditor) akan mengadakan usulan
yang menjadi dasar usulan pemeriksaan yang dilakukan. Disamping itu setiap
waktu dan biaya yang dibutuhkan dan susunan auditor yang akan melaksanakan
tugas tersebut.
auditor harus memperoleh surat penugasan yang dibuat oleh Direksi atau yang
ditunjuk untuk itu. Surat penugasan ini merupakan suatu bentuk bukti persetujuan
menghimpun data.
19
2. Laporan.
a. Tertulis (Written)
1. Tabulasi
b. Statistik
3. Grafik.
b. Lisan
visual.
2. Konferensi individual.
menyeluruh.
memenuhi beberapa unsur yang menjadi dasar bagi penyusunan laporan. Menurut
"Norma Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara" pada point norma
20
pelopor yang disusun oleh Bapeka khususnya pada norma pelopor, point tiga,
disebutkan:
b. Dibuat seringkas mungkin, akan tetapi harus jelas dan cukup lengkap, agar
dan akibatnya.
memadai.
(sepuluh) C. Hal ini perlu diperhatikan dengan maksud agar laporan mudah
21
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
lainnya.
22
BAB III
CONTOH KASUS
Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara Manajemen dan
Auditor Eksternal. Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan
keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang ada.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT. KAI adalah rumitnya
2005 sebesar Rp. 6 milyar yang merupakan penurunan nilai persediaan tahun
2002 yang belum diamortisasi, menurut Komite Audit harus dibebankan sekaligus
pada tahun 2005 sebagai beban usaha. Selain itu juga ada hal yang direfentifikasi
turut berperan dalam masalah pada laporan keuangan PT. KAI Indonesia yaitu :
a. Auditor internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang berperan
b. Komite audit tidak ikut serta dalam proses penunjukkan auditor sehingga
23
c. Manajemen (tidak termasuk auditor eksternal) tidak melaporkan kepada
datang. Berikut ini beberapa solusi dan rekomendasi yang disarankan kepada PT
Audit sangat diperlukan agar tdak terjadinya miss komunikasi atau berbeda
pandangan yang pada akhirnya akan memunculkan resiko, Manajemen juga dalam
dan full disclosure selain itu juga Harus ada upaya untuk membenarkan kesalahan
24
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
sampai sekarang.
hukum dasar internal audit yang ada baik dalam internal audit pemerintah
ataupun swasta.
1.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
The Institute Internal Auditors, The Standars for The Professional Practice Of
BPKP.
Basics,),Oktober 2008
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2155712-satuan-
pengawasan-intern-auditor/#ixzz2Nl05qUvQ
http://www.ypia.co.id/read/tentang-ypia/sejarah-ypia/1-Sejarah-YPIA.html